Beautiful Love - Bab 83 Berani-beraninya Kamu Memukuli Kakak Pertamaku?
Setelah menerima tamparan itu, kedua mata Anita Lee melotot besar.
Dari dulu Aldo Liu selalu menghargainya, bahkan tidak pernah membantah satu katapun yang dia ucapkan!
“Bisa-bisanya kamu menamparku demi orang kampung seperti dia?” Anita Lee berkata sambil memegangi wajahnya, “Baik, kita selesai! Dan, aku akan selalu ingat tamparan ini, kamu tunggu saja!”
Selesai mengucapkan kata-kata itu, dia pun berbalik badan pergi.
Raut wajah Aldo menggelap, hati terasa sangat panas.
Sebagai seorang anak dari keluarga terpandang, ini memang sangat memalukan.
“Maaf memalukan di depanmu.” Aldo Liu melambaikan tangan, lanjut berkata: “Mari minum, jangan perdulikan dia.”
“Hm.” Sejak awal Erick Qin memang tidak ingin ikut campur, dia dan Aldo Liu hanya sebatas saling kenal, belum sampai pada tahap berteman.
Karena masalah kecil itu, suasana hati Aldo menjadi sangat buruk, alhasil pun menghabiskan lebih banyak bir dari biasanya.
Pengaruh alkohol bekerja, Aldo mulai berbicara sembarang.
Tanpa henti-hentinya dia memaki Ayah sendiri di depan Erick, juga mengumpat mengatai semua keburukan dalam hidupnya.
Dan semua kata-kata kasar itu, malah terdengar sangat membahagiakan dalam telinga Erick.
Bisa dijaga dan diurusi orang tua adalah salah satu hal yang sangat bahagia…..sayangnya, Erick Qin tidak bisa menikmatinya.
Dia kembali melihat ke arah Kota B, terlintas keteguhan dalam kedua matanya.
“Semoga saja masih ada kesempatan bertemu orangtua-ku sendiri.” Kata Erick sambil menghela nafas dalam hati.
“Rian, itu orangnya!” Di saat Erick masih sedang berkhayal, Anita Lee pun kembali.
Seorang laki-laki datang bersamanya, dengan memakai kacamata berbingkai emas, terlihat jelas seorang keturunan bangsawan.
“Aldo, apakah kamu masih seorang laki-laki, bisa-bisanya memukuli perempuan?” Rian datang menarik Aldo Liu.
Dengan pengaruh alkohol yang masih kuat dalam tubuh, Aldo pun berteriak kasar: “Sialan, aku memukuli pacar sendiri, apa urusannya denganmu?”
Rian terdiam sesaat, lalu tertawa terbahak-bahak: “Jadi Anita Lee pacar kamu ya? Wah, kalau begitu aku beruntung sekali bisa mengencani pacarmu!”
Selesai berkata, orang-orang di sekitarnya pun tertawa keras.
Hanya saja Anita Lee sama sekali tidak merasa malu, sebaliknya malah tertawa dingin sambil berkata: “Jujur saja padamu, sejak awal aku sudah mencampakkanmu! Rian jauh lebih hebat dari kamu, tidak hanya membelikanku tas, dia juga berjanji akan membelikan mobil untukku!”
Aldo Liu meraih botol bir dengan emosi, akan segera melemparnya ke badan Anita, namun saat dia baru mengangkat tangan, Rian malah menekannya ke sofa.
“Anak muda, Rian baru saja mengencani pacarmu, seharusnya menjadi kehormatan bagimu, untuk apa kamu marah seperti ini?” Kata Rian dengan licik.
Aldo menggigit gigi sambil berkata: “Sialan, aku akan membunuhmu!”
Melihat situasi seperti itu, orang-orang sekitar sudah sangat terbiasa.
Para anak keluarga kaya yang sudah mabuk itu pasti tidak akan saling mengalah, perkelahian adalah hal yang sangat wajar terjadi.
Sedangkan Erick Qin yang duduk menyaksikannya, hanya mengerutkan kening.
Melihat kejadian itu, dia teringat Alicia Lin dan Louis Yang.
Saat itu….. dirinya juga bernasib seperti itu…..
“Rian, dia telah menamparku satu kali! Habiskan dia!” Anita Lee terus mendesak dari samping.
Rian tertawa licik, berkata: “Lalu apa untungnya bagiku?”
Anita mengedipkan mata, tersenyum menggoda sambil berkata: “Terserah apapun yang Rian inginkan.”
Rian pun berkata dengan nada bercanda: “Bukankah Alod Liu ini pacarmu, tidakkah kurang baik jika berkata seperti itu di hadapannya?”
Anita Lee pun berkata dengan remeh: “Apakah kamu rasa dia orang yang tidak pantas dicampakkan?”
Kembali mendengar kata ‘dicampakkan’, hati Erick Qin semakin kacau.
Dia menatap Rian dengan dingin, berkata: “Sebelum aku kehabisan kesabaran, silahkan pergi.”
Rian melihat Erick sejenak, berkata dengan sedikit was-was: “Hei kawan, siapa kamu?”
“Anak muda ini teman Aldo Liu, seorang anak kampung yang datang dari Kota F!” Anita Lee berkata dari samping: “Aldo Liu memukulku demi dia!”
Mendengar perkataan itu, Rian pun merasa lebih tenang.
Dengan tatapan dingin dia tersenyum, berkata: “Berani juga ya kamu, berani memarahiku? Tahukah kamu siapa aku?”
Erick Qin melihatnya dingin sekilas, tiba-tiba mendaratkan sebuah tamparan ke wajahnya.
Tamparan itu langsung membuat Rian terlempar sejauh beberapa meter, beberapa gigi geraham copot seketika.
“Berani-beraninya kamu memukuliku?!” Rian berdiri dari lantai, memegangi wajah sambil berkata dengan marah: “Maju, habiskan dia!”
Tetapi orang-orang sama sekali tidak bergerak, mereka benar-benar takut melihat tamparan Erick Qin barusan.
“Orang-orang tidak berguna!” Rian memaki dengan tidak sabar: “Tunggu sebentar, aku panggilkan orang!”
Erick Qin tidak bersuara, hanya duduk diam menikmati bir.
Dengan sangat cepat, datanglah sekelompok orang dari pintu masuk.
“Kakak Sepupu, dia orangnya!” Rian menunjuk Erick sambil berteriak.
Kakak Sepupunya melihat Erick sekilas, membuka mulut baru ingin berbicara, tetapi kaki Erick sudah tiba menendang perutnya.
Dalam seketika, Kakak Sepupunya terlempar jauh, terjatuh tanpa gerak sedikitpun.
“Sialan, berani-beraninya memukuli Kakak Pertamaku?” Orang yang datang bersamanya mengeluarkan tongkat kayu, berjalan ke arah Erick Qin dengan segera.
“Siapa yang berani membuat keributan disini?” Di saat inilah terdengar teriakan dari tempat duduk yang tak jauh dari mereka.
Setelah itu, terlihat Gravin Chi datang dari arah dekat.
Dia membawa sebuah botol bir, berjalan sempoyongan, terlihat jelas telah minum berlebihan.
“Kak…Kak Gravin!” Setelah melihat Gravin Chi, raut wajah Rian pun berubah drastis.
Hari ini Gravin Chi baru saja diteriaki William, hatinya sedang sangat kacau, alhasil memilih mengajak beberapa teman untuk datang minum.
Tetapi sungguh tidak menyangka malah ada yang berkelahi disana.
“Kak Gravin, anak muda itu yang mulai duluan.” Rian berkata dengan ketakutan.
Gravin Chi melihatnya sekilas, tiba-tiba memecahkan botol bir ke kepalanya.
“Aku tidak perduli siapa yang benar dan siapa yang salah, tidak ada yang boleh menggangguku minum, mengerti?” Kata Gravin Chi dengan suara keras.
Kepala Rian bercucuran darah karena botol kaca, namun tidak marah sama sekali, melainkan mengangguk dengan patuh: “Mengerti Kak Gravin, aku segera pergi…..”
Setelah itu, Gravin Chi melihat ke arah Erick Qin, juga berteriak keras: “Dan kamu ya, berani-beraninya menggangguku minum, sudah bosan hidup?”
Dia mengaambil sebuah botol kaca lagi, berjalan cepat ke arah Erick.
Di saat botol kaca akan mengenai kepala Erick, tiba-tiba saja Gravin Chi melihat jelas wajah tampan sekaligus menakutkan itu.
Dia mengusap mata dengan cepat, karena takut salah mengenali orang.
“Kakak…Kakak Pertama Qin?” Badan Gravin Chi bergetar sesaat, pengaruh alkohol telah hilang separuh.
Erick Qin menunjuk botol bir dengan dagu, berkata: “Pukulkan saja, kenapa tidak jadi?”
“Aku…aku mana berani…” Gravin Chi berkata dengan canggung: “Kakak Pertama, kenapa bisa Kakak disini, kenapa Kakak tidak memberitahuku akan datang kemari, jika tahu aku bisa aturkan yang terbaik untukmu….”
Erick Qin tidak mengatakan apapun, hanya terus menatapnya.
Gravin semakin merinding karena tatapan seperti itu, alhasil langsung menggunakan botol bir di tangan untuk memukuli kepala Rian sekali lagi, sambil berteriak keras: “Berani-beraninya kamu memukuli Kakak Pertamaku?”
Novel Terkait
Love at First Sight
Laura VanessaDiamond Lover
LenaUnperfect Wedding
Agnes YuKisah Si Dewa Perang
Daron JaySee You Next Time
Cherry BlossomAdieu
Shi QiMi Amor
TakashiThe Richest man
AfradenBeautiful Love×
- Bab 1 Salah Paham Atau Tipu Muslihat
- Bab 2 Nyawanya Dalam Bahaya!
- Bab 3 Penyelamatan Sang Peri
- Bab 4 Perjamuan Makan Keluarga Tsu
- Bab 5 Sikap Dingin Keluarga Tsu
- Bab 6 Benar Dapat Menyembuhkan Penyakit?
- Bab 7 Maaf, Aku Tinggal di Sini
- Bab 8 Minta Maaf, Maka Aku Akan Melupakan Masalah Tersebut
- Bab 9 Mengapa Aku Tidak Tahu Kamu Memiliki Kemampuan Seperti Ini
- Bab 10 Aku Bilang Cocok, Pasti Cocok
- Bab 11 Menantu yang Baik
- Bab 12 Pemikiran Finola Tsu
- Bab 13 Aku Malah Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 14 Apakah Ucapanmu Masih Berlaku?
- Bab 15 Aku Takut Menghancurkanmu
- Bab 16 Finola Tsu Yang Senang
- Bab 17 Kembali Pergi Ke Rumah Keluarga Lin
- Bab 18 Kamu Juga Layak?
- Bab 19 Orang Bergantung Pada Pakaiannya
- Bab 20 Satu Hari Sebelum Pesta Bisnis
- Bab 21 Dia adalah Nona Besar Keluarga Tsu!
- Bab 22 Mari kita sambut Erick Qin
- Bab 23 Berada di puncak badai dan ombak
- Bab 24 Kekacauan di perjamuan
- Bab 25 Seorang pria harus menepati janjinya
- Bab 26 Seseorang yang memenangkan hati orang
- Bab 27 Kotak yang ditinggalkan oleh Ayah
- Bab 28 Lain kali harus membayarku jika membutuhkan bantuanku
- Bab 29 Berapa banyak yang akan kamu berikan padaku?
- Bab 30 Bertemu lagi dengan adik ipar
- Bab 31 Perasaan yang Berbeda
- Bab 32 Niat Keluarga Tsu
- Bab 33 Tidak Ada Orang yang Bisa Menolongmu
- Bab 34 Sumpah Dalam 3 Tahun
- Bab 35 Keingingan yang Sebenarnya
- Bab 36 Ketakutan
- Bab 37 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
- Bab 38 Dunia Sudah Akan Berubah
- Bab 39 Mendapatkan Sesuatu di Luar Dugaan
- Bab 40 Baik Tuan Qin
- Bab 41 Cepat Cari Dia
- Bab 42 Mengalami Kesialan
- Bab 43 Dia Harus Mati
- Bab 44 Superstar
- Bab 45 Serakah
- Bab 46 Keputusan Kakek Tsu
- Bab 47 Kepergian Keluarga Tsu
- Bab 48 3 Kesempatan
- Bab 49 Selingkuh
- Bab 50 Apakah Kamu Berhak Mengatai Pria-ku?
- Bab 51 Sudah Adil
- Bab 52 Aku tidak bilang kamu boleh pergi
- Bab 53 Permohonan Master Fan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Pelatihan Horizontal Hanya Begini Saja
- Bab 56 Bagaimanapun, Mereka Bukan Berasal Dari Kalangan yang Sama
- Bab 57 Mencelakai Diri Sendiri
- Bab 58 Finola Tsu Diculik
- Bab 59 Kelemahannya
- Bab 60 Mereka Akan Segera Mati
- Bab 61 Keluarga Di yang Tak Tahu Malu
- Bab 62 Penghancuran Keluarga Di
- Bab 63 Melangkah di atas Danau
- Bab 64 Benar Kan, Kak Yadiel?
- Bab 65 Apakah Aku Membiarkanmu Pergi?
- Bab 66 Stefan Wu Yang Melongo
- Bab 67 Habis Rejeki Keluarga Lin
- Bab 68 Hari Kebangkrutan Keluarga Lin
- Bab 69 Tamu tak Diundang
- Bab 70 Bila Tidak Memikirkan Jangka Panjang, Pasti Galau Dalam Waktu Dekat
- Bab 71 Little Witch Girl
- Bab 72 Pergi Undang Kembali!
- Bab 73 Sudah Pukul, Lalu?
- Bab 74 Master Ilmu Sihir
- Bab 75 Level Fondasi
- Bab 76 Kalian Telah Menyinggung Orang yang Tidak Seharusnya
- Bab 77 Bella Fang si Penghasut
- Bab 78 Kakek Tsu yang Kaget!
- Bab 79 Aku menarik kembali kata-kataku!
- Bab 80 Bagaimana Mungkin!
- Bab 81 Seharusnya Kamu Memanggilku Apa?
- Bab 82 Bar Kota X
- Bab 83 Berani-beraninya Kamu Memukuli Kakak Pertamaku?
- Bab 84 Perempuan yang Menggoda
- Bab 85 Ini Milikku
- Bab 86 Keluarga Feng dari Kota X
- Bab 87 Keluarga Feng yang marah besar
- Bab 88 Hanya segini?
- Bab 89 Mengampuni Nyawamu
- Bab 90 Keluarga Tsu Kota B
- Bab 91 Kimmy Feng selesai bertapa
- Bab 92 Yang mana Erick Qin
- Bab 93 Tidak ada mengaku kalah, hanya ada hidup dan mati
- Bab 94 Bagiku membunuhnya hanya seperti meyembelih ayam!
- Bab 95 Bertarung dengan Kimmy Feng!
- Bab 96 Tunduk Atau Mati
- Bab 97 Terkenal
- Bab 98 Keluarga Feng Memberikan Upeti
- Bab 99 Undangan Brian Chi
- Bab 100 Makan Itu!
- BAB 101 Kunjungan Bintang
- BAB 102 Teknik Pelihara Roh
- BAB 103 Aku Masuk Tidak Perlu Tiket
- BAB 104 Bakat Mengubah Wajah
- BAB 105 Kalian Bertarung Sekali Saja
- BAB 106 Taukah Kamu Siapa Dia?
- BAB 107 Menghancurkan Sepuluh Gerbang Naga
- Bab 108 Memanfaatkan Kesulitan Orang Lain
- Bab 109 Barangnya Di Tanganku
- Bab 110 Arus Bawah
- Bab 111 Makan yang Kenyang
- Bab 112 Teman Lama Yang Cuek dan Dingin
- Bab 113 Tamu Tak Diundang
- Bab 114 Tubuh Suci
- Bab 115 Musim Gugur Penuh Masalah
- Bab 116 Orang tua yang misterius
- Bab 117 Finola Tsu dibawa pergi
- Bab 118 Erick Qin yang frustasi
- Bab 119 Pengumuman dari Mario
- Bab 120 Kakek Tsu muncul
- Bab 121 Menjelang Keluar Pertapaan
- Bab 122 Ajak Bertarung
- Bab 123 Berjuang Mati-matian Untuk Menyelamatkan
- Bab 124 Bertarung Melawan Mario
- Bab 125 Trik Apa, Tong Kosong Nyaring Bunyinya
- Bab 126 Aku Terlalu Baik Dengan Kalian
- Bab 127 Kematian Danish Feng
- Bab 128 Dia Hanya Perlu Mengenalku
- Bab 129 Permintaan Kerja Sama dari Evelin
- Bab 130 Pertemuan Keluarga The Scarman
- Bab 131 Apakah Dia Layak?
- Bab 132 Bertaruh
- Bab 133 Kalah Dua Ronde Berturut-turut
- Bab 134 Mengucapkan Salam Tahun Baru
- Bab 135 Tamu Terus Berdatangan
- BAB 136 Pasti Membiarkan Kalian Datang Dan Tidak Dapat Kembali
- Bab 137 Grandmaster Berkumpul Bersama
- Bab 138 Raja Obat Lahir
- Bab 139 Aku Sudah Malas Mengurus Kamu!
- Bab 140 Aku Menendang Kamu Sampai Mati!
- Bab 141 Aku Tak Lagi Sungkan Pada Raja Obat Ini
- Bab 142 Menelan Raja Obat
- Bab 143 Kamu Datang Di Saat Yang Tepat!
- Bab 144 Masa Inedia
- Bab 145 Tidak Tahan Dengan Satu Pukulan
- Bab 146 Apakah kamu mempunyai kesempatan?
- Bab 147 Satu Pukulan Menghancurkan
- Bab 148 Kematian Stefen Tsu
- Bab 149 Meminjam Uang
- Bab 150 Orang Yang Sombong dan Mendominasi
- Bab 151 Kemarahan
- Bab 152 Aku Rasa Kamu Tidak Perlu Bekerja Lagi
- Bab 153 Bertaruh
- Bab 154 Rahasia Keluarga Tsu
- Bab 155 Pergi Menagih Hutang
- Bab 156 Tidak ada Yang Bisa Menghutangiku
- Bab 157 Tamat Sudah Riwayatmu!
- Bab 158 Kesalahan Terbesar Kamu
- Bab 159 Ramal Dirimu Sendiri
- Bab 160 Satu Tebasan, Musnah
- Bab 161 Hancur dalam Satu Tinjuan
- Bab 162 Menghancurkan Kediaman Xuanmin
- Bab 163 Kemampuan Seorang Kakek Misterius!
- Bab 164 Orang Terhebat di Dunia
- Bab 165 Bella Fang Penyebab Masalah
- Bab 166 Kemampuan Bella Fang
- Bab 167 Apa yang dimaksud dengan perbedaan
- Bab 168 Sepuluh Gerbang Naga mengeluarkan perintah untuk membunuh
- Bab 169 Tidak biasa
- Bab 170 Serang!
- bab 171 Orang tua misterius muncul lagi!
- Bab 172 Orang tua melawan
- Bab 173 Sepuluh gerbang naga mengaku kalah
- Bab 174 Hadiah
- Bab 175 sikap yang buruk
- Bab 176 Tampang Seperti Ini
- Bab 177 Para Jenius Berkumpul
- Bab 178 Membuka Harga Setinggi Langit
- Bab 179 Benar-benar Pil Dewa!
- Bab 180 Membuat Pil Langsung di Tempat!
- Bab 181 Semoga Kamu Beruntung
- Bab 182 Aku Di sini
- Bab 183 Selamat Tinggal
- Bab 184 Celen Yu
- Bab 185 Peti Mati
- Bab 186 Peti Mati Ini Untukmu
- Bab 187 Melahap Mutiara Naga
- Bab 188 Dua Triliun
- Bab 189 Master Obat Dari Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 190 Kenapa Anda Berada Di Sini?
- Bab 191 Kamu Sama Sekali Belum Menyembuhkan
- Bab 192 Potong Menjadi Dua!
- Bab 193 Reiki Yang Mengerikan
- Bab 194 Dedikasi Livia Shen
- Bab 195 Sayangnya Bukan Kamu
- Bab 196 Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 197 Bertemu kembali dengan keluarga Lin
- Bab 198 Transformasi Agnes Lin
- Bab 199 Aku akan keluar sekarang
- Bab 200 Pertarungan dengan dua bersaudara dari keluarga Hong
- Bab 201 Menghitung hutang yang dulu dan yang sekarang
- Bab 202 Ketua Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 203 Ketua yang annex
- Bab 204 Kamar Finola Tsu
- Bab 205 Internet troll, Davison Xu
- Bab 206 Richie Dong Datang
- Bab 207 Perjanjian Finola Tsu dan Richie Dong
- Bab 208 Teratai Salju Sepuluh Ribu Tahun
- Bab 209 Kecerdasan Davison Xu
- Bab 210 Tiga Ratus Dua Puluh Sembilan Kali Pembentukan Tubuh
- Bab 211 Taruhan Berbagai Pihak
- Bab 212 Menerima Tantangan Richie Dong
- Bab 213 Fisik Yang Menakutkan
- Bab 214 Akhir Dari Kekuatan
- Bab 215 Menggagetkan Semua Orang
- Bab 216 Kakek Tsu Menghilang
- Bab 217 Tempat Terlarang
- Bab 218 Tiga Permintaan Celen Yu
- Bab 219 Bagaimana Jika Aku Memberimu Diskon 20%?
- Bab 220 Lumpuhkan Dia
- Bab 221 1 Orang Melawan 200 Orang
- Bab 222 Kemunculan Jasper Xia
- Bab 223 Hanyalah Seorang Grandmaster
- Bab 224 Dia Adalah Erick Qin!
- Bab 225 Bunuh Jasper Xia!
- Bab 226 Perjalanan Melarikan Diri
- Bab 227 Niat Buruk Erick Qin
- Bab 228 Tidak Tahu Diri
- Bab 229 Tidak Ada Siapa Pun yang Dapat Menolong Kamu
- Bab 230 Robert Xia yang Murka
- Bab 231 Tuan Besar Xia, Lama Tidak Bertemu
- Bab 232 Ketua yang Melindungi Bawahannya
- Bab 233 Intimidasi Finola Tsu
- Bab 234 Posisi Sesepuh di Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 235 Anggota Keluarga Chu Telah Tiba
- Bab 236 Harley Tang yang Berbangga Diri
- Bab 237 Pil Mujarab Pondasi
- Bab 238 Lebih Baik Kamu Pertimbangkan dengan Baik
- Bab 239 Ayah Jack Tsu
- Bab 240 Rencana Licik Sheila Xiao
- Bab 241 Makan Dia
- Bab 242 Ketua Dalam Bahaya
- Bab 243 Lebih Muda dan Lebih Cantik Daripada Kamu
- Bab 244 Ketua Yang Gagah
- Bab 245 Grandmaster level 7
- Bab 246 Bertarung Dengan Robert Xia
- Bab 247 Robert Xia Yang Keras Kepala
- Bab 248 Tamu Tidak Diundang
- Bab 249 Asosiasi Budo
- Bab 250 Kenalan Finola Tsu