Beautiful Love - Bab 133 Kalah Dua Ronde Berturut-turut
Mendengar kalimat ini, orang-orang keluarga Duan tertawa terbahak-bahak.
“Tahukah kamu, keluarga Duan terkenal suka berjudi di Daerah XX?” Ramon Duan mengambil kartu remi dan berkata dengan penuh kemenangan.
“Aku tidak tahu, dan aku juga tidak perlu tahu.” Erick Qin meminum airnya dan berkata dengan ringan.
The Scarman di samping berbisik: "Dia tidak berbohong padamu. Keluarga Duan memang terkenal di sini, terutama Romeo Duan dan pamanku Ramon Duan, keduanya juga pernah mengikuti lomba dan memenangkan peringkat tinggi."
Erick Qin tersenyum dan tidak peduli sama sekali.
“Siapa di antara kita yang menyesal duluan, dialah yang jadi anak,” kata Ramon Duan sambil meletakkan kartu itu di atas meja.
Romeo Duan yang ada di sebelahnya tersenyum dan berkata: "Aku ingin bermain juga, bolehkah?"
Erick Qin meliriknya dan berkata, "Kamu tidak usah saja, kamu adalah orang Kantor Keamanan, jadi kamu tidak diperbolehkan bermain kartu."
Romeo Duan terkejut, dia berkata dengan marah: "Mendengar nadamu, seperti kamu adalah atasanku saja, kenapa, aku berjudi atau tidak, memangnya apa urusanmu?"
“Jika kamu bermain kartu hari ini, aku akan membuat kamu meninggalkan Kantor Keamanan besok.” Erick Qin tersenyum ringan.
Romeo Duan tertawa terbahak-bahak: "Apakah kalian dengar itu? Seorang preman kecil ingin aku meninggalkan Kantor Keamanan, sungguh konyol!"
Selesai berbicara, dia meletakkan tangannya di kartu remi dan berkata, "Aku ingin melihat bagaimana kamu bisa membuat aku meninggalkan Kantor Keamanan!"
"Aku telah menasihatimu, kamu yang tidak mau mendengarkan." Erick Qin menghela nafas pelan, "Bicaralah, mau main apa."
“Main Capsa Susun (Poker China).” Ramon Duan menyarankan, “Dua ronde, taruhan terendah adalah 100 juta. Jadi, selain kartu yang ditutup, ditambah juga dengan perjanjian taruhan kita sebelumnya, bagaimana?”
Erick Qin mengangguk dan berkata, "Boleh."
Ramon Duan mencibir, dia mengambil kartu-kartu itu dan mengocoknya di depan semua orang.
Teknik mengocoknya sangat luar biasa, setiap tiga kartu dipisahkan, kartu besar dibagikan kepada Ramon Duan dan Romeo Duan, dan milik Erick Qin adalah yang terkecil.
Trik kecil ini bisa disembunyikan dari orang lain, tapi tidak bisa disembunyikan dari mata Erick Qin.
“Aku tidak punya dadu di sini. Mari kita bagi kartu berdasarkan usia, apakah tidak apa-apa?” Tanya Ramon Duan sambil memegang kartu.
Erick Qin masih mengangguk dan berkata, "Ya."
Ramon Duan mencibir lagi dan lagi, dia segera membagi kartu ke tangan tiga orang itu.
“Erick Qin, mereka jelas berbuat curang, jangan main dengan mereka,” ibu The Scarman berbisik.
Erick Qin berbalik dan berkata dengan sopan, "Bibi, jangan khawatir, mereka tidak akan menang."
Mulut Ibu The Scarman menganga, tak berdaya untuk beberapa saat.
Setelah itu, dia melihat ke arah Ramon Duan lagi dan berkata: "Hari ini adalah Tahun Baru Imlek. Kita main-main saja, jangan membuat masalah."
“Jangan khawatir, aku tidak akan terlalu mempermalukannya,” Ramon Duan mencibir.
Di tangan Ramon Duan adalah tiga Aces, tangan Romeo Duan adalah tiga Raja, dan di tangan Erick Qin adalah setumpuk kartu acak dengan angka tidak lebih dari sepuluh.
“Apakah kamu menginginkannya?” Ramon Duan bertanya dengan bangga.
Erick Qin bahkan tidak melihatnya, dia mengulurkan jari kelingkingnya dan berkata, "100 juta, aku terima jika kalah."
“Anak muda, tidak lihat kartu?” Ramon Duan menahan senyumnya, “Membosankan bermain seperti ini, kenapa tidak membuka kartu dengan dua miliar saja.”
Dua miliar!
Jumlah ini langsung membuat semua orang manarik nafas. Meski keluarga Duan kaya, dua miliar bukanlah jumlah yang kecil!
“Ramon Duan, kamu keterlaluan, dia masih anak-anak, bagaimana dia bisa punya uang sebanyak itu?” Kata ibu The Scarman dengan marah.
Ramon Duan berkata: "Dia bisa tidak setuju."
"Boleh." Namun, Erick Qin langsung setuju. Dia menunjuk Ramon Duan dengan dagunya dan berkata, "Ayo buka kartunya."
Ramon Duan mencibir lagi dan lagi, lalu dia membuka salah satu kartunya.
Benar saja, itu adalah A!
“Bagaimana? Masih belum terlambat untuk menyesal sekarang,” kata Ramon Duan sambil tersenyum.
Erick Qin melambaikan tangannya dan berkata, "Teruskan."
“Baiklah, benar-benar tidak percaya kalau belum dihadapkan pada kenyataan!” Ramon Duan membuka kartu kedua.
Benar saja, yang kedua tetap A!
Pada saat ini, raut wajah orang tua The Scarman langsung menjadi sangat jelek!
Jika mereka bermain puluhan juta, mereka masih bisa menalanginya untuk Erick Qin, tapi dua miliar, dari mana mereka bisa mendapatkannya?
“Tebak, apakah kartu ketigaku adalah A?” Kata Ramon Duan sambil tersenyum.
Erick Qin meregangkan tubuh, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kurasa bukan."
“Haha, sayang sekali, tebakanmu salah!” Ramon Duan membanting kartunya di atas meja dan berkata dengan penuh kemenangan: “Bagaimana? Mana mungkin kamu mempunyai 235? Kamu sudah kalah! Tentu saja, ronde ini bisa tidak masuk hitungan, kita main 3 ronde saja dan yang menang 2 ronde dihitung menang, bagaimana?"
Namun, Tomas Duan menarik lengannya dengan keras, dan berkata dengan wajah murung, "Apa yang kamu lakukan!"
Ramon Duan terkejut, dia melihat ke bawah dan menemukan bahwa kartu ketiganya bukanlah A, tapi 3!
“Bagaimana mungkin!” Ramon Duan mengusap matanya, matanya penuh dengan ketidakpercayaan.
“Sepertinya tebakanku benar.” Erick Qin tersenyum ringan.
Ramon Duan mengertakkan giginya dan berkata, "Memangnya kenapa, kartu di tanganmu tidak sebesar dua Aces!"
Erick Qin tidak berbicara. Dia memandang Romeo Duan dan berkata, "Ayo buka kartunya."
Ramon Duan sudah mengakalinya sebelumnya, jadi Romeo Duan seharusnya memiliki tiga raja!
Namun sayangnya, setelah Romeo Duan membuka kartu tersebut, dia juga memiliki dua raja dan 3!
Ramon Duan benar-benar bingung, dia mengusap matanya dan berbisik, "Apakah teknikku mulai kaku?"
“Nak, bukalah kartumu.” Romeo Duan mendesak.
Erick Qin segera membuka tiga kartu di tangannya.
Kartu acaknya telah berubah menjadi straight flush saat ini!
"Terima kasih." Erick Qin tersenyum ringan. "Dua miliar per orang, ambil uangnya."
Ibu The Scarman juga menghela nafas lega. Dia berpikir bahwa Ramon Duan telah sengaja mengalah pada Erick Qin, maka dia pun berkata dengan penuh rasa terima kasih: "Aku tahu kamu tidak akan main serius, terima kasih."
Ramon Duan menahan malu sambil berkata: "Tidak ... sudah seharusnya begitu, teruskan!"
“Setiap dari kalian berhutang dua miliar padaku.” Erick Qin tertawa.
Ramon Duan tidak mengucapkan sepatah kata pun, Romeo Duan bangkit dan berkata, "Aku akan mengocok kartunya kali ini."
Dibandingkan dengan teknik Ramon Duan, tekniknya jauh lebih pintar, dan lebih tersembunyi, Romeo Duan juga secara khusus mengkonfirmasinya dua kali, dia baru membuka kartu setelah dia yakin tidak ada masalah.
Untuk menyelamatkan harga diri Ramon Duan, Romeo Duan memberi dirinya sendiri beberapa kartu kecil dan memberi Ramon Duan tiga Aces.
Setelah dibagi, Romeo Duan melihat kartu duluan, dan kemudian melambaikan tangannya: "Aku tidak menginginkannya."
Ramon Duan mengambil kartunya sendiri, mengusap matanya dengan penuh semangat, bahkan memotret ketiga kartu itu dengan ponselnya.
Setelah memastikan bahwa itu adalah tiga Aces, Ramon Duan tidak sabar untuk membanting kartu di atas meja dan berkata, "Aku sudah melihat dengan jelas kali ini, tiga Aces! Nak, kamu kalah!"
Semua orang menghela nafas, tampaknya Romeo Duan serius kali ini.
“Baguslah, jadi kalian berdua seri, dan tidak ada yang berhutang uang.” Kata ibu The Scarman sambil tersenyum. Menurutnya, ini adalah hasil terbaik.
"Tunggu." Pada saat ini, Erick Qin berteriak pelan, "Apakah kamu pikir kamu menang?"
“Jangan mencoba curang kali ini, aku sudah diam-diam memotret kartunya,” kata Ramon Duan dengan bangga.
Erick Qin diam, mengambil kartu di depannya dan membaliknya dengan perlahan.
Begitu kartu dibuka, raut wajah semua orang menjadi sangat jelek.
Kartu yang dipegang Erick Qin adalah 235!
235 di permainan Capsa Susun (Poker China) adalah yang terkecil, hanya kartu itu yang mampu menekan tiga Aces!
Dan Romeo Duan telah membuang kartunya, jadi Erick Qin memenangkan ronde ini!
“Ini… bagaimana ini mungkin!” Ramon Duan mundur dua langkah, dan kemudian dia melihat ke arah Romeo Duan dan berkata dengan sedikit parau: “Kamu mempermainkan aku?”
Romeo Duan berkata dengan wajah dingin: "Kamu curang!"
“Aku duduk di sini dan tidak bergerak sama sekali. Kamu yang mengocok kartunya. Sekarang kamu bilang aku curang?” Erick Qin berkata dengan polos.
Setelah itu, dia memandang Ramon Duan dengan dingin, dan berkata dengan ringan: "Kamu berhutang empat miliar padaku untuk dua kekalahan berturut-turut; kamu juga kalah untuk dua kemenangan dalam tanding tiga ronde. Menurut aturan, kamu harus memberiku empat miliar sekarang, sekalian bersujud 3 kali padaku di aula."
Novel Terkait
Cinta Tapi Diam-Diam
RossiePengantin Baruku
FebiCutie Mom
AlexiaKamu Baik Banget
Jeselin VelaniAdore You
ElinaBeautiful Love×
- Bab 1 Salah Paham Atau Tipu Muslihat
- Bab 2 Nyawanya Dalam Bahaya!
- Bab 3 Penyelamatan Sang Peri
- Bab 4 Perjamuan Makan Keluarga Tsu
- Bab 5 Sikap Dingin Keluarga Tsu
- Bab 6 Benar Dapat Menyembuhkan Penyakit?
- Bab 7 Maaf, Aku Tinggal di Sini
- Bab 8 Minta Maaf, Maka Aku Akan Melupakan Masalah Tersebut
- Bab 9 Mengapa Aku Tidak Tahu Kamu Memiliki Kemampuan Seperti Ini
- Bab 10 Aku Bilang Cocok, Pasti Cocok
- Bab 11 Menantu yang Baik
- Bab 12 Pemikiran Finola Tsu
- Bab 13 Aku Malah Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 14 Apakah Ucapanmu Masih Berlaku?
- Bab 15 Aku Takut Menghancurkanmu
- Bab 16 Finola Tsu Yang Senang
- Bab 17 Kembali Pergi Ke Rumah Keluarga Lin
- Bab 18 Kamu Juga Layak?
- Bab 19 Orang Bergantung Pada Pakaiannya
- Bab 20 Satu Hari Sebelum Pesta Bisnis
- Bab 21 Dia adalah Nona Besar Keluarga Tsu!
- Bab 22 Mari kita sambut Erick Qin
- Bab 23 Berada di puncak badai dan ombak
- Bab 24 Kekacauan di perjamuan
- Bab 25 Seorang pria harus menepati janjinya
- Bab 26 Seseorang yang memenangkan hati orang
- Bab 27 Kotak yang ditinggalkan oleh Ayah
- Bab 28 Lain kali harus membayarku jika membutuhkan bantuanku
- Bab 29 Berapa banyak yang akan kamu berikan padaku?
- Bab 30 Bertemu lagi dengan adik ipar
- Bab 31 Perasaan yang Berbeda
- Bab 32 Niat Keluarga Tsu
- Bab 33 Tidak Ada Orang yang Bisa Menolongmu
- Bab 34 Sumpah Dalam 3 Tahun
- Bab 35 Keingingan yang Sebenarnya
- Bab 36 Ketakutan
- Bab 37 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
- Bab 38 Dunia Sudah Akan Berubah
- Bab 39 Mendapatkan Sesuatu di Luar Dugaan
- Bab 40 Baik Tuan Qin
- Bab 41 Cepat Cari Dia
- Bab 42 Mengalami Kesialan
- Bab 43 Dia Harus Mati
- Bab 44 Superstar
- Bab 45 Serakah
- Bab 46 Keputusan Kakek Tsu
- Bab 47 Kepergian Keluarga Tsu
- Bab 48 3 Kesempatan
- Bab 49 Selingkuh
- Bab 50 Apakah Kamu Berhak Mengatai Pria-ku?
- Bab 51 Sudah Adil
- Bab 52 Aku tidak bilang kamu boleh pergi
- Bab 53 Permohonan Master Fan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Pelatihan Horizontal Hanya Begini Saja
- Bab 56 Bagaimanapun, Mereka Bukan Berasal Dari Kalangan yang Sama
- Bab 57 Mencelakai Diri Sendiri
- Bab 58 Finola Tsu Diculik
- Bab 59 Kelemahannya
- Bab 60 Mereka Akan Segera Mati
- Bab 61 Keluarga Di yang Tak Tahu Malu
- Bab 62 Penghancuran Keluarga Di
- Bab 63 Melangkah di atas Danau
- Bab 64 Benar Kan, Kak Yadiel?
- Bab 65 Apakah Aku Membiarkanmu Pergi?
- Bab 66 Stefan Wu Yang Melongo
- Bab 67 Habis Rejeki Keluarga Lin
- Bab 68 Hari Kebangkrutan Keluarga Lin
- Bab 69 Tamu tak Diundang
- Bab 70 Bila Tidak Memikirkan Jangka Panjang, Pasti Galau Dalam Waktu Dekat
- Bab 71 Little Witch Girl
- Bab 72 Pergi Undang Kembali!
- Bab 73 Sudah Pukul, Lalu?
- Bab 74 Master Ilmu Sihir
- Bab 75 Level Fondasi
- Bab 76 Kalian Telah Menyinggung Orang yang Tidak Seharusnya
- Bab 77 Bella Fang si Penghasut
- Bab 78 Kakek Tsu yang Kaget!
- Bab 79 Aku menarik kembali kata-kataku!
- Bab 80 Bagaimana Mungkin!
- Bab 81 Seharusnya Kamu Memanggilku Apa?
- Bab 82 Bar Kota X
- Bab 83 Berani-beraninya Kamu Memukuli Kakak Pertamaku?
- Bab 84 Perempuan yang Menggoda
- Bab 85 Ini Milikku
- Bab 86 Keluarga Feng dari Kota X
- Bab 87 Keluarga Feng yang marah besar
- Bab 88 Hanya segini?
- Bab 89 Mengampuni Nyawamu
- Bab 90 Keluarga Tsu Kota B
- Bab 91 Kimmy Feng selesai bertapa
- Bab 92 Yang mana Erick Qin
- Bab 93 Tidak ada mengaku kalah, hanya ada hidup dan mati
- Bab 94 Bagiku membunuhnya hanya seperti meyembelih ayam!
- Bab 95 Bertarung dengan Kimmy Feng!
- Bab 96 Tunduk Atau Mati
- Bab 97 Terkenal
- Bab 98 Keluarga Feng Memberikan Upeti
- Bab 99 Undangan Brian Chi
- Bab 100 Makan Itu!
- BAB 101 Kunjungan Bintang
- BAB 102 Teknik Pelihara Roh
- BAB 103 Aku Masuk Tidak Perlu Tiket
- BAB 104 Bakat Mengubah Wajah
- BAB 105 Kalian Bertarung Sekali Saja
- BAB 106 Taukah Kamu Siapa Dia?
- BAB 107 Menghancurkan Sepuluh Gerbang Naga
- Bab 108 Memanfaatkan Kesulitan Orang Lain
- Bab 109 Barangnya Di Tanganku
- Bab 110 Arus Bawah
- Bab 111 Makan yang Kenyang
- Bab 112 Teman Lama Yang Cuek dan Dingin
- Bab 113 Tamu Tak Diundang
- Bab 114 Tubuh Suci
- Bab 115 Musim Gugur Penuh Masalah
- Bab 116 Orang tua yang misterius
- Bab 117 Finola Tsu dibawa pergi
- Bab 118 Erick Qin yang frustasi
- Bab 119 Pengumuman dari Mario
- Bab 120 Kakek Tsu muncul
- Bab 121 Menjelang Keluar Pertapaan
- Bab 122 Ajak Bertarung
- Bab 123 Berjuang Mati-matian Untuk Menyelamatkan
- Bab 124 Bertarung Melawan Mario
- Bab 125 Trik Apa, Tong Kosong Nyaring Bunyinya
- Bab 126 Aku Terlalu Baik Dengan Kalian
- Bab 127 Kematian Danish Feng
- Bab 128 Dia Hanya Perlu Mengenalku
- Bab 129 Permintaan Kerja Sama dari Evelin
- Bab 130 Pertemuan Keluarga The Scarman
- Bab 131 Apakah Dia Layak?
- Bab 132 Bertaruh
- Bab 133 Kalah Dua Ronde Berturut-turut
- Bab 134 Mengucapkan Salam Tahun Baru
- Bab 135 Tamu Terus Berdatangan
- BAB 136 Pasti Membiarkan Kalian Datang Dan Tidak Dapat Kembali
- Bab 137 Grandmaster Berkumpul Bersama
- Bab 138 Raja Obat Lahir
- Bab 139 Aku Sudah Malas Mengurus Kamu!
- Bab 140 Aku Menendang Kamu Sampai Mati!
- Bab 141 Aku Tak Lagi Sungkan Pada Raja Obat Ini
- Bab 142 Menelan Raja Obat
- Bab 143 Kamu Datang Di Saat Yang Tepat!
- Bab 144 Masa Inedia
- Bab 145 Tidak Tahan Dengan Satu Pukulan
- Bab 146 Apakah kamu mempunyai kesempatan?
- Bab 147 Satu Pukulan Menghancurkan
- Bab 148 Kematian Stefen Tsu
- Bab 149 Meminjam Uang
- Bab 150 Orang Yang Sombong dan Mendominasi
- Bab 151 Kemarahan
- Bab 152 Aku Rasa Kamu Tidak Perlu Bekerja Lagi
- Bab 153 Bertaruh
- Bab 154 Rahasia Keluarga Tsu
- Bab 155 Pergi Menagih Hutang
- Bab 156 Tidak ada Yang Bisa Menghutangiku
- Bab 157 Tamat Sudah Riwayatmu!
- Bab 158 Kesalahan Terbesar Kamu
- Bab 159 Ramal Dirimu Sendiri
- Bab 160 Satu Tebasan, Musnah
- Bab 161 Hancur dalam Satu Tinjuan
- Bab 162 Menghancurkan Kediaman Xuanmin
- Bab 163 Kemampuan Seorang Kakek Misterius!
- Bab 164 Orang Terhebat di Dunia
- Bab 165 Bella Fang Penyebab Masalah
- Bab 166 Kemampuan Bella Fang
- Bab 167 Apa yang dimaksud dengan perbedaan
- Bab 168 Sepuluh Gerbang Naga mengeluarkan perintah untuk membunuh
- Bab 169 Tidak biasa
- Bab 170 Serang!
- bab 171 Orang tua misterius muncul lagi!
- Bab 172 Orang tua melawan
- Bab 173 Sepuluh gerbang naga mengaku kalah
- Bab 174 Hadiah
- Bab 175 sikap yang buruk
- Bab 176 Tampang Seperti Ini
- Bab 177 Para Jenius Berkumpul
- Bab 178 Membuka Harga Setinggi Langit
- Bab 179 Benar-benar Pil Dewa!
- Bab 180 Membuat Pil Langsung di Tempat!
- Bab 181 Semoga Kamu Beruntung
- Bab 182 Aku Di sini
- Bab 183 Selamat Tinggal
- Bab 184 Celen Yu
- Bab 185 Peti Mati
- Bab 186 Peti Mati Ini Untukmu
- Bab 187 Melahap Mutiara Naga
- Bab 188 Dua Triliun
- Bab 189 Master Obat Dari Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 190 Kenapa Anda Berada Di Sini?
- Bab 191 Kamu Sama Sekali Belum Menyembuhkan
- Bab 192 Potong Menjadi Dua!
- Bab 193 Reiki Yang Mengerikan
- Bab 194 Dedikasi Livia Shen
- Bab 195 Sayangnya Bukan Kamu
- Bab 196 Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 197 Bertemu kembali dengan keluarga Lin
- Bab 198 Transformasi Agnes Lin
- Bab 199 Aku akan keluar sekarang
- Bab 200 Pertarungan dengan dua bersaudara dari keluarga Hong
- Bab 201 Menghitung hutang yang dulu dan yang sekarang
- Bab 202 Ketua Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 203 Ketua yang annex
- Bab 204 Kamar Finola Tsu
- Bab 205 Internet troll, Davison Xu
- Bab 206 Richie Dong Datang
- Bab 207 Perjanjian Finola Tsu dan Richie Dong
- Bab 208 Teratai Salju Sepuluh Ribu Tahun
- Bab 209 Kecerdasan Davison Xu
- Bab 210 Tiga Ratus Dua Puluh Sembilan Kali Pembentukan Tubuh
- Bab 211 Taruhan Berbagai Pihak
- Bab 212 Menerima Tantangan Richie Dong
- Bab 213 Fisik Yang Menakutkan
- Bab 214 Akhir Dari Kekuatan
- Bab 215 Menggagetkan Semua Orang
- Bab 216 Kakek Tsu Menghilang
- Bab 217 Tempat Terlarang
- Bab 218 Tiga Permintaan Celen Yu
- Bab 219 Bagaimana Jika Aku Memberimu Diskon 20%?
- Bab 220 Lumpuhkan Dia
- Bab 221 1 Orang Melawan 200 Orang
- Bab 222 Kemunculan Jasper Xia
- Bab 223 Hanyalah Seorang Grandmaster
- Bab 224 Dia Adalah Erick Qin!
- Bab 225 Bunuh Jasper Xia!
- Bab 226 Perjalanan Melarikan Diri
- Bab 227 Niat Buruk Erick Qin
- Bab 228 Tidak Tahu Diri
- Bab 229 Tidak Ada Siapa Pun yang Dapat Menolong Kamu
- Bab 230 Robert Xia yang Murka
- Bab 231 Tuan Besar Xia, Lama Tidak Bertemu
- Bab 232 Ketua yang Melindungi Bawahannya
- Bab 233 Intimidasi Finola Tsu
- Bab 234 Posisi Sesepuh di Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 235 Anggota Keluarga Chu Telah Tiba
- Bab 236 Harley Tang yang Berbangga Diri
- Bab 237 Pil Mujarab Pondasi
- Bab 238 Lebih Baik Kamu Pertimbangkan dengan Baik
- Bab 239 Ayah Jack Tsu
- Bab 240 Rencana Licik Sheila Xiao
- Bab 241 Makan Dia
- Bab 242 Ketua Dalam Bahaya
- Bab 243 Lebih Muda dan Lebih Cantik Daripada Kamu
- Bab 244 Ketua Yang Gagah
- Bab 245 Grandmaster level 7
- Bab 246 Bertarung Dengan Robert Xia
- Bab 247 Robert Xia Yang Keras Kepala
- Bab 248 Tamu Tidak Diundang
- Bab 249 Asosiasi Budo
- Bab 250 Kenalan Finola Tsu