Beautiful Love - Bab 19 Orang Bergantung Pada Pakaiannya
Wajah Louis Yang dan Alicia Lin seketika masam, hanya Erick Qin yang berada di samping merasa sangat tidak rela.
Gila, 5 juta dibuang begitu saja. Benar-benar terlalu sayang!
"Tidak bisa, aku harus mencari waktu untuk mengambilnya." Erick Qin berpikir dalam hati.
"Nona, apa kamu sudah terlalu kelewatan?" Louis Yang berkata dengan wajah yang dingin, "Apa kamu tahu siapa kami?"
Finola Tsu tertawa ringan, tidak mengatakan apapun, tapi matanya penuh dengan pandangan merendahkan, tidak mengatakan apapun, tapi malah membuat orang merasa sangat tidak senang.
"Kita jalan saja." tidak tahu sengaja atau tidak, Finola Tsu melingkarkan tangan ke lengan Erick Qin dengan mesra.
Setelah dua orang itu pergi, Alicia langsung marah-marah.
"Jalang itu, apa maksudnya, akting apa di sana!" Alicia Lin menghentakkan kaki dan memarahi, "Bisa-bisanya menghina kami!"
Louis Yang tidak sebodoh Alicia Lin. Matanya menatap lurus arah kepergian Finola Tsu dan berpikir diam-diam dalam hati: Sebenarnya siapa wanita itu? Lima juta dibuang begitu saja?
Bisa melelang satu cincin dengan harga lima juta, Louis Yang mengerti. Tapi melemparnya begitu saja, bahkan Keluarga Yang pun, tidak mempunyai kebesaran hati sebesar itu.
"Saat ada perkumpulan Keluarga Tsu, lihat dia akan datang atau tidak." Louis Yang berpikir dalam hati.
"Cepat ambil cincin itu." Alicia Lin berkata sambil membungkukkan badan.
"Untuk apa!" Louis Yang memarahi, "Memakai cincin ini di pernikahan, apa kamu tidak takut ditertawakan oleh Erick?"
Alicia Lin tersentak, lalu berkata dengan sedikit tidak tega, "Tapi itu lima juta ..."
"Cincin itu jauh melebihi lima juta. Dibuang ya dibuang saja." Louis Yang berkata dengan dingin, "Kita adalah orang yang akan mengikuti pesta bisnis, harus lebih besar hati."
Mengingat tentang pesta bisnis, Alicia Lin seketika mendapat sedikit penghiburan.
Sampai nanti meminjam kesempata untuk mendekatkan diri pada Keluarga Tsu, bukankah bisa langsung naik?
Memikirkan ini, Alicia Lin mengangguk dan menyetujui.
...........
Di mobil Finola Tsu, Erick Qin berkata dengan wajah penuh khawatir, "Cincin yang begitu bagus, kamu buang begitu saja, benar-benar sangat sayang."
"Lima juta untuk membalaskan dendam, layak." Finola Tsu berkata sambil tersenyum.
"Tidak layak. Kamu tidak mau, berikan padaku juga bagus!" kata Erick Qin sambil menutup dadanya.
"Kamu kekurangan uang?" Finola Tsu bertanya dengan terkejut, "Aku masih ada sedikit."
"Tidak kurang uang ... haih, sudahlah, aku tidak mengerti pada dunia orang kaya." Erick Qin tertawa pahit, pada akhirnya menggelengkan kepala.
Finola Tsu malah tidak peduli dan berkata dengan wajah serius, "Aku hanya ingin memberitahu mereka satu kebenaran. Ada gunung di atas gunung. Orang yang suka menghina orang lain, juga akan selalu dihina oleh orang lain."
Mendengar itu, Erick Qin hanya mengangguk dan diam saja.
Keesokan harinya, Finola Tsu datang ke Kompleks Longhai, menjemput Erick Qin dan pergi bersama-sama ke mall.
Mall ini sangat terkenal di Kota F, banyak toko merk juga akan sekali lagi membuka toko di sana.
Erick Qin tidak pernah pergi ke tempat seperti itu, karena kelihatannya sendikit kaku.
Sedangkan Finola Tsu berbeda jauh dengannya. Keluar masuk mall bagaikan keluar masuk rumah saja. Pilih ini dan itu, mengambil satu demi satu baju untuk dilihat di tubuh Erick Qin, lalu menggelengkan kepala.
Setelah berlalu setengah hari lamanya, akhirnya Finola Tsu memilih jas yang berwarna hitam.
Jas ini sangatlah bagus, tapi harganya jelas sekali tidak murah.
"Cepat, coba pergi ganti." Finola Tsu menyodorkan satu pakaian pada Erick Qin dan mendesak.
Erick Qin membawa baju itu ke ruang ganti baju, memakai jas itu ke tubuhnya.
Ketika Erick Qin keluar dari ruang ganti baju, mata Finola Tsu seketika menyala terang.
"Kalau begini 'kan tampan!" Finola Tsu berkata sambil tersenyum.
Kata pepatah orang bergantung pada pakaiannya. Perkataan ini tidak palsu.
Saat ini Erick Qin seperti berubah orang. Aura miskin yang sebelumnya hilang, digantikan dengan keanggunan dan kekayaan yang tidak dapat dikatakan.
Sedangkan wajahnya tampan, semakin terlihat jelas di sini.
"Apa ini benar-benar adalah aku?" Erick Qin sedikit tidak percaya.
"Pelayan, yang ini saja." Finola Tsu mengeluarkan kartu ATM-nya.
Tiba-tiba mengenakan pakaian sebagus ini, Erick Qin masih merasa kurang terbiasa.
Karena itu, dia ingin melepasnya.
Finola Tsu menahannya, menggelengkan kepala dan berkata, "Dipakai seperti ini saja. Bajumu yang dulu cepat dibuang. Terlalu jelek."
"Ini ... ini tidak bagus kali?" Erick Qin mengelus hidungnya dan terlihat sangat kaku.
"Apanya yang tidak bagus." Finola Tsu memutar bola matanya.
Finola Tsu menilai Erick Qin dan mengoceh kecil, "Hm ... pergi memilih sepatu dan satu jam tangan."
Begitu mengatakan langsung melakukan, Finola Tsu menarik Erick Qin mengelilingi mall, melakukan "perubahan" total pada Erick Qin.
Ketika Erick Qin keluar dari dalam mall, benar-benar seperti orang lain. Bahkan Finola Tsu saja hampir tidak mengenalinya.
"Lumayan." Finola Tsu mengangguk dengan puas, "Kedepannya bersikap lebih baiklah pada diri sendiri, jangan selalu beli barang murah."
Erick Qin tersenyum pahit dan menyetujui.
Jarak dengan pesta bisnis, hanya tersisa kurang dari satu minggu. Erick Qin memutuskan beberapa hari ini untuk sementara tidak keluar rumah, berada di rumah untuk berlatih baik-baik.
Tapi masalah tidak terjadi sesuai harapan. Keesokan harinya, Kevin Jin datang ke Kompleks Longhai.
"Tuan Qin, barang yang tuan mau sudah aku bawakan." setelah selesai bicara, Kevin Jin menepuk tangan, anak buahnya berjalan kemari membawakan satu sekantong karung goni.
Erick Qin melihat sekilas, memang benar semua bahan yang dia butuhkan.
"Bagus, kerja yang sangat cepat." Erick Qin berkata dengan sedikit memuji.
Kevin Jin berkata sambil tersenyum, "Beberapa hari ini aku menggunakan semua koneksiku, terus mencari tiada hari tiada malam. Setelah mencari lengkap, aku langsung mengantarnya kepadamu."
Tapi Erick Qin sangat mengerti maksud Kevin Jin, yaitu ingin membangun performa yang bagus di hadapannya.
Karena itu, Erick Qin menganggukan kepala dan berkata, "Terima kasih banyak. Aku akan ingat kebaikanmu."
Kevin Jin tersenyum paksa dan berkata, "Hehe, harap Tuan Qin bisa memujiku di hadapan Kakek Tsu ..."
Erick Qin terdiam, lalu tertawa pahit.
Ternyata benar, yang orang lihat hanyalah hubungan dengan Keluarga Tsu yang ada di belakangnya saja.
"Tuan Qin, hari ini ada satu proyek di jalan komersial Distrik Xincheng yang akhir-akhir ini akan dimulai kerjanya. Kalau tuan memiliki waktu luang, bagaimana kalau pergi untuk melihat sekilas?" tanya Kevin Jin.
Erick Qin berpikir, Distrik Xincheng sana dulunya adalah daerah tidak berpenghuni. Kemudian karena pemerintah merencanakan, baru berubah menjadi Distrik Xincheng.
Sedangkan di sini karena orangnya sangat sedikit, ada banyak orang yang langsung menjadikan tempat itu sebagai pemakaman.
Tempat seperti ini, biasanya terasa kurang baik. Lebih baik pergi melihat sekilas ke sana.
Oleh karena itu, Erick Qin menyetujuinya.
Setelah meletakkan bahan-bahan itu, dia pun naik ke mobil Kevin Jin.
Distrik Xincheng membuat banyak proyek baru, tapi tidak bersamaan. Seperti di jalan komersial sudah ada beberapa proyek yang sudah selesai, sedangkan ada beberapa proyek yang baru mulai.
Mobil dengan cepat berhenti dekat sana. Di sana selain tim pembangunan, masih ada satu orang tua yang memiliki kharisma berbeda sedang berdiri di sana.
"Tuan Bai, maaf, sudah membuatmu menunggu lama." begitu turun dari mobil, Kevin Jin berlari ke sana.
Kemudian, Kevin Jin dan Erick Qin memperkenalkan, "Ini adalah Tuan Bai Tuan Bai, adalah master Fengshui terkenal di Kota F kami. Sebelum banyak proyek dimulai, semuanya akan menyuruhnya membantu lihat."
Erick Qin segera berkata, "Halo,Tuan Bai."
Patrick Bai mengangguk kecil kemudian berkata, "Tuan Jin, aku sudah melihat Fengshui di sini. Benar-benar sangat bagus, tenang saja untuk memulai proyek."
Kevin Jin langsung berkata, "Bagus kalau begitu, bagus kalau begitu. Dibilang-bilang yang aku paling khawatirkan adalah di bawah ada mayat. Coba kamu bilang seberapa menakutkannya itu!"
Patrick Bai berkata sambil tersenyum, "Tenang saja, di sini cahaya terang, tidak ada aura buruk, bisa dengan tenang memulai proyek."
Erick Qin malah mengerutkan dahi, menengadahkan kepala untuk melihat langit, menyadari di atas dikelilingi aura hitam.
Aura hitam ini, sama persis dengan yang ada di tubuh Kakek Tsu dulu!
Erick Qin berjalan pergi ke pusat konstruksi, di tempat dimana aura hitam itu paling kuat.
"Dimulai dari sini, terus gali ke bawah." kata Erick Qin.
Kevin Jin mengerutkan dahi dan segera bertanya, "Tuan Qin, apa maksud ini?"
Erick Qin menginjak tanah dan berkata, "Terdapat sesuatu di bawah sini."
"Ada sesuatu di bawah sana?" wajah Patrick Bai dingin dan bertanya dengan marah, "Kamu mencurigaiku?"
Erick Qin berkata dengan rendah hati, "Aku seorang pemula, tentu tidak berani mencurigaimu. Hanya saja ... lebih baik berhati-hati dalam segala hal. Bagaimana kalau kamu salah lihat."
"Sembarangan!" Patrick Bai seketika marah, "Hei anak baru, omong kosong. Aku sudah melihat Fengshui selama bertahun-tahun. Tidak pernah salah melihat!"
Erick Qin tahu tidak bisa bicara dengan Patrick Bai, lalu menoleh menatap KEvin Jin dan berkata, "Gali saja."
Kevin Jin jelas sekali sedikit sulit dan dalam hati merasa sedikit sulit.
Anak muda ini, sudah menghormatinya, malah merasa dirinya hebat. Kalau tahu begini, dia tidak akan membawa pria itu datang!
"Tuan Jin, karena kamu tidak percaya padaku, maka aku pergi saja!" Patrick Bai melambaikan tangan dan menoleh untuk pergi.
Kevin Jin seketika panik. Proyek di tangannya masih banyak, kedepannya masih membutuhkan Patrick Bai. Mana mungkin membuat pria itu marah!
Oleh karena itu, Kevin Jin langsung menarik Patrick Bai dan berkata dengan wajah pahit, "Tuan Bai, jangan marah. Dia adalah teman nona besar Keluarga Tsu. Dia suka bermain ya bermain saja, untuk apa perhitungan dengannya? Anggap saja sedang menghormati Keluarga Tsu."
Wajah Patrick Bai sedikit masam dan mendengus, "Aku kesal pada anak muda yang sembarangan bicara!"
"Iya, iya, iya, kamu adalah profesionalnya. Untuk apa perhitungan pada anak muda." Kevin Jin menemani sambil tersenyum.
Patrick Bai berpikir sesaat, setelah itu dia berjalan ke hadapan Erick Qin dan berkata dengan wajah dingin, "Anak muda, kalau hari ini tidak menemukan apapun di bawah sana, kamu harus minta maaf padaku!"
Novel Terkait
Innocent Kid
FellaHalf a Heart
Romansa UniversePerjalanan Selingkuh
LindaThick Wallet
TessaMy Charming Lady Boss
AndikaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraBack To You
CC LennyBeautiful Love×
- Bab 1 Salah Paham Atau Tipu Muslihat
- Bab 2 Nyawanya Dalam Bahaya!
- Bab 3 Penyelamatan Sang Peri
- Bab 4 Perjamuan Makan Keluarga Tsu
- Bab 5 Sikap Dingin Keluarga Tsu
- Bab 6 Benar Dapat Menyembuhkan Penyakit?
- Bab 7 Maaf, Aku Tinggal di Sini
- Bab 8 Minta Maaf, Maka Aku Akan Melupakan Masalah Tersebut
- Bab 9 Mengapa Aku Tidak Tahu Kamu Memiliki Kemampuan Seperti Ini
- Bab 10 Aku Bilang Cocok, Pasti Cocok
- Bab 11 Menantu yang Baik
- Bab 12 Pemikiran Finola Tsu
- Bab 13 Aku Malah Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 14 Apakah Ucapanmu Masih Berlaku?
- Bab 15 Aku Takut Menghancurkanmu
- Bab 16 Finola Tsu Yang Senang
- Bab 17 Kembali Pergi Ke Rumah Keluarga Lin
- Bab 18 Kamu Juga Layak?
- Bab 19 Orang Bergantung Pada Pakaiannya
- Bab 20 Satu Hari Sebelum Pesta Bisnis
- Bab 21 Dia adalah Nona Besar Keluarga Tsu!
- Bab 22 Mari kita sambut Erick Qin
- Bab 23 Berada di puncak badai dan ombak
- Bab 24 Kekacauan di perjamuan
- Bab 25 Seorang pria harus menepati janjinya
- Bab 26 Seseorang yang memenangkan hati orang
- Bab 27 Kotak yang ditinggalkan oleh Ayah
- Bab 28 Lain kali harus membayarku jika membutuhkan bantuanku
- Bab 29 Berapa banyak yang akan kamu berikan padaku?
- Bab 30 Bertemu lagi dengan adik ipar
- Bab 31 Perasaan yang Berbeda
- Bab 32 Niat Keluarga Tsu
- Bab 33 Tidak Ada Orang yang Bisa Menolongmu
- Bab 34 Sumpah Dalam 3 Tahun
- Bab 35 Keingingan yang Sebenarnya
- Bab 36 Ketakutan
- Bab 37 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
- Bab 38 Dunia Sudah Akan Berubah
- Bab 39 Mendapatkan Sesuatu di Luar Dugaan
- Bab 40 Baik Tuan Qin
- Bab 41 Cepat Cari Dia
- Bab 42 Mengalami Kesialan
- Bab 43 Dia Harus Mati
- Bab 44 Superstar
- Bab 45 Serakah
- Bab 46 Keputusan Kakek Tsu
- Bab 47 Kepergian Keluarga Tsu
- Bab 48 3 Kesempatan
- Bab 49 Selingkuh
- Bab 50 Apakah Kamu Berhak Mengatai Pria-ku?
- Bab 51 Sudah Adil
- Bab 52 Aku tidak bilang kamu boleh pergi
- Bab 53 Permohonan Master Fan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Pelatihan Horizontal Hanya Begini Saja
- Bab 56 Bagaimanapun, Mereka Bukan Berasal Dari Kalangan yang Sama
- Bab 57 Mencelakai Diri Sendiri
- Bab 58 Finola Tsu Diculik
- Bab 59 Kelemahannya
- Bab 60 Mereka Akan Segera Mati
- Bab 61 Keluarga Di yang Tak Tahu Malu
- Bab 62 Penghancuran Keluarga Di
- Bab 63 Melangkah di atas Danau
- Bab 64 Benar Kan, Kak Yadiel?
- Bab 65 Apakah Aku Membiarkanmu Pergi?
- Bab 66 Stefan Wu Yang Melongo
- Bab 67 Habis Rejeki Keluarga Lin
- Bab 68 Hari Kebangkrutan Keluarga Lin
- Bab 69 Tamu tak Diundang
- Bab 70 Bila Tidak Memikirkan Jangka Panjang, Pasti Galau Dalam Waktu Dekat
- Bab 71 Little Witch Girl
- Bab 72 Pergi Undang Kembali!
- Bab 73 Sudah Pukul, Lalu?
- Bab 74 Master Ilmu Sihir
- Bab 75 Level Fondasi
- Bab 76 Kalian Telah Menyinggung Orang yang Tidak Seharusnya
- Bab 77 Bella Fang si Penghasut
- Bab 78 Kakek Tsu yang Kaget!
- Bab 79 Aku menarik kembali kata-kataku!
- Bab 80 Bagaimana Mungkin!
- Bab 81 Seharusnya Kamu Memanggilku Apa?
- Bab 82 Bar Kota X
- Bab 83 Berani-beraninya Kamu Memukuli Kakak Pertamaku?
- Bab 84 Perempuan yang Menggoda
- Bab 85 Ini Milikku
- Bab 86 Keluarga Feng dari Kota X
- Bab 87 Keluarga Feng yang marah besar
- Bab 88 Hanya segini?
- Bab 89 Mengampuni Nyawamu
- Bab 90 Keluarga Tsu Kota B
- Bab 91 Kimmy Feng selesai bertapa
- Bab 92 Yang mana Erick Qin
- Bab 93 Tidak ada mengaku kalah, hanya ada hidup dan mati
- Bab 94 Bagiku membunuhnya hanya seperti meyembelih ayam!
- Bab 95 Bertarung dengan Kimmy Feng!
- Bab 96 Tunduk Atau Mati
- Bab 97 Terkenal
- Bab 98 Keluarga Feng Memberikan Upeti
- Bab 99 Undangan Brian Chi
- Bab 100 Makan Itu!
- BAB 101 Kunjungan Bintang
- BAB 102 Teknik Pelihara Roh
- BAB 103 Aku Masuk Tidak Perlu Tiket
- BAB 104 Bakat Mengubah Wajah
- BAB 105 Kalian Bertarung Sekali Saja
- BAB 106 Taukah Kamu Siapa Dia?
- BAB 107 Menghancurkan Sepuluh Gerbang Naga
- Bab 108 Memanfaatkan Kesulitan Orang Lain
- Bab 109 Barangnya Di Tanganku
- Bab 110 Arus Bawah
- Bab 111 Makan yang Kenyang
- Bab 112 Teman Lama Yang Cuek dan Dingin
- Bab 113 Tamu Tak Diundang
- Bab 114 Tubuh Suci
- Bab 115 Musim Gugur Penuh Masalah
- Bab 116 Orang tua yang misterius
- Bab 117 Finola Tsu dibawa pergi
- Bab 118 Erick Qin yang frustasi
- Bab 119 Pengumuman dari Mario
- Bab 120 Kakek Tsu muncul
- Bab 121 Menjelang Keluar Pertapaan
- Bab 122 Ajak Bertarung
- Bab 123 Berjuang Mati-matian Untuk Menyelamatkan
- Bab 124 Bertarung Melawan Mario
- Bab 125 Trik Apa, Tong Kosong Nyaring Bunyinya
- Bab 126 Aku Terlalu Baik Dengan Kalian
- Bab 127 Kematian Danish Feng
- Bab 128 Dia Hanya Perlu Mengenalku
- Bab 129 Permintaan Kerja Sama dari Evelin
- Bab 130 Pertemuan Keluarga The Scarman
- Bab 131 Apakah Dia Layak?
- Bab 132 Bertaruh
- Bab 133 Kalah Dua Ronde Berturut-turut
- Bab 134 Mengucapkan Salam Tahun Baru
- Bab 135 Tamu Terus Berdatangan
- BAB 136 Pasti Membiarkan Kalian Datang Dan Tidak Dapat Kembali
- Bab 137 Grandmaster Berkumpul Bersama
- Bab 138 Raja Obat Lahir
- Bab 139 Aku Sudah Malas Mengurus Kamu!
- Bab 140 Aku Menendang Kamu Sampai Mati!
- Bab 141 Aku Tak Lagi Sungkan Pada Raja Obat Ini
- Bab 142 Menelan Raja Obat
- Bab 143 Kamu Datang Di Saat Yang Tepat!
- Bab 144 Masa Inedia
- Bab 145 Tidak Tahan Dengan Satu Pukulan
- Bab 146 Apakah kamu mempunyai kesempatan?
- Bab 147 Satu Pukulan Menghancurkan
- Bab 148 Kematian Stefen Tsu
- Bab 149 Meminjam Uang
- Bab 150 Orang Yang Sombong dan Mendominasi
- Bab 151 Kemarahan
- Bab 152 Aku Rasa Kamu Tidak Perlu Bekerja Lagi
- Bab 153 Bertaruh
- Bab 154 Rahasia Keluarga Tsu
- Bab 155 Pergi Menagih Hutang
- Bab 156 Tidak ada Yang Bisa Menghutangiku
- Bab 157 Tamat Sudah Riwayatmu!
- Bab 158 Kesalahan Terbesar Kamu
- Bab 159 Ramal Dirimu Sendiri
- Bab 160 Satu Tebasan, Musnah
- Bab 161 Hancur dalam Satu Tinjuan
- Bab 162 Menghancurkan Kediaman Xuanmin
- Bab 163 Kemampuan Seorang Kakek Misterius!
- Bab 164 Orang Terhebat di Dunia
- Bab 165 Bella Fang Penyebab Masalah
- Bab 166 Kemampuan Bella Fang
- Bab 167 Apa yang dimaksud dengan perbedaan
- Bab 168 Sepuluh Gerbang Naga mengeluarkan perintah untuk membunuh
- Bab 169 Tidak biasa
- Bab 170 Serang!
- bab 171 Orang tua misterius muncul lagi!
- Bab 172 Orang tua melawan
- Bab 173 Sepuluh gerbang naga mengaku kalah
- Bab 174 Hadiah
- Bab 175 sikap yang buruk
- Bab 176 Tampang Seperti Ini
- Bab 177 Para Jenius Berkumpul
- Bab 178 Membuka Harga Setinggi Langit
- Bab 179 Benar-benar Pil Dewa!
- Bab 180 Membuat Pil Langsung di Tempat!
- Bab 181 Semoga Kamu Beruntung
- Bab 182 Aku Di sini
- Bab 183 Selamat Tinggal
- Bab 184 Celen Yu
- Bab 185 Peti Mati
- Bab 186 Peti Mati Ini Untukmu
- Bab 187 Melahap Mutiara Naga
- Bab 188 Dua Triliun
- Bab 189 Master Obat Dari Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 190 Kenapa Anda Berada Di Sini?
- Bab 191 Kamu Sama Sekali Belum Menyembuhkan
- Bab 192 Potong Menjadi Dua!
- Bab 193 Reiki Yang Mengerikan
- Bab 194 Dedikasi Livia Shen
- Bab 195 Sayangnya Bukan Kamu
- Bab 196 Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 197 Bertemu kembali dengan keluarga Lin
- Bab 198 Transformasi Agnes Lin
- Bab 199 Aku akan keluar sekarang
- Bab 200 Pertarungan dengan dua bersaudara dari keluarga Hong
- Bab 201 Menghitung hutang yang dulu dan yang sekarang
- Bab 202 Ketua Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 203 Ketua yang annex
- Bab 204 Kamar Finola Tsu
- Bab 205 Internet troll, Davison Xu
- Bab 206 Richie Dong Datang
- Bab 207 Perjanjian Finola Tsu dan Richie Dong
- Bab 208 Teratai Salju Sepuluh Ribu Tahun
- Bab 209 Kecerdasan Davison Xu
- Bab 210 Tiga Ratus Dua Puluh Sembilan Kali Pembentukan Tubuh
- Bab 211 Taruhan Berbagai Pihak
- Bab 212 Menerima Tantangan Richie Dong
- Bab 213 Fisik Yang Menakutkan
- Bab 214 Akhir Dari Kekuatan
- Bab 215 Menggagetkan Semua Orang
- Bab 216 Kakek Tsu Menghilang
- Bab 217 Tempat Terlarang
- Bab 218 Tiga Permintaan Celen Yu
- Bab 219 Bagaimana Jika Aku Memberimu Diskon 20%?
- Bab 220 Lumpuhkan Dia
- Bab 221 1 Orang Melawan 200 Orang
- Bab 222 Kemunculan Jasper Xia
- Bab 223 Hanyalah Seorang Grandmaster
- Bab 224 Dia Adalah Erick Qin!
- Bab 225 Bunuh Jasper Xia!
- Bab 226 Perjalanan Melarikan Diri
- Bab 227 Niat Buruk Erick Qin
- Bab 228 Tidak Tahu Diri
- Bab 229 Tidak Ada Siapa Pun yang Dapat Menolong Kamu
- Bab 230 Robert Xia yang Murka
- Bab 231 Tuan Besar Xia, Lama Tidak Bertemu
- Bab 232 Ketua yang Melindungi Bawahannya
- Bab 233 Intimidasi Finola Tsu
- Bab 234 Posisi Sesepuh di Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 235 Anggota Keluarga Chu Telah Tiba
- Bab 236 Harley Tang yang Berbangga Diri
- Bab 237 Pil Mujarab Pondasi
- Bab 238 Lebih Baik Kamu Pertimbangkan dengan Baik
- Bab 239 Ayah Jack Tsu
- Bab 240 Rencana Licik Sheila Xiao
- Bab 241 Makan Dia
- Bab 242 Ketua Dalam Bahaya
- Bab 243 Lebih Muda dan Lebih Cantik Daripada Kamu
- Bab 244 Ketua Yang Gagah
- Bab 245 Grandmaster level 7
- Bab 246 Bertarung Dengan Robert Xia
- Bab 247 Robert Xia Yang Keras Kepala
- Bab 248 Tamu Tidak Diundang
- Bab 249 Asosiasi Budo
- Bab 250 Kenalan Finola Tsu