The Serpent King Affection - Bab 67 Diri yang Baru
Wanita bergaun belang itu mendorong pintu dan keluar, ia kemudian bertemu dengan Raja Ular, ada juga seorang wanita muda yang sedang berdiri di luar, ia terlebih dulu merasa sedikit terkejut, lalu memberikan hormat.
"Raja Ular."
Wanita bergaun belang itu memberikan hormatnya.
Namun, Raja Ular tidak melihatnya sedikitpun, ia menggandeng wanita yang berada di sebelahnya dan berjalan masuk ke ruangan Nenek Ular.
Wanita bergaun belang itu kembali tercengang, benar-benar kebetulan sekali, apakah ini wanita yang dipilih oleh Raja Ular untuk dibawa kembali dan dijadikan sebagai istrinya, menurut wanita bergaun belang itu, Raja Ular benar-benar mempedulikan wanita ini, ini bahkan membuat wanita bergaun belang itu merasa cemburu.
"Raja Ular, apa yang membuatmu datang kemari, sudah cukup lama aku tidak bertemu dengan Raja Ular."
Ular belang baru saja pergi, ia lalu melihat Raja Ular membawa seorang wanita masuk ke dalam, Nenek Ular juga segera mengambil sebuah handuk untuk membersihkan tangannya, lalu memberikan hormatnya.
Nenek Ular tidak perlu banyak berbicara, kita bisa dengan mudah menilai keahliannya melalu wajahnya yang menawan dan tubuhnya yang sangat menarik.
"Nenek Ular, buatlah perubahan bentuk pada tubuhnya."
Lelaki itu berkata dengan nada dingin.
Nenek Ular sepertinya terkejut melihat Raja Ular membawa seorang wanita datang untuk melakukan pengubahan bentuk tubuh, ia tercengang terlebih dahulu, lalu langsung bereaksi kembali.
"Baik, baik, bagian mana tubuh wanita ini yang perlu diubah?"
Jika Raja Ular membawa seorang wanita datang, maka hubungan yang dimilikinya dengan Raja Ular pasti bukanlah hubungan biasa, Nenek Ular pasti merasa sedikit berbeda, ia lalu langsung menanyakannya dengan hormat.
"Aku......"
Kulit wajahku menebal cukup banyak belakangan ini, namun aku tetap saja tidak mampu mengatakan bagian mana yang ingin kuubah di depan lelaki ini, lagipula, ini terasa sedikit canggung.
"Raja akan menunggumu diluar, jangan gugup, jangan takut, aku akan terus berada di sini."
Ia berkata seperti sedang memperlakukan seorang anak kecil, Nenek Ular merasa sangat terkejut dengan sikap Raja Ular yang berbeda terhadap wanita ini.
"Mohon jangan sakiti dia."
Setelah ia selesai berkata kepadaku, ia kembali berkata kepada Nenek Ular, suara beratnya itu terasa sedikit tertekan.
"Mohon Raja Ular tenang, aku pasti akan berusaha dengan baik."
Nenek Ular berkata dengan penuh hormat, wajahnya yang menawan itu tetap saja terlihat seperti wanita yang berumur 20 tahun, jika rambut putihnya kemudian diubah menjadi rambut yang berwarna hitam, ia pasti akan terlihat sangat amat menawan, siapapun tidak akan mengetahui umur nenek ular yang sebenarnya melalui penampilannya.
Namun, siapa juga yang mengetahui bahwa Nenek Ular hanya menyukai penampilan yang muda, sehingga ia tidak menghiraukan suaranya dan rambutnya yang memutih.
Mungkin juga ia hanya menggunakan dirinya untuk melakukan eksperimen, ia tidak peduli dengan penampilannya sedikitpun.
Apapun ceritanya, ia masih saja tidak sanggup menebaknya.
Ia sepertinya melihat kecanggunganku, lelaki itu kemudian meninggalkan ruangan dan hanya tersisa diriku dengan nenek ular.
Karena aku ingin mengubah diriku secara keseluruhan, nenek ular kemudian menarik jendela, lampu kemudian sedikit meredup.
"Nona, bolehkah kamu lepaskan semua pakaianmu."
Suara tua yang penuh dengan rasa hormat, wanita ini adalah wanita yang dibawa datang oleh Raja Ular, sehingga nenek ular tidak berani bersikap terlalu lambat.
"Baik."
Aku mengiyakannya, lalu menatap ke arah jendela sejenak.
"Raja sedang diluar, kamu tidak perlu khawatir."
Ia seperti bisa mengerti perasaanku, suara hangat dari lelaki yang berada di luar itu menyemangatiku.
Aku membungkukkan tubuhku ke arah luar jendela sejenak, lalu membuka seluruh pakaianku di depan nenek ular, walaupun kita sesama wanita, namun, aku tetap saja merasakan sedikit kecanggungan, namun, demi mengubah bentuk tubuhku, aku tetap harus membukanya semua dan memperlihatkannya kepada orang lain.
Nenek ular terlihat sangat tenang, setidaknya sudah ada banyak wanita lain yang pernah membuka baju di depannya, ini bukanlah pertama kalinya, ini juga bukan yang terakhir, hanya saja, Nenek Ular merasa penarasan karena bagaimana mungkin Raja Ular yang umumnya tidak mendekatkan diri dengan wanita kini membawa seorang wanita untuk melakukan perubahan bentuk tubuh, keinginan Raja Ular memang sedikit berbeda, ini bukanlah sesuatu yang dapat dimengerti dengan mudah oleh orang-orang seperti dirinya.
Setelah berpikir, semua hal yang disampaikan oleh Raja Ular harus dikerjakan dengan baik, jika tidak, Nenek Ular mungkin tidak akan mengetahui jelas keberadaannya selanjutnya.
"Sebenarnya, Nona sudah memiliki tubuh yang cukup baik tanpa melakukan pengubahan bentuk tubuh,"
Nenek ular berkata dengan nada yang sangat lembut.
"Aku ingin mengubah diriku menjadi diri yang baru."
Aku berkata sambil berbaring di tempat tidur, kulit yang diasah, daging yang diubah, semuanya sudah berlalu, jika aku tidak tahu, semuanya akan membuatku merasakan kesakitan yang sangat luar biasa.
Nenek Ular menganggukkan kepalanya, ia mengerti maksud dari ucapan nona Isabelle Yao.
Para pasien yang datang untuk melakukan pengubahan bentuk tubuh adalah para penduduk daripada dunia ular sendiri, ular belang yang baru saja melakukan pegubahan bentuk tubuh adalah salah satu contohnya, alasan mereka melakukannya adalah ingin mempercantik diri, namun, wanita yang sedang berbaring di atas tempat tidur ini juga memiliki alasan yang tidak jauh berbeda dengan yang lainnya.
"Nona tidak perlu takut, ini adalah aroma obat bius, Nona tidak akan merasakan sedikitpun rasa sakit di sepanjang proses pengubahan bentuk tubuh."
Nenek Ular kemudian meletakkan sebuah botol di depan hidungku, aroma yang dingin itu menusuk hidungku, aku kemudian mati rasa dengan cepat, aku lalu hanya melihat pisau operasi Nenek Ular yang berkilauan, namun, pandanganku kemudian semakin kabur.
Setelah lebih kurang setengah jam, aku kemudian menyadarkan diri dan membuka mataku, aku kemudian melihat wajah Nenek Ular.
"Nona, sudah selesai, kamu boleh melihat apakah kamu sudah puas."
Ia berkata dengan penuh rasa hormat dan kehangatan.
Aku berdiri dari tempat tidur, lalu berjalan ke depan kaca, bayangannya adalah seorang wanita yang memiliki kulit putih serupa salju, tubuh yang menawan, wajah yang sangat menarik.
Tampilan dasarnya tidak banyak berubah, ia kini hanya terlihat semakin cantik.
"Sangat bagus."
Aku tersenyum kepada nenek ular melalui bayangan kaca, aku sangat puas terhadap perubahan yang terjadi pada diriku, ini adalah operasi yang paling mahal, operasi yang membuatku bisa saja tidak makan tidak minum agar bisa melakukan operasi ini.
Setelah aku mengenakan kembali pakaianku, lelaki itu mendorong pintu dan masuk, ia terkejut melihat wanita yang baru saja selesai melakukan perubahan bentuk tubuh itu, namun, pandangannya juga terlihat bergemilang.
"Apakah itu sakit?"
Ia berjalan ke sampingku dan bertanya.
Aku menggelengkan kepalaku, ini tidak sakit.
"Sangat menawan."
Ia lalu memujiku dan terus menatapku.
"Nenek Ular, ini adalah bayaran yang kuberikan kepadamu."
Sebuah mutiara ular kemudian berada di salah satu tangan nenek ular, ia kemudian menarik wanita tersebut keluar dari ruangan, dan hanya tersisa nenek ular yang sedang tercengang melihat gemilangnya mutiara tersebut.
Mutiara ular adalah mutiara yang sudah bertingkat tinggi, di dunia ular, tidak ada orang yang ingin memilikinya, Nenek Ular mengira ia hanya berharap bahwa Raja Ular akan membawa wanita lain untuk melakukan pengubahan bentuk tubuh, namun, ini adalah bayaran yang sangat mahal, bagaimana mungkin nenek ular sanggup menelan mutiara ular itu, ia memeluknya seperti seorang bayi, ia akan menelannya saat ia ingin menelannya.
"Wah! Nona kini terlihat semakin cantik."
Ular putih melihatku dengan ekspresi wajah yang memujiku, bagaimana mungkin ini baru saja waktu makan, nona sudah terlihat sangat menawan, jangan bicarakan pakaiannya terlebih dahulu, namun bicarakan perubahan pada tubuhnya, seperti hidungnya yang semakin tajam, lipatan matanya, tebal bibirnya yang semakin cocok, jika dibandingkan, ia semakin membuat orang terpesona.
Namun, semua ini adalah hasil dari keahlian nenek ular, sebuah mutiara ular adalah bayaran yang cocok untuknya.
"Aku baru saja pergi melakukan perubahan bentuk tubuh, mengubah kulitku, sehingga aku berubah menjadi seperti ini."
Aku berkata dengan santai, namun, itu membuat ular putih sungguh terkejut.
Apa? Nona mengubah kulit tubuh? Berapa gigitan yang harus dihabiskan untuk itu?
Novel Terkait
Diamond Lover
LenaAfter The End
Selena BeeCEO Daddy
TantoThe Great Guy
Vivi HuangThat Night
Star AngelMy Greget Husband
Dio ZhengThe Serpent King Affection×
- Bab 1 Didorong ke Jurang (1)
- Bab 1 Didorong ke Jurang (2)
- Bab 2 Terbaring di Atas Tubuh Ular
- Bab 3 Berguling ke Bawah Gunung
- Bab 4 Hei Wanita, Kau Sudah Membuat Masalah Besar Dengan Aku Sang Raja
- Bab 5 Dikelilingi Ular
- Bab 6 Hidup atau Mati
- Bab 7 Terpesona
- Bab 8 Terpancing
- Bab 9 Istana Megah
- Chapter 10 Perlakuan Istimewa
- Chapter 11 Wanita Cantik dari Lukisan Kuno
- Chapter 12 Bisa Lebih Terbuka Lagi
- Chapter 13 Menetap dengan Tenang
- Chapter 14 Tidur Bersama Ular Raksasa
- Chapter 15 Menantang Ular Raksasa
- Bab 16 Tolong Jangan Makan Aku
- Bab 17 Apakah Kamu Menyukai Bentukku Yang Seperti Ini?
- Bab 18 Gagal Kabur
- Bab 19 Janji Tidak Akan Kabur Lagi
- Bab 20 Apakah Kau Benar-Benar Raja Ular?
- Bab 21 Marah
- Bab 22 Senyumanmu Sangat Cantik
- Bab 23 Iri, Cemburu, Dan Benci
- Bab 24 Dibohongi Untuk Keluar
- Bab 25 Pertolongan Dari Ular Putih Kecil
- Bab 26 Pelayan Ular Memohon Ampun
- Bab 27 Memaafkan
- Bab 28 Pikiran Yang Lain
- Bab 29 Berbohong Untuk Kebaikan
- Bab 30 Ini Juga Bisa Terlihat
- Bab 31 Mencari Kesempatan Membunuhnya
- Bab 32 Ditipu ke Dasar Danau
- Bab 33 Hampir Mati Tenggelam
- Bab 34 Mutiara Ular
- Bab 35 Selamat
- Bab 36 Bertemu Ular Putih
- Bab 37 Berjanji Menolong Ular Putih
- Bab 38 Apa Panggilan Ini Pantas
- Bab 39 Senyumannya Mengalihkan Duniaku
- Bab 40 Pertemuan yang Terlambat
- Bab 41 Tidak Tahan Akan Rasa Kesepian
- Bab 42 Pergi Jalan-Jalan
- Bab 43 Perkataan Sindiran
- Bab 44 Amarah Langsung Membara
- Bab 45 Merusak Paras Wajah
- Bab 46 Apakah Pria Ini Vegetarian
- Bab 47 Akan Membuat Mereka Mati Mengenaskan
- Bab 48 Merobek Kulit Wajah
- Bab 49 Meninggalkan Sebuah Bekas Luka
- Bab 50 Dimanjakan
- Bab 51 Kamu Jadi Pacarku Saja
- Bab 52 Mengikuti Pemilihan Selir
- Bab 53 Aku Hanya Orang Yang Sekadar Lewat
- Bab 54 Memasukkan Afrodisiak Ke Dalam Anggur
- Bab 55 Ular Kuning Loreng Yang Besar
- Bab 56 Raja ular, aku ingin, aku menginginkannya
- Bab 57 Akan Menunggu Sampai Hari Itu Tiba Untuk Menyentuhmu
- Bab 58 Ingin Tebusan Darimu
- Bab 59 Meninggalkan Istana Ular
- Bab 60 Perbedaan Kemampuan
- Bab 61 Dibawa Ke Hutan Bambu
- Bab 62 Menanti Pertemuan Denganmu Di Hutan Bambu
- Bab 63 Menyesal Tidak Seharusnya Mengancam Dirinya
- Bab 64 Lepaskan, Raja Memperbolehkanmu untuk Melepaskannya
- Bab 65 Jangan Malu, Bukankah Ini Hanya Mandi
- Bab 66 Mengubah Tubuh
- Bab 67 Diri yang Baru
- Bab 68 Sayangnya Tidak Ada Jika
- Bab 69 Mengantarkan Hadiah
- Bab 70: Bunda Mo Memberikan Anggur
- Bab 71: Bangun Dalam Keadaan Sudah Meninggal
- Bab 72 Mati Dalam Mimpi
- Bab 73 Aduh, Bisa Tidak Jangan Berbicara Terlalu Frontal?
- Bab 74 Suamiku Terlalu Menarik
- Bab 75 Berlilitan Tanpa Henti
- Bab 76 Telah Hamil
- Bab 77 Sang Anak Telah Tiada
- Bab 78 Tidak Berhak Untuk Tetap Disisinya
- Bab 79 Pertengkaran Kami Yang Pertama Kali
- Bab 80 Penemanian Para Wanita
- Bab 81 Kesakitan Yang Mendalam
- Bab 82 Lupa Ingatan Setelah Mabuk
- Bab 83 Selir
- Bab 84 Ketidak Hadiran Pengantin Pria
- Bab 85 Dia Malah Berada Di Ranjangku Saat Malam Pertamanya Dengan Wanita Lain
- Bab 86 Pergi Tanpa Berpamitan
- Bab 87 Membunuh Ular Dan Menjarah Kantong Empedu
- Bab 88 Menghadapi Jalan Buntu
- Bab 89 Penuh Siasat Licik
- Bab 90 Jatuh Ke Jurang
- Bab 91 Jatuh Ke Pelukannya
- Bab 92 Seorang Pria Yang Hangat
- Bab 93 Menghalangi Perjalanan
- Bab 94 Di Dalam Gunung Besar Terdapat Rumah Orang.
- Bab 95 Mimpi Yang Menyeramkan
- Bab 96 Monster Air Di Tengah Sungai.
- Bab 97 Dipaksa Menikah
- Bab 98 Datang Bulan
- Bab 99 Bolehkah Tidak Sebaik Hati Ini?
- Bab 100 Menginap di Desa
- Bab 101 Monster Pemakan Manusia
- Bab 102 Sangat Hebat
- Bab 103 Minum Racun Kalajengking
- Bab 104 Kalau Tidak Senang Sini Gigit Aku
- Bab 105 Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
- Bab 106 Tujuan Tertentu
- Bab 107 Adegan Tersebut, Melukai Hatiku
- Bab 108 Siluman Kalajengking Beracun
- Bab 109 Padang Salju
- Bab 110 Sejak Kapan Belajar Menjilat Orang
- Bab 111 Keras Kepala
- Bab 112 Hua Tuo di Namsan
- Bab 113 Ada Syaratnya
- Bab 114 Monster Ganas
- Bab 115 Berjanji Memberi Pengobatan
- Bab 116 Mengambil Air Bekas Mandi Peri
- Bab 117 Dua Wanita Cabul
- Bab 118 Boneka Ginseng Berusia Seribu Tahun
- Bab 119 Bercinta
- Bab 120 Keracunan
- Bab 121 Tersipu Malu
- Bab 122 Tertangkap
- Bab 123 Pantang Menyerah
- Bab 124 Mengecap Dengan Besi Panas
- Bab 125 Memohon Padanya
- Bab 126 Rasa Malu
- Bab 127 Pertemuan
- Bab 128 Berpura-Pura Mati
- Bab 129 Bunuh Diri
- Bab 130 Tidak Bisa Kabur
- Bab 131 Paksaan
- Bab 132 Membutakan Sepasang Mata
- Bab 133 Dijual Ke Rumah Bordil
- Bab 134 Ular Hijau Menyelamatkanku
- Bab 135 Dosa Yang Mengerikan
- Bab 136 Hamil Lagi
- Bab 137 Kembali Bersama Suamiku
- Bab 138 Mengambil Mata
- Bab 139 Pulang Ke Istana Ular
- Bab 140 Memanjakan
- Bab 141 Jatuh Cinta Diam-Diam
- Bab 142 Bertengkar Demi Keinginan
- Bab 143 Jika Suatu Hari Nanti, Raja Tidak Ada Di Sisimu
- Bab 144 Pemikiran Lain
- Bab 145 Mencari Kesempatan Untuk Menyerang.
- Bab 146 Terjatuh Kedalam Air.
- Bab 147 Tidak Meninggal.
- Bab 148 Berpura-pura Menyalahkan Diri Sendiri.
- Bab 149 Menempel Padanya.
- Bab 150 Pengakuan Ditolak
- Bab 151 Kembali Kealam Manusia
- Bab 152 Kita Akan Berpisah
- Bab 153 Kepergian Dia
- Bab 154 Dikeluarkan Dari Istana Ular
- Bab 155 Tujuh Bayi Ular
- Bab 156 Mutiara Ular Ajaib
- Bab 157 Para Bayi Ingin Minum Susu
- Bab 158 Mencari Bayi Ular
- Bab 159 Anak-anakku
- Bab 160 Sendiri Mencari Susu Untuk Diminum
- Bab 161 Menjaga Ibu dan Anak Kami
- Bab 162 Kebencian Karena Cinta
- Bab 163 Dunia Ular Dikendalikan
- Bab 164 Cinta Berubah Menjadi Luka
- Bab 165 Bayi Ular Terselamatkan
- Bab 166 Raja Ular, Aku Akan Terus Menunggumu, Selamanya