Beautiful Love - Bab 242 Ketua Dalam Bahaya
"Segera panggil Ketua!" Ada yang berteriak dengan panik.
"Tunggu sebentar, sepertinya....sepertinya tidak perlu....." Disaat ini ada orang lain yang berteriak lagi.
Terlihat Erick tengah kabur dengan kecepatan tinggi, sekujur tubuhnya penuh dengan darah, namun itu sama sekali tidak mempengaruhi kecepatannya.
Robert mengejar habis-habisan dibelakangnya, seluruh tenaga dalamnya dikerahkan kecepatannya juga sudah maksimal.
Badan Erick melangkah memasuki Kediaman Dewa Pengobatan.
Dan berbalik melihat Robert, dia berhenti didepan pintu Kediaman dewa pengobatan.
"Erick, jika berani kamu keluar!" Robert berkata sambil mengertakkan giginya.
Erick tertawa terbahak-bahak, "aku tidak mau keluar, kalau berani kamu masuk sini!"
"Kamu!" Robert marah hingga hampir memuntahkan darah, dia berkata, "Dasar binatang kecil, kamu lumayan hina juga ya."
Erick mencibir, "Jangan banyak bicara, jika tidak berani masuk jangan sok jagoan disana."
Robert menghempaskan nafasnya, "Kalau bisa kamu bersembunyi seumur hidup di kediaman dewa pengobatan, aku bisa menangkapmu sekali, dengan kata lain aku bisa juga menangkapmu untuk kedua kalinya!"
Robert yang kasihan, dia masih mengira bahwa Erick tertangkap olehnya karena tidak sengaja, namun dia tidak tahu bahwa Erick sengaja melakukannya, dia bertampang seperti ditangkap olehnya, untuk mencegah Robert mengetahuinya.
"Cepat pergi sana." Erick melambaikan tangannya, "Aku lelah, aku mau pergi tidur dulu."
Robert meskipun marah, namun dia tidak berani memasuki kediaman dewa pengobatan, dia jelas tahu bahwa perbedaan kekuatan antara dirinya dengan ketua dari kediaman dewa pengobatan.
Oleh karena itu, Robert berbalik badan dan pergi.
Eerick lega dan dimulutnya memuntahkan darah.
Barusan ketika bertarung dengan Robert, luka lama yang ada didalam diafragmanya kambuh lagi, dia hampir saja mati ditangan Robert.
"Sungguh tidak tahu bagaimana cara untuk menghilangkan luka lama ini." Gumam Erick.
Ini adalah dampak dari mengubah nasib secara paksa, sekalipun Erick juga tidak bisa mengelak dari itu.
"Sesepuh Qin. Anda tidak kenapa-kenapa kan?"
"Apakah perlu siapkan obat untukmu?"
Erick melambaikan tangannya, "Tidak perlu, aku istirahat sebentar saja sudah cukup."
Erick menggunakan ksempatan ini untuk segera kembali ke halaman rumahnya dan bergegas kembali berlatih lagi.
Sama seperti yang dipikirkan oleh Erick, pertempuran kali ini berdampak penting bagi Erick, itu membuatnya nyaris mencapai Granmaster level 6.
"Sepertinya besok masih harus lanjut." Erick memegang dagunya dan berpikir dalam hati.
.........
Ketua dari kediaman dewa pengobatan tinggal ditempat yang paling dalam.
disekeliling sangatlah tenang, dan sebuah halaman yang sangatlah natural berada disana, sekali dilihat bagaikan sebuah taman besar.
Saat ini ketua dari kediaman dewa pengobatan tengh duduk disamping danau untuk memberi makan ikan.
"Ketua." Penatua Agung berlutut dihadapan Ketua, "Erick diserang oleh Robert."
"Diserang?" Ketua mengelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Erick adalah orang pintar, bagaimana mungkin dia akan diserang."
"Tapi.......hari ini aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, dia dikejar oleh Robert, dan nyaris mati!" Kata penatua agung.
Ketua tidak mengatakan apapun, dia hanya lanjut melemparkan makanan ikan kedalam kolam saja.
Dia menunjuk seekor ikan yang tidak jauh dari sana, "Ikan itu, ketika aku baru memeliharanya, dia hanya sebesar jari saja, namun sekarang sudah begitu besar."
Penatua Agung bergegas bagun dan melirik kearah ikan itu, dia berkata sambil menganggukkan kepalanya, "Ikan ini sepertinya adalah ikan yang paling besar didalam kolam ini."
"Dulu bukan." Ketua berkata, "Tahukah mengapa dia menjadi sebesar ini?"
"KArena......masalah jenis?" Penatua agung mencoba untuk menjawab.
KEtua berkata sambil tersenyum, "Benar, jenisnya mempengaruhinya cepat atau lambat akan menjadi ikan yang paling besar, namun jika tidak ada makanan yang cukup, menurutmu apakah dia akan dimakan oleh ikan besar lainnya tidak?"
"Hmm, ikan besar makan ikan kecil, ini adalah aturan yang tidak pernah berubah dari dulu." Penatua Agung menganggukkan kepalanya.
Ketua bangun dan menghempaskan nafasnya, dia mengarahkan jarinya dan menyentuh air, genangan air yang tidak jauh dari sana, tiba-tiba bersinar.
"Daerah air ini, hanya ada ikan emas ini yang bisa masuk saja." Ketua menambahkan, "Namun setiap hari dia pasti akan keluar dan setelah makan dia masih akan pergi mengadu domba ikan besar, namun karena kecepatannya terlalu cepat dan cukup pintar, dia seusai menantang langsung kabur, ikan besar marah namun tidak punya cara lain."
"Hingga suatu hari, ikan kecil ini sudah cukup besar, besar hingga dia bisa berkuasa didalam kolam ini." Ketua perlahan berkata, "Apakah menurutmu ikan ini hebat?"
Penatua Agung baru ingin berkata, dia langsung tercengang.
Setelah itu, Penatua Agung bergegas berkata, "KEtua memang hebat dan berpikir jauh, hamba sungguh salut."
Ketua meregangkan pinggangnya dan berkata, "Sudah waktunya kembali untuk istirahat."
Penatua Agung berdiri ditempat semula dan tidak bergerak, dia menatapi Sosok ketua pergi dan didalam hatinya sangatlah salut.
"Memang benar adalah Tuan Ketua, semua berada didalam kendalinya." setelah itu, Penatua Agung menatapi air yang tenang, dia sedikit melongo.
Dipermukaan air yang diam, ada seekor ikan yang ingin melompat keluar dari kolam, namun gagal.
.......
Malam telah tiba, Harley membawa obat dan berjalan kearah dapur dengan deg-degan.
Dapur ini dikhususkan untuk melayani ketua, baik apapun yang ingin dimakan oleh ketua, semuanya akan disiapkan didapur ini.
"Kakak seperguruan Tang, mengapa Anda datang kemari?" Ketika melihat Harley, orang-orang didapur tercengang.
Harley berkata. "Ketua bilang masakan malam ini harus aku antarkan, kalian cepat sedikit, Tuan Ketua sudah lapar."
"Baik, kakak seperguruan Tang, Anda tunggu sebentar." Kedua orang itu tidak banyak berpikir dan mulai sibuk membuat masakan.
Setengah jam kemudian, sebuah bubur kacang merah sudah jadi.
Setelah itu, Harley membawa mangkok obat itu dan berjalan kearah halaman rumah ketua.
Hingga berjalan tiba ketempat sepi, dia diam-diam dan mengeluarkan sebungkus kecil ekstasi, dan dia melirik kesana-kemari.
Meskipun didaerah sini sepi, tidak ada yang lalu-lalang, namun karena dia takut karena melakukan kejahatan, Harley masih saja sedikit takut.
Tangannya gemetaran, dia menaruh ekstasi kedalam bubur.
Ekstasi langsung menghilang ketika bercampur dengan air, dan tidak ada rasa tidak ada bau, tidak lama kemudian, ekstasinya langsung menyatu dengan bubur ini.
Harley menarik nafas dalam dan berusaha untuk mempertahankan tenang, dia melangkah perlahan kearah kamar ketua.
Disaat ini, Ketua tengah terbaring diatas kasur dan membaca sebuah novel.
"Tuan Ketua." Harley mendekat, "Bubur Anda sudah siap."
Ketua meliriknya, "Mengapa kamu yang antar?"
Harley berkata sambil tersenyum, "Aku ingin meminta maaf dengan Anda, dihari pertemuan pembuatan obat itu, aku tidak seharusnya begitu ceroboh....."
Ketua menganggukkan kepalanya, dia menunjuk kearah lemari dan berkata, "Taruh disini saja."
"Baik." Harley meletakkan bubur dengan hati-hati dimeja, setelah itu, Harley mengingatkan, "Tuan Ketua, bubur ini dimakan ketika panas saja, jika sudah dingin akan tidak enak."
Ketua menganggukkan kepalanya, dia mengulurkan tangannya dan mengambil buburnya.
Novel Terkait
Siswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiThick Wallet
TessaI'm Rich Man
HartantoCutie Mom
AlexiaLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelAdieu
Shi QiLove and Trouble
Mimi XuBeautiful Love×
- Bab 1 Salah Paham Atau Tipu Muslihat
- Bab 2 Nyawanya Dalam Bahaya!
- Bab 3 Penyelamatan Sang Peri
- Bab 4 Perjamuan Makan Keluarga Tsu
- Bab 5 Sikap Dingin Keluarga Tsu
- Bab 6 Benar Dapat Menyembuhkan Penyakit?
- Bab 7 Maaf, Aku Tinggal di Sini
- Bab 8 Minta Maaf, Maka Aku Akan Melupakan Masalah Tersebut
- Bab 9 Mengapa Aku Tidak Tahu Kamu Memiliki Kemampuan Seperti Ini
- Bab 10 Aku Bilang Cocok, Pasti Cocok
- Bab 11 Menantu yang Baik
- Bab 12 Pemikiran Finola Tsu
- Bab 13 Aku Malah Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 14 Apakah Ucapanmu Masih Berlaku?
- Bab 15 Aku Takut Menghancurkanmu
- Bab 16 Finola Tsu Yang Senang
- Bab 17 Kembali Pergi Ke Rumah Keluarga Lin
- Bab 18 Kamu Juga Layak?
- Bab 19 Orang Bergantung Pada Pakaiannya
- Bab 20 Satu Hari Sebelum Pesta Bisnis
- Bab 21 Dia adalah Nona Besar Keluarga Tsu!
- Bab 22 Mari kita sambut Erick Qin
- Bab 23 Berada di puncak badai dan ombak
- Bab 24 Kekacauan di perjamuan
- Bab 25 Seorang pria harus menepati janjinya
- Bab 26 Seseorang yang memenangkan hati orang
- Bab 27 Kotak yang ditinggalkan oleh Ayah
- Bab 28 Lain kali harus membayarku jika membutuhkan bantuanku
- Bab 29 Berapa banyak yang akan kamu berikan padaku?
- Bab 30 Bertemu lagi dengan adik ipar
- Bab 31 Perasaan yang Berbeda
- Bab 32 Niat Keluarga Tsu
- Bab 33 Tidak Ada Orang yang Bisa Menolongmu
- Bab 34 Sumpah Dalam 3 Tahun
- Bab 35 Keingingan yang Sebenarnya
- Bab 36 Ketakutan
- Bab 37 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
- Bab 38 Dunia Sudah Akan Berubah
- Bab 39 Mendapatkan Sesuatu di Luar Dugaan
- Bab 40 Baik Tuan Qin
- Bab 41 Cepat Cari Dia
- Bab 42 Mengalami Kesialan
- Bab 43 Dia Harus Mati
- Bab 44 Superstar
- Bab 45 Serakah
- Bab 46 Keputusan Kakek Tsu
- Bab 47 Kepergian Keluarga Tsu
- Bab 48 3 Kesempatan
- Bab 49 Selingkuh
- Bab 50 Apakah Kamu Berhak Mengatai Pria-ku?
- Bab 51 Sudah Adil
- Bab 52 Aku tidak bilang kamu boleh pergi
- Bab 53 Permohonan Master Fan
- Bab 54 Meremehkan
- Bab 55 Pelatihan Horizontal Hanya Begini Saja
- Bab 56 Bagaimanapun, Mereka Bukan Berasal Dari Kalangan yang Sama
- Bab 57 Mencelakai Diri Sendiri
- Bab 58 Finola Tsu Diculik
- Bab 59 Kelemahannya
- Bab 60 Mereka Akan Segera Mati
- Bab 61 Keluarga Di yang Tak Tahu Malu
- Bab 62 Penghancuran Keluarga Di
- Bab 63 Melangkah di atas Danau
- Bab 64 Benar Kan, Kak Yadiel?
- Bab 65 Apakah Aku Membiarkanmu Pergi?
- Bab 66 Stefan Wu Yang Melongo
- Bab 67 Habis Rejeki Keluarga Lin
- Bab 68 Hari Kebangkrutan Keluarga Lin
- Bab 69 Tamu tak Diundang
- Bab 70 Bila Tidak Memikirkan Jangka Panjang, Pasti Galau Dalam Waktu Dekat
- Bab 71 Little Witch Girl
- Bab 72 Pergi Undang Kembali!
- Bab 73 Sudah Pukul, Lalu?
- Bab 74 Master Ilmu Sihir
- Bab 75 Level Fondasi
- Bab 76 Kalian Telah Menyinggung Orang yang Tidak Seharusnya
- Bab 77 Bella Fang si Penghasut
- Bab 78 Kakek Tsu yang Kaget!
- Bab 79 Aku menarik kembali kata-kataku!
- Bab 80 Bagaimana Mungkin!
- Bab 81 Seharusnya Kamu Memanggilku Apa?
- Bab 82 Bar Kota X
- Bab 83 Berani-beraninya Kamu Memukuli Kakak Pertamaku?
- Bab 84 Perempuan yang Menggoda
- Bab 85 Ini Milikku
- Bab 86 Keluarga Feng dari Kota X
- Bab 87 Keluarga Feng yang marah besar
- Bab 88 Hanya segini?
- Bab 89 Mengampuni Nyawamu
- Bab 90 Keluarga Tsu Kota B
- Bab 91 Kimmy Feng selesai bertapa
- Bab 92 Yang mana Erick Qin
- Bab 93 Tidak ada mengaku kalah, hanya ada hidup dan mati
- Bab 94 Bagiku membunuhnya hanya seperti meyembelih ayam!
- Bab 95 Bertarung dengan Kimmy Feng!
- Bab 96 Tunduk Atau Mati
- Bab 97 Terkenal
- Bab 98 Keluarga Feng Memberikan Upeti
- Bab 99 Undangan Brian Chi
- Bab 100 Makan Itu!
- BAB 101 Kunjungan Bintang
- BAB 102 Teknik Pelihara Roh
- BAB 103 Aku Masuk Tidak Perlu Tiket
- BAB 104 Bakat Mengubah Wajah
- BAB 105 Kalian Bertarung Sekali Saja
- BAB 106 Taukah Kamu Siapa Dia?
- BAB 107 Menghancurkan Sepuluh Gerbang Naga
- Bab 108 Memanfaatkan Kesulitan Orang Lain
- Bab 109 Barangnya Di Tanganku
- Bab 110 Arus Bawah
- Bab 111 Makan yang Kenyang
- Bab 112 Teman Lama Yang Cuek dan Dingin
- Bab 113 Tamu Tak Diundang
- Bab 114 Tubuh Suci
- Bab 115 Musim Gugur Penuh Masalah
- Bab 116 Orang tua yang misterius
- Bab 117 Finola Tsu dibawa pergi
- Bab 118 Erick Qin yang frustasi
- Bab 119 Pengumuman dari Mario
- Bab 120 Kakek Tsu muncul
- Bab 121 Menjelang Keluar Pertapaan
- Bab 122 Ajak Bertarung
- Bab 123 Berjuang Mati-matian Untuk Menyelamatkan
- Bab 124 Bertarung Melawan Mario
- Bab 125 Trik Apa, Tong Kosong Nyaring Bunyinya
- Bab 126 Aku Terlalu Baik Dengan Kalian
- Bab 127 Kematian Danish Feng
- Bab 128 Dia Hanya Perlu Mengenalku
- Bab 129 Permintaan Kerja Sama dari Evelin
- Bab 130 Pertemuan Keluarga The Scarman
- Bab 131 Apakah Dia Layak?
- Bab 132 Bertaruh
- Bab 133 Kalah Dua Ronde Berturut-turut
- Bab 134 Mengucapkan Salam Tahun Baru
- Bab 135 Tamu Terus Berdatangan
- BAB 136 Pasti Membiarkan Kalian Datang Dan Tidak Dapat Kembali
- Bab 137 Grandmaster Berkumpul Bersama
- Bab 138 Raja Obat Lahir
- Bab 139 Aku Sudah Malas Mengurus Kamu!
- Bab 140 Aku Menendang Kamu Sampai Mati!
- Bab 141 Aku Tak Lagi Sungkan Pada Raja Obat Ini
- Bab 142 Menelan Raja Obat
- Bab 143 Kamu Datang Di Saat Yang Tepat!
- Bab 144 Masa Inedia
- Bab 145 Tidak Tahan Dengan Satu Pukulan
- Bab 146 Apakah kamu mempunyai kesempatan?
- Bab 147 Satu Pukulan Menghancurkan
- Bab 148 Kematian Stefen Tsu
- Bab 149 Meminjam Uang
- Bab 150 Orang Yang Sombong dan Mendominasi
- Bab 151 Kemarahan
- Bab 152 Aku Rasa Kamu Tidak Perlu Bekerja Lagi
- Bab 153 Bertaruh
- Bab 154 Rahasia Keluarga Tsu
- Bab 155 Pergi Menagih Hutang
- Bab 156 Tidak ada Yang Bisa Menghutangiku
- Bab 157 Tamat Sudah Riwayatmu!
- Bab 158 Kesalahan Terbesar Kamu
- Bab 159 Ramal Dirimu Sendiri
- Bab 160 Satu Tebasan, Musnah
- Bab 161 Hancur dalam Satu Tinjuan
- Bab 162 Menghancurkan Kediaman Xuanmin
- Bab 163 Kemampuan Seorang Kakek Misterius!
- Bab 164 Orang Terhebat di Dunia
- Bab 165 Bella Fang Penyebab Masalah
- Bab 166 Kemampuan Bella Fang
- Bab 167 Apa yang dimaksud dengan perbedaan
- Bab 168 Sepuluh Gerbang Naga mengeluarkan perintah untuk membunuh
- Bab 169 Tidak biasa
- Bab 170 Serang!
- bab 171 Orang tua misterius muncul lagi!
- Bab 172 Orang tua melawan
- Bab 173 Sepuluh gerbang naga mengaku kalah
- Bab 174 Hadiah
- Bab 175 sikap yang buruk
- Bab 176 Tampang Seperti Ini
- Bab 177 Para Jenius Berkumpul
- Bab 178 Membuka Harga Setinggi Langit
- Bab 179 Benar-benar Pil Dewa!
- Bab 180 Membuat Pil Langsung di Tempat!
- Bab 181 Semoga Kamu Beruntung
- Bab 182 Aku Di sini
- Bab 183 Selamat Tinggal
- Bab 184 Celen Yu
- Bab 185 Peti Mati
- Bab 186 Peti Mati Ini Untukmu
- Bab 187 Melahap Mutiara Naga
- Bab 188 Dua Triliun
- Bab 189 Master Obat Dari Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 190 Kenapa Anda Berada Di Sini?
- Bab 191 Kamu Sama Sekali Belum Menyembuhkan
- Bab 192 Potong Menjadi Dua!
- Bab 193 Reiki Yang Mengerikan
- Bab 194 Dedikasi Livia Shen
- Bab 195 Sayangnya Bukan Kamu
- Bab 196 Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 197 Bertemu kembali dengan keluarga Lin
- Bab 198 Transformasi Agnes Lin
- Bab 199 Aku akan keluar sekarang
- Bab 200 Pertarungan dengan dua bersaudara dari keluarga Hong
- Bab 201 Menghitung hutang yang dulu dan yang sekarang
- Bab 202 Ketua Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 203 Ketua yang annex
- Bab 204 Kamar Finola Tsu
- Bab 205 Internet troll, Davison Xu
- Bab 206 Richie Dong Datang
- Bab 207 Perjanjian Finola Tsu dan Richie Dong
- Bab 208 Teratai Salju Sepuluh Ribu Tahun
- Bab 209 Kecerdasan Davison Xu
- Bab 210 Tiga Ratus Dua Puluh Sembilan Kali Pembentukan Tubuh
- Bab 211 Taruhan Berbagai Pihak
- Bab 212 Menerima Tantangan Richie Dong
- Bab 213 Fisik Yang Menakutkan
- Bab 214 Akhir Dari Kekuatan
- Bab 215 Menggagetkan Semua Orang
- Bab 216 Kakek Tsu Menghilang
- Bab 217 Tempat Terlarang
- Bab 218 Tiga Permintaan Celen Yu
- Bab 219 Bagaimana Jika Aku Memberimu Diskon 20%?
- Bab 220 Lumpuhkan Dia
- Bab 221 1 Orang Melawan 200 Orang
- Bab 222 Kemunculan Jasper Xia
- Bab 223 Hanyalah Seorang Grandmaster
- Bab 224 Dia Adalah Erick Qin!
- Bab 225 Bunuh Jasper Xia!
- Bab 226 Perjalanan Melarikan Diri
- Bab 227 Niat Buruk Erick Qin
- Bab 228 Tidak Tahu Diri
- Bab 229 Tidak Ada Siapa Pun yang Dapat Menolong Kamu
- Bab 230 Robert Xia yang Murka
- Bab 231 Tuan Besar Xia, Lama Tidak Bertemu
- Bab 232 Ketua yang Melindungi Bawahannya
- Bab 233 Intimidasi Finola Tsu
- Bab 234 Posisi Sesepuh di Kediaman Dewa Pengobatan
- Bab 235 Anggota Keluarga Chu Telah Tiba
- Bab 236 Harley Tang yang Berbangga Diri
- Bab 237 Pil Mujarab Pondasi
- Bab 238 Lebih Baik Kamu Pertimbangkan dengan Baik
- Bab 239 Ayah Jack Tsu
- Bab 240 Rencana Licik Sheila Xiao
- Bab 241 Makan Dia
- Bab 242 Ketua Dalam Bahaya
- Bab 243 Lebih Muda dan Lebih Cantik Daripada Kamu
- Bab 244 Ketua Yang Gagah
- Bab 245 Grandmaster level 7
- Bab 246 Bertarung Dengan Robert Xia
- Bab 247 Robert Xia Yang Keras Kepala
- Bab 248 Tamu Tidak Diundang
- Bab 249 Asosiasi Budo
- Bab 250 Kenalan Finola Tsu