Beautiful Love - Bab 40 Baik Tuan Qin

Setelah dia mencabut semua tumbuhan obat tersebut dan membungkusnya, Erick Qin pun bersiap-siap untuk pulang.

Pukul delapan malam lewat, ketika Erick Qin memutuskan untuk membuat obat, Alex Sha tiba-tiba menghubungi dia.

Dia dengan hangat berkata: "sobat, ayo pergi melihat-lihat pemandangan Kota D pada malam hari."

Erick Qin menolaknya berkata: "kalian saja yang bersenang-senang, aku tidak perlu ikut."

"Aduh, bagaimana boleh seperti itu. Kapan lagi kamu datang kemari, tentu saja kami harus bersikap menyambut tamu." Setelah selesai berbicara, Alex Sha berhenti sejenak lalu dengan pelan berkata: "ini juga keinginan Hilary Gong."

Erick Qin tersenyum pahit dan mengiyakannya.

Setelah memberitahu alamatnya kepada Alex Sha, kira-kira setengah jam kemudian, sebuah mobil tiba di depan gerbang tempat penginapan.

"Kamu tinggal di tempat seperti ini?" Begitu Hilary Gong turun dari mobil, dia pun langsung mengerutkan keningnya.

Erick Qin menjelaskan: "pemandangan di sini lebih indah dan lebih dekat dengan alam."

"Tidak ada uang ya tidak ada uang, untuk apa mencari alasan untuk dirimu sendiri lagi. Aku paling tidak suka dengan orang yang seperti kalian ini." Hilary Gong mendengus.

Erick Qin juga tidak marah, dia melambaikan tangan berkata: "ayo masuk ke mobil."

Sekelompok orang melaju menuju ke kota. Di tengah perjalanan, Alex Sha berkata: "kamu tahu apa yang paling terkenal di Kota D?"

Erick Qin berpikir sejenak lalu berkata: "pemandangan?"

"Haha." Alex Sha menggelengkan kepalanya, "pemandangan memang termasuk ke dalam salah satu keunggulan Kota D, tetapi yang paling terkenal adalah lapangan tinju. Kamu masih belum tahu bukan jika Kota D adalah tempat yang terkenal akan seni bela diri."

Begitu selesai berbicara, Alex Sha terlihat sedikit membanggakan dirinya. Dia menggerakkan tangannya berkata: "seperti aku, aku terlihat seperti orang pada umumnya bukan? Tetapi orang pada umumnya itu tidak dapat mengalahkan aku!"

"Benarkah?" Erick Qin tersenyum.

"Nanti aku akan memperlihatkannya kepadamu. Di sini ada sebuah lapangan tinju bawah tanah, banyak anak orang kaya yang taruhan di sana." Alex Sha berkata, "tentu saja juga banyak petinju hebat yang ikut serta."

Erick Qin sangat tertarik akan hal ini, dia pun langsung mengiyakannya.

Mereka tiba di lapangan tinju bawah tanah. Tempat ini sama seperti tempat pelelangan yang juga harus mengambil papan nomor.

Setelah mereka mengambil sebuah papan nomor, mereka pun mencari tempat untuk duduk.

Alex Sha menunjuk ke arah petinju di atas panggung dan berkata: "aku beritahu kamu, aku tidak pernah kalah bertaruh di sini. Hanya dalam sekali lihat saja aku udah dapat mengenai siapa yang akan menang! Nanti kalian semua ikuti pilihan aku, aku yakin kalian pasti akan menang!"

Erick Qin dan The Scarman saling menatap satu sama lain dan mereka tersenyum di saat yang bersamaan.

Hilary Gong dan Victorie Gong tidak tertarik akan hal ini, mereka berdua pun pergi ke tempat menjual minum di lapangan tinju.

Di atas panggung, ada dua petarung yang saling bertarung. Cara yang mereka gunakan pun bermacam-macam. Ada seni bela diri tradisional dan juga boxing. Akan tetapi tujuan mereka hanya ada satu, yaitu mengalakan pihak lawan entah menggunakan cara apa.

Setelah bermain berapa putaran, Erick Qin menghela nafas berkata: "kelihatannya Kota D memang seperti apa yang dikatakan orang-orang. Hanya sebuah lapangan tinju bawah tanah sekecil ini saja, sudah banyak petarung-petarung hebat di dalamnya."

The Scarman menganggukkan kepalanya berkata: "setelah beberapa putaran, aku sudah melihat berbagai macam tinju. Ada Tinju gerbang delapan ekstremitas, Tinju Lengan, Tinju Selatan dan Seni Bela Diri Internal."

"Kamu mengerti kungfu?" Alex Sha dengan sedikit terkejut menatap ke arah The Scarman.

The Scarman tidak mengatakan apa-apa, dia pun hanya menganggukkan kepalanya.

Alex Sha seperti sebuah kotak obrolan, dia terus berbicara tanpa henti di sampingnya.

Sedangkan Erick Qin tidak mendengarnya satu pun, dia hanya menatap lurus ke arah panggung dan terus membandingkan keahlian mereka.

"Jika aku yang naik, pasti aku dapat menang terus-menerus." Erick Qin berpikir di dalam hatinya.

"Ini bukannya Alex Sha?" Pada saat ini, seorang wanita dengan rok mini menutupi pinggulnya berjalan ke arah mereka.

Alex Sha mengerutkan keningnya setelah melihat orang itu dan bergegas mengarahkan kepalanya ke arah lain.

Wanita mengenakan rok mini itu tertawan mengejek berkata: "untuk apa kamu datang ke sini? Apakah kamu sudah lupa akan pelajaran terakhir yang kamu dapatkan itu?"

Wajah Alex Sha memerah, tetapi dia masih terdiam.

Wanita mengenakan rok mini itu mendorong pundak Alex Sha dan dengan kesal berkata: "aku sedang berbicara dengan kamu, apakah kamu tidak mendengarnya?"

Alex Sha berkata: "terserah aku, aku ingin pergi ke mana. Apa hubungannya denganmu?"

Wanita mengenakan rok mini itu tiba-tiba berteriak begitu mendengar ucapannya. Dia menunjuk Alex Sha dan berkata: "nyalimu sudah bertambah besar ya. Bagus, kamu tunggu saja."

Setelah selesai berbicara, wanita yang mengenakan rok mini itu membalikkan badannya dan pergi.

"Kamu mengenalnya?" Erick Qin bertanya dengan asal.

-Alex Sha dengan canggung berkata: "mantan pacarku, lalu dia berselingkuh dengan salah satu petinju di sini dan aku menamparnya."

"Lalu?" Erick Qin bertanya dengan nada tertarik.

"Lalu.....lalu kembali bertemu lagi di sini...." Suara Alex Sha semakin kecil.

"Lalu kamu dipukul oleh kekasihnya yang merupakan seorang petinju itu?" Erick Qin berbicara dengan nada bercanda.

Wajah Alex Sha memerah, tetapi dia tidak mengatakan apa pun. Itu artinya benar.

"Sebaiknya kita lekas pergi." Setelah berpikir selama beberapa saat, tiba-tiba Alex Sha beranjak.

"Pergi? Aku belum puas melihatnya." Erick Qin berkata.

"Kita datang lagi lain hari ya?" Alex Sha terlihat ketakutan, dia dengan sepenuh tenaga memegang lengan Erick Qin lalu berjalan ke arah tempat menjual minuman.

Erick Qin dan The Scarman hanya dapat mengikuti dia dan berjalan ke tempat menjual minuman.

Pada saat ini Hilary Gong dan Victorie Gong sedang duduk dan berbicara santai. Setelah Alex Sha menghampiri mereka, dia pun berkata: "ehm itu, ayo kita pergi, kita pergi ke tempat lain."

"Sebegitu cepatnya?" Hilary Gong berbiara dengan nada aneh.

"Iya." Alex Sha tidak berniat menjelaskan, akan tetapi dia terus melihat ke sekeliling.

Pada saat ini, wanita tadi yang mengenakan rok mini datang membawa seorang pria tinggi besar kemari.

Seketika ekspresi Alex Sha berubah dalam sesaat, dia merasa sangat ketakutan.

"Suamiku, beri dia pelajaran!" Wanita yang mengetakan rok mini itu menunjuk ke arah Alex Sha dan berbicara dengan dalam.

Petarung itu dapat menghabisi Alex Sha dengan mudah, dia memegang erat pundak Alex Sha dan berkata: "nyalimu besar juga ya, kamu berani menganggu kekasihku? Kamu sudah lupa pelajaran terakhir yang aku berikan ya?"

Meskipun Alex Sha merasa sangat takut di dalam hatinya, akan tetapi di depan banyak orang, dia pun memaksakan dirinya berkata: "apa....apa hebatnya kamu. Aku belum tentu kalah darimu jika kita bertarung di dalam arena....."

Petarung itu tertegun lalu tertawa terbahak-bahak: "kamu serius? Baiklah, kalau begitu ayo kita memasuki arena bersama-sama, kamu berani tidak?"

Ekspresi Alex Sha semakin buruk, bentuk tubuh mereka berdua saja memiliki perbedaan yang sangat jauh, bagaimana mungkin dia dapat mengalahkannya.

"Hari.......hari ini aku tidak enak badan, aku tidak ingin bertarung." Alex Sha berbicara dengan wajah memerah.

Petarung itu mendengus: "brengsek, tidak perlu berbasa-basi denganku. Kamu hanya punya dua pilihan saat ini. Pertama kamu berlutut dan meminta maaf kepada kekasihku atau masuk ke dalam arena. Kamu pilihlah sendiri."

"Kamu ini terlalu kelewatan." Victorie Gong berbicara dengan nada marah.

"Apa urusannya denganmu? Mengapa banyak sekali omong kosongmu? Kamu percaya tidak kamu akan dibuang ke belakang arena?" Wanita yang mengenakan rok mini pun berbicara dengan ekspresi sombong.

Victorie Gong masih ingin berbicara, akan tetapi Alex Sha bergegas melambaikan tangannya, dia mengisyaratkan dia untuk diam.

"Bagaimana Tuan Alex? Kamu ingin berlutut dan meminta maaf atau kita berdua memasuki arena?" Petarung itu tidak berhentinya memukul pundak Alex Sha dan bertanya.

Alex Sha membuka mulutnya, dia tidak tahu harus berbuat apa.

"Temanku juga seorang petarung, bagaimana jika kamu bertarung dengan dia?" Pada saat ini, Erick Qin yang terdiam sejak tadi pun tiba-tiba membuka suara.

Petarung itu melirik sekilas ke arah Erick Qin lalu mendengus: "boleh, jika ada orang yang ingin mati, maka aku harus mengabulkannya."

Erick Qin menganggukkan kepalany, dia melihat ke arah The Scarman dan berkata: "dia sudah mengatakan bahwa ini adalah pertarungan hidup dan mati."

The Scarman sedikit membungkukkan badannya dan berkata: "baik Tuan Qin."

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu