Beautiful Love - Bab 82 Bar Kota X

Wajah Bella Fang memerah, berkata dengan suara kecil: “Apa, aku tidak mengerti….”

“Tidak tepati janji?” Erick mengangkat alis melihatnya.

Bella Fang tinggal di dalam keluarga kantor keamanan, tentu mendapat pengaruh besar dari Matteo Fang, terdidik menjadi seorang yang sangat bisa dipercaya.

Oleh karena itu, dengan wajah tersipu malu, dia pun memanggil: “Tuan….”

Melihat perempuan kecil itu tersipu malu, Erick Qin pun tidak kuat menahan tawa.

“Soal ini tidak boleh kamu bicarakan dengan orang lain! Terutama Kak Finola!” Kata Bella Fang sambil mengayunkan kepalan tangan.

Erick Qin hanya tersenyum, tidak mengatakan apapun lagi.

Mobil melaju kembali villa, kebetulan sekali, Matteo Fang juga disana.

Dia sengaja datang, demi menunggu Erick Qin.

“Guru, kali ini Erick Qin pasti kalah telak.” Kata Matteo Fang sambil tertawa datar.

“Aku tidak merasa begitu.” Kata Kakek Tsu sambil tersenyum.

“Guru, tidakkah Anda memberi penilaian terlalu tinggi untuk Erick?” Matteo berkata dengan tidak sabar: “Seharusnya Anda tahu seperti apa kemampuan William, dia sungguh tidak tertandingi.”

Kakek Tsu tersenyum datar, berkata: “Tidak perlu banyak bicara, tunggu saja, aku rasa Erick Qin akan segera tiba.”

Selesai berkata, mobil Erick Qin pun tiba.

Dalam hati Matteo merasa gembira, tatapan mata penuh harapan.

Tetapi saat melihat wajah Erick yang tersenyum senang, hati itu pun terasa berat dalam seketika.

“Kakek Tsu.” Erick Qin memanggilnya.

Kakek Tsu tersenyum datar, berkata: “Erick, bagaimana, tidak melukai William Bi kan?”

“Tidak.” Erick berkata: “Aku berhasil menahan diri.”

Matteo Fang yang berdiri di samping terus menatap wajah Erick, berusaha mencari luka pada wajah itu.

Namun setelah melihat ke kiri dan ke kanan, sedikit debu pun tidak ada, apalagi bekas luka?

“Yah, sayang sekali Ayah tidak pergi menyaksikan hari ini!” Bella Fang berkata dengan tidak sabar: “E…Erick hebat sekali! Ayah pasti belum tahu, baru sedikit menyentuh Erick saja, William Bi terlempar jauh sekali!”

Di tengah kehebohan itu, Bella bahkan memperagakan beberapa gerakan bela diri.

Raut wajah Matteo semakin berat, mengerutkan kening berkata: “Erick, apakah yang Bella katakan benar?”

Erick menganggukkan kepala, menjawab: “Hm, tetapi Kepala Fang tenang saja, aku tidak melukainya kok.”

“Bagaimana mungkin…..” Matteo Fang semakin mengerutkan kening: “Kecuali kamu seorang grandmaster kekuatan batin, jika tidak, sama sekali bukan tandingan William Bi!”

“Hehe, sudah, kenyataan sudah membuktikan semuanya, kamu tidak perlu banyak bicara lagi.” Kata Kakek Tsu sambil melambaikan tangan.

Saat ini pemikiran Kakek Tsu telah berubah drastis.

Dia tidak lagi berharap Erick Qin berdiri di puncak pertarungan paling sengit, melainkan berharap Erick berkembang dengan tenang dalam keheningan.

Dalam hati Matteo Fang merasa sangat terkejut, bersamaan dengan itu juga sangat gembira.

Dia berjalan ke hadapan Erick, berkata: “Erick, aku kembali memberikan undangan untukmu, untuk bergabung dengan….”

“Kepala Fang, sudah pernah aku katakan, aku tidak akan masuk ke dalam Kantor Keamanan.” Erick Qin menolak Matteo Fang dengan sama sekali tidak bimbang.

Namun Matteo belum ingin menyerah, terus berkata dengan tergesa-gesa: “Erick Qin, dengan bakat yang kamu miliki, asalkan bergabung, Kantor Keamanan pasti membimbingmu dengan lebih baik lagi! Semua sumber terbaik akan diberikan padamu!”

“Bahkan Alexander Ye pun berkembang cepat setelah bergabung dengan Kantor Keamanan.” Kata Matteo Fang dengan ramah.

Erick menggelengkan kepala, berkata: “Kepala Fang, aku lebih suka kebebasan, Kantor Keamanan tidak cocok denganku.”

Keluarga Lin telah menjadi tawanan selama bertahun-tahun, Erick Qin sangat membenci kehidupan seperti itu.

“Tetapi….. jika Kantor Keamanan memerlukan bantuan, aku tentu saja turun tangan.” Erick Qin menambahkan.

Matteo sedikit terkejut, melihat sikap Erick yang begitu teguh, dia pun hanya bisa menurutinya.

“Baiklah, sepakat!” Matteo menganggukkan kepala: “Kantor Keamanan juga akan berusaha maksimal memberikan fasilitas terbaik untukmu.”

“Kalau begitu sungguh terima kasih.” Jawab Erick Qin.

Dengan cepat, Matteo Fang pergi terburu-buru.

Bella Fang yang masih ingin menetap lebih lama pun dibawa paksa oleh Matteo.

“Erick, sebenarnya bergabung dengan Kantor Keamanan…..”

“Kakek Tsu, Anda tidak perlu membujukku lagi, karena aku tidak akan bergabung.” Kata Erick Qin dengan tegas.

Kakek Tsu tersenyum, menganggukkan kepala lalu berkata: “Boleh juga, boleh juga.”

Setibanya di kamar, Erick Qin pun menceritakan jalannya pertandingan pada Finola Tsu.

Namun Finola Tsu tidak terlihat kaget, seolah semua itu sangat wajar terjadi.

Dia berkata pada Erick: “Asalkan terjadi padamu, semua yang sangat tidak masuk akal sekalipun akan menjadi wajar bagiku.”

Sore ini, handphone Erick Qin tiba-tiba berdering.

Dia mengambil dan melihatnya, terlintas nama Aldo Liu pada layar.

Dalam telepon, dia berkata: “Tuan Qin, apakah Anda datang ke Kota X?”

Erick menjawab: “Hm, baru tidak lama.”

“Sudah sepakat jika datang ke Kota X harus mencariku, kenapa kamu bisa lupa!” Aldo Liu menyalahkannya dengan nada bercanda.

Berhadapan dengan keramahan Aldo, Erick Qin tidak tahu harus menjawab seperti apa, hanya bisa tersenyum paksa.

“Malam ini aku traktir kamu minum bir, sekalian membawamu keliling Kota X, kamu harus datang ya!” Kata Aldo dengan sangat ramah.

Melihatnya begitu bersemangat, Erick Qin pun tidak enak menolak.

Apalagi Erick juga ingin berkeliling di Kota X, alhasil pun mengiyakan ajakan itu.

Malamnya, Aldo membawa Erick makan di restoran, baru setelah itu melaju menuju bar.

Bagi anak muda, kehidupan malam selalu memberi godaan besar, lampu kelap-kelip dan minuman pemuas membuat orang-orang tak mampu melupakannya.

Dengan sangat cepat, Aldo Liu pun membawa Erick tiba di sebuah bar bernama Golden Mile.

Sejumlah mobil mewah terparkir di depan pintu bar, sebagian besar mobil-mobil sport yang dimiliki anak muda.

“Ini adalah bar terbagus di Kota X.” Aldo Liu berkata sambil tertawa: “Aku sering datang kemari, kenal dengan banyak orang, ada sebagian yang cukup akrab.”

Di saat inilah, seorang perempuan berkaki panjang dan ramping datang menghampiri.

Dia berkata dengan tidak sabar: “Kenapa malam sekali datangnya? Tahukah aku sudah menunggumu berapa lama?”

Aldo Liu berkata dengan tidak enak hati: “Baru habis makan, jalanan sedikit macet, jadi…”

“Sudah, sudah, jangan katakan lagi, aku tidak ingin mendengarnya!” Perempuan itu berkata dengan sangat kesal: “Ayo jalan, nanti kehabisan tempat duduk!”

Erick bertanya: “Pacarmu?”

“Untuk sementara belum, sedang aku kejar.” Kata Aldo dengan sedikit canggung.

Erick Qin pun berkata meledek: “Anak keluarga kaya-raya sepertimu seharusnya tidak pernah kekurangan perempuan, tetapi nampaknya perempuan itu tidak terlalu ingin memerdulikanmu?”

Aldo Liu membuka mulut, namun tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya.

Awalnya perempuan itu memang mendekat karena identitas Aldo sebagai keturunan kaya-raya, namun setelah dekat sekian lama, dia sadar Ayah Aldo sangat pelit, uang yang diberikan sangat sedikit, karena itulah sikapnya berubah dari hari ke hari.

Tiba di dalam bar, Aldo memesan beberapa botol bir, sekaligus memberi penjelasan pada perempuan itu: “Inilah Erick Qin yang pernah aku ceritakn padamu, dia tokoh besar di Kota F!”

Perempuan itu melihat Erick sekilas, tertawa berkata: “Memangnya tempat seperti Kota F bisa memiliki tokoh besar seperti apa?”

Kening Aldo Liu mengerut, baru ingin berbicara, Erick Qin malah melambaikan tangan, mengisyaratkan tidak memperpanjang masalah.

Namun demi harga diri, Aldo Liu langsung menarik lengan perempuan itu, berkata: “Anita, apa maksudmu? Dia temanku, tidak bisakah kamu bersikap lebih sopan? Cepat minta maaf dengan temanku!”

“Kamu sudah gila ya?” Anita Lee menghempaskan tangan Aldo Liu, lanjut berkata: “Aku minta maaf dengannya? Otakmu bermasalah ya?”

“Kamu……” Aldo Liu tak mampu menahan amarah, langsung mengangkat tangan menampar wajah perempuan itu.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu