The Serpent King Affection - Bab 138 Mengambil Mata
"Kakak tidak perlu berkata seperti itu, Karen Qing memang sudah seharusnya melakukannya, kakak adalah seorang istri Raja Ular, namun, kakak tetap bersikap sebagai orang biasa yang sangat baik, Karen Qing merasa sangat beruntung dapat berkenalan dengan kakak."
Karen Qing berkata bahwa ia menyukainya sebagai seorang kakak dari dalam hatinya yang terdalam, ia terlihat seperti orang biasa yang tidak berketergantungan, melainkan seperti seseorang yang akrab dengannya.
"Kakak juga sangat senang bisa berkenalan dengan Karen Qing."
Aku berkata sambil menyuruh Karen Qing untuk menyimpan mutiara ular tersebut.
Karen Qing menyalakan api di dalam goa tersebut, ia bahkan mencari sedikit makanan untuk kami, aku dan suamiku duduk di samping perapian, dimana aku bersandar di bahunya.
Pada saat ini, aku merasa diriku sangat bahagia, tidak peduli bagaimanapun, selama ada orang yang kucintai di sisiku, apalagi yang harus kuminta, kebahagiaan memanglah suatu hal yang sebenarnya sangat sederhana.
Setelah Karen Qing keluar untuk pergi mencarikan air untukku, kini tersisa diriku dan suamiku.
Karen Qing sangatlah menarik, pergi untuk mencari air hanyalah sebuah alasannya, maksudnya yang sebenarnya adalah ingin memberikan waktu untuk kakak dan Raja Ular berbincang, ia berpikir, kakak dan Raja Ular sudah terpisah untuk waktu yang cukup lama, mereka pasti mempunyai banyak sekali hal yang ingin dibicarakan, ia pasti tidak boleh mengganggunya.
"Isabelle Yao."
Suamiku menarikku ke dalam pelukannya dan memanggil namaku dengan perlahan.
"Suamiku."
Aku bersandar dalam pelukannya, kedua tangannya memeluk pinggangku dengan erat.
Salah satu tangannya yang besar itu mengelus kedua mataku, ia selalu merasa sakit hati setiap kali menyadari bahwa wanita yang berada dalam pelukannya kini kehilangan sepasang matanya.
"Raja pasti akan mengembalikan pandanganmu, Isabelle Yao tidak perlu khawatir."
Lelaki itu berkata, tidak peduli apapun caranya, ia pasti akan mencari cara agar ia dapat kembali melihat.
"Selama kamu berada di sisiku, aku tidak akan merasa takut terhadap apapun."
Ucapku, walaupun aku tidak dapat melihat Raja Ular, suamiku, namun, selama ia berada di sisiku, waalupun aku tidak dapat melihat, aku tidak akan merasa keberatan.
"Raja pasti akan memberikan sepasang mata kepadamu, tanpa mempedulikan apapun caranya."
Lelaki itu berjanji kepadaku dengan nada bicara yang mendalam.
"Aku tidak ingin raja mengambil mata milik orang lain."
Ucapku, jika ia mengambil mata milik orang lain dan memberikannya kepadaku, maka aku tidak akan bersedia, karena aku tidak ingin Raja Ular, suamiku, melakukan hal yang menyakitkan hanya untuk diriku.
"Tenang, Raja tidak akan mengambil mata milik orang lain."
Lelaki itu menyadari kekhawatiranku, sehingga ia memutuskan untuk meyakinkanku, sebenarnya, ia sudah memutuskan suatu hal di dalam hatinya sejak awal.
"Raja akan memelukmu tidur, tidurlah dengan nyenyak untuk sejenak."
Lelaki itu berkata dengan nada bicaranya yang enak didengar.
Aku menganggukkan kepalaku, kemudian tidur dengan menawan di dalam pelukannya.
"Isabelle Yao, Raja ingin memberikanmu sepasang mata yang baru, tidur sejenak, Raja akan kembali dengan cepat."
Raja mengatakannya dengan nada bicara yang rendah pada saat wanita yang berada di pelukannya itu sudah tertidur lelap, pandangannya terlihat sangat tidak ingin berpisah dengannya, namun, ia benar-benar harus pergi untuk kali ini, ia ingin pergi mencarikan sepasang mata baru untuk wanita ini.
Ia tahu perbuatannya ini melawan hukum alam, namun, ia benar-benar tidak memiliki pilihan lain, ia tidak takut menerima konsekuensinya selama wanita yang ia cintai itu dapat kembali melihat.
Setelah ia selesai memutuskan, lelaki ular tersebut keluar dari goa dan pergi mengambil bola mata, jika Isabelle Yao mengetahui hal ini, ia mungkin saja tidak akan menyetujuinya, sehingga ia hanya bisa memutuskannya sendiri.
Ia terbangun kembali setelah tertidur cukup lama, ia kali ini tertidur dengan sangat lelap, ini mungkin satu-satunya tidur dimana ia tertidur dengan sangat tenang dalam beberapa hari ini.
"Kamu sudah bangun, apakah kamu tidur dengan nyenyak?"
Pada saat aku membuka mataku, aku melihat sebuah wajah yang tampan dan menawan, pandangannya sungguh mendalam, ia kini sedang menatapku.
Setelah beberapa saat, aku baru menyadari bahwa aku kini dapat melihat kembali.
Ini, bagaimana hal ini terjadi, aku merasa terkejut dan senang pada saat yang bersamaan.
"Suamiku, aku dapat melihat kembali."
Aku berkata kepada lelaki itu dengan perasaan tidak percaya, aku tidak tahu bagaimana mataku dapat tiba-tiba kembali melihat.
"Iya, apakah Isabelle Yao senang?"
Lelaki itu tersenyum datar.
Aku menganggukkan kepalaku, tentu saja sangat senang, ini adalahs ebuah perasaan dimana aku dapat kembali melihat.
Namun, aku teringat akan suatu permasalahan dengan cepat.
Aku melepaskan tangan lelaki itu dan melepas diriku dari pelukannya.
"Ada apa, Isabelle Yao?"
Ekspresi lelaki tampan itu tiba-tiba berubah pada saat bertanya.
"Suamiku, sepasang mata ini, apakah kamu pergi mengambilnya dari orang lain pada saat aku tertidur."
Sebelum aku sempat bersenang hati, aku kini kembali terdiam, aku takut suamiku melakukan hal yang buruk hanya untuk memberikan sepasang mata kepadaku, jika benar seperti itu adanya, aku pasti akan sangat sedih, aku bersedia untuk buta, aku juga tidak ingin suamiku melakukan hal yang salah.
Raja Ular kembali menarikku pada saat ia menyadari kekhawatiranku, kemudian menarikku kembali ke dalam pelukannya.
"Isabelle Yao sudah berpikir terlalu banyak, Raja tidak membunuh orang, sepasang mata itu diambild ari seekor burung."
Ucap Raja Ular, Austin Ye.
"Lagipula, ia juga merupakan seekor burung yang jahat, Raja mengambil matanya untuk Isabelle Yao, ini tidak kelewatan sedikitpun."
Lelaki itu terus menjelaskan, karena ia takut aku berpikir terlalu berlebihan.
"Apakah, apakah benar? Suamiku tidak membohongiku?"
Ucapku, sebenarnya, Raja Ular tidak pernah membohongiku sebelumnya, aku hanya tidak ingin ia pergi melakukan hal yang buruk untukku, aku pasti akan merasa sangat sedih.
"Tentu saja, Raja mengatakan yang sebenarnya."
Raja Ular, Austin Ye, memelukku, matanya terlihat sangat tersakiti, ada beberapa hal yang ia lakukan bukan untuk menyembunyikannya dariku, namun, ia takut bahwa wanita yang ia cintai itu tidak akan menyetujuinya, ia tahu Isabelle Yao adalah orang yang baik hati, sehingga ia memutuskan untuk mengatakan sebuah kebohongan yang bermaksud baik.
Ia benar-benar sangat mencintainya, ia bahkan rela memutarbalikkan langit hanya untuknya.
Aku tidak lagi berpikir terlalu banyak dan hanya bersandar dalam pelukannya, aku benar-benar sangat mencintainya.
"Oh iya, suamiku, dimanakah Susan dan Penjaga Andrew Bai?"
Aku teringat akan hal ini, aku mengira mereka akan berada di samping sisi suamiku, namun, aku tidak melihat keberadaan mereka.
"Setelah kamu ditangkap oleh Monster Air pada hari itu, Susan dan Penjaga Andrew Bai juga ikut ditangkap, Raja sudah pernah pergi ke Kerajaan Bawah Air, namun, mereka tidak ada disana."
Ucap lelaki itu.
"Apa? Susan dan Penjaga Andrew Bai juga ikut ditangkap?"
Aku berkata dengan penuh perasaan khawatir, aku benar-benar mengkhawatirkan mereka, aku merasa semakin kesal pada saat Monster Air mengatakan adiknya, jika Susan dan Penjaga Andrew Bai berada di tangannya, mereka pasti akan menghadapi hal yang tidak mereka sangka.
"Bagaimana kalau kita pergi mencarinya, suamiku."
Ucapku, aku sudah menganggap Susan dan Penjaga Andrew Bai sebagai keluargaku sejak awal, hatiku akan merasa tenang jika aku berhasil menemukan mereka.
"Tidak perlu terlalu khawatir, Isabelle Yao, mereka masih hidup, hanya saja, kita tidak mengetahui keberadaan mereka, jika mereka mengalami suatu masalah, Raja pasti akan merasakannya."
Ucap Raja Ular yang berusaha menenangkanku.
"Kalau begitu, dimanakah keberadaan mereka? Apakah diantara mereka ada yang terluka? Monster Air benar-benar sangat kejam, aku benar-benar sangat khawatir......."
"Selama mereka masih hidup, kita pasti akan menemukan mereka kembali, tidak perlu terlalu khawatir, Penjaga Andrew Bai pasti mengerti keadaan Raja, ia pasti akan menjaga Susan dengan baik, ia pasti akan membawa Susan kembali ke Istana Ular."
Raja Ular, suamiku, menarikku ke dalam pelukannya, ia memelukku dan tidak ingin melepaskanku, aku juga memeluknya dengan segala perasaan yang berbeda.
Namun, Susan dan Penjaga Andrew Bai bisa saja bertemu dengan sesuatu yang mengejamkan, aku diam-diam mendoakannya di dalam hatiku, aku memohon kepada Tuhan akan mereka dapat kembali pulang, dapat kembali bertemu dengan mereka sekali lagi.
Novel Terkait
Penyucian Pernikahan
Glen ValoraLove at First Sight
Laura VanessaAfter The End
Selena BeeHis Soft Side
RiseWonderful Son-in-Law
EdrickI'm Rich Man
HartantoWahai Hati
JavAliusIstri Pengkhianat
SubardiThe Serpent King Affection×
- Bab 1 Didorong ke Jurang (1)
- Bab 1 Didorong ke Jurang (2)
- Bab 2 Terbaring di Atas Tubuh Ular
- Bab 3 Berguling ke Bawah Gunung
- Bab 4 Hei Wanita, Kau Sudah Membuat Masalah Besar Dengan Aku Sang Raja
- Bab 5 Dikelilingi Ular
- Bab 6 Hidup atau Mati
- Bab 7 Terpesona
- Bab 8 Terpancing
- Bab 9 Istana Megah
- Chapter 10 Perlakuan Istimewa
- Chapter 11 Wanita Cantik dari Lukisan Kuno
- Chapter 12 Bisa Lebih Terbuka Lagi
- Chapter 13 Menetap dengan Tenang
- Chapter 14 Tidur Bersama Ular Raksasa
- Chapter 15 Menantang Ular Raksasa
- Bab 16 Tolong Jangan Makan Aku
- Bab 17 Apakah Kamu Menyukai Bentukku Yang Seperti Ini?
- Bab 18 Gagal Kabur
- Bab 19 Janji Tidak Akan Kabur Lagi
- Bab 20 Apakah Kau Benar-Benar Raja Ular?
- Bab 21 Marah
- Bab 22 Senyumanmu Sangat Cantik
- Bab 23 Iri, Cemburu, Dan Benci
- Bab 24 Dibohongi Untuk Keluar
- Bab 25 Pertolongan Dari Ular Putih Kecil
- Bab 26 Pelayan Ular Memohon Ampun
- Bab 27 Memaafkan
- Bab 28 Pikiran Yang Lain
- Bab 29 Berbohong Untuk Kebaikan
- Bab 30 Ini Juga Bisa Terlihat
- Bab 31 Mencari Kesempatan Membunuhnya
- Bab 32 Ditipu ke Dasar Danau
- Bab 33 Hampir Mati Tenggelam
- Bab 34 Mutiara Ular
- Bab 35 Selamat
- Bab 36 Bertemu Ular Putih
- Bab 37 Berjanji Menolong Ular Putih
- Bab 38 Apa Panggilan Ini Pantas
- Bab 39 Senyumannya Mengalihkan Duniaku
- Bab 40 Pertemuan yang Terlambat
- Bab 41 Tidak Tahan Akan Rasa Kesepian
- Bab 42 Pergi Jalan-Jalan
- Bab 43 Perkataan Sindiran
- Bab 44 Amarah Langsung Membara
- Bab 45 Merusak Paras Wajah
- Bab 46 Apakah Pria Ini Vegetarian
- Bab 47 Akan Membuat Mereka Mati Mengenaskan
- Bab 48 Merobek Kulit Wajah
- Bab 49 Meninggalkan Sebuah Bekas Luka
- Bab 50 Dimanjakan
- Bab 51 Kamu Jadi Pacarku Saja
- Bab 52 Mengikuti Pemilihan Selir
- Bab 53 Aku Hanya Orang Yang Sekadar Lewat
- Bab 54 Memasukkan Afrodisiak Ke Dalam Anggur
- Bab 55 Ular Kuning Loreng Yang Besar
- Bab 56 Raja ular, aku ingin, aku menginginkannya
- Bab 57 Akan Menunggu Sampai Hari Itu Tiba Untuk Menyentuhmu
- Bab 58 Ingin Tebusan Darimu
- Bab 59 Meninggalkan Istana Ular
- Bab 60 Perbedaan Kemampuan
- Bab 61 Dibawa Ke Hutan Bambu
- Bab 62 Menanti Pertemuan Denganmu Di Hutan Bambu
- Bab 63 Menyesal Tidak Seharusnya Mengancam Dirinya
- Bab 64 Lepaskan, Raja Memperbolehkanmu untuk Melepaskannya
- Bab 65 Jangan Malu, Bukankah Ini Hanya Mandi
- Bab 66 Mengubah Tubuh
- Bab 67 Diri yang Baru
- Bab 68 Sayangnya Tidak Ada Jika
- Bab 69 Mengantarkan Hadiah
- Bab 70: Bunda Mo Memberikan Anggur
- Bab 71: Bangun Dalam Keadaan Sudah Meninggal
- Bab 72 Mati Dalam Mimpi
- Bab 73 Aduh, Bisa Tidak Jangan Berbicara Terlalu Frontal?
- Bab 74 Suamiku Terlalu Menarik
- Bab 75 Berlilitan Tanpa Henti
- Bab 76 Telah Hamil
- Bab 77 Sang Anak Telah Tiada
- Bab 78 Tidak Berhak Untuk Tetap Disisinya
- Bab 79 Pertengkaran Kami Yang Pertama Kali
- Bab 80 Penemanian Para Wanita
- Bab 81 Kesakitan Yang Mendalam
- Bab 82 Lupa Ingatan Setelah Mabuk
- Bab 83 Selir
- Bab 84 Ketidak Hadiran Pengantin Pria
- Bab 85 Dia Malah Berada Di Ranjangku Saat Malam Pertamanya Dengan Wanita Lain
- Bab 86 Pergi Tanpa Berpamitan
- Bab 87 Membunuh Ular Dan Menjarah Kantong Empedu
- Bab 88 Menghadapi Jalan Buntu
- Bab 89 Penuh Siasat Licik
- Bab 90 Jatuh Ke Jurang
- Bab 91 Jatuh Ke Pelukannya
- Bab 92 Seorang Pria Yang Hangat
- Bab 93 Menghalangi Perjalanan
- Bab 94 Di Dalam Gunung Besar Terdapat Rumah Orang.
- Bab 95 Mimpi Yang Menyeramkan
- Bab 96 Monster Air Di Tengah Sungai.
- Bab 97 Dipaksa Menikah
- Bab 98 Datang Bulan
- Bab 99 Bolehkah Tidak Sebaik Hati Ini?
- Bab 100 Menginap di Desa
- Bab 101 Monster Pemakan Manusia
- Bab 102 Sangat Hebat
- Bab 103 Minum Racun Kalajengking
- Bab 104 Kalau Tidak Senang Sini Gigit Aku
- Bab 105 Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
- Bab 106 Tujuan Tertentu
- Bab 107 Adegan Tersebut, Melukai Hatiku
- Bab 108 Siluman Kalajengking Beracun
- Bab 109 Padang Salju
- Bab 110 Sejak Kapan Belajar Menjilat Orang
- Bab 111 Keras Kepala
- Bab 112 Hua Tuo di Namsan
- Bab 113 Ada Syaratnya
- Bab 114 Monster Ganas
- Bab 115 Berjanji Memberi Pengobatan
- Bab 116 Mengambil Air Bekas Mandi Peri
- Bab 117 Dua Wanita Cabul
- Bab 118 Boneka Ginseng Berusia Seribu Tahun
- Bab 119 Bercinta
- Bab 120 Keracunan
- Bab 121 Tersipu Malu
- Bab 122 Tertangkap
- Bab 123 Pantang Menyerah
- Bab 124 Mengecap Dengan Besi Panas
- Bab 125 Memohon Padanya
- Bab 126 Rasa Malu
- Bab 127 Pertemuan
- Bab 128 Berpura-Pura Mati
- Bab 129 Bunuh Diri
- Bab 130 Tidak Bisa Kabur
- Bab 131 Paksaan
- Bab 132 Membutakan Sepasang Mata
- Bab 133 Dijual Ke Rumah Bordil
- Bab 134 Ular Hijau Menyelamatkanku
- Bab 135 Dosa Yang Mengerikan
- Bab 136 Hamil Lagi
- Bab 137 Kembali Bersama Suamiku
- Bab 138 Mengambil Mata
- Bab 139 Pulang Ke Istana Ular
- Bab 140 Memanjakan
- Bab 141 Jatuh Cinta Diam-Diam
- Bab 142 Bertengkar Demi Keinginan
- Bab 143 Jika Suatu Hari Nanti, Raja Tidak Ada Di Sisimu
- Bab 144 Pemikiran Lain
- Bab 145 Mencari Kesempatan Untuk Menyerang.
- Bab 146 Terjatuh Kedalam Air.
- Bab 147 Tidak Meninggal.
- Bab 148 Berpura-pura Menyalahkan Diri Sendiri.
- Bab 149 Menempel Padanya.
- Bab 150 Pengakuan Ditolak
- Bab 151 Kembali Kealam Manusia
- Bab 152 Kita Akan Berpisah
- Bab 153 Kepergian Dia
- Bab 154 Dikeluarkan Dari Istana Ular
- Bab 155 Tujuh Bayi Ular
- Bab 156 Mutiara Ular Ajaib
- Bab 157 Para Bayi Ingin Minum Susu
- Bab 158 Mencari Bayi Ular
- Bab 159 Anak-anakku
- Bab 160 Sendiri Mencari Susu Untuk Diminum
- Bab 161 Menjaga Ibu dan Anak Kami
- Bab 162 Kebencian Karena Cinta
- Bab 163 Dunia Ular Dikendalikan
- Bab 164 Cinta Berubah Menjadi Luka
- Bab 165 Bayi Ular Terselamatkan
- Bab 166 Raja Ular, Aku Akan Terus Menunggumu, Selamanya