Beautiful Love - BAB 103 Aku Masuk Tidak Perlu Tiket
Erick Qin berteriak dengan suara dingin, "Roh jahat kecil, berani memamerkan kecakapan yang buruk di hadapan ahli tulen!"
Begitu suara baru berhenti, reiki di tubuh Erick Qin langsung meledak, ketiga kepala ini meledak seketika, berubah menjadi asap hitam, hancur sedikit demi sedikit di dalam kamar.
Di saat yang sama, tasbih di tangan Feony Chu juga ikut pecah.
Ekspresi wajah Feony Chu memucat karena ketakutan, dia berjongkok duduk di lantai, sebuah rupa rasa takut yang masih ada.
“Aku…...aku terus bersama ketiga hantu ini?” Feony Chu hanya merasa dingin di punggungnya.
Erick Qin melirik dia sekilas dan berkata: "Tepatnya adalah tinggal bersama mereka."
Feony Chu menggigil dan kakinya lemas.
“Jika ingin karir ada perkembangan, tetap harus mengandal pada diri sendiri.” Erick Qin berkata dengan dingin, “cara yang tidak tepat semacam ini, cepat atau lambat akan membawa hasil yang buruk.”
Feony Chu mengangguk kepala dengan sekuat tenaga, butuh waktu lama, dia baru berangsur-angsur pulih kembali.
“Kamu…...Apakah kamu juga seorang master?” Feony Chu bangkit dari lantai, berkata dengan sedikit hormat.
“Bukan.” Erick Qin menggelengkan kepalanya.
Mata Feony Chu bersinar, tiba-tiba menjadi lebih tertarik pada Erick Qin lagi.
“Kamu jangan berpikir mendapatkan sesuatu dari badan aku.” Tetapi kata-kata Erick Qin ini, langsung memotong pemikiran dia.
“Masih ada, aku kali ini membantu kamu merapal mantra, itu membutuhkan biaya.” Di akhir, Erick Qin menambahkan satu kalimat lagi.
Feony Chu memutar matanya dan berkata: "Benar-benar mata duitan."
Erick Qin duduk di sofa, melambaikan tangannya berkata: "Baiklah, jika tidak ada urusan yang lain, kamu sudah bisa pergi."
“Apakah tidak tinggalkan aku untuk makan?” Feony Chu berkata dengan sedikit rasa manja.
Erick Qin melirik dia sekilas dan berkata: "Jika kamu berbicara dengan aku seperti ini lagi, kelak jangan pernah berpikir untuk mengambil sebutir obat dari tangan aku lagi."
Feony Chu menghentak kaki dengan marah, dia mendengus, mengambil tasnya lalu pergi.
Setelah mengusir Feony Chu pergi, Erick Qin duduk di sofa, tidak bisa menahan mengerutkan kening.
Sejak reiki runtuh, praktik ilmu sihir menjadi semakin sulit, juga karena berbagai cara yang tidak tepat telah lahir.
Dan orang-orang yang mempraktikkan cara yang tidak tepat, malah dianggap sebagai master dan dihormati oleh ribuan orang.
“Jika ada kesempatan, harus memusnahkan semuanya dalam satu gerakan!” Erick Qin berpikir dalam hati.
Konser Feony Chu dijadwalkan setelah tiga hari, dan tempatnya adalah di stadion Kota X.
Stadion ini dapat menampung puluhan ribu orang, tetapi masih ramai hingga hari ini.
Jalan-jalan di sekitar hampir semuanya macet, tidak tahu berapa banyak kendaraan yang sudah macet selama beberapa jam.
“Bella, kenapa teman kamu itu masih belum datang, akankah dia berbohong pada kamu?” Di pintu, ada seorang anak berumur sepuluh tahunan, sebuah wajah yang terlihat cemas.
"Benar, konsernya akan segera dimulai, kenapa dia masih belum datang?"
Bella Fang mengerutkan kening dan berkata, "Tidak tahu, mungkin sedang di jalan."
Setelah berbicara, dia mengeluarkan ponselnya, lalu bersiap-siap menelepon Erick Qin.
Saat ini Erick Qin memang macet di jalan, dia yang belum pernah ikut konser, tentu saja tidak tahu fans akan begitu antusias.
“Terus seperti ini akan terlambat.” Erick Qin melirik waktu di teleponnya sekilas.
Tidak ada cara, dia terpaksa mencari sebuah tempat sementara menghentikan mobilnya, lalu mengucapkan mantra ilmu sihir, berjalan maju.
Jika perjalanannya pendek, kecepatan Erick Qin lebih cepat berkali lipat dibandingkan mobil, tetapi sekali perjalanan terlalu jauh, dibandingkan mobil, tetap masih jauh.
Di depan pintu, Bella Fang menelepon beberapa kali tetapi tetap tidak masuk, ekspresi wajah dia menjadi semakin jelek.
“Bella, teman kamu ini ternyata membual, sungguh keterlaluan, datang ke sini sia-sia!” Seorang gadis dengan kuncir kuda ganda berkata dengan sedikit sedih.
Gadis ini bernama Viola Zhong, juga adalah sahabat dari Bella Fang.
“Lupakan saja, jika tidak kita kembali saja?” Kata Viola Zhong.
“Tunggu lagi saja.” Bella Fang masih memiliki secerah harapan terhadap Erick Qin.
“Iya? Viola? Kenapa kamu ada di sini?” Pada saat ini, seorang pemuda tampan tiba-tiba berjalan kemari.
Melihat pemuda ini, Viola Zhong segera menjadi sangat gembira, berlari kemari dan berkata dengan penuh semangat: "Kak Diego, mengapa kamu juga ada di sini?"
Diego mengguncang tiket di tangannya dan tersenyum: "Menonton konser, pergi, ayo masuk bersama saja?"
“Aku tidak punya tiket.” Viola Zhong menghela nafas, “Sahabat aku bilang teman dia punya tiket, tetapi sampai sekarang masih belum datang. Kak Diego bagaimana caranya kamu mendapatkan tiket masuk?”
Diego berkata dengan sedikit tersenyum: "Aku berteman dengan seorang manager penyelenggara, dia memberikannya kepada aku, jika tidak aku berkata kepada teman aku saja?"
“Benarkah? Itu sangat bagus!” Viola Zhong sangat gembira hingga hampir mau melompat.
Dia menatap Bella Fang sekilas penuh kebanggaan, berkata: "Lihat saja, tetap teman aku yang bisa diandalkan!"
Bella Fang marah hingga pipinya mengembung, tidak tahu memarahi Erick Qin berapa kali di dalam hatinya.
“Teman aku kebetulan ada di sana.” Diego menunjuk jarinya ke seorang pria muda berjas dan sepatu kulit di depan pintu masuk.
Tiga orang itu berjalan ke arah Manager bersama, Diego tersenyum dan berkata, "Kak David, mengapa kamu di sini?"
Pria yang dipanggil kak David berkata, "Bintang besar ingin aku menunggu seseorang di sini, mengatakan dia tidak punya tiket masuk."
"Sungguhkah." Diego ada sedikit terkejut, "Bintang besar mengatakannya sendiri?"
"Iya." Kak David mengangguk kepala, "Lagi pula adalah membawa mereka pergi tempat penyelenggara VIP."
Ini segera membuat Diego semakin terkejut lagi, dia mengerutkan kening dan berkata: "Orang semacam apa, ternyata ada perlakukan semacam ini?"
Mengatakan sampai disini, dia melihat ke arah Manager dan berkata, "Oh iya, kak David, kedua teman aku tidak memiliki tiket masuk, bolehkah aku membawa mereka masuk?"
Kak David menggelengkan kepalanya dan berkata: "Tidak mungkin, kami disini memiliki persyaratan yang sangat ketat, tidak ada tiket masuk, siapapun yang datang juga tidak bisa."
Diego berkata dengan tidak berdaya: "Baiklah jika begitu."
Bella Fang dan Viola Zhong tiba-tiba kecewa dan murung, berkata dengan sedikit tidak berdaya: "Hais, benar-benar sangat sial, sudah menunggu di sini sejak jam 2 siang, telah sia-sia menunggu!"
“Semuanya menyalahkan teman kamu itu!” Viola Zhong berkata dengan marah.
Diego sedikit tersenyum dan berkata: "Tiket semacam ini, orang biasa sama sekali tidak bisa mendapatkannya, teman kamu itu, 80% ingin berpura-pura di depan wanita cantik."
“Pasti adalah begitu!” Viola Zhong juga ikut mengangguk kepala.
“Maaf, aku telah terlambat.” Pada saat ini, Erick Qin berjalan kemari dengan cepat dari tempat tidak jauh.
Setelah melihat Erick Qin, mata Bella Fang berbinar, bergegas kemari dan berkata, "Ada apa dengan kamu, kami hampir mengira kamu tidak datang!"
Erick Qin tersenyum dan berkata, "Aku juga tidak menyangka jalanan akan begitu macet."
“Aduh, jangan bicara omong kosong lagi, dimana tiketnya?” Viola Zhong berkata dengan cemas.
Erick Qin menggelengkan kepalanya dan berkata: "Aku tidak punya tiket."
"Tidak punya tiket? Jika begitu untuk apa kamu kemari? Gila, memainkan kami?" Viola Zhong sangat marah hampir mau menangis keluar.
Diego di samping tersenyum pelan dan berkata: "Bagaimana, sama seperti yang aku katakan bukan? Apakah tiket Feony Chu begitu mudah untuk didapatkan?"
Bella Fang menarikan kepalan kecil dia, berkata dengan marah: "Kamu benar-benar keterlaluan! Ternyata berani berbohong pada aku!"
"Aku tidak berbohong pada kamu." Erick Qin tersenyum dan berkata, "Aku masuk tidak perlu tiket."
“Hehe, membual saja kamu!” Viola Zhong berkata dengan mata dingin, “Kak Diego baru saja bertanya kepada manager, tidak punya tiket, siapapun juga tidak diizinkan masuk!”
"Itu adalah mereka, aku tidak sama." Erick Qin berkata dengan ringan, "Ikut aku jalan saja."
Dia tanpa sadar menarik Bella Fang, lalu berjalan menuju ke arah pintu masuk.
“Mau pergi kamu pergi, aku tidak akan ikut pergi memalukan!” Viola Zhong memegang pinggangnya, sebuah ekspresi kesal.
Novel Terkait
Bretta’s Diary
DanielleBaby, You are so cute
Callie WangSi Menantu Buta
DeddyPrecious Moment
Louise LeeMy Only One
Alice SongI'm Rich Man
HartantoMy Lady Boss
GeorgeBeautiful Love×
- Bab 1 Salah Paham Atau Tipu Muslihat
- Bab 2 Nyawanya Dalam Bahaya!
- Bab 3 Penyelamatan Sang Peri
- Bab 4 Perjamuan Makan Keluarga Tsu
- Bab 5 Sikap Dingin Keluarga Tsu
- Bab 6 Benar Dapat Menyembuhkan Penyakit?
- Bab 7 Maaf, Aku Tinggal di Sini
- Bab 8 Minta Maaf, Maka Aku Akan Melupakan Masalah Tersebut
- Bab 9 Mengapa Aku Tidak Tahu Kamu Memiliki Kemampuan Seperti Ini
- Bab 10 Aku Bilang Cocok, Pasti Cocok
- Bab 11 Menantu yang Baik
- Bab 12 Pemikiran Finola Tsu
- Bab 13 Aku Malah Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 14 Apakah Ucapanmu Masih Berlaku?
- Bab 15 Aku Takut Menghancurkanmu
- Bab 16 Finola Tsu Yang Senang
- Bab 17 Kembali Pergi Ke Rumah Keluarga Lin
- Bab 18 Kamu Juga Layak?
- Bab 19 Orang Bergantung Pada Pakaiannya
- Bab 20 Satu Hari Sebelum Pesta Bisnis
- Bab 21 Dia adalah Nona Besar Keluarga Tsu!
- Bab 22 Mari kita sambut Erick Qin
- Bab 23 Berada di puncak badai dan ombak
- Bab 24 Kekacauan di perjamuan
- Bab 25 Seorang pria harus menepati janjinya
- Bab 26 Seseorang yang memenangkan hati orang
- Bab 27 Kotak yang ditinggalkan oleh Ayah
- Bab 28 Lain kali harus membayarku jika membutuhkan bantuanku
- Bab 29 Berapa banyak yang akan kamu berikan padaku?
- Bab 30 Bertemu lagi dengan adik ipar
- Bab 31 Perasaan yang Berbeda
- Bab 32 Niat Keluarga Tsu
- Bab 33 Tidak Ada Orang yang Bisa Menolongmu
- Bab 34 Sumpah Dalam 3 Tahun
- Bab 35 Keingingan yang Sebenarnya
- Bab 36 Ketakutan
- Bab 37 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
- Bab 38 Dunia Sudah Akan Berubah
- Bab 39 Mendapatkan Sesuatu di Luar Dugaan
- Bab 40 Baik Tuan Qin
- Bab 41 Cepat Cari Dia
- Bab 42 Mengalami Kesialan
- Bab 43 Dia Harus Mati
- Bab 44 Superstar
- Bab 45 Serakah
- Bab 46 Keputusan Kakek Tsu
- Bab 47 Kepergian Keluarga Tsu
- Bab 48 3 Kesempatan
- Bab 49 Selingkuh
- Bab 50 Apakah Kamu Berhak Mengatai Pria-ku?
- Bab 51 Sudah Adil
- Bab 52 Aku tidak bilang kamu boleh pergi
- Bab 53 Permohonan Master Fan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Pelatihan Horizontal Hanya Begini Saja
- Bab 56 Bagaimanapun, Mereka Bukan Berasal Dari Kalangan yang Sama
- Bab 57 Mencelakai Diri Sendiri
- Bab 58 Finola Tsu Diculik
- Bab 59 Kelemahannya
- Bab 60 Mereka Akan Segera Mati
- Bab 61 Keluarga Di yang Tak Tahu Malu
- Bab 62 Penghancuran Keluarga Di
- Bab 63 Melangkah di atas Danau
- Bab 64 Benar Kan, Kak Yadiel?
- Bab 65 Apakah Aku Membiarkanmu Pergi?
- Bab 66 Stefan Wu Yang Melongo
- Bab 67 Habis Rejeki Keluarga Lin
- Bab 68 Hari Kebangkrutan Keluarga Lin
- Bab 69 Tamu tak Diundang
- Bab 70 Bila Tidak Memikirkan Jangka Panjang, Pasti Galau Dalam Waktu Dekat
- Bab 71 Little Witch Girl
- Bab 72 Pergi Undang Kembali!
- Bab 73 Sudah Pukul, Lalu?
- Bab 74 Master Ilmu Sihir
- Bab 75 Level Fondasi
- Bab 76 Kalian Telah Menyinggung Orang yang Tidak Seharusnya
- Bab 77 Bella Fang si Penghasut
- Bab 78 Kakek Tsu yang Kaget!
- Bab 79 Aku menarik kembali kata-kataku!
- Bab 80 Bagaimana Mungkin!
- Bab 81 Seharusnya Kamu Memanggilku Apa?
- Bab 82 Bar Kota X
- Bab 83 Berani-beraninya Kamu Memukuli Kakak Pertamaku?
- Bab 84 Perempuan yang Menggoda
- Bab 85 Ini Milikku
- Bab 86 Keluarga Feng dari Kota X
- Bab 87 Keluarga Feng yang marah besar
- Bab 88 Hanya segini?
- Bab 89 Mengampuni Nyawamu
- Bab 90 Keluarga Tsu Kota B
- Bab 91 Kimmy Feng selesai bertapa
- Bab 92 Yang mana Erick Qin
- Bab 93 Tidak ada mengaku kalah, hanya ada hidup dan mati
- Bab 94 Bagiku membunuhnya hanya seperti meyembelih ayam!
- Bab 95 Bertarung dengan Kimmy Feng!
- Bab 96 Tunduk Atau Mati
- Bab 97 Terkenal
- Bab 98 Keluarga Feng Memberikan Upeti
- Bab 99 Undangan Brian Chi
- Bab 100 Makan Itu!
- BAB 101 Kunjungan Bintang
- BAB 102 Teknik Pelihara Roh
- BAB 103 Aku Masuk Tidak Perlu Tiket
- BAB 104 Bakat Mengubah Wajah
- BAB 105 Kalian Bertarung Sekali Saja
- BAB 106 Taukah Kamu Siapa Dia?
- BAB 107 Menghancurkan Sepuluh Gerbang Naga
- Bab 108 Memanfaatkan Kesulitan Orang Lain
- Bab 109 Barangnya Di Tanganku
- Bab 110 Arus Bawah
- Bab 111 Makan yang Kenyang
- Bab 112 Teman Lama Yang Cuek dan Dingin
- Bab 113 Tamu Tak Diundang
- Bab 114 Tubuh Suci
- Bab 115 Musim Gugur Penuh Masalah
- Bab 116 Orang tua yang misterius
- Bab 117 Finola Tsu dibawa pergi
- Bab 118 Erick Qin yang frustasi
- Bab 119 Pengumuman dari Mario
- Bab 120 Kakek Tsu muncul
- Bab 121 Menjelang Keluar Pertapaan
- Bab 122 Ajak Bertarung
- Bab 123 Berjuang Mati-matian Untuk Menyelamatkan
- Bab 124 Bertarung Melawan Mario
- Bab 125 Trik Apa, Tong Kosong Nyaring Bunyinya
- Bab 126 Aku Terlalu Baik Dengan Kalian
- Bab 127 Kematian Danish Feng
- Bab 128 Dia Hanya Perlu Mengenalku
- Bab 129 Permintaan Kerja Sama dari Evelin
- Bab 130 Pertemuan Keluarga The Scarman
- Bab 131 Apakah Dia Layak?
- Bab 132 Bertaruh
- Bab 133 Kalah Dua Ronde Berturut-turut
- Bab 134 Mengucapkan Salam Tahun Baru
- Bab 135 Tamu Terus Berdatangan
- BAB 136 Pasti Membiarkan Kalian Datang Dan Tidak Dapat Kembali
- Bab 137 Grandmaster Berkumpul Bersama
- Bab 138 Raja Obat Lahir
- Bab 139 Aku Sudah Malas Mengurus Kamu!
- Bab 140 Aku Menendang Kamu Sampai Mati!
- Bab 141 Aku Tak Lagi Sungkan Pada Raja Obat Ini
- Bab 142 Menelan Raja Obat
- Bab 143 Kamu Datang Di Saat Yang Tepat!
- Bab 144 Masa Inedia
- Bab 145 Tidak Tahan Dengan Satu Pukulan
- Bab 146 Apakah kamu mempunyai kesempatan?
- Bab 147 Satu Pukulan Menghancurkan
- Bab 148 Kematian Stefen Tsu
- Bab 149 Meminjam Uang
- Bab 150 Orang Yang Sombong dan Mendominasi
- Bab 151 Kemarahan
- Bab 152 Aku Rasa Kamu Tidak Perlu Bekerja Lagi
- Bab 153 Bertaruh
- Bab 154 Rahasia Keluarga Tsu
- Bab 155 Pergi Menagih Hutang
- Bab 156 Tidak ada Yang Bisa Menghutangiku
- Bab 157 Tamat Sudah Riwayatmu!
- Bab 158 Kesalahan Terbesar Kamu
- Bab 159 Ramal Dirimu Sendiri
- Bab 160 Satu Tebasan, Musnah
- Bab 161 Hancur dalam Satu Tinjuan
- Bab 162 Menghancurkan Kediaman Xuanmin
- Bab 163 Kemampuan Seorang Kakek Misterius!
- Bab 164 Orang Terhebat di Dunia
- Bab 165 Bella Fang Penyebab Masalah
- Bab 166 Kemampuan Bella Fang
- Bab 167 Apa yang dimaksud dengan perbedaan
- Bab 168 Sepuluh Gerbang Naga mengeluarkan perintah untuk membunuh
- Bab 169 Tidak biasa
- Bab 170 Serang!
- bab 171 Orang tua misterius muncul lagi!
- Bab 172 Orang tua melawan
- Bab 173 Sepuluh gerbang naga mengaku kalah
- Bab 174 Hadiah
- Bab 175 sikap yang buruk
- Bab 176 Tampang Seperti Ini
- Bab 177 Para Jenius Berkumpul
- Bab 178 Membuka Harga Setinggi Langit
- Bab 179 Benar-benar Pil Dewa!
- Bab 180 Membuat Pil Langsung di Tempat!
- Bab 181 Semoga Kamu Beruntung
- Bab 182 Aku Di sini
- Bab 183 Selamat Tinggal
- Bab 184 Celen Yu
- Bab 185 Peti Mati
- Bab 186 Peti Mati Ini Untukmu
- Bab 187 Melahap Mutiara Naga
- Bab 188 Dua Triliun
- Bab 189 Master Obat Dari Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 190 Kenapa Anda Berada Di Sini?
- Bab 191 Kamu Sama Sekali Belum Menyembuhkan
- Bab 192 Potong Menjadi Dua!
- Bab 193 Reiki Yang Mengerikan
- Bab 194 Dedikasi Livia Shen
- Bab 195 Sayangnya Bukan Kamu
- Bab 196 Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 197 Bertemu kembali dengan keluarga Lin
- Bab 198 Transformasi Agnes Lin
- Bab 199 Aku akan keluar sekarang
- Bab 200 Pertarungan dengan dua bersaudara dari keluarga Hong
- Bab 201 Menghitung hutang yang dulu dan yang sekarang
- Bab 202 Ketua Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 203 Ketua yang annex
- Bab 204 Kamar Finola Tsu
- Bab 205 Internet troll, Davison Xu
- Bab 206 Richie Dong Datang
- Bab 207 Perjanjian Finola Tsu dan Richie Dong
- Bab 208 Teratai Salju Sepuluh Ribu Tahun
- Bab 209 Kecerdasan Davison Xu
- Bab 210 Tiga Ratus Dua Puluh Sembilan Kali Pembentukan Tubuh
- Bab 211 Taruhan Berbagai Pihak
- Bab 212 Menerima Tantangan Richie Dong
- Bab 213 Fisik Yang Menakutkan
- Bab 214 Akhir Dari Kekuatan
- Bab 215 Menggagetkan Semua Orang
- Bab 216 Kakek Tsu Menghilang
- Bab 217 Tempat Terlarang
- Bab 218 Tiga Permintaan Celen Yu
- Bab 219 Bagaimana Jika Aku Memberimu Diskon 20%?
- Bab 220 Lumpuhkan Dia
- Bab 221 1 Orang Melawan 200 Orang
- Bab 222 Kemunculan Jasper Xia
- Bab 223 Hanyalah Seorang Grandmaster
- Bab 224 Dia Adalah Erick Qin!
- Bab 225 Bunuh Jasper Xia!
- Bab 226 Perjalanan Melarikan Diri
- Bab 227 Niat Buruk Erick Qin
- Bab 228 Tidak Tahu Diri
- Bab 229 Tidak Ada Siapa Pun yang Dapat Menolong Kamu
- Bab 230 Robert Xia yang Murka
- Bab 231 Tuan Besar Xia, Lama Tidak Bertemu
- Bab 232 Ketua yang Melindungi Bawahannya
- Bab 233 Intimidasi Finola Tsu
- Bab 234 Posisi Sesepuh di Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 235 Anggota Keluarga Chu Telah Tiba
- Bab 236 Harley Tang yang Berbangga Diri
- Bab 237 Pil Mujarab Pondasi
- Bab 238 Lebih Baik Kamu Pertimbangkan dengan Baik
- Bab 239 Ayah Jack Tsu
- Bab 240 Rencana Licik Sheila Xiao
- Bab 241 Makan Dia
- Bab 242 Ketua Dalam Bahaya
- Bab 243 Lebih Muda dan Lebih Cantik Daripada Kamu
- Bab 244 Ketua Yang Gagah
- Bab 245 Grandmaster level 7
- Bab 246 Bertarung Dengan Robert Xia
- Bab 247 Robert Xia Yang Keras Kepala
- Bab 248 Tamu Tidak Diundang
- Bab 249 Asosiasi Budo
- Bab 250 Kenalan Finola Tsu