Beautiful Love - Bab 185 Peti Mati

"Kamu berasal dari kota B?" tanya Erick sambil mengerutkan keningnya.

Celen tersenyum dan berkata: "Aku selalu tinggal di kota B."

"Baik." Erick menganggukkan kepalanya, "Jika ada kesempatan, aku akan mencarimu di sana."

Aura tubuh Celen memanglah begitu menggoda, bahkan Erick sendiri juga tidak bisa menahan nafsunya.

Dan Celen selalu mengandalkan keindahan tubuhnya itu untuk memperluas relasinya dengan orang lain.

Jika suatu hari nanti dia pergi ke kota B, mungkin saja dia akan membutuhkan bantuan dari Celen.

....

Keesokan harinya, ketika Erick menyadarkan diri dari tidurnya, dia pun bersiap-siap untuk membawa Bella pulang.

Mereka lalu pergi menyapa Celen dan beberapa orang lainnya. Setelah itu, Erick pun memesan taksi di depan hotel untuk kembali ke keluarga Tsu.

Di saat ini, terdengar sebuah teriakan yang memanggil nama Erick.

Erick menolehkan kepalanya dan melihat kalau orang itu adalah apoteker yang ia temui kemarin.

Apoteker ini berkata dengan penuh hormat: "Tuan Qin, aku sudah mencarimu dalam waktu yang lama. Akhirnya aku menemukan kamu."

Erick tersenyum dan berkata: "Apakah ada masalah?"

Apoteker itu berkata: "Semenjak aku melihat obat yang kamu racik itu, aku merasa begitu kagum kepadamu. Aku ingin mengundangmu pergi ke Kediaman dewa pengobatan untuk menduduki jabatan tetua di sana."

"Tetua?" Erick mengerutkan keningnya, "Apa keuntungannya hal ini bagiku?"

Apoteker ini tersenyum dan berkata: "Tentu saja ada keuntungannya, yang pertama adalah kamu akan dihormati oleh siapapun dan kemanapun kamu pergi setelah kamu menjadi tetua! Meskipun aku tahu kalau kamu adalah seorang pejuang, namun di zaman ini, kedudukan pejuang tidak lagi seperti dulu."

"Namun berbeda dengan orang-orang di Kediaman dewa pengobatan, karena semua orang yang ada di sana merupakan dewa tabib! Bagi rakyat biasa, dewa tabib hampir sama dengan pejuang super!" kata apoteker tersebut.

Erick menganggukkan kepalanya karena perkataan apoteker itu tidaklah salah. Bagaimana pun, semua orang takut akan kematian.

"Apakah ada keuntungan lain?" tanya Erick, "Tidak mungkin keuntungannya hanya ini saja."

"Tentu saja tidak." kata apoteker itu sambil tersenyum, "Setiap tetua mendapatkan bonus tersendiri. Setiap bulannya, kamu akan diberikan kesempatan untuk memilih bahan dasar obat. Adapun kualitas obat yang kamu dapatkan harus bergantung pada dirimu sendiri."

Erick memegang dagunya sendiri karena syarat-syarat yang diberikan ini lumayan menggoda.

"Apa yang perlu aku lakukan?" tanya Erick.

Apoteker ini tersenyum dan berkata: "Kamu harus membuktikan kemampuanmu dengan meracik obat di Kediaman dewa pengobatan satu bulan sekali."

Erick lalu berpikir dan berkata: "Baik, aku akan memikirkannya terlebih dahulu."

Apoteker ini memberikan sebuah kartu nama kepada Erick. Erick pun melihat kartu nama tersebut dan mengetahui nama apoteker ini, Louis Tao. Dia tidak hanya merupakan seorang apoteker di Kediaman dewa pengobatan, dirinya juga merupakan seorang direktur di salah satu rumah sakit."

Setelah menerima kartu nama tersebut, Erick pun membawa Bella kembali ke keluarga Tsu.

Dalam perjalanan, Bella berkata dengan seram: "Ini tidak betul, aku mengingat jelas kalau Celen datang menemuimu semalam. Setelah itu, aku pun tertidur dengan tiba-tiba!"

"Katakan kepadaku apa yang kalian berdua lakukan!" kata Bella sambil melototkan matanya.

Erick lalu berkata: "Apakah kamu salah mengingat? Celen tidak datang mencariku. Apakah kamu bermimpi?"

Bella menggaruk kepalanya dan berkata: "Apakah itu hanya sebuah mimpi? Haiya, sepertinya aku terlalu panik...."

Selah waktu dari pesta kakek Tsu hanya tersisa satu hari saja.

Saat ini, Finola tidak berada di rumah dan tentunya Erick akan menjadi penanggung jawab acara ini.

Dikarenakan Erick tidak berhasil menghubungi organisasi amal, akhirnya dirinya pun memutuskan untuk melakukannya sendiri. Dia menyuruh Kevin datang dari kota F dan menyuruhnya untuk bertanggung jawab menghubungi dan menyalurkan bantuan kepada keluarga-keluarga miskin yang ada di dalam pegunungan.

Pada hari ulang tahun keluarga Tsu.

Mereka sekeluarga pun mengikuti acara pelelangan yang diadakan.

"Tuan Tetua Tsu, semoga berkahmu terus mengalir dan semoga panjang umur!"

"Tuan Tetua Tsu, semoga kamu panjang umur!"

Seluruh orang terkenal di kota A ini telah datang membawa hadiah untuk Tuan Tetua Tsu.

Kakek Tsu tersenyum dan berterimakasih kepada semua hadirin. Saat ini, Erick pun membawa mereka semua tamu masuk ke dalam.

"Kakak." Aditya menghampiri Erick dan menyapanya.

Erick menepuk pundaknya dan tersenyum sambil berkata: "Masuklah terlebih dahulu, mari kita minum bersama nanti."

Aditya menganggukkan kepala dan berjalan masuk.

Selain dirinya, keluarga Chi, keluarga Chen dan juga keluarga Feng pun tiba di sana. Mereka membawa begitu banyak hadiah untuk kakek Tsu.

"Hei!" saat ini, Bella menepuk pundak Erick dari belakang.

Dia menatap Erick dan berkata: "Kamu masih terlihat layak untuk memakai pakaian formal seperti ini!"

"Bagaimana, ganteng kan?" Erick tersenyum, "Kakak Finola yang membelikan pakaian ini untukku!"

"Hm, tidak tahu malu!" Bella mengulurkan lidahnya, "Aku membeli dua gelang giok, satu untuk kakek Tsu dan satu lagi untuk kamu."

Setelah mengatakan itu, dia mengeluarkan gelang giok tersebut dan memberikannya kepada Erick.

Erick tersenyum dan berkata: "Kalau begitu, aku akan menerimanya."

"Ambillah, lagipula ini tidaklah mahal." kata Bella sambil mengulurkan lidahnya.

Setelah mengatakan itu, Bella pun bergegas ke arah meja.

Bella duduk bersama para junior lainnya karena dia terkenal sebagai seorang penyihir kecil. Oleh karena itu, sekelompok orang itu pun menyapanya dengan sebutan 'kakak'.

Ketika pukul 12 siang, semua tamu pun sudah hadir. Erick langsung masuk dan duduk di dalam.

Di saat ini, seseorang berjalan masuk dari arah luar.

Terlihat Komandan Guo berjalan masuk dengan tersenyum lebar.

Di belakangnya terlihat dua pejuang yang mengikutinya sambil membawa hadiah.

"Komandan Guo datang ke sini?" semua orang merasa begitu terkejut melihat kehadirannya.

Kakek Tsu segera berdiri dan berkata: Komandan Guo, kamu sungguh segan! cepatlah masuk dan duduk bersama kami!"

"Masih ada hal lain yang harus aku selesaikan. Oleh karena itu, aku tidak akan duduk bersama kalian." kata komandan Guo sambil tersenyum.

Di saat yang bersamaan, dia menatap ke arah Matteo sambil berkata: "Matteo, hadirilah acara kakek Tsu ini hingga selesai!"

"Baik! Aku akan melakukannya dengan baik!" kata Matteo dengan penuh hormat.

Komandan Guo menganggukkan kepalanya dan menatap ke arah Erick.

"Tuan Qin, datanglah ke rumahku untuk bertamu jika kamu ada waktu luang." kata Komandan Guo sambil tersenyum.

"Pasti." kata Erick sambil bangkit berdiri.

Setelah mengatakan itu, Komandan Guo pun berjalan ke luar.

Semua orang pun menghela napas, sepertinya tujuan komandan Guo datang ke sini bukan karena keluarga Tsu, melainkan karena Erick.

Bahkan kakek Tsu sendiri juga mengeluh di dalam hatinya. Tidak tahu sejak kapan Erick sudah tidak membutuhkan bantuan dari keluarga Tsu lagi. Sebaliknya keluarga Tsu yang harus meminta bantuan dari Erick.

"Para hadirin sekalian, acara lelang ini segera dimulai! semua hadiah yang kalian bawa akan dilelangkan dan semua biaya yang didapatkan nanti akan disumbangkan nantinya!" kata pembawa acara yang berdiri di atas pentas.

Di kejauhan, terdengar sebuah suara: "Bukankah ini sama saja seperti memaksa kita untuk berbuat amal?!"

"Sudahlah, kamu sudah mendapatkan begitu banyak uang, tidak ada salahnya jika kamu menyumbangkan sedikit untuk masyarakat." kata orang yang sedang duduk di sisinya.

Ketika acara lelang itu dimulai, terdengar suara tawaan yang kuat dari luar pintu.

"Kakek Tsu, selamat ulang tahun!" terlihat seorang pria berjalan masuk dan dirinya mengangkat sebuah peti mati yang besar.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu