Beautiful Love - Bab 164 Orang Terhebat di Dunia

Nada bicara yang datar, mengucapkan perkataan yang sangat mengejutkan.

Bahkan Finola Tsu pun tidak tahan membuka mulut dengan lebar.

Dia berkata dengan ekspresi panik: “Kamu…kamu sudah mencapai puncak Transformasi? Kalau begitu bukankah artinya kamu orang terhebat di dunia?”

Kakek tua itu tertawa, tidak mengiyakan, juga tidak membantah.

“Dengar-dengar seorang petarung Transformasi cukup membuat pimpinan tunduk, itu artinya puncak Transformasi….” Semakin dipikirkan, Finola semakin merasa takut. Dia tahu Kakek itu sangat hebat, namun tidak menyangka, akan hebat hingga tingkatan seperti itu!

“Aku tidak mengerti, kenapa kamu mau menerimaku sebagai murid?” Tanya Finola sambil mengerutkan kening.

Kakek tua itu berkata perlahan: “Kelak kamu akan mengerti, aku sudah tiba di usia lanjut, kesempatan turun tangan pun sudah tidak banyak lagi.

Finola Tsu langsung terdiam, berbagai jenis perasaan bercampur dalam hatinya.

Meski telah dibawa pergi dengan semena-mena, hingga membuat Finola merasa tidak senang, tetapi setelah komunikasi selama beberapa hari, Finola pun telah menganggapnya sebagai guru sendiri.

“Apakah orang yang sudah mencapai tahapan Transformasi juga akan menghadapi kematian.” Tanya Finola dengan suara serak.

“Tidak ada seorangpun yang bisa melarikan diri dari kematian.” Kata Kakek tua itu sambil menggelengkan kepala.

Di saat inilah, lagi-lagi sekelompok bajak laut menyerang dari kejauhan.

Kali ini, ada beberapa perahu kecil yang dalam sekejap telah mengepung Finola bersama Kakek tua itu.

“Jadi kamu yang sudah membunuh anggota kami?” Seorang laki-laki paruh baya berteriak dari atas perahu.

Kakek tua membelai jenggot sambil berkata: “Anak muda, lebih baik buka jalan saja, kami sedang buru-buru.”

“Buru-buru?” Laki-laki paruh baya itu berteriak keras, terpancar hawa-hawa mematikan dari dalam tubuhnya!

“Puncak Grandmaster Kekuatan Batin!” Kata Finola Tsu dengan raut wajah sedikit berubah.

“Hehe, kenapa, sudah mulai merasa takut?” Laki-laki paruh baya itu tersenyum dingin, berkata: “Katakan saja, bagaimana kalian mengganti rugi untuk kami.”

Tatapan matanya terus tertuju pada Finola, pertama kali melihat Finola, dia langsung terpesona dan tergoda dengan hawa-hawa dalam tubuhnya.

Kakek tua menghela nafas, berkata dengan perlahan: “Ada sebagian nafsu, yang tidak seharusnya dikeluarkan dengan bebas.”

Selesai berkata, Kakek tua hanya mengangkat tangan dan melambaikan perlahan, Grandmaster Kekuatan Batin itu pun mengalami patah pinggang!

Hanya dengan mengangkat tangan saja, bisa membunuh seorang Grandmaster yang telah tiba pada tahap puncak!

Setelah itu, matanya melintasi orang-orang yang masih tersisa disana, semua bajak laut yang berada disana, kehilangan nyawa dalam seketika!

Ini, adalah kemampuan asli seorang yang sudah mencapai puncak Transformasi!

Raut wajah Kakek tua itu masih datar seperti semula, seolah baru saja menginjak mati seekor semut.

Perahu yang ditumpangi masih terus bergerak menuju pulau di depan mata.

...

Kota F, Erick Qin sedang meningkatkan formasi pengumpulan roh.

Diiringi dengan peningkatan kemampuan dalam diri, Formasi Pengumpulan Roh itu sudah tidak berguna lagi.

Oleh karena itu, dia mengubah Formasi Pengumpulan Roh menjadi ‘Formasi Pengundang Roh’.

Yang berbeda dengan Formasi Pengumpulan Roh adalah, formasi ini bisa menyerap reiki dengan jangkauan yang lebih besar, hampir menjangkau seluruh wilayah Provinsi Binzhou!

Dengan kata lain, semua reiki di Provinsi Binzhou, akan berkumpul di Gunung Longmei.

“Davison, Yolanda, cepat bawa rumput-rumput itu kemari!” Setelah menyusun formasi pengundang roh, Erick Qin menyeka keringat pada kepala, lalu berkata dengan panik pada kedua orang.

Keduanya segera mengeluarkan rumput dari dalam gudang, dipetik dan dimasukkan satu persatu sesuai arahan Erick.

“Huu….”

Erick Qin menghela nafas panjang, terlintas senyum kepuasan pada wajahnya.

“Aku benar-benar jenius.” Kata Erick dalam hati.

Rumput-rumput itu berjumlah sedikit, tidak banyak berguna, namun saat dimasukkan di antara formasi pengundang roh, bisa membuat perkembangan mereka semakin cepat. Dengan begitu, pemanfaatan rumput-rumput akan menjadi lebih maksimal!

“Kenapa kamu santai sekali, hingga menanam sayuran seperti itu.” Duduk di atas bebatuan, Bella Fang menggoyangkan kaki sambil bertanya meremehkan.

Erick Qin membalikkan bola mata melihatnya: “Apa yang kamu paham!”

“Cih, lobak di rumahku jauh lebih subur dari milikmu.” Kata Bella Fang dengan tidak ingin kalah.

Erick Qin hanya tersenyum, tidak berniat cekcok mulut dengannya.

Keesokan harinya, sesuai dengan yang dijanjikan, malam itu Erick bersiap-siap, akan segera berangkat.

“Eh, menurutmu lebih baik aku memakai gaun yang mana besok?” Bella Fang berlari ke dalam kamar Erick, mengangkat beberapa helai gaun sambil bertanya.

Erick Qin mengerutkan kening, berkata: “Aku mana tahu, lalu ada lagi, lain kali datang, ingat ketuk pintu terlebih dahulu.”

“Aku tidak terbiasa mengetuk pintu, siapa suruh kamu tidak menguncinya.” Kata Bella Fang dengan sangat arogan: “Haiya, sudah, sudah, cepat bantu aku pilih gaun yang bagus, gaun panjang, atau gaun pendek?”

“Akan lebih bagus jika kamu tidak memakainya.” Jawab Erick sambil membalikkan bola mata.

Bella Feng sama sekali tidak merasa malu, malah tertawa sambil berkata: “Kalau begitu aku tidak pakai saja!”

Selesai berkata, dia pun besiap-siap melepaskan pakaian.

Erick Qin tidak punya cara lain, terpaksa menunjukkan sehelai gaun, kemudian mengusirnya pergi dengan cara lembut.

...

Keesokan harinya, Erick Qin dan Bella Fang bersiap-siap berangkat menuju Kota D.

Sebelum pergi, Erick berkali-kali menoleh kembali melihat rumput-rumput itu, kembali berpesan: “Kalian harus menjaga rumput-rumput herbal itu dengan sebaik mungkin.”

“Haiya, sudah mengerti, Guru, cepatlah berangkat!” Kata Davison Xu dengan kepala sedikit pusing.

Barulah Erick Qin mengangguk, mengemudi menuju Kota D.

Perjalanan ke Kota D melewati sebuah lautan luas, meski ada pengunjung disana, reiki yang tersedia tetap jauh melebihi Kota D.

Erick Qin memandang laut luas, berkata dalam hati: “Lebih baik membeli sebuah lahan bangunan disini, kemudian menyusun formasi pengundang roh.”

Berpikir demikian, Erick Qin pun memutuskan, setelah urusan selesai, akan datang membeli rumah di sekitar sana.

Alamat yang Matteo berikan adalah, pusat Asosiasi Budo milik Erick Qin.

Beberapa tahun terakhir Kota D mengalami peningkatan ekonomi yang pesat, Asosiasi Budo pun ikut menikmati keuntungan, dengar-dengar dana yang keluar setiap tahunnya terdiri dari angka yang jumlahnya tak terhingga.

Berhenti di bawah gedung Asosiasi Budo, Erick Qin mengangkat kepala melihat papan besar yang tergantung di atas pintu.

“Papan yang begitu besar, ini pasti ulah sekelompok orang yang berlebihan!” Kata Bella Fang sambil mengerutkan kening.

Meski tidak mengatakan apapun, dalam hati Erick Qin juga merasakan hal yang sama.

“Ayo jalan.” Setelah itu, Erick Qin pun membawa Bella Fang naik ke lantai atas.

Saat ini, beberapa pemimpin Asosiasi Budo sedang duduk berkumpul, terlihat seorang laki-laki berambut panjang di sebelah ketua Hansen Gu.

Identitas laki-laki berambut panjang itu kelihatan tidak biasa, bahkan Tuan Muda Keempat pun bersikap sangat ramah padanya.

“Beberapa tahun ini aku selalu berada di luar negeri, mempelajari banyak ilmu di luar sana, kini sudah cukup berprestasi.” Laki-laki berambut panjang itu tersenyum dengan bangga: “Dalam pertandingan kali ini, silahkan semuanya tenang.”

Hansen segera menganggukkan kepala: “Tentu saja, aku sangat mengakui kemampuan yang Tuan Deng miliki.”

Saat sedang berbicara, Erick dan Bella pun berjalan masuk.

Dia tersenyum berkata: “Yang mana ketua asosiasi Hansen Gu? Aku adalah teman Matteo Fang.”

Hansen Gu melihat Erick sekilas, mengangguk berkata: “Cari tempat duduk sendiri.”

Erick Qin mengerutkan kening merasa tidak nyaman, namun tidak mengatakan apapun.

Setelah mengambil posisi duduk, Erick Qin baru akan berbicara, Hansen Gu malah melambaikan tangan mendahuluinya: “Jangan bicara dulu, kami sedang merundingkan sesuatu.”

Kali ini, raut wajah Erick telah benar-benar buruk.

“Hei orang tua, apakah kamu tahu sopan santun!” Sebelum Erick Qin bereaksi, Bella Fang malah menunjuk hidung Hansen Gu sambil berteriak keras.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu