Awesome Husband - Bab 337 Jalan Tiga Arah
Saat dia duduk di dalam mimpi, sebuah suara masuk ke telinganya.
"Tiikk tiik tiik tik!"
Suaranya sangat lembut sehingga tidak dapat mendengarnya jika tidak mendengarkan dengan cermat!
"Apakah kamu mendengar suara tik tik tik?"
Garvon Shuhu bertanya.
"Aku tidak mendengarnya!"
Apakah karena terlalu gugup, jadi salah dengar?
Memikirkan tentang itu, meskipun batalion penerobos adalah posisi yang relatif lemah dalam peringkat Northland, itu tidak boleh diremehkan.
Terutama kemampuan mereka untuk mengatur jebakan lebih mahir daripada mereka para pemburu, yang terpenting adalah perlengkapan mereka baik.
Semua jenis ranjau darat membuat mereka sengsara!
Dan pertempuran ini hanya bisa dimenangkan, tidak boleh kalah!
Beberapa kilometer jauhnya, komandan dari batalion penerobos yang berjalan dengan sebuah tablet di tangannya, "Jenderal, mangsa sudah masuk!"
Handry Hu memperhatikan mereka memegang busur dan anak panah.
Itu terlalu berbahaya Jika Sean Xiao tidak kembali untuk memecah masalah ini, mereka pasti sudah mati dengan tragis.
Mungkin dia bisa ditikam dari belakang.
Semua ini adalah jasa Sean Xiao, memikirkan ini, dia semakin menghormati Sean Xiao.
"Serangan sudah bisa dimulai!"
"Baik, Jenderal!"
Komandan batalion buru-buru ke samping dan memasang konsol sederhana.
"Jenderal memerintahkan, serangan bisa dimulai!"
Setelah mendengar itu, dan prajurit yang duduk di depan konsol dengan cepat menekan lampu!
"Tiik!"
Hampir seketika, lampu merah menyala ke arah barat daya. Setelah sepuluh detik, suara besar datang. Karena jaraknya, itu terdengar seperti petasan.
Pada saat yang sama, reruntuhan istana kerajaan Turki telah hancur berkeping-keping.
Ribuan ranjau meledak, dan Garvon Shuhu bahkan tidak bisa berteriak, dan langsung terbunuh oleh ledakan itu.
Lima ribu pasukan berkuda, kurang dari satu menit, semuanya berakhir!
Handry Hu bahkan tidak perlu melihatnya, dan dia tahu bagaimana mereka akan berakhir.
Prajurit dari batalion penerobos mungkin tidak memiliki kemampuan tempur yang kuat, tetapi otak mereka sangat encer, asalkan musuh sudah masuk perangkap, semua musuh akan berakhir.
Di sisi lain, Huba, jenderal kanan, memimpin lima ribu pasukan berkuda ke dataran dua kilometer di sebelah kanan Gunung Langya.
Dataran itu sunyi, tanpa cahaya.
Cahaya yang menyala-nyala, sejuk dari sisi kiri mereka, disertai dengan suara samar ledakan.
Pertempuran telah dimulai!
Hampir seketika, Huba bereaksi dan mencabut pisau panjang dari pinggangnya: "Seluruh pasukan bersiaga, siap bertempur!"
Tapi dataran ini sangat gelap, jangankan orang, bahkan tidak bisa melihat pohon.
Bagaimana mereka bertarung dan dengan siapa mereka bertarung?
Apakah informasinya salah?
Tidak, pertempuran di sana menunjukkan bahwa beritanya benar.
Atau apakah orang-orang dari batalion penyerang tidak datang?
Tapi ini tidak mungkin.
Tiba-tiba, Huba memikirkan kemungkinan, apakah mereka akan mengambil jalan memutar?
"Cepat, ayo cepat mundur!"
Dengan perintah dari Huba, semua orang menoleh.
Pada saat ini, suara keras tiba-tiba terdengar di sisi kanan mereka, "Serang!"
Tidak ada orang lain yang berbicara, kecuali Connor Ji, yang memimpin tiga ribu prajurit batalion penyerang.
Karena lapangan bersalju terlalu datar dan jebakan mungkin akan membuat mereka sadar, Connor Ji memimpin semua orang dari sisi jalan lain.
Masing-masing membawa puluhan lembing baja sepanjang dua meter dengan berat beberapa kilogram.
Kepala lembing sangat tajam dan dapat dengan mudah menembus tubuh manusia, bahkan seekor kuda!
Setelah Connor Ji memberi perintah, semua prajurit segera menyerang.
"Wuussh!"
Tiga ribu lembing bergegas turun dari bukit di satu sisi.
Lembing sangat tajam, dengan kekuatan lemparnya sangat kuat.
"Puff puff!"
Beberapa lembing jatuh ke tanah dan dua pertiga dari lembing tenggelam langsung ke tanah.
Beberapa orang ditusuk bersama kudanya dan tubuh mereka disandarkan pada kuda.
Kuda-kuda di tangan mereka terkejut dan menggila, dan langsung melemparkan para prajurit Houjin ke tanah.
Ada beberapa orang yang tidak beruntung, bahkan kepalanya diinjak-injak.
Ribuan pasukan berkuda tewas di bawah lempar lembing dalam tembakan pertama.
"Terus serang!"
"Wuussh!"
Putaran kedua hujan lembing turun.
Sekelompok besar orang lainnya ditusuk menjadi tusuk sate daging!
Huba ketakutan dan kedinginan, dan lembing baru saja tertancap ke tanah.
Dia hampir tidak punya waktu untuk menghindar.
Bahkan tidak ingin bertahan jika ini dimasukkan.
"Jangan panik, jangan panik, kumpulkan semua orang, terobos!"
Dengan perintah dari Huba, hanya tersisa kurang dari tiga ribu pasukan berkuda.
Semua orang memiliki ekspresi ketakutan di wajah mereka.
Begitu banyak orang terbunuh, tapi mereka tidak kelihatan musuh.
"Mau kabur? Terus serang!"
Tim batalion penyerang terus melemparkan lembing mereka, dan sekarang hanya tersisa tidak sampai dua ribu orang.
Keberanian mereka sudah berkurang banyak.
Beberapa orang yang lebih beruntung menunggang kuda dan berlari tunggang langgang. Mereka tidak ingin peduli pada apapun, dan mereka tidak ingin berkelahi lagi. Mereka hanya ingin bertahan hidup!
"Cepat kembali, dasar sialan! Cepat kembali! Yang berani melarikan diri, akan kubunuh tanpa ampun!"
Huba berteriak, tapi itu tidak berguna.
Dalam keputusasaan, dia terpaksa memimpin yang tersisa untuk mundur!
Melihat Huba yang melarikan diri, Connor Ji menghentikan semua orang, "Kalian ingin melarikan diri, kalian tidak tahu siapa yang menunggu kalian!"
Huba berlari dengan putus asa bersama ribuan orang dan berlari sejauh beberapa mil sebelum berhenti, banyak orang di jalan jatuh ke dalam gua salju atau rawa karena melarikan diri, dan jumlahnya berkurang banyak.
Tapi Huba tidak bisa mengurusnya lagi, dia ingin melarikan diri kembali ke Dragon City dan memberitahu Sawyer bahwa semua ini adalah jebakan.
Pasukan lainnya pasti sudah dihabisi juga.
Empat tim, sekarang dia dan Balage yang hanya tersisa.
Tepat ketika Huba dalam kebingungan, cahaya kuat bersinar dari depan.
Cahaya kuat yang meledak membuat Huba tidak bisa membuka matanya, dan kuda di bawahnya menjadi panik.
Siapa ini?
Mungkinkah bantuan?
Tidak, pasti bukan!
"Ternyata Huba!"
Sebuah suara nyaring datang, dan Maddox Chen, yang sedang memegang pedang di tangannya, memandang Huba, "Terima saja ajalmu!"
Setelah itu, tidak memberi Huba dan yang lainnya waktu, memimpin semua pasukannya dan bergegas menyerang!
Orang-orang di batailion harimau memiliki pisau sepanjang tiga meter, dan berat lebih dari 15 kilo.
Pisau Mo tersusun dan bergerak mendekat.
Masing-masing dikeraskan dan tajam tak tertandingi
"Cepat, panah mereka!"
Huba kembali sadar dan mendesak para prajurit dengan cepat.
"Peeng!"
Anak panah itu melesat cepat.
"Taang!"
Anak panah ditembakkan pada armor pelat tebal, percikan api di mana-mana.
"Bunuuhh mereka semuaa!"
Sebagai jenderal utama, Maddox Chen terus memimpin dalam setiap pertempuran, keberaniannya sangat membangkitkan semangat juang para prajurit batalion harimau!
Tiga ribu tentara batalion harimau menghadapi lebih dari sisa prajurit yang berjumlah seribu orang, dan hanya dengan menghancurkan mereka semua mereka dapat menghilangkan kemarahan di hati mereka.
"Srrssh!"
Mengayunkan pisau Mo, prajurit Houxiong yang menunggang kuda langsung dipotong menjadi dua, dan kekuatan pedang tetap tidak berkurang, dan bahkan prajurit dan kudanya dipotong menjadi dua!
Darah mengalir ke sungai, dan putihnya salju semua bernoda darah.
Huba mati paling mengenaskan, dan dia langsung dipotong menjadi beberapa bagian oleh pisau Mo, tanpa memejamkan matanya.
Pada titik ini, Gerzen, Huba, Garvon Shuhu, pasukan tiga arah semuanya dimusnahkan!
Sekarang hanya Balage di sebelah kiri yang tersisa.
Mereka melawan batalion fearless!
Para prajurit dari batalion fearless adalah para prajurit buas, dan semakin keras mereka bertarung, semakin buas mereka.
Di sisi lain, Balage juga melihat api, mengetahui bahwa pertempuran telah dimulai.
"Cepat, cepat, cepat!"
Balage putus asa, jalan di sayap kiri terlalu sulit untuk dilalui, dan itu membutuhkan banyak waktu.
"Piaakk!"
Cambuk ditarik ke wajah seorang prajurit, dan kulitnya berceceran.
"Dasar sampah, cepat, cepat! Sudah terlambat, kita bahkan tidak bisa mendapatkan santapannya!"
Begitu pertempuran di tempat lain berakhir, mereka pasti akan bergegas ke jalan lain. Pada saat itu, jangankan berjasa, mereka malah akan dihukum!
Garvon Shuhu tidak bisa menerima semua pujian.
Tak lama kemudian mereka melewati jalan yang paling sulit dan sampai di sebuah hutan. Hutan ini tidak terlalu besar, tapi di atas salju putih, sepertinya telah celah digigit.
Dia sudah sangat tergesa-gesa, dan dia langsung memerintahkan tentara untuk melewati hutan, bahkan melupakan penyelidikan terlebih dulu yang merupakan teknik paling dasar.
"Jenderal, tidak, pasukan berkuda bergerak lambat di hutan dan sangat mudah disergap!"
"Piaakk!"
Cambuk itu mencambuk tanpa ampun, "Apakah kamu mau mengajariku cara berperang? Kalau kalian berisik lagi, akan kupenggal kepala kalian semua!"
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyHidden Son-in-Law
Andy LeeLoving The Pain
AmardaNikah Tanpa Cinta
Laura WangPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeWaiting For Love
SnowHalf a Heart
Romansa UniverseAwesome Husband×
- Bab 1 Merekrut Menantu
- Bab 2 Satu Tamparan
- Bab 3 Aku Akan Menghabiskan Kalian
- Bab 4 Dipecat
- Bab 5 Apakah Dirut Zhang Sudah Datang?
- Bab 6 Harus Dirinya
- Bab 7 Datang Bertamu
- Bab 8 Keluarga Gudu
- Bab 9 Memohon Maaf
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas
- Bab 11 Gosip
- Bab 12 Menyanjung
- Bab 13 Menghadap Dewa Perang
- Bab 14 Kartu Hitam
- Bab 15 Overdraft Tak Terbatas
- Bab 16 Mata-Mata
- Bab 17 Menjual Posisi
- Bab 18 10.000 RMB
- Bab 19 Membeli Hadiah
- Bab 20 Menampar
- Bab 21 Pesta Ulang Tahun
- Bab 22 Memberikan Hadiah
- Bab 23 Sally Bai
- Bab 24 Orang Terkaya Datang
- Bab 25 Ibu Mertua Kejam
- Bab 26 Menampar Yongki Chen
- Bab 27 Tangani Dengan RRingan
- Bab 28 Membuat Masalah
- Bab 29 Penyuapan
- Bab 30 Beli Mobil
- Bab 31 Semuanya Datang Membuat Masalah
- Bab 32 Lelaki yang Mengerikan
- Bab 33 Mengobrol
- Bab 34 1 Juta RMB
- Bab 35 Cepat Keluar
- Bab 36 Menyesal
- Bab 37 Memutuskan Persahabatan
- Bab 38 Tidak Lebih Dari Sampah
- Bab 39 Meminta Maaf
- Bab 40 Keluarga
- Bab 41 Membicarakan Faktanya
- Bab 42 Dipermalukan Di Depan Orang Banyak
- Bab 43 Orang Bodoh Sedang Bermimpi
- Bab 44 Bersedih
- Bab 45 Datang Secara Pribadi
- Bab 46 Gundam
- Bab 47 Mengusahakan Walaupun Tidak Bersedia
- Bab 48 Tanggung Akibatnya Sendiri
- Bab 49 Anggap Aku Sebagai Manusia Tak Berguna
- Bab 50 Meminta Penjelasan
- Bab 51 Tidak Tahu Malu
- Bab 52 Rahasia
- Bab 53 Menolak Tamu Untuk Masuk
- Bab 54 Pindah Rumah
- Bab 55 Jing Xuan Zhai
- Bab 56 Tidak Ada Yang Boleh Merebutnya
- Bab 57 Bungkus Semuanya
- Bab 58 Satu Tempat Tidur
- Bab 59 Terima Nasib
- Bab 60 Kebangkrutan
- 61 Mengaktifkan Kembali
- 62 Pencuri
- 63 Hal Baik Tidak Akan Datang Terus
- 64 Hal Yang Buruk Terus Menerus Terjadi
- 65 Berlutut Minta Maaf
- 66 Untuk Apa Melakukannya Waktu Itu
- 67 Chen's Corp Baru
- 68 Jangan Sembarangan Menarik Hubungan Pertemanan
- 69 Bukan Orang
- 70 Berbeda Dengan Yang Lain
- Bab 71 Menghadiri Jamuan
- Bab 72 Ketua Asosiasi
- Bab 73 6 Miliar
- Bab 74 Sequinn Building
- Bab 75 Latihan
- Bab 76 Mason International Corp.
- Bab 77 Air Paling Bersih Di Dunia
- Bab 78 Jangan Menganggap Diri Sendiri Tahu Segalanya
- Bab 79 Jangan Mengomentari Orang Lain
- Bab 80 Pinjaman Sebesar 1 Miliar
- Bab 81 Jangan Bertindak Terlalu Terburu-buru
- Bab 82 Dihapus
- Bab 83 Keluarga Fu Hancur
- Bab 84 Memperdalam Titik Kelemahan
- Bab 85 Berkompromi
- Bab 85 Leo Chen Datang
- Bab 87 Tidak Ada Kesalahan
- Bab 88 Keluarga Zhou Dari Kota Guangzhou
- Bab 89 Memukuli Bergantian
- Bab 90 Pesta 1
- Bab 91 Perjamuan Malam 2
- Bab 92 Perjamuan Malam 3
- Bab 93 Semuanya Asli
- Bab 94 Master Cai
- Bab 95 Maafkan Aku Jika Bersikap Kasar
- Bab 96 Bercap Lipstik
- Bab 97 Membahas Kerja Sama
- Bab 98 Rendahan Seperti Semut
- Bab 99 Merekrut Pengikut
- Bab 100 Anak Durhaka
- Bab 101 Semua Orang Hebat Itu Kejam
- Bab 102 Makhluk Sialan Ini Tidak Boleh Dibiarkan Hidup
- Bab 103 Hati Wanita Sangat Sulit Ditebak
- Bab 104 Porselen Chaiyao
- Bab 105 Media Sosial
- Bab 106 Kamu Tidak Pantas Minum
- Bab 107 Kamu Tidak Perlu Mengurusku
- Bab 108 Bertengkar
- Bab 109 Kehangatan Di Hari Biasa
- Bab 110 Berhenti Beroperasi Untuk Perbaikan
- Bab 111 Menegur
- Bab 112 Harus Bertanggung Jawab Untuknya
- Bab 113 Kota Guangzhou Keluarga Ma
- Bab 114 Skema Ponzi
- Bab 115 Merawat Seumur Hidup
- Bab 116 Surat Hutang
- Bab 117 Berobat
- Bab 118 Badai Video
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Hadiah
- Bab 121 Pengakuan
- Bab 122 Penculikan
- Bab 123 Pengacara Penghancur Keluarga
- Bab 124 William Si Ma
- Bab 125 Membuat Kerjasama
- Bab 126 Kebangkrutan Keluarga
- Bab 127 Pedang Dinasti Qin
- Bab 128 Harga Awal
- Bab 129 Persyaratan
- Bab 130 Perubahan Keluarga Chen
- Bab 131 Mengambil Keuntungan Untuk Mendapatkan Sesuatu
- Bab 132 Suami Dan Istri
- Bab 133 Pedang Pembunuh
- Bab 134 Membicarakan Bisnis
- Bab 135 Berlutut Mengakui Kesalahan
- Bab 136 Perasaan Menyentuh
- Bab 137 Buku Tabungan
- Bab 138 Bisa Menakuti
- Bab 139 Berbakti
- Bab 140 Ginseng Liar
- 141 Balasan Hadiah
- 142 Meledak
- 143 Kartu Nama Kota
- 144 Pasti Mati
- 145 Musuh Bebuyutan
- 146 Titik Lemah
- 147 Tiga Keluarga Besar Kota Yun
- 148 Keluarga Durant
- 149 Niat Membunuh Yang Besar
- 150 Menyadari Lubuk Hati
- Bab 151 Mengantarnya Bertemu Dengan Tuhan
- Bab 152 Menaklukkan Owen Jin
- Bab 153 Rencana Jahat Yang Muncul
- Bab 154 Takut Hingga Mengompol
- Bab 155 Yaochi Financial Group
- Bab 156 Tim Inspeksi
- Bab 157 Dijebak
- Bab 158 Adrian Dugu
- Bab 159 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 1
- Bab 160 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 2
- Bab 161 Akhir Masalah
- Bab 162 Musuh Berkumpul
- Bab 163 Masakan Andalan
- Bab 164 Barang Antik Dinasti Song
- Bab 165 Memohon
- Bab 166 Pertemuan Besar Keluarga Su
- Bab 167 Seperti Merampok!
- Bab 168 Peringatan Dari Keluarga Si Ma
- Bab 169 Benneth Yu Menyerang
- Bab 170 Bald Man Belum Puas
- Bab 171 Benneth Yu Dieksekusi
- Bab 172 Penguasa Daerah Membunuh
- Bab 173 Kesulitan Tidur Di Malam Hari
- Bab 174 Keluarga Su Panik
- Bab 175 Ambil Alih
- Bab 176 Ibu Mertua Yang Aneh
- Bab 177 Rencana Jahat Yang Kembali Muncul
- Bab 178 Aktor
- Bab 179 Mengambil Keuntungan Pada Dua Pihak
- Bab 180 Perintah Penembak Runduk
- Bab 181 70 miliar RMB
- Bab 182 Tamu Tak Diundang
- Bab 183 Melihat Dunia Yang Lebih Luas
- Bab 184 Kesempatan Untuk Balas Dendam
- Bab 185 Tidak Tertandingi
- Bab 186 Acara Judi Batu
- Bab 187 Potongan Keberuntungan
- Bab 188 Potongan Kesialan
- Bab 189 Bahan Sejenis Kaca
- Bab 190 Menggemparkan
- Bab 191 Mencium Paksa
- Bab 192 Air Liur Bisa Menyembuhkan Luka
- Bab 193 Perasaan Fiona Qin
- Bab 194 Pergantian Pemilik
- Bab 195 Meminta Pertolongan
- Bab 196 Perintah Penggeledahan
- Bab 197 Kekuatan Yang Luar Biasa
- Bab 198 Pukulan Beruntun
- Bab 199 Pemerasan
- Bab 200 Bergabung
- Bab 201 Kehilangan Seorang Istri
- Bab 202 Membujuk Gryolf
- Bab 203 Menyerang
- Bab 204 Melindungimu
- Bab 205 Rantai Pertama
- Bab 206 Keluarga Yu Dihabisi
- Bab 207 Upacara Pemakaman
- Bab 208 Sangat Mengerikan
- Bab 209 Rumah Jagal
- Bab 210 Pendekar
- Bab 211 Mendesak Punya Anak
- Bab 212 Sally Bai Tertusuk Pisau
- Bab 213 Ancaman
- Bab 214 Konfrontasi
- Bab 215 Ingin Bertempur, Ayo Bertempur
- Bab 216 Keluarga Bai Mengakui Kesalahan
- Bab 217 Berbakti
- Bab 218 Memohon Bantuan
- Bab 219 Objek Yang Ingin Ditangkap Sudah Terkendali
- Bab 220 Jangan Pergi Malam Ini
- Bab 221 Menolak
- Bab 222 Mengelus-elus Dada
- Bab 223 Kematian Brandon Jiang
- Bab 224 Situasi Yang Sangat Kritis
- Bab 225 Aiden Shangguan
- Bab 226 Sally Bai Terpancing
- Bab 227 Mengantarmu Pulang
- Bab 228 Ditempel Ke Dinding
- Bab 229 Lilith
- Bab 230 Serang Selagi Panas
- Bab 231 Badai Akan Tiba
- Bab 232 Bantalan Tinju
- Bab 233 Clinton Lin Pergi ke Beijing
- Bab 234 Keluarga Wang di Beijing
- Bab 235 Tuan Sean Keluar Kota
- Bab 236 Hampir Menembus Pertahanan
- Bab 237 Teman Baik Bertemu
- Bab 238 Badut
- Bab 239 Memimpin Bawahan Sebaik Mungkin
- Bab 240 Impoten
- Bab 241 Perubahan Resmi
- Bab 242 Tak Tertandingi
- Bab 243 Meminta Maaf
- Bab 244 Kerabat Datang
- Bab 245 Sally Bai Dalam Keadaan Berbahaya
- Bab 246 Kematian Finn Bai
- Bab 247 Kedatangan Keluarga Shangguan
- Bab 248 Bersekolah
- Bab 249 Memutarbalikkan Kebenaran
- Bab 250 Cara Yang Kejam
- Bab 251 Perubahan Mental
- Bab 252 Sangat Percaya dan Sangat Yakin
- Bab 253 Keluarga Wei dari Tianjin
- Bab 254 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (1)
- Bab 255 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (2)
- Bab 256 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (3)
- Bab 257 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (4)
- Bab 258 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (5)
- Bab 259 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (6)
- Bab 260 Ambisi Samuel Wang
- Bab 261 Ketika Bunga Bermekaran, Harus Segera Di Petik
- Bab 262 Jangan Menunggu Dahan Tanpa Bunga Barulah Ingin Memetik Bunga
- Bab 263 Masih Ingin Mencicipinya Lagi
- Bab 264 Kekuatan Untuk Menindas Orang
- Bab 265 Tak Kenal Lelah
- Bab 266 Rokoknya Raja Naga
- Bab 267 Terobosan Bradley Zhang.
- Bab 268 Keluarga Wei Musnah.
- Bab 269 Memaksa Kaisar Turun Tahta.
- bab 270 Membersihkan Kota Tianjin.
- Bab 271 Keluarga Ji
- Bab 272 Menghasut
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Penawaran
- Bab 275 Pembunuh Datang Menyerang
- Bab 276 Tuan Zhao Bertindak
- Bab 277 Serangan Fatal
- Bab 278 Kehadiran Tim Inspeksi
- Bab 279 Bunuh Diri Karena Takut Akan Hukuman
- Bab 280 Menunjukkan Keahlian Masing-Masing
- Bab 281 Pertemuan Orang Tua
- Bab 282 Dia adalah Raja
- Bab 283 Kedatangan Edison Yang
- Bab 284 Identitas Sean Xiao
- Bab 285 Connor Ji pulang kerumah
- Bab 286 Kembali ke Northland
- Bab 287 Permintaan Maaf Dari Nick Dugu
- Bab 288 Hadiah Yang Sudah Lewat Satu Dekade
- Bab 289 Pemberitahuan Dari William Si Ma
- Bab 290 Ninja Fuso
- Bab 291 Keluarga Zheng Dari Donghai
- Bab 292 Pembunuhan yang Ganas
- Bab 293 Mimpinya Hancur
- Bab 294 Melakukan yang Sebaliknya
- Bab 295 Penyiksaan
- Bab 296 Rahasia Magda Zheng
- Bab 297 Semuanya Mati
- Bab 298 Kegilaan
- Bab 299 Bergiliran Meminta Maaf
- Bab 300 Pemicu Masalah
- Bab 301 Kepala Botak Bertemu Kepala Botak
- Bab 302 Seperti Harapanmu
- Bab 303 Menekan Semua Orang
- Bab 304 Pembalasan
- Bab 305 Harry Zheng
- Bab 306 Kematian Lincoln Zheng
- Bab 307 Masalah Donghai
- Bab 308 Baru Sebentar Tidak Berjumpa Seperti Sudah Lama Tidak Berjumpa
- Bab 309 Lagi Lagi Kartu Unlimited
- Bab 310 Kembangkan Wilayah Pasar Utara
- Bab 311 Kamu Jangan Sembarangan
- Bab 312 Melihat Rumah
- Bab 313 Sally Bai Hamil
- Bab 314 Semua Dendam Telah Selesai
- Bab 315 Yun Tea Laris Manis
- Bab 316 Kedatangan Cody Xiao
- Bab 317 Harta Yang Tak Ternilai
- Bab 318 Tante Juga Merupakan Ibu
- Bab 319 Masa Lalu Dan Sekarang
- Bab 320 Mengakui
- Bab 321 Mengenakan Gaun Pernikahan
- Bab 322 Menjadi Pengantin
- Bab 323 Bahaya Northland
- Bab 324 Hari Imlek Semakin Dekat
- Bab 325 Di Depan Menanam Bunga, Di Belakang Menanam Sayuran
- Bab 326 Hari Imlek
- Bab 327 Kota Long
- Bab 328 Quinn Chen Hamil
- Bab 329 Mental Tentara
- Bab 330 Menyerang
- Bab 331 Menyelesaikan
- Bab 332 Jalan Buntu Untuk Davis
- Bab 333 Ayah dan Anak, Akhirnya Bertemu
- Bab 334 Perperangan Semakin Dekat
- Bab 335 Masuk Ke Perangkap
- Bab 336 Pembasmian
- Bab 337 Jalan Tiga Arah
- Bab 338 Pemusnahan Kelompok
- Bab 339 Menara Mayat
- Bab 340 Semangat Perang Yang Membara
- Bab 341 Tindakan Pemenggalan
- Bab 342 Pertikaian
- Bab 343 Persiapan Sebelum Bertindak
- Bab 344 Semangat Berlatih
- Bab 345 Memulai Pemenggalan
- Bab 346 Berhasil
- Bab 347 Peperangan Mengenaskan
- Bab 348 Pembantaian
- Bab 349 Terhina
- Bab 350 Kemenangan
- Bab 351 Menghentikan Perang Dengan Peperangan
- Bab 352 Kompensasi 500 Miliar
- Bab 353 Raja Naga, Pensiun
- Bab 354 Mengunjungi Teman-Teman Lama
- Bab 355 Sean Xiao Kembali
- Bab 356 Kebahagiaan
- Bab 357 Akhir Cerita