Awesome Husband - Bab 238 Badut

Mereka berdua bertemu lagi setelah 12 tahun, awalnya mereka merasa agak canggung.

Tapi begitu mereka mengobrol tentang berbagai hal, rasa canggung itu perlahan lenyap.

Sean Xiao masih tetap Sean Xiao yang dulu, dan William Si Ma juga masih tetap William Si Ma yang dulu, mereka berdua tetap mempertahankan ikatan persahabatan yang tulus.

“Yaochi akan kuserahkan padamu.”

William Si Ma mengangguk, bahkan meskipun Yaochi bukanlah milik Sean Xiao, ia tetap akan melakukan yang terbaik dengan sepenuh hati.

“Keluarga Sima dan Keluarga Shangguan telah menggabungkan kekuatan, bisakah kau menghadapinya?” tanya William Si Ma.

“Mereka seperti ayam dan anjing, tak perlu diperhatikan.”

Sean Xiao mencibir, sama sekali tak mempedulikannya.

William Si Ma tak bertanya lebih lanjut, ia sangat mengenal sifat Sean Xiao, ia takkan besar mulut tentang masalah seperti ini.

“Kalau begitu aku akan berjuang sekuat tenaga,” kata William Si Ma dengan tulus.

Setelah mengetahui Sean Xiao adalah Dirut Yaoshi Corp dan Serice Corp, ia tak lagi merasa khawatir, ia ingin mengalahkan Keluarga Sima secepatnya, selain untuk balas dendam, ia juga ingin membangun bisnis yang kuat untuk Sean Xiao.

Ia samar-samar sudah bisa menebak apa yang ingin dilakukan Sean Xiao, yang bisa ia lakukan hanyalah membantunya mengenyahkan halangan-halangan yang menunggu di depannya.

“Kapan kau akan mengenalkanku pada kakak iparku?”

William Si Ma menoleh menatapnya.

“Beberapa saat lagi.”

Setelah merenungkannya, Sean Xiao merasa ini bukan waktu yang tepat, setelah ia membasmi seluruh musuhnya, barulah saat yang tepat untuk membeberkan segalanya.

“Baiklah.”

Ini adalah perusahaannya sendiri, tapi Sean Xiao berusaha menyembunyikan bahwa ia hendak membantu Chen’s Corp, pasti ada suatu rahasia yang tak boleh diungkapkan, maka William Si Ma tak bertanya lebih lanjut.

“Sudah larut, aku pulang dulu.”

Sean Xiao berpamitan lalu pergi.

Tak perlu saling mengantarkan, dalam persahabatan seperti ini, mereka tak perlu bersikap formalitas.

...............

Saat ia keluar dari Gedung Yaochi, hari sudah larut.

Ia mengeluarkan ponselnya, dan melihat Quinn Chen telah beberapa kali meneleponnya.

Ia menelepon balik, dan terdengar suara Quinn Chen di ujung telepon, “Paman Tua... kenapa sekarang baru menelepon balik?”

“Aku tadi bertemu teman lama dan keasyikan mengobrol,” kata Sean Xiao dengan jujur.

“Kau di mana?”

“Aku di Gedung Yaochi.”

Telepon ditutup, lalu beberapa menit kemudian, sebuah Maybach perlahan menghampiri dan berhenti di hadapan Sean Xiao.

“Paman Tua, aku lapar sekali.”

Setelah menurunkan jendela mobil, Quinn Chen berkata pada Sean Xiao.

“Ayo, kuajak kau makan enak.”

Sebagai ibukota Provinsi Guangdong, tentu saja Guangzhou memiliki yang terbaik dalam segala aspek.

Makanan di Kota Guangzhou dianggap sebagai yang terbaik di seluruh penjuru negeri.

Babi panggang, bebek panggang, sup lobster, ayam Hainan, semuanya sangat terkenal.

Begitu membicarakan makanan-makanan ini, Quinn Chen segera merasa tergiur.

Mereka tiba di sebuah restoran Cantonese, resto itu tidak terlalu besar, tapi sudah berusia lebih dari seabad, cita rasa makanannya sangat otentik. Begitu mereka berdiri di depan pintu, mereka sudah bisa mencium aroma wangi dari dalam, membuat orang tak tahan ingin makan di sana.

Saat mereka berdua masuk, mereka baru menyadari interiornya sangat mengagumkan, dekorasinya sangat mewah, dan semua meja dan kursi di dalamnya merupakan perabotan antik yang memberikan kesan vintage.

“Nona, apakah masih ada ruangan kosong?”

Sean Xiao bertanya pada pelayan di sebelahnya.

“Kebetulan sekali masih ada 1 ruangan kosong.”

Pelayan itu tersenyum, “Mari ikuti saya.”

Mereka berjalan di belakang pelayan itu dan tiba di depan sebuah ruangan.

Saat ini, tiba-tiba dari belakang mereka terdengar suara.

“Hei, aku pergi ke toilet dan kalian memberikan ruanganku pada orang lain?”

Seorang pria muda yang mengenakan jas Armani dan jam tangan Rolex membentak pelayan itu.

Dan di sebelahnya berdiri seorang wanita cantik yang mengenakan banyak perhiasan.

Ia mengerutkan kening, tampak tidak senang.

“Tuan, anda tidak memesan ruangan ini, jika anda memesannya sejak awal saya...”

“Pak!”

Sebelum ia selesai berbicara, pipinya telah ditampar hingga merah dan membengkak.

“Kurang ajar, kau malah menyalahkanku?”

Pria muda itu membentaknya, “Percaya tidak aku bisa membunuhmu?”

Pelayan itu memegangi pipinya, matanya meneteskan air mata, ia hanyalah pekerja part-time, dan pria di hadapannya mengenakan pakaian yang sangat mahal, ia pasti orang kaya, ia tak boleh menyinggungnya.

“Maaf, Tuan, aku salah.”

Ia membungkukkan badan dan mengakui kesalahannya.

“Huh, kali ini kumaafkan!”

Dengus pria itu, perlahan amarahnya mereda.

“Ini kesalahanmu, kau harus mengosongkan ruangan ini,” kata wanita itu dengan jengkel.

“Tapi, nona, ruangan ini telah...”

“Pak!”

Pelayan itu kembali ditampar, “Kau tak mematuhi perintahku? Panggil manajermu, aku ingin protes.”

Pelayan itu menjadi panik, dan kejadian ini juga menarik perhatian banyak orang di sekitarnya, manajernya segera datang dan membentaknya, “Kau tak bisa membereskan masalah ini? Jika tak bisa, pergilah!”

Pelayan itu hanya bisa diam dibentak-bentak seperti itu.

Setelah mengusir pelayan itu, manajer itu menatap kedua orang itu sambil tersenyum, mereka berdua berpakaian mewah, mereka pasti kaya raya, ia tak berani menyinggung mereka.

“Mohon maaf sekali, Tuan, Nona.”

Kata manajer itu dengan rendah hati, “Jika kalian merasa tidak puas, aku akan memecatnya.”

“Tak perlu.”

Pria itu mengibaskan tangannya, “Cukup kosongkan ruangan itu untukku.”

Ia menunjuk sebuah ruangan tak jauh dari sana.

Manajer itu menatapnya, lalu dengan canggung berkata, “Tuan... sudah ada orang di ruangan itu, menurut peraturan kami...”

“Pak!”

Pria itu menggebrak meja di depannya, “Aku tak peduli, ini kesalahan kalian, aku telah menyuruh kalian mengosongkan ruangan itu sejak tadi!”

“Kuberitahu kau, aku adalah kepala proyek Yaochi Financial Group, jika kau membuatku jengkel, aku akan memecatmu.”

Apa?

Pria ini adalah petinggi Yaochi Financial Group?

Manajer itu gemetaran, ia segera membuat keputusan, “Jangan marah, aku akan mendiskusikannya dengan tamu di ruang nomor 10 itu.”

Setelah berkata, dengan berlari kecil ia menghampiri ruangan itu dan mengetuk pintunya.

“Makanannya sudah tiba, restoran ini cepat sekali!”

Quinn Chen terkejut, mereka baru saja memesan makanan, dan dalam 2 menit sudah siap disajikan, cepat sekali.

Tapi yang masuk bukanlah seorang pelayan, melainkan seorang pria gemuk berseragam manajer.

Begitu masuk, manajer itu segera menatap mereka.

Mereka berpakaian kasual, tampak seperti karyawan biasa, tapi ia terkejut saat melihat kecantikan Quinn Chen.

Ia menatap Sean Xiao di sebelah Quinn Chen dan dalam hati mengumpat, “Damn, ia sungguh tak pantas mendapatkannya.”

“Selamat malam, Tuan dan Nona.”

Manajer itu tersenyum dan menghampiri mereka, “Begini, ruangan ini telah dipesan oleh orang lain sebelumnya, tapi pelayan kami melakukan kesalahan, sehingga ia mengantarkan kalian berdua ke sini.”

Quinn Chen mengerutkan kening, “Apa maksudmu? Kau ingin mengusir kami?”

“Nona, jangan salah paham, aku bukannya ingin mengusir kalian.”

Manajer itu tersenyum dan berkata, “Untuk menebus kesalahan kami, aku akan mencarikan tempat baru untuk kalian, dan kalian akan mendapatkan diskon 20%, bagaimana?”

“Apakah kau kira kami kekurangan uang?”

Tanya Sean Xiao dengan tenang.

“Damn, masih saja bersandiwara?”

Manajer itu mengumpat dalam hati, kaus yang dikenakan bocah ini sepertinya dibeli dari pedagang kaki lima.

Dan ia ingin berpura-pura kaya di hadapan wanita cantik ini?

“Tuan, aku...”

“Lama sekali, sudah beres belum?”

Sebelum ia selesai berbicara, pria itu dengan tak sabar masuk dan segera berkata pada Sean Xiao, “Ini ruanganku, segera pergilah kalian berdua!”

Tiba-tiba matanya berbinar.

Damn, can... cantik sekali wanita itu. Matanya terus menatap ke arah Quinn Chen.

Wanita itu mengerutkan kening dan berjalan menghampiri, saat ia melihat kedua orang yang berada di ruangan itu dengan jelas, ia tertegun.

Lalu ia berkata, “Apakah kau... Quinn Chen?”

Quinn Chen mendongak menatap wanita yang mengenakan make-up tebal ini, setelah beberapa lama barulah ia mengingatnya.

“Jillian Jiang, lama tak jumpa!”

Meskipun ia merasa tak senang, ia tetap menyapanya, lagipula mereka adalah teman sekampus.

“Quinn Chen, kenapa kau keluar dari grup chat? Kita sudah 4-5 tahun tak bertemu, bagaimana kabarmu? Setelah lulus kuliah aku mengambil S-2 di luar negeri, dan saat aku pulang, kudengar kau menikah dengan seorang desertir, aku sangat terkejut!”

Jillian Jiang sama sekali tak memberi Quinn Chen kesempatan untuk berbicara, ia terus memberondongnya dengan pertanyaan.

Quinn Chen tampak tak senang dan berkata, “Besok-besok kita bicarakan lagi, aku masih ada urusan!”

Setelah bertemu dengannya, Quinn Chen kehilangan nafsu makannya dan menarik tangan Sean Xiao untuk pergi.

“Hei, kenapa kau pergi begitu saja?”

Jillian Jiang duduk dan meraih tangannya, “Jangan pergi, duduklah, mari kita makan bersama.”

“Oh ya, siapa yang di sebelahmu itu? Apakah ia supirmu?”

Tanpa mengatakan apapun, Quinn Chen menarik tangannya, ia sudah tak mempermasalahkan bahwa ia merebut ruangannya, kini ia malah mencemoohnya.

Dan masih juga berbasa-basi menyuruhnya duduk untuk makan bersama?

Jelas-jelas ia melihat mereka bergandengan tangan, ia malah sengaja menyebut Sean Xiao sebagai supir.

“Ia adalah suamiku!”

Kata Quinn Chen dengan jengkel.

“Oh, rupanya ialah desertir yang menjadi menantu keluargamu itu! Kenapa ia berpakaian seperti ini? Kukira ia supirmu! Tapi aku juga telah mendengar, bahwa bisnis Keluarga Chen telah bangkrut karena manajemen yang buruk, seharusnya kalian tak mampu lagi mempekerjakan seorang supir. Tapi sudahlah, kalian berdua cukup serasi.”

Tak berapa lama setelah ia kembali dari luar negeri, ia mendengar desas-desus ini.

Semasa kuliah, Quinn Chen selalu mengunggulinya, baik dalam segi penampilan maupun latar belakang keluarganya.

Maka ia pergi ke luar negeri untuk mencari suami, untuk mendapatkan menantu yang kaya dan terpandang bagi keluarganya.

Dan ia berhasil.

“Oh ya, aku akan memperkenalkan kalian dulu!”

Ia menarik pria di sebelahnya dan berkata dengan angkuh, “Ini tunanganku, Leander Zhang, saat ini ia adalah kepala proyek Yaochi Financial Group, dengan gaji per tahun 1 juta RMB!”

Melihat sikap angkuh Jillian Jiang, Sean Xiao tak dapat menahan tawanya.

“Hei, kenapa kau tertawa?”

Melihat Sean Xiao tertawa, Leander Zhang tampak marah.

Mendengar perkataannya, Sean Xiao perlahan menghentikan tawanya, tatapannya menjadi dingin.

Quinn Chen sejak awal sudah tak menyukai Jillian Jiang, dan ia tak ingin orang-orang tak penting ini merusak suasana hati mereka.

“Suamiku, tak perlu berbincang dengan orang-orang ini, merusak suasana hati kita saja.”

Dengan kedudukan mereka saat ini, 2 orang ini tak ubahnya seperti badut.

Karena Quinn Chen berkata seperti itu, Sean Xiao pun tak lanjut mendebatnya.

“Ayo pergi.”

Kata Quinn Chen.

“Pergi?”

Sean Xiao tersenyum dan menggeleng, “Kita datang lebih dulu, kenapa kita harus menyerahkan tempat ini pada orang lain?”

Dan setelah ia berkata, pelayan datang menyajikan makanan.

“Lihat, makanan kita sudah datang.”

Tanpa mempedulikan mereka, Sean Xiao meraih sumpitnya dan mulai makan.

“Damn, kau sengaja, ya?”

Leander Zhang tampak marah, di depan begitu banyak orang, bocah ini sama sekali tak menghormatinya, bukankah ini sama saja mengusirnya?

“Tuan, jangan marah.”

Manajer itu turun tangan, ia tak menyangka Sean Xiao akan bersikap seperti ini.

Dari mendengar obrolan mereka tadi, ia tahu bocah ini adalah menantu yang masih bergantung pada mertuanya.

Seorang menantu dari keluarga kecil berani bersikap keras kepala di hadapan kepala proyek Yaochi Financial Group? Apakah ia idiot?

Ia dengan geram menatap pelayan yang menyajikan makanan, “Apakah kau buta? Masih juga menyajikan makanan, cepat bereskan makanan-makanan ini!”

“Baik, manajer!”

Pelayan itu gemetar ketakutan dan segera melangkah maju untuk membereskan makanan di atas meja.

“Beri tahu bagian dapur, jangan menyajikan makanan untuk meja ini...”

“Pak!”

Sebelum ia selesai berbicara, ia terpental dan menabrak tembok ruangan itu dengan keras.

Semua orang di ruangan itu tertegun.

Manajer itu dengan susah payah bangkit berdiri dan menuding Sean Xiao, “Kau... damn.. beraninya kau memukulku!”

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu