Awesome Husband - Bab 275 Pembunuh Datang Menyerang

Di dalam kediaman lama Keluarga Dugu.

Seorang petua dengan tubuh yang kurus terlihat sedang berbaring di atas tempat tidur, orang-orang yang merupakan keturunan dari keluarga cabang memenuhi sekeliling tempat tidurnya.

Hanya ada seorang kepala keluarga yang merupakan keturunan utama dari Keluarga Dugu yang hadir, Nick Dugu.

Berdasarkan peraturan Keluarga Dugu, putra tertua adalah putra yang utama, sedangkan putra kedua dan putra-putra dari selir lainnya adalah anggota keluarga cabang.

Peraturan sial ini ditentukan oleh tidak lain lagi oleh orang tua yang merupakan Kepala Keluarga Dugu yang sedang menjabat dan terlihat lemah, Kendall Dugu.

Lelaki tua itu lahir pada masa dimana situasi sedang bergejolak, Keluarga Dugu pada saat itu hanyalah sebuah klan keluarga kecil, Kendall Dugu yang masih muda terpaksa bergerak untuk mempertahankan keberadaan keluarga.

Pemikiran orang-orang pada masa itu adalah, kita tidak boleh meletakkan semua telur ayam pada satu keranjang yang sama.

Sehingga keluarga cabang pun mulai dijalankan.

Keluarga cabang harus memenuhi perintah Kepala Keluarga tanpa adanya persyaratan.

Jika kepala keluarga adalah orang yang kaya, lalu membawa klan keluarga berjalan ke arah yang salah, maka keluarga cabang mempunyai hak untuk melawan.

Keduanya saling mengecek dan menjaga, saling bersaing, dan dengan demikianlah perkembangan klan keluarga terus terjamin.

Sistem keluarga cabang milik Kendall Dugu ini berjalan sangat baik, Keluarga Dugu berhasil terus menduduki posisi keluarga nomor satu di Beijing, Tuan Besar berkontribusi dalam hal ini.

“Ayah, kamu pasti akan baik-baik saja.”

Nick Dugu duduk di sisi tempat tidur, menggenggam tangan Tuan Besar, dan menatapnya dengan penuh rasa sakit.

“Betul, Ayah, dokter akan segera tiba... Kamu pasti akan baik-baik saja.”

Shane Dugu juga terlihat sangat khawatir.

Sebagai adik dari Kepala Keluarga Utama Keluarga Dugu, serta Kepala Keluarga Cabang, dia tidak bisa melangkah maju dan hanya bisa berdiri di belakang Kepala Keluarga Utama tanpa sedikitpun keberanian untuk melangkahinya.

Sistem Tuan Besar ini memang sangat baik dan mampu menjamin kelangsungan klan keluarga, namun di balik semuanya adalah peperangan pedang yang tidak terhitung jumlahnya, hingga pembunuhan yang mengenaskan.

“Adrian... Apakah dia sudah datang?”

Ucap Tuan Besar dengan kesulitan.

“Dia sudah berada dalam perjalanan pulang, dia seharusnya akan segera tiba!”

Saat ia baru saja selesai berbicara, suara teriakan yang penuh dengan kekhawatiran langsung terdengar dari luar,”Kakek... Kakek...”

Suaranya terlebih dahulu tiba sebelum orangnya terlihat.

Semua orang berpaling ke arah munculnya suara, siapa lagi kalau bukan Adrian Dugu!

Ekspresi Adrian Dugu terlihat sangat khawatir, kedua matanya memearh, ia kemudian berlari ke sisi tempat tidur dan langsung bersujud di atas lantai.

“Kakek, maaf, Adrian datang terlambat!”

Pada saat ia baru saja selesai berbicara, matanya yang berkaca-kaca itu langsung meneteskan air mata, orang yang berada di sekeliling ikut merasa tersentuh, hubungan antara kakek dan cucu yang sangat mendalam.

Dia ingin melangkah maju, namun karena adanya peraturan, ia pun hanya bisa bersujud di belakang Nick Dugu.

Pada saat ini, Shane Dugu berkata,”Kepala Keluarga, Shane Dugu ingin mengundang Adrian untuk maju dan menuturkan kebaktiannya dengan setulus hati!”

Dia bergerak mundur satu langkah, lalu membungkukkan tubuhnya ke arah Nick Dugu.

Saat ia baru saja selesai berbicara, orang-orang lain yang berada di dalam kamar ikut berseru,”Mohon Kepala Keluarga persilahkan Adrian Dugu maju dan menuturkan kebaktiannya!”

“Kalian...”

Edison Yang yang berada di salah satu sisi baru saja ingin menegur, namun terdiam oleh karena tatapan Nick Dugu.

Dia sudah terlalu mengerti hati liar Shane Dugu dan yang lainnya, namun Tuan Muda Besar dijebak oleh penjahat hingga dipenjara, permasalahan diantara Tuan Muda Kecil dan Tuan Besar masih belum dilerai, jika tidak, apa hubungannya dengan Adrian Dugu!

“Baik!”

Nick Dugu bergerak ke samping satu langkah, Adrian Dugu terlihat senang dan langsung berterima kasih padanya,”Terima kasih, Kepala Keluarga, terima kasih, Kepala Keluarga!”

Ini adalah peraturan ketat milik Keluarga Dugu, sekalipun Nick Dugu adalah pamannya, namun dia tetap hanya bisa memanggilnya sebagai kepala keluarga!

Adrian Dugu bersujud di sisi tempat tidur, lalu menggenggam erat tangan Tuan Besar,”Kakek... Cucumu sudah datang menjengukmu, kamu pasti akan baik-baik saja... kamu sudah mengatakannya, kamu ingin melihatku menikah dan berkeluarga, bahkan masih ingin membantuku menjaga cicitmu...”

Tuan Besar menepuk Adrian Dugu dengan lesu, lalu berbicara dengan wajah penuh rasa kagum,”Dari cucu sebanyak ini, hanya kamu yang paling menuruti perakataanku, kamu yang juga paling berbakti! Kakek sudah tua, sudah tidak mampu lagi... Kamu harus membantu paman tertua, membantu kakak sepupumu, hingga menjadikan Keluarga Dugu semakin hebat...”

“Ehm ehm...”

Tuan Besar langsung menuturkan ucapan sepanjang ini dalam satu helaan nafas, sehingga ia pun langsung terbatuk hebat.

“Kakek... Apakah kamu baik-baik saja...”

Adrian Dugu melangkah maju dan membantunya menarik nafas dengan ekspresi khawatir, namun hatinya sudah merasakan emosi yang memuncak.

“Manusia tua yang tidak kunjung mati, aku sudah sangat berbakti padamu, namun kamu masih saja harus memerintah diriku sebelum kamu mati, aku tidak ingin, aku tidak rela!”

Adrian Dugu bergumam dalam hati,”Berdasarkan peraturan klan keluarga, putra dari keluarga cabang juga boleh bersaing untuk mendapatkan posisi pewaris, atas dasar apakah aku harus membantu seorang anak haram?”

Ekspresi wajah Shane Dugu terlihat sedikit berbeda, namun dia berhasil menyembunyikannya dengan baik tanpa memperlihatkannya sedikitpun.

Anggota-anggota keluarga cabang yang berada di belakangnya ini tidak seahli dirinya, ekspresi wajah mereka terlihat terkejut, atau terlihat mengerutkan alis.

Apa maksud ucapan Tuan Besar ini?

Apakah ini tergolong sebagai kata-kata terakhirnya?

Setelah mengecap sedikit air hangat, Tuan Besar tidak membaik, sebaliknya terbatuk semakin hebat, bahkan mulai memuntahkan darah.

“Dokter, cepatlah datang, dokter...”

Adrian Dugu terus berteriak, seorang dokter datang dengan dua perawatnya.

“Cepat minggir, cepat minggir, jangan halangi jalanannya, biarkan udara bersikulasi!”

Setelah sederetan prosedur penyelamatan darurat, Tuan Besar menghela nafas panjang, ia pun tiba-tiba langsung bersemangat.

“Aku merasa jauh lebih baik!”

Suaranya saat berbicara bahkan terdengar jauh lebih nyaring, semua orang tahu bahwa Tuan Besar baru saja kembali dari ambang kematian!

“Nick Dugu, aku menyerahkan Keluarga Dugu kepadamu, kamu tidak boleh membuatku kecewa.”

Tuan Besar meliriknya dengan tajam,”Pergilah ke sisi selatan jika kamu mempunyai waktu luang, sampaikan permintaan maaf kepada petua itu untukku!”

Nick Dugu terdiam, hatinya tidak merasa senang ataupun sedih, apakah maksud dari semua ucapannya ini?

Manusia yang sudah mati tidak dapat hidup kembali, atas dasar apakah ia pergi mengganggu orang tersebut?

“Shane Dugu, kamu harus membantu kakak tertuamu dengan baik, dia sudah berusaha susah payah selama beberapa tahun ini, kamu yang merupakan adiknya ini harus membantunya mengurangi beban dan tekanan!”

“Baik, Ayah!”

Shane Dugu menganggukan kepalanya.

Sambil berbicara, ia melirik ke arah kerumunan sejenak, tatapannya terlihat sedikit bernostalgia dan sedikit lega, tatapannya akhirnya tertuju kepada Adrian Dugu, ia kemudian perlahan berkata,”Adrian, mari, ada yang ingin kusampaikan kepadamu.”

“Silahkan katakan, Kakek!”

“Kemarilah sedikit, tempelkan telingamu kemari!”

Adrian Dugu menempelkan telinganya, lalu mendengar Tuan Besar menekan suaranya dan berbicara dengan suara yang hanya bisa didengar olehnya,”Jangan mengira kamu melakukannya dengan sangat tersembunyi, paman tertuamu sebenarnya sudah mengetahui segalanya. Dengarkan ucapan kakek, janganlah beradu dengan paman tertua, kalian bukanlah lawn yang sepadang, anak itu... Juga bukanlah orang yang seharusnya kamu pancing...”

Setelah selesai berbicara, tatapan Tuan Besar menggelap, tubuhnya pun langsung terhempas ke belakang.

Dokter melangkah maju dan memulai prosedur penyelamatan, anggota Keluarga Dugu terus menangis dan berteriak, namun pikiran Adrian Dugu terus mengiang, mengosong, nyawa dari dirinya yang berdiri di salah satu sisi itu seakan-akan terbang melayang.

Pikirannya terus memutar ucapan yang dikatakan oleh Tuan Besar.

Apakah dirinya ini benar-benar tidak mempunyai harapan? Bahkan Tuan Besar saja tidak yakin terhadap dirinya?

Tidak... Dia adalah keturunan Keluarga Dugu yang paling berbakat, dia sudah sangat cerdas sejak kecil, lalu bertumbuh besar hingga akhirnya menggunakan pikiran berbisnisnya untuk mendatangkan kekayaan yang tiada duanya bagi Keluarga Dugu.

Apakah karena ia adalah keturunan keluarga cabang, maka ia ingin merengut semua haknya untuk menaikki tingkatannya?

Adrian Dugu tersenyum dingin dalam hati, Tuan Besar memang terlihat sangat menyayanginya, namun dia tetap saja kembali ke paman tertua pada masa-masa kritis.

Hal yang paling penting adalah, ini adalah peraturan yang ia tetapkan, Keluarga Dugu harus menjadi miliknya, hanya akan menjadi miliknya, dia tidak akan menyerahkan Keluarga Dugu kepada seorang anak haram!

Setelah prosedur penyelamatan berlangsung selama setengah jam, dokter menghela nafas panjang,”Kepala Keluarga Dugu sudah pergi!”

Saat ia baru saja selesai berbicara, Keluarga Dugu langsung menangis, semua orang bersujud di atas lantai dan menangis tersedu-sedu.

Orang pergi seperti sebuah lampu yang mati, semua kasih sayang dan kebencian di masa lalu pun lenyap begitu saja.

Nick Hong berbicara dengan mata yang memerah,”Tuan Besar sudah pergi kembali...”

Pada malam itu, kabar kepergian Tuan Besar Dugu tersebar, hingga menggemparkan Beijing.

Di generasi yang lebih tua, Tuan Besar Dugu selalu sangat dihormati, teman-teman yang ia miliki sangatlah banyak, saat mendengar Tuan Besar sudah pergi, mereka semua pun menelepon untuk menyampaikan duka mereka.

Shane Dugu menarik Adrian Dugu ke salah satu sisi, lalu bertanya dengan ekspresi penuh penantian,”Adrian, apa yang sudah kakek katakan kepadamu sebelum ia pergi?”

Saat melihat ekspresi ayahnya yang sangat menantikannya, Adrian Dugu tertawa dingin,”Orang tua yang tidak kunjung mati ini menyuruhku untuk jangan merebut posisi pewaris kepala keluarga!”

Apa?

Shane Dugu langsung terlihat kesal,”Orang tua yang konyol, apakah dia benar-benar ingin menyerahkan Keluarga Dugu kepada seorang anak haram?”

“Tenang saja, posisi pewaris Kepala Keluarga itu harus dan hanya bisa diduduki oleh dirimu.”

Shane Dugu berkata,”Aku tidak akan merasa ragu sedikitpun sekalipun aku harus membayar segalanya!”

Adrian Dugu terdiam, ia hanya menatap ke arah bulan yang terang, lalu tersenyum aneh.

“Silencer seharusnya sudah sukses melaksanakannya, bukan?”

Pikir Adrian Dugu dalam hati.

Tidak apa-apa jika Tuan Besar mati, dengan demikian, ia akan lebih bebas dalam bertindak.

......

Pada saat yang bersamaan.

Shang City International, Beijing, di sinilah letak tempat tinggal Clinton Lin, keluarganya sudah berpindah ke kota lain sejak awal.

Sejak ia memasuki Beijing, kehidupan dan kematiannya sudah berada di tangan orang yang lain.

Dia selalu saja menggunakan topeng sambil menyembunyikan pisau di tangannya.

Dia juga jarang sekali berbicara, sekalipun ia membuka mulutnya, ia akan menyeleksi setiap kata-katanya, dia hanya akan berdiri di sana, dan mempersilahkan orang yang tepat untuk masuk.

Clinton Lin menanyakan namanya, namun ia hanya mengucapkan sepatah kata “Zhao” dengan sikap dingin!

Clinton Li sangat meragukan seberapa hebatkah kemampuan master yang diutus oleh Sean Xiao ini.

“Weng weng!”

Pada saat inilah, ponselnya bergetar, dan ternyata adalah panggilan dari Wakil CEO Serice’s Corp., Cory Dugu.

Walaupun dia juga merupakan wakil CEO, namun dia ini masih jauh dibandingkan orang lain.

Tidak lain hanyalah karena ia tidak mempunyai kekuatan.

Dalam menghadapi penyingkiran ini, dia juga sulit sekali berdiri sendiri, setelah datang ke Beijing selama satu bulan, wakil CEO yang satu ini juga sudah mulai tersingkir.

Sekalipun Sean Xiao menugaskannya untuk mengatur pergerakan sumber daya manusia dan pengeluaran di bidang keuangan, namun tidak ada satupun orang yang menuruti perkataannya.

Sekalipun dia memecat seseorang hari ini, orang tersebut akan kembali bekerja dengan tenang keesokan harinya, hal ini membuatnya merasa sangat tidak dihargai.

Semua orang terus mencacinya tidak mempunyai kekuatan di belakangnya.

“Clinton, ayo keluar dan minum, aku sedang berada di lantai bawah rumahmu!”

Suara tawa yang girang terdengar dari dalam ponselnya.

Clinton Lin mengerutkan alisnya, dia memiliki hubungan yang biasa saja degan Cory Dugu ini, dia tidak mengerti mengapa ia akan datang mencarinya untuk mengajaknya minum di tengah malam seperti ini.

“Sudah larut, aku masih harus bekerja besok...”

Clinton Lin sedikit berwaspada, dia sedang ingin menolaknya, namun ia langsung mendengar ucapan dari dalam ponselnya,”Kamu adalah Wakil CEO perusahaan dan bukanlah pekerja, cepat turun, jika kamu tidak turun, maka kamu ini tidak menghargai diriku...”

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu