Beautiful Love - Bab 190 Kenapa Anda Berada Di Sini?

“Apa? Punya maksud lain dengan adikmu?” Erick Qin mengerutkan keningnya, “Kedatanganku ke sini untuk mencari uang, bukan untuk menggoda wanita.”

Devian Shen mengangguk pelan, dan berkata: “Baguslah kalau begitu, aku hanya memberi peringatan saja padamu, mengerti?”

Erick Qin tidak menjawabnya, melainkan terus melangkah maju.

Sepertinya semua orang-orang kaya ini mempunyai penyakit dan selalu berpikir kalau kita punya rencana lain pada mereka.

Devian Shen menatap bayangan Erick Qin yang semakin menjauh, lalu perlahan alisnya terangkat.

Setelah berputar satu putaran, Erick Qin segera kembali ke rumah Keluarga Shen.

Anggota Keluarga Shen memperlakukannya dengan biasa layaknya seorang pelayan rumah, mereka hanya mengangguk saja tanpa melontarkan sepatah kata pun.

Dan untung saja Erick Qin tidak mempedulikan hal ini, dia kembali ke kamarnya, lalu perlahan-lahan memejamkan matanya, mempercepat penyerapan mutiara naga.

Reiki yang terkandung dalam mutiara naga ini hampir tak terlihat batasnya, meskipun kecepatan penyerapannya bisa dikatakan tidak terlalu cepat, tapi hal itu telah memecahkan masalah Erick Qin yang sangat besar sebelumnya.

Mutiara naga ini berasal dari dasar laut dan termasuk makhluk aneh yang ada di bawah dunia laut, Erick Qin tidak bisa menahan dirinya untuk berpikir di dalam hati: “Berapa banyak hal lagi yang tersembunyi di bawah laut itu?

Bahkan kediaman Xuanmin saja bisa mendapatkan keuntungan ini, coba bayangkan betapa kayanya dasar laut itu!

Di saat pikiran Erick Qin masih berkelana, tiba-tiba terdengar suara jeritan dari luar sana.

Suara ini terdengar dari dua arah dan terbagi menjadi satu pria dan satu wanita, suara yang dikeluarkan dari mulut mereka terdengar sangat berat dan menakutkan, membuat orang merasa ngeri mendengarnya.

“Cepat, ke kamar ayah dan ibu!” teriak Devian Shen tergesa-gesa.

Kemudian, Devian Shen, Livia Shen dan lainnya segera berlari ke kamar tersebut.

Di dalam kamar, seorang pria paruh baya tengah terbaring koma, mulutnya mengeluarkan layaknya sebuah jeritan kesakitan dan bukan dari kesadarannya.

Jika dilihat-lihat, itu sama sekali tidak ada perbedaannya dengan kesakitan biasa.

Erick Qin berdiri di depan pintu sambil membelai dagunya, lalu bergumam dengan suara rendah: “Sepertinya hal kotor ini sedikit mempunyai kemampuan.”

Pada umumnya hal kotor itu seperti yang dialami oleh istri Hendi Chen, sekilas saja sudah bisa melihat apa yang aneh, tapi jika hal kotor yang mempunyai kemampuannya tinggi akan membuat orang sangat sulit untuk melihatnya.

“Aku merasa ini seperti kanker.” Ucap Devian Shen mengerutkan keningnya, “Jeritan seperti ini seperti jeritan dari para penderita kanker.”

“Tidak mungkin.” Teddy Shen menggelengkan kepalanya, “Mereka berdua sudah melakukan pemeriksaan tubuh di rumah sakit, tidak ada lesi kanker di tubuh mereka.”

Kemudian, Teddy Shen memandang ke arah Devian Shen, mengerutkan keningnya dan berkata: “Apa master obat itu masih belum datang?”

“Seharusnya sudah berada di perjalanan.” Kata Devian Shen, “Tunggu lagi sebentar saja.”

Pada saat ini, tiba-tiba Livia Shen maju, lalu berkata dengan pelan: “Bagai… bagaimana kalau meminta Erick Qin yang memeriksanya terlebih dahulu?”

Devian Shen melirik ke arah Erick Qin sekilas, sambil tertawa berkata: “Lupakan sajalah, bukankah kita harus membayar dua triliun jika memintanya untuk memeriksa?”

“Betul.” Jawab Erick Qin tanpa ragu, “Tapi sepertinya kamu tidak bisa menghemat dua triliun itu.”

“Haha.” Teddy Shen mencibir tanpa melontarkan sepatah kata pun.

Jika bukan karena dulu Livia Shen telah diselamatkan oleh Erick Qin, mungkin amarah mereka sudah akan meledak.

Jeritan kedua orang ini tak henti-hentinya dan Livia Shen merasa sangat sedih mendengarnya.

Dia tak kuasa melihat kedua orang tuanya kesakitan seperti ini, akhirnya dia memilih untuk keluar dari kamar tersebut dan duduk terisak di sofa.

Erick Qin hanya bisa menghelakan napasnya, dia menggerakan jarinya dengan pelan, lalu pendengaran Livia Shen menjadi tenang.

Dia menatap ke arah Erick Qin, “Ini… perbuatanmu?”

Erick Qin tidak menjawab pertanyaan ini, melainkan tersenyum dan berkata: “Kamu tidak perlu khawatir, ayah ibumu akan baik-baik saja.”

Livia Shen segera bangkit dari duduknya dan mengangguk: “Terima kasih, Tuan Qin. Terima kasih kamu sudah begitu murah hati…”

Erick Qin tersenyum dan berkata: “Karena aku sudah berjanji untuk membantumu, maka aku pasti akan melakukannya.”

Kalau tidak, dia tidak mungkin akan ke sini.

“Halo? Kenapa masih belum sampai?” terdengar teriakan dari Devian Shen dari kamar, “Apa? Macet? Macet apanya, kenapa tidak bisa memanggil sebuah helikopter? Kuberitahu ya, jika dalam setengah jam aku masih belum melihat batang hidungmu, maka kamu jangan kembali lagi menemuiku!”

Selesai berbicara, dia segera mematikan telepon tersebut dengan kasar.

“Benar-benar orang kaya.” Ucap Erick Qin melambaikan tangan, “Suatu saat nanti jika aku mempunyai uang, aku juga ingin membeli seunit helikopter.”

“Lebih baik kamu diam.” Devian Shen melotot ke arahnya, lalu duduk di sofa dan mengeluarkan sebatang rokok.

Erick Qin bersandar di sofa dan perlahan memejamkan matanya.

Segala sesuatu yang ada di sekitar tampak tenang dalam sekejap, Erick Qin seperti telah masuk ke dalam dunianya sendiri dan tidak terganggu oleh dunia luar.

Tak lama kemudian, suara baling-baling berputar terdengar dari halaman.

Setelah itu, terlihat sebuah helikopter mendarat di depan pintu, kedua orang itu turun dengan tergesa-gesa.

“Akhirnya, sampai juga!” Devian Shen dan Teddy Shen segera bangkit dan keluar untuk menyambutnya.

“Master obat, akhirnya Anda sampai!” ucap Teddy Shen bahagia sambil memegang tangan master obat tersebut.

Devian Shen mendeham, lalu memperkenalkan: “Ini adalah master obat dari Kediaman Dewa Pengobatan yang aku bicarakan itu, beliau juga orang nomor satu di Central Hospital Kota Nanzhou, yang juga menjabat sebagai direktur rumah sakit, Direktur Louis Tao!”

Teddy Shen segera mengulurkan tangannya untuk berjabat dan berkata: “Aku pernah bertemu dengan Direktur Tao!”

Louis Tao hanya meliriknya sekilas tanpa mengulurkan tangannya.

Teddy Shen merasa sedikit malu, lalu tersenyum dan berkata: “Tuan Tao, lebih baik Anda segera masuk, pasien sedang merintih kesakitan.”

Tanpa sedikit panik Louis Tao berkata: “Harga yang aku patok tidak murah, apa kalian sudah mengetahuinya dengan jelas?”

“Iya, jelas sekali!” Teddy Shen segera berkata, “Selama bisa menyembuhkan pasien itu, dua miliar bukan apa-apa!”

Devian Shen tertawa di samping dan berkata: “Direktur Tao, Anda tidak tahu, barusan ada yang mematok harga dua triliun.”

Louis Tao tidak mempedulikan perkataan mereka, melainkan berkata dengan acuh tak acuh: “Kalian sudah salah paham, terlepas aku bisa menyembuhkannya atau tidak, aku tetap meminta pembayaran dua miliar itu, mengerti?”

“Apa?!” raut wajah Teddy Shen segera berubah.

Jadi, meskipun tidak bisa menyembuhkan, tetap harus membayar dua miliar?

“Tentu aku tidak bisa ke sini dengan sia-sia, bukan?” ucap Louis Tao dengan datar, “Kalian masih boleh diskusi, akan kuberikan waktu lima menit.”

Teddy Shen tampak menggertakkan gigi, dan berkata: “Anda adalah seorang master obat dari Kediaman Dewa Pengobatan, maka kami akan menuruti semua perkataan Anda!”

“Kalau begitu jangan buang-buang waktu lagi.” Louis Tao berkata, “Antar aku ke pasien itu.”

Selesai berkata, Louis Tao segera melangkah maju.

Teddy Shen tidak bisa menahan dirinya untuk menghela napas: “Aura orang yang mempunyai kemampuan memang sangat sombong.”

“Apalagi dia datang dari Kediaman Dewa Pengobatan.” Ujar Devian Shen.

Jika dibandingkan dengan Kediaman Dewa Pengobatan, maka Keluarga Shen tidak ada apa-apanya.

Kemudian, Teddy Shen dan Devian Shen mengikuti Louis Tao dari belakang, tanpa henti mereka menyampaikan kondisi pasien tersebut.

Louis Tao seperti sedikit muak, lalu berkata: “Bisakah tutup mulutmu? Mengenai kondisi pasien, aku nanti akan melihatnya dan aku akan langsung mengetahuinya, tidak perlu kalian yang menjelaskan seperti ini.”

“Baik, baik.” Teddy Shen merasa kesal, tapi dia tidak berani macam-macam.

Setelah membuka pintu tersebut, Louis Tao melihat sekeliling dan baru saja hendak membuka mulutnya, pandangan matanya tertuju kepada sosok Erick Qin.

Dia sangat tertegun, lalu berlari kecil dan menghampirinya, dengan senyum berkata: “Tuan Qin, bagaimana Anda bisa berada di sini?”

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu