The Serpent King Affection - Bab 81 Kesakitan Yang Mendalam
“Isabelle sudah tidak menginginkan paduka raja lagi, dia sudah tidak menginginkan paduka raja lagi.....”
Setelah raja berkata, beberapa ular cantik saling bertatapan mata, apakah ini paduka raja yang mereka kenal yang sangat dingin dan sulit untuk di dekatikah, mengapa sekarang, dia bagaikan seorang pria cantik yang telah kehilangan jiwa dan mabuk-mabukan karena putus cinta.
Dan yang membuat Raja Ular itu menjadi seperti ini, hanyalah seorang kaum manusia.
Dan ini tentunya telah membangkitkan keirian di hati para beberapa gadis cantik itu.
Atas dasar apa Raja Ular tidak melihat mereka para gadis cantik ini, tetapi malah melihat manusia rendahan itu, dan juga Raja Ular sepertinya sangat mencintai gadis itu.
Iri,cemburu,dengki.
“Raja Ular tidak perlu bersedih karena seorang gadis manusia, kita para gadis cantik akan melayani Raja Ular dengan baik.”
Suara gadis yang menggoda itu, segera melepaskan pakainnya, dan hanya mengsisakan selembar kain transparan yang menutupi payudara mereka, dari samar-samar dapat terlihat payudara yang indah, Ular Kuning, Ular Putih beserta Ular lainnya juga melepaskan baju mereka, gadis cantik itu menyelimuti Pria Cantik itu dengan telanjang, demi mendapatkan hati Raja Ular dan dapat menjadi pasangannya.
Kamar buku dalam seketika berubah menjadi suasana taman di musim semi yang begitu memukau.
Lagian, setelah Austin Ye meninggalkan aku, aku terus menangis tanpa henti, terus menangis sampai Penjaga Andrew Bai mendatangi depan kamar tempat tidurku dan memberitahuku kejadian di kamar buku sana, aku baru bergegas untuk menyeka air mataku dan membuka pintu kamarku dsan hendak pergi ke kamar buku mencari Austin dan menyuruhnya untuk pulang ke kamar tidur.
Hanya saja, ketika Penjaga Andrew Bai mengikutiku dan berjalan sampai ke depan pintu kamar buku, aku tiba-tiba menghentikan langkah kakiku, hatiku ini dalam saat ini menjadi sangat ragu.
Perkataan Bunda Mo tersirat di telingaku, hanya energi dari kehidupan baru yang dapat menyelamatkan Dunia Ular, dan aku telah kehilangan kemampuan untuk melahirkan anak, aku tahu saat ini juga sekelompok gadis cantik di dalam kamar buku sedang melayani dia.....
“Raja Ular, Raja Ular....”
Dari dalam kamar buku terpancar seberkas cahaya putih, dan terdengar suara bisikan yang intim itu di telingaku, yang sangat membuat hatiku merasa sakit.
Siapa yang dapat menahan dirinya jika pria yang di cintai sedang bersama dan dikelilingi oleh wanita cantik, walaupun aku tidak dapat menahannya, akan tetapi aku harus bisa menahannya, karena aku tidak punya pilihan lain.
“Nona Isabelle....”
Melihat aku yang menghentikan langkah kaki, Penjaga Andrew Bai yang berada di belakangku juga tidak berbicara, dia tidak mengerti mengapa aku tidak masuk ke dalam kamar buku dan menyuruh Raja Ular untuk kembali ke kamar.
“Penjaga Andrew, kamu pergilah dulu, aku akan kembali dulu.”
Aku membalikkan badan, dan tidak menghiraukan Penjaga Andrew yang masih terdiam berdiri di belakang, aku yang baru saja berjalan beberapa langkah, tampak tidak memilik kekuatan dan terjatuh.
Air mataku lagi-lagi mengalir keluar, hatiku seperti telah mengalirkan darah, yang membuatku kehilangan kekuataan untuk berjalan, aku telah kehilangan semuanya, semuanya......
“Nona Isabelle, Apa yang telah terjadi padamu?”
Penjaga Andrew yang melihatku terjatuh segera berlari ke arahku untuk menopangku, dia sangat khawatir pada keadaanku yang sekarang ini.
“Penjaga Andrew sekarang ini juga akan pergi mencari Raja Ular.”
Kata Penjaga Andrew dan ketika ia hampir pergi, aku segera menggenggam bajunya.
“Jangan pergi untuk mencarinya, jangan pergi.”
Aku berkata sambil mengalirkan air mata, setelah Penjaga Andrew bersusah payah untuk menopangku berdiri dengan stabil, aku berjalan dengan terhuyung-huyung dan kembali ke arah kamarku.
Isabelle janganlah kamu peduli, janganlah kamu membalikkan kepalamu untuk melihat ke belakang, Isabelle semua akan berlalu, akan tetapi mengapa hatiku terasa sangat sakit yang membuat aku tidak mampu untuk menahannya, sangat sakit hingga membuatku hampir mati, atau, lebih sakit dibandingkan kematian.......
Melihat bayangan Nona Isabelle yang telah pergi dengan terhuyung-huyung, membuat Penjaga Andrew mengernyitkan alisnya, dia tidak mengerti, sebenarnya apa yang telah terjadi di antara Raja Ular dan Nona Isabelle sehingga membuat Nona menjadi seperti ini, saat ini juga Penjaga Andrew tidak tahu apa yang telah dirasakan oleh hatinya.
Aku yang telah pergi dari kamar buku tentu saja tidak mendengar bahwa Raja Ular yang sedang memegang wajah wanita lain, akan tetapi dia menjerit namaku.
“Isabelle, Raja sangat merindukanmu, apakah kamu tahu bahwa Raja sangat mencintaimu, Mengapa kamu mau menyakiti hati Raja.....”
Pria yang menyentuh muka wanita cantik yang mendekatkan diri meraka kepadanya, dan perkataan menyakitkan dari pria cantik itu telah membuat mereka wanita cantik itu merasa sedih, sedih juga bagus, tanpa peduli apapun, mereka juga tidak bersedia untuk melepaskan kesempatan ini, walaupun mereka hanyalah pengganti dari seorang wanita yang disukai oleh Raja Ular, mereka juga merasa sangat beruntung karena bisa mendapatkan kasih sayang dari Raja Ular, dapat dilihat jika para ular cantik ini sangat menyukai Raja Ular.
“Kamu bukanlah Isabelle Raja, kalian semua bukan, enyalah, segera enyalah, kalian sekelompok wanita yang sangat menyebalkan, Raja tentu tidak akan mungkin bisa melakukan sesuatu yang bersalah kepada Isabelle.”
Pria yang masih dapat menahan dirinya dalam kondisi seperti ini, mengungkapkan bahwa dirinya telah mencintai seorang wanita.
Karena Raja Ular, Austin Ye telah mencintai Isabelle, tanpa mempedulikan konflik apapun atau pun semua sesuatu yang membuatnya tidak senang, dia tidak akan mencari kesenangan dari wanita lain, di dalam hatinya hanya ada Isabelle seseorang, dan para wanita yang mendekatinya hanya membuat dia benci terhadap mereka.
Pria yang telah jatuh cinta pada seorang wanita, mungkin akan berperilaku seperti ini.
Sekelompok wanita cantik itu dapat merasakan kemarahan Raja Ular, hanya bisa segera meninggalkan Raja Ular dan berada di bawah kasur, mereka yang awalnya mengira bisa menggunakan kesempatan ini untuk mendekati Raja Ular, akan tetapi siapa yang menyangka jika di dalam hati Raja Ular hanya ada Isabelle seorang, Para Ular Cantik itu sangat takut dengan amarah Raja Ular, akan tetapi mereka juga tidak berani untuk meninggaljkan dia,wanita cantik itu hanya bisa mengubah diri mereka menjadi ular dan bergulung di bawah kasur, dapat merasakan aroma Raja Ular bagi mereka adalah sebuah kebahagiaan.
Aku juga tidak tahu bagaimana aku akan melewati malam ini tanpa kehadiran Austin Ye, selama semalaman aku tidak menutup mataku,semalaman aku terus meneteskan air mata hingga langit terang.
Menunggu sampai Ular Putih Kecil yang mengantarkan sarapan ke kamar Raja Ular di pagi hari, dia melihat aku dalam kondisi seperti ini, dia melihat aku yang terduduk di lantai yang dingin tanpa mengenakan alas kaki, dan badanku bersandar di samping kasur dan merasa sangat sedih hingga mengalirkan air mata.
Ya Tuhan, Nona apa yang telah terjadi padamu, Ular Putih Kecil yang terkejut bergegas meletakkan sarapan di atas meja.
“Nona, apa yang telah terjadi padamu, mengapa kamu terduduk di lantai, ini bisa membuatmu sakit karena kemasukan angin.”
Susan segera menyanggaku berdiri, dan dari nada bicaranya dapat terdenagr bahwa dia sangat khawatir.
“Nona, Nona mengapa kamu menangis, dimana Raja Ular?”
Biasanya saat ini, Raja Ular dan Nona akan bangun bersama, mengapa pagi ini tidak kelihatan bayangan Raja Ular, sedangkan Nona sendiri terlihat sangat sedih hingga mengalirkan air matanya.
Ular Putih Kecil yang begitu naif dan polos itu tidak pernah berpikiran bahwa hubungan diantara kedua orang yang saling mencintai itu tiba-tiba muncul masalah.
Susan menyangga aku sampai ke kasur, dan membawakan aku ember berisi air untuk membantu aku membasuh muka, setelah itu membantu aku merias dan memakai maju, dan selama proses ini, aku terduduk di kasur dengan muka yang sedih dan tidak berbicara apapun, aku sendiri bagaikan telah kehilangan jiwa, sangatlah menyedihkan.
Keadaan aku yang seperti ini sangat membuat Ular Putih Kecil cemas, setelah melayani aku, dia membiarkan sekelompok dayang-dayang untuk menjaga aku, sedangkan dia sendiri ingin pergi untuk mencari Raja Ular.
Dia yang baru keluar, berpapasan dengan Penjaga Andrew Bai, dan ini membuat muka Ular Putih Kecil tiba-tiba memerah.
“Susan kemanakah kamu hendak pergi?”
Terdengar suara pria yang bertanya dengan datar.
“Pen, Penjaga Andrew Bai, Nona terlihat dalam kondisi buruk, aku juga tidak tahu kenapa, Susan ingin pergi untuk mencari Raja Ular.”
Kata Ular Putih Kecil yang cemas, melihat kondisi Nona yang begitu membuat dia merasa sangat cemas.
“Raja Ular tidur di kamar buku.”
Kata Penjaga Andrew Bai kepada Ular Putih Kecil.
“Bagaimana bisa begitu, bukankah Raja Ular bersama dengan Nona?”
Setelah mendengarnya, Ular Putih Kecil merasa terkejut, dia tidak mengerti mengapa Raja Ular tidur di kamar buku.
Setelah melihat di sekeliling mereka tidak ada orang, Penjaga Andrew Bai baru berkata: “Kemarin malam, Raja Ular dan Nona Isabelle bertengkar dengan alasan tertentu sehingga Raja Ular tidur di kamar buku.”
Perkataan Penjaga Andrew Bai membuat Ular Putih Kecil terkejut, bukankah kemarin malam hubungan Raja Ular dan Nona masih baik-baik saja, mengapa tiba-tiba menjadi ribut, tak heran jika Nona terlihat sangat sedih, ini semua karena Nona telah bertengkar dengan Raja Ular, Ular Putih Kecil akhirnya mengerti sebab dari permasalahan yang sedang terjadi.
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeePengantin Baruku
FebiInventing A Millionaire
EdisonWahai Hati
JavAliusBaby, You are so cute
Callie WangDiamond Lover
LenaCantik Terlihat Jelek
SherinThe Serpent King Affection×
- Bab 1 Didorong ke Jurang (1)
- Bab 1 Didorong ke Jurang (2)
- Bab 2 Terbaring di Atas Tubuh Ular
- Bab 3 Berguling ke Bawah Gunung
- Bab 4 Hei Wanita, Kau Sudah Membuat Masalah Besar Dengan Aku Sang Raja
- Bab 5 Dikelilingi Ular
- Bab 6 Hidup atau Mati
- Bab 7 Terpesona
- Bab 8 Terpancing
- Bab 9 Istana Megah
- Chapter 10 Perlakuan Istimewa
- Chapter 11 Wanita Cantik dari Lukisan Kuno
- Chapter 12 Bisa Lebih Terbuka Lagi
- Chapter 13 Menetap dengan Tenang
- Chapter 14 Tidur Bersama Ular Raksasa
- Chapter 15 Menantang Ular Raksasa
- Bab 16 Tolong Jangan Makan Aku
- Bab 17 Apakah Kamu Menyukai Bentukku Yang Seperti Ini?
- Bab 18 Gagal Kabur
- Bab 19 Janji Tidak Akan Kabur Lagi
- Bab 20 Apakah Kau Benar-Benar Raja Ular?
- Bab 21 Marah
- Bab 22 Senyumanmu Sangat Cantik
- Bab 23 Iri, Cemburu, Dan Benci
- Bab 24 Dibohongi Untuk Keluar
- Bab 25 Pertolongan Dari Ular Putih Kecil
- Bab 26 Pelayan Ular Memohon Ampun
- Bab 27 Memaafkan
- Bab 28 Pikiran Yang Lain
- Bab 29 Berbohong Untuk Kebaikan
- Bab 30 Ini Juga Bisa Terlihat
- Bab 31 Mencari Kesempatan Membunuhnya
- Bab 32 Ditipu ke Dasar Danau
- Bab 33 Hampir Mati Tenggelam
- Bab 34 Mutiara Ular
- Bab 35 Selamat
- Bab 36 Bertemu Ular Putih
- Bab 37 Berjanji Menolong Ular Putih
- Bab 38 Apa Panggilan Ini Pantas
- Bab 39 Senyumannya Mengalihkan Duniaku
- Bab 40 Pertemuan yang Terlambat
- Bab 41 Tidak Tahan Akan Rasa Kesepian
- Bab 42 Pergi Jalan-Jalan
- Bab 43 Perkataan Sindiran
- Bab 44 Amarah Langsung Membara
- Bab 45 Merusak Paras Wajah
- Bab 46 Apakah Pria Ini Vegetarian
- Bab 47 Akan Membuat Mereka Mati Mengenaskan
- Bab 48 Merobek Kulit Wajah
- Bab 49 Meninggalkan Sebuah Bekas Luka
- Bab 50 Dimanjakan
- Bab 51 Kamu Jadi Pacarku Saja
- Bab 52 Mengikuti Pemilihan Selir
- Bab 53 Aku Hanya Orang Yang Sekadar Lewat
- Bab 54 Memasukkan Afrodisiak Ke Dalam Anggur
- Bab 55 Ular Kuning Loreng Yang Besar
- Bab 56 Raja ular, aku ingin, aku menginginkannya
- Bab 57 Akan Menunggu Sampai Hari Itu Tiba Untuk Menyentuhmu
- Bab 58 Ingin Tebusan Darimu
- Bab 59 Meninggalkan Istana Ular
- Bab 60 Perbedaan Kemampuan
- Bab 61 Dibawa Ke Hutan Bambu
- Bab 62 Menanti Pertemuan Denganmu Di Hutan Bambu
- Bab 63 Menyesal Tidak Seharusnya Mengancam Dirinya
- Bab 64 Lepaskan, Raja Memperbolehkanmu untuk Melepaskannya
- Bab 65 Jangan Malu, Bukankah Ini Hanya Mandi
- Bab 66 Mengubah Tubuh
- Bab 67 Diri yang Baru
- Bab 68 Sayangnya Tidak Ada Jika
- Bab 69 Mengantarkan Hadiah
- Bab 70: Bunda Mo Memberikan Anggur
- Bab 71: Bangun Dalam Keadaan Sudah Meninggal
- Bab 72 Mati Dalam Mimpi
- Bab 73 Aduh, Bisa Tidak Jangan Berbicara Terlalu Frontal?
- Bab 74 Suamiku Terlalu Menarik
- Bab 75 Berlilitan Tanpa Henti
- Bab 76 Telah Hamil
- Bab 77 Sang Anak Telah Tiada
- Bab 78 Tidak Berhak Untuk Tetap Disisinya
- Bab 79 Pertengkaran Kami Yang Pertama Kali
- Bab 80 Penemanian Para Wanita
- Bab 81 Kesakitan Yang Mendalam
- Bab 82 Lupa Ingatan Setelah Mabuk
- Bab 83 Selir
- Bab 84 Ketidak Hadiran Pengantin Pria
- Bab 85 Dia Malah Berada Di Ranjangku Saat Malam Pertamanya Dengan Wanita Lain
- Bab 86 Pergi Tanpa Berpamitan
- Bab 87 Membunuh Ular Dan Menjarah Kantong Empedu
- Bab 88 Menghadapi Jalan Buntu
- Bab 89 Penuh Siasat Licik
- Bab 90 Jatuh Ke Jurang
- Bab 91 Jatuh Ke Pelukannya
- Bab 92 Seorang Pria Yang Hangat
- Bab 93 Menghalangi Perjalanan
- Bab 94 Di Dalam Gunung Besar Terdapat Rumah Orang.
- Bab 95 Mimpi Yang Menyeramkan
- Bab 96 Monster Air Di Tengah Sungai.
- Bab 97 Dipaksa Menikah
- Bab 98 Datang Bulan
- Bab 99 Bolehkah Tidak Sebaik Hati Ini?
- Bab 100 Menginap di Desa
- Bab 101 Monster Pemakan Manusia
- Bab 102 Sangat Hebat
- Bab 103 Minum Racun Kalajengking
- Bab 104 Kalau Tidak Senang Sini Gigit Aku
- Bab 105 Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
- Bab 106 Tujuan Tertentu
- Bab 107 Adegan Tersebut, Melukai Hatiku
- Bab 108 Siluman Kalajengking Beracun
- Bab 109 Padang Salju
- Bab 110 Sejak Kapan Belajar Menjilat Orang
- Bab 111 Keras Kepala
- Bab 112 Hua Tuo di Namsan
- Bab 113 Ada Syaratnya
- Bab 114 Monster Ganas
- Bab 115 Berjanji Memberi Pengobatan
- Bab 116 Mengambil Air Bekas Mandi Peri
- Bab 117 Dua Wanita Cabul
- Bab 118 Boneka Ginseng Berusia Seribu Tahun
- Bab 119 Bercinta
- Bab 120 Keracunan
- Bab 121 Tersipu Malu
- Bab 122 Tertangkap
- Bab 123 Pantang Menyerah
- Bab 124 Mengecap Dengan Besi Panas
- Bab 125 Memohon Padanya
- Bab 126 Rasa Malu
- Bab 127 Pertemuan
- Bab 128 Berpura-Pura Mati
- Bab 129 Bunuh Diri
- Bab 130 Tidak Bisa Kabur
- Bab 131 Paksaan
- Bab 132 Membutakan Sepasang Mata
- Bab 133 Dijual Ke Rumah Bordil
- Bab 134 Ular Hijau Menyelamatkanku
- Bab 135 Dosa Yang Mengerikan
- Bab 136 Hamil Lagi
- Bab 137 Kembali Bersama Suamiku
- Bab 138 Mengambil Mata
- Bab 139 Pulang Ke Istana Ular
- Bab 140 Memanjakan
- Bab 141 Jatuh Cinta Diam-Diam
- Bab 142 Bertengkar Demi Keinginan
- Bab 143 Jika Suatu Hari Nanti, Raja Tidak Ada Di Sisimu
- Bab 144 Pemikiran Lain
- Bab 145 Mencari Kesempatan Untuk Menyerang.
- Bab 146 Terjatuh Kedalam Air.
- Bab 147 Tidak Meninggal.
- Bab 148 Berpura-pura Menyalahkan Diri Sendiri.
- Bab 149 Menempel Padanya.
- Bab 150 Pengakuan Ditolak
- Bab 151 Kembali Kealam Manusia
- Bab 152 Kita Akan Berpisah
- Bab 153 Kepergian Dia
- Bab 154 Dikeluarkan Dari Istana Ular
- Bab 155 Tujuh Bayi Ular
- Bab 156 Mutiara Ular Ajaib
- Bab 157 Para Bayi Ingin Minum Susu
- Bab 158 Mencari Bayi Ular
- Bab 159 Anak-anakku
- Bab 160 Sendiri Mencari Susu Untuk Diminum
- Bab 161 Menjaga Ibu dan Anak Kami
- Bab 162 Kebencian Karena Cinta
- Bab 163 Dunia Ular Dikendalikan
- Bab 164 Cinta Berubah Menjadi Luka
- Bab 165 Bayi Ular Terselamatkan
- Bab 166 Raja Ular, Aku Akan Terus Menunggumu, Selamanya