Beautiful Love - Bab 181 Semoga Kamu Beruntung
Erick mengerutkan keningnya dan berkata: "berjalan bersama? apakah kamu tidak takut kalau itu sangat berbahaya?"
Ardi hanya tersenyum dan berkata: "mungkin saja akan lebih aman jika lebih banyak orang."
tentunya Erick mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh Ardi. mungkin Ardi ingin berteman dengannya setelah melihat teknik pembuatan pil yang ia kuasai.
pil dewa sangatlah sulit dicari dan tentunya Erick adalah pilihan terbaik baginya.
"baik." Erick pun menyetujuinya sambil menganggukkan kepala.
"bagaimana kalau aku dan Bella kembali terlebih dahulu? kami berdua juga tidak memiliki kemampuan khusus apapun. kami akan merepotkan kalian jika ikut pergi bersama kalian." kata Hamley dengan tiba-tiba.
ketika Ardi hendak menganggukkan kepalanya, dia pun melihat Erick sedang menggelengkan kepalanya sambil berkata: "tidak, aku akan merasa lebih tenang jika dia ada di sisiku."
setelah mengatakan itu, Erick melambaikan tangannya dan Bella langsung menghampirinya.
Bella lalu berkata dengan sangat ramah: "tetap cuma kamu yang perhatian kepadaku."
setelah melihat itu, tatapan Hamley seketika terlihat begitu ganas.
dalam perjalanan pulang, Ardi, Tank dan beberapa orang lainnya bersikap penuh waspada dan terus mengawasi sekeliling mereka.
saat ini, Erick bersandar di kursi mobilnya sambil memejamkan kedua matanya, dirinya bahkan hampir tertidur.
"Erick, bagaimana pun ini adalah masalahmu sendiri, kenapa kamu bisa bersikap santai seperti ini?" kata Bella sambil mencubit lengan Erick.
Erick membuka matanya secara perlahan dan meregangkan pinggangnya sambil berkata: "siapa bilang aku bersikap santai? sejak tadi, aku terus memperhatikan sekeliling kita."
"hm, kamu sedang tidur!" kata Bella dengan nada mengeluh.
Erick tersenyum dan tidak lagi memberi penjelasan.
kerohanian yang Erick miliki sudah menjangkau wilayah beberapa kilometer di depan sana. jika ada orang mencurigakan muncul, dia akan segera mengetahuinya.
apalagi sekeliling mereka begitu ramai, tidak ada orang yang ingin melakukan pembunuhan di area ini.
mobil mereka terus berlaju dan semakin menjauh. semua orang merasa semakin panik.
saat ini, yang Hamley pikirkan hanyalah bagaimana cara dirinya bisa mendapatkan Bella.
ayahnya merupakan bagian dari kantor keamanan di dataran tengah, namun dirinya tidak banyak tahu tentang pejuang. oleh karena itu, dia tidak merasa takut karena dia tidak tahu apa-apa.
"sudah datang."
saat ini, Erick yang sejak tadi memejamkan matanya itu seketika membuka kedua matanya.
"dimana?" kata Tank dan beberapa orang lainnya dengan penuh waspada.
Erick tidak berbicara dan dia mengisyaratkan mereka untuk menghentikan mobil tersebut. dia lalu perlahan berjalan turun dari dalam mobil.
sekeliling mereka begitu hampa dan tidak terlihat satu pun orang di sana.
hanya ada angin dan juga pohon yang melambai.
Erick berdiri di bawah sinar bulan yang terang dan bayangan tubuhnya terlihat begitu panjang karena pancaran sinar bulan.
"kamu sudah datang ke sini dan kamu tidak lagi perlu untuk bersembunyi." kata Erick dengan datar.
setelah perkataan itu terucap, sebuah bayangan muncul dan berjalan dengan perlahan dari sekeliling mereka.
"bocah yang memiliki indra yang sangat sensitif dan tajam." terlihat sebuah bayangan orang tua yang membawa tiga pria muda di sisinya.
setelah melihat itu, Ardi segera berjalan turun dari dalam mobil dan berdiri di sisi Erick.
dia menatap pria tua itu dan berkata dengan nada penuh ancaman: "siapa kamu? aku adalah Ardi Ren, apakah kamu mengenal aku?"
"hehe, Ardi Ren, orang jenius yang berasal dari dataran tengah. aku benar-benar belum ingin membunuhmu sekarang." kata pria tua itu sambil tertawa.
"jika aku memberi waktu beberapa tahun lagi untukmu, mungkin kamu akan lebih hebat dariku nantinya. namun saat ini, kamu bukanlah lawan yang tepat untukku, Oscar." kembali terdengar suara yang begitu datar.
setelah mendengar nama Oscar, ekspresi Ardi, Tank dan beberapa orang lainnya langsung berubah.
"kamu adalah Oscar? bukankah.... kamu berada di dalam daftar pembunuhan kota G?!" kata Ardi dengan ketakutan.
Oscar tersenyum dan berkata: "memang seperti itu, namun aku tidak menghiraukan hal itu."
Ardi dan beberapa orang lainnya seketika ingin mundur. mereka awalnya memutuskan untuk mengikuti Erick karena mereka begitu kagum akan kemampuan yang dimiliki oleh Erick. namun mereka tidak ingin mengorbankan nyawa mereka untuk Erick!
"silahkan minggir ke sisi lain." kata Erick dengan nada yang datar.
Ardi berpikir beberapa saat dan dia pun berkata sambil menggertakkan giginya: "Erick, Oscar bukanlah manusia biasa. dia adalah seorang Grandmaster yang terkenal di kota G. dia bahkan berada di dalam daftar pembunuhan kota G. lebih baik kamu memberikan segala yang ia inginkan biar kamu tidak dirugikan nantinya!"
"Grandmaster ya...." Erick kembali berkata, "seorang Grandmaster pastilah memiliki kemampuan untuk bertempur."
"Erick, kamu...."
"tidak perlu hiraukan dia, mungkin dia memiliki cara tersendiri." kata Harlem ketika Ardi hendak menghalangi Erick.
Harlem menatap Erick dengan tatapan yang sadis dan ia merasa begitu benci padanya!
dia sangat ingin melihat Erick dibunuh oleh Oscar! dengan begitu, tidak ada lagi orang yang akan merebut Bella darinya!
"aku hanya ingin menginginkan harta, cepatlah serahkan resep obat dan juga tasbih yang kamu miliki. dengan begitu, aku tidak akan membunuhmu." kata Oscar sambil melipat kedua tangannya.
Erick kembali berkata sambil tersenyum: "bagaimana kalau aku tidak ingin memberinya padamu?"
"tidak ingin memberi?" Oscar mengerutkan keningnya, auranya seketika terasa begitu sadis dan energinya mulai mengarah dari sekeliling tubuhnya ke tubuh Erick.
pohon-pohon yang ada disekeliling area itu mulai patah dan energinya mulai mengarah ke beberapa orang tersebut!
"brak!!!"
Ardi dan beberapa orang lainnya tengah berusaha untuk menghindari energi tersebut.
"kalau begitu, aku akan membunuhmu dan menggantung kepalamu di depan rumah keluarga Tsu." kata Oscar.
Erick tidak melakukan apapun dan hanya menatap Oscar dengan tenang: "kamu pastilah tidak berani merebut resep obat dariku jika kamu datang sendirian. suruhlah kawananmu untuk keluar."
Oscar tertawa keras: "tidak perlu bersembunyi lagi, keberadaan kalian sudah diketahui."
setelah perkataan itu terucap, sekelompok orang pun berjalan keluar dari kegelapan.
terlihat puluhan orang berjalan keluar dan mereka semua merupakan orang-orang yang sudah mencapai tingkat Grandmaster.
"puluhan Grandmaster!" Ardi dan beberapa orang lainnya pun menarik napas yang dalam!
hal mengerikan seperti ini membuat mereka membatalkan ide untuk membantu Erick!
"cepatlah mundur!" kata Ardi sambil mundur ke belakang.
beberapa orang lainnya sudah tidak ingin tinggal di tempat ini lagi. mereka merupakan orang jenius yang tidak ingin mengorbankan nyawa mereka di tengah perjalanan ini.
"hei, kenapa kalian bersikap seperti itu? dimana kesetiaan kalian? langsung pergi sesuka kalian?" kata Bella dengan marah, "cepatlah kembali ke sana!"
semua orang tidak menghiraukannya dan tetap berjalan mundur untuk melarikan diri.
"Erick, semoga kamu tidak menyalahkan kami." teriak Ardi kepada Erick karena dia merasa hal ini semakin tidak beres.
Erick sama sekali tidak menghiraukan mereka.
semua orang akan melarikan diri ketika menghadapi masalah besar. apalagi orang-orang itu tidak memiliki hubungan yang dalam dengan Erick.
"kembalilah dan bawa Bella untuk pergi dari tempat ini." teriak Erick.
Ardi sedikit terbengong, mereka baru saja melarikan diri dari area berbahaya itu dengan susah payah dan kini Erick malah menyuruhnya kembali untuk menemui Bella? ini sedikit menakutkan.
"aku tidak ingin pergi!" kata Bella dengan penuh amarah, "kita keluar bersama dan harus tetap bersikap setia!"
"keluar kepalamu." ejek Erick, "dengarlah perkataanku, cepatlah pergi dari tempat ini bersama Ardi."
dari kejauhan, Ardi menggertakkan giginya, namun dia tetap kembali untuk menjemput Bella.
"terimakasih." kata Erick sambil melirik ke arah Ardi dengan nada yang penuh terimakasih.
Ardi pun berkata dengan pelan, "aku tidak bisa membantumu lagi, semoga kamu beruntung!"
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangStep by Step
LeksThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlAwesome Husband
EdisonThe Richest man
AfradenDewa Perang Greget
Budi MaBeautiful Love×
- Bab 1 Salah Paham Atau Tipu Muslihat
- Bab 2 Nyawanya Dalam Bahaya!
- Bab 3 Penyelamatan Sang Peri
- Bab 4 Perjamuan Makan Keluarga Tsu
- Bab 5 Sikap Dingin Keluarga Tsu
- Bab 6 Benar Dapat Menyembuhkan Penyakit?
- Bab 7 Maaf, Aku Tinggal di Sini
- Bab 8 Minta Maaf, Maka Aku Akan Melupakan Masalah Tersebut
- Bab 9 Mengapa Aku Tidak Tahu Kamu Memiliki Kemampuan Seperti Ini
- Bab 10 Aku Bilang Cocok, Pasti Cocok
- Bab 11 Menantu yang Baik
- Bab 12 Pemikiran Finola Tsu
- Bab 13 Aku Malah Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 14 Apakah Ucapanmu Masih Berlaku?
- Bab 15 Aku Takut Menghancurkanmu
- Bab 16 Finola Tsu Yang Senang
- Bab 17 Kembali Pergi Ke Rumah Keluarga Lin
- Bab 18 Kamu Juga Layak?
- Bab 19 Orang Bergantung Pada Pakaiannya
- Bab 20 Satu Hari Sebelum Pesta Bisnis
- Bab 21 Dia adalah Nona Besar Keluarga Tsu!
- Bab 22 Mari kita sambut Erick Qin
- Bab 23 Berada di puncak badai dan ombak
- Bab 24 Kekacauan di perjamuan
- Bab 25 Seorang pria harus menepati janjinya
- Bab 26 Seseorang yang memenangkan hati orang
- Bab 27 Kotak yang ditinggalkan oleh Ayah
- Bab 28 Lain kali harus membayarku jika membutuhkan bantuanku
- Bab 29 Berapa banyak yang akan kamu berikan padaku?
- Bab 30 Bertemu lagi dengan adik ipar
- Bab 31 Perasaan yang Berbeda
- Bab 32 Niat Keluarga Tsu
- Bab 33 Tidak Ada Orang yang Bisa Menolongmu
- Bab 34 Sumpah Dalam 3 Tahun
- Bab 35 Keingingan yang Sebenarnya
- Bab 36 Ketakutan
- Bab 37 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
- Bab 38 Dunia Sudah Akan Berubah
- Bab 39 Mendapatkan Sesuatu di Luar Dugaan
- Bab 40 Baik Tuan Qin
- Bab 41 Cepat Cari Dia
- Bab 42 Mengalami Kesialan
- Bab 43 Dia Harus Mati
- Bab 44 Superstar
- Bab 45 Serakah
- Bab 46 Keputusan Kakek Tsu
- Bab 47 Kepergian Keluarga Tsu
- Bab 48 3 Kesempatan
- Bab 49 Selingkuh
- Bab 50 Apakah Kamu Berhak Mengatai Pria-ku?
- Bab 51 Sudah Adil
- Bab 52 Aku tidak bilang kamu boleh pergi
- Bab 53 Permohonan Master Fan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Pelatihan Horizontal Hanya Begini Saja
- Bab 56 Bagaimanapun, Mereka Bukan Berasal Dari Kalangan yang Sama
- Bab 57 Mencelakai Diri Sendiri
- Bab 58 Finola Tsu Diculik
- Bab 59 Kelemahannya
- Bab 60 Mereka Akan Segera Mati
- Bab 61 Keluarga Di yang Tak Tahu Malu
- Bab 62 Penghancuran Keluarga Di
- Bab 63 Melangkah di atas Danau
- Bab 64 Benar Kan, Kak Yadiel?
- Bab 65 Apakah Aku Membiarkanmu Pergi?
- Bab 66 Stefan Wu Yang Melongo
- Bab 67 Habis Rejeki Keluarga Lin
- Bab 68 Hari Kebangkrutan Keluarga Lin
- Bab 69 Tamu tak Diundang
- Bab 70 Bila Tidak Memikirkan Jangka Panjang, Pasti Galau Dalam Waktu Dekat
- Bab 71 Little Witch Girl
- Bab 72 Pergi Undang Kembali!
- Bab 73 Sudah Pukul, Lalu?
- Bab 74 Master Ilmu Sihir
- Bab 75 Level Fondasi
- Bab 76 Kalian Telah Menyinggung Orang yang Tidak Seharusnya
- Bab 77 Bella Fang si Penghasut
- Bab 78 Kakek Tsu yang Kaget!
- Bab 79 Aku menarik kembali kata-kataku!
- Bab 80 Bagaimana Mungkin!
- Bab 81 Seharusnya Kamu Memanggilku Apa?
- Bab 82 Bar Kota X
- Bab 83 Berani-beraninya Kamu Memukuli Kakak Pertamaku?
- Bab 84 Perempuan yang Menggoda
- Bab 85 Ini Milikku
- Bab 86 Keluarga Feng dari Kota X
- Bab 87 Keluarga Feng yang marah besar
- Bab 88 Hanya segini?
- Bab 89 Mengampuni Nyawamu
- Bab 90 Keluarga Tsu Kota B
- Bab 91 Kimmy Feng selesai bertapa
- Bab 92 Yang mana Erick Qin
- Bab 93 Tidak ada mengaku kalah, hanya ada hidup dan mati
- Bab 94 Bagiku membunuhnya hanya seperti meyembelih ayam!
- Bab 95 Bertarung dengan Kimmy Feng!
- Bab 96 Tunduk Atau Mati
- Bab 97 Terkenal
- Bab 98 Keluarga Feng Memberikan Upeti
- Bab 99 Undangan Brian Chi
- Bab 100 Makan Itu!
- BAB 101 Kunjungan Bintang
- BAB 102 Teknik Pelihara Roh
- BAB 103 Aku Masuk Tidak Perlu Tiket
- BAB 104 Bakat Mengubah Wajah
- BAB 105 Kalian Bertarung Sekali Saja
- BAB 106 Taukah Kamu Siapa Dia?
- BAB 107 Menghancurkan Sepuluh Gerbang Naga
- Bab 108 Memanfaatkan Kesulitan Orang Lain
- Bab 109 Barangnya Di Tanganku
- Bab 110 Arus Bawah
- Bab 111 Makan yang Kenyang
- Bab 112 Teman Lama Yang Cuek dan Dingin
- Bab 113 Tamu Tak Diundang
- Bab 114 Tubuh Suci
- Bab 115 Musim Gugur Penuh Masalah
- Bab 116 Orang tua yang misterius
- Bab 117 Finola Tsu dibawa pergi
- Bab 118 Erick Qin yang frustasi
- Bab 119 Pengumuman dari Mario
- Bab 120 Kakek Tsu muncul
- Bab 121 Menjelang Keluar Pertapaan
- Bab 122 Ajak Bertarung
- Bab 123 Berjuang Mati-matian Untuk Menyelamatkan
- Bab 124 Bertarung Melawan Mario
- Bab 125 Trik Apa, Tong Kosong Nyaring Bunyinya
- Bab 126 Aku Terlalu Baik Dengan Kalian
- Bab 127 Kematian Danish Feng
- Bab 128 Dia Hanya Perlu Mengenalku
- Bab 129 Permintaan Kerja Sama dari Evelin
- Bab 130 Pertemuan Keluarga The Scarman
- Bab 131 Apakah Dia Layak?
- Bab 132 Bertaruh
- Bab 133 Kalah Dua Ronde Berturut-turut
- Bab 134 Mengucapkan Salam Tahun Baru
- Bab 135 Tamu Terus Berdatangan
- BAB 136 Pasti Membiarkan Kalian Datang Dan Tidak Dapat Kembali
- Bab 137 Grandmaster Berkumpul Bersama
- Bab 138 Raja Obat Lahir
- Bab 139 Aku Sudah Malas Mengurus Kamu!
- Bab 140 Aku Menendang Kamu Sampai Mati!
- Bab 141 Aku Tak Lagi Sungkan Pada Raja Obat Ini
- Bab 142 Menelan Raja Obat
- Bab 143 Kamu Datang Di Saat Yang Tepat!
- Bab 144 Masa Inedia
- Bab 145 Tidak Tahan Dengan Satu Pukulan
- Bab 146 Apakah kamu mempunyai kesempatan?
- Bab 147 Satu Pukulan Menghancurkan
- Bab 148 Kematian Stefen Tsu
- Bab 149 Meminjam Uang
- Bab 150 Orang Yang Sombong dan Mendominasi
- Bab 151 Kemarahan
- Bab 152 Aku Rasa Kamu Tidak Perlu Bekerja Lagi
- Bab 153 Bertaruh
- Bab 154 Rahasia Keluarga Tsu
- Bab 155 Pergi Menagih Hutang
- Bab 156 Tidak ada Yang Bisa Menghutangiku
- Bab 157 Tamat Sudah Riwayatmu!
- Bab 158 Kesalahan Terbesar Kamu
- Bab 159 Ramal Dirimu Sendiri
- Bab 160 Satu Tebasan, Musnah
- Bab 161 Hancur dalam Satu Tinjuan
- Bab 162 Menghancurkan Kediaman Xuanmin
- Bab 163 Kemampuan Seorang Kakek Misterius!
- Bab 164 Orang Terhebat di Dunia
- Bab 165 Bella Fang Penyebab Masalah
- Bab 166 Kemampuan Bella Fang
- Bab 167 Apa yang dimaksud dengan perbedaan
- Bab 168 Sepuluh Gerbang Naga mengeluarkan perintah untuk membunuh
- Bab 169 Tidak biasa
- Bab 170 Serang!
- bab 171 Orang tua misterius muncul lagi!
- Bab 172 Orang tua melawan
- Bab 173 Sepuluh gerbang naga mengaku kalah
- Bab 174 Hadiah
- Bab 175 sikap yang buruk
- Bab 176 Tampang Seperti Ini
- Bab 177 Para Jenius Berkumpul
- Bab 178 Membuka Harga Setinggi Langit
- Bab 179 Benar-benar Pil Dewa!
- Bab 180 Membuat Pil Langsung di Tempat!
- Bab 181 Semoga Kamu Beruntung
- Bab 182 Aku Di sini
- Bab 183 Selamat Tinggal
- Bab 184 Celen Yu
- Bab 185 Peti Mati
- Bab 186 Peti Mati Ini Untukmu
- Bab 187 Melahap Mutiara Naga
- Bab 188 Dua Triliun
- Bab 189 Master Obat Dari Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 190 Kenapa Anda Berada Di Sini?
- Bab 191 Kamu Sama Sekali Belum Menyembuhkan
- Bab 192 Potong Menjadi Dua!
- Bab 193 Reiki Yang Mengerikan
- Bab 194 Dedikasi Livia Shen
- Bab 195 Sayangnya Bukan Kamu
- Bab 196 Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 197 Bertemu kembali dengan keluarga Lin
- Bab 198 Transformasi Agnes Lin
- Bab 199 Aku akan keluar sekarang
- Bab 200 Pertarungan dengan dua bersaudara dari keluarga Hong
- Bab 201 Menghitung hutang yang dulu dan yang sekarang
- Bab 202 Ketua Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 203 Ketua yang annex
- Bab 204 Kamar Finola Tsu
- Bab 205 Internet troll, Davison Xu
- Bab 206 Richie Dong Datang
- Bab 207 Perjanjian Finola Tsu dan Richie Dong
- Bab 208 Teratai Salju Sepuluh Ribu Tahun
- Bab 209 Kecerdasan Davison Xu
- Bab 210 Tiga Ratus Dua Puluh Sembilan Kali Pembentukan Tubuh
- Bab 211 Taruhan Berbagai Pihak
- Bab 212 Menerima Tantangan Richie Dong
- Bab 213 Fisik Yang Menakutkan
- Bab 214 Akhir Dari Kekuatan
- Bab 215 Menggagetkan Semua Orang
- Bab 216 Kakek Tsu Menghilang
- Bab 217 Tempat Terlarang
- Bab 218 Tiga Permintaan Celen Yu
- Bab 219 Bagaimana Jika Aku Memberimu Diskon 20%?
- Bab 220 Lumpuhkan Dia
- Bab 221 1 Orang Melawan 200 Orang
- Bab 222 Kemunculan Jasper Xia
- Bab 223 Hanyalah Seorang Grandmaster
- Bab 224 Dia Adalah Erick Qin!
- Bab 225 Bunuh Jasper Xia!
- Bab 226 Perjalanan Melarikan Diri
- Bab 227 Niat Buruk Erick Qin
- Bab 228 Tidak Tahu Diri
- Bab 229 Tidak Ada Siapa Pun yang Dapat Menolong Kamu
- Bab 230 Robert Xia yang Murka
- Bab 231 Tuan Besar Xia, Lama Tidak Bertemu
- Bab 232 Ketua yang Melindungi Bawahannya
- Bab 233 Intimidasi Finola Tsu
- Bab 234 Posisi Sesepuh di Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 235 Anggota Keluarga Chu Telah Tiba
- Bab 236 Harley Tang yang Berbangga Diri
- Bab 237 Pil Mujarab Pondasi
- Bab 238 Lebih Baik Kamu Pertimbangkan dengan Baik
- Bab 239 Ayah Jack Tsu
- Bab 240 Rencana Licik Sheila Xiao
- Bab 241 Makan Dia
- Bab 242 Ketua Dalam Bahaya
- Bab 243 Lebih Muda dan Lebih Cantik Daripada Kamu
- Bab 244 Ketua Yang Gagah
- Bab 245 Grandmaster level 7
- Bab 246 Bertarung Dengan Robert Xia
- Bab 247 Robert Xia Yang Keras Kepala
- Bab 248 Tamu Tidak Diundang
- Bab 249 Asosiasi Budo
- Bab 250 Kenalan Finola Tsu