Awesome Husband - Bab 222 Mengelus-elus Dada
Tapi dia tidak menyangka, setelah Sally Bai mendengar ini, wajahnya yang cantik berubah pucat untuk sesaat, diikuti oleh ekspresi kesakitan di wajahnya.
"Ada apa dengan mu?”
Sean Xiao terkejut, dan bergegas menghampiri dan memeriksa nya.
Sally Bai merasa tegang untuk sesaat, “Aku ... dada ku, tidak bisa bernafas, sangat .... sangat sesak.”
"Sean Xiao, aku ... aku sangat sesak."
"Aku akan memanggilkan dokter."
"Tidak mau, cepat bantu aku mengelusnya.”
Melihatnya yang sangat kesakitan, Sean Xiao tanpa sadar mengulurkan tangannya, belum sempat mengelusnya, tangannya menggantung di udara.
Karena terluka di dadanya, dia tidak mengenakan pakaian dalam, dia bahkan bisa melihat dengan jelas melihat puting payudara di pakaian nya yang tipis.
Di kamar rawat inap ini kecuali suster, dokter wanita dan pekerja wanita, bahkan nyamuk jantan tidak bisa masuk kemari, hanya dia seorang pria, dia yang baru saja menolaknya, lalu mengulurkan tangan ke dada nya, ini ... tidak terlalu baik.
Tepat ketika dia berada dalam dilema, tangan lembut Sally Bai langsung menarik tangan nya.
Kemudian, telapak tangannya menyentuh sesuatu yang lembut.
Keelastistasan dan kelembutannya membuat dia terkejut, membuat orang lain tidak ingin melepaskan tangannya.
Tetapi akal sehatnya memberitahunya, tidak bisa seperti ini.
Dia ingin menarik kembali tangannya, dan Sally Bai tidak melepaskan tangannya.
"Kamu ... apakah kamu bukan seorang pria?” Sally Bai menggigit bibirnya, wajanya memerah sampai ke telinganya, “Disini ... disini tidak ada orang, kamu ... apa yang kamu takutkan?”
Huff!
Seketika Sean Xiao bernafas dengan cepat.
Seketika bagian bawahnya panas terbakar, dalam sekejap badannya menjadi panas.
Tanpa sadar dia mencengkram tangan nya.
Sally Bai sedikit mengernyit, cengkraman Sean sedikit menyakitkan, tetapi dia tidak berteriak, tetapi berkata menyemangatinya, “Benar, lanjut ... seperti ini ...”
Tangan Sean Xiao bergetar, jantungnya bergetar.
Sedetik dua detik tiga detik ...
"Uh--"
Bibir kecil Sally Bai mengeluarkan erangan yang sangat menggoda orang.
Darah di tubuh Sean Xiao mendidih.
Saat dia hendak mengeluarkan satu tangannya yang lain, kain kasa Sally Bai sedikit memerah.
Air dingin seperti tersiram di atas kepalanya.
Dia dengan cepat melepaskan tangan nya, bergegas berlari keluar, “Suster ... suster ...”
Suster segera datang setelah mendengar suara teriakan.
Setelah memeriksa lukanya, Suster mengerutkan keningnya, "Apa yang terjadi? Lukanya sembuh dengan tidak mudah, kenapa bisa terbuka lagi!”
"Apa yang kamu lakukan sebagai perawat pasien?”
Suster menegurnya dengan keras: “Apakah kamu tidak ingin dia cepat sembuh? Dia tidak bisa melakukan pekerjaan berat, kamu bantu dia mengerjakannya!”
Sean Xiao disambing mengangguk dan tidak mengatakan apa-apa.
Setelah mengganti obatnya, suster mengingatkan nya lagi, dan pergi sambil mendorong kereta obatnya.
"Haha!"
Sally Bai tidak bisa menahan tawa nya: "Ekspresi mu barusan sungguh sangat lucu!”
Sudah lama mengenal Sean Xiao, dia belum pernah melihatnya merasa bersalah, berdiri di sana seperti anak kecil yang melakukan kesalahan.
"Maaf, aku tadi ..."
"Tadi kamu terlalu kuat.”
Sally Bai berkata: "Saya tidak tahu apa-apa tentang Xiangxiangxiyu!"
Sean Xiao menyentuh hidungnya dengan canggung, sekarang sudah baik-baik saja, Hatinya mengeras dengan tidak mudah, akhirnya melunak lagi.
"Sean Xiao, bisakah aku bertanya padamu?"
Tiba-tiba Sally Bai bertanya.
Sean Xiao berkata: “Ada apa?”
"Aku ... dan Dia, siapa yang lebih baik!”
Setelah mengatakannya, wajah Sally Bai memerah, dia juga tidak tahu mengapa dia mengajukan pertanyaan seperti ini.
Apakah di alam bawah sadarnya dia ingin membandingkan dirinya dengan dia?”
"Ini..."
Sean Xiao dengan susdah payag menelan ludah, "Bisa kah aku tidak menjawabnya?”
"Tidak bisa!"
"Suami ku."
Saat ini, pintu kamar rawat inap terbuka, Quinn Chen yang membawa termos di tangannya berjalan masuk.
"Istri ku!”
Sean Xiao menghela nafas lega dan dengan cepat mengambil alih termos di tangannya.
"Nona Bai, bagaimana pemulihan lukanya?"
Quinn Chen tersenyum: "Ibuku membuat sup ayamhitam gingseng, menambah darah, kamu minum lah sedikit.”
Setelah mengatakannya, dia membuka termos itu dan menyerahkan ke dia.
"Istri ku, punya ku?”
"Nanti makan di rumah.”
Sean Xiao mengangguk, akhirnya dia bisa pulang.
Dia juga sedikit bersyukur, untungnya Quinn Chen pulang kerja langsung pulang, jika dia langsung kemari, maka dia akan melihat posisi tangan nya ada di ...
Bukannya itu akan membuat masalah?
Sally Bai tersenyum mengambil supnya, "Terima kasih, Nona Chen."
Setelah meminumnya seteguk, dan memuji berkata: “Enak, sangat enak, tolong sampai kan ke bibi terima kasih.”
"Jangan sungkan, kamu demi suami ku terluka, kami sekeluarga sangat berterima kasih pada mu.”
Quinn Chen berkata: "Tunggu kamu sudah sehat, makan lah di tempat ku, orang tua ku ingin bertemu langsug dengan mu.”
Awalnya mengira Sally Bai akan menolaknya, namun, Sally Bai tersenyum manis berkata: “Baiklah, tunggu aku keluar dari rumah sakit, aku pasti akan pergi!”
Quinn Chen diam-diam mengerutkan kening, berdiri, dan merangkul Sean Xiao, “Suami ku, apakah kamu lelah? Bagaimana kalau nanti malam aku akan memijat pundak mu?”
Sean Xiao merasa ada sesuatu yang salah. Quinn Chen sebelumnya merasa malu untuk memanggilnya ‘suamiku’ sewaktu di luar, tapi sekarang dia tidak hanya memanggilnya, tetapi juga sangat mesra, pasti ada sesuatu yang salah.
Dia melirik Sally Bai, dan dia langsung mengerti.
Dia tersenyum pahit dalam hati, dia hanya bisa mengangguk, "Baik!"
"Nona Bai, aku akan pulang dan memijat suamiku, jadi aku tidak menemanimu lagi ."
Setelah mengatakannya, dia menarik Sean Xiao dan berjalan pergi.
Melihat punggung kedua orang itu yang berjalan pergi, jari tangan Sally Bai memucat.
Sepanjang jalan, Quinn Chen merangkul Sean Xiao dengan erat, smpai di rumah juga tidak di lepaskannya.
"Istriku, sudah sampai di rumah."
Sean Xiao lelah.
Quinn Chen seperti tidak mendengarnya, dia tersenyum dan menariknya untuk duduk di atas meja, "Ini ikan saus asam manis, daging filet tepung, dan drunken shrimp yang baru aku pelajari, coba lah enak atau tidak.”
“Istriku, kamu tidak melepaskan tanganku, bagaimana aku bisa makan?”
Quinn Chen tidak melepaskan tangannya, dia mengambil sumpit dan mengambil daging filet tepung, “Beberapa hari ini kamu kelelahan karena menemani pasien, aku akan menyuapi mu. Ayo, buka mulutmu!"
"Istriku, biarkan aku melakukannya sendiri ..."
Hari ini Quinn Chen sangat berbeda, dia terlihat aneh.
Dia tidak melihat dirinya menyentuh .... dia kan?
Tetapi waktunya tidak tepat.
Sean Xiao sangat gugup.
"Tidak, hari ini aku suapi kamu!”
Quinn Chen meliriknya, "Sama seperti kamu menyuapinya.”
Sean Xiao : ...
Apakah karena ini?
Dia menghela nafas lega, Sean Xiao mengira dia melihat dirinya menyentuh dadanya.
Gadis ini jelas cemburu, tetapi cemburu,bukannya seharusnya dia yang menyuapinya, kenapa sebaliknya?
"Apakah kamu sudah makan?"
Sean Xiao bertanya balik.
Wajah Quinn Chen dingin, dia tidak berbicara!
Dia belum makan!
Sean Xiao menarik tangannya, meraih sumpit di tangannya, menoel-noel hidungnya, “Gadis bodoh, untuk apa cemburu, ayo, suami mu akan menyuapi mu!”
Sean Xiao mengupas kulit udang, "Anak baik, buka mulutmu!"
Quinn Chen mengerutkan bibirnya.
Sean Xiao menghela nafas kembali, memeluknya dari samping dan meletakkannya di atas pangkuannya.
"Aku salah. Kedepannya aku tidak akan menyuapinya lagi. Sungguh!”Kata Sean Xiao.
"Jangan marah, bagaimanapun, dia terluka karena aku. Dia sudah tinggal di rumahs akit cukup lama, tidak ada seorang pun keluarganya yang mengunjunginya, dia cukup kasihan.”
Sean Xiao memeluk pinggangnya yang ramping, dia meletakkan wajahnya yang berjenggot di wajahnya yang putih bersih: “Jangan marah lagi, aku ingin bersama mu selamanya, jika kamu mau, aku bisa menyuapimu selamanya.”
Mendengar ini, Quinn Chen tidak dapat menahan diri lagi.
"Aiya, kamu sudah berapa hari tidak bercukur?”
Quinn Chen mendorong kepala Sean Xiao menjauh, wajah cantik nya memerah.
"Kamu sudah tidak marah kan?”
Sean Xiao tersenyum, menyuapinya dengan udang yang telah di kupasnya, dalam sekejap kedua suami-istri ini melupakan ketidak harmonisan mereka sebelumnya.
Mereka saling menyuapi satu sama lainnya.
Makan butuh setengah jam untuk menyelesaika makanan mereka.
Malam hari, setelah mandi mereka tidur di atas tempat tidur, keduanya mengobrol sebentar, dan Quinn Chen tenggelam dalam tidurnya.
"Dreet--"
Ponselnya bergetar.
Sean Xiao mengambil ponsel dan melihatnya, sudut bibirnya naik ke atas, dia tersenyum penuh arti.
"Manajer baru telah tiba?”
Akan ada pertunjukkan yang bagus.
Sean Xiao mematikan ponselnya, memeluk Quinn Chen, tidak berapa lama kemudian tertidur.
Pagi hari berikutnya, ketika Sean Xiao bangun, Quinn Chen sudah bangun.
Setelah mandi dia berjalan keluar kamar, di atas meja telah ada beberapa piring kecil, baik dari warna makanan ataupun piring nya semuanya terlihat bagus, kemampuan memasak Quinn Chen semakin lama semakin baik.
"Hm, enak!"
Sean Xiao memegang sumpitnya dan berkata: “sudah hampir setengahnya ibu.”
Quinn Chen sedang menggoreng telur dadar di dapur, mendengar Sean Xiao memujinya, matanya berbinar bangga, “Hanya memasak, mana bisa aku memalukan ku!”
Sean Xiao mengangguk setuju: "Istri ku luar biasa!"
Lancy Qin berjalan kemari, berkata: “Sean Xiao kurangi memuji dia, pandai memasak itu luar biasa? Sudah ku katakan berkali-kali, kurangi garamnya, kenapa masih tidak mengerti?”
"Gadis seusiamu, jika tidak ke aula makan akan ke dapur.”
Lancy Qin berkata dengan tidak puas: "Jika ada kemampuan, biarkan aku punya cucu, itu baru luar biasa.”
Dalam pandangannya, wajar bagi wanita bisa memasak, tidak ada yang bisa dibanggakan.
Kalau memiliki kemampuanm, berilah dia cucu untuk menemaninya.
Sean Xiao duduk dengan wajah serius: "Ma, anda jangan khawatir, kami sedang berusaha untuk itu.”
Situasi sekarang sangat wajar, mertua terus mendesak meminta cucu.
Selain mendesak meminta cucu adalah tetap mendesak untuk meminta cucu.
Terkadang nenek akan ikut mendesaknya, pria tua hanya bisa mengibarkan bendera dan menyemangati dari samping.
Tetapi ini tidak bisa terburu-buru.
Mendengar celotehan Lancy Lian, Quinn Chen hampir pingsan.
Setelah sarapan, Quinn Chen mendesak Sean Xiao untuk bergegas pergi.
Dalam perjalanan ke perusahaan, Quinn Chen memandang ke luar jendela dan tiba-tiba berkata, "Paman, kamu ... apakah kamu sangat menginginkan anak?”
Sean Xiao terkejut, mengapa dia tiba-tiba menanyakan ini?
Dia telah berusia tiga puluh tahun ini, dikatakan bahwa pria berusia tiga puluh tahun sudah mandiri, kebanyakan orang seusianya, anaknya sudah bisa menjatuhkan kecap.
Dulu dia sendirian, tidak memikirkan hal seperti ini, tapi beberapa waktu ini sesekali dia memikirkan ini.
Jika Dia benar-benar menginginkan anak, berdasarkan gen Quinn Chen, anak yang di lahirkannya pasti sangat imut.
Sean Xiao mengangguk: "Ya, tentu saja aku menginginkan anak, karena itu adalah bukti cinta kita.”
"Lalu, kamu suka anak laki-laki atau perempuan?”
Sean Xiao tidak pernah memikirkannya: “Tentu saja anak perempuan!”
"Mengapa?"
"Bukannya orang lain mengatakan, anak perempuan adalah kesayangan seorang ayah?”
Sean Xiao tersenyum, kepalnya penuh dengan memikirkan masa depan, dia memeluk anak perempuan nya dan Quinn Chen, memikirkannya saja membuatnya meleleh.”
"Beri aku sedikit waktu lagi ... tunggu ketika aku sudah siap, itu ... itu akan bisa.”
Sean Xiao tertegun sejenak, dan tidak bisa menahan tawanya, sepanjang jalan ini ternyata Quinn Chen memikirkan tentang ini?”
Sejujurnya, dia tiba-tiba sedikit menantikannya.
Pada saat yang sama, seorang tamu VIP datang ke Rumah Spa di Kota Tian.
Orang yang datang adalah pria paruh baya yang terlihat biasa saja, termasuk orang yang tidak dapat di bedakan ketika di keramaian.
Dia seorang diri langsung berjalan masuk ke Rumah Spa.
Brandon Jiang tahu, cepat atau lambat ini akan terjadi, tapi cara seperti ini, di luar dugaannya.
"Hadiah tahun ini sudah di terima, walaupun dia tidak puas, tapi dia mengerti kesulitanmu."
Pria paruh baya itu duduk di hadapan Brandon Jiang, dengan tenang meminum tehnya, matanya melirik sekeliling, tetapi tidak menemukan sosok Welson Zhao.”
"Sudah bertahun-tahun, kamu seharusnya memahami temperamen Kepala Keluarga, kembalilah dan minta maaf ke Kepala Keluarga, Kepala Keluarga akan mengampuni mu,lalu kamu cari satu tempat dan menetap disana, juga tidak akan menyia-nyiakan kerja kerasmu selama bertahun-tahun ....”
"Kenapa aku harus minta maaf?"
Brandon Jiang menyeringai, "Kenapa bukan dia yang meminta maaf padaku?"
Setelah mengatakannya, seketika suasananya menjadi canggung, tiba-tiba terdengar helaan nafas berat.
Novel Terkait
Cinta Seorang CEO Arogan
MedellineDoctor Stranger
Kevin WongStep by Step
LeksCinta Tapi Diam-Diam
RossieThe Sixth Sense
AlexanderThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMy Secret Love
Fang FangPredestined
CarlyAwesome Husband×
- Bab 1 Merekrut Menantu
- Bab 2 Satu Tamparan
- Bab 3 Aku Akan Menghabiskan Kalian
- Bab 4 Dipecat
- Bab 5 Apakah Dirut Zhang Sudah Datang?
- Bab 6 Harus Dirinya
- Bab 7 Datang Bertamu
- Bab 8 Keluarga Gudu
- Bab 9 Memohon Maaf
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas
- Bab 11 Gosip
- Bab 12 Menyanjung
- Bab 13 Menghadap Dewa Perang
- Bab 14 Kartu Hitam
- Bab 15 Overdraft Tak Terbatas
- Bab 16 Mata-Mata
- Bab 17 Menjual Posisi
- Bab 18 10.000 RMB
- Bab 19 Membeli Hadiah
- Bab 20 Menampar
- Bab 21 Pesta Ulang Tahun
- Bab 22 Memberikan Hadiah
- Bab 23 Sally Bai
- Bab 24 Orang Terkaya Datang
- Bab 25 Ibu Mertua Kejam
- Bab 26 Menampar Yongki Chen
- Bab 27 Tangani Dengan RRingan
- Bab 28 Membuat Masalah
- Bab 29 Penyuapan
- Bab 30 Beli Mobil
- Bab 31 Semuanya Datang Membuat Masalah
- Bab 32 Lelaki yang Mengerikan
- Bab 33 Mengobrol
- Bab 34 1 Juta RMB
- Bab 35 Cepat Keluar
- Bab 36 Menyesal
- Bab 37 Memutuskan Persahabatan
- Bab 38 Tidak Lebih Dari Sampah
- Bab 39 Meminta Maaf
- Bab 40 Keluarga
- Bab 41 Membicarakan Faktanya
- Bab 42 Dipermalukan Di Depan Orang Banyak
- Bab 43 Orang Bodoh Sedang Bermimpi
- Bab 44 Bersedih
- Bab 45 Datang Secara Pribadi
- Bab 46 Gundam
- Bab 47 Mengusahakan Walaupun Tidak Bersedia
- Bab 48 Tanggung Akibatnya Sendiri
- Bab 49 Anggap Aku Sebagai Manusia Tak Berguna
- Bab 50 Meminta Penjelasan
- Bab 51 Tidak Tahu Malu
- Bab 52 Rahasia
- Bab 53 Menolak Tamu Untuk Masuk
- Bab 54 Pindah Rumah
- Bab 55 Jing Xuan Zhai
- Bab 56 Tidak Ada Yang Boleh Merebutnya
- Bab 57 Bungkus Semuanya
- Bab 58 Satu Tempat Tidur
- Bab 59 Terima Nasib
- Bab 60 Kebangkrutan
- 61 Mengaktifkan Kembali
- 62 Pencuri
- 63 Hal Baik Tidak Akan Datang Terus
- 64 Hal Yang Buruk Terus Menerus Terjadi
- 65 Berlutut Minta Maaf
- 66 Untuk Apa Melakukannya Waktu Itu
- 67 Chen's Corp Baru
- 68 Jangan Sembarangan Menarik Hubungan Pertemanan
- 69 Bukan Orang
- 70 Berbeda Dengan Yang Lain
- Bab 71 Menghadiri Jamuan
- Bab 72 Ketua Asosiasi
- Bab 73 6 Miliar
- Bab 74 Sequinn Building
- Bab 75 Latihan
- Bab 76 Mason International Corp.
- Bab 77 Air Paling Bersih Di Dunia
- Bab 78 Jangan Menganggap Diri Sendiri Tahu Segalanya
- Bab 79 Jangan Mengomentari Orang Lain
- Bab 80 Pinjaman Sebesar 1 Miliar
- Bab 81 Jangan Bertindak Terlalu Terburu-buru
- Bab 82 Dihapus
- Bab 83 Keluarga Fu Hancur
- Bab 84 Memperdalam Titik Kelemahan
- Bab 85 Berkompromi
- Bab 85 Leo Chen Datang
- Bab 87 Tidak Ada Kesalahan
- Bab 88 Keluarga Zhou Dari Kota Guangzhou
- Bab 89 Memukuli Bergantian
- Bab 90 Pesta 1
- Bab 91 Perjamuan Malam 2
- Bab 92 Perjamuan Malam 3
- Bab 93 Semuanya Asli
- Bab 94 Master Cai
- Bab 95 Maafkan Aku Jika Bersikap Kasar
- Bab 96 Bercap Lipstik
- Bab 97 Membahas Kerja Sama
- Bab 98 Rendahan Seperti Semut
- Bab 99 Merekrut Pengikut
- Bab 100 Anak Durhaka
- Bab 101 Semua Orang Hebat Itu Kejam
- Bab 102 Makhluk Sialan Ini Tidak Boleh Dibiarkan Hidup
- Bab 103 Hati Wanita Sangat Sulit Ditebak
- Bab 104 Porselen Chaiyao
- Bab 105 Media Sosial
- Bab 106 Kamu Tidak Pantas Minum
- Bab 107 Kamu Tidak Perlu Mengurusku
- Bab 108 Bertengkar
- Bab 109 Kehangatan Di Hari Biasa
- Bab 110 Berhenti Beroperasi Untuk Perbaikan
- Bab 111 Menegur
- Bab 112 Harus Bertanggung Jawab Untuknya
- Bab 113 Kota Guangzhou Keluarga Ma
- Bab 114 Skema Ponzi
- Bab 115 Merawat Seumur Hidup
- Bab 116 Surat Hutang
- Bab 117 Berobat
- Bab 118 Badai Video
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Hadiah
- Bab 121 Pengakuan
- Bab 122 Penculikan
- Bab 123 Pengacara Penghancur Keluarga
- Bab 124 William Si Ma
- Bab 125 Membuat Kerjasama
- Bab 126 Kebangkrutan Keluarga
- Bab 127 Pedang Dinasti Qin
- Bab 128 Harga Awal
- Bab 129 Persyaratan
- Bab 130 Perubahan Keluarga Chen
- Bab 131 Mengambil Keuntungan Untuk Mendapatkan Sesuatu
- Bab 132 Suami Dan Istri
- Bab 133 Pedang Pembunuh
- Bab 134 Membicarakan Bisnis
- Bab 135 Berlutut Mengakui Kesalahan
- Bab 136 Perasaan Menyentuh
- Bab 137 Buku Tabungan
- Bab 138 Bisa Menakuti
- Bab 139 Berbakti
- Bab 140 Ginseng Liar
- 141 Balasan Hadiah
- 142 Meledak
- 143 Kartu Nama Kota
- 144 Pasti Mati
- 145 Musuh Bebuyutan
- 146 Titik Lemah
- 147 Tiga Keluarga Besar Kota Yun
- 148 Keluarga Durant
- 149 Niat Membunuh Yang Besar
- 150 Menyadari Lubuk Hati
- Bab 151 Mengantarnya Bertemu Dengan Tuhan
- Bab 152 Menaklukkan Owen Jin
- Bab 153 Rencana Jahat Yang Muncul
- Bab 154 Takut Hingga Mengompol
- Bab 155 Yaochi Financial Group
- Bab 156 Tim Inspeksi
- Bab 157 Dijebak
- Bab 158 Adrian Dugu
- Bab 159 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 1
- Bab 160 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 2
- Bab 161 Akhir Masalah
- Bab 162 Musuh Berkumpul
- Bab 163 Masakan Andalan
- Bab 164 Barang Antik Dinasti Song
- Bab 165 Memohon
- Bab 166 Pertemuan Besar Keluarga Su
- Bab 167 Seperti Merampok!
- Bab 168 Peringatan Dari Keluarga Si Ma
- Bab 169 Benneth Yu Menyerang
- Bab 170 Bald Man Belum Puas
- Bab 171 Benneth Yu Dieksekusi
- Bab 172 Penguasa Daerah Membunuh
- Bab 173 Kesulitan Tidur Di Malam Hari
- Bab 174 Keluarga Su Panik
- Bab 175 Ambil Alih
- Bab 176 Ibu Mertua Yang Aneh
- Bab 177 Rencana Jahat Yang Kembali Muncul
- Bab 178 Aktor
- Bab 179 Mengambil Keuntungan Pada Dua Pihak
- Bab 180 Perintah Penembak Runduk
- Bab 181 70 miliar RMB
- Bab 182 Tamu Tak Diundang
- Bab 183 Melihat Dunia Yang Lebih Luas
- Bab 184 Kesempatan Untuk Balas Dendam
- Bab 185 Tidak Tertandingi
- Bab 186 Acara Judi Batu
- Bab 187 Potongan Keberuntungan
- Bab 188 Potongan Kesialan
- Bab 189 Bahan Sejenis Kaca
- Bab 190 Menggemparkan
- Bab 191 Mencium Paksa
- Bab 192 Air Liur Bisa Menyembuhkan Luka
- Bab 193 Perasaan Fiona Qin
- Bab 194 Pergantian Pemilik
- Bab 195 Meminta Pertolongan
- Bab 196 Perintah Penggeledahan
- Bab 197 Kekuatan Yang Luar Biasa
- Bab 198 Pukulan Beruntun
- Bab 199 Pemerasan
- Bab 200 Bergabung
- Bab 201 Kehilangan Seorang Istri
- Bab 202 Membujuk Gryolf
- Bab 203 Menyerang
- Bab 204 Melindungimu
- Bab 205 Rantai Pertama
- Bab 206 Keluarga Yu Dihabisi
- Bab 207 Upacara Pemakaman
- Bab 208 Sangat Mengerikan
- Bab 209 Rumah Jagal
- Bab 210 Pendekar
- Bab 211 Mendesak Punya Anak
- Bab 212 Sally Bai Tertusuk Pisau
- Bab 213 Ancaman
- Bab 214 Konfrontasi
- Bab 215 Ingin Bertempur, Ayo Bertempur
- Bab 216 Keluarga Bai Mengakui Kesalahan
- Bab 217 Berbakti
- Bab 218 Memohon Bantuan
- Bab 219 Objek Yang Ingin Ditangkap Sudah Terkendali
- Bab 220 Jangan Pergi Malam Ini
- Bab 221 Menolak
- Bab 222 Mengelus-elus Dada
- Bab 223 Kematian Brandon Jiang
- Bab 224 Situasi Yang Sangat Kritis
- Bab 225 Aiden Shangguan
- Bab 226 Sally Bai Terpancing
- Bab 227 Mengantarmu Pulang
- Bab 228 Ditempel Ke Dinding
- Bab 229 Lilith
- Bab 230 Serang Selagi Panas
- Bab 231 Badai Akan Tiba
- Bab 232 Bantalan Tinju
- Bab 233 Clinton Lin Pergi ke Beijing
- Bab 234 Keluarga Wang di Beijing
- Bab 235 Tuan Sean Keluar Kota
- Bab 236 Hampir Menembus Pertahanan
- Bab 237 Teman Baik Bertemu
- Bab 238 Badut
- Bab 239 Memimpin Bawahan Sebaik Mungkin
- Bab 240 Impoten
- Bab 241 Perubahan Resmi
- Bab 242 Tak Tertandingi
- Bab 243 Meminta Maaf
- Bab 244 Kerabat Datang
- Bab 245 Sally Bai Dalam Keadaan Berbahaya
- Bab 246 Kematian Finn Bai
- Bab 247 Kedatangan Keluarga Shangguan
- Bab 248 Bersekolah
- Bab 249 Memutarbalikkan Kebenaran
- Bab 250 Cara Yang Kejam
- Bab 251 Perubahan Mental
- Bab 252 Sangat Percaya dan Sangat Yakin
- Bab 253 Keluarga Wei dari Tianjin
- Bab 254 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (1)
- Bab 255 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (2)
- Bab 256 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (3)
- Bab 257 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (4)
- Bab 258 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (5)
- Bab 259 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (6)
- Bab 260 Ambisi Samuel Wang
- Bab 261 Ketika Bunga Bermekaran, Harus Segera Di Petik
- Bab 262 Jangan Menunggu Dahan Tanpa Bunga Barulah Ingin Memetik Bunga
- Bab 263 Masih Ingin Mencicipinya Lagi
- Bab 264 Kekuatan Untuk Menindas Orang
- Bab 265 Tak Kenal Lelah
- Bab 266 Rokoknya Raja Naga
- Bab 267 Terobosan Bradley Zhang.
- Bab 268 Keluarga Wei Musnah.
- Bab 269 Memaksa Kaisar Turun Tahta.
- bab 270 Membersihkan Kota Tianjin.
- Bab 271 Keluarga Ji
- Bab 272 Menghasut
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Penawaran
- Bab 275 Pembunuh Datang Menyerang
- Bab 276 Tuan Zhao Bertindak
- Bab 277 Serangan Fatal
- Bab 278 Kehadiran Tim Inspeksi
- Bab 279 Bunuh Diri Karena Takut Akan Hukuman
- Bab 280 Menunjukkan Keahlian Masing-Masing
- Bab 281 Pertemuan Orang Tua
- Bab 282 Dia adalah Raja
- Bab 283 Kedatangan Edison Yang
- Bab 284 Identitas Sean Xiao
- Bab 285 Connor Ji pulang kerumah
- Bab 286 Kembali ke Northland
- Bab 287 Permintaan Maaf Dari Nick Dugu
- Bab 288 Hadiah Yang Sudah Lewat Satu Dekade
- Bab 289 Pemberitahuan Dari William Si Ma
- Bab 290 Ninja Fuso
- Bab 291 Keluarga Zheng Dari Donghai
- Bab 292 Pembunuhan yang Ganas
- Bab 293 Mimpinya Hancur
- Bab 294 Melakukan yang Sebaliknya
- Bab 295 Penyiksaan
- Bab 296 Rahasia Magda Zheng
- Bab 297 Semuanya Mati
- Bab 298 Kegilaan
- Bab 299 Bergiliran Meminta Maaf
- Bab 300 Pemicu Masalah
- Bab 301 Kepala Botak Bertemu Kepala Botak
- Bab 302 Seperti Harapanmu
- Bab 303 Menekan Semua Orang
- Bab 304 Pembalasan
- Bab 305 Harry Zheng
- Bab 306 Kematian Lincoln Zheng
- Bab 307 Masalah Donghai
- Bab 308 Baru Sebentar Tidak Berjumpa Seperti Sudah Lama Tidak Berjumpa
- Bab 309 Lagi Lagi Kartu Unlimited
- Bab 310 Kembangkan Wilayah Pasar Utara
- Bab 311 Kamu Jangan Sembarangan
- Bab 312 Melihat Rumah
- Bab 313 Sally Bai Hamil
- Bab 314 Semua Dendam Telah Selesai
- Bab 315 Yun Tea Laris Manis
- Bab 316 Kedatangan Cody Xiao
- Bab 317 Harta Yang Tak Ternilai
- Bab 318 Tante Juga Merupakan Ibu
- Bab 319 Masa Lalu Dan Sekarang
- Bab 320 Mengakui
- Bab 321 Mengenakan Gaun Pernikahan
- Bab 322 Menjadi Pengantin
- Bab 323 Bahaya Northland
- Bab 324 Hari Imlek Semakin Dekat
- Bab 325 Di Depan Menanam Bunga, Di Belakang Menanam Sayuran
- Bab 326 Hari Imlek
- Bab 327 Kota Long
- Bab 328 Quinn Chen Hamil
- Bab 329 Mental Tentara
- Bab 330 Menyerang
- Bab 331 Menyelesaikan
- Bab 332 Jalan Buntu Untuk Davis
- Bab 333 Ayah dan Anak, Akhirnya Bertemu
- Bab 334 Perperangan Semakin Dekat
- Bab 335 Masuk Ke Perangkap
- Bab 336 Pembasmian
- Bab 337 Jalan Tiga Arah
- Bab 338 Pemusnahan Kelompok
- Bab 339 Menara Mayat
- Bab 340 Semangat Perang Yang Membara
- Bab 341 Tindakan Pemenggalan
- Bab 342 Pertikaian
- Bab 343 Persiapan Sebelum Bertindak
- Bab 344 Semangat Berlatih
- Bab 345 Memulai Pemenggalan
- Bab 346 Berhasil
- Bab 347 Peperangan Mengenaskan
- Bab 348 Pembantaian
- Bab 349 Terhina
- Bab 350 Kemenangan
- Bab 351 Menghentikan Perang Dengan Peperangan
- Bab 352 Kompensasi 500 Miliar
- Bab 353 Raja Naga, Pensiun
- Bab 354 Mengunjungi Teman-Teman Lama
- Bab 355 Sean Xiao Kembali
- Bab 356 Kebahagiaan
- Bab 357 Akhir Cerita