The Serpent King Affection - Chapter 11 Wanita Cantik dari Lukisan Kuno

Selesai mandi, beberapa wanita itu membawakan satu setel pakaian dan membantuku mengenakannya, kemudian mereka masih membantuku menyisir rambut dan berias, seharusnya aku menikmati seluruh perlakuan itu baru benar, tetapi aku justru tidak terbiasa dilayani seperti itu oleh orang lain, dan merasa terkekang.

“Wow, Nona, anda benar-benar cantik.”

Ucap wanita-wanita itu memuji kecantikkanku sambil memandangiku setelah semuanya selesai, pandangan mata mereka dipenuhi rasa kagum dan iri.

Apa yang harus dihebohkan? Meskipun aku beranggapan bahwa wajahku masih bisa dikatakan lumayan , tetapi kalau harus dibandingkan dengan mereka yang cantik-cantik dan memiliki kulit mulus dan lembut, bagaimana bisa aku menyainginya?

Sambil berpikir demikian, diriku sudah berjalan sampai di depan cermin dan duduk dihadapannya, kalau bukan karena wanita cantik dari jaman kuno di dalam cermin itu memiliki ekspresi terkejut yang sama denganku, aku masih tidak bisa mengenali kalau orang itu adalah diriku sendiri.

Aku terkejut oleh penampilan cantikku sendiri, alis yang melengkung seperti bulan sabit, rambut panjang hitam pekat yang terurai bebas di atas bahu, bunga-bunga kecil yang tertancap memenuhi sela-sela rambut, tubuh yang dibalut dengan gaun panjang sampai ke lantai yang berwarna hijau muda, ditambah dengan wajah cantik yang meluluhkan hati orang, benar-benar sama seperti wanita cantik yang berjalan keluar dari lukisan kuno, berkilau dan memukau.

Aku akhirnya mengerti dengan apa yang di maksud dengan “orang bergantung dari pakaian dan riasan”, mendandani diriku yang merupakan seorang wanita modern menjadi seperti ini, dimana masih ada bau-bau orang modern? Diriku benar-benar menjelma menjadi wanita cantik jaman kuno.

“Nona, Penjaga Bai sedang menunggumu diluar.”

Ketika aku sedang mengamati tampilanku di depan cermin itu, salah seorang dari wanita cantik itu masuk dan berkata kepadaku.

Apa mungkin Austin Ye menyuruhnya datang untuk mengantarku pulang? Pikirku, kemudian aku berdiri dari hadapan cermin itu dan berjalan kembali ke dalam ruangan tempat diriku datang tadi itu, seperti yang diharapkan, Penjaga Bai sedang duduk meminum teh disana sambil menungguku.

“Nona Isabelle Yao sudah siap.”

Melihat diriku keluar, Penjaga Bai cepat-cepat meletakkan cangkir teh itu kemudian berdiri dan berbicara dengan nada hormat.

“Sudah siap, kalau begitu bukankah aku sudah bisa pergi sekarang?”

Aku pikir Austin Ye menyuruh Penjaga Bai untuk mengantarku pulang? Aku dengan cepat berkata diriku sudah siap, mendapat perlakuan yang sangat baik disini, dan dilayani oleh begitu banyak orang, aku juga akan merasa tidak enak kalau tinggal dengan gratis untuk waktu yang lama.

“Iya, Nona Isabelle Yao silahkan mengikuti Andrew Bai pergi bersama.”

Ucap Penjaga Bai dengan hormat, Raja Ular menyuruhnya untuk membawa orang itu pergi, dirinya juga tidak berani menunda-nunda.

“Baiklah.”

Aku mengikuti Penjaga Bai dan meninggalkan ruangan itu, mengitari sebuah taman bunga dan sampai dihadapan sebuah istana yang paling besar dan paling megah.

“Nona Isabelle Yao, silahkan masuk, raja sudah menunggu anda di dalam.”

Ucap Penjaga Bai dengan hormat, sambil mengulurkan tangannya mengisyaratkan silahkan, memberitahuku untuk masuk.

Sebegitu lama mendadaniku ternyata bukan untuk mengantarku pulang? Ada masalah apa dia mencariku? Sedikit pertanyaan muncul di dalam hatiku, apa mungkin dia ingin membicarakan masalah mengantar diriku pulang kerumah denganku?

“Nona Isabelle Yao.”

Ucap Petugas Bai dengan keras ketika melihat diriku yang bengong cukup lama disana.

“Baiklah, kali ini aku akan masuk menemui dia.”

Dengan berpikir seperti itu, aku berjalan masuk ke dalam.s

Di dalam istana yang agung dan luar biasa itu, Austin Ye sudah lama menungguku, sekumpulan wanita cantik sedang sibuk menghidangkan makanan dan menuangkan anggur.

“Cepat kemari untuk makan bersama.”

Melihat aku datang, Austin Ye langsung melambai-lambaikan tangannya kepadaku, menyuruhku untuk kesana dan makan bersama.

Ternyata dia menyuruhku datang untuk makan bersama, melihat berbagai macam hidangan lezat dan beragam jenis sup untuk kesehatan di atas meja besar itu, aku benar-benar merasa sedikit lapar.

“Kalian keluar dulu.”

Ucap Austin Ye kepada beberapa pendamping wanita itu, kemudian dirinya menarik kursi dan menyuruhku untuk duduk disebelahnya.

“Kami permisi dulu.”

Para pendamping wanita itu menjawab dengan suara kecil yang merdu, pertama kali melihat Raja Ular makan bersama wanita lain, mereka merasa kagum dan iri.

“Kalian jangan pergi, ayo makan bersama.”

Teriakku kepada sekumpulan wanita cantik itu, hanya saja mereka tidak ada yang mendengarkan perkataanku, dan dengan patuh pergi meninggalkan tempat itu.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu