Awesome Husband - Bab 350 Kemenangan
Bradley Zhang terpana. Di luar perbatasan, ada peraturan yang jelas untuk tidak menggunakan senjata termal skala besar, termasuk racun!
Jika tidak, setelah perang tidak terkendali, itu tidak akan menguntungkan ketiga negara.
Pimpinan orang negara Raja Kobra melihat tentara Batalion kematian menyerang dengan ganas, dan tahu bahwa dia telah melakukan kesalahan.
Mereka harus dimusnahkan di sini kali ini, jika tidak, begitu masalah kembali, bahkan kakak mereka dari negara Polar tidak akan membiarkan mereka pergi.
"Seraangg!"
Jenderal yang memimpin itu bergegas dengan teriakan keras.
Namun, bagaimanapun musuh mereka adalah pasukan dari Batalion kematian.
Sungguh disesalkan ada beberapa pasukan Batalion kematian yang mati terkena racun.
Bradley Zhang berteriak: "Balaskan dendam saudara kita, bunuh semua bajingan ini, habisi semuanya!"
Ia berniat membunuh langsung ke perbatasan negara Raja Kobra, agar mereka merasakan amarah prajurit Batalion kematian di utara.
"Serang! Bunuh semuanya!"
Kerumunan itu sangat marah, saudara mereka boleh saja mati di medan perang atau dipenggal kepalanya oleh musuh.
Tapi tidak bisa mati di sini dengan cara yang menyedihkan ini.
Mereka berlatih keras dan menjaga perbatasan siang dan malam, tetapi karena para bajingan ini, mereka mencabut semua nyawa muda saudara mereka dengan tipuan jahat.
Bagaimana mereka tidak marah.
Mereka tidak pernah berpikir untuk menindas orang lain, apalagi menyerang orang lain, tetapi kali ini, Bradley Zhang tidak bisa menahannya.
Dia membawa pisau Tang ke kerumunan, dia seperti mengiris melon dan sayuran, membunuh satu per satu musuh.
Percikan darah yang kental hampir membuatnya menjadi manusia berdarah.
Tapi dia tidak peduli.
Darah mengalir ke tubuhnya, wajahnya, tetapi semangatnya terus berkobar.
Saudara-saudara ini sudah seperti saudara kandungnya, ingin menghentikan perselisihan tanpa akhir ini, harus membunuh mereka!
Pada saat ini, dia seolah berubah menjadi raja neraka, mencabut nyawa musuhnya dengan gila-gilaan.
Prajurit Batalion kematian dingin dan haus darah, mereka para pembantai yang gila.
Para prajurit Negara Raja Kobra tewas, menangis dan merintih, bahkan ada yang kencing di celana saat menunggang kuda. Mereka ingin memohon ampun, tetapi dijawab dengan pisau tajam yang dingin.
"Srrassh!"
Pisau Tang dengan mudah memotong kulit mereka, memotong daging dan memuncratkan darah mereka, dan kepala besar mereka terbang, mereka tidak percaya bahwa tentara di Northland benar-benar membunuh dengan brutal.
Jenderal itu juga panik. Mereka sama sekali bukan lawan dari pasukan Northland. Mereka datang untuk membantu kali ini, hanya untuk menghalangi mereka, dengan maksud untuk memadamkan perang.
Siapa yang mengira bahwa satu langkah salah, khawatir semua orang ini akan dihabisi semua di sini.
Bertarung dengan Bradley Zhang hanya dalam tiga jurus, ia sudah dipotong oleh Bradley Zhang. Pada saat terakhir sebelum ia meninggal, ia melihat tubuhnya terguling jatuh dari kudanya, dan para prajurit di bawah tangannya juga disembelih seperti ayam.
"Mengapa aku harus melawan mereka?"
Ini adalah pikiran terakhir yang terlintas di benaknya sebelum dia meninggal.
Lebih dari dua ribu orang mengejar puluhan ribu untuk membunuh. Pernahkah kamu melihat adegan ini?
Ini sangat umum di Northland.
Sepanjang jalan terus membunuh, puluhan ribu juga menjadi beberapa ratus.
Akhirnya, mereka semua dimusnahkan sepuluh mil jauhnya dari perbatasan negara Raja Kobra.
Tepat ketika Bradley Zhang hendak memimpin pasukannya untuk maju, Sean Xiao tiba dan menghentikan aksi tepat waktu.
Membunuhnya sekarang pasti akan memperluas kesalahannya, tetapi dari pemikiran jangka panjang, itu tidak akan menguntungkan.
Mereka kini bertempur di tiga sisi, meski tidak takut, tapi juga harus mempertimbangkan korban yang tewas.
Di mata Sean Xiao, nyawa setiap prajurit di Northland sangat berharga, dan sama sekali tidak mungkin membiarkan prajurit bawahannya mati hanya karena emosi si jenderal.
Dia tidak bisa mentolerir ini.
Jadi Bradley Zhang ditegur dengan keras, tetapi dia melawan sedikit pun.
Karena dia tahu dia terlalu sembrono kali ini.
Para pasukan Batalion kematian juga tergerak.
Merupakan kehormatan bagi mereka memiliki pemimpin seperti itu.
"Cukup, bawa saudara-saudara pulang. Jangan biarkan mereka tinggal di luar terlalu lama, biar aku yang membereskan semua ini."
Meskipun Sean Xiao kuat dulunya, dia tidak percaya diri seperti sekarang.
Ketika dia kembali kali ini, dia ingin benar-benar menakut-nakuti negara Polar dan negara Raja Kobra, sehingga mereka bisa mengerti apa itu kekuasaan.
Di sisi lain, Morgan Qin membawa tiga ribu pejupasukan ang Batalion kematian untuk menghadapi pasukan negara Polar.
Meskipun mereka memiliki lebih dari 10.000 orang, Morgan Qin tidak gentar.
Mereka hanya takut tidak ada tantangan.
Di depan para pasukan, Morgan Qin menggambar garis ke-38, dan siapa pun yang berani melewati garis ini dianggap sebagai menentang.
Pemimpin negara Polar tentu saja sangat marah, tapi Morgan Qin hanya mengatakan sepatah kata dan mereka langsung gentar.
"Jika kalian berani melintasi garis depan, Dewa Perang akan membawa pasukannya untuk menghabisi kalian! Oh iya, aku lupa memberitahu kalian bahwa Dewa Perang telah kembali ke Northland. Apa kalian sudah siap?"
Pikiran Morgan Qin sangat tenang, kali ini dia datang ke sini untuk menahan pasukan negara Polar dan mencegah mereka lewat.
Hanya dengan cara ini pasukan saudara lainnya dapat diberikan waktu untuk menghancurkan musuh.
Kedua regu berkonfrontasi di sini selama satu jam. Pada saat itu, seorang tentara buru-buru berlari ke telinga pemimpin negara Polar dan membisikkan beberapa patah kata, wajah pemimpin itu berubah drastis, dan langsung membawa semua pasukkannya kembali ke markas tanpa sepatah kata pun.
Semua suku musuh sudah berakhir.
Kota Long hancur, dan tidak satupun dari mereka bisa selamat.
Tidak mungkin bagi jutaan tentara untuk bertahan hidup di bawah serangan tentara yang kuat ini.
Saat hari mulai gelap, pasukan Northland sepenuhnya mengambil alih Kota Long.
Para tawanan mulai membersihkan mayat orang mereka sendiri.
Tidak perlu khawatir tentang wabah di tahun mendatang.
Ada 400.000 suku liar yang tersisa, yang berarti pertempuran ini hampir akan memusnahkan semua suku.
Orang-orang ini tidak memiliki masa depan, atau masa depan yang menanti mereka adalah kerja tanpa akhir untuk menghapus dosa-dosa mereka.
Raja Naga juga ada di sini, melihat tentara berlumuran darah, dia senang, tapi juga sedikit sedih.
Melihat mereka seperti melihat dirinya sendiri saat puluhan tahun lalu.
Kemenangan dalam perang ini tidaklah mudah.
Kelihatannya sederhana, tetapi nyatanya itu sangat memerlukan waktu dan tempat yang tepat.
Misalnya, dalam pertempuran penentuan terakhir, para prajurit Northland juga banyak yang tewas dan luka parah.
Ini adalah kemenangan yang dicurahkan dengan darah dan penderitaan, setiap jengkal tanah ini telah tertumpah darah rekan-rekan mereka.
Raja Naga tidak bisa menahan air matanya.
Ini benar-benar kejahatan perang, betapa menyakitkan bagi keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai.
Sean Xiao mengajak semua orang untuk memilah sisa-sisa tentara yang sudah berkorban..
Ada sebuah gunung di sungai Beiliang, gunung ini, Sean Xiao memanggilnya Gunung Pahlawan, ini akan menjadi tempat terbaik untuk tempat peristirahatan para pahlawan ini.
Bahkan jika mereka mati, jiwa pahlawan mereka tetap akan menjaga perbatasan.
Pada hari ini, setelah berbulan-bulan tanpa awan di utara, Sean Xiao membawa ratusan ribu tentara dari Northland ke Gunung Pahlawan untuk memberi penghormatan terakhir kepada para prajurit yang gugur.
Di kaki gunung, terdapat dua patung, yaitu patung Sawyer Maodun dan Berg Huang. Mereka berbaring di tanah dan menyesal kepada para pahlawan.
Mereka diinjak-injak selamanya.
Meskipun perang ini dimenangkan, di mata Sean Xiao, mereka tidak menang karena kehilangan begitu banyak saudara dan keluarga yang baik.
Keinginan untuk perdamaian semakin kuat di hati Sean Xiao.
Dampak setelah perang sangat luas, meskipun tidak banyak orang di negara ini yang tahu tentang pertempuran ini, tapi dampaknya cukup besar.
Pertempuran ini bisa menjamin bahwa Northland akan bebas dari perang selama 50 tahun.
Tapi yang diinginkan Sean Xiao bukanlah lima puluh tahun, tapi selamanya!
Negara Raja Kobra dan negara Polar membuat serangkaian utusan dan datang ke Northland untuk bernegosiasi, berharap mereka bisa membebaskan para tahanan kembali ke luar perbatasan.
"Kembalilah dan beri tahu pemimpinmu. Tidak lama lagi aku akan sampai di perbatasan kalian dan bersiaplah menunggu kedatanganku."
Tentu saja, kedatangan itu memalukan dan pergi, dan 400.000 orang dari suku liar juga membangun rumah baru yang indah di tanah tak berpenghuni di Northland.
Ini adalah tanah yang sangat luas. Jika dikembangkan, itu dapat meringankan sebagian besar tekanan dalam negeri, dan juga merupakan lokasi pengembangan baru di masa depan.
Dia berharap semua orang bisa melindungi Northland di masa depan. Ini bukan lagi tanah dingin yang pahit, tetapi tanah yang berkembang pesat. Ini adalah keinginan seumur hidup Sean Xiao. Meskipun sulit, selalu ada seseorang yang melakukannya.
Saat orang utusan meninggalkan Northland, dia menambahkan bumbu saat menyampaikan kata-kata Sean Xiao.
Para pemimpin di perbatasan kedua negara itu marah, tetapi tidak berdaya.
Ketakutan di hati mereka untuk Sean Xiao tidak begitu besar.
Pembunuh brutal itu kembali, dan mereka merasakan perasaan tertekan oleh ketakutan lagi.
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyAku bukan menantu sampah
Stiw boyMy Charming Wife
Diana AndrikaMy Secret Love
Fang FangIstri kontrakku
RasudinAwesome Husband×
- Bab 1 Merekrut Menantu
- Bab 2 Satu Tamparan
- Bab 3 Aku Akan Menghabiskan Kalian
- Bab 4 Dipecat
- Bab 5 Apakah Dirut Zhang Sudah Datang?
- Bab 6 Harus Dirinya
- Bab 7 Datang Bertamu
- Bab 8 Keluarga Gudu
- Bab 9 Memohon Maaf
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas
- Bab 11 Gosip
- Bab 12 Menyanjung
- Bab 13 Menghadap Dewa Perang
- Bab 14 Kartu Hitam
- Bab 15 Overdraft Tak Terbatas
- Bab 16 Mata-Mata
- Bab 17 Menjual Posisi
- Bab 18 10.000 RMB
- Bab 19 Membeli Hadiah
- Bab 20 Menampar
- Bab 21 Pesta Ulang Tahun
- Bab 22 Memberikan Hadiah
- Bab 23 Sally Bai
- Bab 24 Orang Terkaya Datang
- Bab 25 Ibu Mertua Kejam
- Bab 26 Menampar Yongki Chen
- Bab 27 Tangani Dengan RRingan
- Bab 28 Membuat Masalah
- Bab 29 Penyuapan
- Bab 30 Beli Mobil
- Bab 31 Semuanya Datang Membuat Masalah
- Bab 32 Lelaki yang Mengerikan
- Bab 33 Mengobrol
- Bab 34 1 Juta RMB
- Bab 35 Cepat Keluar
- Bab 36 Menyesal
- Bab 37 Memutuskan Persahabatan
- Bab 38 Tidak Lebih Dari Sampah
- Bab 39 Meminta Maaf
- Bab 40 Keluarga
- Bab 41 Membicarakan Faktanya
- Bab 42 Dipermalukan Di Depan Orang Banyak
- Bab 43 Orang Bodoh Sedang Bermimpi
- Bab 44 Bersedih
- Bab 45 Datang Secara Pribadi
- Bab 46 Gundam
- Bab 47 Mengusahakan Walaupun Tidak Bersedia
- Bab 48 Tanggung Akibatnya Sendiri
- Bab 49 Anggap Aku Sebagai Manusia Tak Berguna
- Bab 50 Meminta Penjelasan
- Bab 51 Tidak Tahu Malu
- Bab 52 Rahasia
- Bab 53 Menolak Tamu Untuk Masuk
- Bab 54 Pindah Rumah
- Bab 55 Jing Xuan Zhai
- Bab 56 Tidak Ada Yang Boleh Merebutnya
- Bab 57 Bungkus Semuanya
- Bab 58 Satu Tempat Tidur
- Bab 59 Terima Nasib
- Bab 60 Kebangkrutan
- 61 Mengaktifkan Kembali
- 62 Pencuri
- 63 Hal Baik Tidak Akan Datang Terus
- 64 Hal Yang Buruk Terus Menerus Terjadi
- 65 Berlutut Minta Maaf
- 66 Untuk Apa Melakukannya Waktu Itu
- 67 Chen's Corp Baru
- 68 Jangan Sembarangan Menarik Hubungan Pertemanan
- 69 Bukan Orang
- 70 Berbeda Dengan Yang Lain
- Bab 71 Menghadiri Jamuan
- Bab 72 Ketua Asosiasi
- Bab 73 6 Miliar
- Bab 74 Sequinn Building
- Bab 75 Latihan
- Bab 76 Mason International Corp.
- Bab 77 Air Paling Bersih Di Dunia
- Bab 78 Jangan Menganggap Diri Sendiri Tahu Segalanya
- Bab 79 Jangan Mengomentari Orang Lain
- Bab 80 Pinjaman Sebesar 1 Miliar
- Bab 81 Jangan Bertindak Terlalu Terburu-buru
- Bab 82 Dihapus
- Bab 83 Keluarga Fu Hancur
- Bab 84 Memperdalam Titik Kelemahan
- Bab 85 Berkompromi
- Bab 85 Leo Chen Datang
- Bab 87 Tidak Ada Kesalahan
- Bab 88 Keluarga Zhou Dari Kota Guangzhou
- Bab 89 Memukuli Bergantian
- Bab 90 Pesta 1
- Bab 91 Perjamuan Malam 2
- Bab 92 Perjamuan Malam 3
- Bab 93 Semuanya Asli
- Bab 94 Master Cai
- Bab 95 Maafkan Aku Jika Bersikap Kasar
- Bab 96 Bercap Lipstik
- Bab 97 Membahas Kerja Sama
- Bab 98 Rendahan Seperti Semut
- Bab 99 Merekrut Pengikut
- Bab 100 Anak Durhaka
- Bab 101 Semua Orang Hebat Itu Kejam
- Bab 102 Makhluk Sialan Ini Tidak Boleh Dibiarkan Hidup
- Bab 103 Hati Wanita Sangat Sulit Ditebak
- Bab 104 Porselen Chaiyao
- Bab 105 Media Sosial
- Bab 106 Kamu Tidak Pantas Minum
- Bab 107 Kamu Tidak Perlu Mengurusku
- Bab 108 Bertengkar
- Bab 109 Kehangatan Di Hari Biasa
- Bab 110 Berhenti Beroperasi Untuk Perbaikan
- Bab 111 Menegur
- Bab 112 Harus Bertanggung Jawab Untuknya
- Bab 113 Kota Guangzhou Keluarga Ma
- Bab 114 Skema Ponzi
- Bab 115 Merawat Seumur Hidup
- Bab 116 Surat Hutang
- Bab 117 Berobat
- Bab 118 Badai Video
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Hadiah
- Bab 121 Pengakuan
- Bab 122 Penculikan
- Bab 123 Pengacara Penghancur Keluarga
- Bab 124 William Si Ma
- Bab 125 Membuat Kerjasama
- Bab 126 Kebangkrutan Keluarga
- Bab 127 Pedang Dinasti Qin
- Bab 128 Harga Awal
- Bab 129 Persyaratan
- Bab 130 Perubahan Keluarga Chen
- Bab 131 Mengambil Keuntungan Untuk Mendapatkan Sesuatu
- Bab 132 Suami Dan Istri
- Bab 133 Pedang Pembunuh
- Bab 134 Membicarakan Bisnis
- Bab 135 Berlutut Mengakui Kesalahan
- Bab 136 Perasaan Menyentuh
- Bab 137 Buku Tabungan
- Bab 138 Bisa Menakuti
- Bab 139 Berbakti
- Bab 140 Ginseng Liar
- 141 Balasan Hadiah
- 142 Meledak
- 143 Kartu Nama Kota
- 144 Pasti Mati
- 145 Musuh Bebuyutan
- 146 Titik Lemah
- 147 Tiga Keluarga Besar Kota Yun
- 148 Keluarga Durant
- 149 Niat Membunuh Yang Besar
- 150 Menyadari Lubuk Hati
- Bab 151 Mengantarnya Bertemu Dengan Tuhan
- Bab 152 Menaklukkan Owen Jin
- Bab 153 Rencana Jahat Yang Muncul
- Bab 154 Takut Hingga Mengompol
- Bab 155 Yaochi Financial Group
- Bab 156 Tim Inspeksi
- Bab 157 Dijebak
- Bab 158 Adrian Dugu
- Bab 159 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 1
- Bab 160 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 2
- Bab 161 Akhir Masalah
- Bab 162 Musuh Berkumpul
- Bab 163 Masakan Andalan
- Bab 164 Barang Antik Dinasti Song
- Bab 165 Memohon
- Bab 166 Pertemuan Besar Keluarga Su
- Bab 167 Seperti Merampok!
- Bab 168 Peringatan Dari Keluarga Si Ma
- Bab 169 Benneth Yu Menyerang
- Bab 170 Bald Man Belum Puas
- Bab 171 Benneth Yu Dieksekusi
- Bab 172 Penguasa Daerah Membunuh
- Bab 173 Kesulitan Tidur Di Malam Hari
- Bab 174 Keluarga Su Panik
- Bab 175 Ambil Alih
- Bab 176 Ibu Mertua Yang Aneh
- Bab 177 Rencana Jahat Yang Kembali Muncul
- Bab 178 Aktor
- Bab 179 Mengambil Keuntungan Pada Dua Pihak
- Bab 180 Perintah Penembak Runduk
- Bab 181 70 miliar RMB
- Bab 182 Tamu Tak Diundang
- Bab 183 Melihat Dunia Yang Lebih Luas
- Bab 184 Kesempatan Untuk Balas Dendam
- Bab 185 Tidak Tertandingi
- Bab 186 Acara Judi Batu
- Bab 187 Potongan Keberuntungan
- Bab 188 Potongan Kesialan
- Bab 189 Bahan Sejenis Kaca
- Bab 190 Menggemparkan
- Bab 191 Mencium Paksa
- Bab 192 Air Liur Bisa Menyembuhkan Luka
- Bab 193 Perasaan Fiona Qin
- Bab 194 Pergantian Pemilik
- Bab 195 Meminta Pertolongan
- Bab 196 Perintah Penggeledahan
- Bab 197 Kekuatan Yang Luar Biasa
- Bab 198 Pukulan Beruntun
- Bab 199 Pemerasan
- Bab 200 Bergabung
- Bab 201 Kehilangan Seorang Istri
- Bab 202 Membujuk Gryolf
- Bab 203 Menyerang
- Bab 204 Melindungimu
- Bab 205 Rantai Pertama
- Bab 206 Keluarga Yu Dihabisi
- Bab 207 Upacara Pemakaman
- Bab 208 Sangat Mengerikan
- Bab 209 Rumah Jagal
- Bab 210 Pendekar
- Bab 211 Mendesak Punya Anak
- Bab 212 Sally Bai Tertusuk Pisau
- Bab 213 Ancaman
- Bab 214 Konfrontasi
- Bab 215 Ingin Bertempur, Ayo Bertempur
- Bab 216 Keluarga Bai Mengakui Kesalahan
- Bab 217 Berbakti
- Bab 218 Memohon Bantuan
- Bab 219 Objek Yang Ingin Ditangkap Sudah Terkendali
- Bab 220 Jangan Pergi Malam Ini
- Bab 221 Menolak
- Bab 222 Mengelus-elus Dada
- Bab 223 Kematian Brandon Jiang
- Bab 224 Situasi Yang Sangat Kritis
- Bab 225 Aiden Shangguan
- Bab 226 Sally Bai Terpancing
- Bab 227 Mengantarmu Pulang
- Bab 228 Ditempel Ke Dinding
- Bab 229 Lilith
- Bab 230 Serang Selagi Panas
- Bab 231 Badai Akan Tiba
- Bab 232 Bantalan Tinju
- Bab 233 Clinton Lin Pergi ke Beijing
- Bab 234 Keluarga Wang di Beijing
- Bab 235 Tuan Sean Keluar Kota
- Bab 236 Hampir Menembus Pertahanan
- Bab 237 Teman Baik Bertemu
- Bab 238 Badut
- Bab 239 Memimpin Bawahan Sebaik Mungkin
- Bab 240 Impoten
- Bab 241 Perubahan Resmi
- Bab 242 Tak Tertandingi
- Bab 243 Meminta Maaf
- Bab 244 Kerabat Datang
- Bab 245 Sally Bai Dalam Keadaan Berbahaya
- Bab 246 Kematian Finn Bai
- Bab 247 Kedatangan Keluarga Shangguan
- Bab 248 Bersekolah
- Bab 249 Memutarbalikkan Kebenaran
- Bab 250 Cara Yang Kejam
- Bab 251 Perubahan Mental
- Bab 252 Sangat Percaya dan Sangat Yakin
- Bab 253 Keluarga Wei dari Tianjin
- Bab 254 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (1)
- Bab 255 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (2)
- Bab 256 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (3)
- Bab 257 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (4)
- Bab 258 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (5)
- Bab 259 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (6)
- Bab 260 Ambisi Samuel Wang
- Bab 261 Ketika Bunga Bermekaran, Harus Segera Di Petik
- Bab 262 Jangan Menunggu Dahan Tanpa Bunga Barulah Ingin Memetik Bunga
- Bab 263 Masih Ingin Mencicipinya Lagi
- Bab 264 Kekuatan Untuk Menindas Orang
- Bab 265 Tak Kenal Lelah
- Bab 266 Rokoknya Raja Naga
- Bab 267 Terobosan Bradley Zhang.
- Bab 268 Keluarga Wei Musnah.
- Bab 269 Memaksa Kaisar Turun Tahta.
- bab 270 Membersihkan Kota Tianjin.
- Bab 271 Keluarga Ji
- Bab 272 Menghasut
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Penawaran
- Bab 275 Pembunuh Datang Menyerang
- Bab 276 Tuan Zhao Bertindak
- Bab 277 Serangan Fatal
- Bab 278 Kehadiran Tim Inspeksi
- Bab 279 Bunuh Diri Karena Takut Akan Hukuman
- Bab 280 Menunjukkan Keahlian Masing-Masing
- Bab 281 Pertemuan Orang Tua
- Bab 282 Dia adalah Raja
- Bab 283 Kedatangan Edison Yang
- Bab 284 Identitas Sean Xiao
- Bab 285 Connor Ji pulang kerumah
- Bab 286 Kembali ke Northland
- Bab 287 Permintaan Maaf Dari Nick Dugu
- Bab 288 Hadiah Yang Sudah Lewat Satu Dekade
- Bab 289 Pemberitahuan Dari William Si Ma
- Bab 290 Ninja Fuso
- Bab 291 Keluarga Zheng Dari Donghai
- Bab 292 Pembunuhan yang Ganas
- Bab 293 Mimpinya Hancur
- Bab 294 Melakukan yang Sebaliknya
- Bab 295 Penyiksaan
- Bab 296 Rahasia Magda Zheng
- Bab 297 Semuanya Mati
- Bab 298 Kegilaan
- Bab 299 Bergiliran Meminta Maaf
- Bab 300 Pemicu Masalah
- Bab 301 Kepala Botak Bertemu Kepala Botak
- Bab 302 Seperti Harapanmu
- Bab 303 Menekan Semua Orang
- Bab 304 Pembalasan
- Bab 305 Harry Zheng
- Bab 306 Kematian Lincoln Zheng
- Bab 307 Masalah Donghai
- Bab 308 Baru Sebentar Tidak Berjumpa Seperti Sudah Lama Tidak Berjumpa
- Bab 309 Lagi Lagi Kartu Unlimited
- Bab 310 Kembangkan Wilayah Pasar Utara
- Bab 311 Kamu Jangan Sembarangan
- Bab 312 Melihat Rumah
- Bab 313 Sally Bai Hamil
- Bab 314 Semua Dendam Telah Selesai
- Bab 315 Yun Tea Laris Manis
- Bab 316 Kedatangan Cody Xiao
- Bab 317 Harta Yang Tak Ternilai
- Bab 318 Tante Juga Merupakan Ibu
- Bab 319 Masa Lalu Dan Sekarang
- Bab 320 Mengakui
- Bab 321 Mengenakan Gaun Pernikahan
- Bab 322 Menjadi Pengantin
- Bab 323 Bahaya Northland
- Bab 324 Hari Imlek Semakin Dekat
- Bab 325 Di Depan Menanam Bunga, Di Belakang Menanam Sayuran
- Bab 326 Hari Imlek
- Bab 327 Kota Long
- Bab 328 Quinn Chen Hamil
- Bab 329 Mental Tentara
- Bab 330 Menyerang
- Bab 331 Menyelesaikan
- Bab 332 Jalan Buntu Untuk Davis
- Bab 333 Ayah dan Anak, Akhirnya Bertemu
- Bab 334 Perperangan Semakin Dekat
- Bab 335 Masuk Ke Perangkap
- Bab 336 Pembasmian
- Bab 337 Jalan Tiga Arah
- Bab 338 Pemusnahan Kelompok
- Bab 339 Menara Mayat
- Bab 340 Semangat Perang Yang Membara
- Bab 341 Tindakan Pemenggalan
- Bab 342 Pertikaian
- Bab 343 Persiapan Sebelum Bertindak
- Bab 344 Semangat Berlatih
- Bab 345 Memulai Pemenggalan
- Bab 346 Berhasil
- Bab 347 Peperangan Mengenaskan
- Bab 348 Pembantaian
- Bab 349 Terhina
- Bab 350 Kemenangan
- Bab 351 Menghentikan Perang Dengan Peperangan
- Bab 352 Kompensasi 500 Miliar
- Bab 353 Raja Naga, Pensiun
- Bab 354 Mengunjungi Teman-Teman Lama
- Bab 355 Sean Xiao Kembali
- Bab 356 Kebahagiaan
- Bab 357 Akhir Cerita