Beautiful Love - Bab 152 Aku Rasa Kamu Tidak Perlu Bekerja Lagi

“Gawat.” Setelah melihat sekelompok orang ini, wajah cantik Guru Zhang tiba-tiba menjadi sangat pucat.

“Kalian cepat pergi, mereka telah memanggil Kevin Jin!” Guru Zhang mendesak.

Erick Qin tersenyum, tidak berbicara.

Saat ini, ponsel Erick Qin berdering.

Orang yang meneleponnya adalah Kevin Jin, di dalam telepon dia bertanya, "Tuan Qin, aku sudah tiba, dimana Anda?"

"Melihat ke arah timur, aku ada di dalam mobil," kata Erick Qin.

Kevin Jin melihat sekeliling, lalu membawa sekelompok orang ini buru-buru mencarinya.

“Gawat, gawat.” Guru Zhang ketakutan dan wajahnya sudah pucat pasi, sebelumnya dia juga pernah mendengar sedikit kabar mengenai Kevin Jin.

Setelah Kevin Jin membawa orang mendekat, dia mengangguk dan berkata, "Tuan Qin, siapa yang menindas saudara perempuan kita?"

Erick Qin mengarahkan dagunya ke sekelompok anak muda di pintu dan berkata, "Sekelompok orang itu sedang mencariku, di dalam sekolah ada seorang siswa bernama Stefanus Xue, pergilah untuk memperingatkan dirinya."

“Oh iya, kepala sekolah telah memecat seorang guru, aku tidak berharap guru itu meninggalkan sekolah.” Erick Qin menunjuk Guru Zhang di belakangnya.

“Siap!” Kevin Jin menyingsingkan lengan bajunya, tanpa mengatakan apa pun, dia langsung membawa orang-orangnya pergi menjumpai sekelompok anak muda tersebut.

Tadinya, sekelompok anak muda ini masih menyombongkan diri, namun setelah meliht Kevin Jin, mereka langsung menciut, semuanya langsung membuka jalan untuknya.

“Kak Kevin, Mengapa Anda bisa kesini?” Seorang pemuda berjalan menghampiri dan mencibir.

Kevin Jin meliriknya dan tiba-tiba memberikan isyarat, "Serang!"

“Ya!” Anak buah Kevin Jin langsung menyerang setelah diberi arahan.

Suasana berubah menjadi menyedihkan, tidak lama kemudian, semua anak muda tersebut berlutut di depan gerbang sekolah.

“Dengarkan baik-baik, berlututlah kalian disini, siapa yang berani bergerak, maka aku tidak akan melepaskannya, mengerti?” Kata Kevin Jin dengan tegas.

Sekelompok anak muda berkata dengan ekspresi yang penuh ketakutan, "Mengerti... Kak Kevin."

Kevin Jin melambaikan tangannya dan berkata, "Ayo, ikuti aku untuk menemukan seseorang bernama Stefanus Xue!"

Pada saat ini, Stefanus Xue di kelas sedang membual, dia duduk di atas meja Leony Xu dan tertawa keras, “Kalian tidak tahu bahwa abang Leony Xu sudah ditampar beberapa kali oleh ibuku, namun tidak berani mengatakan apa pun!”

"Kak Stefanus luar biasa!"

"Kak Stefanus perkasa!"

"Siapa yang berani mengganggu Kak Stefanus berarti sedang mencari mati!"

Saat dia berbicara, pintu dibuka dengan kuat.

Sekelompok pria kekar bertato berdiri di pintu, mengutuk dan berkata, "Siapa Stefanus Xue?"

Stefanus Xue menciutkan lehernya dan berkata ragu-ragu, "Aku... aku Stefanus Xue, siapa kamu?"

“Namaku Kevin Jin,” kata Kevin Jin dengan wajah dingin.

Mendengar nama ini, Stefanus Xue tiba-tiba bergidik, orang-orang di kelas juga langsung terdiam.

“Aku dengar kamu menindas adikku di sekolah, kan?” Kevin Jin berjalan mendekat, menarik kerahnya seperti ayam, dan menariknya ke atas.

Stefanus Xue berkata dengan bibir gemetar, "Kamu... siapa adikmu?"

“Marga Xu.” Kevin Jin tidak tahu nama Leony Xu, hanya tahu murid Erick Qin adalah Davison Xu.

“Leony Xu?” Ekspresi Stefanus Xue tiba-tiba menjadi sangat jelek, orang-orang di kelas juga penuh dengan ketakutan.

Leony Xu adalah adik perempuan Kevin Jin?

"Kak... Kak Kevin, ayahku adalah..."

“Tak peduli!” Kevin Jin mengangkat tangannya dan langsung menamparnya dan mengutuknya, “Berlututlah dan minta maaf padanya!”

Stefanus Xue menangis dan berkata, "Kak Kevin, mohon ampuni aku, aku tidak tahu bahwa dia adalah adikmu..."

“Telepon ayahmu dan katakan Kevin Jin memintanya datang ke sekolah untuk meminta maaf.” kata Kevin Jin dingin.

Stefanus Xue tidak berani melanggar perintah Kevin Jin, dia segera mengambil telepon dan menghubungi nomor ayahnya.

Tak lama kemudian, kepala sekolah menyeka keringatnya dan bergegas menghampiri mereka.

Dia sedikit takut dan berkata, "Kak... Kak Kevin, Mengapa Anda bisa ke sini?"

“Mengapa aku ada di sini?” Kevin Jin menepuk wajahnya dan mencibir, “Kamu sangat hebat ya, dengar-dengar kamu telah memecat Guru Zhang?”

Kepala sekolah tiba-tiba menjadi pucat karena ketakutan, dia berkata dengan penuh ketakutan, "Hmmi... ini bukan urusanku..."

“Jangan bicara omong kosong, pergi bersamanya dan berlutut di depan gerbang sekolah!” Kevin Jin melambaikan tangannya dengan tidak sabar.

Bawahannya segera menyeret Stefanus Xue dan kepala sekolah keluar.

Sekelompok murid menonton pertunjukan di belakang.

Di luar gerbang, semua orang berlutut di lantai.

Setelah beberapa saat, orang tua Stefanus Xue juga bergegas datang.

"Kak Kevin, apa yang terjadi hingga membuat masalah menjadi begitu besar..." Ayah Stefanus Xue berkata sambil menyodorkan rokok padanya.

Kevin Jin meliriknya dan berkata, "Berlututlah."

William Xue berkata dengan canggung, "Kak Kevin, ayo kita pelan-pelan membicarakannya, tidak perlu seperti ini kan..."

“Cepat berlutut!” Kevin Jin menamparnya juga.

Dan bawahan yang berada di belakangnya juga sedang mengguncang tongkat di tangannya.

William Xue menggigil ketakutan, dia segera berlutut di lantai.

Sedangkan si gemuk, wajahnya juga penuh dengan ketakutan.

“Ayo jalan.” Erick Qin tersenyum pada Guru Zhang.

Guru Zhang berkata dengan tatapan kaget, "Kamu... sebenarnya siapa kamu?"

Erick Qin berpikir sejenak dan berkata, "Seseorang yang tidak bisa diganggu oleh mereka."

Erick Qin, Davison Xu, Guru Zhang dan yang lainnya berjalan ke pintu gerbang, Kevin Jin dengan cepat berjalan dan berkata, "Tuan Qin, bagaiamana menurutmu?"

Erick Qin mengabaikannya, dia melirik si gemuk dan berkata, "Ini suamimu?"

Si gemuk tidak bodoh, dia jelas tahu bahwa dia telah membuat ulah hari ini, dengan cepat langsung memohon ampu, “Aku… aku telah bersalah, mataku sudah buta, aku telah mengganggu orang yang tidak seharusnya aku ganggu, ku mohon, ampuni aku untuk sekali ini... "

Erick Qin memandang kepala sekolah dengan mata dingin dan berkata, "Apa kamu tidak mengerti maksud yang disampaikan Guru Zhang tadinya?"

Kepala sekolah mengeluh terus-menerus, bagaimana dia bisa tahu bahwa Erick Qin memiliki kekuasaan yang begitu besar!

“Kamu bahkan tidak dapat memberikan keadilan pada murid-muridmu, aku rasa kamu tidak perlu bekerja sebagai kepala sekolah lagi.” kata Erick Qin dingin.

Mendengar hal itu, kepala sekolah menjadi pucat karena ketakutan, dia menduduki posisi ini dengan tidak mudah, jika dirinya dipecat, maka masa depannya akan hancur!

“Tu... Tuan Qin, aku tahu aku salah, aku berjanji aku akan memperlakukan setiap siswa dengan adil kedepannya!” Dia buru-buru memohon belas kasihan.

Erick Qin melambaikan tangannya dengan tidak sabar.

Kevin Jin tersenyum dan berkata, "Tuan Qin, aku akan menelepon bos mereka sebentar lagi dan meminta mereka untuk mengatur ulang posisi tersebut!"

"Ya." Erick Qin mengangguk, dia menatap orang-orang yang berlutut di tanah dan memberi isyarat, "Bubarkan mereka semua, jangan mempengaruhi jam belajarnya para murid."

“Baik!” Kevin Jin mengangguk cepat, dia menendang William Xue dan mengutuk, “Cepat pergi!”

Setelah membubarkan kerumunan, Erick Qin memandang Guru Zhang dan tersenyum, "Guru Zhang, kembalilah untuk mengajar di kelas."

Guru Zhang sedikit bingung, setelah mendengar apa yang dikatakan Erick Qin, dia buru-buru setuju, "Iya."

Saat ini, telepon Erick Qin tiba-tiba berdering.

Orang yang menelepon adalah The Scarman, dia menyampaikan sesuatu di ujung telepon, "Tuan Qin, orang-orang Kantor Keamanan telah datang kemari."

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu