Beautiful Love - Bab 183 Selamat Tinggal
Setelah suara itu terdengar, Erick langsung mengumpulkan semua energinya di tangan dan membuat tangannya berubah menjadi warna emas. dia lalu mendaratkan tinjuannya pada punggung Oscar dengan sekuat tenaga.
"Brak!!"
Terdengar suara ledakan yang keras, Erick hanya merasa tangannya seperti menghantam sebuah papan baja dan hal ini membuat tangannya terasa kebas!
Saat ini, tubuh Oscar terlihat dilindungi oleh sebuah cahaya yang pudar.
"Kenapa rupanya kalau kamu menyerangku diam-diam? Apakah kamu mengira kamu bisa membunuhku?" Oscar tersenyum dan tatapannya terlihat begitu penuh dendam.
Erick hanya tersenyum pahit fan berkata: "kemampuan Grandmaster yang telah mencapai titik puncak memanglah sesuai dengan ketenarannya. tinjuanku bahkan tidak mampu untuk melukai kamu....."
"Bagi seorang Grandmaster tingkat atas, meskipun perbedaan level diantara kita tidak begitu jauh, namun kemampuan yang kita kuasai tetap saja jauh berbeda. Apalagi kita tidak berada di level yang sama." kata Oscar dengan datar sambil memindahkan tangannya ke belakang.
Erick memejamkan matanya dan tubuhnya seketika bergetar. seketika, sebuah pedang kuno yang panjang muncul di tangannya.
Ketika pedang itu muncul, tercium aroma kuno yang sangat kuat.
Bahkan Oscar sendiri juga terkejut dan dirinya terus menatap ke arah pedang panjang itu.
Ini merupakan pedang perunggu yang ia dapatkan di kota J! Meskipun dia tidak tahu dari mana asal pedang ini, namun dia tahu kalau pedang ini memiliki kekuatan yang super.
"Hei, kelihatannya senjata hebat yang kamu miliki tidaklah sedikit." kata Oscar sambil tersenyum, "Aku tidak pernah menyangka kalau nantinya bisa mendapatkan senjata-senjata hebat seperti ini darimu."
Erick lalu berkata dengan datar: "Jangan tergesa-gesa, aku akan memenggal kepalamu menggunakan pedang ini!"
Setelah mengatakan itu, Erick pun mengeluarkan energi dari dalam tubuhnya dan mengalir masuk ke dalam pedang tersebut.
Ketika energi itu mengalir masuk ke dalam pedang, pedang itu langsung mengeluarkan suara degungan. Terlihat pancaran cahaya berwarna merah mulai menutupi pedang tersebut.
"Aura yang sangat kuat!"
Aura yang kuat ini membuat Oscar mulai bersikap waspada!
"Berhati-hatilah akan pedang di tangannya itu." tubuh Oscar bergetar dan energi tubuhnya sudah mencapai level maksimal. hal ini membuat pertahanan tubuhnya menjadi begitu kuat!
"Matilah kalian!" teriak Erick sambil melambaikan pedang itu ke arah mereka!
Ketika pedang perunggu itu dilambaikan, cahaya merah itu pun berpisah dari pedang tersebut!
Melihat kondisi itu, Oscar langsung berteriak sambil melambaikan kedua tangannya ke depan. tiba-tiba terlihat sebuah penghalang muncul di depannya!
"Duar!!"
Cahaya dari pedang itu menghantam penghalang tersebut dan menghasilkan suara yang keras!
Namun, hal yang tidak disangka oleh Oscar adalah cahaya dari pedang itu sama sekali tidak kuat. Cahaya itu sama sekali tidak menghancurkan penghalang tersebut dan bahkan tidak meninggalkan bekas apapun.
"Hm?" Oscar merasa sedikit kebingungan. Di saat ini, dia teringat akan sebuah hal dan ekspresi wajahnya seketika berubah!
"Kita terjebak!" kata Oscar sambil menatap sekelilingnya.
Seperti dugaannya, dimana keberadaan Erick saat ini?
"Bocah yang sangat licik!" kata Oscar dengan ekspresi wajah yang murung. Dia lalu menggepalkan telapak tangannya dan dirinya terlihat begitu dendam pada Erick.
"Tuan Oscar, dimana dia?!" tanya beberapa orang lainnya.
Oscar menarik napas yang dalam sambil berkata, "Dia berhasil mengerjai kita..."
.....
Saat ini, Erick sedang berusaha melarikan diri ke arah tenggara.
"Sekelompok orang bodoh, apakah kalian mengira aku akan mempertaruhkan nyawaku?" kata Erick sambil tersenyum.
Setelah Oscar dan beberapa orang lainnya menyadari hal ini, Erick sudah melarikan diri sejauh puluhan kilometer.
Oscar dan beberapa orang lainnya itu merupakan buronan. Oleh karena itu, mereka tidak berani pergi mencari Erick dan hanya bisa menerima kenyataan ini.
"Tuan Oscar, apakah kita harus mengejar Erick?" tanya orang-orang itu kepada Oscar.
Oscar melirik ke arah mereka dan berkata: "Untuk apa?! Aksi kita sudah tersebar informasinya, jika kita tidak segera melarikan diri, mungkin kita akan ditangkap oleh pihak keamanan di kota G ini."
Meskipun mereka adalah Grandmaster, namun mereka tetap saja tidak berani menentang pihak keamanan di kota ini.
Terkecuali mereka sudah menguasai teknik transisi, karena kemampuan ini cukup bagi mereka untuk bisa pergi kemana pun yang mereka inginkan.
"Menyerah begitu saja?" Oscar dan beberapa orang lainnya merasa begitu tidak puas.
Setelah berpikir untuk waktu yang lama, akhirnya mereka pun memilih untuk pergi dari tempat itu.
........
Di dalam hotel, Bella pun mulai menyadarkan dirinya.
"Kamu sudah sadar?" tanya Tank dengan dingin.
Hal pertama yang Bella lakukan setelah ia membuka matanya adalah menampar wajah Tank.
"Dasar brengsek!" kata Bella dengan penuh amarah.
Ekspresi wajah Tank sedikit berubah, dia lalu berkata dengan nada yang dingin: "Apakah kamu ingin mati? Apakah kamu mengira aku tidak berani memukulmu?"
Bella menggertakkan giginya dan berkata: "Pukullah aku jika kamu berani!"
"Kalau begitu, aku akan mengabulkan permintaanmu!" setelah mengatakan itu, Tank pun menaikkan tangannya.
"Brakk!"
Saat ini, sebuah tangan yang kuat berhasil menangkap dan menahan tamparan dari Tank itu.
"Beraninya kamu memukul seorang wanita? Ini tidaklah baik."
Tank menolehkan kepalanya dan hanya melihat sebuah wajah pria di sisinya.
"Erick, kamu tidak mati?!" kata Bella dengan perasaan yang sangat senang.
"Haiya, Sangat disayangkan kalau orang brengsek seperti kamu tidak mati." kata Bella dengan wajah yang begitu senang.
Erick melototinya dan berkata: "Kenapa aku dibilang brengsek?"
"Hm... Karena kamu adalah pria yang sudah bercerai!" kata Bella.
Erick merasa tidak berdaya dan dia tidak lagi meladeni Bella.
Saat ini, Tank yang berdiri di sampingnya itu merasa sedikit tidak senang. Dia lalu menghempaskan tangan Erick dan berjalan ke sisi lain.
"Hei, apakah kamu sudah membunuh beberapa orang itu?" tanya Bella dengan penuh penasaran.
Ketika mereka sedang mengobrol, Ardi pun berjalan masuk.
Dia lalu berkata dengan terkejut: "Apakah mereka semua mati di tanganmu?"
Erick tersenyum pahit dan berkata: "Aku tidak sehebat itu."
Ardi tidak bertanya lebih lagi, namun dia tetap merasa begitu terkejut.
"Baguslah kalau kamu sudah kembali." saat ini, Celen pun berjalan masuk.
Dia membawa segelas air dan memberikannya kepada Erick, "Minumlah."
Erick menerima gelas itu dan terus menatap Celen sambil meminum air tersebut.
"Terimakasih nona Yu." kata Erick.
Celen tersenyum tipis dan malam ini dia mengenakan Cheongsam. Bokongnya yang montok itu dibalut oleh Cheongsam dan terlihat begitu indah.
Hamley yang berdiri di samping juga menelan liurnya dan dirinya sedikit tergoda.
"Waktu sudah larut, istirahatlah segera." kata Erick sambil menguap.
"Bella, kembalilah ke kamarmu." kata Hamley.
Bella menatap Celen dengan tatapan yang penuh waspada sambil berkata, "Tidak, aku akan tidur di sini!"
Ekspresi Hamley seketika berubah dan dia pun berkata: "Kamu.... Apa yang kamu katakan barusan? Kamu akan tidur sekamar dengan Erick?"
"Kenapa? Tidak boleh?" kata Bella dengan tegas, "Lagipula ini bukan kali pertama."
"Apa? Bukan kali pertama?" ekspresi Hamley terlihat begitu murung. Dia lalu menggertakkan giginya sambil berkata: "Bella, berapa usiamu? Bagaimana kamu boleh tidur sekamar dengan pria lain?!"
"Tidak ada urusannya denganmu!" kata Bella dengan penuh amarah.
Setelah mengatakan itu, dia langsung merangkul lengan Erick dan mengedipkan matanya sambil berkata: "Aku ingin tidur di sini malam ini, bolehkan??"
Novel Terkait
Unperfect Wedding
Agnes YuMy Charming Wife
Diana AndrikaStep by Step
LeksMy Lady Boss
GeorgeLoving The Pain
AmardaDemanding Husband
MarshallBeautiful Lady
ElsaRahasia Istriku
MahardikaBeautiful Love×
- Bab 1 Salah Paham Atau Tipu Muslihat
- Bab 2 Nyawanya Dalam Bahaya!
- Bab 3 Penyelamatan Sang Peri
- Bab 4 Perjamuan Makan Keluarga Tsu
- Bab 5 Sikap Dingin Keluarga Tsu
- Bab 6 Benar Dapat Menyembuhkan Penyakit?
- Bab 7 Maaf, Aku Tinggal di Sini
- Bab 8 Minta Maaf, Maka Aku Akan Melupakan Masalah Tersebut
- Bab 9 Mengapa Aku Tidak Tahu Kamu Memiliki Kemampuan Seperti Ini
- Bab 10 Aku Bilang Cocok, Pasti Cocok
- Bab 11 Menantu yang Baik
- Bab 12 Pemikiran Finola Tsu
- Bab 13 Aku Malah Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 14 Apakah Ucapanmu Masih Berlaku?
- Bab 15 Aku Takut Menghancurkanmu
- Bab 16 Finola Tsu Yang Senang
- Bab 17 Kembali Pergi Ke Rumah Keluarga Lin
- Bab 18 Kamu Juga Layak?
- Bab 19 Orang Bergantung Pada Pakaiannya
- Bab 20 Satu Hari Sebelum Pesta Bisnis
- Bab 21 Dia adalah Nona Besar Keluarga Tsu!
- Bab 22 Mari kita sambut Erick Qin
- Bab 23 Berada di puncak badai dan ombak
- Bab 24 Kekacauan di perjamuan
- Bab 25 Seorang pria harus menepati janjinya
- Bab 26 Seseorang yang memenangkan hati orang
- Bab 27 Kotak yang ditinggalkan oleh Ayah
- Bab 28 Lain kali harus membayarku jika membutuhkan bantuanku
- Bab 29 Berapa banyak yang akan kamu berikan padaku?
- Bab 30 Bertemu lagi dengan adik ipar
- Bab 31 Perasaan yang Berbeda
- Bab 32 Niat Keluarga Tsu
- Bab 33 Tidak Ada Orang yang Bisa Menolongmu
- Bab 34 Sumpah Dalam 3 Tahun
- Bab 35 Keingingan yang Sebenarnya
- Bab 36 Ketakutan
- Bab 37 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
- Bab 38 Dunia Sudah Akan Berubah
- Bab 39 Mendapatkan Sesuatu di Luar Dugaan
- Bab 40 Baik Tuan Qin
- Bab 41 Cepat Cari Dia
- Bab 42 Mengalami Kesialan
- Bab 43 Dia Harus Mati
- Bab 44 Superstar
- Bab 45 Serakah
- Bab 46 Keputusan Kakek Tsu
- Bab 47 Kepergian Keluarga Tsu
- Bab 48 3 Kesempatan
- Bab 49 Selingkuh
- Bab 50 Apakah Kamu Berhak Mengatai Pria-ku?
- Bab 51 Sudah Adil
- Bab 52 Aku tidak bilang kamu boleh pergi
- Bab 53 Permohonan Master Fan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Pelatihan Horizontal Hanya Begini Saja
- Bab 56 Bagaimanapun, Mereka Bukan Berasal Dari Kalangan yang Sama
- Bab 57 Mencelakai Diri Sendiri
- Bab 58 Finola Tsu Diculik
- Bab 59 Kelemahannya
- Bab 60 Mereka Akan Segera Mati
- Bab 61 Keluarga Di yang Tak Tahu Malu
- Bab 62 Penghancuran Keluarga Di
- Bab 63 Melangkah di atas Danau
- Bab 64 Benar Kan, Kak Yadiel?
- Bab 65 Apakah Aku Membiarkanmu Pergi?
- Bab 66 Stefan Wu Yang Melongo
- Bab 67 Habis Rejeki Keluarga Lin
- Bab 68 Hari Kebangkrutan Keluarga Lin
- Bab 69 Tamu tak Diundang
- Bab 70 Bila Tidak Memikirkan Jangka Panjang, Pasti Galau Dalam Waktu Dekat
- Bab 71 Little Witch Girl
- Bab 72 Pergi Undang Kembali!
- Bab 73 Sudah Pukul, Lalu?
- Bab 74 Master Ilmu Sihir
- Bab 75 Level Fondasi
- Bab 76 Kalian Telah Menyinggung Orang yang Tidak Seharusnya
- Bab 77 Bella Fang si Penghasut
- Bab 78 Kakek Tsu yang Kaget!
- Bab 79 Aku menarik kembali kata-kataku!
- Bab 80 Bagaimana Mungkin!
- Bab 81 Seharusnya Kamu Memanggilku Apa?
- Bab 82 Bar Kota X
- Bab 83 Berani-beraninya Kamu Memukuli Kakak Pertamaku?
- Bab 84 Perempuan yang Menggoda
- Bab 85 Ini Milikku
- Bab 86 Keluarga Feng dari Kota X
- Bab 87 Keluarga Feng yang marah besar
- Bab 88 Hanya segini?
- Bab 89 Mengampuni Nyawamu
- Bab 90 Keluarga Tsu Kota B
- Bab 91 Kimmy Feng selesai bertapa
- Bab 92 Yang mana Erick Qin
- Bab 93 Tidak ada mengaku kalah, hanya ada hidup dan mati
- Bab 94 Bagiku membunuhnya hanya seperti meyembelih ayam!
- Bab 95 Bertarung dengan Kimmy Feng!
- Bab 96 Tunduk Atau Mati
- Bab 97 Terkenal
- Bab 98 Keluarga Feng Memberikan Upeti
- Bab 99 Undangan Brian Chi
- Bab 100 Makan Itu!
- BAB 101 Kunjungan Bintang
- BAB 102 Teknik Pelihara Roh
- BAB 103 Aku Masuk Tidak Perlu Tiket
- BAB 104 Bakat Mengubah Wajah
- BAB 105 Kalian Bertarung Sekali Saja
- BAB 106 Taukah Kamu Siapa Dia?
- BAB 107 Menghancurkan Sepuluh Gerbang Naga
- Bab 108 Memanfaatkan Kesulitan Orang Lain
- Bab 109 Barangnya Di Tanganku
- Bab 110 Arus Bawah
- Bab 111 Makan yang Kenyang
- Bab 112 Teman Lama Yang Cuek dan Dingin
- Bab 113 Tamu Tak Diundang
- Bab 114 Tubuh Suci
- Bab 115 Musim Gugur Penuh Masalah
- Bab 116 Orang tua yang misterius
- Bab 117 Finola Tsu dibawa pergi
- Bab 118 Erick Qin yang frustasi
- Bab 119 Pengumuman dari Mario
- Bab 120 Kakek Tsu muncul
- Bab 121 Menjelang Keluar Pertapaan
- Bab 122 Ajak Bertarung
- Bab 123 Berjuang Mati-matian Untuk Menyelamatkan
- Bab 124 Bertarung Melawan Mario
- Bab 125 Trik Apa, Tong Kosong Nyaring Bunyinya
- Bab 126 Aku Terlalu Baik Dengan Kalian
- Bab 127 Kematian Danish Feng
- Bab 128 Dia Hanya Perlu Mengenalku
- Bab 129 Permintaan Kerja Sama dari Evelin
- Bab 130 Pertemuan Keluarga The Scarman
- Bab 131 Apakah Dia Layak?
- Bab 132 Bertaruh
- Bab 133 Kalah Dua Ronde Berturut-turut
- Bab 134 Mengucapkan Salam Tahun Baru
- Bab 135 Tamu Terus Berdatangan
- BAB 136 Pasti Membiarkan Kalian Datang Dan Tidak Dapat Kembali
- Bab 137 Grandmaster Berkumpul Bersama
- Bab 138 Raja Obat Lahir
- Bab 139 Aku Sudah Malas Mengurus Kamu!
- Bab 140 Aku Menendang Kamu Sampai Mati!
- Bab 141 Aku Tak Lagi Sungkan Pada Raja Obat Ini
- Bab 142 Menelan Raja Obat
- Bab 143 Kamu Datang Di Saat Yang Tepat!
- Bab 144 Masa Inedia
- Bab 145 Tidak Tahan Dengan Satu Pukulan
- Bab 146 Apakah kamu mempunyai kesempatan?
- Bab 147 Satu Pukulan Menghancurkan
- Bab 148 Kematian Stefen Tsu
- Bab 149 Meminjam Uang
- Bab 150 Orang Yang Sombong dan Mendominasi
- Bab 151 Kemarahan
- Bab 152 Aku Rasa Kamu Tidak Perlu Bekerja Lagi
- Bab 153 Bertaruh
- Bab 154 Rahasia Keluarga Tsu
- Bab 155 Pergi Menagih Hutang
- Bab 156 Tidak ada Yang Bisa Menghutangiku
- Bab 157 Tamat Sudah Riwayatmu!
- Bab 158 Kesalahan Terbesar Kamu
- Bab 159 Ramal Dirimu Sendiri
- Bab 160 Satu Tebasan, Musnah
- Bab 161 Hancur dalam Satu Tinjuan
- Bab 162 Menghancurkan Kediaman Xuanmin
- Bab 163 Kemampuan Seorang Kakek Misterius!
- Bab 164 Orang Terhebat di Dunia
- Bab 165 Bella Fang Penyebab Masalah
- Bab 166 Kemampuan Bella Fang
- Bab 167 Apa yang dimaksud dengan perbedaan
- Bab 168 Sepuluh Gerbang Naga mengeluarkan perintah untuk membunuh
- Bab 169 Tidak biasa
- Bab 170 Serang!
- bab 171 Orang tua misterius muncul lagi!
- Bab 172 Orang tua melawan
- Bab 173 Sepuluh gerbang naga mengaku kalah
- Bab 174 Hadiah
- Bab 175 sikap yang buruk
- Bab 176 Tampang Seperti Ini
- Bab 177 Para Jenius Berkumpul
- Bab 178 Membuka Harga Setinggi Langit
- Bab 179 Benar-benar Pil Dewa!
- Bab 180 Membuat Pil Langsung di Tempat!
- Bab 181 Semoga Kamu Beruntung
- Bab 182 Aku Di sini
- Bab 183 Selamat Tinggal
- Bab 184 Celen Yu
- Bab 185 Peti Mati
- Bab 186 Peti Mati Ini Untukmu
- Bab 187 Melahap Mutiara Naga
- Bab 188 Dua Triliun
- Bab 189 Master Obat Dari Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 190 Kenapa Anda Berada Di Sini?
- Bab 191 Kamu Sama Sekali Belum Menyembuhkan
- Bab 192 Potong Menjadi Dua!
- Bab 193 Reiki Yang Mengerikan
- Bab 194 Dedikasi Livia Shen
- Bab 195 Sayangnya Bukan Kamu
- Bab 196 Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 197 Bertemu kembali dengan keluarga Lin
- Bab 198 Transformasi Agnes Lin
- Bab 199 Aku akan keluar sekarang
- Bab 200 Pertarungan dengan dua bersaudara dari keluarga Hong
- Bab 201 Menghitung hutang yang dulu dan yang sekarang
- Bab 202 Ketua Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 203 Ketua yang annex
- Bab 204 Kamar Finola Tsu
- Bab 205 Internet troll, Davison Xu
- Bab 206 Richie Dong Datang
- Bab 207 Perjanjian Finola Tsu dan Richie Dong
- Bab 208 Teratai Salju Sepuluh Ribu Tahun
- Bab 209 Kecerdasan Davison Xu
- Bab 210 Tiga Ratus Dua Puluh Sembilan Kali Pembentukan Tubuh
- Bab 211 Taruhan Berbagai Pihak
- Bab 212 Menerima Tantangan Richie Dong
- Bab 213 Fisik Yang Menakutkan
- Bab 214 Akhir Dari Kekuatan
- Bab 215 Menggagetkan Semua Orang
- Bab 216 Kakek Tsu Menghilang
- Bab 217 Tempat Terlarang
- Bab 218 Tiga Permintaan Celen Yu
- Bab 219 Bagaimana Jika Aku Memberimu Diskon 20%?
- Bab 220 Lumpuhkan Dia
- Bab 221 1 Orang Melawan 200 Orang
- Bab 222 Kemunculan Jasper Xia
- Bab 223 Hanyalah Seorang Grandmaster
- Bab 224 Dia Adalah Erick Qin!
- Bab 225 Bunuh Jasper Xia!
- Bab 226 Perjalanan Melarikan Diri
- Bab 227 Niat Buruk Erick Qin
- Bab 228 Tidak Tahu Diri
- Bab 229 Tidak Ada Siapa Pun yang Dapat Menolong Kamu
- Bab 230 Robert Xia yang Murka
- Bab 231 Tuan Besar Xia, Lama Tidak Bertemu
- Bab 232 Ketua yang Melindungi Bawahannya
- Bab 233 Intimidasi Finola Tsu
- Bab 234 Posisi Sesepuh di Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 235 Anggota Keluarga Chu Telah Tiba
- Bab 236 Harley Tang yang Berbangga Diri
- Bab 237 Pil Mujarab Pondasi
- Bab 238 Lebih Baik Kamu Pertimbangkan dengan Baik
- Bab 239 Ayah Jack Tsu
- Bab 240 Rencana Licik Sheila Xiao
- Bab 241 Makan Dia
- Bab 242 Ketua Dalam Bahaya
- Bab 243 Lebih Muda dan Lebih Cantik Daripada Kamu
- Bab 244 Ketua Yang Gagah
- Bab 245 Grandmaster level 7
- Bab 246 Bertarung Dengan Robert Xia
- Bab 247 Robert Xia Yang Keras Kepala
- Bab 248 Tamu Tidak Diundang
- Bab 249 Asosiasi Budo
- Bab 250 Kenalan Finola Tsu