Awesome Husband - Bab 188 Potongan Kesialan
"Ada hijau, Ada hijau-hijau, wahh..."
Semua orang berteriak.
"Luar biasa!"
Mata bersemangat Harold Bai sudah memerah, dia sangat bersemangat!
Hati Sally Bai seperti tenggelam ke dasar laut, apakah Sean Xiao benar-benar memalingkan wajah kali ini?
Dia tersenyum pahit di dalam hatinya, berpikir bahwa dia terlalu tinggi memandang Sean Xiao, dia juga orang biasa, Bagaimana dia bisa mahir?
Saat dia hampir putus asa, bos kumis itu merasa ada yang aneh.
Pada saat ini, mesin pemotong tiba-tiba ada percikan api.
"Zzrrtt!"
Suara itu juga menjadi keras, dan orang-orang di sekitar langsung menutupi telinga mereka.
"Zzrrttt!"
Potongan-potongan jatuh ke tanah, di bawah hijau gelap, ada pasir kasar!
Apa? Potongan kali ini hancur!
Semua orang di sekitar tercengang!
Harold Bai juga terpana. Tuan besar Bai sedikit mengernyit, dan berkata, "Jangan gelisah, ini sudah biasa, area yang terpotong oleh dua potongan sebelumnya sangat besar, terus potong dari area lain!"
Mendengar ini, Harold Bai tampak sedikit lebih tenang: "Bos, lakukan saja apa yang dikatakan kakekku!"
Bos kumis itu mengangguk, memilih bagian lain dan kemudian meletakkan mesin pemotong.
"Ziziziii"
"Baang!"
Setelah dipotong lagi, tidak ada asap ataupun warna hijau lagi, dan langsung hancur!
“Terus potong!” Harold Bai mengertakkan gigi.
Setelah gagal dua kali berturut-turut, Harold Bai tiba-tiba panik.
Sial, apa ini akan benar-benar menjadi seperti yang Sean Xiao katakan, akan hancur semua?
Sally Bai juga menatap batu dengan sepasang mata yang indah, gagal dua potongan berturut-turut, pikirnya, bukankah bahan batu ini benar-benar jelek?
Segera, bos kumis itu memotong lagi.
"Tuhan memberkati, kali ini tidak boleh hancur lagi!"
Harold Bai berdoa di dalam hatinya.
"Zzrrttt!"
Baru saja dipotong, hati Harold Bai langsung tenggelam.
Dia sudah tahu potongan kali ini pasti hancur!
Benar saja, tidak ada reaksi apa-apa kali ini.
Setelah tiga kehancuran berturut-turut, ekspresi di wajah orang-orang di sekitar mereka sangat aneh, dan orang-orang yang awalnya berteriak ingin membeli langsung menutup mulut mereka!
Sekarang, seluruh bahan batu hanya seukuran piring. Dengan bahan batu sebesar itu, bisa mendapatkan beberapa pasang gelang dan beberapa anting!
Tetapi jika membelinya seharga 200.000 RMB, ini belum rugi.
“Bos, potong setengah!” Harold Bai berkata dengan mata memerah.
"Kamu yakin?"
Bos kumis itu ragu-ragu sejenak.
"Aku suruh kamu potong ya potong saja!"
Mendengar ini, wajah bos berkumis itu juga sedikit muram, awalnya, dia berpikir bahwa anak ini adalah seorang yang rendah hati dan sopan, sekarang dia sepertinya menunjukkan wajah aslinya.
"Baiklah, jangan salahkan aku jika ini pecah lagi!"
Setelah mengatakan itu, dia mengangkat mesin pemotong dan memotong langsung ke tengah batu.
"Zizizi ..."
Sudah hampir terpotong setengah, dan masih belum ada reaksi apa-apa.
Bahan batu bagus apanya, ini adalah sampah.
Bagaimana sampah ini bisa bernilai 200 ribu RMB?
Bahkan tidak sampai 500 RMB!
"Untungaku tidak membelinya."
"Ya, kalau kamu benar-benar membelinya, kamu akan rugi besar!"
"Untung sekali, kalau tidak, habislah aku."
Pria yang menawar 1,8 juta barusan benar-benar beruntung, jika Harold Bai benar-benar menerima harganya, habislah dia!
Mendengarkan suara orang lain, wajah Harold Bai berubah semakin kesal.
Sialan, orang-orang ini, barusan saja sangat antusias memujinya dan bahkan ingin membelinya.
Sekarang sesudah gagal beberapa kali, mereka langsung menghinanya.
Melihat batu itu, jantung Harold Bai seperti berdarah.
Menghabiskan 200 ribu RMB hanya untuk membeli sampah ini?
Ditambah lagi biaya pemotongannya 10 ribu RMB tadi.
Yang paling mengesalkan, dia kehilangan muka di depan kakeknya.
Wajah Tuan besar Bai juga sangat jelek.
Dia adalah orang yang bertanggung jawab atas barang-barang antik di kota Yun. Hari ini, dia benar-benar menarik perhatian di sebuah acara judi batu ini, orang lain pasti akan menertawakannya.
"Sean Xiao, apakah kamu sudah tahu bahwa batu giok ini tidak baik?"
Sally Bai memandangnya dengan heran.
Dia sekarang sangat beruntung dia telah mendengarkan kata-kata Sean Xiao, kalau tidak dia sendirilah yang menjadi bahan tertawaan.
Sean Xiao berkata dengan ringan, "Yah, lumut jenis ini berwarna hijau, banyak orang sering salah menilainya. Bahkan, batu jenis ini umumnya tidak menghasilkan bahan yang terlalu bagus. Paling-paling, ia dibuat menjadi aksesoris biasa dan nilainya kecil! Dan asap yang keluar tadi adalah asap hitam, itu berarti bahan batu di dalam ini sangat jelek."
“Brengsek, kenapa kamu tidak mengatakannya sejak awal?” Harold Bai menunjuk hidung Sean Xiao dan memarahi: “Apakah kamu sengaja agar aku dipermalukan?”
Sean Xiao tersenyum dingin, "Apa kamu tuli? Apa kamu tidak dengar Nona Bai tadi sudah bilang bahan batu ini tidak bagus?"
"Kamu..."
Harold Bai awalnya ingin berteriak padanya, tetapi ketika dia berpikir bahwa Kakek ada di sisinya, dan ada begitu banyak orang di sebelahnya, jika dia berteriak padanya, itu pasti akan merusak citranya.
Memikirkan hal ini, dia menelan kata-kata marahnya itu, dan kemudian dia menenangkan pikirannya dan berkata: "Dengar-dengar kamu sangat ahli, berarti kamu sangat mengerti tentang judi batu?"
Sean Xiao meliriknya dan berkata, "Setidaknya lebih hebat darimu."
"Kamu..."
"Hehehe, oke!"
Harold Bai menggertakkan giginya dan berkata: "Kalau kamu memang hebat, coba sekarang kamu cari satu bahan batu, aku mau melihat apa kamu memang benar-benar hebat."
Harold Bai menarik napas dalam-dalam dan menekan amarahnya: "Kamu tidak berani, itu artinya kamu hanya sembarang berkata, aku tidak akan membiarkan orang sepertimu bersama dengan Sally Bai."
Dia berkata kepada Tuan besar Bai: "Kakek, seluruh otang di kota Yun saja tahu kalau dia ini desertir, dan seorang menantu sampah, bagaimana dia bisa mengerti tentang judi batu? Dia pasti sengaja ingin mendekati adik!"
Setelah mendengar kata-kata itu, semua orang menatap Sean Xiao.
Satu per satu menatap Sean Xiao dengan tatapan.
"Sally Bai, keluarga Bai kita sangat kaya, untuk apa berteman sama orang seperti ini?"
Tuan besar Bai dengan cemberut berkata: "Apakah kamu ingin merusak reputasi keluarga Bai?"
Mendengar kata-kata itu, wajah Sally Bai berubah seketika: "Kakek, bukan itu masalahnya. Sean Xiao adalah ahli menilai permata Jing Xuan Zhai."
“Sally Bai, kau sangat tak tahu malu, kamu bahkan terhubung dengan wanita yang sudah menikah!” Harold Bai menunjuk mereka berdua dengan tatapan tertekan.
"Harold Bai, jaga mulutmu ..."
Sally Bai baru ingin berdebat, Sean Xiao melangkah maju dan menghentikan Sally Bai: "Biar aku saja!"
"Cukup, simpan saja semua fitanhanmu itu, kamu ingin aku memilih bahan batu, kan?"
Sean Xiao berkata, "Baiklah, akan aku lakukan!"
“Namun, jika kamu ingin aku melakukannya, kamu setidaknya harus membayar sesuatu, kan?” Sean Xiao tertawa halus, “Begini saja, jika kamu kalah, kamu berlutut di tanah dan memanggilku kakek tiga kali, bagaimana?”
Apa?
Mendengar ini, semua orang membeku!
Orang ini sangat berani, tidak bisakah dia melihat Tuan besar Bai masih ada di sana?
Apa dia tidak memandang Tuan besar Bai?
Benar saja, wajah Tuan besar Bai langsung gelap.
Harold Bai juga marah: "Kamu ... jangan harap!"
Sally Bai menarik pakaian Sean Xiao dan dengan lembut menggelengkan kepalanya: "Sean Xiao, jangan ..."
“Kalau begitu, kalau kalah, berlutut di depan semua orang dan minta maaf pada Nona Bai, bagaimana?” Kata Sean Xiao dengan mata menyipit.
"Mau aku minta maaf padanya? Tidak mungkin!"
Harold Bai adalah pewaris keluarga Bai di masa depan, mau dia meminta maaf kepada Sally Bai?
Ini benar-benar mustahil!
"Ini tidak setuju, itu tidak setuju, ya sudah, lupakan saja!"
Sean Xiao memandang Harold Bai dengan jijik: "Bodoh sekali, berani bertaruh, tapi tidak berani membayar, babi bodoh!"
"Kamu..."
"Oke, aku setuju!"
Harold Bai tidak berbicara, tetapi Tuan besar Bai setuju terlebih dahulu: "Tapi aku juga punya permintaan. Jika kamu kalah, kamu harus meninggalkan cucuku dan jangan muncul lagi di hadapannya."
"Tidak hanya itu, kamu harus berlutut di depan semua orang dan meminta maaf kepada keluarga Bai-ku, bagaimana?"
"Oke! Aku setuju!"
Sean Xiao setuju dengan gembira, dengan begitu banyak orang bersaksi, dia tidak takut kalah dari Tuan besar Bai.
"Kakek..."
Harold Bai ingin mengatakan sesuatu, tetapi Tuan besar Bai hanya membalasnya dengan tatapan.
"Sean Xiao, kamu ..."
Sally Bai sedikit khawatir, judi batu ini bukan seperti menilai barang antik. Ini lebih menyangkut keberuntungan. Jika Sean Xiao benar-benar kalah, dia tidak akan pernah melihatnya lagi?
Apa yang dia pikirkan?
Hal pertama yang dia pikirkan adalah dia tidak akan melihat Sean Xiao!
"Tenang saja, aku tidak akan kalah."
Sean Xiao tersenyum tipis, di balik nada tenang itu ada rasa percaya diri yang kuat.
Sally Bai juga merasakan kepercayaan diri Sean Xiao, tidak tahu mengapa, apa yang dikatakan Sean Xiao selalu memberinya kekuatan.
Ini seperti ... tidak ada yang tidak bisa dia lakukan.
"Anak muda, aku tidak akan menindasmu!"
Tuan besar Bai tampak takut orang lain mengatakan dia menindas yang lemah, jadi dia berkata: "Kamu dan aku masing-masing memilih sepotong batu, siapa pun yang bisa memotong bahan terbaik dan menjualnya dengan harga tertinggi, dia yang menang, bagaimana?"
"Oke, Tuan besar Bai memang cerdas!"
Sean Xiao berkata, "Ikuti perkataanmu."
Segera, pertaruhan antara keluarga Bai dan Sean Xiao menyebar.
Semakin banyak orang yang berkumpul, bahkan mereka tidak melihat bahan batu yang lain lagi.
Ini adalah berita besar, posisi teratas dalam barang antik kota Yun, dan menantu sampah terkenal kota Yun sedang bertaruh.
Dan juga, di antara masalah ini, sepertinya ada sangkutannya dengan Nona besar keluarga Bai, menurut info, menantu sampah ini ada hubungan dekat dengan Nona besar Bai.
Setelah mendengar berita itu, beberapa bos kios bahkan tidak berjualan lagi, jadi mereka menutup kios dan pergi untuk melihat keramaian!
Orang-orang mengelilingi Sean Xiao dan yang lainnya, sangat ramai.
“Heh, Sean Xiao, kamu bersiap saja berlutut dan minta maaf padaku,” Harold Bai mendengus.
Untuk orang-orang seperti ini, Sean Xiao tidak mau meladeninya sama sekali.
Pertaruhan dimulai, Sean Xiao berjalan ke kiri, dan Tuan besar Bai berjalan ke kanan.
Kedua pria itu membungkuk untuk mengambil batu di depan stan.
Melihat Tuan besar Bai datang, para pemilik kios ini sangat rendah hati.
Siapa yang tidak tahu identitas pria ini, jika dia membeli batu dari stannya dan menghasilkan bahan batu giok yang hebat, maka dia akan kaya, pasti akan banyak orang yang mencarinya.
Di sisi lain, Sean Xiao tidak hanya mengikuti sangat sedikit orang, dapat dikatakan bahwa hampir tidak ada yang mengikutinya.
Dan bahkan bos kios tidak ingin melayaninya.
Orang bodoh saja tahu orang ini tidak mungkin bisa melawan Tuan Besar Bai.
Sungguh tidak tahu malu!
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyHarmless Lie
BaigeMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraMy Perfect Lady
AliciaCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMi Amor
TakashiLove And War
JaneThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlAwesome Husband×
- Bab 1 Merekrut Menantu
- Bab 2 Satu Tamparan
- Bab 3 Aku Akan Menghabiskan Kalian
- Bab 4 Dipecat
- Bab 5 Apakah Dirut Zhang Sudah Datang?
- Bab 6 Harus Dirinya
- Bab 7 Datang Bertamu
- Bab 8 Keluarga Gudu
- Bab 9 Memohon Maaf
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas
- Bab 11 Gosip
- Bab 12 Menyanjung
- Bab 13 Menghadap Dewa Perang
- Bab 14 Kartu Hitam
- Bab 15 Overdraft Tak Terbatas
- Bab 16 Mata-Mata
- Bab 17 Menjual Posisi
- Bab 18 10.000 RMB
- Bab 19 Membeli Hadiah
- Bab 20 Menampar
- Bab 21 Pesta Ulang Tahun
- Bab 22 Memberikan Hadiah
- Bab 23 Sally Bai
- Bab 24 Orang Terkaya Datang
- Bab 25 Ibu Mertua Kejam
- Bab 26 Menampar Yongki Chen
- Bab 27 Tangani Dengan RRingan
- Bab 28 Membuat Masalah
- Bab 29 Penyuapan
- Bab 30 Beli Mobil
- Bab 31 Semuanya Datang Membuat Masalah
- Bab 32 Lelaki yang Mengerikan
- Bab 33 Mengobrol
- Bab 34 1 Juta RMB
- Bab 35 Cepat Keluar
- Bab 36 Menyesal
- Bab 37 Memutuskan Persahabatan
- Bab 38 Tidak Lebih Dari Sampah
- Bab 39 Meminta Maaf
- Bab 40 Keluarga
- Bab 41 Membicarakan Faktanya
- Bab 42 Dipermalukan Di Depan Orang Banyak
- Bab 43 Orang Bodoh Sedang Bermimpi
- Bab 44 Bersedih
- Bab 45 Datang Secara Pribadi
- Bab 46 Gundam
- Bab 47 Mengusahakan Walaupun Tidak Bersedia
- Bab 48 Tanggung Akibatnya Sendiri
- Bab 49 Anggap Aku Sebagai Manusia Tak Berguna
- Bab 50 Meminta Penjelasan
- Bab 51 Tidak Tahu Malu
- Bab 52 Rahasia
- Bab 53 Menolak Tamu Untuk Masuk
- Bab 54 Pindah Rumah
- Bab 55 Jing Xuan Zhai
- Bab 56 Tidak Ada Yang Boleh Merebutnya
- Bab 57 Bungkus Semuanya
- Bab 58 Satu Tempat Tidur
- Bab 59 Terima Nasib
- Bab 60 Kebangkrutan
- 61 Mengaktifkan Kembali
- 62 Pencuri
- 63 Hal Baik Tidak Akan Datang Terus
- 64 Hal Yang Buruk Terus Menerus Terjadi
- 65 Berlutut Minta Maaf
- 66 Untuk Apa Melakukannya Waktu Itu
- 67 Chen's Corp Baru
- 68 Jangan Sembarangan Menarik Hubungan Pertemanan
- 69 Bukan Orang
- 70 Berbeda Dengan Yang Lain
- Bab 71 Menghadiri Jamuan
- Bab 72 Ketua Asosiasi
- Bab 73 6 Miliar
- Bab 74 Sequinn Building
- Bab 75 Latihan
- Bab 76 Mason International Corp.
- Bab 77 Air Paling Bersih Di Dunia
- Bab 78 Jangan Menganggap Diri Sendiri Tahu Segalanya
- Bab 79 Jangan Mengomentari Orang Lain
- Bab 80 Pinjaman Sebesar 1 Miliar
- Bab 81 Jangan Bertindak Terlalu Terburu-buru
- Bab 82 Dihapus
- Bab 83 Keluarga Fu Hancur
- Bab 84 Memperdalam Titik Kelemahan
- Bab 85 Berkompromi
- Bab 85 Leo Chen Datang
- Bab 87 Tidak Ada Kesalahan
- Bab 88 Keluarga Zhou Dari Kota Guangzhou
- Bab 89 Memukuli Bergantian
- Bab 90 Pesta 1
- Bab 91 Perjamuan Malam 2
- Bab 92 Perjamuan Malam 3
- Bab 93 Semuanya Asli
- Bab 94 Master Cai
- Bab 95 Maafkan Aku Jika Bersikap Kasar
- Bab 96 Bercap Lipstik
- Bab 97 Membahas Kerja Sama
- Bab 98 Rendahan Seperti Semut
- Bab 99 Merekrut Pengikut
- Bab 100 Anak Durhaka
- Bab 101 Semua Orang Hebat Itu Kejam
- Bab 102 Makhluk Sialan Ini Tidak Boleh Dibiarkan Hidup
- Bab 103 Hati Wanita Sangat Sulit Ditebak
- Bab 104 Porselen Chaiyao
- Bab 105 Media Sosial
- Bab 106 Kamu Tidak Pantas Minum
- Bab 107 Kamu Tidak Perlu Mengurusku
- Bab 108 Bertengkar
- Bab 109 Kehangatan Di Hari Biasa
- Bab 110 Berhenti Beroperasi Untuk Perbaikan
- Bab 111 Menegur
- Bab 112 Harus Bertanggung Jawab Untuknya
- Bab 113 Kota Guangzhou Keluarga Ma
- Bab 114 Skema Ponzi
- Bab 115 Merawat Seumur Hidup
- Bab 116 Surat Hutang
- Bab 117 Berobat
- Bab 118 Badai Video
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Hadiah
- Bab 121 Pengakuan
- Bab 122 Penculikan
- Bab 123 Pengacara Penghancur Keluarga
- Bab 124 William Si Ma
- Bab 125 Membuat Kerjasama
- Bab 126 Kebangkrutan Keluarga
- Bab 127 Pedang Dinasti Qin
- Bab 128 Harga Awal
- Bab 129 Persyaratan
- Bab 130 Perubahan Keluarga Chen
- Bab 131 Mengambil Keuntungan Untuk Mendapatkan Sesuatu
- Bab 132 Suami Dan Istri
- Bab 133 Pedang Pembunuh
- Bab 134 Membicarakan Bisnis
- Bab 135 Berlutut Mengakui Kesalahan
- Bab 136 Perasaan Menyentuh
- Bab 137 Buku Tabungan
- Bab 138 Bisa Menakuti
- Bab 139 Berbakti
- Bab 140 Ginseng Liar
- 141 Balasan Hadiah
- 142 Meledak
- 143 Kartu Nama Kota
- 144 Pasti Mati
- 145 Musuh Bebuyutan
- 146 Titik Lemah
- 147 Tiga Keluarga Besar Kota Yun
- 148 Keluarga Durant
- 149 Niat Membunuh Yang Besar
- 150 Menyadari Lubuk Hati
- Bab 151 Mengantarnya Bertemu Dengan Tuhan
- Bab 152 Menaklukkan Owen Jin
- Bab 153 Rencana Jahat Yang Muncul
- Bab 154 Takut Hingga Mengompol
- Bab 155 Yaochi Financial Group
- Bab 156 Tim Inspeksi
- Bab 157 Dijebak
- Bab 158 Adrian Dugu
- Bab 159 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 1
- Bab 160 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 2
- Bab 161 Akhir Masalah
- Bab 162 Musuh Berkumpul
- Bab 163 Masakan Andalan
- Bab 164 Barang Antik Dinasti Song
- Bab 165 Memohon
- Bab 166 Pertemuan Besar Keluarga Su
- Bab 167 Seperti Merampok!
- Bab 168 Peringatan Dari Keluarga Si Ma
- Bab 169 Benneth Yu Menyerang
- Bab 170 Bald Man Belum Puas
- Bab 171 Benneth Yu Dieksekusi
- Bab 172 Penguasa Daerah Membunuh
- Bab 173 Kesulitan Tidur Di Malam Hari
- Bab 174 Keluarga Su Panik
- Bab 175 Ambil Alih
- Bab 176 Ibu Mertua Yang Aneh
- Bab 177 Rencana Jahat Yang Kembali Muncul
- Bab 178 Aktor
- Bab 179 Mengambil Keuntungan Pada Dua Pihak
- Bab 180 Perintah Penembak Runduk
- Bab 181 70 miliar RMB
- Bab 182 Tamu Tak Diundang
- Bab 183 Melihat Dunia Yang Lebih Luas
- Bab 184 Kesempatan Untuk Balas Dendam
- Bab 185 Tidak Tertandingi
- Bab 186 Acara Judi Batu
- Bab 187 Potongan Keberuntungan
- Bab 188 Potongan Kesialan
- Bab 189 Bahan Sejenis Kaca
- Bab 190 Menggemparkan
- Bab 191 Mencium Paksa
- Bab 192 Air Liur Bisa Menyembuhkan Luka
- Bab 193 Perasaan Fiona Qin
- Bab 194 Pergantian Pemilik
- Bab 195 Meminta Pertolongan
- Bab 196 Perintah Penggeledahan
- Bab 197 Kekuatan Yang Luar Biasa
- Bab 198 Pukulan Beruntun
- Bab 199 Pemerasan
- Bab 200 Bergabung
- Bab 201 Kehilangan Seorang Istri
- Bab 202 Membujuk Gryolf
- Bab 203 Menyerang
- Bab 204 Melindungimu
- Bab 205 Rantai Pertama
- Bab 206 Keluarga Yu Dihabisi
- Bab 207 Upacara Pemakaman
- Bab 208 Sangat Mengerikan
- Bab 209 Rumah Jagal
- Bab 210 Pendekar
- Bab 211 Mendesak Punya Anak
- Bab 212 Sally Bai Tertusuk Pisau
- Bab 213 Ancaman
- Bab 214 Konfrontasi
- Bab 215 Ingin Bertempur, Ayo Bertempur
- Bab 216 Keluarga Bai Mengakui Kesalahan
- Bab 217 Berbakti
- Bab 218 Memohon Bantuan
- Bab 219 Objek Yang Ingin Ditangkap Sudah Terkendali
- Bab 220 Jangan Pergi Malam Ini
- Bab 221 Menolak
- Bab 222 Mengelus-elus Dada
- Bab 223 Kematian Brandon Jiang
- Bab 224 Situasi Yang Sangat Kritis
- Bab 225 Aiden Shangguan
- Bab 226 Sally Bai Terpancing
- Bab 227 Mengantarmu Pulang
- Bab 228 Ditempel Ke Dinding
- Bab 229 Lilith
- Bab 230 Serang Selagi Panas
- Bab 231 Badai Akan Tiba
- Bab 232 Bantalan Tinju
- Bab 233 Clinton Lin Pergi ke Beijing
- Bab 234 Keluarga Wang di Beijing
- Bab 235 Tuan Sean Keluar Kota
- Bab 236 Hampir Menembus Pertahanan
- Bab 237 Teman Baik Bertemu
- Bab 238 Badut
- Bab 239 Memimpin Bawahan Sebaik Mungkin
- Bab 240 Impoten
- Bab 241 Perubahan Resmi
- Bab 242 Tak Tertandingi
- Bab 243 Meminta Maaf
- Bab 244 Kerabat Datang
- Bab 245 Sally Bai Dalam Keadaan Berbahaya
- Bab 246 Kematian Finn Bai
- Bab 247 Kedatangan Keluarga Shangguan
- Bab 248 Bersekolah
- Bab 249 Memutarbalikkan Kebenaran
- Bab 250 Cara Yang Kejam
- Bab 251 Perubahan Mental
- Bab 252 Sangat Percaya dan Sangat Yakin
- Bab 253 Keluarga Wei dari Tianjin
- Bab 254 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (1)
- Bab 255 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (2)
- Bab 256 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (3)
- Bab 257 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (4)
- Bab 258 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (5)
- Bab 259 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (6)
- Bab 260 Ambisi Samuel Wang
- Bab 261 Ketika Bunga Bermekaran, Harus Segera Di Petik
- Bab 262 Jangan Menunggu Dahan Tanpa Bunga Barulah Ingin Memetik Bunga
- Bab 263 Masih Ingin Mencicipinya Lagi
- Bab 264 Kekuatan Untuk Menindas Orang
- Bab 265 Tak Kenal Lelah
- Bab 266 Rokoknya Raja Naga
- Bab 267 Terobosan Bradley Zhang.
- Bab 268 Keluarga Wei Musnah.
- Bab 269 Memaksa Kaisar Turun Tahta.
- bab 270 Membersihkan Kota Tianjin.
- Bab 271 Keluarga Ji
- Bab 272 Menghasut
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Penawaran
- Bab 275 Pembunuh Datang Menyerang
- Bab 276 Tuan Zhao Bertindak
- Bab 277 Serangan Fatal
- Bab 278 Kehadiran Tim Inspeksi
- Bab 279 Bunuh Diri Karena Takut Akan Hukuman
- Bab 280 Menunjukkan Keahlian Masing-Masing
- Bab 281 Pertemuan Orang Tua
- Bab 282 Dia adalah Raja
- Bab 283 Kedatangan Edison Yang
- Bab 284 Identitas Sean Xiao
- Bab 285 Connor Ji pulang kerumah
- Bab 286 Kembali ke Northland
- Bab 287 Permintaan Maaf Dari Nick Dugu
- Bab 288 Hadiah Yang Sudah Lewat Satu Dekade
- Bab 289 Pemberitahuan Dari William Si Ma
- Bab 290 Ninja Fuso
- Bab 291 Keluarga Zheng Dari Donghai
- Bab 292 Pembunuhan yang Ganas
- Bab 293 Mimpinya Hancur
- Bab 294 Melakukan yang Sebaliknya
- Bab 295 Penyiksaan
- Bab 296 Rahasia Magda Zheng
- Bab 297 Semuanya Mati
- Bab 298 Kegilaan
- Bab 299 Bergiliran Meminta Maaf
- Bab 300 Pemicu Masalah
- Bab 301 Kepala Botak Bertemu Kepala Botak
- Bab 302 Seperti Harapanmu
- Bab 303 Menekan Semua Orang
- Bab 304 Pembalasan
- Bab 305 Harry Zheng
- Bab 306 Kematian Lincoln Zheng
- Bab 307 Masalah Donghai
- Bab 308 Baru Sebentar Tidak Berjumpa Seperti Sudah Lama Tidak Berjumpa
- Bab 309 Lagi Lagi Kartu Unlimited
- Bab 310 Kembangkan Wilayah Pasar Utara
- Bab 311 Kamu Jangan Sembarangan
- Bab 312 Melihat Rumah
- Bab 313 Sally Bai Hamil
- Bab 314 Semua Dendam Telah Selesai
- Bab 315 Yun Tea Laris Manis
- Bab 316 Kedatangan Cody Xiao
- Bab 317 Harta Yang Tak Ternilai
- Bab 318 Tante Juga Merupakan Ibu
- Bab 319 Masa Lalu Dan Sekarang
- Bab 320 Mengakui
- Bab 321 Mengenakan Gaun Pernikahan
- Bab 322 Menjadi Pengantin
- Bab 323 Bahaya Northland
- Bab 324 Hari Imlek Semakin Dekat
- Bab 325 Di Depan Menanam Bunga, Di Belakang Menanam Sayuran
- Bab 326 Hari Imlek
- Bab 327 Kota Long
- Bab 328 Quinn Chen Hamil
- Bab 329 Mental Tentara
- Bab 330 Menyerang
- Bab 331 Menyelesaikan
- Bab 332 Jalan Buntu Untuk Davis
- Bab 333 Ayah dan Anak, Akhirnya Bertemu
- Bab 334 Perperangan Semakin Dekat
- Bab 335 Masuk Ke Perangkap
- Bab 336 Pembasmian
- Bab 337 Jalan Tiga Arah
- Bab 338 Pemusnahan Kelompok
- Bab 339 Menara Mayat
- Bab 340 Semangat Perang Yang Membara
- Bab 341 Tindakan Pemenggalan
- Bab 342 Pertikaian
- Bab 343 Persiapan Sebelum Bertindak
- Bab 344 Semangat Berlatih
- Bab 345 Memulai Pemenggalan
- Bab 346 Berhasil
- Bab 347 Peperangan Mengenaskan
- Bab 348 Pembantaian
- Bab 349 Terhina
- Bab 350 Kemenangan
- Bab 351 Menghentikan Perang Dengan Peperangan
- Bab 352 Kompensasi 500 Miliar
- Bab 353 Raja Naga, Pensiun
- Bab 354 Mengunjungi Teman-Teman Lama
- Bab 355 Sean Xiao Kembali
- Bab 356 Kebahagiaan
- Bab 357 Akhir Cerita