Awesome Husband - Bab 184 Kesempatan Untuk Balas Dendam
Namun, keluarga Karl Chen bukanlah tipe orang yang benci yang miskin dan suka dengan kaya
Tidak sesombong seperti Sherly Zhang.
Karena itu, mereka sangat senang dengan Andreas Yang dan istrinya.
Mungkin karena merasakan niat baik dari pasangan itu, dan suasana hati Andreas Yang yang benar-benar lega.
"Mulai sekarang, kalau ada kosong, kalian boleh datang ke rumah kami."
Lancy Qin menempelkan sepotong abalone ke Kristina Zhou: "Sudah sedikit kerabat yang datang mengunjungi kami."
"Kakak, jangan khawatir, aku akan sering datang ketika aku punya waktu."
Kristina Zhou tersenyum, sebelumnya, dia memiliki hubungan yang baik dengan Lancy Qin, tetapi dia tidak terlalu banyak berkontak dengannya.
Tapi sekarang Lancy Qin masih seperti biasa, ini membuatnya sangat tersentuh.
“Ayo, Andreas, kita bersulang!” Karl Chen memanggil nama Andreas Yang, bersulang dan kemudian meminumnya.
Mata Andreas Yang sedikit merah: "Kakak ipar, seharusnya aku yang bersulang untukmu!"
Selama bertahun-tahun, ia juga mengalami masa-masa sulit di keluarga, orang-orang itu selalu menyebutnya sampah, dan dia sampai tidak tahu harus berkata apa lagi.
"Kita semua satu keluarga, tidak perlu memikirkan itu!"
Karl Chen memiliki kesan yang sangat baik terhadap keluarga Andreas Yang. Setelah makan malam bersama, hubungan mereka juga semakin sangat dekat.
Ketika mabuk, dia menatap Sean Xiao: "Nak, aku ingat ada satu kabupaten yang tidak memiliki distributor Yun Tea, bagaimana kalu kita membiarkan paman menjadi distributor di sana?"
Sean Xiao tertegun dan tiba-tiba mengerti apa yang dia maksud ayah mertuanya.
Lalu mengangguk: "Tidak masalah, besok aku akan membawa paman menemui Jack Xu."
Sebenarnya, Karl Chen memutuskan urusan Chen's Corp sesuka hati, tetapi sikapnya yang masih meminta pendapat membuat Sean Xiao tersentuh.
Terutama panggilannya yang disebut Karl Chen barusan, Sean Xiao juga memperhatikan, yang berarti bahwa dia tidak menganggap dirinya sebagai menantu, tetapi putranya sendiri!
Memikirkan hal ini, dia menambahkan: "Ayah, kedepannya, kamu bisa membuat keputusan sendiri!"
Karl Chen mengangguk, dia tidak tahu harus merasa puas bagaimana lagi dengan menantunya ini.
Dia tidak memiliki putra, dan hanya Quinn Chen yang putrinya, Di matanya, Sean Xiao seperti putranya.
Lancy Qin juga memperhatikan panggilan yang disebut suaminya dan dia hanya tersenyum dan tidak berkata apa-apa
Andreas Yang tidak terlalu bisa minum minuman alkohol, jadi sekarang dia sudah setengah mabuk, dan tidak merespon.
Tapi Kristina Zhou tidak, ketika Karl Chen mengatakan dia akan membiarkan Andreas Yang menjadi distributor Yun Tea, dia langsung mengerti bahwa Karl Chen ingin membantunya.
Sekarang Yun Tea sangat laku di seluruh negeri, dan menjadi distributor jelas merupakan bisnis yang menguntungkan.
Dia dengan cepat mendorong tangan Andreas Yang, menuang segelas anggur untuk dirinya sendiri, berdiri, dan berkata dengan air mata di matanya: "Kakak ipar, terima kasih, aku ... aku hanya seorang wanita desa dan aku tidak tahu harus berkata apa lagi, aku bersulang untukmu!"
Setelah itu, dia meneguk anggur dalam gelas.
Andreas Yang juga sudah merespon.
"Kakak ipar, ini ... apa kamu bersungguh-sungguh?"
Karl Chen melambaikan tangannya: "Tentu saja, kita semua satu keluarga!"
"Namun, aku ada syarat, urusan ini tidak dapat boleh ada campur tangan Sherly Zhang dan Tommy Yang, jika tidak aku akan mengambil kembali hak distribusi."
Karl Chen mengenal mereka dengan sangat baik. Jika mereka mengetahuinya, mereka pasti akan memanfaatkannya: "Kamu tenang saja, aku akan mengirim orang dari perusahaan untuk membantumu, kamu tidak perlu menyiapkan uang sepeser pun untuk memasok barang, aku akan membantumu memasok barangnya dengan gratis, kalian hanya perlu menewa gudang besar untuk menyimpan barang ini, itu sudah cukup!"
Setelah mendengar ini, Andreas Yang dan istrinya sangat merasa bersyukur.
Mereka hanya perlu menyewa gudang saja, ini sudah sangat membantu!
"Terima kasih kakak ipar, terima kasih!"
"Sudah sudah, jangan terlalu banyak berterima kasih."
Karl Chen tersenyum, sebenarnya, dia tidak keberatan membantu kerabat sendiri, tentu saja, asalkan mereka juga memandang diri mereka sendiri.
Setelah minum dan makan kenyang, mereka merasa sangat puas.
Ketika meninggalkan restoran, ponsel Sean Xiao tiba-tiba berdering, telepon dari Amanda Qin.
"Tuan Xiao, tiga puluh GLS yang Tuan minta telah tiba, silakan datang dan periksa mobilnya." Suara lembut Amanda Qin terdengar.
Sean Xiao malas pergi ke sana: "Tolong antarkan kepadaku saja!"
Setelah itu, dia memberitahu alamatnya.
Menutup telepon, Sean Xiao menelpon Bald man dan yang lainnya dan meminta mereka untuk datang dan membawa mobil-mobil itu.
"Paman, ada apa?"
Quinn Chen bertanya.
"Oh, mobil yang dibelikan untuk Bald man dan yang lainnya sudah tiba."
"Suruh saja mereka mengantarnya ke rumah, bisa kan?" Kata Lancy Qin.
Sean Xiao tersenyum: "Bu, semuanya ada tiga puluh mobil!"
Segera, rombongan mobil datang dari kejauhan.
Melihat mobil-mobil baru di barisan ini, para pejalan kaki di jalan langsung merasa tertarik.
Pada saat ini, Bald man dan yang lainnya juga tiba, tiga puluh pria bertubuh besar berjalan dengan rapi di depan Sean Xiao: "Kakak Sean!"
"Ayo, coba mobil barunya."
Kata Sean Xiao.
Sekelompok pria besar merasa bahagia seperti anak-anak.
Amanda Qin, memegang setumpuk catatan di tangannya, berlari mendekat: "Tuan Xiao, tolong tandatangani suratnya."
Sean Xiao merasa ini terlalu merepotkan dan berkata langsung: "Kamu tanda tangankan saja."
Amanda Qin tahu karakter Sean Xiao dan tidak mengatakan apa-apa, mengangguk, mengambil pena dan menandatangani semuanya.
Andreas Yang dan Kristina Zhou di samping benar-benar mati rasa.
Meskipun mereka tidak tahu harga sebenarnya dari mobil-mobil ini, apakah Mercedes murah?
Tiga puluh mobil, bukankah itu setidaknya sudah sepuluh atau dua puluh juta RMB?
Sungguh mengejutkan!
Semua ini di luar bayangan mereka.
Setelah menandatangani surat itu, Amanda Qin memberikan tanda terima kepada Sean Xiao: "Tuan Xiao, kalau begitu aku pergi dulu."
Setelah berkata, dia langsung berjalan pergi.
Bald man dan yang lainnya juga dengan senang hati pergi dengan mobil.
Kembali ke rumah, Lancy Qin mengatur Andreas Yang tidur di kamar sebelah.
Pasangan itu tinggal di sebuah kamar mewah, dan tidak bisa tidur.
"Suamiku, menurutmu apa keluarga kita bisa menjadi seperti ini kedepannya?"
Andreas Yang telah sadar dari kondisi mabuknya saat ini: "Percaya denganku istriku, kakak ipar sudah memberi kita kesempatan ini, kita harus bekerja keras, dan kita pasti akan menjadi kaya juga."
"Baik!"
Ada momen berapi-api di hati mereka, dan mereka penuh harapan untuk masa depan.
Keesokan harinya, mereka bangun pagi-pagi, setelah makan sarapan.
Sean Xiao mengantar mereka berdua ke pabrik pinggiran kota.
Setelah memberi tahu Jack Xu dengan jelas, mereka mengirim keduanya ke stasiun kereta.
Setelah kembali ke perusahaan, Sean Xiao berbicara dengan Quinn Chen, mengatakan bahwa dia akan pergi ke kota Tian untuk melakukan sesuatu.
Quinn Chen mengangguk dan tidak bertanya apa yang akan dilakukannya.
Sebelum pergi ke ibukota provinsi, Sean Xiao berulang kali memberi tahu Jason dan Owen Jin untuk melindungi Quinn Chen.
Kemudian, dia menelpon Bald man untuk mengantarnya ke kota Tian.
...
Belakangan ini, Luis Ding menderita kerugian besar, dan butuh banyak uang untuk menstabilkan wilayahnya.
Luis Ding marah dan jengkel, tetapi lebih dari itu adalah rasa takut. Sekelompok orang Sean Xiao benar-benar menakutkan.
Dia tidak ingin masuk ke kota Yun lagi selama sisa hidupnya, itu mengerikan!
Setelah mereka berada di tempatnya, Luis Ding membawa Frenky Liu, Hector Hong, dan tujuh bos besar lainnya ke kota Tian.
Hal ini tidak boleh disembunyikan, mereka hanya bisa berharap pada Brandon Jiang.
Sekelompok orang yang patah tangan atau patah kaki, tertatih-tatih berjalan ke tempat spa dengan tongkat dan penuh plester.
Kali ini, alih-alih memasuki ruang sauna, mereka justru menemukan ruang untuk minum teh.
“Sialan, Bos Ding, kita tidak bisa melupakan masalah ini!” Dua bos besar yang pemarah menggertakkan gigi mereka dan berkata.
"Walaupun begitu juga apa yang bisa kita lakukan?"
Luis Ding mengerutkan kening: "Jika kalian memang hebat, pergi saja sendiri ke kota Yun, bagaimanapun, aku tidak akan pernah pergi ke tempat itu lagi selama sisa hidupku!"
Pria besar itu terkaku!
Menyuruh dia pergi ke kota Yun?
Bukankah itu sama saja cari mati?
"Sudah sudah, jangan berisik!"
Frenky Liu berkata dengan tidak sabar, "Balas dendam apa lagi, apa pelajaran kali ini tidak cukup? Setengah dari lingkaran bawah tanah di provinsi Guangdong dikalahkan oleh Sean Xiao. Apakah kalian ada mengatakan sesuatu pada Tuan Jiang?"
Mendengar ini, semua orang berhenti berbicara.
Ya, bahkan Tuan Jiang takut dengan kekuatan Sean Xiao, apalagi mereka?
"Bos, bos, gawat!"
Pada saat ini, seorang lelaki besar berlari masuk dari luar. Ini adalah anak buah yang baru direkrut oleh Luis Ding, anak buahnya sekarang berada di rumah sakit.
"Sial, jangan sembarang berteriak, lihat dulu tempat apa ini!"
Wajah Luis Ding sangat jelek, berteriak di wilayah Tuan Jiang, apa mau cari mati?
"Apa yang telah terjadi?"
Wajah pria itu pucat, dan dia dengan cepat menurunkan suaranya, dan berkata dengan rendah, "Yun, kota Yun di sana ..."
"Apa yang terjadi dengan Kota Yun?"
Luis Ding langsung menjadi serius dan firasat buruk muncul di hati Frenky Liu dan yang lainnya.
“Kota Yun, orang dari kota Yun itu sudah datang!” Pria itu menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan gemetar.
"Apa?"
Luis Ding bergidik dan tiba-tiba merasakan lehernya menegang, "Apakah dia ada menyebut namanya?"
"Dia bilang namanya Se..."
Orang itu belum selesai berkata, Sean Xiao sudah membawa Bald man ke tempat spa dan berkata, "Sean Xiao!"
Gleekkk!
Mendengar suara yang akrab ini, Luis Ding dan yang lainnya langsung terkejut.
Saat mereka melihat wajahnya, ketakutan menyebar di hati setiap orang.
Melihat mereka, Sean Xiao menyeringai: "Kita bertemu lagi!"
Tenang, Tenang, harus tenang!
Luis Ding memandang mereka dan berkata, "Jangan lupa ini adalah kota Tian, dan ini adalah wilayah Tuan Jiang!"
Ya, ini adalah wilayah Tuan Jiang.
Bukankah Sean Xiao ini sudah gila?
Apa dia mengantar nyawanya datang ke sini?!
Memikirkan hal ini, Luis Ding dan yang lainnya tiba-tiba melihat titik balas dendam.
Dia dengan cepat berjalan keluar dari ruangan, menatap Sean Xiao, dan berteriak, "Berani sekali kamu datang ke kota Tian? Kamu pasti mati kali ini!"
Sean Xiao mengangkat bahu: "Aku baru saja datang untuk minum teh, aku tidak menyangka akan bertemu dengan kalian di sini! Bagaimana, apa kalian sehat-sehat saja? Kapan kalian akan mengunjungi kota Yun lagi?"
Mendengar ini, Luis Ding hampir mau muntah darah.
Bajingan ini terlalu sombong!
Hampir menghancurkan dirinya sendiri, dan bertanya pada mereka apa mereka sehat-sehat saja?
Ini sungguh menghina!
"Semuanya, kemari!"
Luis Ding berteriak dan menunjuk ke arah Sean Xiao: "Sean Xiao! Hari ini kamu benar-benar cari mati!"
"Cepat, kepung mereka!"
Ada 20 atau 30 orang yang datang saat mendengar suaranya.
Mereka semua adalah anak buah yang baru dia rekrut.
Sean Xiao masih berdiri di sana, sementara Bald man berdiri di belakangnya tanpa ekspresi.
Sekelompok orang mengepung keduanya.
Luis Ding sangat bersemangat!
Hari ini, dia akan membuat Sean Xiao membayar semua perbuatannya.
Saat dia baru saja mau memerintahkan, ada suara di luar.
"Bos, berhenti, pengurus rumah Mu datang!"
Luis Ding kaget, dan Frenky Liu serta Hector Hong saling memandang, wajah mereka memerah penuh semangat.
"Sean Xiao! Kamu telah menarik perhatian pengurus rumah Mu, hari ini kamu pasti mati!"
Novel Terkait
That Night
Star AngelMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiUnlimited Love
Ester GohCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoAwesome Guy
RobinHidden Son-in-Law
Andy LeeAwesome Husband×
- Bab 1 Merekrut Menantu
- Bab 2 Satu Tamparan
- Bab 3 Aku Akan Menghabiskan Kalian
- Bab 4 Dipecat
- Bab 5 Apakah Dirut Zhang Sudah Datang?
- Bab 6 Harus Dirinya
- Bab 7 Datang Bertamu
- Bab 8 Keluarga Gudu
- Bab 9 Memohon Maaf
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas
- Bab 11 Gosip
- Bab 12 Menyanjung
- Bab 13 Menghadap Dewa Perang
- Bab 14 Kartu Hitam
- Bab 15 Overdraft Tak Terbatas
- Bab 16 Mata-Mata
- Bab 17 Menjual Posisi
- Bab 18 10.000 RMB
- Bab 19 Membeli Hadiah
- Bab 20 Menampar
- Bab 21 Pesta Ulang Tahun
- Bab 22 Memberikan Hadiah
- Bab 23 Sally Bai
- Bab 24 Orang Terkaya Datang
- Bab 25 Ibu Mertua Kejam
- Bab 26 Menampar Yongki Chen
- Bab 27 Tangani Dengan RRingan
- Bab 28 Membuat Masalah
- Bab 29 Penyuapan
- Bab 30 Beli Mobil
- Bab 31 Semuanya Datang Membuat Masalah
- Bab 32 Lelaki yang Mengerikan
- Bab 33 Mengobrol
- Bab 34 1 Juta RMB
- Bab 35 Cepat Keluar
- Bab 36 Menyesal
- Bab 37 Memutuskan Persahabatan
- Bab 38 Tidak Lebih Dari Sampah
- Bab 39 Meminta Maaf
- Bab 40 Keluarga
- Bab 41 Membicarakan Faktanya
- Bab 42 Dipermalukan Di Depan Orang Banyak
- Bab 43 Orang Bodoh Sedang Bermimpi
- Bab 44 Bersedih
- Bab 45 Datang Secara Pribadi
- Bab 46 Gundam
- Bab 47 Mengusahakan Walaupun Tidak Bersedia
- Bab 48 Tanggung Akibatnya Sendiri
- Bab 49 Anggap Aku Sebagai Manusia Tak Berguna
- Bab 50 Meminta Penjelasan
- Bab 51 Tidak Tahu Malu
- Bab 52 Rahasia
- Bab 53 Menolak Tamu Untuk Masuk
- Bab 54 Pindah Rumah
- Bab 55 Jing Xuan Zhai
- Bab 56 Tidak Ada Yang Boleh Merebutnya
- Bab 57 Bungkus Semuanya
- Bab 58 Satu Tempat Tidur
- Bab 59 Terima Nasib
- Bab 60 Kebangkrutan
- 61 Mengaktifkan Kembali
- 62 Pencuri
- 63 Hal Baik Tidak Akan Datang Terus
- 64 Hal Yang Buruk Terus Menerus Terjadi
- 65 Berlutut Minta Maaf
- 66 Untuk Apa Melakukannya Waktu Itu
- 67 Chen's Corp Baru
- 68 Jangan Sembarangan Menarik Hubungan Pertemanan
- 69 Bukan Orang
- 70 Berbeda Dengan Yang Lain
- Bab 71 Menghadiri Jamuan
- Bab 72 Ketua Asosiasi
- Bab 73 6 Miliar
- Bab 74 Sequinn Building
- Bab 75 Latihan
- Bab 76 Mason International Corp.
- Bab 77 Air Paling Bersih Di Dunia
- Bab 78 Jangan Menganggap Diri Sendiri Tahu Segalanya
- Bab 79 Jangan Mengomentari Orang Lain
- Bab 80 Pinjaman Sebesar 1 Miliar
- Bab 81 Jangan Bertindak Terlalu Terburu-buru
- Bab 82 Dihapus
- Bab 83 Keluarga Fu Hancur
- Bab 84 Memperdalam Titik Kelemahan
- Bab 85 Berkompromi
- Bab 85 Leo Chen Datang
- Bab 87 Tidak Ada Kesalahan
- Bab 88 Keluarga Zhou Dari Kota Guangzhou
- Bab 89 Memukuli Bergantian
- Bab 90 Pesta 1
- Bab 91 Perjamuan Malam 2
- Bab 92 Perjamuan Malam 3
- Bab 93 Semuanya Asli
- Bab 94 Master Cai
- Bab 95 Maafkan Aku Jika Bersikap Kasar
- Bab 96 Bercap Lipstik
- Bab 97 Membahas Kerja Sama
- Bab 98 Rendahan Seperti Semut
- Bab 99 Merekrut Pengikut
- Bab 100 Anak Durhaka
- Bab 101 Semua Orang Hebat Itu Kejam
- Bab 102 Makhluk Sialan Ini Tidak Boleh Dibiarkan Hidup
- Bab 103 Hati Wanita Sangat Sulit Ditebak
- Bab 104 Porselen Chaiyao
- Bab 105 Media Sosial
- Bab 106 Kamu Tidak Pantas Minum
- Bab 107 Kamu Tidak Perlu Mengurusku
- Bab 108 Bertengkar
- Bab 109 Kehangatan Di Hari Biasa
- Bab 110 Berhenti Beroperasi Untuk Perbaikan
- Bab 111 Menegur
- Bab 112 Harus Bertanggung Jawab Untuknya
- Bab 113 Kota Guangzhou Keluarga Ma
- Bab 114 Skema Ponzi
- Bab 115 Merawat Seumur Hidup
- Bab 116 Surat Hutang
- Bab 117 Berobat
- Bab 118 Badai Video
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Hadiah
- Bab 121 Pengakuan
- Bab 122 Penculikan
- Bab 123 Pengacara Penghancur Keluarga
- Bab 124 William Si Ma
- Bab 125 Membuat Kerjasama
- Bab 126 Kebangkrutan Keluarga
- Bab 127 Pedang Dinasti Qin
- Bab 128 Harga Awal
- Bab 129 Persyaratan
- Bab 130 Perubahan Keluarga Chen
- Bab 131 Mengambil Keuntungan Untuk Mendapatkan Sesuatu
- Bab 132 Suami Dan Istri
- Bab 133 Pedang Pembunuh
- Bab 134 Membicarakan Bisnis
- Bab 135 Berlutut Mengakui Kesalahan
- Bab 136 Perasaan Menyentuh
- Bab 137 Buku Tabungan
- Bab 138 Bisa Menakuti
- Bab 139 Berbakti
- Bab 140 Ginseng Liar
- 141 Balasan Hadiah
- 142 Meledak
- 143 Kartu Nama Kota
- 144 Pasti Mati
- 145 Musuh Bebuyutan
- 146 Titik Lemah
- 147 Tiga Keluarga Besar Kota Yun
- 148 Keluarga Durant
- 149 Niat Membunuh Yang Besar
- 150 Menyadari Lubuk Hati
- Bab 151 Mengantarnya Bertemu Dengan Tuhan
- Bab 152 Menaklukkan Owen Jin
- Bab 153 Rencana Jahat Yang Muncul
- Bab 154 Takut Hingga Mengompol
- Bab 155 Yaochi Financial Group
- Bab 156 Tim Inspeksi
- Bab 157 Dijebak
- Bab 158 Adrian Dugu
- Bab 159 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 1
- Bab 160 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 2
- Bab 161 Akhir Masalah
- Bab 162 Musuh Berkumpul
- Bab 163 Masakan Andalan
- Bab 164 Barang Antik Dinasti Song
- Bab 165 Memohon
- Bab 166 Pertemuan Besar Keluarga Su
- Bab 167 Seperti Merampok!
- Bab 168 Peringatan Dari Keluarga Si Ma
- Bab 169 Benneth Yu Menyerang
- Bab 170 Bald Man Belum Puas
- Bab 171 Benneth Yu Dieksekusi
- Bab 172 Penguasa Daerah Membunuh
- Bab 173 Kesulitan Tidur Di Malam Hari
- Bab 174 Keluarga Su Panik
- Bab 175 Ambil Alih
- Bab 176 Ibu Mertua Yang Aneh
- Bab 177 Rencana Jahat Yang Kembali Muncul
- Bab 178 Aktor
- Bab 179 Mengambil Keuntungan Pada Dua Pihak
- Bab 180 Perintah Penembak Runduk
- Bab 181 70 miliar RMB
- Bab 182 Tamu Tak Diundang
- Bab 183 Melihat Dunia Yang Lebih Luas
- Bab 184 Kesempatan Untuk Balas Dendam
- Bab 185 Tidak Tertandingi
- Bab 186 Acara Judi Batu
- Bab 187 Potongan Keberuntungan
- Bab 188 Potongan Kesialan
- Bab 189 Bahan Sejenis Kaca
- Bab 190 Menggemparkan
- Bab 191 Mencium Paksa
- Bab 192 Air Liur Bisa Menyembuhkan Luka
- Bab 193 Perasaan Fiona Qin
- Bab 194 Pergantian Pemilik
- Bab 195 Meminta Pertolongan
- Bab 196 Perintah Penggeledahan
- Bab 197 Kekuatan Yang Luar Biasa
- Bab 198 Pukulan Beruntun
- Bab 199 Pemerasan
- Bab 200 Bergabung
- Bab 201 Kehilangan Seorang Istri
- Bab 202 Membujuk Gryolf
- Bab 203 Menyerang
- Bab 204 Melindungimu
- Bab 205 Rantai Pertama
- Bab 206 Keluarga Yu Dihabisi
- Bab 207 Upacara Pemakaman
- Bab 208 Sangat Mengerikan
- Bab 209 Rumah Jagal
- Bab 210 Pendekar
- Bab 211 Mendesak Punya Anak
- Bab 212 Sally Bai Tertusuk Pisau
- Bab 213 Ancaman
- Bab 214 Konfrontasi
- Bab 215 Ingin Bertempur, Ayo Bertempur
- Bab 216 Keluarga Bai Mengakui Kesalahan
- Bab 217 Berbakti
- Bab 218 Memohon Bantuan
- Bab 219 Objek Yang Ingin Ditangkap Sudah Terkendali
- Bab 220 Jangan Pergi Malam Ini
- Bab 221 Menolak
- Bab 222 Mengelus-elus Dada
- Bab 223 Kematian Brandon Jiang
- Bab 224 Situasi Yang Sangat Kritis
- Bab 225 Aiden Shangguan
- Bab 226 Sally Bai Terpancing
- Bab 227 Mengantarmu Pulang
- Bab 228 Ditempel Ke Dinding
- Bab 229 Lilith
- Bab 230 Serang Selagi Panas
- Bab 231 Badai Akan Tiba
- Bab 232 Bantalan Tinju
- Bab 233 Clinton Lin Pergi ke Beijing
- Bab 234 Keluarga Wang di Beijing
- Bab 235 Tuan Sean Keluar Kota
- Bab 236 Hampir Menembus Pertahanan
- Bab 237 Teman Baik Bertemu
- Bab 238 Badut
- Bab 239 Memimpin Bawahan Sebaik Mungkin
- Bab 240 Impoten
- Bab 241 Perubahan Resmi
- Bab 242 Tak Tertandingi
- Bab 243 Meminta Maaf
- Bab 244 Kerabat Datang
- Bab 245 Sally Bai Dalam Keadaan Berbahaya
- Bab 246 Kematian Finn Bai
- Bab 247 Kedatangan Keluarga Shangguan
- Bab 248 Bersekolah
- Bab 249 Memutarbalikkan Kebenaran
- Bab 250 Cara Yang Kejam
- Bab 251 Perubahan Mental
- Bab 252 Sangat Percaya dan Sangat Yakin
- Bab 253 Keluarga Wei dari Tianjin
- Bab 254 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (1)
- Bab 255 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (2)
- Bab 256 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (3)
- Bab 257 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (4)
- Bab 258 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (5)
- Bab 259 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (6)
- Bab 260 Ambisi Samuel Wang
- Bab 261 Ketika Bunga Bermekaran, Harus Segera Di Petik
- Bab 262 Jangan Menunggu Dahan Tanpa Bunga Barulah Ingin Memetik Bunga
- Bab 263 Masih Ingin Mencicipinya Lagi
- Bab 264 Kekuatan Untuk Menindas Orang
- Bab 265 Tak Kenal Lelah
- Bab 266 Rokoknya Raja Naga
- Bab 267 Terobosan Bradley Zhang.
- Bab 268 Keluarga Wei Musnah.
- Bab 269 Memaksa Kaisar Turun Tahta.
- bab 270 Membersihkan Kota Tianjin.
- Bab 271 Keluarga Ji
- Bab 272 Menghasut
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Penawaran
- Bab 275 Pembunuh Datang Menyerang
- Bab 276 Tuan Zhao Bertindak
- Bab 277 Serangan Fatal
- Bab 278 Kehadiran Tim Inspeksi
- Bab 279 Bunuh Diri Karena Takut Akan Hukuman
- Bab 280 Menunjukkan Keahlian Masing-Masing
- Bab 281 Pertemuan Orang Tua
- Bab 282 Dia adalah Raja
- Bab 283 Kedatangan Edison Yang
- Bab 284 Identitas Sean Xiao
- Bab 285 Connor Ji pulang kerumah
- Bab 286 Kembali ke Northland
- Bab 287 Permintaan Maaf Dari Nick Dugu
- Bab 288 Hadiah Yang Sudah Lewat Satu Dekade
- Bab 289 Pemberitahuan Dari William Si Ma
- Bab 290 Ninja Fuso
- Bab 291 Keluarga Zheng Dari Donghai
- Bab 292 Pembunuhan yang Ganas
- Bab 293 Mimpinya Hancur
- Bab 294 Melakukan yang Sebaliknya
- Bab 295 Penyiksaan
- Bab 296 Rahasia Magda Zheng
- Bab 297 Semuanya Mati
- Bab 298 Kegilaan
- Bab 299 Bergiliran Meminta Maaf
- Bab 300 Pemicu Masalah
- Bab 301 Kepala Botak Bertemu Kepala Botak
- Bab 302 Seperti Harapanmu
- Bab 303 Menekan Semua Orang
- Bab 304 Pembalasan
- Bab 305 Harry Zheng
- Bab 306 Kematian Lincoln Zheng
- Bab 307 Masalah Donghai
- Bab 308 Baru Sebentar Tidak Berjumpa Seperti Sudah Lama Tidak Berjumpa
- Bab 309 Lagi Lagi Kartu Unlimited
- Bab 310 Kembangkan Wilayah Pasar Utara
- Bab 311 Kamu Jangan Sembarangan
- Bab 312 Melihat Rumah
- Bab 313 Sally Bai Hamil
- Bab 314 Semua Dendam Telah Selesai
- Bab 315 Yun Tea Laris Manis
- Bab 316 Kedatangan Cody Xiao
- Bab 317 Harta Yang Tak Ternilai
- Bab 318 Tante Juga Merupakan Ibu
- Bab 319 Masa Lalu Dan Sekarang
- Bab 320 Mengakui
- Bab 321 Mengenakan Gaun Pernikahan
- Bab 322 Menjadi Pengantin
- Bab 323 Bahaya Northland
- Bab 324 Hari Imlek Semakin Dekat
- Bab 325 Di Depan Menanam Bunga, Di Belakang Menanam Sayuran
- Bab 326 Hari Imlek
- Bab 327 Kota Long
- Bab 328 Quinn Chen Hamil
- Bab 329 Mental Tentara
- Bab 330 Menyerang
- Bab 331 Menyelesaikan
- Bab 332 Jalan Buntu Untuk Davis
- Bab 333 Ayah dan Anak, Akhirnya Bertemu
- Bab 334 Perperangan Semakin Dekat
- Bab 335 Masuk Ke Perangkap
- Bab 336 Pembasmian
- Bab 337 Jalan Tiga Arah
- Bab 338 Pemusnahan Kelompok
- Bab 339 Menara Mayat
- Bab 340 Semangat Perang Yang Membara
- Bab 341 Tindakan Pemenggalan
- Bab 342 Pertikaian
- Bab 343 Persiapan Sebelum Bertindak
- Bab 344 Semangat Berlatih
- Bab 345 Memulai Pemenggalan
- Bab 346 Berhasil
- Bab 347 Peperangan Mengenaskan
- Bab 348 Pembantaian
- Bab 349 Terhina
- Bab 350 Kemenangan
- Bab 351 Menghentikan Perang Dengan Peperangan
- Bab 352 Kompensasi 500 Miliar
- Bab 353 Raja Naga, Pensiun
- Bab 354 Mengunjungi Teman-Teman Lama
- Bab 355 Sean Xiao Kembali
- Bab 356 Kebahagiaan
- Bab 357 Akhir Cerita