Awesome Husband - Bab 287 Permintaan Maaf Dari Nick Dugu
Sean Xiao memegang sebuah bunga gilly kesukaan Patrice Xiao.
Diantara pemakaman yang buruk itu hanya ada satu makam yang paling bersih disana, yaitu makan Patrice Xiao.
Diatas batu nisan itu terdapat gambar seorang wanita yang tersenyum dengan indah, Karl Chen dan Lancy Qin merasa sangat menyesal tidak pernah bertemu dengan besannya yang telah terpisah antara dunia manusia dan surge.
Wanita secantik ini seharunya masih memiliki kehidupan yang indah, sayangnya karena orang yang tidak berperikemanusiaan menyebabkan dia harus meninggalkan hidupnya.
Sean Xiao menaruh bunga segar itu diatas makam Patrice Xiao, setelah itu dia langsung berlutut dihadapan batu nisan ibunya.
Mengeluarkan sapu tangan, lalu mengelap fotonya dengan pelan, semasa hidupnya ibunya sangat menyukai kebersihan, dia tidak akan pernah tahan dengan kotor sedikitpun.
“Ma, kamu lihat aku bawa siapa kemari.”
“Aku membawa istri, ayah dan ibu mertuaku kemari!”
“Anak perempuan yang berada disampingku terlihat lucu bukan, tapi tenang saja dia adalah keponakanku bukan anakku! Tapi aku akan berjanji kepadamu kedepannya aku pasti akan melahirkan banyak anak untukmu, lalu setiap tahunnya aku akan bawa mereka kemari untuk mengunjungimu, nanti kamu bisa melihat mereka!”
Setelah itu Sean Xiao menarik tangan Quinn Chen “Oh ya! Aku akan memperkenalkan istriku kepadamu, dia adalah Quinn Chen, menantumu!”
“Bukankah dia terlihat sangat cantik, dulu kamu sangat suka dengan kecantikkan, sekarang aku sudah mendapatkan istri yang lebih cantik darimu, tapi kamu jangan iri ya, siapa suruh kamu memiliki anak yang hebat seperti ini!”
Sean Xiao berlutut dihadapan makam itu dengan wajah yang sangat bangga.
Namun saat dia berbicara, lama kelamaan suaranya mulai bergetar, setelah itu dia menangis dengan kerasa, dia sekarang bukanlah seorang dewa prajurit, dan juga bukan seorang pria yang hebat, dia sekarang hanyalah seorang pria yang tidak memiliki mama.
Dia selama tiga tahun belajar seni, sembilan tahun berkeliaran diluar, berjuang di medan perang dan terus menerus melewati bahaya kehidupan, dirinya sendiri juga tidak tahu bagaiamana cara dirinya melewati ini semua.
Banyak orang yang iri dengan Sean Xiao karena memiliki kedudukan yang tinggi, tapi mereka tidak tahu dibalik ini semua Sean Xiao sudah mengeluarkan banyak keringat dan darah.
Sean Xiao menangis dengan sangat sedih membuat semua orang merasa tersentuh melihatnya.
Bradley Zhang juga ikut tersentuh melihatnya, Sean Xiao biasanya menghadapi banyak musuh dengan tubuh yang mengeluarkan banyak darah juga tidak pernah menangis, namun sekarang pria ini akhirnya menangis juga.
Bald Man dan yang lainnya juga ikut diam, dia bisa merasakan rasa sedih pada hati Sean Xiao.
Karl Chen menundukkan kepala tidak mengatakan apa-apa, bola mata Lancy Qin sudah basah sedari tadi dan Lilith juga ikut menangis karena teringat dengan proses pemakaman ayahnya.
Quinn Chen juga ikut berlutu didepan makam, dia memeluk erat Sean Xiao dengan hati yang terasa sangat sakit.
Dia bahkan tidak tahu harus mengatakan apa untuk menenangkannya.
Pria ini dihadapannya selalu memasang wajah yang bijaksana dan selalu bisa mengendalikan semua masalah di genggamannya.
Namun hari ini dia menangis, ini pertama kali baginya melihat Sean Xiao menangis.
Ini pertama kali baginya merasa Sean Xiao terlihat lemah, dibawah pakaian yang sangat keras itu, hatinya sudah tergores sejak lama.
Quinn Chen juga ikut menangis menemaninya.
Hujan perlahan-lahan turun, membuat suasana sedih ini semakin kuat.
Disisi lain, Keluarga Dugu!
Edison Yang berjalan dengan cepat “Tuan… tuan muda datang ke Beijing, nenek muda dan orang tua nenek muda juga ikut kemari!”
Nick Dugu yang sedari tadi sedang beribadah di vihara langsung membuka matanya, didalam matanya ada sebuah harapan “Sekarang mereka ada dimana!”
“Mereka… sekarang berada di Pemakaman Bukit Pinggiran Kota!”
Tatapan mata Nick Dugu seketika berubah menjadi gelap “Mereka pulang tidak untuk mengantar kepergian papa!”
Shane Dugu sudah dikendalikan olehnya, semua anggota keluarga yang lain juga sudah diatasi olehnya, sekarang dia sudah memegang ahli seluruh Keluarga Dugu, selain itu dia juga sudah membersihkan semua hambatan Sean Xiao, sekarang tinggal tunggu dia untuk melanjutkan usaha.
Edison Yang sudah pernah pergi ke Beijing, sikap Sean Xiao kepadanya masih sangat penuh dendam, bahkan… dia sangat ingin membunuhnya.
Dia sepertinya ingin balas dendam.
Anak pertama sudah masuk ke penjara lalu anak yang paling kecil malah ingin balas dendam, hal ini tidak seperti keluarga lagi, akhirnya hanya tersisa dia sendirian untuk menjaga keluarga yang besar ini.
Walaupun dia memiliki kedudukan dan uang tapi mau bagaimana lagi, dia akhirnya tetap tinggal sendirian.
“Edison Yang, siapkan mobil… antar aku ke Pemakaman Bukit!”
Nick Dugu berbicara dengan suara yang serak.
Apa?
Edison Yang terkejut “Tuan, anda…”
“Cepat pergi, aku takut terlambat dan mereka tidak berada disana lagi.”
Edison Yang dengan susah payah membujuknya “Tuan, jangan lakukan itu, tuan muda memiliki niat untuk membunuh yang sangat kuat, kalau dia main kasar kepadamu…”
“Ada sebab pasti aka nada akibat, jika dia benar-benar akan turun tangan aku juga tidak akan menyalahkannya!”
Nick Dugu berkata : “Cept pergi!”
“Pada saat itu papa dengan Shane Dugu dan yang lainnya…”
“Sudahlah, tidak usah bicara lagi, jika bukan karena aku terlalu lemah yang tidak bisa menjaga mereka berdua, mau dikatakan seribu kali pun aku tetap tidak pantas untuk menjadi seorang suami dan ayah.”
Edison Yang mendesah panjang, dengan cepat meninggalkan tempat itu.
Di Pemakaman Bukit Pinggiran Kota, Quinn Chen bersujud dihadapan makam Patrice Xiao dan memanggilnya dengan sebutan mama, mau dilihat dari sudut pandang mana pun dia sudah menjadi menantu Keluarga Xiao!
Hal ini terasa sangt aneh, walaupun Patrice Xiao sudah meninggal dia tetap memiliki rasa seperti menantu yang buruk sedang berjumpa dengan calon mertuanya.
Dia berlutut dihadapan makam Patrice Xiao dan membicarakan banyak hal, menyuruhnya untuk tidak perlu khawatir, kedepannya dia akan menanggung tanggung jawab seorang istri untuk menjaga Sean Xiao dengan baik, dia akan menghidupkan kembali Keluarga Xiao.
Karl Chen dan Lancy Qin ikut hormat dan membacakan kitab suci untuk Patrice Xiao, setelah itu Lilith, Bradley Zhang, Bald Man dan yang lainnya satu persatu ikut hormat pada depan makam itu.
“SIapa anda?”
Bradley yang memiliki rasa sensitif yang tinggi menoleh ke belakang, melihat ada seorang pria paruh baya berumur sekitar 40-50an tahun dengan mengunakan pakaian bewarna hitam, dengan tangan memegang setangkai bunga gilly perlahan-lahan berjalan kemari, dibelakang orang itu juga ada seorang pria tua yang memengang sebuah tongkat.
Sean Xiao menoleh kebelakang, ketika dia melihat orang yang abru datang itu kedua matanya langsung berubah menjadi merah, aura membunuh keluar dari tubuhnya, membuat semua orang yang berada disekitarnya merinding.
Quinn Chen adalah orang pertama yang menyadari kalau ada yang tidak beres dengan Sean Xiao, tanpa sadar dia langsung memegang erat tangannya “Suamiku?”
Namun Sean Xiao tidak merasakannya, dia bernafas dengan berat, dahinya berkerut terlihat seperti sedang mengendalikan sesuatu dengan susah payah.
Quinn Chen ikut melihat kearah dibaliknya, lalu dia melihat seorang pria yang mengenakan jaket dengan memegang setangkai buang gilly di tangannya, dalam seketika hatinya langsung bergetar, sepertinya dia tahu siapa orang ini.
Ketika pria itu berjalan kemari dia bisa melihat dengan jelas wajah pria itu sangat mirip dengan wajah Sean Xiao, Quinn Chen pun seketika langsung mengerti.
Melihat pria itu perlahan demi perlahan berjalan kemari, Sean Xiao langsung berteriak : “Pergi dari sini, jika kamu berani maju kedepan maka aku akan membunuhmu!”
Nada bicaranya tidak lepas dengan aura yang ingin membunuh, membuat orang merasa ketakutan.
Edison Yang langsung menahan Nick Dugu “Tuan, kita tidak boleh berjalan kesana!”
Dia bisa merasakan aura membunuh yang sangat kuat dari Sean Xiao, dia benar-benar berani turun tangan untuk membunuh.
Nick Dugu tetap memasang wajah yang datar, mendorong tangan Edison Yang, tanpa berbicara tetap selangkah demi selangkah maju kedepan!
“Cari mati!”
Seluruh tubuh Sean Xiao bergetar, selama dua belas tahun ini dia tidak pernah ingin membalas dendam, dia pernah membayangkan sangat banyak hal, tapi dia tidak pernah terbanyang kalau dirinya akan bertemu dengannya didepan pemakaman ibunya.
“Baiklah, kalau kamu memang mau cari mati maka jangan salahkan aku, kamu bisa menggunakan darahmu untuk berjiarah pada ibuku yang sudah berada diatas sana!”
Nada bicara Sean Xiao sangat tajam, dia tersenyum sinis lalu langsung menyerang kedepan.
“Suamiku, jangan!”
“Sean Xiao, hentikan!
“Kak Sean… jangan…”
Quinn Chen memeluknya dengan erat, Karl Chen dan Lancy Qin langsung berteriak menghentikannya, bahkan Bradley Zhang dan yang lainnya langsung menghadang didepan tubuhnya.
“Berhenti, kamu masih sempat untuk pergi dari sini, apakah kamu benar-benar ingin dibunuh oleh Kak Sean?”
Bradley Zhang dengan marah melihat kearah Nick Dugu, setidaknya dia tahu dengan masalah pada Sean Xiao, tapi mau bagaimana pun dia tidak ingin Sean Xiao menanggung berita yang membunuh ayahnya sendiri.
“Jika dia ingin membunuhku maka bunuh saja, aku juga sudah cukup hidup didunia ini!”
Nick Dugu berbicara dengan datar, dia tetap tidak menghentikan langkah kakinya, perlahan-lahan berjalan kearah makam Patrice Xiao.
Dia menaruh bunga gilly itu, lalu melihat foto yang berada di atas batu nisan degan wajah yang mengingat kenangan masa lalu “Patrice, aku datang untuk melihatmu.”
“Diam, aku tidak mengijinkanmu memanggilnya seperti itu!”
Kedua mata Sean Xiao penuh dengan amarah, jika bukan karena takut menyakiti Quinn Chen, dan mengejutkan kedua mertuanya, dia sudah turun tangan dari awal.
“Seberapa benci kamu kepadaku, kamu tetap tidak bisa merubah kenyataan kalau kamu adalah anakku.”
Nick Dugu menoleh kearah Sean Xiao, dibalik matanya ada sebuah pujian dan juga ada sebuah rasa sedih “Apa.. yang kamu lakukan sangat bagus, lebih bagus dari kakak tertuamu yang tidak berguna itu, aku merasa sangat bersalah pada saat itu tidak bisa menjaga kalian berdua, jadi jika kamu ingin membunuhku itu sudah berada pada perkiraanku.”
“Aku sudah membantumu membersihkan semua penghala di Keluarga Dugu, aku hanya berharap setelah kamu membunuhku kamu bisa pulang untuk melanjutkan usaha keluarga kita, walaupun kamu ingin membuat bangkrut semua kekayaan Keluarga Dugu, aku tetap tidak bisa mengatakan apa-apa.”
Mendengar kata-kata ini Sean Xiao mencibir “Jurus yang bagus, apa kamu benar-benar mengira aku sangat ingin menguasai harta kekayaan Keluarga Dugu, dimataku Keluarga Dugu bukanlah apa-apa, selama aku menginginkannya aku bisa dengan mudah mendirikan sebuah perusahaan 10 kali lipat lebih besar daripada Keluarga Dugu.”
Nick Dugu tidak berbicara lagi, dia tahu dengan Chen’s Corp yang dijalankan oleh Quinn Chen, meskipun penilaiannya tidak sebagus dengan Keluarga Dugu, tapi jika informasi yang dia dapat itu benar Yaochi Financial Group adalah milik Sean Xiao, itu adalah sebuah perusahaan yang sangat besar, tiap seperti Keluarga Dugu.
Walaupun dia tidak tahu dengan jelas selama beberapa tahun ini kemana perginya Sean Xiao, tapi jika didengar dari informasi yang didapat dari Keluarga Xiao, dia masih mengetahui sedikit tentangnya.
Ditambah lagi nama Sean Xiao yang terkenal, selama dia ingin memeriksanya, maka dia pasti bisa mendapatkan informasi.
Bagi Sean Xiao sekarang Keluarga Dugu bukanlah apa-apa, selama dia ingin melakukannya dia bisa menghancurkan Keluarga Dugu.
Jika Patrice Xiao mendengarnya dari alam sana, dia pasti merasa sangat bahagia.
“Baiklah, kamu boleh tidak meneruskan usaha keluarga, tapi aku harap kamu bisa mengantar kakek untuk terakhir kalinya.”
Setelah mengatakan itu Nick Dugu langsung berlutuh kehadapan makam Patrice Xiao.
Pada saat itu perasaan hati Sean Xiao sangat berantakan.
Dua belas tahun yang lalu ketika ibunya meninggal dan dirinya diusir dari rumah dia sudah berjanji pada suatu hari dia akan membuat Nick Dugu bersujud dihadapan makan ibunya untuk bertobat.
Tapi ketika hal ini terwujud dia tidak merasakan kesenangan setelah dia berhasil melakukan balas dendam.
Sebaliknya hatinya terasa sangat sakit
“Patrice, semua orang yang menyakitimu sudah mati, selama beberapa tahun ini bukannya aku tidak melakukan apapun, aku sudah membuat orang yang menyakiti untuk masuk kedalam neraka.”
Dibalik mata Nick Dugu terlihat sangat penuh penyesalan “Sayangnya setelah aku melakukan itu kamu tetap tidak berada didunia ini lagi, seumur hidupku aku benar-benar merasa bersalah kepada kalian berdua.”
“Jika kedepannya ada kesempatan, tidak peduli aku mau menjadi seekor sapi ataupun kuda aku akan tetap ingin membayar hutang itu.”
Setelah selesai bicara Nick Dugu hormat dihadapan makam Patrice Xiao selama tiga kali.
Sebenarnya dia dari awal sudah ingin berjiarah ke makam Patrice Xiao.
Tapi dia belum memusnahkan semua musuhnya, sekarang semua musuhnya sudah berhasil dilenyapkan olehnya, bahkan ayahnya sendiri pun dibunuh olehnya, dan akhirnya dia bisa bersujud dan meminta maaf kepada Patrice Xiao.
Novel Terkait
Everything i know about love
Shinta CharityBeautiful Love
Stefen LeeThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensThat Night
Star AngelMy Lady Boss
GeorgeThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlDoctor Stranger
Kevin WongAwesome Husband×
- Bab 1 Merekrut Menantu
- Bab 2 Satu Tamparan
- Bab 3 Aku Akan Menghabiskan Kalian
- Bab 4 Dipecat
- Bab 5 Apakah Dirut Zhang Sudah Datang?
- Bab 6 Harus Dirinya
- Bab 7 Datang Bertamu
- Bab 8 Keluarga Gudu
- Bab 9 Memohon Maaf
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas
- Bab 11 Gosip
- Bab 12 Menyanjung
- Bab 13 Menghadap Dewa Perang
- Bab 14 Kartu Hitam
- Bab 15 Overdraft Tak Terbatas
- Bab 16 Mata-Mata
- Bab 17 Menjual Posisi
- Bab 18 10.000 RMB
- Bab 19 Membeli Hadiah
- Bab 20 Menampar
- Bab 21 Pesta Ulang Tahun
- Bab 22 Memberikan Hadiah
- Bab 23 Sally Bai
- Bab 24 Orang Terkaya Datang
- Bab 25 Ibu Mertua Kejam
- Bab 26 Menampar Yongki Chen
- Bab 27 Tangani Dengan RRingan
- Bab 28 Membuat Masalah
- Bab 29 Penyuapan
- Bab 30 Beli Mobil
- Bab 31 Semuanya Datang Membuat Masalah
- Bab 32 Lelaki yang Mengerikan
- Bab 33 Mengobrol
- Bab 34 1 Juta RMB
- Bab 35 Cepat Keluar
- Bab 36 Menyesal
- Bab 37 Memutuskan Persahabatan
- Bab 38 Tidak Lebih Dari Sampah
- Bab 39 Meminta Maaf
- Bab 40 Keluarga
- Bab 41 Membicarakan Faktanya
- Bab 42 Dipermalukan Di Depan Orang Banyak
- Bab 43 Orang Bodoh Sedang Bermimpi
- Bab 44 Bersedih
- Bab 45 Datang Secara Pribadi
- Bab 46 Gundam
- Bab 47 Mengusahakan Walaupun Tidak Bersedia
- Bab 48 Tanggung Akibatnya Sendiri
- Bab 49 Anggap Aku Sebagai Manusia Tak Berguna
- Bab 50 Meminta Penjelasan
- Bab 51 Tidak Tahu Malu
- Bab 52 Rahasia
- Bab 53 Menolak Tamu Untuk Masuk
- Bab 54 Pindah Rumah
- Bab 55 Jing Xuan Zhai
- Bab 56 Tidak Ada Yang Boleh Merebutnya
- Bab 57 Bungkus Semuanya
- Bab 58 Satu Tempat Tidur
- Bab 59 Terima Nasib
- Bab 60 Kebangkrutan
- 61 Mengaktifkan Kembali
- 62 Pencuri
- 63 Hal Baik Tidak Akan Datang Terus
- 64 Hal Yang Buruk Terus Menerus Terjadi
- 65 Berlutut Minta Maaf
- 66 Untuk Apa Melakukannya Waktu Itu
- 67 Chen's Corp Baru
- 68 Jangan Sembarangan Menarik Hubungan Pertemanan
- 69 Bukan Orang
- 70 Berbeda Dengan Yang Lain
- Bab 71 Menghadiri Jamuan
- Bab 72 Ketua Asosiasi
- Bab 73 6 Miliar
- Bab 74 Sequinn Building
- Bab 75 Latihan
- Bab 76 Mason International Corp.
- Bab 77 Air Paling Bersih Di Dunia
- Bab 78 Jangan Menganggap Diri Sendiri Tahu Segalanya
- Bab 79 Jangan Mengomentari Orang Lain
- Bab 80 Pinjaman Sebesar 1 Miliar
- Bab 81 Jangan Bertindak Terlalu Terburu-buru
- Bab 82 Dihapus
- Bab 83 Keluarga Fu Hancur
- Bab 84 Memperdalam Titik Kelemahan
- Bab 85 Berkompromi
- Bab 85 Leo Chen Datang
- Bab 87 Tidak Ada Kesalahan
- Bab 88 Keluarga Zhou Dari Kota Guangzhou
- Bab 89 Memukuli Bergantian
- Bab 90 Pesta 1
- Bab 91 Perjamuan Malam 2
- Bab 92 Perjamuan Malam 3
- Bab 93 Semuanya Asli
- Bab 94 Master Cai
- Bab 95 Maafkan Aku Jika Bersikap Kasar
- Bab 96 Bercap Lipstik
- Bab 97 Membahas Kerja Sama
- Bab 98 Rendahan Seperti Semut
- Bab 99 Merekrut Pengikut
- Bab 100 Anak Durhaka
- Bab 101 Semua Orang Hebat Itu Kejam
- Bab 102 Makhluk Sialan Ini Tidak Boleh Dibiarkan Hidup
- Bab 103 Hati Wanita Sangat Sulit Ditebak
- Bab 104 Porselen Chaiyao
- Bab 105 Media Sosial
- Bab 106 Kamu Tidak Pantas Minum
- Bab 107 Kamu Tidak Perlu Mengurusku
- Bab 108 Bertengkar
- Bab 109 Kehangatan Di Hari Biasa
- Bab 110 Berhenti Beroperasi Untuk Perbaikan
- Bab 111 Menegur
- Bab 112 Harus Bertanggung Jawab Untuknya
- Bab 113 Kota Guangzhou Keluarga Ma
- Bab 114 Skema Ponzi
- Bab 115 Merawat Seumur Hidup
- Bab 116 Surat Hutang
- Bab 117 Berobat
- Bab 118 Badai Video
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Hadiah
- Bab 121 Pengakuan
- Bab 122 Penculikan
- Bab 123 Pengacara Penghancur Keluarga
- Bab 124 William Si Ma
- Bab 125 Membuat Kerjasama
- Bab 126 Kebangkrutan Keluarga
- Bab 127 Pedang Dinasti Qin
- Bab 128 Harga Awal
- Bab 129 Persyaratan
- Bab 130 Perubahan Keluarga Chen
- Bab 131 Mengambil Keuntungan Untuk Mendapatkan Sesuatu
- Bab 132 Suami Dan Istri
- Bab 133 Pedang Pembunuh
- Bab 134 Membicarakan Bisnis
- Bab 135 Berlutut Mengakui Kesalahan
- Bab 136 Perasaan Menyentuh
- Bab 137 Buku Tabungan
- Bab 138 Bisa Menakuti
- Bab 139 Berbakti
- Bab 140 Ginseng Liar
- 141 Balasan Hadiah
- 142 Meledak
- 143 Kartu Nama Kota
- 144 Pasti Mati
- 145 Musuh Bebuyutan
- 146 Titik Lemah
- 147 Tiga Keluarga Besar Kota Yun
- 148 Keluarga Durant
- 149 Niat Membunuh Yang Besar
- 150 Menyadari Lubuk Hati
- Bab 151 Mengantarnya Bertemu Dengan Tuhan
- Bab 152 Menaklukkan Owen Jin
- Bab 153 Rencana Jahat Yang Muncul
- Bab 154 Takut Hingga Mengompol
- Bab 155 Yaochi Financial Group
- Bab 156 Tim Inspeksi
- Bab 157 Dijebak
- Bab 158 Adrian Dugu
- Bab 159 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 1
- Bab 160 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 2
- Bab 161 Akhir Masalah
- Bab 162 Musuh Berkumpul
- Bab 163 Masakan Andalan
- Bab 164 Barang Antik Dinasti Song
- Bab 165 Memohon
- Bab 166 Pertemuan Besar Keluarga Su
- Bab 167 Seperti Merampok!
- Bab 168 Peringatan Dari Keluarga Si Ma
- Bab 169 Benneth Yu Menyerang
- Bab 170 Bald Man Belum Puas
- Bab 171 Benneth Yu Dieksekusi
- Bab 172 Penguasa Daerah Membunuh
- Bab 173 Kesulitan Tidur Di Malam Hari
- Bab 174 Keluarga Su Panik
- Bab 175 Ambil Alih
- Bab 176 Ibu Mertua Yang Aneh
- Bab 177 Rencana Jahat Yang Kembali Muncul
- Bab 178 Aktor
- Bab 179 Mengambil Keuntungan Pada Dua Pihak
- Bab 180 Perintah Penembak Runduk
- Bab 181 70 miliar RMB
- Bab 182 Tamu Tak Diundang
- Bab 183 Melihat Dunia Yang Lebih Luas
- Bab 184 Kesempatan Untuk Balas Dendam
- Bab 185 Tidak Tertandingi
- Bab 186 Acara Judi Batu
- Bab 187 Potongan Keberuntungan
- Bab 188 Potongan Kesialan
- Bab 189 Bahan Sejenis Kaca
- Bab 190 Menggemparkan
- Bab 191 Mencium Paksa
- Bab 192 Air Liur Bisa Menyembuhkan Luka
- Bab 193 Perasaan Fiona Qin
- Bab 194 Pergantian Pemilik
- Bab 195 Meminta Pertolongan
- Bab 196 Perintah Penggeledahan
- Bab 197 Kekuatan Yang Luar Biasa
- Bab 198 Pukulan Beruntun
- Bab 199 Pemerasan
- Bab 200 Bergabung
- Bab 201 Kehilangan Seorang Istri
- Bab 202 Membujuk Gryolf
- Bab 203 Menyerang
- Bab 204 Melindungimu
- Bab 205 Rantai Pertama
- Bab 206 Keluarga Yu Dihabisi
- Bab 207 Upacara Pemakaman
- Bab 208 Sangat Mengerikan
- Bab 209 Rumah Jagal
- Bab 210 Pendekar
- Bab 211 Mendesak Punya Anak
- Bab 212 Sally Bai Tertusuk Pisau
- Bab 213 Ancaman
- Bab 214 Konfrontasi
- Bab 215 Ingin Bertempur, Ayo Bertempur
- Bab 216 Keluarga Bai Mengakui Kesalahan
- Bab 217 Berbakti
- Bab 218 Memohon Bantuan
- Bab 219 Objek Yang Ingin Ditangkap Sudah Terkendali
- Bab 220 Jangan Pergi Malam Ini
- Bab 221 Menolak
- Bab 222 Mengelus-elus Dada
- Bab 223 Kematian Brandon Jiang
- Bab 224 Situasi Yang Sangat Kritis
- Bab 225 Aiden Shangguan
- Bab 226 Sally Bai Terpancing
- Bab 227 Mengantarmu Pulang
- Bab 228 Ditempel Ke Dinding
- Bab 229 Lilith
- Bab 230 Serang Selagi Panas
- Bab 231 Badai Akan Tiba
- Bab 232 Bantalan Tinju
- Bab 233 Clinton Lin Pergi ke Beijing
- Bab 234 Keluarga Wang di Beijing
- Bab 235 Tuan Sean Keluar Kota
- Bab 236 Hampir Menembus Pertahanan
- Bab 237 Teman Baik Bertemu
- Bab 238 Badut
- Bab 239 Memimpin Bawahan Sebaik Mungkin
- Bab 240 Impoten
- Bab 241 Perubahan Resmi
- Bab 242 Tak Tertandingi
- Bab 243 Meminta Maaf
- Bab 244 Kerabat Datang
- Bab 245 Sally Bai Dalam Keadaan Berbahaya
- Bab 246 Kematian Finn Bai
- Bab 247 Kedatangan Keluarga Shangguan
- Bab 248 Bersekolah
- Bab 249 Memutarbalikkan Kebenaran
- Bab 250 Cara Yang Kejam
- Bab 251 Perubahan Mental
- Bab 252 Sangat Percaya dan Sangat Yakin
- Bab 253 Keluarga Wei dari Tianjin
- Bab 254 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (1)
- Bab 255 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (2)
- Bab 256 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (3)
- Bab 257 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (4)
- Bab 258 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (5)
- Bab 259 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (6)
- Bab 260 Ambisi Samuel Wang
- Bab 261 Ketika Bunga Bermekaran, Harus Segera Di Petik
- Bab 262 Jangan Menunggu Dahan Tanpa Bunga Barulah Ingin Memetik Bunga
- Bab 263 Masih Ingin Mencicipinya Lagi
- Bab 264 Kekuatan Untuk Menindas Orang
- Bab 265 Tak Kenal Lelah
- Bab 266 Rokoknya Raja Naga
- Bab 267 Terobosan Bradley Zhang.
- Bab 268 Keluarga Wei Musnah.
- Bab 269 Memaksa Kaisar Turun Tahta.
- bab 270 Membersihkan Kota Tianjin.
- Bab 271 Keluarga Ji
- Bab 272 Menghasut
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Penawaran
- Bab 275 Pembunuh Datang Menyerang
- Bab 276 Tuan Zhao Bertindak
- Bab 277 Serangan Fatal
- Bab 278 Kehadiran Tim Inspeksi
- Bab 279 Bunuh Diri Karena Takut Akan Hukuman
- Bab 280 Menunjukkan Keahlian Masing-Masing
- Bab 281 Pertemuan Orang Tua
- Bab 282 Dia adalah Raja
- Bab 283 Kedatangan Edison Yang
- Bab 284 Identitas Sean Xiao
- Bab 285 Connor Ji pulang kerumah
- Bab 286 Kembali ke Northland
- Bab 287 Permintaan Maaf Dari Nick Dugu
- Bab 288 Hadiah Yang Sudah Lewat Satu Dekade
- Bab 289 Pemberitahuan Dari William Si Ma
- Bab 290 Ninja Fuso
- Bab 291 Keluarga Zheng Dari Donghai
- Bab 292 Pembunuhan yang Ganas
- Bab 293 Mimpinya Hancur
- Bab 294 Melakukan yang Sebaliknya
- Bab 295 Penyiksaan
- Bab 296 Rahasia Magda Zheng
- Bab 297 Semuanya Mati
- Bab 298 Kegilaan
- Bab 299 Bergiliran Meminta Maaf
- Bab 300 Pemicu Masalah
- Bab 301 Kepala Botak Bertemu Kepala Botak
- Bab 302 Seperti Harapanmu
- Bab 303 Menekan Semua Orang
- Bab 304 Pembalasan
- Bab 305 Harry Zheng
- Bab 306 Kematian Lincoln Zheng
- Bab 307 Masalah Donghai
- Bab 308 Baru Sebentar Tidak Berjumpa Seperti Sudah Lama Tidak Berjumpa
- Bab 309 Lagi Lagi Kartu Unlimited
- Bab 310 Kembangkan Wilayah Pasar Utara
- Bab 311 Kamu Jangan Sembarangan
- Bab 312 Melihat Rumah
- Bab 313 Sally Bai Hamil
- Bab 314 Semua Dendam Telah Selesai
- Bab 315 Yun Tea Laris Manis
- Bab 316 Kedatangan Cody Xiao
- Bab 317 Harta Yang Tak Ternilai
- Bab 318 Tante Juga Merupakan Ibu
- Bab 319 Masa Lalu Dan Sekarang
- Bab 320 Mengakui
- Bab 321 Mengenakan Gaun Pernikahan
- Bab 322 Menjadi Pengantin
- Bab 323 Bahaya Northland
- Bab 324 Hari Imlek Semakin Dekat
- Bab 325 Di Depan Menanam Bunga, Di Belakang Menanam Sayuran
- Bab 326 Hari Imlek
- Bab 327 Kota Long
- Bab 328 Quinn Chen Hamil
- Bab 329 Mental Tentara
- Bab 330 Menyerang
- Bab 331 Menyelesaikan
- Bab 332 Jalan Buntu Untuk Davis
- Bab 333 Ayah dan Anak, Akhirnya Bertemu
- Bab 334 Perperangan Semakin Dekat
- Bab 335 Masuk Ke Perangkap
- Bab 336 Pembasmian
- Bab 337 Jalan Tiga Arah
- Bab 338 Pemusnahan Kelompok
- Bab 339 Menara Mayat
- Bab 340 Semangat Perang Yang Membara
- Bab 341 Tindakan Pemenggalan
- Bab 342 Pertikaian
- Bab 343 Persiapan Sebelum Bertindak
- Bab 344 Semangat Berlatih
- Bab 345 Memulai Pemenggalan
- Bab 346 Berhasil
- Bab 347 Peperangan Mengenaskan
- Bab 348 Pembantaian
- Bab 349 Terhina
- Bab 350 Kemenangan
- Bab 351 Menghentikan Perang Dengan Peperangan
- Bab 352 Kompensasi 500 Miliar
- Bab 353 Raja Naga, Pensiun
- Bab 354 Mengunjungi Teman-Teman Lama
- Bab 355 Sean Xiao Kembali
- Bab 356 Kebahagiaan
- Bab 357 Akhir Cerita