Awesome Husband - Bab 169 Benneth Yu Menyerang
"Thomas, perkataan kakakmu ... Memang masuk akal."
Bahkan jika Wesley Su tidak mau mengakuinya, tidak ada cara lain. Chen's Corp bukan lawan yang mereka bisa hadapi sembarangan.
"Kita akan putuskan pasokan dan melihat apa yang bisa dilakukan Chen's Corp!"
"Baik, ayah!"
Thomas Su menggertakkan giginya dan memandang Jeremy Su. Dia membencinya, dia lagi-lagi menggagalkan hal baiknya.
...
Segera setelah bekerja, Sean Xiao membawa Quinn Chen dan Karl Chen kembali ke rumah.
Telepon berdering, itu adalah panggilan Bald man!
Sean Xiao menjawab telepon.
"Kakak Sean, seseorang membuat masalah."
Di telepon, suara Bald man sedikit bersemangat, sialan, hari-hari ini berlatih setiap hari, tangannya sudah gatal.
Sean Xiao tidak terkejut.
Benar saja, begitu Bradley Zhang pergi, orang-orang itu mulai bergerak.
Dia juga khawatir bahwa orang-orang ini terlalu berhati-hati dan tidak mengambil tindakan.
Tapi sekarang mereka sudah datang, langsung beri mereka pelajaran.
Sean Xiao berkata kepada Quinn Chen: "Bald man mencariku karena sesuatu, aku keluar dulu, ya!"
Quinn Chen mengangguk: "Kalau begitu aku akan meminta Ibu untuk menyisakan makanan untukmu!"
Sean Xiao mengangguk dan berbalik pergi.
Sejak menghabisi lingkaran bawah tanah kota Yun, orang-orang Bradley Zhang telah mengambil alih semua tempat hiburan.
Dan sekarang masalah ini terjadi di KTV di Distrik Nan.
"Sialan, menindas kami orang luar, jelas-jelas ada ruang kosong, mengapa tidak membukakan untuk kami?
Pemukul itu sangat sombong, dan pelayan KTV dipukuli sampai tiga atau dua pukulan hingga kepalanya berdarah.
"Itu sudah dipesan sebelumnya, jika kamu ingin karoke di sini, kenapa tidak pesan lebih awal?"
Salah satu pelayan, memegangi kepalanya, menggertakkan giginya dan berkata, "Ini bukan tempat untuk membuat masalah, kalau kamu mau karoke, kamu harus mengantri, jika tidak keluar sana!"
"Baangg!"
Pria itu mengangkat tangannya dan menamparnya, wajah pelayan itu langsung merah dan bengkak.
"Apa-apaan kalian? Pelanggan adalah Raja, dan kalian berani mengusir raja?"
Pria di belakangnya tampak muram, menatap orang-orang yang berbaris di belakangnya!
"Kalian keluar sekarang, toko ini tutup hari ini!"
Melihat orang-orang sejahat dan sekejam ini, mana ada orang yang berani berdiam di sana, mereka langsung berlari keluar dari KTV.
Pada saat ini, manajer datang dengan tujuh atau delapan orang, dan mereka semua memegang tongkat di tangan mereka: "Apa kalian yang membuat masalah di sini?"
"Apakah kamu manajer di sini?"
"Beri kamu tiga detik, segera keluar, ini bukan tempat membuat masalah!" Kata manajer dengan wajah muram.
"PIaakk!"
Lelaki itu langsung menendang perut manajer, tendangan ini hampir membuatnya memuntahkan makan malamnya.
"Sialan, mereka ternyata ada senjata, cepat habisi mereka!"
"Ya!"
Pria besar di belakang pria itu langsung menyerang mereka, seperti seekor harimau yang masuk ke dalam sekelompok domba, dalam sekejap membuat mereka terbaring di lantai.
Pria itu menginjak wajah manajer dengan sangat kuat: "Kamu mau mengusirku? Ayo usir aku lagi!"
"Sekarang, segera berlutut kepadaku dan minta maaf, kalau tidak, aku akan mencacatkanmu!"
"Kamu ... kamu jangan mimpi!"
Jika berlutut di depan semua karyawan, dia tidak bisa mengangkat kepalanya lagi kedepannya.
"Tidak mau berlutut? Bagus!"
Pria itu menyeringai dan mengeluarkan belati dari sakunya.
Dengan satu klik, bilah tajam itu muncul.
Ssrrshh!
Dia menusuk telapak manajer langsung dengan pisau, dan melihat telapak tangannya dipaku ke tanah.
"Aarrgghhh..."
Manajer itu berteriak kesakitan.
Banyak tamu mendengar teriakan dan membuka pintu ruang KTV untuk melihat, ketika mereka melihat adegan berdarah ini, mereka mundur karena terkejut.
"Berlutut atau tidak?"
"Tidak!"
Manajer itu sudah kesakitan, tetapi dia tetap tidak berlutut!
"Berani juga kamu!"
Pria itu mencibir dan matanya berkedip dingin, memegang belati dan memutarnya dengan kuat.
"Srssh srsshh!"
Pisaunya bergesekan dengan daging dan tulang.
Rasa sakit itu hampir membuat manajer itu pingsan.
"Srrashh!"
Pria itu menarik pedangnya dengan tajam, dan lukanya memuncratkan banyak darah.
"Aarrgghhh..."
Manajer itu memegangi telapak tangannya dan berlutut di tanah, dahinya sudah penuh dengan bintik-bintik keringat dingin.
"Haha, aku pikir kamu sangat teguh, bukankah bagus untuk berlutut?"
Meskipun manajer tidak secara sukarela berlutut, tujuannya telah tercapai. Pria itu menyalakan sebatang rokok untuk dirinya sendiri, meletakkan belati di wajah manajer untuk menyeka darah, dan kemudian menyingkirkan pisau itu: "Baiklah, melihatmu sudah berlutut, aku akan mengampunimu, tapi aku mau KTV ini ditutup, dan aku tidak menizinkanmu membukanya lagi."
Setelah mengatakan itu, dia menepuk wajah manajer: "Jangan meragukanku, jika kamu tidak ingin mati, tutup saja KTV-nya!"
Setelah berkata, dia langsung pergi bersama orangnya.
Pelayan pria semua sudah terbaring di lantai dan kesakitan.
Melihat mereka pergi, wanita resepsionis dengan cepat mengeluarkan kotak P3K dan memberikan obat pada luka manajer.
Dengan peristiwa besar yang terjadi, mereka tidak bisa lanjut bekerja!
Tamu-tamu juga pergi.
Pada saat Bald man tiba, orang-orang yang telah memukuli sudah pergi, dan mereka sangat marah sekarang.
Dalam kemarahan, orang-orang itu tidak punya pilihan selain mengantar orang-orang yang terluka ke rumah sakit dan mengirim orang-orang untuk mencari mereka.
Tidak lama kemudian, Sean Xiao tiba.
"Kakak Sean, para bajingan ini, pasti sudah tahu kalau kakak Bradley telah meninggalkan kota Yun, jadi mereka langsung membuat masalah."
Orang-orang ini benar-benar tidak tahu sama sekali, kalau orang yang paling mengerikan di kota Yun bukanlah Bradley Zhang!
"Aku telah mengirim orang untuk menemukan para bajingan ini. Ketika sudah menemukan mereka, aku akan langsung mencacatkan para bajingan ini."
Sean Xiao bertanya: "Ada berapa orang mereka?"
"Mereka mengatakan total ada delapan orang!"
Bald man menggertakkan giginya dan berkata, "Delapan orang inilah yang menghancurkan dua bar kita, empat KTV, dan tiga warnet! Lebih dari tiga puluh orang kita terluka oleh mereka."
Bald man sudah sangat marah, jika dia berhasil menangkap mereka, dia pasti akan membuat bajingan ini menderita.
Bukan hanya dia, saudara-saudara di belakangnya menahan nafas mereka saat ini, begitu mereka meledak, semua bajingan itu pasti akan selesai.
Sean Xiao sudah bilang, harus menjadikan kota Yun kota teraman di negeri ini, dan sekarang, orang-orang ini benar-benar datang ke wilayah mereka untuk membuat masalah.
"Delapan orang?"
Sean Xiao menyentuh dagunya dan berkata dengan ringan, "Orang-orang ini datang ke sini sepertinya untuk menguji apakah Bradley Zhang benar-benar pergi!"
"Kakak Sean, maksudmu, mereka hanya umpan saja?"
Sean Xiao mengangguk: "Benar!"
Dia melihat Bald man dan berkata, "Kamu suruh semuanya untuk membagi satu kelompok dua orang dan pergi menjaga tempat kejadian. Begitu menemukan mereka, tangkap mereka!"
"Kakak Sean, biarkan aku membawa semua saudara untuk membunuh mereka dan menghabisi mereka semua ..."
"Kita hanya memiliki tiga puluh orang, ada berapa orang di sisi mereka, apa kamu tahu?"
Sean Xiao berkata dengan ringan, "Jika kalian meninggalkan kota Yun dan mereka datang ke sini untuk membuat masalah, kalian tidak di sini, apa yang harus dilakukan?"
Bald man tertegun, benar, mereka bahkan tidak tahu siapa mereka, mereka tidak bisa menggigit orang seperti anjing gila, kan?
"Sangat penting bagi kita untuk mengetahui siapa mereka dan berapa banyak orang di sana! Kota Guangzhou telah dibersihkan oleh kita, dan Michael Fu dari kota Shan juga telah dibereskan oleh kita. Ada 24 kota di Provinsi Guangdong, selain beberapa kota ini, ada dua puluh kota lagi, kamu mengerti?" "Kakak Sean, maksudmu, kita akan menghadapi musuh dari dua puluh kota? "
Tidak hanya tidak ada ketakutan di mata Bald man, tetapi niat bertarungnya semakin kuat!
Semakin banyak orang, semakin baik, orang-orang ini akan membuatnya lebih kuat!
"Bagus kalau kamu mengerti!"
"Sekarang dua atau tiga bajingan kecil, apakah itu menarik?"
"Tidak."
"Benar, jadi berjaga dulu di tempat, dan menunggu mereka keluar dan biarkan semuanya bersenang-senang!"
"Baik, Kakak Sean!"
Orang-orang di 24 kota, kurang lebih akan ada ribuan orang dan Bald man semakin bersemangat.
Apa yang paling dia takuti sekarang bukanlah berapa banyak orang, tetapi tidak bertempur, kekuatannya harus ditingkatkan dengan bertempur.
Sekarang dia seratus kali lebih kuat dari dirinya sendiri yang dua bulan lalu!
Sean Xiao mengangguk, dan kemudian mengatur serangkaian kegiatan promo untuk menarik pelanggan kembali.
Dia juga berjanji dia harus menyampaikan belasungkawa kepada saudara-saudara yang terluka itu.
Bald man mengangguk: "Tenang saja, Kakak Sean, serahkan padaku!"
Sean Xiao menepuk pundaknya, lalu pergi!
...
Pada saat yang sama, bos besar dari kota Yu, Benneth Yu, merasa kesal.
Sebagai orang di akhir peringkat Provinsi Guangdong, di depan orang-orang ini dan Luis Ding, dia tidak pernah bisa mengatakan apa-apa.
Karena dia memiliki wilayah lebih kecil dari mereka, mereka tidak pernah memandang dirinya.
Dia ingin memperluas kekuatannya dan ingin meningkatkan haknya untuk berbicara.
Sebelum Bradley Zhang berada di kota Yun, tidak ada yang berani melakukannya, lagipula Michael Fu, yang berdiri di belakangnya, dihancurkan olehnya.
Dan sekarang, dia menerima kabar bahwa Bradley Zhang meninggalkan kota Yun, dan mungkin tidak akan kembali lagi kedepannya.
Ini membuatnya sadar bahwa kesempatannya datang!
Asalkan bisa mendapatkan kota Yun di depan Luis Ding, mereka tidak akan bisa mengatakan apa-apa lagi!
Bagaimanapun, ini adalah aturan yang ditetapkan oleh Tuan Jiang, siapa pun yang bisa merebut pasar, itu akan menjadi miliknya!
Mereka tidak berani menentangnya secara terbuka.
Pada saat ini, seorang pria bergegas mendekat dan membisikkan sesuatu di telinganya.
"Apa? Mereka masih berani membuka bisnis?"
Benneth Yu menepuk meja dengan keras: "Ini berarti mereka tidak memandangku, dan menganggap remeh perkataanku, kan?"
"Sekarang Bradley Zhang sudah pergi, sampah seperti mereka berani melawanku?"
"Lebih kejam lagi, kalau perlu, bunuh saja mereka, mengerti?"
Dia melihat sekeliling, berdiri di depan puluhan orang, mereka adalah petarung hebat yang dia bawa dari kota Yu!
Mereka sekarang ditempatkan di daerah kumuh di pinggiran utara kota Yun, tempat di mana kejahatan tumbuh.
"Tidak bisa menunggu lebih lama lagi!"
Benneth Yu tahu bahwa dia sudah bermain dengan ular, dan jika dia tidak cepat, begitu Luis Ding dan yang lainnya membawa orang masuk, dia bahkan tidak akan ada kesempatan lagi!
"Kirim semua orang, untuk menempati tempat paling makmur di kota Yun!"
"Baik, Tuan!"
"Oke, kerjakan dengan baik, jangan ada kesalahan!"
Benneth Yu memandang semua orang, dan semua orang menunjukkan keserakahan! Segera, dia melambaikan tangannya: "Berangkat!"
Novel Terkait
Dewa Perang Greget
Budi MaMore Than Words
HannyAfter The End
Selena BeeWahai Hati
JavAliusLove In Sunset
ElinaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangBretta’s Diary
DanielleAwesome Husband×
- Bab 1 Merekrut Menantu
- Bab 2 Satu Tamparan
- Bab 3 Aku Akan Menghabiskan Kalian
- Bab 4 Dipecat
- Bab 5 Apakah Dirut Zhang Sudah Datang?
- Bab 6 Harus Dirinya
- Bab 7 Datang Bertamu
- Bab 8 Keluarga Gudu
- Bab 9 Memohon Maaf
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas
- Bab 11 Gosip
- Bab 12 Menyanjung
- Bab 13 Menghadap Dewa Perang
- Bab 14 Kartu Hitam
- Bab 15 Overdraft Tak Terbatas
- Bab 16 Mata-Mata
- Bab 17 Menjual Posisi
- Bab 18 10.000 RMB
- Bab 19 Membeli Hadiah
- Bab 20 Menampar
- Bab 21 Pesta Ulang Tahun
- Bab 22 Memberikan Hadiah
- Bab 23 Sally Bai
- Bab 24 Orang Terkaya Datang
- Bab 25 Ibu Mertua Kejam
- Bab 26 Menampar Yongki Chen
- Bab 27 Tangani Dengan RRingan
- Bab 28 Membuat Masalah
- Bab 29 Penyuapan
- Bab 30 Beli Mobil
- Bab 31 Semuanya Datang Membuat Masalah
- Bab 32 Lelaki yang Mengerikan
- Bab 33 Mengobrol
- Bab 34 1 Juta RMB
- Bab 35 Cepat Keluar
- Bab 36 Menyesal
- Bab 37 Memutuskan Persahabatan
- Bab 38 Tidak Lebih Dari Sampah
- Bab 39 Meminta Maaf
- Bab 40 Keluarga
- Bab 41 Membicarakan Faktanya
- Bab 42 Dipermalukan Di Depan Orang Banyak
- Bab 43 Orang Bodoh Sedang Bermimpi
- Bab 44 Bersedih
- Bab 45 Datang Secara Pribadi
- Bab 46 Gundam
- Bab 47 Mengusahakan Walaupun Tidak Bersedia
- Bab 48 Tanggung Akibatnya Sendiri
- Bab 49 Anggap Aku Sebagai Manusia Tak Berguna
- Bab 50 Meminta Penjelasan
- Bab 51 Tidak Tahu Malu
- Bab 52 Rahasia
- Bab 53 Menolak Tamu Untuk Masuk
- Bab 54 Pindah Rumah
- Bab 55 Jing Xuan Zhai
- Bab 56 Tidak Ada Yang Boleh Merebutnya
- Bab 57 Bungkus Semuanya
- Bab 58 Satu Tempat Tidur
- Bab 59 Terima Nasib
- Bab 60 Kebangkrutan
- 61 Mengaktifkan Kembali
- 62 Pencuri
- 63 Hal Baik Tidak Akan Datang Terus
- 64 Hal Yang Buruk Terus Menerus Terjadi
- 65 Berlutut Minta Maaf
- 66 Untuk Apa Melakukannya Waktu Itu
- 67 Chen's Corp Baru
- 68 Jangan Sembarangan Menarik Hubungan Pertemanan
- 69 Bukan Orang
- 70 Berbeda Dengan Yang Lain
- Bab 71 Menghadiri Jamuan
- Bab 72 Ketua Asosiasi
- Bab 73 6 Miliar
- Bab 74 Sequinn Building
- Bab 75 Latihan
- Bab 76 Mason International Corp.
- Bab 77 Air Paling Bersih Di Dunia
- Bab 78 Jangan Menganggap Diri Sendiri Tahu Segalanya
- Bab 79 Jangan Mengomentari Orang Lain
- Bab 80 Pinjaman Sebesar 1 Miliar
- Bab 81 Jangan Bertindak Terlalu Terburu-buru
- Bab 82 Dihapus
- Bab 83 Keluarga Fu Hancur
- Bab 84 Memperdalam Titik Kelemahan
- Bab 85 Berkompromi
- Bab 85 Leo Chen Datang
- Bab 87 Tidak Ada Kesalahan
- Bab 88 Keluarga Zhou Dari Kota Guangzhou
- Bab 89 Memukuli Bergantian
- Bab 90 Pesta 1
- Bab 91 Perjamuan Malam 2
- Bab 92 Perjamuan Malam 3
- Bab 93 Semuanya Asli
- Bab 94 Master Cai
- Bab 95 Maafkan Aku Jika Bersikap Kasar
- Bab 96 Bercap Lipstik
- Bab 97 Membahas Kerja Sama
- Bab 98 Rendahan Seperti Semut
- Bab 99 Merekrut Pengikut
- Bab 100 Anak Durhaka
- Bab 101 Semua Orang Hebat Itu Kejam
- Bab 102 Makhluk Sialan Ini Tidak Boleh Dibiarkan Hidup
- Bab 103 Hati Wanita Sangat Sulit Ditebak
- Bab 104 Porselen Chaiyao
- Bab 105 Media Sosial
- Bab 106 Kamu Tidak Pantas Minum
- Bab 107 Kamu Tidak Perlu Mengurusku
- Bab 108 Bertengkar
- Bab 109 Kehangatan Di Hari Biasa
- Bab 110 Berhenti Beroperasi Untuk Perbaikan
- Bab 111 Menegur
- Bab 112 Harus Bertanggung Jawab Untuknya
- Bab 113 Kota Guangzhou Keluarga Ma
- Bab 114 Skema Ponzi
- Bab 115 Merawat Seumur Hidup
- Bab 116 Surat Hutang
- Bab 117 Berobat
- Bab 118 Badai Video
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Hadiah
- Bab 121 Pengakuan
- Bab 122 Penculikan
- Bab 123 Pengacara Penghancur Keluarga
- Bab 124 William Si Ma
- Bab 125 Membuat Kerjasama
- Bab 126 Kebangkrutan Keluarga
- Bab 127 Pedang Dinasti Qin
- Bab 128 Harga Awal
- Bab 129 Persyaratan
- Bab 130 Perubahan Keluarga Chen
- Bab 131 Mengambil Keuntungan Untuk Mendapatkan Sesuatu
- Bab 132 Suami Dan Istri
- Bab 133 Pedang Pembunuh
- Bab 134 Membicarakan Bisnis
- Bab 135 Berlutut Mengakui Kesalahan
- Bab 136 Perasaan Menyentuh
- Bab 137 Buku Tabungan
- Bab 138 Bisa Menakuti
- Bab 139 Berbakti
- Bab 140 Ginseng Liar
- 141 Balasan Hadiah
- 142 Meledak
- 143 Kartu Nama Kota
- 144 Pasti Mati
- 145 Musuh Bebuyutan
- 146 Titik Lemah
- 147 Tiga Keluarga Besar Kota Yun
- 148 Keluarga Durant
- 149 Niat Membunuh Yang Besar
- 150 Menyadari Lubuk Hati
- Bab 151 Mengantarnya Bertemu Dengan Tuhan
- Bab 152 Menaklukkan Owen Jin
- Bab 153 Rencana Jahat Yang Muncul
- Bab 154 Takut Hingga Mengompol
- Bab 155 Yaochi Financial Group
- Bab 156 Tim Inspeksi
- Bab 157 Dijebak
- Bab 158 Adrian Dugu
- Bab 159 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 1
- Bab 160 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 2
- Bab 161 Akhir Masalah
- Bab 162 Musuh Berkumpul
- Bab 163 Masakan Andalan
- Bab 164 Barang Antik Dinasti Song
- Bab 165 Memohon
- Bab 166 Pertemuan Besar Keluarga Su
- Bab 167 Seperti Merampok!
- Bab 168 Peringatan Dari Keluarga Si Ma
- Bab 169 Benneth Yu Menyerang
- Bab 170 Bald Man Belum Puas
- Bab 171 Benneth Yu Dieksekusi
- Bab 172 Penguasa Daerah Membunuh
- Bab 173 Kesulitan Tidur Di Malam Hari
- Bab 174 Keluarga Su Panik
- Bab 175 Ambil Alih
- Bab 176 Ibu Mertua Yang Aneh
- Bab 177 Rencana Jahat Yang Kembali Muncul
- Bab 178 Aktor
- Bab 179 Mengambil Keuntungan Pada Dua Pihak
- Bab 180 Perintah Penembak Runduk
- Bab 181 70 miliar RMB
- Bab 182 Tamu Tak Diundang
- Bab 183 Melihat Dunia Yang Lebih Luas
- Bab 184 Kesempatan Untuk Balas Dendam
- Bab 185 Tidak Tertandingi
- Bab 186 Acara Judi Batu
- Bab 187 Potongan Keberuntungan
- Bab 188 Potongan Kesialan
- Bab 189 Bahan Sejenis Kaca
- Bab 190 Menggemparkan
- Bab 191 Mencium Paksa
- Bab 192 Air Liur Bisa Menyembuhkan Luka
- Bab 193 Perasaan Fiona Qin
- Bab 194 Pergantian Pemilik
- Bab 195 Meminta Pertolongan
- Bab 196 Perintah Penggeledahan
- Bab 197 Kekuatan Yang Luar Biasa
- Bab 198 Pukulan Beruntun
- Bab 199 Pemerasan
- Bab 200 Bergabung
- Bab 201 Kehilangan Seorang Istri
- Bab 202 Membujuk Gryolf
- Bab 203 Menyerang
- Bab 204 Melindungimu
- Bab 205 Rantai Pertama
- Bab 206 Keluarga Yu Dihabisi
- Bab 207 Upacara Pemakaman
- Bab 208 Sangat Mengerikan
- Bab 209 Rumah Jagal
- Bab 210 Pendekar
- Bab 211 Mendesak Punya Anak
- Bab 212 Sally Bai Tertusuk Pisau
- Bab 213 Ancaman
- Bab 214 Konfrontasi
- Bab 215 Ingin Bertempur, Ayo Bertempur
- Bab 216 Keluarga Bai Mengakui Kesalahan
- Bab 217 Berbakti
- Bab 218 Memohon Bantuan
- Bab 219 Objek Yang Ingin Ditangkap Sudah Terkendali
- Bab 220 Jangan Pergi Malam Ini
- Bab 221 Menolak
- Bab 222 Mengelus-elus Dada
- Bab 223 Kematian Brandon Jiang
- Bab 224 Situasi Yang Sangat Kritis
- Bab 225 Aiden Shangguan
- Bab 226 Sally Bai Terpancing
- Bab 227 Mengantarmu Pulang
- Bab 228 Ditempel Ke Dinding
- Bab 229 Lilith
- Bab 230 Serang Selagi Panas
- Bab 231 Badai Akan Tiba
- Bab 232 Bantalan Tinju
- Bab 233 Clinton Lin Pergi ke Beijing
- Bab 234 Keluarga Wang di Beijing
- Bab 235 Tuan Sean Keluar Kota
- Bab 236 Hampir Menembus Pertahanan
- Bab 237 Teman Baik Bertemu
- Bab 238 Badut
- Bab 239 Memimpin Bawahan Sebaik Mungkin
- Bab 240 Impoten
- Bab 241 Perubahan Resmi
- Bab 242 Tak Tertandingi
- Bab 243 Meminta Maaf
- Bab 244 Kerabat Datang
- Bab 245 Sally Bai Dalam Keadaan Berbahaya
- Bab 246 Kematian Finn Bai
- Bab 247 Kedatangan Keluarga Shangguan
- Bab 248 Bersekolah
- Bab 249 Memutarbalikkan Kebenaran
- Bab 250 Cara Yang Kejam
- Bab 251 Perubahan Mental
- Bab 252 Sangat Percaya dan Sangat Yakin
- Bab 253 Keluarga Wei dari Tianjin
- Bab 254 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (1)
- Bab 255 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (2)
- Bab 256 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (3)
- Bab 257 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (4)
- Bab 258 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (5)
- Bab 259 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (6)
- Bab 260 Ambisi Samuel Wang
- Bab 261 Ketika Bunga Bermekaran, Harus Segera Di Petik
- Bab 262 Jangan Menunggu Dahan Tanpa Bunga Barulah Ingin Memetik Bunga
- Bab 263 Masih Ingin Mencicipinya Lagi
- Bab 264 Kekuatan Untuk Menindas Orang
- Bab 265 Tak Kenal Lelah
- Bab 266 Rokoknya Raja Naga
- Bab 267 Terobosan Bradley Zhang.
- Bab 268 Keluarga Wei Musnah.
- Bab 269 Memaksa Kaisar Turun Tahta.
- bab 270 Membersihkan Kota Tianjin.
- Bab 271 Keluarga Ji
- Bab 272 Menghasut
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Penawaran
- Bab 275 Pembunuh Datang Menyerang
- Bab 276 Tuan Zhao Bertindak
- Bab 277 Serangan Fatal
- Bab 278 Kehadiran Tim Inspeksi
- Bab 279 Bunuh Diri Karena Takut Akan Hukuman
- Bab 280 Menunjukkan Keahlian Masing-Masing
- Bab 281 Pertemuan Orang Tua
- Bab 282 Dia adalah Raja
- Bab 283 Kedatangan Edison Yang
- Bab 284 Identitas Sean Xiao
- Bab 285 Connor Ji pulang kerumah
- Bab 286 Kembali ke Northland
- Bab 287 Permintaan Maaf Dari Nick Dugu
- Bab 288 Hadiah Yang Sudah Lewat Satu Dekade
- Bab 289 Pemberitahuan Dari William Si Ma
- Bab 290 Ninja Fuso
- Bab 291 Keluarga Zheng Dari Donghai
- Bab 292 Pembunuhan yang Ganas
- Bab 293 Mimpinya Hancur
- Bab 294 Melakukan yang Sebaliknya
- Bab 295 Penyiksaan
- Bab 296 Rahasia Magda Zheng
- Bab 297 Semuanya Mati
- Bab 298 Kegilaan
- Bab 299 Bergiliran Meminta Maaf
- Bab 300 Pemicu Masalah
- Bab 301 Kepala Botak Bertemu Kepala Botak
- Bab 302 Seperti Harapanmu
- Bab 303 Menekan Semua Orang
- Bab 304 Pembalasan
- Bab 305 Harry Zheng
- Bab 306 Kematian Lincoln Zheng
- Bab 307 Masalah Donghai
- Bab 308 Baru Sebentar Tidak Berjumpa Seperti Sudah Lama Tidak Berjumpa
- Bab 309 Lagi Lagi Kartu Unlimited
- Bab 310 Kembangkan Wilayah Pasar Utara
- Bab 311 Kamu Jangan Sembarangan
- Bab 312 Melihat Rumah
- Bab 313 Sally Bai Hamil
- Bab 314 Semua Dendam Telah Selesai
- Bab 315 Yun Tea Laris Manis
- Bab 316 Kedatangan Cody Xiao
- Bab 317 Harta Yang Tak Ternilai
- Bab 318 Tante Juga Merupakan Ibu
- Bab 319 Masa Lalu Dan Sekarang
- Bab 320 Mengakui
- Bab 321 Mengenakan Gaun Pernikahan
- Bab 322 Menjadi Pengantin
- Bab 323 Bahaya Northland
- Bab 324 Hari Imlek Semakin Dekat
- Bab 325 Di Depan Menanam Bunga, Di Belakang Menanam Sayuran
- Bab 326 Hari Imlek
- Bab 327 Kota Long
- Bab 328 Quinn Chen Hamil
- Bab 329 Mental Tentara
- Bab 330 Menyerang
- Bab 331 Menyelesaikan
- Bab 332 Jalan Buntu Untuk Davis
- Bab 333 Ayah dan Anak, Akhirnya Bertemu
- Bab 334 Perperangan Semakin Dekat
- Bab 335 Masuk Ke Perangkap
- Bab 336 Pembasmian
- Bab 337 Jalan Tiga Arah
- Bab 338 Pemusnahan Kelompok
- Bab 339 Menara Mayat
- Bab 340 Semangat Perang Yang Membara
- Bab 341 Tindakan Pemenggalan
- Bab 342 Pertikaian
- Bab 343 Persiapan Sebelum Bertindak
- Bab 344 Semangat Berlatih
- Bab 345 Memulai Pemenggalan
- Bab 346 Berhasil
- Bab 347 Peperangan Mengenaskan
- Bab 348 Pembantaian
- Bab 349 Terhina
- Bab 350 Kemenangan
- Bab 351 Menghentikan Perang Dengan Peperangan
- Bab 352 Kompensasi 500 Miliar
- Bab 353 Raja Naga, Pensiun
- Bab 354 Mengunjungi Teman-Teman Lama
- Bab 355 Sean Xiao Kembali
- Bab 356 Kebahagiaan
- Bab 357 Akhir Cerita