The Serpent King Affection - Bab 20 Apakah Kau Benar-Benar Raja Ular?

Juga di saat ini, si Ular Putih merasakan sebuah kekuatan besar yang mendekat. Dia kaget hingga seluruh badannya bergetar, ikatannya yang menolong wanita itu menjadi longgar.

" Aaah... "

" Aaah... "

Seorang ular, hampir terjatuh dari pohon, dua orang lelaki di depan dan di belakang, yang satu menangkap manusia, yang satu menangkap ular.

Akhirnya, aku tertolong. Bersandar pada dada si Lelaki Rupawan yang lebar, adalah kesadaranku yang terakhir.

Saat si Ular Putih jatuh sosoknya berubah. Ketika dia menyadari telah ditangkap oleh lelaki berbaju putih, si Ular Putih berubah menjadi gadis cantik.

Dua pasang mata bertemu, wajah si Ular Putih memerah. Setelah hidup ratusan tahun, baru kali ini dia bersentuhan dengan lelaki tampan, membuatnya sedikit canggung.

" Kau tidak apa kan? "

Si Lelaki menanyakan tanpa berekspresi, jika bukan karena dia menyelamatkan nona Isabelle Yao, dia mungkin tidak akan peduli tentang hidup dan matinya.

Si Ular Putih menggelengkan kepala, dia tidak apa-apa, tidak tahu apakah si gadis itu kenapa-kenapa. Dia sangat khawatir.

Dia menoleh melihat adegan si Raja Ular memeluk manusia wanita, si Ular Putih terkejut dan seketika mengubah dirinya menjadi bentuknya semula. Lalu ia bersembunyi dibalik daun sebesar telapak tangan, pantas saja tadi merasakan ada kekuatan yang besar, ternyata Raja Ular muncul. Ular Putih yang bernyali kecil ini menyaksikan sendiri kemunculan Raja Ular, seketika ia dikageti oleh keberadaan kekuatan si Raja Ular.

Tidak hanya si Ular Putih, tapi ular lain juga dapat merasakannya. Semua hanya bisa diam tidak bergerak, menyaksikan kehadiran si Raja Ular. Ini adalah hal yang ditunggu oleh semua ular.

Austin Ye memeluk wanita, tidak melihat para ular sedikit pun. Berubah menjadi emas lalu menghilang begitu saja.

Penjaga Andrew Bai juga berjalan menuju kumpulan pohon, seketika ia juga ikut pergi. Di hutan hanya tersisa kumpulan ular yang menatap dengan hormat menyongsong kepergian mereka.

Saat hendak sadar diri untuk kesekian kali, baru saja membuka mata, langsung melihat sebuah wajah yang mempesona, wajah yang dingin namun menatap dengan hangat.

" Kau sudah bangun. "

Suara indah lelaki tampan itu, dia menatapku.

" Iya. "

Aku mengangguk,sekilas memandang sekitar. Aku tidur di ranjang besar, ditemani seorang lelaki tampan, tidak perlu lagi ketakutan digigit ular.

" Kau, benar-benar Raja Ular? "

Kenapa aku tidak bisa melihatnya, dia bisa berubah menjadi ular, lebih baik hidup menjadi manusia.

" Ada masalah kah? "

Dia benar-benar Raja Ular, ular yang sangat besar. Bahkan sosoknya, sosoknya yang sekarang ini, tidak ada yang aneh sekali pun.

Aku menggeleng kepala, tidak ada apa-apa, raja ular ya raja ular. Dia lebih mendingan ketimbang ular-ular di hutan itu, tidak peduli manusia atau ular.

" Raja. "

Saat ini, suara seorang lelaki terdengar dari luar pintu, itu adalah penjaga Andrew Bai.

" Masuklah. "

Suara si Tampan yang dingin itu, tidak mempedulikan orang yang dibelakangnya. Pandangannya terpaku kepada wanita yang ada didepannya.

" Nona Isabelle Yao. "

Melihatku duduk di ranjang, penjaga Andrew Bai memberi hormat padaku, sangat sopan.

Aku mengangguk mengiyakan, dalam hati berkata, Si Xiao Bai ini bisa jadi juga bisa berubah menjadi ular.

" Bicaralah. "

Kata-kata yang dingin mengganggu pikiranku, aku hanya diam mendengarkan mereka berdua berbicara.

" Kami telah melaksanakan perintah Raja. Para dayang yang melayani nona Isabelle Yao telah dihukum mati. "

Penjaga Andrew Bai memberi hormat.

Austin Ye berdeham, tidak bereaksi dan bersimpati apapun.

" Tidak ada lagi yang saya laporkan, hamba undur. "

Selesai bicara penjaga Andrew Bai langsung keluar.

" Sebentar. "

Kata-kataku membuat dua lelaki ini menatap heran kearahku, penjaga Andrew Bai menghentikan langkahnya dan kembali, memberi hormat ditempat, tidak tahu apa yang hendak aku katakan.

" Kenapa kau menghukum mati para dayang? "

Aku ingin tahu, apakah hukuman mati para dayang ada hubungannya denganku atau tidak.