The Serpent King Affection - Bab 8 Terpancing

Aku mengelap-elapkan tangan kotor ku di bajuku dengan sekuat tenaga, barulah aku mengulurkan tanganku dan bersalaman dengan tangan putih itu dengan hormat.

Saat menyentuh tangannya, rasanya seperti tersetrum aliran listrik, aku pun segera menarik tanganku kembali, wajahku memerah seketika, Isabelle, Isabelle, pantas saja kau dibohongi oleh laki-laki, kau sama sekali tidak tegar, benar-benar payah.

"Namaku Isabelle Yao, itu, kalau kuceritakan kau juga pasti tak akan percaya, aku terjatuh dari jurang, lalu aku terjatuh ke atas tubuh seekor ular python hitam raksasa, kau tak tahu ular itu sebesar dan sepanjang apa, dia juga membuka mulutnya lebar-lebar dan akan memakanku."

Untuk menutupi wajah merahku, aku pun menceritakan semua yang kualami padanya, aku mengatakannya sambil menggambarkannya dengan tanganku, aku takut dia tidak tahu ular itu sebesar apa.

Lalu, aku pun meliriknya sejenak, pria itu hanya tersenyum saja.

"Itu semua benar, kau jangan tak percaya padaku."

Aku tak mengerti apa arti senyuman itu, apa dia mengira omonganku ini lucu, atau dia sudah tahu kalau mukaku memerah karena ketampanannya, jantungku terus berdebar kencang, rasanya aku sama sekali tak bisa berkutik di hadapan pria tampan ini.

"Aku percaya padamu, tapi, kenapa kau tidak dimakan oleh ular itu?"

Tanya Austin sambil melihatku yang berpura-pura tenang, sebenarnya dari tadi ia sudah menangkap setiap ekspresi dari wajahku, dia sangat puas melihat ekspresi-ekspresiku ini.

Iya, benar yang dia tanyakan, kenapa aku tidak dimakan oleh ular itu, aku sendiri juga tidak mengerti, tapi siapa tahu sebenarnya aku ini sudah terpancing oleh seekor ular.

"Mungkin, mungkin karena aku kotor."

Kataku sambil menggaruk-garuk kepala menutupi rasa malu setelah kulihat bajuku dan sekujur tubuhku yang kotor, tak heran ular itu tak mau memakanku.

"Oh?"

Dia memang terlihat sedikit kotor, tapi itu bukanlah alasan mengapa dia tidak memakannya, ucapannya itu sungguh lucu.

Kalau dari awal aku tahu pria tampan di depanku ini adalah jelmaan dari ular python tadi, aku pasti tak akan berbicara panjang lebar dengan pria ini.

"Haha, itu, apa kau bisa mengeluarkanku dari sini?"

Semua sudah tak penting lagi, aku hanya ingin keluar dari sini saja, rasanya tempat ini bukan tempat yang biasa.

"Membawamu keluar ya, hmm, aku harus memikirkan bagaimana caranya."

Kata Austin sambil menatap ke arahku, rasanya aku pernah melihat mata ini, tapi aku tak ingat di mana aku melihatnya.

Sebagai Raja Ular, membawa seorang wanita keluar dari sini sungguh sangat mudah, namun tak mungkin ia mau membiarkan wanita yang sangat menarik ini pergi, ia tak pernah merasa setertarik ini pada seorang wanita, ini adalah pertama kalinya.

"Kalau begitu kumohon padamu untuk memikirkan cara secepatnya, aku rela menjadi budakmu untuk membalas kebaikanmu."

Tak perlu menjadi budak, yang dia inginkan adalah hatinya.

Sebenarnya boleh juga kalau dia menginginkan hatiku, tapi aku takut dia yang tak mau padaku.

"Eh, kalau begitu begini saja, rumahku ada di dekat sini, kau ikut aku pulang ke rumah dulu, lalu barulah aku memikirkan cara bagaimana memulangkanmu, bagaimana?"

Katanya sambil tersenyum kepadaku, rupanya itu terlihat seperti bunga yang bermekaran di bawah cahaya matahari, aku sama sekali tak bisa mengalihkan pandanganku darinya.

Aku benar-benar bertemu dengan orang yang sangat baik hati, setelah beberapa saat, barulah aku menarik pandanganku darinya, ada orang yang menolongku jelas lebih baik daripada terus berdiam diri di sini, hatiku penuh dengan harapan, aku sungguh berterimakasih padanya, dan aku sama sekali tidak menyadari kalau ini semua sebenarnya adalah bagian dari rencananya.

"Kalau begitu, ayo ikut aku."

"Iya, terima kasih banyak."

Kataku, baru saja aku mau menegakkan badanku, kedua kakiku pun mulai terasa sakit.

"Kugendong kau."

Mungkin karena melihat kakiku yang terluka, Austin pun menyuruhku naik ke punggungnya.

Ini, mana mungkin aku berani naik ke punggung orang lain, tapi sebelum aku menolaknya, Austin sudah mengangkatku ke punggungnya dan berjalan pergi dari ladang rumput itu, dan pria tampan yang dari tadi berdiri di belakang Austin itu juga berjalan pergi.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu