Beautiful Love - Bab 244 Ketua Yang Gagah

"Turun tangan terhadap Kediaman dewa pengobatan?" Ketua terlihat kaget, "Apakah kalian merasa bahwa keluarga Tsu adalah keluarga terbesar didunia?"

Ekspresi Sheila berubah, dia langsung kehabisan kata-kata.

"Kamu pulang dan tanyakan saja kepada Tuan Besar Tsu, apakah dia berani mengajak perang dengan kediaman dewa pengobatan atau tidak?" kata ketua sambil mencibir.

Sheila marah hingga nafasnya ngos-ngosan, namun dia tidak mengerti bahwa dari mana datangnya keberanian ketua kediaman dewa pengobatan ini hingga berani mengajak perang keluarga Tsu?

"Sheila, aku beriatahu kamu, aku pasti akan melindungi Erick." Ketua berkata dengan tenang, "Keluarga Tsu ingin menyerangnya juga harus menanyakan apakah aku setuju atau tidak."

Sheila tertawa terbahak-bahak, "Kamu? Hanya mengandalkan kediaman dewa pengobatanmu?"

"Iya, dengan mengandalkan kediaman dewa pengobatan." Ketua berkata dengan santai, "Masalah Erick dengan Jack aku tidak akan banyak mencampurinya, namun jika keluarga Tsu mengutus orang yang lebih senior, aku juga tidak akan duduk diam."

"Kamu hanya seorang superiormaster saja, apakah kamu mengira kamu sudah tidak tertandingkan?" Sheila membentak, "Asalkan keluarga Tsu memerintah dan akan bisa langsung ada 10 superiormaster bahkan grand superiormaster juga bisa ada, sampai saat itu, mau pakai apa kalian kediaman dewa pengobatan untuk melawan?!"

Ketua berdiri dan menatapi Sheila, dia berkata, "kamu boleh mencobanya."

"Baik!" Ketua sama sekali tidak takut dengan Sheila, setiap perkataannya menekan Sheila.

Sheila membentakkan giginya dan berkata, "Dasar pelacur, jika aku tidak mencabik-cabk kamu, maka aku Sheila bukanlah seorang manusia!"

"Hmm?" Ketua sekali mendengar perkataan ini, dia tiba-tiba memutarkan badannya.

Tangannya yang halus itu menepuk diudara dan diwajah Sheila langsung ada sebuah tapak tangan merah!

"Aarrghh!" Sheila berteriak, dia memegang wajahnya dan berkata dengan penuh tidak percaya, " Kamu......kamu beraninya memukulku?"

"Jika kamu masih berani berkata kotor, bahkan membunuhmu saja juga berani aku lakukan." ketua berkata dengan tenang, "Apakah kamu mau mencoba-coba?"

Sheila membuka mulutnya, dihatinya terasa takut.

Ini adalah pertama kalinya dia menunjukkan rasa takut dihadapan orang lain!

"Jangan memikirkan untuk mencari masalah dengan kediaman dewa pengobatan." Sebelum pergi, ketua berkata seperti itu.

Seusai itu, dia melangkahkan kakinya dan meninggalkan tempat hiburan ini.

Ekspresi Sheila sangatlah buruk, dia marah dan menghancurkan semua yang bisa dia lihat.

"Kapan juga aku pernah dipermalukan seperti begini!!" Sheila berteriak dengan semua tenaganya, bagaikan seorang wanita galak.

Pengurus rumah berdiri disampingnya dan bahkan tidak berani berkata sama sekali.

"Daritadi kamu ngapain saja? Duduk disana dan lihatin aku dipukul!" Sheila berkata sambil membentakkan suaranya.

Pengurus rumah berkata dengan masam, "Nyonya, tadi badanku tidak bisa bergerak sama sekali....."

Sheila melototi pengurus rumahnya lalu mengertakkan giginya sambil berkata, "aku pasti akan membalas dendam ini, aku Sheila ingat akan ini."

Disaat ini, bos dari tempat hiburan segera datang.

Dia langsung berlutut dihadapan Sheila dan memohon, "Nyonya, tadi ketua dari kediaman dewa pengobatan melihatku, Anda harus menolongku!......."

Sheila meliriknya dan mencibir, "pikirkan cara sendiri!"

"nyonya, kamu tidak boleh begitu tidak berperasaan!" Bos tempat hiburan langsung tegang.

Di kota Taoyuan dan diawasi oleh Kedimaan dewa pengobatan, itu akan jauh lebih berbahaya daripada diawasi oleh seekor binatang buas!

Namun Sheila masih sedang marah, mana ada waktu untuk mempedulikannya?

........

didepan pintu kediaman dewa pengobatan.

Harley tengah membawa seseorang dan sedang menuju ke kediaman dewa pengobatan.

Dia berjalan kehalaman pintu dan mengangkat tangan sambil mengetuk pintu.

Saat ini Erick tengah ingin tidur, ketika mendengar suara ketuk pintu, dia mengerutkan kening dan berkata, "Siapa?"

"Aku, Harley." Harley berkata dengan juur, "Aku mencarimu karena ada urusan."

Erick berkata dengan tidak sabaran, "Ada hal apa nanti dibicarakan besok saja."

Harley mencibir, "Sebaiknya kamu keluar saja, jika tidak jangan salahkan aku tidak sungkan!"

"Tidak sungkan?" Erick menaikan alisnya dan tertawa, sambil bangkit dari kasur, "Kamu tidak sungkan kepadaku?"

Seusai berkata, dia mendorong pintu dan keluar dari kamarnya.

Harley menunjuk Erick dan memaki, "jika berani kamu keluar bersama aku."

"Untuk apa aku harus keluar bersamamu?" Erick berkata, "Kamu jangan cari masalah jika tidak akan aku bawa kamu ke toilet untuk makan kotoran."

Ekspresi Harley marah, dia mengertakkan giginya, "Kamu tunggu saja! Sebentar lagi akan ada orang yang datang untuk membunuhmu!"

Harley awalnya ingin menunjuk jalan secara diam-diam kepada Robert, namun tidak disangka Robert sama sekali tidak menuruti rencananya.

Dendam membunuh cucunya nyaris menghilangkan logika Robert.

Dia melangkah kedalam kediaman dewa pengobatan, dan mencari sosok Erick kesana kemari.

"Kediaman dewa pengobatan tidak menerima tamu malam hari, seharusnya Tuan Besar Xia tahu akan ini." Penatua membawa para sesepuh dan berkata dengan ekspresi marah.

Robert menyipitkan matanya, "Jangan banyak omong kosong, serahkan Erick, jika tidak akan aku bunuh kalian!"

Ekspresi Penatua berubah, dia mengerutkan keningnya, "Tuan Besar Xia, kamu ingin menantang kediaman dewa pengobatan terang-terangan begini?"

"Asalkan bisa membalas dendam cucuku, sekalipun aku mati juga tidak apa-apa!" Robert menambahkan, "Jangan banyak omong kosong, serahkan dia!"

Dia berteriak dan langsung mengempakan seluruh kediaman dewa pengobatan.

Erick mendengar suara familiar ini, ekspresinya berubah.

"Robert?" Erick bergumam, dia tidak berani banyak berpikir dan melangkah cepat ke aula kediaman dewa pengobatan.

Benar saja, Robert tengah bertatapan dengan para sesepuh, dan mereka mungkin saja berperang kapan saja.

"Robert, apakah kamu gila?" Erick dengan wajah marah berkata, "Kamu beraninya masuk ke kediaman dewa pengobatan terang-terangna?"

"Dasar binatang, akhirnya kamu keluar." Aura membunuh Robert langsung bangkit.

Dia berjalan kearah Erick dengan penuh aura ingin membunuhnya, dia mencibir, "Ketua dari kediaman dewa pengobatan sedang tidak ada, aku mau liaht, siapa yang bisa menolongmu!"

Mendengar perkaatan ini, Erick langsung melirik kearah Harley.

"ini ulahmu?" Erick mengerutkan keningnya.

Harley menghempaskan nafasnya, "Kamu jangan memfitnah, apa hubungannya denganku."

Erick tidak punya waktu untuk berdebat dengannya, dia menatapi beberapa sesepuh, "Para sesepuh, mundur satu langkah saja, hal ini tidak ada hubungannya dengan kalian, orang yang ingin dibunuh oleh si tua bangka ini adalah aku."

"Dasar binatang kecil, aku bunuh kamu!" Robert sudah lama tidak sabaran, dia berteriak dan kedua tangannya berubah mencakar dan dengan angin tenaga dalam dia menyerbu kearah Erick!

"Disaat ini, didepan Erick tiba-tiba muncul sesosok yang bagaikan tembok dan menghalangi Erick dibelakangnya.

"Memasuki kediaman dewa pengobatan dengan seenaknya, Robert, siapa yang memberimu nyali?" Suara ketua terdengar.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu