Beautiful Love - Bab 84 Perempuan yang Menggoda

Rian dan Anita Lee pun tercengang, orang kampung yang datang dari Kota F itu, ternyata Kakak Pertama Gravin Chi?

“Sial, aku akan menghabiskanmu!” Emosi telah memenuhi hati Gravin Chi, dia tidak berani melampiaskan pada Erick, kini Rian –lah yang akan menjadi sasarannya.

“Kak Gravin, aku tidak tahu dia Kakak Pertama Anda! Jangan memukulku lagi…..” Rian terus memegangi kepala sambil memohon ampun.

“Semua karena perempuan sial ini, dia yang membuatku terlibat masalah!” Saat ini, Rian tiba-tiba teringat sesuatu, langsung menunjuk Anita Lee.

Tatapan mata Anita Lee terlihat tegang, tanpa banyak berpikir, dia langsung berlari ke depan Erick, berlutut ke bawah.

“Kakak Pertama, asalkan kamu bersedia mengampuni, aku bersedia melakukan apapun….” Perempuan pemuas seperti Anita sudah berhasil membaca isi hati setiap laki-laki sejak awal.

Dia sengaja menampakkan lekukan indah pada tubuh, berharap bisa berhasil menggoda Erick Qin.

Sayang sekali dia sama sekali tidak tahu, bahwa Erick sudah sangat membencinya, sikapnya seperti itu malah semakin menjijikkan.

“Aku tidak ingin melihat perempuan ini lagi.” Kata Erick sambil mengerutkan kening.

Gravin Chi segera menganggukkan kepala: “Kakak Pertama, aku tahu apa yang harus dilakukan!”

Anita Lee terkejut hingga wajah memucat, melihat ke arah Aldo sambil berkata dengan memelas: “Kak Aldo, tolong aku, aku mohon, kelak aku akan selalu mendengarkan perkataanmu, cepat tolong aku……”

Aldo Liu membuka mulut, terlintas ekspresi kasihan dalam kedua matanya, namun menghilang dengan cepat.

Dengan nada dingin dia berkata: “Mataku pasti sudah buta, hingga bisa jatuh hati pada perempuan sepertimu.”

Dengan cepat, Anita berteriak histeris saat diseret keluar, sedangkan Rian beserta Kakak Sepupunya, dibawa pergi dengan mobil ambulans.

“Kakak Pertama.” Gravin Chi menghampiri, berkata membujuk: “Bagaimana jika Kakak pindah ke tempatku saja? Aku traktir Kakak minum!”

“Baiklah, kebetulan ada yang ingin aku tanyakan padamu.” Kata Erick sambil mengangguk.

Dia membawa Aldo berjalan mengikuti Gravin Chi, tiba di tempat duduk yang dia pesan.

Gravin Chi selalu menggunakan tempat VIP untuk memanjakan diri, dengan kata lain, itu adalah salah satu tempat terbaik di dalam bar.

“Perkenalkan, ini Kakak Pertama dari Kakak Pertamaku, Erick Qin!” Kata Gravin Chi dengan sangat lantang.

Mendengar perkataannya, teman-teman yang minum bersama pun berdiri dan memberi hormat: “Apa kabar, Kakak Pertama!”

Erick Qin melambaikan tangan, berkata sambil mengerutkan kening: “Terlalu ramai.”

Gravin Chi terdiam sesaat, lalu berkata: “Baiklah, kalian pergi dulu, ada hal yang ingin aku bicarakan dengan Kakak Pertama!”

Setelah orang-orang itu pergi, Gravin Chi pun menuangkan bir dengan sangat hormat untuk Erick, tersenyum ramah berkata: “Kakak Pertama, ada perlu apa Kakak mencariku?”

Erick Qin melihatnya sekilas, berkata: “Aku ingin obat herbal terbaik, darimana bisa mendapatkannya?”

“Obat herbal terbaik?” Gravin Chi terkejut sesaat, kemudian berkata sambil menggaruk kepala: “Benda itu tidak mudah ditemukan, tetapi aku pernah mendengar Kakak Bi berkata, ada banyak keluarga ahli yang menyiapkannya….”

Kening Erick mengerut, kelihatannya banyak master seni bela diri yang sudah menyadari kelebihan obat itu, jika begitu, takutnya masih ada beberapa rintangan yang harus dihadapi.

“Selain itu?” Tanya Erick Qin.

Gravin Chi mengelus hidung sambil berpikir cukup lama, tiba-tiba menepuk tangan berkata: “Kakak Pertama, tahukah kamu soal Kabupaten X?”

“Aku tahu, kampung ilmu bela diri yang terkenal, dengar-dengar Kantor Keamanan juga menyeleksi orang dari tempat itu.” Aldo Liu menjelaskan dari samping.

“Benar!” Gravin Chi mengangguk dengan cepat: “Tidak hanya itu, Kabupaten X juga menjadi pusat keluarga bela diri! Yang paling terkenal di antaranya adalah Keluarga Hu dari Kabupaten X!”

“Keluarga Hu?” Erick Qin mengerutkan kening, mengisyaratkan Gravin Chi lanjut berkata.

Gravin Chi pun melanjutkan: “Dengar-dengar Keluarga Hu adalah keluarga yang telah meneruskan kungfu sejak 300 tahun yang lalu, memiliki dasar bela diri yang kuat, berhasil mendidik petarung-petarung handal yang tidak terhingga jumlahnya! Demi menarik lebih banyak murid, setiap tahunnya mereka mengadakan pertandingan, dan hadiah untuk juara pertama adalah obat.”

“Aku pernah mendengar soal Keluarga Hu, hampir sama dengan Keluarga Dong di sebelah Barat kota, yang berbeda adalah, Richie Dong adalah pelopor Keluarga Dong, karena itu kemampuannya tidak sebanding dengan Keluarga Hu.” Kata Aldo sambil menganggukkan kepala.

“Richie Dong?” Mendengar nama itu, Erick Qin pun teringat pada The Scarman.

Gravin tertawa cengengesan, lalu berkata: “Kakak Pertama, kamu hebat sekali, boleh sekali mencobanya!”

Erick Qin menganggukkan kepala, lanjut bertanya: “Kapan pertandingan mereka dimulai?”

“Soal ini…aku tidak tahu jelas, besok akan aku tanyakan.” Kata Gravin Chi.

Erick Qin pun mengangguk, tidak banyak berkata lagi.

Setelah pemahaman singkat, dia menyadari hubungan antar kelompok di dalam Kota X sangatlah rumit, ada banyak sekali tingkatan keluarga, tidak ada satupun yang berani menyebut diri sendiri di urutan pertama.

Bahkan Kakek Tsu sekalipun, tetap tidak bisa melakukannya.

Contohnya Keluarga Chi, berada di dalam Kota X, masih ada banyak sekali yang tidak mampu mereka tandingi.

Soal Keluarga Fang, mereka hanyalah satu pihak yang bisa menekan Keluarga Chi, namun masih ada banyak sekali yang lebih kuat dari mereka.

Untung saja semua itu tidak banyak berpengaruh pada Erick, jadi tidak pernah dianggapnya.

Saat keluar dari bar, waktu sudah menunjukkan jam 12 tengah malam.

Jam 12 malam di Kota X tetap terlihat ramai, terutama di depan pintu bar, ada banyak sekali perempuan penggoda yang berkumpul.

“Mohon maaf, hari ini telah menjadi bahan tertawaan di hadapanmu.” Berdiri di depan pintu, Aldo menyalakan sebatang rokok.

Erick Qin hanya berdiam diri, tidak mengatakan apapun.

“Apakah dipermalukan perempuan, sangat mengundang tawa?” Tanya Aldo Liu.

Erick melihatnya sekilas, berkata dengan suara berat: “Dulu aku lebih parah darimu.”

Selesai mengucapkan kalimat itu, Erick pun berjalan ke depan.

Di saat akan menaiki mobil, tiba-tiba saja seorang perempuan baju merah berambut panjang berjalan mendekat.

Parasnya cantik dan mempesona, memancarkan aroma wangi dari tubuh, membuat orang tak mampu melupakannya.

“Hai tampan, baru saja kamu terlihat sangat hebat di dalam bar.” Dia menjulurkan jari tangan, menari-nari di dada Erick Qin.

Alis mata Erick mengerut, aroma itu benar-benar menggoda, membuat orang sulit menolaknya.

“Kamu cantik sekali…..” Aldo Liu menatap perempuan itu dengan bengong, hampir saja meneteskan air liur.

Perempuan berbaju merah itu menjawab dengan suara manja: “Benarkah? Tetapi nampaknya laki-laki tampan yang satu ini tidak tertarik padaku----“

Kening Erick Qin semakin mengerut, perempuan ini, pasti sudah tidak waras.

“Hai tampan, bisakah carikan tempat tinggal untukku?” Perempuan itu hampir menempelkan seluruh bagian tubuhnya pada Erick, aroma tajam menusuk ke dalam hidung.

Erick Qin berpikir sejenak, lalu menjawab: “Bisa.”

Perempuan itu sangat kegirangan, langsung berkata dengan gembira: “Terima kasih banyak! Ayo kita jalan!”

Saat ini Aldo Liu sudah tidak fokus dengan setir mobil di depan, sebab kedua matanya terus terpusat pada badan perempuan itu.

Tidak ada cara lain, Erick Qin terpaksa menyetir sendiri.

Mobil berhenti di depan sebuah hotel, Erick Qin memesan dua kamar hotel, satu untuk Aldo, satu untuk dirinya sendiri.

“Aku mau tidur dengan perempuan cantik ini…” Tiba di depan pintu kamar, Aldo Liu menarik tangannya dengan kuat bagai iblis jahat.

“Tidak boleh, dia milikku.” Erick Qin mengangkat tangan, memukul titik saraf pada leher Aldo dengan kuat, dia pun jatuh pingsan seketika.

Melihatnya, perempuan itu merasa sangat berbangga diri, terlintas ekspresi licik dalam dua matanya.

Setelah mengamankan Aldo, Erick pun membawa perempuan itu kembali kamar.

“Kakak tampan, perlukah mandi dan bersihkan diri dulu?” Seluruh bagian tubuh perempuan itu menempel erat di badan Erick, kedua mata bagai serigala yang begitu menggoda.

Saat ini, ekspresi wajah Erick malah tiba-tiba menjadi dingin.

Dengan nada datar dia berkata: “Teknik godaan seperti ini benar-benar memalukan.”

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu