Beautiful Love - Bab 113 Tamu Tak Diundang
Selesai menyapa, Marco pun melihat Erick Qin yang berdiri di belakangnya.
Alis matanya langsung mengerut, menghampiri dan berkata: “Erick Qin, aku sedang kerja, ada masalah apa dibicarakan saat aku pulang kerja saja, bagaimana?”
Erick Qin tertawa dingin dalam hati, malah mengangguk berkata: “Baiklah, Manajer Chang.”
“Direktur Qin, Anda juga mengenalnya?” Kata Michele Yao dengan kaget, sambil menutupi mulut kecilnya dengan tangan.
Erick Qin menggelengkan kepala: “Aku tidak mengenal bos besar yang satu ini.”
Raut wajah Marco sedikit berubah, mencoba bertanya: “Manajer Yao, apa hubungan Anda dengan Erick Qin?”
“Dialah bos di atas Manajer Feng, dia adalah Direktur Qin.” Michele Yao lanjut berkata dengan heran: “Aku malah mengira kalian saling kenal.”
Ekspresi wajah Marco memburuk seketika, dia bukan seorang yang mahir dalam dunia bela diri, namun tahu dan paham sekali seperti apa prestasi Keluarga Feng dalam dunia bisnis.
Kini kenyataannya, Erick Qin adalah bos di balik Keluarga Feng?
“Direktur Qin, Anda duduk dulu.” Sama sekali tidak mempedulikan Marco, Michele Yao berkata: “Aku tuangkan air untuk Anda.”
Erick Qin duduk di depan meja kantor, memejamkan mata perlahan.
Marco yang berdiri di samping merasa sangat menyesal, kesempatan yang begitu berharga, dihancurkan oleh dirinya sendiri!
“Erick Qin, jangan keberatan atas perkataanku tadi.” Setelah bimbang cukup lama, Marco pun memutuskan berdamai dengannya.
Mata Erick Qin masih terus terpejam, tidak mengatakan apapun.
Marco memberanikan diri berkata: “Erick, masih ingatkah saat kecil kita pernah pergi mengangkap ikan di tepi sungai bersama-sama? Menyenangkan sekali ya!”
“Tidak ingat.” Erick membuka mata perlahan, berkata dengan sikap yang cukup dingin.
Wajah Marco menjadi kaku, berkata dengan canggung: “Erick, kita…”
“Jam kerja, lebih baik kamu memanggilku Direktur Qin.” Erick Qin melambaikan tangan menghentikan perkataannya.
Marco hanya tersenyum pahit, jika tadi dia bersikap sedikit lebih ramah saja, mungkin saja tidak akan seperti ini? Bahkan dia bisa mendapat banyak keuntungan, menuju kejayaan!
Hanya sayang sekali, tidak ada obat untuk mengobati rasa sesal di dunia ini.
“Marco, bawakan gambar desain untuk Direktur Qin lihat.” Michele Yao kembali sambil memegang gelas minuman.
“Baik, baik.” Marco terus menganggukkan kepala, segera mengeluarkan selembar desain dari dalam tas, menyodorkannya pada Erick, berkata dengan sedikit tegang ;”Di…Direktur Qin, silahkan Anda lihat.”
Erick Qin melihatnya sekilas, menunjuk rumah kecil di samping air terjun, berkata: “Bongkar semua rumah disini, lalu simpan dengan baik, aku memerlukannya.”
“Bongkar?” Raut wajah Marco berubah, lanjut berkata: “Direktur Qin, rumah-rumah warga itu aku desain dengan keringat sendiri, semua bangunan didirikan dengan model terbaik…”
“Aku bilang bongkar, memangnya tidak bisa?” Erick Qin memotong perkataannya: “Jika kamu tidak bisa, aku akan meminta orang lain mengerjakannya.”
“Bi…bisa.” Raut wajah Marco menjadi sangat buruk, kawasan tempat tinggal itu adalah sumber terbesar, banyak pengusaha yang memberikan banyak hadiah padanya demi memenangkan proyek itu.
Jika dibongkar begitu saja, para pengusaha tidak mungkin meloloskannya dengan mudah!
“Manajer Yao, bawa aku melihatnya.” Erick Qin berdiri dari sofa, lalu berkata.
“Baiklah, silahkan Direktur Qin mengikutiku.” Manajer Yao segera berdiri dan mengarahkan.
Bimbang sesaat, pada akhirnya Marco pun mengikutinya.
Saat ini, di sekitar kawasan tempat tinggal itu sedang ada beberapa partner kerja-sama yang berkeliling, melihat Erick Qin datang, mereka segera meninggalkan kesibukan sendiri, segera menyambutnya.
“Tuan Qin, bagaimana Anda bisa datang!” Para partner kerja-sama menunjukkan ekspresi penuh penghormatan.
Erick Qin melihat mereka sekilas, menyadari orang-orang itu cukup asing baginya.
Oleh karena itu, Erick Qin pun mengangguk, sebagai tanda sapaan.
“Tuan Qin, malam ini Kevin Jin mengadakan pesta penyambutan Anda di Paviliun Yunlong, aku sudah menyiapkan hadiah khusus untuk Anda, percayalah Anda pasti suka!”
“Tuan Qin, silahkan katakan semua yang bisa aku bantu, aku pasti membantu semaksimal mungkin!”
“Tuan Qin….”
Melihat sikap rendah hati para partner kerja-sama, Marco merasa sangat menyesal.
Sebenarnya seorang yang seperti apa teman mainnya sejak kecil ini….
“Berapa lama waktu yang diperlukan untuk membongkar semua rumah ini?” Tanya Erick Qin.
“Marco, Direktur Qin sedang bertanya padamu!” Kata Michele Yao sambil mendorong Marco.
Barulah Marco tersadar dari lamunan, segera menjawab: “Paling cepat harus 3 hari.”
“Terlalu lambat.” Erick Qin menggelengkan kepala, dia harus menyelesaikannya secepat mungkin.
“Aku hanya memberimu waktu 2 hari, besok lusa aku akan datang memeriksa lagi.” Kata Erick dengan nada datar.
“Direktur Qin, ini adalah proyek yang sangat besar, 2 hari sama sekali tidak mungkin diselesaikan!” Kata Marco dengan sedikit panik.
“Jika tidak selesai, ganti orang!” Kata Erick Qin dengan dingin: “Manajer Yao, apakah masih ada kandidat lain yang lebih cocok?”
“Aa, tentu saja ada, ada banyak orang yang ikut tender dalam proyek ini.” Kata Michele Yao dengan segera.
Marco menggigit gigi, berkata dengan sedikit panik: “Direktur Qin, aku bisa selesaikan dalam 2 hari!”
“Hm.” Erick Qin mengangguk, lalu pergi sambil mengibaskan lengan baju.
Michele Yao mengikutinya dari samping, mengantar kepergian Erick Qin ke luar villa.
Setibanya di dalam mobil, Marco berlari menghampiri, memberanikan diri berkata: “Erick Qin, kebetulan nanti aku tidak sibuk, bagaimana jika minum beberapa gelas di tempatku?”
Erick Qin melihatnya sekilas, menjawab datar: “Tidak dulu, aku sangat sibuk, tidak punya waktu.”
Selesai berkata, Erick Qin pun melambaikan tangan, mobil melaju dengan cepat.
“Apakah kamu baru saja menyinggung Direktur Qin?” Nada bicara Michele Yao terdengar dingin: “Aku peringatkan kamu, jika kamu telah menyinggungnya, lebih baik undur diri dengan patuh.”
Wajah Marco memucat, dia mengerti apa maksud perkataan Michele Yao.
“Aku…aku mengerti.” Kata Marco dengan suara lemas.
...
Paviliun Yunlong, itu adalah hotel yang baru saja Kevin dirikan di sebuah kawasan bisnis.
Jam 4 sore, para pengusaha kelas atas Kota F sudah menunggu di sana.
“Apakah kalian sudah mendengar, beberapa waktu lalu Tuan Qin mengalahkan Kimmy Fen di Kota A!”
“Kimmy Feng? Kimmy Feng yang dijuluki orang terhebat di Provinsi Binzhou itu?”
“Kebetulan sama nama deh? Kimmy Feng sudah terkenal di Provinsi Binzhou sejak belasan tahun yang lalu, di masa-masa berjayanya, dia setara dengan Alexander Ye! Meski Tuan Qin sangat kuat, tetapi dia masih terlalu muda, bagaimana mungkin menjadi tandingan Kimmy Feng….”
Semua orang tidak bersuara, namun terlihat jelas, mereka juga memiliki pendapat yang sama.
“Tak peduli sama nama atau bukan, Tuan Qin tetap tidak boleh kita gosipkan.” Kevin Jin mengetuk meja sambil berkata dengan datar.
Raut wajah orang-orang berubah drastis, segera menambahkan: “Benar sekali, benar sekali…”
Di saat inilah, tiba-tiba saja datang seorang tamu tak diundang dari balik pintu.
Badannya memancarkan bau tidak sedap, dengan badan yang bungkuk, rambut berantakan, mirip sekali pengemis yang minta-minta.
Dia bukanlah orang lain, melainkan ketua dari Kediaman Xuanmin, Mario.
“Siapa yang membiarkanmu masuk?” Bau tidak sedap membuat Kevin menutup hidung, melihatnya dengan penuh kebencian.
Mario malah tertawa berkata: “Aku ingin makan disini.”
“Hei, pengemis, apakah tempat ini pantas untuk kamu? Cepat pergi!” Anak buah Kevin berteriak kasar sambil berjalan menghampirinya.
“Tunggu dulu.” Kevin melambaikan tangan, lanjut berkata: “Hari ini adalah hari besar menyambut kedatangan Tuan Qin, jangan gegabah, berikan dia beberapa ratus Yuan, lalu suruh dia pergi.”
Anak buah itu tercengang sesaat, segera mengangguk berkata: “Baiklah, Kak Kevin,”
Dia mengeluarkan tiga lembar uang warna merah dari dalam saku, menyodorkannya pada Mario, lalu berkata dengan kesal: “Ambil uangnya, lalu segera pergi dari tempat ini!”
Mario masih saja tertawa tidak jelas, tiba-tiba melambaikan tangan, sebuah asap hitam langsung menyelimuti anak buah itu.
Dalam seketika saja, anak buah Kevin Jin berubah menjadi jasad hitam.
Suasana dalam ruangan menjadi hening dan sunyi.
Ini…..ini teknik apa?
“Sudah aku katakan, aku juga ingin makan disini, boleh kan?” Mario berkata sambil tertawa.
“Ten…tentu saja boleh.” Kata Kevin dengan suara gemetaran: “Silahkan…silahkan duduk…”
Semua orang ketakutan, berbondong-bondong menghindar ke samping.
Mario duduk di kursi utama, kemudian sedikit memejamkan mata.
“Erick Qin, kapan dia datang?” Beberapa saat kemudian, Mario tiba-tiba bertanya.
“Aku…aku juga tidak tahu.” Jawab Kevin dengan ketakutan, “Perjalanan Tuan Qin selalu misterius, bagaimana mungkin memberitahu kami…apakah Anda salah satu teman Tuan Qin?”
“Teman?” Mario tertawa semakin lebar, namun tidak lanjut berbicara.
Dia pasti tidak berniat baik!
Itu adalah kalimat yang pertama kali melintas dalam benak semua orang!
“Kalian, punya hubungan apa dengannya?” Mario melihat ke seisi ruangan, bertanya sambil tersenyum misterius.
“Tu…Tuan, Anda jangan salah paham, kami sama sekali tidak dekat dengannya….” Orang-orang melambaikan tangan, segera memutus hubungan dengan Erick.
Mario tidak berbicara apapun lagi, hanya menyandarkan diri pada kursi, lalu memejamkan mata.
“Tu…Tuan, perutku tidak nyaman, ingin ke kamar mandi sebentar, bolehkah?” Kevin Jin memberanikan diri, mencoba bertanya.
Mario tidak memerdulikannya, melihat situasi itu, Kevin pun berjalan ke arah pintu secara perlahan.
Hingga berhasil melangkah keluar pintu, barulah Kevin menghela nafas lega.
Dia melihat ke dalam ruangan, berkata dalam hati: “Sekelompok orang bodoh!”
Kevin bisa mencapai keberhasilan seperti saat ini, tentu saja mengandalkan kunci utama, yaitu menyusun strategi.
Baginya, di saat bahaya datang, di saat itu juga ada kesempatan.
Kevin mengeluarkan handphone, berlari kecil ke arah kamar mandi. Setelah itu, dia langsung mengetik sebuah pesan singkat, lalu mengirimnya pada Erick Qin.
“Tuan Qin, ada seorang berusia tua sedang mencarimu, gerak-geriknya sangat aneh, malam ini kamu jangan datang ke Paviliun Yunlong!” Selesai mengirimi pesan singkat, barulah Kevin bernafas dengan lega.
Dia menyimpan handphone ke dalam saku, langsung mendorong pintu bersiap-siap pergi.
Namun, baru saja berbalik badan, sebuah aroma busuk tercium di hidung.
“Tu…Tuan…..” Kevin terkejut hingga wajah memucat, kedua kaki melemas, langsung terjatuh duduk di lantai.
Mario tersenyum melihatnya: “Anak muda, kamu sungguh tidak mengerti….”
Novel Terkait
Loving The Pain
AmardaHarmless Lie
BaigePernikahan Tak Sempurna
Azalea_Bretta’s Diary
DanielleThat Night
Star AngelAir Mata Cinta
Bella CiaoDemanding Husband
MarshallSee You Next Time
Cherry BlossomBeautiful Love×
- Bab 1 Salah Paham Atau Tipu Muslihat
- Bab 2 Nyawanya Dalam Bahaya!
- Bab 3 Penyelamatan Sang Peri
- Bab 4 Perjamuan Makan Keluarga Tsu
- Bab 5 Sikap Dingin Keluarga Tsu
- Bab 6 Benar Dapat Menyembuhkan Penyakit?
- Bab 7 Maaf, Aku Tinggal di Sini
- Bab 8 Minta Maaf, Maka Aku Akan Melupakan Masalah Tersebut
- Bab 9 Mengapa Aku Tidak Tahu Kamu Memiliki Kemampuan Seperti Ini
- Bab 10 Aku Bilang Cocok, Pasti Cocok
- Bab 11 Menantu yang Baik
- Bab 12 Pemikiran Finola Tsu
- Bab 13 Aku Malah Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 14 Apakah Ucapanmu Masih Berlaku?
- Bab 15 Aku Takut Menghancurkanmu
- Bab 16 Finola Tsu Yang Senang
- Bab 17 Kembali Pergi Ke Rumah Keluarga Lin
- Bab 18 Kamu Juga Layak?
- Bab 19 Orang Bergantung Pada Pakaiannya
- Bab 20 Satu Hari Sebelum Pesta Bisnis
- Bab 21 Dia adalah Nona Besar Keluarga Tsu!
- Bab 22 Mari kita sambut Erick Qin
- Bab 23 Berada di puncak badai dan ombak
- Bab 24 Kekacauan di perjamuan
- Bab 25 Seorang pria harus menepati janjinya
- Bab 26 Seseorang yang memenangkan hati orang
- Bab 27 Kotak yang ditinggalkan oleh Ayah
- Bab 28 Lain kali harus membayarku jika membutuhkan bantuanku
- Bab 29 Berapa banyak yang akan kamu berikan padaku?
- Bab 30 Bertemu lagi dengan adik ipar
- Bab 31 Perasaan yang Berbeda
- Bab 32 Niat Keluarga Tsu
- Bab 33 Tidak Ada Orang yang Bisa Menolongmu
- Bab 34 Sumpah Dalam 3 Tahun
- Bab 35 Keingingan yang Sebenarnya
- Bab 36 Ketakutan
- Bab 37 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
- Bab 38 Dunia Sudah Akan Berubah
- Bab 39 Mendapatkan Sesuatu di Luar Dugaan
- Bab 40 Baik Tuan Qin
- Bab 41 Cepat Cari Dia
- Bab 42 Mengalami Kesialan
- Bab 43 Dia Harus Mati
- Bab 44 Superstar
- Bab 45 Serakah
- Bab 46 Keputusan Kakek Tsu
- Bab 47 Kepergian Keluarga Tsu
- Bab 48 3 Kesempatan
- Bab 49 Selingkuh
- Bab 50 Apakah Kamu Berhak Mengatai Pria-ku?
- Bab 51 Sudah Adil
- Bab 52 Aku tidak bilang kamu boleh pergi
- Bab 53 Permohonan Master Fan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Pelatihan Horizontal Hanya Begini Saja
- Bab 56 Bagaimanapun, Mereka Bukan Berasal Dari Kalangan yang Sama
- Bab 57 Mencelakai Diri Sendiri
- Bab 58 Finola Tsu Diculik
- Bab 59 Kelemahannya
- Bab 60 Mereka Akan Segera Mati
- Bab 61 Keluarga Di yang Tak Tahu Malu
- Bab 62 Penghancuran Keluarga Di
- Bab 63 Melangkah di atas Danau
- Bab 64 Benar Kan, Kak Yadiel?
- Bab 65 Apakah Aku Membiarkanmu Pergi?
- Bab 66 Stefan Wu Yang Melongo
- Bab 67 Habis Rejeki Keluarga Lin
- Bab 68 Hari Kebangkrutan Keluarga Lin
- Bab 69 Tamu tak Diundang
- Bab 70 Bila Tidak Memikirkan Jangka Panjang, Pasti Galau Dalam Waktu Dekat
- Bab 71 Little Witch Girl
- Bab 72 Pergi Undang Kembali!
- Bab 73 Sudah Pukul, Lalu?
- Bab 74 Master Ilmu Sihir
- Bab 75 Level Fondasi
- Bab 76 Kalian Telah Menyinggung Orang yang Tidak Seharusnya
- Bab 77 Bella Fang si Penghasut
- Bab 78 Kakek Tsu yang Kaget!
- Bab 79 Aku menarik kembali kata-kataku!
- Bab 80 Bagaimana Mungkin!
- Bab 81 Seharusnya Kamu Memanggilku Apa?
- Bab 82 Bar Kota X
- Bab 83 Berani-beraninya Kamu Memukuli Kakak Pertamaku?
- Bab 84 Perempuan yang Menggoda
- Bab 85 Ini Milikku
- Bab 86 Keluarga Feng dari Kota X
- Bab 87 Keluarga Feng yang marah besar
- Bab 88 Hanya segini?
- Bab 89 Mengampuni Nyawamu
- Bab 90 Keluarga Tsu Kota B
- Bab 91 Kimmy Feng selesai bertapa
- Bab 92 Yang mana Erick Qin
- Bab 93 Tidak ada mengaku kalah, hanya ada hidup dan mati
- Bab 94 Bagiku membunuhnya hanya seperti meyembelih ayam!
- Bab 95 Bertarung dengan Kimmy Feng!
- Bab 96 Tunduk Atau Mati
- Bab 97 Terkenal
- Bab 98 Keluarga Feng Memberikan Upeti
- Bab 99 Undangan Brian Chi
- Bab 100 Makan Itu!
- BAB 101 Kunjungan Bintang
- BAB 102 Teknik Pelihara Roh
- BAB 103 Aku Masuk Tidak Perlu Tiket
- BAB 104 Bakat Mengubah Wajah
- BAB 105 Kalian Bertarung Sekali Saja
- BAB 106 Taukah Kamu Siapa Dia?
- BAB 107 Menghancurkan Sepuluh Gerbang Naga
- Bab 108 Memanfaatkan Kesulitan Orang Lain
- Bab 109 Barangnya Di Tanganku
- Bab 110 Arus Bawah
- Bab 111 Makan yang Kenyang
- Bab 112 Teman Lama Yang Cuek dan Dingin
- Bab 113 Tamu Tak Diundang
- Bab 114 Tubuh Suci
- Bab 115 Musim Gugur Penuh Masalah
- Bab 116 Orang tua yang misterius
- Bab 117 Finola Tsu dibawa pergi
- Bab 118 Erick Qin yang frustasi
- Bab 119 Pengumuman dari Mario
- Bab 120 Kakek Tsu muncul
- Bab 121 Menjelang Keluar Pertapaan
- Bab 122 Ajak Bertarung
- Bab 123 Berjuang Mati-matian Untuk Menyelamatkan
- Bab 124 Bertarung Melawan Mario
- Bab 125 Trik Apa, Tong Kosong Nyaring Bunyinya
- Bab 126 Aku Terlalu Baik Dengan Kalian
- Bab 127 Kematian Danish Feng
- Bab 128 Dia Hanya Perlu Mengenalku
- Bab 129 Permintaan Kerja Sama dari Evelin
- Bab 130 Pertemuan Keluarga The Scarman
- Bab 131 Apakah Dia Layak?
- Bab 132 Bertaruh
- Bab 133 Kalah Dua Ronde Berturut-turut
- Bab 134 Mengucapkan Salam Tahun Baru
- Bab 135 Tamu Terus Berdatangan
- BAB 136 Pasti Membiarkan Kalian Datang Dan Tidak Dapat Kembali
- Bab 137 Grandmaster Berkumpul Bersama
- Bab 138 Raja Obat Lahir
- Bab 139 Aku Sudah Malas Mengurus Kamu!
- Bab 140 Aku Menendang Kamu Sampai Mati!
- Bab 141 Aku Tak Lagi Sungkan Pada Raja Obat Ini
- Bab 142 Menelan Raja Obat
- Bab 143 Kamu Datang Di Saat Yang Tepat!
- Bab 144 Masa Inedia
- Bab 145 Tidak Tahan Dengan Satu Pukulan
- Bab 146 Apakah kamu mempunyai kesempatan?
- Bab 147 Satu Pukulan Menghancurkan
- Bab 148 Kematian Stefen Tsu
- Bab 149 Meminjam Uang
- Bab 150 Orang Yang Sombong dan Mendominasi
- Bab 151 Kemarahan
- Bab 152 Aku Rasa Kamu Tidak Perlu Bekerja Lagi
- Bab 153 Bertaruh
- Bab 154 Rahasia Keluarga Tsu
- Bab 155 Pergi Menagih Hutang
- Bab 156 Tidak ada Yang Bisa Menghutangiku
- Bab 157 Tamat Sudah Riwayatmu!
- Bab 158 Kesalahan Terbesar Kamu
- Bab 159 Ramal Dirimu Sendiri
- Bab 160 Satu Tebasan, Musnah
- Bab 161 Hancur dalam Satu Tinjuan
- Bab 162 Menghancurkan Kediaman Xuanmin
- Bab 163 Kemampuan Seorang Kakek Misterius!
- Bab 164 Orang Terhebat di Dunia
- Bab 165 Bella Fang Penyebab Masalah
- Bab 166 Kemampuan Bella Fang
- Bab 167 Apa yang dimaksud dengan perbedaan
- Bab 168 Sepuluh Gerbang Naga mengeluarkan perintah untuk membunuh
- Bab 169 Tidak biasa
- Bab 170 Serang!
- bab 171 Orang tua misterius muncul lagi!
- Bab 172 Orang tua melawan
- Bab 173 Sepuluh gerbang naga mengaku kalah
- Bab 174 Hadiah
- Bab 175 sikap yang buruk
- Bab 176 Tampang Seperti Ini
- Bab 177 Para Jenius Berkumpul
- Bab 178 Membuka Harga Setinggi Langit
- Bab 179 Benar-benar Pil Dewa!
- Bab 180 Membuat Pil Langsung di Tempat!
- Bab 181 Semoga Kamu Beruntung
- Bab 182 Aku Di sini
- Bab 183 Selamat Tinggal
- Bab 184 Celen Yu
- Bab 185 Peti Mati
- Bab 186 Peti Mati Ini Untukmu
- Bab 187 Melahap Mutiara Naga
- Bab 188 Dua Triliun
- Bab 189 Master Obat Dari Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 190 Kenapa Anda Berada Di Sini?
- Bab 191 Kamu Sama Sekali Belum Menyembuhkan
- Bab 192 Potong Menjadi Dua!
- Bab 193 Reiki Yang Mengerikan
- Bab 194 Dedikasi Livia Shen
- Bab 195 Sayangnya Bukan Kamu
- Bab 196 Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 197 Bertemu kembali dengan keluarga Lin
- Bab 198 Transformasi Agnes Lin
- Bab 199 Aku akan keluar sekarang
- Bab 200 Pertarungan dengan dua bersaudara dari keluarga Hong
- Bab 201 Menghitung hutang yang dulu dan yang sekarang
- Bab 202 Ketua Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 203 Ketua yang annex
- Bab 204 Kamar Finola Tsu
- Bab 205 Internet troll, Davison Xu
- Bab 206 Richie Dong Datang
- Bab 207 Perjanjian Finola Tsu dan Richie Dong
- Bab 208 Teratai Salju Sepuluh Ribu Tahun
- Bab 209 Kecerdasan Davison Xu
- Bab 210 Tiga Ratus Dua Puluh Sembilan Kali Pembentukan Tubuh
- Bab 211 Taruhan Berbagai Pihak
- Bab 212 Menerima Tantangan Richie Dong
- Bab 213 Fisik Yang Menakutkan
- Bab 214 Akhir Dari Kekuatan
- Bab 215 Menggagetkan Semua Orang
- Bab 216 Kakek Tsu Menghilang
- Bab 217 Tempat Terlarang
- Bab 218 Tiga Permintaan Celen Yu
- Bab 219 Bagaimana Jika Aku Memberimu Diskon 20%?
- Bab 220 Lumpuhkan Dia
- Bab 221 1 Orang Melawan 200 Orang
- Bab 222 Kemunculan Jasper Xia
- Bab 223 Hanyalah Seorang Grandmaster
- Bab 224 Dia Adalah Erick Qin!
- Bab 225 Bunuh Jasper Xia!
- Bab 226 Perjalanan Melarikan Diri
- Bab 227 Niat Buruk Erick Qin
- Bab 228 Tidak Tahu Diri
- Bab 229 Tidak Ada Siapa Pun yang Dapat Menolong Kamu
- Bab 230 Robert Xia yang Murka
- Bab 231 Tuan Besar Xia, Lama Tidak Bertemu
- Bab 232 Ketua yang Melindungi Bawahannya
- Bab 233 Intimidasi Finola Tsu
- Bab 234 Posisi Sesepuh di Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 235 Anggota Keluarga Chu Telah Tiba
- Bab 236 Harley Tang yang Berbangga Diri
- Bab 237 Pil Mujarab Pondasi
- Bab 238 Lebih Baik Kamu Pertimbangkan dengan Baik
- Bab 239 Ayah Jack Tsu
- Bab 240 Rencana Licik Sheila Xiao
- Bab 241 Makan Dia
- Bab 242 Ketua Dalam Bahaya
- Bab 243 Lebih Muda dan Lebih Cantik Daripada Kamu
- Bab 244 Ketua Yang Gagah
- Bab 245 Grandmaster level 7
- Bab 246 Bertarung Dengan Robert Xia
- Bab 247 Robert Xia Yang Keras Kepala
- Bab 248 Tamu Tidak Diundang
- Bab 249 Asosiasi Budo
- Bab 250 Kenalan Finola Tsu