Beautiful Love - Bab 41 Cepat Cari Dia

Meskipun badan The Scarman terlihat sangat kuat, tetapi dia terlihat tidak ada apa-apanya di depan sang petinju.

"Erick Qin, apa yang kamu lakukan?" Alex Sha menjadi panik begitu melihat kejadian tersebut. Dia sambil menarik lengan The Scarman sambil berkata: "aku tidak mungkin membiarkan temanmu menanggung masalahku!"

Erick Qin melihat sekilas ke arah dia sambil tersenyum berkata: "tidak apa-apa, sebelumnya bukan aku ada mengatakan aku akan membantu apapun itu."

"Tetapi tidak boleh meminta orang lain menggantikan nyawa aku bukan?" Alex Sha menunjukkan ekspresi panik dan dia menyerang petarung itu terlebih dahulu.

Saat sang petinju terkena pukulan ini, seketika dia pun marah besar dan berteriak: "Bocah, kamu cari mati!"

Setelah selesai berbicara, dia mengangkat tangannya dan mengarahkannya ke kepala Alex Sha.

Alex Sha langsung memejamkan matanya dan menggunakan sepasang tangannya melindungi kepalanya.

Akan tetapi setengah detik telah berlalu, dia masih saja belum merasakan pukulannya.

Alex Sha membuka matanya perlahan-lahan dan melihat The Scarman sedang memegang pergelangan tangan dia.

"Saat ini musuhmu adalah aku." The Scarman berbicara tanpa ekspresi.

Sang petinju tidak dapat melepaskan pegangannya dan sambil menggertakkan gigi berkata: "baik kalau begitu ayo naik ke atas panggung. Hari ini aku akan memukulmu hingga ibumu tidak mengenali kamu!"

Alex Sha menelan ludahnya dan dia dengan sedikit cemas berkata: "Erick Qin bagaimana keahlian kungfu temanmu itu?"

"Tidak terlalu hebat." Erick Qin berkata, "dia tidak sehebat aku, akan tetapi tidak sulit untuk melawan pria besar itu."

Alex Sha memutar matanya berkata: "kamu jangan bercanda lagi di saat-saat seperti ini."

Erick Qin tersenyum tanpa memberikan penjelasan.

Semua yang dia ucapkan ini merupakan kenyataan.

"Kamu tunggu saja! Nanti setelah suamiku selesai memberi pelajaran kepada dia, dia akan datang memberimu pelajaran!" Wanita yang mengenakan rok mini itu memarahi Alex Sha sambil menunjuk ke arahnya.

Alex Sha tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Erick Qin memukul pundak dia, pukulan itu mengisyaratkan dia untuk tidak cemas.

"Oh iya, apakah kamu ingin bertaruh? Aku rasa orang-orang pada umumnya tidak akan berpikir bahwa temanku akan menang dan kamu bisa menggunakan kesempatan ini untuk memenangkan banyak uang." Erick Qin berbicara dengan nada bercanda.

Alex Sha dengan sedikit canggung berkata: "kamu jangan bercanda lagi, jika terjadi sesuatu pada temanmu, aku tidak akan hidup tenang selama sisa hidupku ini."

Dengan cepat kedua orang ini berdiri di atas panggung.

Sejak awal sang petinju sudah tidak dapat menahan dirinya, dia sambil menggertakkan giginya berkata: "cecunguk kamu sedang bersikap sok hebat bukan? Baik, aku akan mematahkanmu kepalamu!"

Baru saja dia selesai berbicara, dia langsung berlari menghampiri The Scarman.

The Scarman ini berbeda dengan petinju ini. Semua hal yang dia pelajari adalah jurus-jurus mematikan, begitu dia mengeluarkan jurusnya, setidaknya pihak lawan akan mengalami kelumpuhan.

Di saat sang petinju sudah hampir mendekati The Scarman, The Scarman tiba-tiba mengangkat kakinya dan menendang lutut dia.

Terdengar suara retakan, tulang lutut tersebut retak dalam seketika dan petinju itu pun langsung berlutut di atas tanah.

The Scarman memanfaatkan keadaan menendang dagu dia.

Kekuatan tendangan ini sangat kuat hingga membuat sang petinju terbang ke belakang.

"Wow........" Alex Sha menelan ludahnya, "temanmu ini hebat juga.........."

Sedangkan ekspresi wanita yang mengenakan rok mini itu pun terlihat sangat buruk. Dia tidak menyangka kekasih dia akan kalah dalam waktu sesingkat itu.

"Huhuhu......." Sang petinju itu berdiri dengan susah payah, dia menjulurkan tangan memegang dagu dia, dia menyadari bahwa dagu dia sudah retak hingga tidak dapat berbicara.

The Scarman langsung melompat turun dari panggung tanpa menoleh sekali pun.

"Tuan Qin sudah diselesaikan." The Scarman membungkukkan sedikit badannya.

Erick Qin menganggukkan kepala berkata: "kamu sudah bekerja keras."

"Sebenarnya siapa temanmu ini, dia begitu hebat." Alex Sha berbicara dengan semangat, "bagaimana jika kamu meminta dia untuk menerima aku menjadi muridnya?"

"Sudahlah jangan membuat malu saja." Hilary Gong berbicara sambil mengerutkan keningnya, "cepat urusi orang-orang yang memiliki hubungan tidak jelas denganmu itu, jangan membiarkan mereka berkeliaran di depanku."

Alex Sha memegang hidungnya dengan balu sambil menganggukkan kepalanya.

Setelah keluar dari arena, Alex Sha pun mengeluarkan sebuah kartu dari dalam tasnya dan memaksa Erick Qin menerimanya.

Tentu saja Erick Qin tidak akan menerimanya, dia pun melambaikan tangannya dan menolaknya.

"Dia memintamu simpan ya simpan saja, untuk apa kamu bersikap seperti itu? Hilary Gong berbicara dengan kesal, "kamu ini kan sudah tidak memiliki uang, untuk apa berpura-pura seperti itu?"

Erick Qin mengerutkan keningnya dan mengambil kartu tersebut.

"Mulut Hilary ini memang sangat tajam, tetapi hatinya tidak jahat. Aku harap kamu tidak memasukkan ke dalam hati." Alex Sha berbicara dengan ekspresi maaf.

Erick Qin menganggukkan kepalanya: "aku sudah mengetahuinya."

Meskipun mulut Hilary Gong sangat jahat, tetapi dia selalu memikirkan orang lain, itu sudah termasuk lumayan baik.

Lalu Alex Sha dan Hilary Gong membawa Erick Qin dan yang lain kembali ke penginapan dan pergi.

"Nih punyamu." Erick Qin memberikan kartu tersebut kepada The Scarman.

The Scarman menggelengkan kepalanya berkata: "ini adalah punyamu, aku tidak boleh menyimpannya."

"Kamu yang menyelesaikan masalah itu, tentu saja uang ini milikmu." Erick Qin langsung memberikan kartu tersebut kepada The Scarman.

The Scarman tidak tahu harus berbicara apalagi, dia pun menyimpan kartu itu.

Langit sudah semakin malam dan sinar bulan yang sangat terang.

Erick Qin berdiri di depan jendela, ekspresinya sangat tenang, akan tetapi dantian-nya terus bergejolak.

Nafas melonjak gila-gilaan di Dantian-nya, seperti tetesan yang terus mengalir ke suatu tempat.

Mata Erick Qin menunjukkan ekspresi yang berat.

"Hush!"

Pada saat ini, jarinya tiba-tiba menyalakan api kecil, api yang berwarna hijau yang melompat-lompat di ujung jarinya.

"Menurut warisan bahwa api ini mudah digunakan, tapi mengapa aku begitu sulit ..." Erick Qin menyeka keringatnya dan berbisik.

Nyala api ini menghabiskan banyak reiki dan Erick Qin tidak berani membuang waktu. Dia dengan cepat mengeluarkan ramuan obat dan mulai membuat pil.

Tadinya aku kira obat ini setidaknya bisa menghasilkan pil, tapi cara Erick Qin yang asing untuk mengendalikan api ternyata hanya dapat menghasilkan Pil Mengembalikan Roh.

"Hanya sebuah Pil Mengembalikan Roh saja sudah menghabiskan hampir seluruh reiki-ku....." Erick Qin berbaring di atas ranjang. Dia terlihat sangat lemah.

"Kelihatannya berdasarkan kekuatanku saat ini, sebaiknya aku menggunakan alat untuk membantu. Api seperti ini sebaiknya jangan sering digunakan." Erick Qin berpikir di dalam hati.

Setelah membungkus pil dengan benar, Erick Qin berbaring di atas ranjang dan dalam waktu singkat pun dia jatuh pingsan.

Keesokkan harinya, Alex Sha sudah tiba pagi-pagi buta di penginapan untuk menunggu Erick Qin.

Setelah beberapa orang masuk ke dalam mobil, Alex Sha menjelaskan: "hari ini Hilary ingin menandatangani sebuah kontrak, jadi kita harus pergi ke kantor terlebih dahulu, kalian tidak keberatan bukan?"

"Tidak apa-apa." Erick Qin melambaikan tangannya.

Di sisi yang lain, Germy Di masih saja bersusah payah mencari Erick Qin.

Tetapi di kota besar seperti Kota D ingin mencari seseorang itu bagaikan mencari sebuah jarum di tumpukan jerami.

"Cepat...cepat..." Germy Di merasa sakit yang luar biasa, hanya dalam waktu dua hari saja, berat badan dia sudah turun hingga 10 kilogram.

"Tuan Di, kami sudah menemukannya." Pada saat ini, tiba-tiba anak buahnya berteriak: "beberapa saat yang lalu Erick Qin sedang berada di sebuah penginapan dan baru saja dia masuk ke dalam mobil Mercedes-Benz."

"Cepat, cepat cari dia." Germy Di berbicara dengan tidak bertenaga.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu