Beautiful Love - Bab 65 Apakah Aku Membiarkanmu Pergi?

Yadiel Mu ketakutan saat ini, setelah melihat wajah Dessie Fan yang tersenyum cemerlang, Yadiel Mu tidak sabar ingin meninju kepalanya.

“Kak Yadiel, berikan pelajaran padanya! Kali ini aku akan membantumu merekamnya!” Dessie Fan mengeluarkan ekspresi marah dan mengeluarkan ponselnya sambil menyalakan kamera.

Erick Qin duduk diam di sana dan terus makan makanannya.

“Anak muda, kamu sangat pemberani.” Stefan Wu melipat tangannya dan mencibir.

Yadiel Mu menggertakan gigi dan berkata sambil tersenyum, "Aku sedang tidak enak badan hari ini, bagaimana jika pertarungan kita diadakan pada lain hari?"

"Lain hari?" Stefan Wu tiba-tiba mara, “Hei, kamu berani mempermainkanku?"

Teriakan amarahnya membawa kekuatan batin yang membuat gelas di atas meja hancur beberapa buah.

Yadiel Mu semakin ketakutan, tanpa sadar dia mundur dua langkah ke belakang, keringat dingin yang besar menetes dari dahinya.

“Hei, jika kamu tidak memulainya, maka aku akan memulainya sekarang.” Stefan Wu mengepalkan tinjunya dan berkata dengan dingin.

Masalah sudah sampai pada tahap ini, Yadiel Mu tidak dapat menjaga martabatnya lagi.

Dia buru-buru melambaikan tangannya dan berkata, "Bang, kamu sebenarnya telah salah paham, kedua buronan luar negeri itu bukan dibunuh olehku, aku.. aku hanya membual."

“Kak Yadiel, jelas-jelas kamu yang melakukanya, kamu memberitahuku waktu itu!” Ucap Dessie Fan dari samping.

“Tutup mulutmu!” Teriak Yadiel Mu dengan keras.

"Hahaha! Ternyata orang rakus yang takut mati!" Stefan Wu tertawa keras, "Jika kamu tidak bergerak, kamu tidak akan punya kesempatan lagi!"

Melihat dirinya sepertinya tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskannya lagi, dia mengertakkan gigi dan berdiri.

Seluruh kekuatan tubuhnya menempuh pada tinjunya, dia menginjak meja dengan satu kaki dan naik ke udara.

“Matilah!” Yadiel Mu berteriak, tinjunya menempel di dada Stefan Wu!

Stefan Wu membelakangi tangannya, sama sekali tidak bergerak, membiarkan tinju Yadiel Mu menimpanya.

"Bam!"

Stefan Wu berdiri dan membalikkan tinjuannya dengan menggunakan dadanya.

Yadiel Mu tiba-tiba mundur, lengannya terasa mati rasa.

Pukulan ini sepertinya membentur batu!

"Bagaimana mungkin..." Yadiel Mu melihat tangannya sendiri, dan mulai panik.

“Kak Yadiel jangan sembunyikan kekuatanmu, buruan habiskan dia! Kita masih harus makan!” Desak Dessie Fan dari samping.

Wajah Yadie Mu menjadi hitam ketika mendengar kata-kata Dessie Fan.

“Wanita bodoh ini, apa kau ingin membunuhku!” urat di dahi Yadiel Mu terlihat, kemudian mengumpat diam-diam.

“Kekuatan tersembunyi?” Stefan Wu mengangkat alisnya, “Baik, kalau begitu aku akan memberimu kesempatan lagi.”

Yadiel Mu tidak memiliki perasaan ingin bertempur lagi, dia hanya memohon ampun dan berkata, "Kakak, kamu benar-benar salah paham, dua orang tersebut tidak dibunuh olehku, aku bahkan belum pernah melihat mereka!"

“Haha, sudah takut?” Stefan Wu mencibir. “Saat kamu menyerang mereka, kamu seharusnya sudah memikirkan pembalasan dari Sepuluh Gerbang Naga .”

“Sungguh… bukan aku yang melakukannya!” Yadiel Mu cemas dan hampir menangis, dia berusaha sekeras mungkin untuk menjelaskan bahwa dirinya bukan pelaku tersebut, tetapi Dessie Fan yang berada di sampingnya bersikeras mengatakan bahwa itu adalah dia!

"Aku tidak punya waktu untuk mendengarkan bualanmu." Telinga Stefan Wu berangsur-angsur menjadi dingin, "Matilah!"

Selesai berbicara, dia melihat tubuh besar Stefan Wu menghilang dalam sekejap, dia dengan cepat datang ke depan Yadiel Mu.

Segera, dia menabrak tubuh rapuh Yadiel Mu dengan tubuhnya, tubuh Yadiel Mu terbang melintasi papan, membanting ke meja.

Dengan bunyi suara "klek" yang keras, seluruh meja dibantai habis menjadi berkeping-keping.

Erick Qin sedikit mengernyit, saat dia hendak mengambil sepotong ikan dengan sumpitnyan, meja makan sudah dihancurkan olehnya.

“Jika kau ingin bertarung, bertarunglah di luar, jangan mengangggu aku makan.” Kata Erick Qin dingin.

Stefan Wu sedikit mengernyit, dia melirik sekilas ke arah Erick Qin, tetapi dia juga tidak mengatakan apapun.

Yadiel Mu dipukuli dengan mulut penuh darah, dia bangkit dari tanah, dengan suara “bam” langsung jatuh berlutut di lantai, dengan putus asa, dia memohon ampun, "Ini benar-benar bukan aku, abang, aku hanya membual untuk mendapatkan gadis ini, tolong biarkan aku pergi, aku sudah menyadari kesalahanku... "

“Kak Yadiel, apa yang kamu bicarakan…” Dessie Fan membuka lebar mulutnya, wajahnya penuh tak percaya.

“Tutup mulutmu!” Yadiel Mu berbalik dan berteriak, “Dasar bodoh, aku hanya ingin mendapatkan dirimu, apakah kamu mengerti!”

Dessie Fan tercengang dan tidak bisa menahan tangis.

Stefan Wu mencibir, "Benar-benar pria tak berguna, hanya memiliki kemampuan seperti ini?"

“Bang, mohon ampuni aku…” kata Yadiel Mu dengan ingus dan air mata yang teus mengalir.

Stefan Wu mendengus dingin dan berkata, "Ampuni kamu? Apakah mungkin?"

Dessie Fan sangat ketakutan, dia bukan lagi “pahlawan” yang dia puja selama ini, dia sangat panik.

“Bang.. abang, masalah ini tidak ada kaitannya denganku, aku berjanji aku tidak akan mengatakan apa pun..." ucap Dessie Fan dengan gemetar.

Stefan Wu tertawa dan berkata, “Peraturan yang berlaku dalam Sepuluh Gerbang Naga adalah kami tidak akan pernah meninggalkan saksi, hari ini semua dari kalian harus mati di sini! Adik kecil, kamu jangan menyalahkanku, yang harus kamu salahkan adalah nasibmu kurang baik."

Setelah berbicara, dia berjalan ke depan Yadiel Mu, telapak tangannya yang besar meraih seluruh kepalanya.

“Jangan menyombongkan diri lagi di kehidupanmu selanjutnya,” kata Stefan Wu dingin.

Kekuatan tangannya perlahan bertambah kuat dan hampir menghancurkan tengkorak Yadiel Mu.

Rasa sakit yang tak terkendalikan membuat Yadiel Mu merasa dirinya sebaiknya mati saja, dia terus-menerus meratap.

Dessie Fan sangat ketakutan sampai menangis, dia menutup matanya, dia bahkan tidak berani menonton adegan itu.

Dengan suara "klek", tengkorak Yadiel Mu benar-benar patah, dan tangan Stefan Wu berlumuran darah.

Yadiel Mu tidak menyangka bahwa dirinya yang selalu menyombongkan diri akan mati karena kelebihan yang dimilikinya selama ini.

“Sudah, sekarang giliran kalian.” Stefan Wu melirik Erick Qin dan yang lainnya dengan dingin.

Raut wajah Erick Qin tidak berubah, seolah-olah dia berada di luar dunia.

Dan Dessie Fan sangat ketakutan hingga wajahnya berubah menjadi sangat buruk, bahkan celananya pun basah.

Saat ini, ponsel Stefan Wu berdering tiba-tiba.

Selesai dia menjawab telepon, dia mulai mengerutkan kening.

“Hari ini kalian beruntung, aku akan mengampuni nyawa kalian, tapi aku memperingatkan kalain, lebih baik jangan sembarangan berbicara.” Setelah mengakhiri telepon tersebut, Stefan Wu menutup telepon.

Dessie Fan menghela napas lega, tubuhnya lemas membuatnya berjongkok duduk di atas lantai.

Stefan Wu melihat ke luar jendela dan hendak pergi.

Saat ini, Erick Qin tiba-tiba berkata, “Apakah kamu ingin pergi begitu saja sehabis membunuh orang? Apakah aku membiarkanmu pergi?”

Stefan Wu tercengang, dia berbalik dan menatap Erick Qin, seolah dia tidak bisa memercayainya.

“Apa kau gila!” Dessie Fan tiba-tiba menjadi cemas, “Sialan kamu, jika kamu ingin mati, jangan menarikku bersamamu!”

Erick Qin mengabaikannya, dia menunjuk ke arah makanan yang berada di meja tadi, sambil berkata, "Siapa yang mengizinkanmu menggangguku makan?”

“Apakah kamu sakit?” Stefan Wu mengerutkan kening.

“Bang, dia tidak berhubungan dengan kami!” Dessie Fan buru-buru membela diri.

Stefan Wu melirik Erick Qin, tetapi tidak merasakan fluktuasi apa pun dari kekuatan batinnya.

Jadi dia memandang Erick Qin dengan dingin dan berkata, "Jika kamu ingin mati, maka aku akan membebaskanmu."

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu