Awesome Husband - Bab 275 Pembunuh Datang Menyerang
Di dalam kediaman lama Keluarga Dugu.
Seorang petua dengan tubuh yang kurus terlihat sedang berbaring di atas tempat tidur, orang-orang yang merupakan keturunan dari keluarga cabang memenuhi sekeliling tempat tidurnya.
Hanya ada seorang kepala keluarga yang merupakan keturunan utama dari Keluarga Dugu yang hadir, Nick Dugu.
Berdasarkan peraturan Keluarga Dugu, putra tertua adalah putra yang utama, sedangkan putra kedua dan putra-putra dari selir lainnya adalah anggota keluarga cabang.
Peraturan sial ini ditentukan oleh tidak lain lagi oleh orang tua yang merupakan Kepala Keluarga Dugu yang sedang menjabat dan terlihat lemah, Kendall Dugu.
Lelaki tua itu lahir pada masa dimana situasi sedang bergejolak, Keluarga Dugu pada saat itu hanyalah sebuah klan keluarga kecil, Kendall Dugu yang masih muda terpaksa bergerak untuk mempertahankan keberadaan keluarga.
Pemikiran orang-orang pada masa itu adalah, kita tidak boleh meletakkan semua telur ayam pada satu keranjang yang sama.
Sehingga keluarga cabang pun mulai dijalankan.
Keluarga cabang harus memenuhi perintah Kepala Keluarga tanpa adanya persyaratan.
Jika kepala keluarga adalah orang yang kaya, lalu membawa klan keluarga berjalan ke arah yang salah, maka keluarga cabang mempunyai hak untuk melawan.
Keduanya saling mengecek dan menjaga, saling bersaing, dan dengan demikianlah perkembangan klan keluarga terus terjamin.
Sistem keluarga cabang milik Kendall Dugu ini berjalan sangat baik, Keluarga Dugu berhasil terus menduduki posisi keluarga nomor satu di Beijing, Tuan Besar berkontribusi dalam hal ini.
“Ayah, kamu pasti akan baik-baik saja.”
Nick Dugu duduk di sisi tempat tidur, menggenggam tangan Tuan Besar, dan menatapnya dengan penuh rasa sakit.
“Betul, Ayah, dokter akan segera tiba... Kamu pasti akan baik-baik saja.”
Shane Dugu juga terlihat sangat khawatir.
Sebagai adik dari Kepala Keluarga Utama Keluarga Dugu, serta Kepala Keluarga Cabang, dia tidak bisa melangkah maju dan hanya bisa berdiri di belakang Kepala Keluarga Utama tanpa sedikitpun keberanian untuk melangkahinya.
Sistem Tuan Besar ini memang sangat baik dan mampu menjamin kelangsungan klan keluarga, namun di balik semuanya adalah peperangan pedang yang tidak terhitung jumlahnya, hingga pembunuhan yang mengenaskan.
“Adrian... Apakah dia sudah datang?”
Ucap Tuan Besar dengan kesulitan.
“Dia sudah berada dalam perjalanan pulang, dia seharusnya akan segera tiba!”
Saat ia baru saja selesai berbicara, suara teriakan yang penuh dengan kekhawatiran langsung terdengar dari luar,”Kakek... Kakek...”
Suaranya terlebih dahulu tiba sebelum orangnya terlihat.
Semua orang berpaling ke arah munculnya suara, siapa lagi kalau bukan Adrian Dugu!
Ekspresi Adrian Dugu terlihat sangat khawatir, kedua matanya memearh, ia kemudian berlari ke sisi tempat tidur dan langsung bersujud di atas lantai.
“Kakek, maaf, Adrian datang terlambat!”
Pada saat ia baru saja selesai berbicara, matanya yang berkaca-kaca itu langsung meneteskan air mata, orang yang berada di sekeliling ikut merasa tersentuh, hubungan antara kakek dan cucu yang sangat mendalam.
Dia ingin melangkah maju, namun karena adanya peraturan, ia pun hanya bisa bersujud di belakang Nick Dugu.
Pada saat ini, Shane Dugu berkata,”Kepala Keluarga, Shane Dugu ingin mengundang Adrian untuk maju dan menuturkan kebaktiannya dengan setulus hati!”
Dia bergerak mundur satu langkah, lalu membungkukkan tubuhnya ke arah Nick Dugu.
Saat ia baru saja selesai berbicara, orang-orang lain yang berada di dalam kamar ikut berseru,”Mohon Kepala Keluarga persilahkan Adrian Dugu maju dan menuturkan kebaktiannya!”
“Kalian...”
Edison Yang yang berada di salah satu sisi baru saja ingin menegur, namun terdiam oleh karena tatapan Nick Dugu.
Dia sudah terlalu mengerti hati liar Shane Dugu dan yang lainnya, namun Tuan Muda Besar dijebak oleh penjahat hingga dipenjara, permasalahan diantara Tuan Muda Kecil dan Tuan Besar masih belum dilerai, jika tidak, apa hubungannya dengan Adrian Dugu!
“Baik!”
Nick Dugu bergerak ke samping satu langkah, Adrian Dugu terlihat senang dan langsung berterima kasih padanya,”Terima kasih, Kepala Keluarga, terima kasih, Kepala Keluarga!”
Ini adalah peraturan ketat milik Keluarga Dugu, sekalipun Nick Dugu adalah pamannya, namun dia tetap hanya bisa memanggilnya sebagai kepala keluarga!
Adrian Dugu bersujud di sisi tempat tidur, lalu menggenggam erat tangan Tuan Besar,”Kakek... Cucumu sudah datang menjengukmu, kamu pasti akan baik-baik saja... kamu sudah mengatakannya, kamu ingin melihatku menikah dan berkeluarga, bahkan masih ingin membantuku menjaga cicitmu...”
Tuan Besar menepuk Adrian Dugu dengan lesu, lalu berbicara dengan wajah penuh rasa kagum,”Dari cucu sebanyak ini, hanya kamu yang paling menuruti perakataanku, kamu yang juga paling berbakti! Kakek sudah tua, sudah tidak mampu lagi... Kamu harus membantu paman tertua, membantu kakak sepupumu, hingga menjadikan Keluarga Dugu semakin hebat...”
“Ehm ehm...”
Tuan Besar langsung menuturkan ucapan sepanjang ini dalam satu helaan nafas, sehingga ia pun langsung terbatuk hebat.
“Kakek... Apakah kamu baik-baik saja...”
Adrian Dugu melangkah maju dan membantunya menarik nafas dengan ekspresi khawatir, namun hatinya sudah merasakan emosi yang memuncak.
“Manusia tua yang tidak kunjung mati, aku sudah sangat berbakti padamu, namun kamu masih saja harus memerintah diriku sebelum kamu mati, aku tidak ingin, aku tidak rela!”
Adrian Dugu bergumam dalam hati,”Berdasarkan peraturan klan keluarga, putra dari keluarga cabang juga boleh bersaing untuk mendapatkan posisi pewaris, atas dasar apakah aku harus membantu seorang anak haram?”
Ekspresi wajah Shane Dugu terlihat sedikit berbeda, namun dia berhasil menyembunyikannya dengan baik tanpa memperlihatkannya sedikitpun.
Anggota-anggota keluarga cabang yang berada di belakangnya ini tidak seahli dirinya, ekspresi wajah mereka terlihat terkejut, atau terlihat mengerutkan alis.
Apa maksud ucapan Tuan Besar ini?
Apakah ini tergolong sebagai kata-kata terakhirnya?
Setelah mengecap sedikit air hangat, Tuan Besar tidak membaik, sebaliknya terbatuk semakin hebat, bahkan mulai memuntahkan darah.
“Dokter, cepatlah datang, dokter...”
Adrian Dugu terus berteriak, seorang dokter datang dengan dua perawatnya.
“Cepat minggir, cepat minggir, jangan halangi jalanannya, biarkan udara bersikulasi!”
Setelah sederetan prosedur penyelamatan darurat, Tuan Besar menghela nafas panjang, ia pun tiba-tiba langsung bersemangat.
“Aku merasa jauh lebih baik!”
Suaranya saat berbicara bahkan terdengar jauh lebih nyaring, semua orang tahu bahwa Tuan Besar baru saja kembali dari ambang kematian!
“Nick Dugu, aku menyerahkan Keluarga Dugu kepadamu, kamu tidak boleh membuatku kecewa.”
Tuan Besar meliriknya dengan tajam,”Pergilah ke sisi selatan jika kamu mempunyai waktu luang, sampaikan permintaan maaf kepada petua itu untukku!”
Nick Dugu terdiam, hatinya tidak merasa senang ataupun sedih, apakah maksud dari semua ucapannya ini?
Manusia yang sudah mati tidak dapat hidup kembali, atas dasar apakah ia pergi mengganggu orang tersebut?
“Shane Dugu, kamu harus membantu kakak tertuamu dengan baik, dia sudah berusaha susah payah selama beberapa tahun ini, kamu yang merupakan adiknya ini harus membantunya mengurangi beban dan tekanan!”
“Baik, Ayah!”
Shane Dugu menganggukan kepalanya.
Sambil berbicara, ia melirik ke arah kerumunan sejenak, tatapannya terlihat sedikit bernostalgia dan sedikit lega, tatapannya akhirnya tertuju kepada Adrian Dugu, ia kemudian perlahan berkata,”Adrian, mari, ada yang ingin kusampaikan kepadamu.”
“Silahkan katakan, Kakek!”
“Kemarilah sedikit, tempelkan telingamu kemari!”
Adrian Dugu menempelkan telinganya, lalu mendengar Tuan Besar menekan suaranya dan berbicara dengan suara yang hanya bisa didengar olehnya,”Jangan mengira kamu melakukannya dengan sangat tersembunyi, paman tertuamu sebenarnya sudah mengetahui segalanya. Dengarkan ucapan kakek, janganlah beradu dengan paman tertua, kalian bukanlah lawn yang sepadang, anak itu... Juga bukanlah orang yang seharusnya kamu pancing...”
Setelah selesai berbicara, tatapan Tuan Besar menggelap, tubuhnya pun langsung terhempas ke belakang.
Dokter melangkah maju dan memulai prosedur penyelamatan, anggota Keluarga Dugu terus menangis dan berteriak, namun pikiran Adrian Dugu terus mengiang, mengosong, nyawa dari dirinya yang berdiri di salah satu sisi itu seakan-akan terbang melayang.
Pikirannya terus memutar ucapan yang dikatakan oleh Tuan Besar.
Apakah dirinya ini benar-benar tidak mempunyai harapan? Bahkan Tuan Besar saja tidak yakin terhadap dirinya?
Tidak... Dia adalah keturunan Keluarga Dugu yang paling berbakat, dia sudah sangat cerdas sejak kecil, lalu bertumbuh besar hingga akhirnya menggunakan pikiran berbisnisnya untuk mendatangkan kekayaan yang tiada duanya bagi Keluarga Dugu.
Apakah karena ia adalah keturunan keluarga cabang, maka ia ingin merengut semua haknya untuk menaikki tingkatannya?
Adrian Dugu tersenyum dingin dalam hati, Tuan Besar memang terlihat sangat menyayanginya, namun dia tetap saja kembali ke paman tertua pada masa-masa kritis.
Hal yang paling penting adalah, ini adalah peraturan yang ia tetapkan, Keluarga Dugu harus menjadi miliknya, hanya akan menjadi miliknya, dia tidak akan menyerahkan Keluarga Dugu kepada seorang anak haram!
Setelah prosedur penyelamatan berlangsung selama setengah jam, dokter menghela nafas panjang,”Kepala Keluarga Dugu sudah pergi!”
Saat ia baru saja selesai berbicara, Keluarga Dugu langsung menangis, semua orang bersujud di atas lantai dan menangis tersedu-sedu.
Orang pergi seperti sebuah lampu yang mati, semua kasih sayang dan kebencian di masa lalu pun lenyap begitu saja.
Nick Hong berbicara dengan mata yang memerah,”Tuan Besar sudah pergi kembali...”
Pada malam itu, kabar kepergian Tuan Besar Dugu tersebar, hingga menggemparkan Beijing.
Di generasi yang lebih tua, Tuan Besar Dugu selalu sangat dihormati, teman-teman yang ia miliki sangatlah banyak, saat mendengar Tuan Besar sudah pergi, mereka semua pun menelepon untuk menyampaikan duka mereka.
Shane Dugu menarik Adrian Dugu ke salah satu sisi, lalu bertanya dengan ekspresi penuh penantian,”Adrian, apa yang sudah kakek katakan kepadamu sebelum ia pergi?”
Saat melihat ekspresi ayahnya yang sangat menantikannya, Adrian Dugu tertawa dingin,”Orang tua yang tidak kunjung mati ini menyuruhku untuk jangan merebut posisi pewaris kepala keluarga!”
Apa?
Shane Dugu langsung terlihat kesal,”Orang tua yang konyol, apakah dia benar-benar ingin menyerahkan Keluarga Dugu kepada seorang anak haram?”
“Tenang saja, posisi pewaris Kepala Keluarga itu harus dan hanya bisa diduduki oleh dirimu.”
Shane Dugu berkata,”Aku tidak akan merasa ragu sedikitpun sekalipun aku harus membayar segalanya!”
Adrian Dugu terdiam, ia hanya menatap ke arah bulan yang terang, lalu tersenyum aneh.
“Silencer seharusnya sudah sukses melaksanakannya, bukan?”
Pikir Adrian Dugu dalam hati.
Tidak apa-apa jika Tuan Besar mati, dengan demikian, ia akan lebih bebas dalam bertindak.
......
Pada saat yang bersamaan.
Shang City International, Beijing, di sinilah letak tempat tinggal Clinton Lin, keluarganya sudah berpindah ke kota lain sejak awal.
Sejak ia memasuki Beijing, kehidupan dan kematiannya sudah berada di tangan orang yang lain.
Dia selalu saja menggunakan topeng sambil menyembunyikan pisau di tangannya.
Dia juga jarang sekali berbicara, sekalipun ia membuka mulutnya, ia akan menyeleksi setiap kata-katanya, dia hanya akan berdiri di sana, dan mempersilahkan orang yang tepat untuk masuk.
Clinton Lin menanyakan namanya, namun ia hanya mengucapkan sepatah kata “Zhao” dengan sikap dingin!
Clinton Li sangat meragukan seberapa hebatkah kemampuan master yang diutus oleh Sean Xiao ini.
“Weng weng!”
Pada saat inilah, ponselnya bergetar, dan ternyata adalah panggilan dari Wakil CEO Serice’s Corp., Cory Dugu.
Walaupun dia juga merupakan wakil CEO, namun dia ini masih jauh dibandingkan orang lain.
Tidak lain hanyalah karena ia tidak mempunyai kekuatan.
Dalam menghadapi penyingkiran ini, dia juga sulit sekali berdiri sendiri, setelah datang ke Beijing selama satu bulan, wakil CEO yang satu ini juga sudah mulai tersingkir.
Sekalipun Sean Xiao menugaskannya untuk mengatur pergerakan sumber daya manusia dan pengeluaran di bidang keuangan, namun tidak ada satupun orang yang menuruti perkataannya.
Sekalipun dia memecat seseorang hari ini, orang tersebut akan kembali bekerja dengan tenang keesokan harinya, hal ini membuatnya merasa sangat tidak dihargai.
Semua orang terus mencacinya tidak mempunyai kekuatan di belakangnya.
“Clinton, ayo keluar dan minum, aku sedang berada di lantai bawah rumahmu!”
Suara tawa yang girang terdengar dari dalam ponselnya.
Clinton Lin mengerutkan alisnya, dia memiliki hubungan yang biasa saja degan Cory Dugu ini, dia tidak mengerti mengapa ia akan datang mencarinya untuk mengajaknya minum di tengah malam seperti ini.
“Sudah larut, aku masih harus bekerja besok...”
Clinton Lin sedikit berwaspada, dia sedang ingin menolaknya, namun ia langsung mendengar ucapan dari dalam ponselnya,”Kamu adalah Wakil CEO perusahaan dan bukanlah pekerja, cepat turun, jika kamu tidak turun, maka kamu ini tidak menghargai diriku...”
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaLove Is A War Zone
Qing QingHalf a Heart
Romansa UniverseAdore You
ElinaMy Charming Wife
Diana AndrikaPrecious Moment
Louise LeeCutie Mom
AlexiaAwesome Husband×
- Bab 1 Merekrut Menantu
- Bab 2 Satu Tamparan
- Bab 3 Aku Akan Menghabiskan Kalian
- Bab 4 Dipecat
- Bab 5 Apakah Dirut Zhang Sudah Datang?
- Bab 6 Harus Dirinya
- Bab 7 Datang Bertamu
- Bab 8 Keluarga Gudu
- Bab 9 Memohon Maaf
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas
- Bab 11 Gosip
- Bab 12 Menyanjung
- Bab 13 Menghadap Dewa Perang
- Bab 14 Kartu Hitam
- Bab 15 Overdraft Tak Terbatas
- Bab 16 Mata-Mata
- Bab 17 Menjual Posisi
- Bab 18 10.000 RMB
- Bab 19 Membeli Hadiah
- Bab 20 Menampar
- Bab 21 Pesta Ulang Tahun
- Bab 22 Memberikan Hadiah
- Bab 23 Sally Bai
- Bab 24 Orang Terkaya Datang
- Bab 25 Ibu Mertua Kejam
- Bab 26 Menampar Yongki Chen
- Bab 27 Tangani Dengan RRingan
- Bab 28 Membuat Masalah
- Bab 29 Penyuapan
- Bab 30 Beli Mobil
- Bab 31 Semuanya Datang Membuat Masalah
- Bab 32 Lelaki yang Mengerikan
- Bab 33 Mengobrol
- Bab 34 1 Juta RMB
- Bab 35 Cepat Keluar
- Bab 36 Menyesal
- Bab 37 Memutuskan Persahabatan
- Bab 38 Tidak Lebih Dari Sampah
- Bab 39 Meminta Maaf
- Bab 40 Keluarga
- Bab 41 Membicarakan Faktanya
- Bab 42 Dipermalukan Di Depan Orang Banyak
- Bab 43 Orang Bodoh Sedang Bermimpi
- Bab 44 Bersedih
- Bab 45 Datang Secara Pribadi
- Bab 46 Gundam
- Bab 47 Mengusahakan Walaupun Tidak Bersedia
- Bab 48 Tanggung Akibatnya Sendiri
- Bab 49 Anggap Aku Sebagai Manusia Tak Berguna
- Bab 50 Meminta Penjelasan
- Bab 51 Tidak Tahu Malu
- Bab 52 Rahasia
- Bab 53 Menolak Tamu Untuk Masuk
- Bab 54 Pindah Rumah
- Bab 55 Jing Xuan Zhai
- Bab 56 Tidak Ada Yang Boleh Merebutnya
- Bab 57 Bungkus Semuanya
- Bab 58 Satu Tempat Tidur
- Bab 59 Terima Nasib
- Bab 60 Kebangkrutan
- 61 Mengaktifkan Kembali
- 62 Pencuri
- 63 Hal Baik Tidak Akan Datang Terus
- 64 Hal Yang Buruk Terus Menerus Terjadi
- 65 Berlutut Minta Maaf
- 66 Untuk Apa Melakukannya Waktu Itu
- 67 Chen's Corp Baru
- 68 Jangan Sembarangan Menarik Hubungan Pertemanan
- 69 Bukan Orang
- 70 Berbeda Dengan Yang Lain
- Bab 71 Menghadiri Jamuan
- Bab 72 Ketua Asosiasi
- Bab 73 6 Miliar
- Bab 74 Sequinn Building
- Bab 75 Latihan
- Bab 76 Mason International Corp.
- Bab 77 Air Paling Bersih Di Dunia
- Bab 78 Jangan Menganggap Diri Sendiri Tahu Segalanya
- Bab 79 Jangan Mengomentari Orang Lain
- Bab 80 Pinjaman Sebesar 1 Miliar
- Bab 81 Jangan Bertindak Terlalu Terburu-buru
- Bab 82 Dihapus
- Bab 83 Keluarga Fu Hancur
- Bab 84 Memperdalam Titik Kelemahan
- Bab 85 Berkompromi
- Bab 85 Leo Chen Datang
- Bab 87 Tidak Ada Kesalahan
- Bab 88 Keluarga Zhou Dari Kota Guangzhou
- Bab 89 Memukuli Bergantian
- Bab 90 Pesta 1
- Bab 91 Perjamuan Malam 2
- Bab 92 Perjamuan Malam 3
- Bab 93 Semuanya Asli
- Bab 94 Master Cai
- Bab 95 Maafkan Aku Jika Bersikap Kasar
- Bab 96 Bercap Lipstik
- Bab 97 Membahas Kerja Sama
- Bab 98 Rendahan Seperti Semut
- Bab 99 Merekrut Pengikut
- Bab 100 Anak Durhaka
- Bab 101 Semua Orang Hebat Itu Kejam
- Bab 102 Makhluk Sialan Ini Tidak Boleh Dibiarkan Hidup
- Bab 103 Hati Wanita Sangat Sulit Ditebak
- Bab 104 Porselen Chaiyao
- Bab 105 Media Sosial
- Bab 106 Kamu Tidak Pantas Minum
- Bab 107 Kamu Tidak Perlu Mengurusku
- Bab 108 Bertengkar
- Bab 109 Kehangatan Di Hari Biasa
- Bab 110 Berhenti Beroperasi Untuk Perbaikan
- Bab 111 Menegur
- Bab 112 Harus Bertanggung Jawab Untuknya
- Bab 113 Kota Guangzhou Keluarga Ma
- Bab 114 Skema Ponzi
- Bab 115 Merawat Seumur Hidup
- Bab 116 Surat Hutang
- Bab 117 Berobat
- Bab 118 Badai Video
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Hadiah
- Bab 121 Pengakuan
- Bab 122 Penculikan
- Bab 123 Pengacara Penghancur Keluarga
- Bab 124 William Si Ma
- Bab 125 Membuat Kerjasama
- Bab 126 Kebangkrutan Keluarga
- Bab 127 Pedang Dinasti Qin
- Bab 128 Harga Awal
- Bab 129 Persyaratan
- Bab 130 Perubahan Keluarga Chen
- Bab 131 Mengambil Keuntungan Untuk Mendapatkan Sesuatu
- Bab 132 Suami Dan Istri
- Bab 133 Pedang Pembunuh
- Bab 134 Membicarakan Bisnis
- Bab 135 Berlutut Mengakui Kesalahan
- Bab 136 Perasaan Menyentuh
- Bab 137 Buku Tabungan
- Bab 138 Bisa Menakuti
- Bab 139 Berbakti
- Bab 140 Ginseng Liar
- 141 Balasan Hadiah
- 142 Meledak
- 143 Kartu Nama Kota
- 144 Pasti Mati
- 145 Musuh Bebuyutan
- 146 Titik Lemah
- 147 Tiga Keluarga Besar Kota Yun
- 148 Keluarga Durant
- 149 Niat Membunuh Yang Besar
- 150 Menyadari Lubuk Hati
- Bab 151 Mengantarnya Bertemu Dengan Tuhan
- Bab 152 Menaklukkan Owen Jin
- Bab 153 Rencana Jahat Yang Muncul
- Bab 154 Takut Hingga Mengompol
- Bab 155 Yaochi Financial Group
- Bab 156 Tim Inspeksi
- Bab 157 Dijebak
- Bab 158 Adrian Dugu
- Bab 159 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 1
- Bab 160 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 2
- Bab 161 Akhir Masalah
- Bab 162 Musuh Berkumpul
- Bab 163 Masakan Andalan
- Bab 164 Barang Antik Dinasti Song
- Bab 165 Memohon
- Bab 166 Pertemuan Besar Keluarga Su
- Bab 167 Seperti Merampok!
- Bab 168 Peringatan Dari Keluarga Si Ma
- Bab 169 Benneth Yu Menyerang
- Bab 170 Bald Man Belum Puas
- Bab 171 Benneth Yu Dieksekusi
- Bab 172 Penguasa Daerah Membunuh
- Bab 173 Kesulitan Tidur Di Malam Hari
- Bab 174 Keluarga Su Panik
- Bab 175 Ambil Alih
- Bab 176 Ibu Mertua Yang Aneh
- Bab 177 Rencana Jahat Yang Kembali Muncul
- Bab 178 Aktor
- Bab 179 Mengambil Keuntungan Pada Dua Pihak
- Bab 180 Perintah Penembak Runduk
- Bab 181 70 miliar RMB
- Bab 182 Tamu Tak Diundang
- Bab 183 Melihat Dunia Yang Lebih Luas
- Bab 184 Kesempatan Untuk Balas Dendam
- Bab 185 Tidak Tertandingi
- Bab 186 Acara Judi Batu
- Bab 187 Potongan Keberuntungan
- Bab 188 Potongan Kesialan
- Bab 189 Bahan Sejenis Kaca
- Bab 190 Menggemparkan
- Bab 191 Mencium Paksa
- Bab 192 Air Liur Bisa Menyembuhkan Luka
- Bab 193 Perasaan Fiona Qin
- Bab 194 Pergantian Pemilik
- Bab 195 Meminta Pertolongan
- Bab 196 Perintah Penggeledahan
- Bab 197 Kekuatan Yang Luar Biasa
- Bab 198 Pukulan Beruntun
- Bab 199 Pemerasan
- Bab 200 Bergabung
- Bab 201 Kehilangan Seorang Istri
- Bab 202 Membujuk Gryolf
- Bab 203 Menyerang
- Bab 204 Melindungimu
- Bab 205 Rantai Pertama
- Bab 206 Keluarga Yu Dihabisi
- Bab 207 Upacara Pemakaman
- Bab 208 Sangat Mengerikan
- Bab 209 Rumah Jagal
- Bab 210 Pendekar
- Bab 211 Mendesak Punya Anak
- Bab 212 Sally Bai Tertusuk Pisau
- Bab 213 Ancaman
- Bab 214 Konfrontasi
- Bab 215 Ingin Bertempur, Ayo Bertempur
- Bab 216 Keluarga Bai Mengakui Kesalahan
- Bab 217 Berbakti
- Bab 218 Memohon Bantuan
- Bab 219 Objek Yang Ingin Ditangkap Sudah Terkendali
- Bab 220 Jangan Pergi Malam Ini
- Bab 221 Menolak
- Bab 222 Mengelus-elus Dada
- Bab 223 Kematian Brandon Jiang
- Bab 224 Situasi Yang Sangat Kritis
- Bab 225 Aiden Shangguan
- Bab 226 Sally Bai Terpancing
- Bab 227 Mengantarmu Pulang
- Bab 228 Ditempel Ke Dinding
- Bab 229 Lilith
- Bab 230 Serang Selagi Panas
- Bab 231 Badai Akan Tiba
- Bab 232 Bantalan Tinju
- Bab 233 Clinton Lin Pergi ke Beijing
- Bab 234 Keluarga Wang di Beijing
- Bab 235 Tuan Sean Keluar Kota
- Bab 236 Hampir Menembus Pertahanan
- Bab 237 Teman Baik Bertemu
- Bab 238 Badut
- Bab 239 Memimpin Bawahan Sebaik Mungkin
- Bab 240 Impoten
- Bab 241 Perubahan Resmi
- Bab 242 Tak Tertandingi
- Bab 243 Meminta Maaf
- Bab 244 Kerabat Datang
- Bab 245 Sally Bai Dalam Keadaan Berbahaya
- Bab 246 Kematian Finn Bai
- Bab 247 Kedatangan Keluarga Shangguan
- Bab 248 Bersekolah
- Bab 249 Memutarbalikkan Kebenaran
- Bab 250 Cara Yang Kejam
- Bab 251 Perubahan Mental
- Bab 252 Sangat Percaya dan Sangat Yakin
- Bab 253 Keluarga Wei dari Tianjin
- Bab 254 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (1)
- Bab 255 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (2)
- Bab 256 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (3)
- Bab 257 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (4)
- Bab 258 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (5)
- Bab 259 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (6)
- Bab 260 Ambisi Samuel Wang
- Bab 261 Ketika Bunga Bermekaran, Harus Segera Di Petik
- Bab 262 Jangan Menunggu Dahan Tanpa Bunga Barulah Ingin Memetik Bunga
- Bab 263 Masih Ingin Mencicipinya Lagi
- Bab 264 Kekuatan Untuk Menindas Orang
- Bab 265 Tak Kenal Lelah
- Bab 266 Rokoknya Raja Naga
- Bab 267 Terobosan Bradley Zhang.
- Bab 268 Keluarga Wei Musnah.
- Bab 269 Memaksa Kaisar Turun Tahta.
- bab 270 Membersihkan Kota Tianjin.
- Bab 271 Keluarga Ji
- Bab 272 Menghasut
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Penawaran
- Bab 275 Pembunuh Datang Menyerang
- Bab 276 Tuan Zhao Bertindak
- Bab 277 Serangan Fatal
- Bab 278 Kehadiran Tim Inspeksi
- Bab 279 Bunuh Diri Karena Takut Akan Hukuman
- Bab 280 Menunjukkan Keahlian Masing-Masing
- Bab 281 Pertemuan Orang Tua
- Bab 282 Dia adalah Raja
- Bab 283 Kedatangan Edison Yang
- Bab 284 Identitas Sean Xiao
- Bab 285 Connor Ji pulang kerumah
- Bab 286 Kembali ke Northland
- Bab 287 Permintaan Maaf Dari Nick Dugu
- Bab 288 Hadiah Yang Sudah Lewat Satu Dekade
- Bab 289 Pemberitahuan Dari William Si Ma
- Bab 290 Ninja Fuso
- Bab 291 Keluarga Zheng Dari Donghai
- Bab 292 Pembunuhan yang Ganas
- Bab 293 Mimpinya Hancur
- Bab 294 Melakukan yang Sebaliknya
- Bab 295 Penyiksaan
- Bab 296 Rahasia Magda Zheng
- Bab 297 Semuanya Mati
- Bab 298 Kegilaan
- Bab 299 Bergiliran Meminta Maaf
- Bab 300 Pemicu Masalah
- Bab 301 Kepala Botak Bertemu Kepala Botak
- Bab 302 Seperti Harapanmu
- Bab 303 Menekan Semua Orang
- Bab 304 Pembalasan
- Bab 305 Harry Zheng
- Bab 306 Kematian Lincoln Zheng
- Bab 307 Masalah Donghai
- Bab 308 Baru Sebentar Tidak Berjumpa Seperti Sudah Lama Tidak Berjumpa
- Bab 309 Lagi Lagi Kartu Unlimited
- Bab 310 Kembangkan Wilayah Pasar Utara
- Bab 311 Kamu Jangan Sembarangan
- Bab 312 Melihat Rumah
- Bab 313 Sally Bai Hamil
- Bab 314 Semua Dendam Telah Selesai
- Bab 315 Yun Tea Laris Manis
- Bab 316 Kedatangan Cody Xiao
- Bab 317 Harta Yang Tak Ternilai
- Bab 318 Tante Juga Merupakan Ibu
- Bab 319 Masa Lalu Dan Sekarang
- Bab 320 Mengakui
- Bab 321 Mengenakan Gaun Pernikahan
- Bab 322 Menjadi Pengantin
- Bab 323 Bahaya Northland
- Bab 324 Hari Imlek Semakin Dekat
- Bab 325 Di Depan Menanam Bunga, Di Belakang Menanam Sayuran
- Bab 326 Hari Imlek
- Bab 327 Kota Long
- Bab 328 Quinn Chen Hamil
- Bab 329 Mental Tentara
- Bab 330 Menyerang
- Bab 331 Menyelesaikan
- Bab 332 Jalan Buntu Untuk Davis
- Bab 333 Ayah dan Anak, Akhirnya Bertemu
- Bab 334 Perperangan Semakin Dekat
- Bab 335 Masuk Ke Perangkap
- Bab 336 Pembasmian
- Bab 337 Jalan Tiga Arah
- Bab 338 Pemusnahan Kelompok
- Bab 339 Menara Mayat
- Bab 340 Semangat Perang Yang Membara
- Bab 341 Tindakan Pemenggalan
- Bab 342 Pertikaian
- Bab 343 Persiapan Sebelum Bertindak
- Bab 344 Semangat Berlatih
- Bab 345 Memulai Pemenggalan
- Bab 346 Berhasil
- Bab 347 Peperangan Mengenaskan
- Bab 348 Pembantaian
- Bab 349 Terhina
- Bab 350 Kemenangan
- Bab 351 Menghentikan Perang Dengan Peperangan
- Bab 352 Kompensasi 500 Miliar
- Bab 353 Raja Naga, Pensiun
- Bab 354 Mengunjungi Teman-Teman Lama
- Bab 355 Sean Xiao Kembali
- Bab 356 Kebahagiaan
- Bab 357 Akhir Cerita