Awesome Husband - Bab 238 Badut
Mereka berdua bertemu lagi setelah 12 tahun, awalnya mereka merasa agak canggung.
Tapi begitu mereka mengobrol tentang berbagai hal, rasa canggung itu perlahan lenyap.
Sean Xiao masih tetap Sean Xiao yang dulu, dan William Si Ma juga masih tetap William Si Ma yang dulu, mereka berdua tetap mempertahankan ikatan persahabatan yang tulus.
“Yaochi akan kuserahkan padamu.”
William Si Ma mengangguk, bahkan meskipun Yaochi bukanlah milik Sean Xiao, ia tetap akan melakukan yang terbaik dengan sepenuh hati.
“Keluarga Sima dan Keluarga Shangguan telah menggabungkan kekuatan, bisakah kau menghadapinya?” tanya William Si Ma.
“Mereka seperti ayam dan anjing, tak perlu diperhatikan.”
Sean Xiao mencibir, sama sekali tak mempedulikannya.
William Si Ma tak bertanya lebih lanjut, ia sangat mengenal sifat Sean Xiao, ia takkan besar mulut tentang masalah seperti ini.
“Kalau begitu aku akan berjuang sekuat tenaga,” kata William Si Ma dengan tulus.
Setelah mengetahui Sean Xiao adalah Dirut Yaoshi Corp dan Serice Corp, ia tak lagi merasa khawatir, ia ingin mengalahkan Keluarga Sima secepatnya, selain untuk balas dendam, ia juga ingin membangun bisnis yang kuat untuk Sean Xiao.
Ia samar-samar sudah bisa menebak apa yang ingin dilakukan Sean Xiao, yang bisa ia lakukan hanyalah membantunya mengenyahkan halangan-halangan yang menunggu di depannya.
“Kapan kau akan mengenalkanku pada kakak iparku?”
William Si Ma menoleh menatapnya.
“Beberapa saat lagi.”
Setelah merenungkannya, Sean Xiao merasa ini bukan waktu yang tepat, setelah ia membasmi seluruh musuhnya, barulah saat yang tepat untuk membeberkan segalanya.
“Baiklah.”
Ini adalah perusahaannya sendiri, tapi Sean Xiao berusaha menyembunyikan bahwa ia hendak membantu Chen’s Corp, pasti ada suatu rahasia yang tak boleh diungkapkan, maka William Si Ma tak bertanya lebih lanjut.
“Sudah larut, aku pulang dulu.”
Sean Xiao berpamitan lalu pergi.
Tak perlu saling mengantarkan, dalam persahabatan seperti ini, mereka tak perlu bersikap formalitas.
...............
Saat ia keluar dari Gedung Yaochi, hari sudah larut.
Ia mengeluarkan ponselnya, dan melihat Quinn Chen telah beberapa kali meneleponnya.
Ia menelepon balik, dan terdengar suara Quinn Chen di ujung telepon, “Paman Tua... kenapa sekarang baru menelepon balik?”
“Aku tadi bertemu teman lama dan keasyikan mengobrol,” kata Sean Xiao dengan jujur.
“Kau di mana?”
“Aku di Gedung Yaochi.”
Telepon ditutup, lalu beberapa menit kemudian, sebuah Maybach perlahan menghampiri dan berhenti di hadapan Sean Xiao.
“Paman Tua, aku lapar sekali.”
Setelah menurunkan jendela mobil, Quinn Chen berkata pada Sean Xiao.
“Ayo, kuajak kau makan enak.”
Sebagai ibukota Provinsi Guangdong, tentu saja Guangzhou memiliki yang terbaik dalam segala aspek.
Makanan di Kota Guangzhou dianggap sebagai yang terbaik di seluruh penjuru negeri.
Babi panggang, bebek panggang, sup lobster, ayam Hainan, semuanya sangat terkenal.
Begitu membicarakan makanan-makanan ini, Quinn Chen segera merasa tergiur.
Mereka tiba di sebuah restoran Cantonese, resto itu tidak terlalu besar, tapi sudah berusia lebih dari seabad, cita rasa makanannya sangat otentik. Begitu mereka berdiri di depan pintu, mereka sudah bisa mencium aroma wangi dari dalam, membuat orang tak tahan ingin makan di sana.
Saat mereka berdua masuk, mereka baru menyadari interiornya sangat mengagumkan, dekorasinya sangat mewah, dan semua meja dan kursi di dalamnya merupakan perabotan antik yang memberikan kesan vintage.
“Nona, apakah masih ada ruangan kosong?”
Sean Xiao bertanya pada pelayan di sebelahnya.
“Kebetulan sekali masih ada 1 ruangan kosong.”
Pelayan itu tersenyum, “Mari ikuti saya.”
Mereka berjalan di belakang pelayan itu dan tiba di depan sebuah ruangan.
Saat ini, tiba-tiba dari belakang mereka terdengar suara.
“Hei, aku pergi ke toilet dan kalian memberikan ruanganku pada orang lain?”
Seorang pria muda yang mengenakan jas Armani dan jam tangan Rolex membentak pelayan itu.
Dan di sebelahnya berdiri seorang wanita cantik yang mengenakan banyak perhiasan.
Ia mengerutkan kening, tampak tidak senang.
“Tuan, anda tidak memesan ruangan ini, jika anda memesannya sejak awal saya...”
“Pak!”
Sebelum ia selesai berbicara, pipinya telah ditampar hingga merah dan membengkak.
“Kurang ajar, kau malah menyalahkanku?”
Pria muda itu membentaknya, “Percaya tidak aku bisa membunuhmu?”
Pelayan itu memegangi pipinya, matanya meneteskan air mata, ia hanyalah pekerja part-time, dan pria di hadapannya mengenakan pakaian yang sangat mahal, ia pasti orang kaya, ia tak boleh menyinggungnya.
“Maaf, Tuan, aku salah.”
Ia membungkukkan badan dan mengakui kesalahannya.
“Huh, kali ini kumaafkan!”
Dengus pria itu, perlahan amarahnya mereda.
“Ini kesalahanmu, kau harus mengosongkan ruangan ini,” kata wanita itu dengan jengkel.
“Tapi, nona, ruangan ini telah...”
“Pak!”
Pelayan itu kembali ditampar, “Kau tak mematuhi perintahku? Panggil manajermu, aku ingin protes.”
Pelayan itu menjadi panik, dan kejadian ini juga menarik perhatian banyak orang di sekitarnya, manajernya segera datang dan membentaknya, “Kau tak bisa membereskan masalah ini? Jika tak bisa, pergilah!”
Pelayan itu hanya bisa diam dibentak-bentak seperti itu.
Setelah mengusir pelayan itu, manajer itu menatap kedua orang itu sambil tersenyum, mereka berdua berpakaian mewah, mereka pasti kaya raya, ia tak berani menyinggung mereka.
“Mohon maaf sekali, Tuan, Nona.”
Kata manajer itu dengan rendah hati, “Jika kalian merasa tidak puas, aku akan memecatnya.”
“Tak perlu.”
Pria itu mengibaskan tangannya, “Cukup kosongkan ruangan itu untukku.”
Ia menunjuk sebuah ruangan tak jauh dari sana.
Manajer itu menatapnya, lalu dengan canggung berkata, “Tuan... sudah ada orang di ruangan itu, menurut peraturan kami...”
“Pak!”
Pria itu menggebrak meja di depannya, “Aku tak peduli, ini kesalahan kalian, aku telah menyuruh kalian mengosongkan ruangan itu sejak tadi!”
“Kuberitahu kau, aku adalah kepala proyek Yaochi Financial Group, jika kau membuatku jengkel, aku akan memecatmu.”
Apa?
Pria ini adalah petinggi Yaochi Financial Group?
Manajer itu gemetaran, ia segera membuat keputusan, “Jangan marah, aku akan mendiskusikannya dengan tamu di ruang nomor 10 itu.”
Setelah berkata, dengan berlari kecil ia menghampiri ruangan itu dan mengetuk pintunya.
“Makanannya sudah tiba, restoran ini cepat sekali!”
Quinn Chen terkejut, mereka baru saja memesan makanan, dan dalam 2 menit sudah siap disajikan, cepat sekali.
Tapi yang masuk bukanlah seorang pelayan, melainkan seorang pria gemuk berseragam manajer.
Begitu masuk, manajer itu segera menatap mereka.
Mereka berpakaian kasual, tampak seperti karyawan biasa, tapi ia terkejut saat melihat kecantikan Quinn Chen.
Ia menatap Sean Xiao di sebelah Quinn Chen dan dalam hati mengumpat, “Damn, ia sungguh tak pantas mendapatkannya.”
“Selamat malam, Tuan dan Nona.”
Manajer itu tersenyum dan menghampiri mereka, “Begini, ruangan ini telah dipesan oleh orang lain sebelumnya, tapi pelayan kami melakukan kesalahan, sehingga ia mengantarkan kalian berdua ke sini.”
Quinn Chen mengerutkan kening, “Apa maksudmu? Kau ingin mengusir kami?”
“Nona, jangan salah paham, aku bukannya ingin mengusir kalian.”
Manajer itu tersenyum dan berkata, “Untuk menebus kesalahan kami, aku akan mencarikan tempat baru untuk kalian, dan kalian akan mendapatkan diskon 20%, bagaimana?”
“Apakah kau kira kami kekurangan uang?”
Tanya Sean Xiao dengan tenang.
“Damn, masih saja bersandiwara?”
Manajer itu mengumpat dalam hati, kaus yang dikenakan bocah ini sepertinya dibeli dari pedagang kaki lima.
Dan ia ingin berpura-pura kaya di hadapan wanita cantik ini?
“Tuan, aku...”
“Lama sekali, sudah beres belum?”
Sebelum ia selesai berbicara, pria itu dengan tak sabar masuk dan segera berkata pada Sean Xiao, “Ini ruanganku, segera pergilah kalian berdua!”
Tiba-tiba matanya berbinar.
Damn, can... cantik sekali wanita itu. Matanya terus menatap ke arah Quinn Chen.
Wanita itu mengerutkan kening dan berjalan menghampiri, saat ia melihat kedua orang yang berada di ruangan itu dengan jelas, ia tertegun.
Lalu ia berkata, “Apakah kau... Quinn Chen?”
Quinn Chen mendongak menatap wanita yang mengenakan make-up tebal ini, setelah beberapa lama barulah ia mengingatnya.
“Jillian Jiang, lama tak jumpa!”
Meskipun ia merasa tak senang, ia tetap menyapanya, lagipula mereka adalah teman sekampus.
“Quinn Chen, kenapa kau keluar dari grup chat? Kita sudah 4-5 tahun tak bertemu, bagaimana kabarmu? Setelah lulus kuliah aku mengambil S-2 di luar negeri, dan saat aku pulang, kudengar kau menikah dengan seorang desertir, aku sangat terkejut!”
Jillian Jiang sama sekali tak memberi Quinn Chen kesempatan untuk berbicara, ia terus memberondongnya dengan pertanyaan.
Quinn Chen tampak tak senang dan berkata, “Besok-besok kita bicarakan lagi, aku masih ada urusan!”
Setelah bertemu dengannya, Quinn Chen kehilangan nafsu makannya dan menarik tangan Sean Xiao untuk pergi.
“Hei, kenapa kau pergi begitu saja?”
Jillian Jiang duduk dan meraih tangannya, “Jangan pergi, duduklah, mari kita makan bersama.”
“Oh ya, siapa yang di sebelahmu itu? Apakah ia supirmu?”
Tanpa mengatakan apapun, Quinn Chen menarik tangannya, ia sudah tak mempermasalahkan bahwa ia merebut ruangannya, kini ia malah mencemoohnya.
Dan masih juga berbasa-basi menyuruhnya duduk untuk makan bersama?
Jelas-jelas ia melihat mereka bergandengan tangan, ia malah sengaja menyebut Sean Xiao sebagai supir.
“Ia adalah suamiku!”
Kata Quinn Chen dengan jengkel.
“Oh, rupanya ialah desertir yang menjadi menantu keluargamu itu! Kenapa ia berpakaian seperti ini? Kukira ia supirmu! Tapi aku juga telah mendengar, bahwa bisnis Keluarga Chen telah bangkrut karena manajemen yang buruk, seharusnya kalian tak mampu lagi mempekerjakan seorang supir. Tapi sudahlah, kalian berdua cukup serasi.”
Tak berapa lama setelah ia kembali dari luar negeri, ia mendengar desas-desus ini.
Semasa kuliah, Quinn Chen selalu mengunggulinya, baik dalam segi penampilan maupun latar belakang keluarganya.
Maka ia pergi ke luar negeri untuk mencari suami, untuk mendapatkan menantu yang kaya dan terpandang bagi keluarganya.
Dan ia berhasil.
“Oh ya, aku akan memperkenalkan kalian dulu!”
Ia menarik pria di sebelahnya dan berkata dengan angkuh, “Ini tunanganku, Leander Zhang, saat ini ia adalah kepala proyek Yaochi Financial Group, dengan gaji per tahun 1 juta RMB!”
Melihat sikap angkuh Jillian Jiang, Sean Xiao tak dapat menahan tawanya.
“Hei, kenapa kau tertawa?”
Melihat Sean Xiao tertawa, Leander Zhang tampak marah.
Mendengar perkataannya, Sean Xiao perlahan menghentikan tawanya, tatapannya menjadi dingin.
Quinn Chen sejak awal sudah tak menyukai Jillian Jiang, dan ia tak ingin orang-orang tak penting ini merusak suasana hati mereka.
“Suamiku, tak perlu berbincang dengan orang-orang ini, merusak suasana hati kita saja.”
Dengan kedudukan mereka saat ini, 2 orang ini tak ubahnya seperti badut.
Karena Quinn Chen berkata seperti itu, Sean Xiao pun tak lanjut mendebatnya.
“Ayo pergi.”
Kata Quinn Chen.
“Pergi?”
Sean Xiao tersenyum dan menggeleng, “Kita datang lebih dulu, kenapa kita harus menyerahkan tempat ini pada orang lain?”
Dan setelah ia berkata, pelayan datang menyajikan makanan.
“Lihat, makanan kita sudah datang.”
Tanpa mempedulikan mereka, Sean Xiao meraih sumpitnya dan mulai makan.
“Damn, kau sengaja, ya?”
Leander Zhang tampak marah, di depan begitu banyak orang, bocah ini sama sekali tak menghormatinya, bukankah ini sama saja mengusirnya?
“Tuan, jangan marah.”
Manajer itu turun tangan, ia tak menyangka Sean Xiao akan bersikap seperti ini.
Dari mendengar obrolan mereka tadi, ia tahu bocah ini adalah menantu yang masih bergantung pada mertuanya.
Seorang menantu dari keluarga kecil berani bersikap keras kepala di hadapan kepala proyek Yaochi Financial Group? Apakah ia idiot?
Ia dengan geram menatap pelayan yang menyajikan makanan, “Apakah kau buta? Masih juga menyajikan makanan, cepat bereskan makanan-makanan ini!”
“Baik, manajer!”
Pelayan itu gemetar ketakutan dan segera melangkah maju untuk membereskan makanan di atas meja.
“Beri tahu bagian dapur, jangan menyajikan makanan untuk meja ini...”
“Pak!”
Sebelum ia selesai berbicara, ia terpental dan menabrak tembok ruangan itu dengan keras.
Semua orang di ruangan itu tertegun.
Manajer itu dengan susah payah bangkit berdiri dan menuding Sean Xiao, “Kau... damn.. beraninya kau memukulku!”
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesMi Amor
TakashiMore Than Words
HannyUnplanned Marriage
MargeryAnak Sultan Super
Tristan XuAwesome Husband×
- Bab 1 Merekrut Menantu
- Bab 2 Satu Tamparan
- Bab 3 Aku Akan Menghabiskan Kalian
- Bab 4 Dipecat
- Bab 5 Apakah Dirut Zhang Sudah Datang?
- Bab 6 Harus Dirinya
- Bab 7 Datang Bertamu
- Bab 8 Keluarga Gudu
- Bab 9 Memohon Maaf
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas
- Bab 11 Gosip
- Bab 12 Menyanjung
- Bab 13 Menghadap Dewa Perang
- Bab 14 Kartu Hitam
- Bab 15 Overdraft Tak Terbatas
- Bab 16 Mata-Mata
- Bab 17 Menjual Posisi
- Bab 18 10.000 RMB
- Bab 19 Membeli Hadiah
- Bab 20 Menampar
- Bab 21 Pesta Ulang Tahun
- Bab 22 Memberikan Hadiah
- Bab 23 Sally Bai
- Bab 24 Orang Terkaya Datang
- Bab 25 Ibu Mertua Kejam
- Bab 26 Menampar Yongki Chen
- Bab 27 Tangani Dengan RRingan
- Bab 28 Membuat Masalah
- Bab 29 Penyuapan
- Bab 30 Beli Mobil
- Bab 31 Semuanya Datang Membuat Masalah
- Bab 32 Lelaki yang Mengerikan
- Bab 33 Mengobrol
- Bab 34 1 Juta RMB
- Bab 35 Cepat Keluar
- Bab 36 Menyesal
- Bab 37 Memutuskan Persahabatan
- Bab 38 Tidak Lebih Dari Sampah
- Bab 39 Meminta Maaf
- Bab 40 Keluarga
- Bab 41 Membicarakan Faktanya
- Bab 42 Dipermalukan Di Depan Orang Banyak
- Bab 43 Orang Bodoh Sedang Bermimpi
- Bab 44 Bersedih
- Bab 45 Datang Secara Pribadi
- Bab 46 Gundam
- Bab 47 Mengusahakan Walaupun Tidak Bersedia
- Bab 48 Tanggung Akibatnya Sendiri
- Bab 49 Anggap Aku Sebagai Manusia Tak Berguna
- Bab 50 Meminta Penjelasan
- Bab 51 Tidak Tahu Malu
- Bab 52 Rahasia
- Bab 53 Menolak Tamu Untuk Masuk
- Bab 54 Pindah Rumah
- Bab 55 Jing Xuan Zhai
- Bab 56 Tidak Ada Yang Boleh Merebutnya
- Bab 57 Bungkus Semuanya
- Bab 58 Satu Tempat Tidur
- Bab 59 Terima Nasib
- Bab 60 Kebangkrutan
- 61 Mengaktifkan Kembali
- 62 Pencuri
- 63 Hal Baik Tidak Akan Datang Terus
- 64 Hal Yang Buruk Terus Menerus Terjadi
- 65 Berlutut Minta Maaf
- 66 Untuk Apa Melakukannya Waktu Itu
- 67 Chen's Corp Baru
- 68 Jangan Sembarangan Menarik Hubungan Pertemanan
- 69 Bukan Orang
- 70 Berbeda Dengan Yang Lain
- Bab 71 Menghadiri Jamuan
- Bab 72 Ketua Asosiasi
- Bab 73 6 Miliar
- Bab 74 Sequinn Building
- Bab 75 Latihan
- Bab 76 Mason International Corp.
- Bab 77 Air Paling Bersih Di Dunia
- Bab 78 Jangan Menganggap Diri Sendiri Tahu Segalanya
- Bab 79 Jangan Mengomentari Orang Lain
- Bab 80 Pinjaman Sebesar 1 Miliar
- Bab 81 Jangan Bertindak Terlalu Terburu-buru
- Bab 82 Dihapus
- Bab 83 Keluarga Fu Hancur
- Bab 84 Memperdalam Titik Kelemahan
- Bab 85 Berkompromi
- Bab 85 Leo Chen Datang
- Bab 87 Tidak Ada Kesalahan
- Bab 88 Keluarga Zhou Dari Kota Guangzhou
- Bab 89 Memukuli Bergantian
- Bab 90 Pesta 1
- Bab 91 Perjamuan Malam 2
- Bab 92 Perjamuan Malam 3
- Bab 93 Semuanya Asli
- Bab 94 Master Cai
- Bab 95 Maafkan Aku Jika Bersikap Kasar
- Bab 96 Bercap Lipstik
- Bab 97 Membahas Kerja Sama
- Bab 98 Rendahan Seperti Semut
- Bab 99 Merekrut Pengikut
- Bab 100 Anak Durhaka
- Bab 101 Semua Orang Hebat Itu Kejam
- Bab 102 Makhluk Sialan Ini Tidak Boleh Dibiarkan Hidup
- Bab 103 Hati Wanita Sangat Sulit Ditebak
- Bab 104 Porselen Chaiyao
- Bab 105 Media Sosial
- Bab 106 Kamu Tidak Pantas Minum
- Bab 107 Kamu Tidak Perlu Mengurusku
- Bab 108 Bertengkar
- Bab 109 Kehangatan Di Hari Biasa
- Bab 110 Berhenti Beroperasi Untuk Perbaikan
- Bab 111 Menegur
- Bab 112 Harus Bertanggung Jawab Untuknya
- Bab 113 Kota Guangzhou Keluarga Ma
- Bab 114 Skema Ponzi
- Bab 115 Merawat Seumur Hidup
- Bab 116 Surat Hutang
- Bab 117 Berobat
- Bab 118 Badai Video
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Hadiah
- Bab 121 Pengakuan
- Bab 122 Penculikan
- Bab 123 Pengacara Penghancur Keluarga
- Bab 124 William Si Ma
- Bab 125 Membuat Kerjasama
- Bab 126 Kebangkrutan Keluarga
- Bab 127 Pedang Dinasti Qin
- Bab 128 Harga Awal
- Bab 129 Persyaratan
- Bab 130 Perubahan Keluarga Chen
- Bab 131 Mengambil Keuntungan Untuk Mendapatkan Sesuatu
- Bab 132 Suami Dan Istri
- Bab 133 Pedang Pembunuh
- Bab 134 Membicarakan Bisnis
- Bab 135 Berlutut Mengakui Kesalahan
- Bab 136 Perasaan Menyentuh
- Bab 137 Buku Tabungan
- Bab 138 Bisa Menakuti
- Bab 139 Berbakti
- Bab 140 Ginseng Liar
- 141 Balasan Hadiah
- 142 Meledak
- 143 Kartu Nama Kota
- 144 Pasti Mati
- 145 Musuh Bebuyutan
- 146 Titik Lemah
- 147 Tiga Keluarga Besar Kota Yun
- 148 Keluarga Durant
- 149 Niat Membunuh Yang Besar
- 150 Menyadari Lubuk Hati
- Bab 151 Mengantarnya Bertemu Dengan Tuhan
- Bab 152 Menaklukkan Owen Jin
- Bab 153 Rencana Jahat Yang Muncul
- Bab 154 Takut Hingga Mengompol
- Bab 155 Yaochi Financial Group
- Bab 156 Tim Inspeksi
- Bab 157 Dijebak
- Bab 158 Adrian Dugu
- Bab 159 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 1
- Bab 160 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 2
- Bab 161 Akhir Masalah
- Bab 162 Musuh Berkumpul
- Bab 163 Masakan Andalan
- Bab 164 Barang Antik Dinasti Song
- Bab 165 Memohon
- Bab 166 Pertemuan Besar Keluarga Su
- Bab 167 Seperti Merampok!
- Bab 168 Peringatan Dari Keluarga Si Ma
- Bab 169 Benneth Yu Menyerang
- Bab 170 Bald Man Belum Puas
- Bab 171 Benneth Yu Dieksekusi
- Bab 172 Penguasa Daerah Membunuh
- Bab 173 Kesulitan Tidur Di Malam Hari
- Bab 174 Keluarga Su Panik
- Bab 175 Ambil Alih
- Bab 176 Ibu Mertua Yang Aneh
- Bab 177 Rencana Jahat Yang Kembali Muncul
- Bab 178 Aktor
- Bab 179 Mengambil Keuntungan Pada Dua Pihak
- Bab 180 Perintah Penembak Runduk
- Bab 181 70 miliar RMB
- Bab 182 Tamu Tak Diundang
- Bab 183 Melihat Dunia Yang Lebih Luas
- Bab 184 Kesempatan Untuk Balas Dendam
- Bab 185 Tidak Tertandingi
- Bab 186 Acara Judi Batu
- Bab 187 Potongan Keberuntungan
- Bab 188 Potongan Kesialan
- Bab 189 Bahan Sejenis Kaca
- Bab 190 Menggemparkan
- Bab 191 Mencium Paksa
- Bab 192 Air Liur Bisa Menyembuhkan Luka
- Bab 193 Perasaan Fiona Qin
- Bab 194 Pergantian Pemilik
- Bab 195 Meminta Pertolongan
- Bab 196 Perintah Penggeledahan
- Bab 197 Kekuatan Yang Luar Biasa
- Bab 198 Pukulan Beruntun
- Bab 199 Pemerasan
- Bab 200 Bergabung
- Bab 201 Kehilangan Seorang Istri
- Bab 202 Membujuk Gryolf
- Bab 203 Menyerang
- Bab 204 Melindungimu
- Bab 205 Rantai Pertama
- Bab 206 Keluarga Yu Dihabisi
- Bab 207 Upacara Pemakaman
- Bab 208 Sangat Mengerikan
- Bab 209 Rumah Jagal
- Bab 210 Pendekar
- Bab 211 Mendesak Punya Anak
- Bab 212 Sally Bai Tertusuk Pisau
- Bab 213 Ancaman
- Bab 214 Konfrontasi
- Bab 215 Ingin Bertempur, Ayo Bertempur
- Bab 216 Keluarga Bai Mengakui Kesalahan
- Bab 217 Berbakti
- Bab 218 Memohon Bantuan
- Bab 219 Objek Yang Ingin Ditangkap Sudah Terkendali
- Bab 220 Jangan Pergi Malam Ini
- Bab 221 Menolak
- Bab 222 Mengelus-elus Dada
- Bab 223 Kematian Brandon Jiang
- Bab 224 Situasi Yang Sangat Kritis
- Bab 225 Aiden Shangguan
- Bab 226 Sally Bai Terpancing
- Bab 227 Mengantarmu Pulang
- Bab 228 Ditempel Ke Dinding
- Bab 229 Lilith
- Bab 230 Serang Selagi Panas
- Bab 231 Badai Akan Tiba
- Bab 232 Bantalan Tinju
- Bab 233 Clinton Lin Pergi ke Beijing
- Bab 234 Keluarga Wang di Beijing
- Bab 235 Tuan Sean Keluar Kota
- Bab 236 Hampir Menembus Pertahanan
- Bab 237 Teman Baik Bertemu
- Bab 238 Badut
- Bab 239 Memimpin Bawahan Sebaik Mungkin
- Bab 240 Impoten
- Bab 241 Perubahan Resmi
- Bab 242 Tak Tertandingi
- Bab 243 Meminta Maaf
- Bab 244 Kerabat Datang
- Bab 245 Sally Bai Dalam Keadaan Berbahaya
- Bab 246 Kematian Finn Bai
- Bab 247 Kedatangan Keluarga Shangguan
- Bab 248 Bersekolah
- Bab 249 Memutarbalikkan Kebenaran
- Bab 250 Cara Yang Kejam
- Bab 251 Perubahan Mental
- Bab 252 Sangat Percaya dan Sangat Yakin
- Bab 253 Keluarga Wei dari Tianjin
- Bab 254 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (1)
- Bab 255 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (2)
- Bab 256 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (3)
- Bab 257 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (4)
- Bab 258 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (5)
- Bab 259 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (6)
- Bab 260 Ambisi Samuel Wang
- Bab 261 Ketika Bunga Bermekaran, Harus Segera Di Petik
- Bab 262 Jangan Menunggu Dahan Tanpa Bunga Barulah Ingin Memetik Bunga
- Bab 263 Masih Ingin Mencicipinya Lagi
- Bab 264 Kekuatan Untuk Menindas Orang
- Bab 265 Tak Kenal Lelah
- Bab 266 Rokoknya Raja Naga
- Bab 267 Terobosan Bradley Zhang.
- Bab 268 Keluarga Wei Musnah.
- Bab 269 Memaksa Kaisar Turun Tahta.
- bab 270 Membersihkan Kota Tianjin.
- Bab 271 Keluarga Ji
- Bab 272 Menghasut
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Penawaran
- Bab 275 Pembunuh Datang Menyerang
- Bab 276 Tuan Zhao Bertindak
- Bab 277 Serangan Fatal
- Bab 278 Kehadiran Tim Inspeksi
- Bab 279 Bunuh Diri Karena Takut Akan Hukuman
- Bab 280 Menunjukkan Keahlian Masing-Masing
- Bab 281 Pertemuan Orang Tua
- Bab 282 Dia adalah Raja
- Bab 283 Kedatangan Edison Yang
- Bab 284 Identitas Sean Xiao
- Bab 285 Connor Ji pulang kerumah
- Bab 286 Kembali ke Northland
- Bab 287 Permintaan Maaf Dari Nick Dugu
- Bab 288 Hadiah Yang Sudah Lewat Satu Dekade
- Bab 289 Pemberitahuan Dari William Si Ma
- Bab 290 Ninja Fuso
- Bab 291 Keluarga Zheng Dari Donghai
- Bab 292 Pembunuhan yang Ganas
- Bab 293 Mimpinya Hancur
- Bab 294 Melakukan yang Sebaliknya
- Bab 295 Penyiksaan
- Bab 296 Rahasia Magda Zheng
- Bab 297 Semuanya Mati
- Bab 298 Kegilaan
- Bab 299 Bergiliran Meminta Maaf
- Bab 300 Pemicu Masalah
- Bab 301 Kepala Botak Bertemu Kepala Botak
- Bab 302 Seperti Harapanmu
- Bab 303 Menekan Semua Orang
- Bab 304 Pembalasan
- Bab 305 Harry Zheng
- Bab 306 Kematian Lincoln Zheng
- Bab 307 Masalah Donghai
- Bab 308 Baru Sebentar Tidak Berjumpa Seperti Sudah Lama Tidak Berjumpa
- Bab 309 Lagi Lagi Kartu Unlimited
- Bab 310 Kembangkan Wilayah Pasar Utara
- Bab 311 Kamu Jangan Sembarangan
- Bab 312 Melihat Rumah
- Bab 313 Sally Bai Hamil
- Bab 314 Semua Dendam Telah Selesai
- Bab 315 Yun Tea Laris Manis
- Bab 316 Kedatangan Cody Xiao
- Bab 317 Harta Yang Tak Ternilai
- Bab 318 Tante Juga Merupakan Ibu
- Bab 319 Masa Lalu Dan Sekarang
- Bab 320 Mengakui
- Bab 321 Mengenakan Gaun Pernikahan
- Bab 322 Menjadi Pengantin
- Bab 323 Bahaya Northland
- Bab 324 Hari Imlek Semakin Dekat
- Bab 325 Di Depan Menanam Bunga, Di Belakang Menanam Sayuran
- Bab 326 Hari Imlek
- Bab 327 Kota Long
- Bab 328 Quinn Chen Hamil
- Bab 329 Mental Tentara
- Bab 330 Menyerang
- Bab 331 Menyelesaikan
- Bab 332 Jalan Buntu Untuk Davis
- Bab 333 Ayah dan Anak, Akhirnya Bertemu
- Bab 334 Perperangan Semakin Dekat
- Bab 335 Masuk Ke Perangkap
- Bab 336 Pembasmian
- Bab 337 Jalan Tiga Arah
- Bab 338 Pemusnahan Kelompok
- Bab 339 Menara Mayat
- Bab 340 Semangat Perang Yang Membara
- Bab 341 Tindakan Pemenggalan
- Bab 342 Pertikaian
- Bab 343 Persiapan Sebelum Bertindak
- Bab 344 Semangat Berlatih
- Bab 345 Memulai Pemenggalan
- Bab 346 Berhasil
- Bab 347 Peperangan Mengenaskan
- Bab 348 Pembantaian
- Bab 349 Terhina
- Bab 350 Kemenangan
- Bab 351 Menghentikan Perang Dengan Peperangan
- Bab 352 Kompensasi 500 Miliar
- Bab 353 Raja Naga, Pensiun
- Bab 354 Mengunjungi Teman-Teman Lama
- Bab 355 Sean Xiao Kembali
- Bab 356 Kebahagiaan
- Bab 357 Akhir Cerita