Beautiful Love - Bab 19 Orang Bergantung Pada Pakaiannya

Wajah Louis Yang dan Alicia Lin seketika masam, hanya Erick Qin yang berada di samping merasa sangat tidak rela.

Gila, 5 juta dibuang begitu saja. Benar-benar terlalu sayang!

"Tidak bisa, aku harus mencari waktu untuk mengambilnya." Erick Qin berpikir dalam hati.

"Nona, apa kamu sudah terlalu kelewatan?" Louis Yang berkata dengan wajah yang dingin, "Apa kamu tahu siapa kami?"

Finola Tsu tertawa ringan, tidak mengatakan apapun, tapi matanya penuh dengan pandangan merendahkan, tidak mengatakan apapun, tapi malah membuat orang merasa sangat tidak senang.

"Kita jalan saja." tidak tahu sengaja atau tidak, Finola Tsu melingkarkan tangan ke lengan Erick Qin dengan mesra.

Setelah dua orang itu pergi, Alicia langsung marah-marah.

"Jalang itu, apa maksudnya, akting apa di sana!" Alicia Lin menghentakkan kaki dan memarahi, "Bisa-bisanya menghina kami!"

Louis Yang tidak sebodoh Alicia Lin. Matanya menatap lurus arah kepergian Finola Tsu dan berpikir diam-diam dalam hati: Sebenarnya siapa wanita itu? Lima juta dibuang begitu saja?

Bisa melelang satu cincin dengan harga lima juta, Louis Yang mengerti. Tapi melemparnya begitu saja, bahkan Keluarga Yang pun, tidak mempunyai kebesaran hati sebesar itu.

"Saat ada perkumpulan Keluarga Tsu, lihat dia akan datang atau tidak." Louis Yang berpikir dalam hati.

"Cepat ambil cincin itu." Alicia Lin berkata sambil membungkukkan badan.

"Untuk apa!" Louis Yang memarahi, "Memakai cincin ini di pernikahan, apa kamu tidak takut ditertawakan oleh Erick?"

Alicia Lin tersentak, lalu berkata dengan sedikit tidak tega, "Tapi itu lima juta ..."

"Cincin itu jauh melebihi lima juta. Dibuang ya dibuang saja." Louis Yang berkata dengan dingin, "Kita adalah orang yang akan mengikuti pesta bisnis, harus lebih besar hati."

Mengingat tentang pesta bisnis, Alicia Lin seketika mendapat sedikit penghiburan.

Sampai nanti meminjam kesempata untuk mendekatkan diri pada Keluarga Tsu, bukankah bisa langsung naik?

Memikirkan ini, Alicia Lin mengangguk dan menyetujui.

...........

Di mobil Finola Tsu, Erick Qin berkata dengan wajah penuh khawatir, "Cincin yang begitu bagus, kamu buang begitu saja, benar-benar sangat sayang."

"Lima juta untuk membalaskan dendam, layak." Finola Tsu berkata sambil tersenyum.

"Tidak layak. Kamu tidak mau, berikan padaku juga bagus!" kata Erick Qin sambil menutup dadanya.

"Kamu kekurangan uang?" Finola Tsu bertanya dengan terkejut, "Aku masih ada sedikit."

"Tidak kurang uang ... haih, sudahlah, aku tidak mengerti pada dunia orang kaya." Erick Qin tertawa pahit, pada akhirnya menggelengkan kepala.

Finola Tsu malah tidak peduli dan berkata dengan wajah serius, "Aku hanya ingin memberitahu mereka satu kebenaran. Ada gunung di atas gunung. Orang yang suka menghina orang lain, juga akan selalu dihina oleh orang lain."

Mendengar itu, Erick Qin hanya mengangguk dan diam saja.

Keesokan harinya, Finola Tsu datang ke Kompleks Longhai, menjemput Erick Qin dan pergi bersama-sama ke mall.

Mall ini sangat terkenal di Kota F, banyak toko merk juga akan sekali lagi membuka toko di sana.

Erick Qin tidak pernah pergi ke tempat seperti itu, karena kelihatannya sendikit kaku.

Sedangkan Finola Tsu berbeda jauh dengannya. Keluar masuk mall bagaikan keluar masuk rumah saja. Pilih ini dan itu, mengambil satu demi satu baju untuk dilihat di tubuh Erick Qin, lalu menggelengkan kepala.

Setelah berlalu setengah hari lamanya, akhirnya Finola Tsu memilih jas yang berwarna hitam.

Jas ini sangatlah bagus, tapi harganya jelas sekali tidak murah.

"Cepat, coba pergi ganti." Finola Tsu menyodorkan satu pakaian pada Erick Qin dan mendesak.

Erick Qin membawa baju itu ke ruang ganti baju, memakai jas itu ke tubuhnya.

Ketika Erick Qin keluar dari ruang ganti baju, mata Finola Tsu seketika menyala terang.

"Kalau begini 'kan tampan!" Finola Tsu berkata sambil tersenyum.

Kata pepatah orang bergantung pada pakaiannya. Perkataan ini tidak palsu.

Saat ini Erick Qin seperti berubah orang. Aura miskin yang sebelumnya hilang, digantikan dengan keanggunan dan kekayaan yang tidak dapat dikatakan.

Sedangkan wajahnya tampan, semakin terlihat jelas di sini.

"Apa ini benar-benar adalah aku?" Erick Qin sedikit tidak percaya.

"Pelayan, yang ini saja." Finola Tsu mengeluarkan kartu ATM-nya.

Tiba-tiba mengenakan pakaian sebagus ini, Erick Qin masih merasa kurang terbiasa.

Karena itu, dia ingin melepasnya.

Finola Tsu menahannya, menggelengkan kepala dan berkata, "Dipakai seperti ini saja. Bajumu yang dulu cepat dibuang. Terlalu jelek."

"Ini ... ini tidak bagus kali?" Erick Qin mengelus hidungnya dan terlihat sangat kaku.

"Apanya yang tidak bagus." Finola Tsu memutar bola matanya.

Finola Tsu menilai Erick Qin dan mengoceh kecil, "Hm ... pergi memilih sepatu dan satu jam tangan."

Begitu mengatakan langsung melakukan, Finola Tsu menarik Erick Qin mengelilingi mall, melakukan "perubahan" total pada Erick Qin.

Ketika Erick Qin keluar dari dalam mall, benar-benar seperti orang lain. Bahkan Finola Tsu saja hampir tidak mengenalinya.

"Lumayan." Finola Tsu mengangguk dengan puas, "Kedepannya bersikap lebih baiklah pada diri sendiri, jangan selalu beli barang murah."

Erick Qin tersenyum pahit dan menyetujui.

Jarak dengan pesta bisnis, hanya tersisa kurang dari satu minggu. Erick Qin memutuskan beberapa hari ini untuk sementara tidak keluar rumah, berada di rumah untuk berlatih baik-baik.

Tapi masalah tidak terjadi sesuai harapan. Keesokan harinya, Kevin Jin datang ke Kompleks Longhai.

"Tuan Qin, barang yang tuan mau sudah aku bawakan." setelah selesai bicara, Kevin Jin menepuk tangan, anak buahnya berjalan kemari membawakan satu sekantong karung goni.

Erick Qin melihat sekilas, memang benar semua bahan yang dia butuhkan.

"Bagus, kerja yang sangat cepat." Erick Qin berkata dengan sedikit memuji.

Kevin Jin berkata sambil tersenyum, "Beberapa hari ini aku menggunakan semua koneksiku, terus mencari tiada hari tiada malam. Setelah mencari lengkap, aku langsung mengantarnya kepadamu."

Tapi Erick Qin sangat mengerti maksud Kevin Jin, yaitu ingin membangun performa yang bagus di hadapannya.

Karena itu, Erick Qin menganggukan kepala dan berkata, "Terima kasih banyak. Aku akan ingat kebaikanmu."

Kevin Jin tersenyum paksa dan berkata, "Hehe, harap Tuan Qin bisa memujiku di hadapan Kakek Tsu ..."

Erick Qin terdiam, lalu tertawa pahit.

Ternyata benar, yang orang lihat hanyalah hubungan dengan Keluarga Tsu yang ada di belakangnya saja.

"Tuan Qin, hari ini ada satu proyek di jalan komersial Distrik Xincheng yang akhir-akhir ini akan dimulai kerjanya. Kalau tuan memiliki waktu luang, bagaimana kalau pergi untuk melihat sekilas?" tanya Kevin Jin.

Erick Qin berpikir, Distrik Xincheng sana dulunya adalah daerah tidak berpenghuni. Kemudian karena pemerintah merencanakan, baru berubah menjadi Distrik Xincheng.

Sedangkan di sini karena orangnya sangat sedikit, ada banyak orang yang langsung menjadikan tempat itu sebagai pemakaman.

Tempat seperti ini, biasanya terasa kurang baik. Lebih baik pergi melihat sekilas ke sana.

Oleh karena itu, Erick Qin menyetujuinya.

Setelah meletakkan bahan-bahan itu, dia pun naik ke mobil Kevin Jin.

Distrik Xincheng membuat banyak proyek baru, tapi tidak bersamaan. Seperti di jalan komersial sudah ada beberapa proyek yang sudah selesai, sedangkan ada beberapa proyek yang baru mulai.

Mobil dengan cepat berhenti dekat sana. Di sana selain tim pembangunan, masih ada satu orang tua yang memiliki kharisma berbeda sedang berdiri di sana.

"Tuan Bai, maaf, sudah membuatmu menunggu lama." begitu turun dari mobil, Kevin Jin berlari ke sana.

Kemudian, Kevin Jin dan Erick Qin memperkenalkan, "Ini adalah Tuan Bai Tuan Bai, adalah master Fengshui terkenal di Kota F kami. Sebelum banyak proyek dimulai, semuanya akan menyuruhnya membantu lihat."

Erick Qin segera berkata, "Halo,Tuan Bai."

Patrick Bai mengangguk kecil kemudian berkata, "Tuan Jin, aku sudah melihat Fengshui di sini. Benar-benar sangat bagus, tenang saja untuk memulai proyek."

Kevin Jin langsung berkata, "Bagus kalau begitu, bagus kalau begitu. Dibilang-bilang yang aku paling khawatirkan adalah di bawah ada mayat. Coba kamu bilang seberapa menakutkannya itu!"

Patrick Bai berkata sambil tersenyum, "Tenang saja, di sini cahaya terang, tidak ada aura buruk, bisa dengan tenang memulai proyek."

Erick Qin malah mengerutkan dahi, menengadahkan kepala untuk melihat langit, menyadari di atas dikelilingi aura hitam.

Aura hitam ini, sama persis dengan yang ada di tubuh Kakek Tsu dulu!

Erick Qin berjalan pergi ke pusat konstruksi, di tempat dimana aura hitam itu paling kuat.

"Dimulai dari sini, terus gali ke bawah." kata Erick Qin.

Kevin Jin mengerutkan dahi dan segera bertanya, "Tuan Qin, apa maksud ini?"

Erick Qin menginjak tanah dan berkata, "Terdapat sesuatu di bawah sini."

"Ada sesuatu di bawah sana?" wajah Patrick Bai dingin dan bertanya dengan marah, "Kamu mencurigaiku?"

Erick Qin berkata dengan rendah hati, "Aku seorang pemula, tentu tidak berani mencurigaimu. Hanya saja ... lebih baik berhati-hati dalam segala hal. Bagaimana kalau kamu salah lihat."

"Sembarangan!" Patrick Bai seketika marah, "Hei anak baru, omong kosong. Aku sudah melihat Fengshui selama bertahun-tahun. Tidak pernah salah melihat!"

Erick Qin tahu tidak bisa bicara dengan Patrick Bai, lalu menoleh menatap KEvin Jin dan berkata, "Gali saja."

Kevin Jin jelas sekali sedikit sulit dan dalam hati merasa sedikit sulit.

Anak muda ini, sudah menghormatinya, malah merasa dirinya hebat. Kalau tahu begini, dia tidak akan membawa pria itu datang!

"Tuan Jin, karena kamu tidak percaya padaku, maka aku pergi saja!" Patrick Bai melambaikan tangan dan menoleh untuk pergi.

Kevin Jin seketika panik. Proyek di tangannya masih banyak, kedepannya masih membutuhkan Patrick Bai. Mana mungkin membuat pria itu marah!

Oleh karena itu, Kevin Jin langsung menarik Patrick Bai dan berkata dengan wajah pahit, "Tuan Bai, jangan marah. Dia adalah teman nona besar Keluarga Tsu. Dia suka bermain ya bermain saja, untuk apa perhitungan dengannya? Anggap saja sedang menghormati Keluarga Tsu."

Wajah Patrick Bai sedikit masam dan mendengus, "Aku kesal pada anak muda yang sembarangan bicara!"

"Iya, iya, iya, kamu adalah profesionalnya. Untuk apa perhitungan pada anak muda." Kevin Jin menemani sambil tersenyum.

Patrick Bai berpikir sesaat, setelah itu dia berjalan ke hadapan Erick Qin dan berkata dengan wajah dingin, "Anak muda, kalau hari ini tidak menemukan apapun di bawah sana, kamu harus minta maaf padaku!"

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu