Beautiful Love - Bab 132 Bertaruh

Sungguh arogan!

Ini adalah satu-satunya kesan keluarga Duan terhadap Erick Qin!

“Haha, Nak, kamu benar-benar baru saja memasuki masyarakat sehingga tidak tahu kedalamannya.” Ramon Duan berkata dengan mata menyipit, “Tahun Baru begini tapi kamu tidak pulang ke rumah, kurasa kamu diusir oleh keluargamu, kan?”

"Sungguh konyol bahwa seorang preman kecil yang bahkan tidak memiliki rumah berkata bahwa seorang letnan dua tidak layak!

Alis mata ibu The Scarman sedikit mengkerut, dia bangkit untuk mendamaikan* dan berkata, “Sudahlah, sekarang ini Tahun Baru, mengapa harus ribut hanya karena segelas anggur?"

"Kamu duduk saja!" Tomas Duan memarahi, "Inikah putra yang kamu ajar? Tidak apa tidak punya prestasi apapun, tapi masih berani berbicara omong kosong di pertemuan tahunan keluarga Duan!"

"Dia masih muda dan tidak pengertian, sehingga bertindak tanpa dipikir ..." kata ayah The Scarman cepat.

Lalu dia menarik lengan Erick Qin dan berkata, "Benar?"

Erick Qin tersenyum tipis: "Sebagai kerabat terdekat, sangatlah konyol memperlakukan kerabat menurut tingkat kesuksesan masing-masing, selain itu, menurutku Yolanda tidak lebih buruk dari Romeo Duan."

"Hahaha, ini benar-benar lelucon! Seorang preman kecil, katanya tidak lebih buruk dari Romeo Duan?" Ramon Duan tertawa terbahak-bahak.

Dia menyipitkan matanya dan berkata, "Tadinya aku ingin mengampunimu, tetapi kamu masih tidak menyesalinya, jadi jangan salahkan aku jika aku bersikap kasar!"

“Kasar? Memangnya apa yang bisa kamu lakukan?” Erick Qin mengangkat alisnya.

Ramon Duan mencibir: "Jika kamu mampu, jangan pergi dulu! Aku tahu permusuhan antara Yolanda dan Kevin Jin. Nanti, aku akan meminta seseorang untuk memberi tahu Kevin Jin, aku akan lihat apakah kalian masih berani sombong seperti ini nanti ketika Kevin Jin datang!"

“Sudahlah, ada apa ini!” Kakek Duan memarahi, “Apa yang ingin kalian lakukan di Tahun Baru begini? Hanya karena beberapa kalimat, apakah kamu benar-benar ingin mencelakai Yolanda? Cepat letakkan ponselnya!"

Meskipun Ramon Duan enggan, dia tetap meletakkan teleponnya di atas meja.

“Aku menghargai ayahku, jadi aku akan melepaskanmu untuk saat ini!” Ramon Duan mengoceh.

Meskipun begitu, dia tetaplah diam-diam mengirim pesan teks ke Kevin Jin.

Ramon Duan dan Kevin Jin tidak akrab, bahkan bisa dikatakan sama sekali tidak saling kenal, namun orang seperti dia sudah menyimpan informasi kontak Kevin Jin di ponselnya dari awal demi reputasinya.

Kevin Jin di ujung seberang sedang makan malam reuni, kemarin ia sudah pergi dulu ke vila Gunung Longmei untuk memberikan hadiah kepada Erick Qin, sayangnya Erick Qin sedang tidak ada di rumah sama sekali.

Bukan hanya Kevin Jin, banyak orang di Kota X yang ingin menjalin hubungan baik dengan Erick Qin melalui acara Tahun Baru, tapi tidak ada yang tahu di mana posisi Erick Qin.

Kevin Jin yang saat ini sedang pusing, setelah menerima SMS ini, dia tiba-tiba melompat dari kursinya.

Dia buru-buru mengangkat telepon dan memutar nomor Ramon Duan.

Begitu telepon terhubung, Kevin Jin buru-buru berkata: "Kamu bilang Yolanda Duan ada di Daerah XX sekarang?"

Ramon Duan buru-buru berkata, "Betul, Kak Kevin, dia sudah bertahun-tahun tidak kembali. Dia tiba-tiba kembali tahun ini. Aku tahu Kak Kevin bermusuhan dengannya, jadi aku diam-diam mengirimi Anda SMS ... "

Kevin Jin berkata dengan tidak sabar: "Aku tanya padamu, apakah Yolanda Duan membawa orang lain bersamanya?"

Ramon Duan tercengang, bagaimana Kevin Jin tahu bahwa Yolanda Duan membawa orang lain juga? Sepertinya bocah ini benar-benar memiliki permusuhan dengan Kevin Jin!

Memikirkan hal ini, Ramon Duan berkata dengan penuh semangat: "Kak Kevin benar-benar mengetahui segalanya, Yolanda Duan memang membawa seseorang!"

“Siapa namanya?” Tanya Kevin Jin, menahan kegembiraannya.

“Ini… aku tidak tahu, tapi anak ini memiliki ciri-ciri yang jelas, badannya tidak tinggi, kurus, dengan rambut sedikit panjang.” Ramon Duan memikirkan penampilan Erick Qin sambil menjelaskannya.

Rambut sedikit panjang!

Ketika Kevin Jin mendengar kata ini, ekspresinya menjadi penuh semangat, dia pun berbisik: "Oke, aku akan segera ke sana, ingat, rahasiakan dulu, jangan beri tahu dia."

“Oke, Kak Kevin, jangan khawatir!” Ramon Duan buru-buru mengangguk.

Setelah selesai menelepon, Kevin Jin buru-buru mengirim pesan kepada sekelompok orang yang ada di Kota X: Tuan Qin sedang merayakan Tahun Baru di Daerah XX!

Begitu berita itu terkirim, semua orang yang masih di Kota X tidak melanjutkan makannya, dan bergegas ke Daerah XX bersama-sama!

Adapun di pihak Erick Qin sini, Ramon Duan kembali ke kamar VIP setelah menyelesaikan panggilan telepon.

Setelah duduk, Tomas Duan mengerutkan kening, "Kamu dari mana saja? Lama sekali?"

Ramon Duan berbisik, "Kevin Jin, big boss dari kota, baru saja menelepon aku dan dia berkata dia akan ke sini sebentar lagi."

“Kevin Jin?” Ekspresi Tomas Duan berubah. “Kamu benar-benar meneleponnya?”

Ramon Duan mencibir: "Tentu saja, anak ini begitu tidak tahu diri, jika aku tidak memberinya sedikit pelajaran, aku tidak bisa menerima hinaan seperti ini!"

Tomas Duan menyentuh dagunya, tidak tahu apa yang dia pikirkan.

Selama jamuan makan, banyak orang masih terus berdatangan dan bersulang untuk Romeo Duan, dan setelah beberapa saat, di depannya sudah penuh dengan hadiah.

Karena Romeo Duan, sikap orang-orang terhadap keluarga Duan semakin hormat, dapat dikatakan bahwa karena salah satu anggota keluarga berkedudukan tinggi, kerabatnya ikut naik juga.

“Kapan kalian selesai makan di sini?” Erick Qin merasa agak bosan, lalu berbisik kepada The Scarman.

The Scarman menjelaskan: "Kami lebih tradisional di sini. Kami biasanya tidak tidur malam ini, Tuan Qin, jika kamu tidak bisa tinggal lebih lama, kita bisa pergi dulu."

“Tidak perlu.” Erick Qin melambaikan tangannya. Biasanya ketika tahun baru, dia akan membersihkan dapur sendirian atau menyapu dan mengepel lantai. Saat dia selesai, pesta malam tahun baru telah usai.

Tidak buruk juga tahun ini bisa duduk bersama dan menonton TV.

Daerah XX lumayan jauh dari kota, dibutuhkan waktu hampir dua jam jika memakai mobil.

Ditambah dengan salju yang beterbangan di luar, jalanan relatif licin, sehingga perjalanan Kevin Jin dan yang lainnya menjadi lebih lama.

Setelah makan, Romeo Duan menyarankan: "Daripada menganggur, mengapa kita tidak bermain kartu saja?"

“Oke.” Ramon Duan mengangguk dengan cepat. Dia takut Erick Qin akan kabur, jadi dia mencoba menemukan cara untuk menunda waktu.

"Dua preman kecil ini, kurasa kalian juga bisa bermain kartu kan? Mau ikutan?" Kata Ramon Duan sambil tersenyum.

Begitu The Scarman hendak menolak, Erick Qin mengangguk dan berkata, "Boleh, main apa."

“Main uang lah, apa lagi yang bisa dimainkan.” Romeo Duan melambaikan tangannya, dan pelayan itu segera membawakan satu set kartu remi.

“Sebenarnya aku juga punya julukan di Kantor Keamanan, namanya Dewa Judi! Bukannya aku sombong, aku sudah main kartu bertahun-tahun, dan aku tidak pernah kalah satu kali pun.” Kata Romeo Duan sambil tersenyum, tapi apakah kalian berdua punya uang? Aku tidak ingin bermain tanpa uang."

Erick Qin mengeluarkan kartu bank dari sakunya dan berkata, "Ada cukup uang di dalamnya."

“Kamu mengeluarkan sebuah kartu kosong, siapa yang coba kamu permainkan,” kata Ramon Duan dengan sorot mata tidak senang.

Erick Qin tersenyum dan berkata, "Baik, kalau begitu kalian ingin bertaruh apa."

Ramon Duan berpikir sejenak dan berkata, "Begini saja, jika aku kalah, aku akan memberimu uang, jika kamu kalah, kamu akan bersujud padaku, lagipula aku memang lebih tua, aku akan memberimu angpao setelah kamu bersujud!"

Selesai berbicara, orang-orang di dalam kamar VIP* tidak bisa menahan tawa.

Erick Qin menyipitkan matanya dan berkata, "Aku tidak butuh uang, jika mau main, kita taruhan yang lebih besar saja sekalian, begini saja, jika kamu kalah, pergilah ke aula di luar dan bersujud kepadaku di depan semua orang, bagaimana?"

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu