Awesome Husband - Bab 340 Semangat Perang Yang Membara
“Bunuh, bunuh, bunuh!”
Semua orang terlihat kesal.
Dua Kolonel Jenderal gugur dalam satu peperangan, ini benar-benar mempermalukan Northland!
Juga merupakan sebuah hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Pada saat ini, niat membunuh mereka sulit sekali ditenangkan, mereka ingin sekali segera membunuh mereka hingga bersih.
Keenam Kolonel Jenderal yang terpisah tentu saja paham apa yang sebenarnya terjadi, mereka bahkan merasa sangat senang terhadap cara penyelesaian yang dilakukan Sean Xiao.
Walaupun alasan yang ia tuturkan terdengar sangat tidak masuk akal, namun Sean Xiao adalah dewa di Northland, dia adalah seorang kaisar bagi tentara Northland, mereka akan mematuhinya tanpa persyaratan.
Terlebih lagi, tidak dapat dibayangkan seberapa besar pukulan ini bagi pengikut Davis dan Zack Cen.
Hal ini juga tentu saja semakin membuat pasukan dari Batalion Davis merasa semakin berantakkan.
Menjadikan Batalion Davis sebagai seorang pahlawan itu lebih menyepelekan mereka, jika dilihat dalam jangka panjang, hal ini akan memicu keraguan para tentara Batalion Davis.
Serta bagi tentara Batalion Penerobos, kematian Panglima Tertinggi itu sudah memicu semangat mereka untuk bertarung, setiap orang merasa sangat tersakiti.
Mereka menguatkan kemampuan bertarung mereka.
Terlebih lagi, mereka mempunyai tujuan yang lebih mendalam lagi, menjaga harga diri Raja Naga.
Anak tirinya ini adalah pengikut pasukan asing, hal ini tentu saja merupakan sebuah pukulan yang sangat besar terhadap Raja Naga, Tuan besar sudah bertarung dalam peperangan yang tidak terhitung jumlahnya demi rakyat, ia bahkan tidak berkeluarga sampai tua.
Tetapi ia tidak bisa menikmati hari-hari tuanya, ini bukanlah sesuatu yang ingin dilihat oleh Sean Xiao.
Terlihat jelas bahwa Raja Naga juga paham, dia merasa semakin puas terhadap anak tirinya ini.
Selama ada dirinya, maka dia dapat mengundurkan diri dari peperangan ini, lalu melakukan hal-hal belakang dalam battalion utama.
“Aku tahu kalian semua merasa sangat kesal, sama saja, aku juga sangat kesal.”
Suara Sean Xiao tidak keras, namun tidak ada satupun kata yang tidak sampai di telinga mereka.
“Jadi, kita harus mengubah kesedihan ini menjadi semangat untuk bertarung, sampaikan kepadaku, apa yang harus kita lakukan berikutnya!”
“Balas dendam!”
“Balas dendam!”
“Balas dendam!”
Semua orang berseru,”Bunuh habis pihak lawan, bunuh semua bibit mereka, bunuh mereka hingga mereka tidak mempunyai penerus lagi!”
“Baik!”
Sean Xiao kembali menekan tangannya, tempat latihan seni bela diri itupun kembali heninh.
“Negara boleh kehilangan pahlawan dalam satu hari, namun keluarga tidak boleh kehilangan pemimpin satu hari pun, pasukan tidak boleh kehilangan Panglima Tertinggi satu haripun, Batalion Davis, keluar Army Thorn!”
Army Thorn adalah utusan yang dimasukkan Morgan Qin ke dalam Batalion Davis, identitas sebenarnya adalah Batalion Keenam dari Batalion Fearless, Ketua Batalion Pembunuh.
Karena kontribusinya beberapa tahun yang lalu, Sean Xiao menghargainya, lalu membiarkannya bersembunyi di dalam Batalion Davis.
Batalion Davis tidak mungkin beranggotakan orang-orang dari suku yang berbeda, mereka memerlukan asimilasi tentara!
Namun identitas Army Thorn sudah diubah menjadi anggota Kelompok Oirat yang mati.
Seorang lelaki bertubuh besar dengan sekiranya seratus delapan puluh sentimeter memunculkand iri dari tengah kerumunan dan berjalan maju,”Dewa Perang Yang Mulia!”
Tatapannya terlihat sangat memanas, ia sudah bersembunyi dalam Batalion Davis selama bertahun-tahun, juga sudah membunuh lawan yang tidak terhitung lagi jumlahnya, demi mendatangkan sumber bagi Morgan Qin, maka ia pun mencari koneksi Davis ini.
“Army Thorn, sudah bergabung selama delapan tahun, membunuh tiga ribu lawan, ikut serta dalam ratusan perang berskala kecil maupun besar, jasanya ini sudah sangat luar biasa. Ia dapat bertindak kejam ke orang luar, namun bertindak halus ke pihak dalam, hingga mendapatkan kasih sayang dari para tentara. Mulai hari ini, kamu adalah pengganti Panglima Tertinggi Batalion Davis, setelah peperangannya selesai, kita akan bergantian secara bergilir!”
Sean Xiao menatap Army Thorn, Army Thorn juga menatap Sean Xiao,”Terima kasih, Dewa Perang!”
Army Thorn merasakan perasaan tersentuh yang bertambah hingga berkali-kali lipat, delapan tahun, delapan tahun, dia akhirnya dapat berjalan keluar dari balik layar.
Terlebih lagi, ia kini langsung naik jabatan hingga menduduki posisi Panglima Tertinggi.
Ini adalah kebanggaan yang tidak dapat dipungkiri, selain dari Raja Naga dan Dewa perang, posisinya ini sudah setara dengan Panglima Tertinggi di Northland, setidaknya sudah mencapai tingkatan Mayor Jenderal.
“Tidak perlu berterima kasih padaku, kamu seharusnya berterima kasih pada dirimu sendiri, kamu sendiri yang berusaha keras untuk mendapatkan semua kebangganmu hari ini.”
Sean Xiao menepuk bahunya, lalu berpaling menghadap ke semua orang,”Aku ingin kalian memahami satu hal, tidak ada koneksi yang diperlukan di Northland, selama kalian berusaha, maka aku bisa memberikan kebanggan yang memuaskan bagi kalian!”
“Bahkan menurunkanku saja juga bukan merupakan sebuah hal yang tidak masuk akal!”
Ucapan Sean Xiao ini langsung membuat semua orang bersemangat, kekonyolan apa ini, posisi Dewa Perang tidak akan boleh digoyangkan sampai kapanpun!
Namun, ucapan Sean Xiao ini benar-benar membuat mereka paham akan satu hal, tombak yang berada di tangan mereka ini dapat menjadi jalur yang paling tepat bagi mereka untuk mencapai puncak.
Seperti apa yang Sean Xiao katakan, tidak ada jalur koneksi di Northland, semua yang Sean Xiao dapatkan hari ini adalah hasil dari semua usahanya sendiri.
Setelah Army Thorn mengundurkan diri, Sean Xiao kembali berkata,”Edge Sui, maju!”
Edge Sui dari Batalion Penerobos juga merupakan salah satu pengintai yang diutus Morgan Qin, dia yang menemui koneksi Zack Cen.
Tentu saja serupa, dia juga sangat berjasa, sudah membunuh lawan yang tidak terhitung lagi jumlahnya.
Edge Sui melangkah maju,”Dewa Perang Yang Mulia!”
Dalam menghadapi dewa di Northland, dia sudah tahu apa yang akan ia hadapi ketika Dewa Perang Northland memanggilnya, dia merasa sangat tersentuh dan bersemangat, tetapi dia tetap saja berusaha untuk membuat dirinya terlihat tenang.
Namun ini adalah Sean Xiao, bagaimana ia mungkin tidak goyah sedikitpun.
Rasa senangnya ini benar-benar tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
“Kamu melaksanakan tugasmu dengan sangat baik.”
Sean Xiao perlahan memujinya, mata Edge Sui langsung berkaca-kaca, bersembunyi di dalam Batalion Penerobos itu benar-benar sangat sulit.
Dia sudah melewati kebahayaan yang tidak terhitung lagi jumlahnya, ia melewati semuanya dengan bergantung kepada keberaniannya sendiri.
“Edge Sui, sudah bergabung dengan battalion selama delapan tahun, ikut serta dalam ratusan perang berskala kecil maupun besar, membunuh musuh yang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya, bahkan langsung memenangkan beberapa puluh peperangan, Ketua dari Batalion Kelima, Batalion Penerobos, memperoleh segala hormat dari para tentara.”
“Mulai hari ini, kamu akan menggantikan posisi Panglima Tertinggi Batalion Penerobos untuk sementara waktu, lalu digantikan secara bergilir setelah peperangannya selesai.”
“Terima kasih, Dewa Perang!”
Edge Sui benar-benar merasa sangat tersentuh, lelaki besar yang datang dari sisi utara inipun langsung menangis tersedu-sedu.
Apa yang disebut sebagai kebanggaan, ini dialah kebanggaan!
“Turunlah!”
Setelah menobatkan dua orang tersebut, Sean Xiao mengeluarkan album pencapaian dari balik punggungnya, album tersebut mencatata semua pencapaian yang didapatkan dari peperangan kemarin malam.
Ketika saatnya tiba, semua pencapaian yang tercatata ini akan ditempelkan di luar dan diperlihatkan kepada mereka semua.
Selain itu, hadiah mereka juga tentu saja akan dikirim secara menyusul.
Setelah semua orang bubar, Sean Xiao memanggil semua Pangilma Tertinggi Batalion ke Batalion Utama.
Dia duduk di posisi utama, sedangkan Raja Naga duduk di sisi kirinya.
Pasukan militer tidak bisa mempunyai dua pemimpin.
Sean Xiao sudah kembali, Raja Naga tentu saja akan mengundurkan diri, jika tidak, jika mereka bertengkar dan tidak dipimpin, hal buruk akan terjadi.
Lagipula, tidak ada orang yang merasa bahwa ini kurang tepat.
Bradley Zhang dan Bald Man tidak mempunyai hak untuk menghadiri pertemuan seperti ini, sehingga Bradley Zhang pun membawa Bald Man dan yang lainnya untuk berkeliling di sekitar Batalioun Utama Northland.
Saat melihat ada orang yang sedang berlatih di lapangan, sekalipun pelatihan mereka itu sangat melelahkan, namun masih saja tidak terhitung sebagai apa-apa jika dibandingkan dengan para tentara Northland.
“Kak Bradley, bolehkah kami berlatih bersama?”
Ucap Bald Man.
Bradley Zhang menganggukan kepalanya,”Pergilah!”
......
“Dua puluh lima ribu pasukan berkuda gugur dalam peperangan kali ini, dapat dikatakan bahwa musuh tersebut lengah hari ini, namun permasalahannya tidak akan semudah ini lagi jika kita bertemu kedepannya.”
Sean Xiao berkata,”Jumlah musuh lebih banyak, kita pasti akan sangat rugi jika kita terus bertindak keras, terlebih lagi, anggota kita lebih berharga, aku merasa sakit hati walaupun hanay satu yang tewas.”
Semua orang menganggukan kepalanya, ucapan Sean Xiao ini sangatlah masuk akal, mereka kini hanya sembarangan bertindak ketika pihak lawan kebetulan sedang lengah.
Jika mereka harus menggunakan cara yang keras, maka pasti akan terasa sangat sulit.
Para tentara Suku Houjin dan Suku Houxiong itu mulai menunggang kuda sejak kecil, bahkan bertumbuh dewasa menunggang kuda, kemampuan bertarung mereka sangatlah tidak lemah
Mereka berani beradu dengan binatang buas dengan menggunakan tangan kosong.
Suasana yang semakin sulit akan membina penguasa yang semakin kuat.
Mobilitas mereka sangatlah kuat, mereka mampu melarikan diri jika mereka tidak bisa melawan, jika tidak menghabiskan mereka secara keseluruhan, maka mereka tentu saja akan bangkit kembali.
Terlebih lagi, mereka kini juga sudah mempunyai banyak sekali tenaga luar negeri, mereka bukanlah orang yang mudah dihadapi, mereka adalah orang yang mampu melawan ratusan lawan secara pribadi.
Menurut Sean Xiao, seratus dari mereka, seribu nyawa sekalipun tidak akan bisa menandingi satu tentara Northland.
Konsep idenya inilah yang membuat para tentara Northland merasa tersentuh.
Seorang panglima tertinggi menjadikan dirinya sebagai seorang tentara biasa, bagaimana mereka tidak disebut mempertaruhkan nyawa mereka?
Poin yang satu ini juga mempengaruhi Panglima Tertinggi dari battalion lainnya secara mendalam.
“Kalau begitu, bagaimana?”
Maddox Chen berkata,”Bagaimana kalau kita mencari cara untuk memikat mereka keluar?”
“Memikat bagaimana?”
Carlos Zhang berkata,”Mereka tidak akan memunculkan diri dan bertindak dalam jangka waktu singkat ini karena kekalahan mereka dalam peperangan yang satu ini.”
Ahren Rao berkata,”Bagaimana kalau kita mengutus pesawat tempur tak berawak untuk pergi ke Kota Long, kita tidak perlu melakukan apapun, kita hanya perlu mengitari mereka dan menakuti mereka.”
“Ini ide yang cukup bagus!”
Ucap Morgan Qin sambil menganggukan kepalanya.
Connor Ji terdiam, jika ia harus berbicara, ia akan langsung mengutus tentara untuk pergi ke Kota Long dan membunuh mereka, apakah mereka takut tidak muncul?”
Handry Hu tersenyum, namun tidak berbicara.
Sedangkan ini adalah pertama kalinya Army Thorn dan Edge Sui menghadiri pertemuan seperti ini, mereka merasa sangat gugup, bagaimana mereka mungkin berani berbicara.
Mereka berdua duduk dengan erat, tidak memutar mata mereka, telinga mereka yang berada di kedua sisi terus mendengar, seakan-akan khawatir ketinggalan sepatah katapun.
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiAir Mata Cinta
Bella CiaoSomeday Unexpected Love
AlexanderBeautiful Lady
ElsaThe Gravity between Us
Vella PinkyAwesome Husband×
- Bab 1 Merekrut Menantu
- Bab 2 Satu Tamparan
- Bab 3 Aku Akan Menghabiskan Kalian
- Bab 4 Dipecat
- Bab 5 Apakah Dirut Zhang Sudah Datang?
- Bab 6 Harus Dirinya
- Bab 7 Datang Bertamu
- Bab 8 Keluarga Gudu
- Bab 9 Memohon Maaf
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas
- Bab 11 Gosip
- Bab 12 Menyanjung
- Bab 13 Menghadap Dewa Perang
- Bab 14 Kartu Hitam
- Bab 15 Overdraft Tak Terbatas
- Bab 16 Mata-Mata
- Bab 17 Menjual Posisi
- Bab 18 10.000 RMB
- Bab 19 Membeli Hadiah
- Bab 20 Menampar
- Bab 21 Pesta Ulang Tahun
- Bab 22 Memberikan Hadiah
- Bab 23 Sally Bai
- Bab 24 Orang Terkaya Datang
- Bab 25 Ibu Mertua Kejam
- Bab 26 Menampar Yongki Chen
- Bab 27 Tangani Dengan RRingan
- Bab 28 Membuat Masalah
- Bab 29 Penyuapan
- Bab 30 Beli Mobil
- Bab 31 Semuanya Datang Membuat Masalah
- Bab 32 Lelaki yang Mengerikan
- Bab 33 Mengobrol
- Bab 34 1 Juta RMB
- Bab 35 Cepat Keluar
- Bab 36 Menyesal
- Bab 37 Memutuskan Persahabatan
- Bab 38 Tidak Lebih Dari Sampah
- Bab 39 Meminta Maaf
- Bab 40 Keluarga
- Bab 41 Membicarakan Faktanya
- Bab 42 Dipermalukan Di Depan Orang Banyak
- Bab 43 Orang Bodoh Sedang Bermimpi
- Bab 44 Bersedih
- Bab 45 Datang Secara Pribadi
- Bab 46 Gundam
- Bab 47 Mengusahakan Walaupun Tidak Bersedia
- Bab 48 Tanggung Akibatnya Sendiri
- Bab 49 Anggap Aku Sebagai Manusia Tak Berguna
- Bab 50 Meminta Penjelasan
- Bab 51 Tidak Tahu Malu
- Bab 52 Rahasia
- Bab 53 Menolak Tamu Untuk Masuk
- Bab 54 Pindah Rumah
- Bab 55 Jing Xuan Zhai
- Bab 56 Tidak Ada Yang Boleh Merebutnya
- Bab 57 Bungkus Semuanya
- Bab 58 Satu Tempat Tidur
- Bab 59 Terima Nasib
- Bab 60 Kebangkrutan
- 61 Mengaktifkan Kembali
- 62 Pencuri
- 63 Hal Baik Tidak Akan Datang Terus
- 64 Hal Yang Buruk Terus Menerus Terjadi
- 65 Berlutut Minta Maaf
- 66 Untuk Apa Melakukannya Waktu Itu
- 67 Chen's Corp Baru
- 68 Jangan Sembarangan Menarik Hubungan Pertemanan
- 69 Bukan Orang
- 70 Berbeda Dengan Yang Lain
- Bab 71 Menghadiri Jamuan
- Bab 72 Ketua Asosiasi
- Bab 73 6 Miliar
- Bab 74 Sequinn Building
- Bab 75 Latihan
- Bab 76 Mason International Corp.
- Bab 77 Air Paling Bersih Di Dunia
- Bab 78 Jangan Menganggap Diri Sendiri Tahu Segalanya
- Bab 79 Jangan Mengomentari Orang Lain
- Bab 80 Pinjaman Sebesar 1 Miliar
- Bab 81 Jangan Bertindak Terlalu Terburu-buru
- Bab 82 Dihapus
- Bab 83 Keluarga Fu Hancur
- Bab 84 Memperdalam Titik Kelemahan
- Bab 85 Berkompromi
- Bab 85 Leo Chen Datang
- Bab 87 Tidak Ada Kesalahan
- Bab 88 Keluarga Zhou Dari Kota Guangzhou
- Bab 89 Memukuli Bergantian
- Bab 90 Pesta 1
- Bab 91 Perjamuan Malam 2
- Bab 92 Perjamuan Malam 3
- Bab 93 Semuanya Asli
- Bab 94 Master Cai
- Bab 95 Maafkan Aku Jika Bersikap Kasar
- Bab 96 Bercap Lipstik
- Bab 97 Membahas Kerja Sama
- Bab 98 Rendahan Seperti Semut
- Bab 99 Merekrut Pengikut
- Bab 100 Anak Durhaka
- Bab 101 Semua Orang Hebat Itu Kejam
- Bab 102 Makhluk Sialan Ini Tidak Boleh Dibiarkan Hidup
- Bab 103 Hati Wanita Sangat Sulit Ditebak
- Bab 104 Porselen Chaiyao
- Bab 105 Media Sosial
- Bab 106 Kamu Tidak Pantas Minum
- Bab 107 Kamu Tidak Perlu Mengurusku
- Bab 108 Bertengkar
- Bab 109 Kehangatan Di Hari Biasa
- Bab 110 Berhenti Beroperasi Untuk Perbaikan
- Bab 111 Menegur
- Bab 112 Harus Bertanggung Jawab Untuknya
- Bab 113 Kota Guangzhou Keluarga Ma
- Bab 114 Skema Ponzi
- Bab 115 Merawat Seumur Hidup
- Bab 116 Surat Hutang
- Bab 117 Berobat
- Bab 118 Badai Video
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Hadiah
- Bab 121 Pengakuan
- Bab 122 Penculikan
- Bab 123 Pengacara Penghancur Keluarga
- Bab 124 William Si Ma
- Bab 125 Membuat Kerjasama
- Bab 126 Kebangkrutan Keluarga
- Bab 127 Pedang Dinasti Qin
- Bab 128 Harga Awal
- Bab 129 Persyaratan
- Bab 130 Perubahan Keluarga Chen
- Bab 131 Mengambil Keuntungan Untuk Mendapatkan Sesuatu
- Bab 132 Suami Dan Istri
- Bab 133 Pedang Pembunuh
- Bab 134 Membicarakan Bisnis
- Bab 135 Berlutut Mengakui Kesalahan
- Bab 136 Perasaan Menyentuh
- Bab 137 Buku Tabungan
- Bab 138 Bisa Menakuti
- Bab 139 Berbakti
- Bab 140 Ginseng Liar
- 141 Balasan Hadiah
- 142 Meledak
- 143 Kartu Nama Kota
- 144 Pasti Mati
- 145 Musuh Bebuyutan
- 146 Titik Lemah
- 147 Tiga Keluarga Besar Kota Yun
- 148 Keluarga Durant
- 149 Niat Membunuh Yang Besar
- 150 Menyadari Lubuk Hati
- Bab 151 Mengantarnya Bertemu Dengan Tuhan
- Bab 152 Menaklukkan Owen Jin
- Bab 153 Rencana Jahat Yang Muncul
- Bab 154 Takut Hingga Mengompol
- Bab 155 Yaochi Financial Group
- Bab 156 Tim Inspeksi
- Bab 157 Dijebak
- Bab 158 Adrian Dugu
- Bab 159 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 1
- Bab 160 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 2
- Bab 161 Akhir Masalah
- Bab 162 Musuh Berkumpul
- Bab 163 Masakan Andalan
- Bab 164 Barang Antik Dinasti Song
- Bab 165 Memohon
- Bab 166 Pertemuan Besar Keluarga Su
- Bab 167 Seperti Merampok!
- Bab 168 Peringatan Dari Keluarga Si Ma
- Bab 169 Benneth Yu Menyerang
- Bab 170 Bald Man Belum Puas
- Bab 171 Benneth Yu Dieksekusi
- Bab 172 Penguasa Daerah Membunuh
- Bab 173 Kesulitan Tidur Di Malam Hari
- Bab 174 Keluarga Su Panik
- Bab 175 Ambil Alih
- Bab 176 Ibu Mertua Yang Aneh
- Bab 177 Rencana Jahat Yang Kembali Muncul
- Bab 178 Aktor
- Bab 179 Mengambil Keuntungan Pada Dua Pihak
- Bab 180 Perintah Penembak Runduk
- Bab 181 70 miliar RMB
- Bab 182 Tamu Tak Diundang
- Bab 183 Melihat Dunia Yang Lebih Luas
- Bab 184 Kesempatan Untuk Balas Dendam
- Bab 185 Tidak Tertandingi
- Bab 186 Acara Judi Batu
- Bab 187 Potongan Keberuntungan
- Bab 188 Potongan Kesialan
- Bab 189 Bahan Sejenis Kaca
- Bab 190 Menggemparkan
- Bab 191 Mencium Paksa
- Bab 192 Air Liur Bisa Menyembuhkan Luka
- Bab 193 Perasaan Fiona Qin
- Bab 194 Pergantian Pemilik
- Bab 195 Meminta Pertolongan
- Bab 196 Perintah Penggeledahan
- Bab 197 Kekuatan Yang Luar Biasa
- Bab 198 Pukulan Beruntun
- Bab 199 Pemerasan
- Bab 200 Bergabung
- Bab 201 Kehilangan Seorang Istri
- Bab 202 Membujuk Gryolf
- Bab 203 Menyerang
- Bab 204 Melindungimu
- Bab 205 Rantai Pertama
- Bab 206 Keluarga Yu Dihabisi
- Bab 207 Upacara Pemakaman
- Bab 208 Sangat Mengerikan
- Bab 209 Rumah Jagal
- Bab 210 Pendekar
- Bab 211 Mendesak Punya Anak
- Bab 212 Sally Bai Tertusuk Pisau
- Bab 213 Ancaman
- Bab 214 Konfrontasi
- Bab 215 Ingin Bertempur, Ayo Bertempur
- Bab 216 Keluarga Bai Mengakui Kesalahan
- Bab 217 Berbakti
- Bab 218 Memohon Bantuan
- Bab 219 Objek Yang Ingin Ditangkap Sudah Terkendali
- Bab 220 Jangan Pergi Malam Ini
- Bab 221 Menolak
- Bab 222 Mengelus-elus Dada
- Bab 223 Kematian Brandon Jiang
- Bab 224 Situasi Yang Sangat Kritis
- Bab 225 Aiden Shangguan
- Bab 226 Sally Bai Terpancing
- Bab 227 Mengantarmu Pulang
- Bab 228 Ditempel Ke Dinding
- Bab 229 Lilith
- Bab 230 Serang Selagi Panas
- Bab 231 Badai Akan Tiba
- Bab 232 Bantalan Tinju
- Bab 233 Clinton Lin Pergi ke Beijing
- Bab 234 Keluarga Wang di Beijing
- Bab 235 Tuan Sean Keluar Kota
- Bab 236 Hampir Menembus Pertahanan
- Bab 237 Teman Baik Bertemu
- Bab 238 Badut
- Bab 239 Memimpin Bawahan Sebaik Mungkin
- Bab 240 Impoten
- Bab 241 Perubahan Resmi
- Bab 242 Tak Tertandingi
- Bab 243 Meminta Maaf
- Bab 244 Kerabat Datang
- Bab 245 Sally Bai Dalam Keadaan Berbahaya
- Bab 246 Kematian Finn Bai
- Bab 247 Kedatangan Keluarga Shangguan
- Bab 248 Bersekolah
- Bab 249 Memutarbalikkan Kebenaran
- Bab 250 Cara Yang Kejam
- Bab 251 Perubahan Mental
- Bab 252 Sangat Percaya dan Sangat Yakin
- Bab 253 Keluarga Wei dari Tianjin
- Bab 254 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (1)
- Bab 255 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (2)
- Bab 256 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (3)
- Bab 257 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (4)
- Bab 258 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (5)
- Bab 259 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (6)
- Bab 260 Ambisi Samuel Wang
- Bab 261 Ketika Bunga Bermekaran, Harus Segera Di Petik
- Bab 262 Jangan Menunggu Dahan Tanpa Bunga Barulah Ingin Memetik Bunga
- Bab 263 Masih Ingin Mencicipinya Lagi
- Bab 264 Kekuatan Untuk Menindas Orang
- Bab 265 Tak Kenal Lelah
- Bab 266 Rokoknya Raja Naga
- Bab 267 Terobosan Bradley Zhang.
- Bab 268 Keluarga Wei Musnah.
- Bab 269 Memaksa Kaisar Turun Tahta.
- bab 270 Membersihkan Kota Tianjin.
- Bab 271 Keluarga Ji
- Bab 272 Menghasut
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Penawaran
- Bab 275 Pembunuh Datang Menyerang
- Bab 276 Tuan Zhao Bertindak
- Bab 277 Serangan Fatal
- Bab 278 Kehadiran Tim Inspeksi
- Bab 279 Bunuh Diri Karena Takut Akan Hukuman
- Bab 280 Menunjukkan Keahlian Masing-Masing
- Bab 281 Pertemuan Orang Tua
- Bab 282 Dia adalah Raja
- Bab 283 Kedatangan Edison Yang
- Bab 284 Identitas Sean Xiao
- Bab 285 Connor Ji pulang kerumah
- Bab 286 Kembali ke Northland
- Bab 287 Permintaan Maaf Dari Nick Dugu
- Bab 288 Hadiah Yang Sudah Lewat Satu Dekade
- Bab 289 Pemberitahuan Dari William Si Ma
- Bab 290 Ninja Fuso
- Bab 291 Keluarga Zheng Dari Donghai
- Bab 292 Pembunuhan yang Ganas
- Bab 293 Mimpinya Hancur
- Bab 294 Melakukan yang Sebaliknya
- Bab 295 Penyiksaan
- Bab 296 Rahasia Magda Zheng
- Bab 297 Semuanya Mati
- Bab 298 Kegilaan
- Bab 299 Bergiliran Meminta Maaf
- Bab 300 Pemicu Masalah
- Bab 301 Kepala Botak Bertemu Kepala Botak
- Bab 302 Seperti Harapanmu
- Bab 303 Menekan Semua Orang
- Bab 304 Pembalasan
- Bab 305 Harry Zheng
- Bab 306 Kematian Lincoln Zheng
- Bab 307 Masalah Donghai
- Bab 308 Baru Sebentar Tidak Berjumpa Seperti Sudah Lama Tidak Berjumpa
- Bab 309 Lagi Lagi Kartu Unlimited
- Bab 310 Kembangkan Wilayah Pasar Utara
- Bab 311 Kamu Jangan Sembarangan
- Bab 312 Melihat Rumah
- Bab 313 Sally Bai Hamil
- Bab 314 Semua Dendam Telah Selesai
- Bab 315 Yun Tea Laris Manis
- Bab 316 Kedatangan Cody Xiao
- Bab 317 Harta Yang Tak Ternilai
- Bab 318 Tante Juga Merupakan Ibu
- Bab 319 Masa Lalu Dan Sekarang
- Bab 320 Mengakui
- Bab 321 Mengenakan Gaun Pernikahan
- Bab 322 Menjadi Pengantin
- Bab 323 Bahaya Northland
- Bab 324 Hari Imlek Semakin Dekat
- Bab 325 Di Depan Menanam Bunga, Di Belakang Menanam Sayuran
- Bab 326 Hari Imlek
- Bab 327 Kota Long
- Bab 328 Quinn Chen Hamil
- Bab 329 Mental Tentara
- Bab 330 Menyerang
- Bab 331 Menyelesaikan
- Bab 332 Jalan Buntu Untuk Davis
- Bab 333 Ayah dan Anak, Akhirnya Bertemu
- Bab 334 Perperangan Semakin Dekat
- Bab 335 Masuk Ke Perangkap
- Bab 336 Pembasmian
- Bab 337 Jalan Tiga Arah
- Bab 338 Pemusnahan Kelompok
- Bab 339 Menara Mayat
- Bab 340 Semangat Perang Yang Membara
- Bab 341 Tindakan Pemenggalan
- Bab 342 Pertikaian
- Bab 343 Persiapan Sebelum Bertindak
- Bab 344 Semangat Berlatih
- Bab 345 Memulai Pemenggalan
- Bab 346 Berhasil
- Bab 347 Peperangan Mengenaskan
- Bab 348 Pembantaian
- Bab 349 Terhina
- Bab 350 Kemenangan
- Bab 351 Menghentikan Perang Dengan Peperangan
- Bab 352 Kompensasi 500 Miliar
- Bab 353 Raja Naga, Pensiun
- Bab 354 Mengunjungi Teman-Teman Lama
- Bab 355 Sean Xiao Kembali
- Bab 356 Kebahagiaan
- Bab 357 Akhir Cerita