Awesome Husband - Bab 109 Kehangatan Di Hari Biasa
“Ibu!”
Quinn Chen kemudian mendekat ibunya, dia menangis.
“Apa yang sudah membuatmu bersedih, beritahu ibu.” Lancy Qin dengan lembut menghapus air mata dari Quinn Chen.
“Paman, paman dia dia menyeleweng!” Quinn Chen mengatakannya dengan sangat sedih.
Apa?
Mendengar hal ini, Lancy Qin tiba-tiba saja tidak bisa memikirkan apapun!
“Kamu bicara jelas sedikit.”
Lancy Qin juga jadi ikut-ikutan kalap: “Kamu benar-benar sudah melihat dia melakukan hal itu dengan wanita lain?”
Quinn Chen kemudian mengeluarkan ponselnya, dia membuka akun media sosialnya: “Ibu lihat saja, siang ini dia berbohong mengatakan ada sesuatu yang harus dilakukannya, sebetulnya dia berjanji untuk makan bersama dengan seorang wanita!”
Lancy Qin melihatnya, dia kemudian mengernyitkan dahinya: “Bukankah ini adalah nona dari keluarga Bai? Mengapa dia bisa makan siang bersama dengan Sean Xiao? Dan juga tulisan di bawah ini, semuanya bukannya terlalu terang-terangan?”
“Kamu jangan terlalu khawatir, aku akan menanyakannya pada Sean Xiao.”
Lancy Qin kemudian mengambil ponsel itu dan berlari keluar.
“Sean Xiao, coba kamu jelaskan, ada apa ini sebenarnya!”
“Ibu, apa yang harus ku jelaskan?”
Lancy Qin kemudian menyerahkan ponselnya itu kepada Sean Xiao, dia menunjuk foto diatas: “Apakah kamu sudah melakukan sesuatu dengan nona keluarga Bai? Jika memang demikian, kamu terus terang saja, besok pagi kalian bercerai!”
Sean Xiao kemudian memperhatikan ponsel itu, akhirnya dia paham!
Dasar, Sally Bai bukannya tadi mengatakan kalau dia hanya akan mengambil foto hidangan-hidangan itu? mengapa dia juga mengambil fotonya?
Pria itu kemudian mengernyitkan dahinya, Karl Chen yang berada disebelah kemudian mengatakan: “Ini... mungkinkah ada kesalahpahaman dalam hal ini?”
“Ayah, ini memang salah paham!”
Sean Xiao tertawa getir, pria itu lantas menceritakan kejadian hari ini pada mereka semua, Akan tetapi jika kalian tidak percaya, aku bisa menghubungi Sally Bai, kalian boleh menanyakan hal ini padanya!”
“Ditambah lagi, wanita itu juga berasal dari keluarga terpandang, apa yang bisa terjadi dengan aku yang sudah menjadi suami orang lain?”
Tatapan mata pria itu terlihat sangat jujur.
Lancy Qin kemudian mengatakan: “Benar yang kamu katakan?”
“Untuk apa kamu membohongi Quinn Chen, kamu bilang kamu sudah menolaknya bukan?”
“Sebelumnya dia sudah menghubungiku, aku memang sudah menolaknya, tetapi belakangan dia kembali menghubungiku, meminta aku melihat barang antik.” Sean Xiao mengatakan hal tersebut dengan tidak berdaya: “Orang sudah memohon padaku, aku rasa tidak bagus jika aku menolaknya, jika aku bersikap seperti itu, itu akan sangat menyinggung perasaannya.”
“Benar sekali yang dikatakan oleh Sean Xiao!”
Karl Chen kemudian mengangguk: “Keluarga Bai adalah keluarga terpandang jika kita menyinggung mereka ini sangat tidak bagus untuk Chens Corp.!”
“Terlebih lagi, ketika aku pergi ke sana kebetulan sekali jam makan siang, di sana ada banyak sekali orang, tetapi di kedai itu setidaknya ada 100-200 orang, sebelumnya kita juga pernah pergi ke Jing Xuan Zhai, kalian juga tahu bagian tempat seperti apa itu.”
Semua penjelasan ini, membuat kecurigaan di dalam hati Lancy Qin menjadi sirna, dia baru paham, Quinn Chen sudah salah paham pada Sean Xiao!
“Kamu anak ini, kalau memang ada masalah apa kamu tidak bisa tanya? Mengapa harus menyimpannya di dalam hati, lihatlah kamu, aku sampai mengira kalau Sean Xiao benar-benar sudah menyeleweng!” Lancy Qin kemudian mengetukkan jarinya pada kepala Quinn Chen.
Tetapi Quinn Chen masih saja memiliki kecurigaan di dalam hati: “Foto itu gampang saja dijelaskan, bagaimana dengan tulisan di atas? Bagaimana kamu bisa menjelaskannya?”
Sean Xiao kemudian tertawa: “Gadis bodoh, tulisan di atas lebih mudah dijelaskan lagi!”
“Porselen biru itu, jika dilelang di balai pelelangan internasional harganya paling sedikit bisa mencapai USD 80 juta, dikonversikan maka nilainya bisa mencapai RMB 500.000.000, jika aku tidak berada di tempat itu, dia mungkin saja akan kehilangan ratusan juta, menurutmu bagaimana mungkin dia tidak berterima kasih padaku?”
“Quinn Chen, minta maaflah pada Sean Xiao!”
Ujar Karl Chen.
Setelah menjelaskan kesalahpahaman yang ada, wajah Lancy Qin berubah sedikit tidak enak: “Sean Xiao, perkataanku tadi, aku katakan karena aku marah kamu jangan simpan di dalam hati!”
Sean Xiao kemudian mengangguk: “Seorang ibu memarahi anaknya bukannya sudah sangat biasa?”
Perkataan ini membuat hati Lancy Qin terasa sangat berat.
Sekarang Quinn Chen merasa agak tidak enak dengan situasi ini, dia tahu kalau Sean Xiao mengatakan hal yang sesungguhnya, tetapi jika dia harus meminta maaf, dia sama sekali tidak sanggup melakukannya.
Siapa suruh dia tidak memberi penjelasan lebih cepat?
Dengan keras kepala wanita itu kemudian mengatakan: “Kalau begitu mengapa kamu tidak memberitahuku lebih cepat, jika kamu memberitahuku lebih cepat, bukankah aku tidak akan salah paham padamu?”
“Gadis bodoh, masih juga keras kepala seperti itu!”
Lancy Qin kemudian memarahinya, mendengus, wanita itu kemudian berbalik dan meninggalkan tempat itu.
Tetapi jika dilihat dari cara melangkahnya, jelas sekali kalau sekarang perasaan hatinya sudah jauh lebih baik!
Sean Xiao melihat Quinn Chen yang sangat sombong, dia tidak bisa menahan tawanya, inilah sifatnya yang sesungguhnya!
Setelah makan, keluarga itu kemudian bermalas-malasan di atas sofa sambil menonton televisi, Lancy Qin sudah membersihkan buah-buahan, memotong semangka berkulit hitam: “Kemari, Sean Xiao, semangka ini sangat manis, kamu makanlah lebih banyak.”
“Terima kasih ibu!”
Sean Xiao tersenyum.
“Ibu, aku juga mau!”
“Pergi sana, potong sendiri!” Ujar Lancy Qin dengan tidak senang.
“Ibu, apakah aku adalah anak yang dipungut ibu?” Tanya Quinn Chen dengan sedih.
Melihat situasi ini, Sean Xiao kemudian membawakan semangkanya, Quinn Chen melihatnya: “Aku tidak mau!”
“Sean Xiao, jangan diberikan padanya!”
Lancy Qin marah, “Dasar, orang sudah baik padamu kau masih tidak tahu!”
Sean Xiao kemudian tertawa disamping, pria itu memakan semangkanya, rasa manis dari semangka itu menghilangkan dahaganya.
Quinn Chen kemudian memanyunkan bibirnya, akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke kamarnya.
Dia juga tidak tahu ada apa dengannya hari ini, mengapa sikapnya sampai saat ini, dulu dia tidak seperti ini.
Perubahan seperti ini membuat hatinya sangat gelisah dan juga ketakutan!
Paman dia... mungkinkah dia akan membenciku?
Berbaring di atas ranjang, wanita itu kemudian berpikir yang aneh-aneh: “Sudah jam 9 mengapa dia masih tidak datang dan tidur?”
“Dia tidak mungkin sudah benar-benar membenciku bukan?”
Pada saat itu, pintu kemudian terbuka, Sean Xiao mendorong pintu dan berjalan masuk, wanita itu segera menutup matanya berpura-pura tidur!
Langkah kaki Sean Xiao sangat ringan, perlahan-lahan pria itu kemudian berbaring di atas ranjang, tidur di sebelahnya.
Kamar itu berubah menjadi sangat sepi, hanya terdengar suara hembusan AC.
“Mengapa dia tidur di ujung sana, apakah dia berpikir untuk menjauh dariku?”
“Mungkinkah karena aku hari ini terlalu keras kepala, dia tidak senang?”
Wanita itu berpikir untuk meminta maaf, tetapi kata-kata itu tidak bisa keluar dari mulutnya.
Hatinya terasa sangat kacau. “Quinn Chen, Quinn Chen, dulu kamu tidak seperti ini, jika ada kesalahan kamu cukup memperbaikinya, dan mengakuinya apanya yang sulit?”
Wanita itu kemudian menggigit bibirnya, baru saja berpikir untuk meminta maaf, kemudian terdengar suara dari ujung sana: “Quinn Chen, aku...”
“Dia... dia memanggil namaku di dalam mimpi?”
Quinn Chen merasa seperti tersambar petir, sebelumnya pria itu hanya memanggilnya dengan sebutan 'gadis kecil' , apa yang ingin dikatakan oleh pria ini?
Apakah dia ingin bercerai dariku?
Dia merasakan kalau hatinya ikut gemetar.
Tenang-tenang, dia harus bisa menenangkan dirinya!
“Ada masalah?”
“Lain kali jika aku melakukan sesuatu aku akan memberitahukan dirimu terlebih dahulu, aku tidak akan lagi membiarkanmu berpikir yang tidak-tidak.”
Perkataan ini membuat semua beban di dalam hati wanita itu langsung sirna.
“Paman,... maaf, aku sudah salah paham padamu.”
Quinn Chen mengatakan: “Aku tidak seharusnya membuat keributan seperti ini, lain kali aku tidak akan mengulanginya lagi.”
Dengan cepat Sean Xiao mengatakan: “Jangan, sikapmu seperti ini sangat menarik, inilah sikapmu yang sesungguhnya!”
“Dulu aku sudah menyusahkanmu, tapi mulai sekarang, kamu tidak perlu lagi berpura-pura dihadapanku, jika kamu ingin menangis menangislah, jika kamu ingin tertawa tertawalah, jika ingin marah-marahlah, kamu ingin membuat keributan atau masalah maka buatlah! Aku akan menerimamu apa adanya, memahamimu, mendukungmu!”
Perkataan Sean Xiao ini sangat hangat, kehangatannya merambat sampai ke dalam hati Quinn Chen.
“Terima kasih, paman!” Quinn Chen tersenyum dengan manisnya: “Ada kamu benar-benar sangat menyenangkan!”
Kalimat terakhir diutarakannya di dalam hatinya sendiri.
“Gadis bodoh.”
Di dalam kegelapan, Sean Xiao kemudian menarik hidung wanita itu: Bukankah sudah kukatakan, kamu tidak perlu berterima kasih?”
“Aku sudah mengingatnya!”
Quinn Chen menyembunyikan kepalanya, dia mengatakannya dengan suara lirih.
Setelah semua beban hatinya dilepaskan, Quinn Chen menjadi lebih ceria, perasaan berat di hatinya sejak pagi tadi sudah sirna, wanita itu menjadi sangat kelelahan.
Pantas saja orang bilang, marah bisa membuat orang menjadi lelah!
“Selamat malam paman!”
“Selamat malam, gadis kecil!”
......
Hari kedua, Quinn Chen terbangun di dalam pelukan Sean Xiao, tidurnya benar-benar nyenyak, dia sampai menemukan jejak air liurnya di atas lengan Sean Xiao.
Wajah wanita itu memerah, menahan perasaan tidak nyaman di dalam hatinya, wanita itu dengan tenang menyapa Sean Xiao: “Selamat pagi, paman!”
“Selamat pagi.”
Sean Xiao sudah terbiasa menarik hidung Quinn Chen.
Pria itu kemudian bangkit dan mandi, Quinn Chen membantu pria itu menekan odol, Sean Xiao membantunya memeras handuk, mereka kelihatan seperti suami istri yang sudah lama hidup bersama.
Setelah mereka berpakaian dengan rapi, keduanya berjalan keluar dengan rambut yang juga tertata rapi.
Tidak tahu apakah ini hanya perasaannya saja, Lancy Qin merasa kalau Sean Xiao sepertinya berubah menjadi sangat muda, ketika dia baru datang ke keluarga Chen, wajah pria itu seperti orang sakit, dia terlihat tidak sehat, di kepalanya juga ada banyak sekali uban putih.
Tapi sekarang jika dilihat dia malah terlihat seperti orang yang berusia 26 atau 27 tahun.
Tetapi dia juga tidak mengutarakannya, dia hanya menganggap akhir-akhir ini pria itu mendapat asupan gizi yang cukup karena makanannya.
Selesai sarapan, Sean Xiao kemudian mengendarai mobil dan mengantarkan mereka berdua menuju ke Chens Corp..
Sesampainya di perusahaan, Quinn Chen mulai menyibukkan dirinya dengan urusannya.
Setelah melewati berbagai macam kesulitan, Karl Chen juga mulai menemukan ritme kerjanya, pria itu semakin lama semakin mahir dalam urusan manajemen, hasil kerjanya juga semakin efisien.
Quinn Chen tidak mengijinkannya berada di dalam kantor, karena bisa mempengaruhinya.
Tidak berdaya, pria itu akhirnya pergi ke kantornya sendiri.
Di saat bersamaan, di luar pintu perusahaan, sekumpulan orang berjalan keluar dari lift.
Pria yang memimpin mendekati petugas keamanan dan mengatakan: “Beri jalan aku adalah bagian dari divisi kebersihan, aku mendapat laporan dari orang-orang, kualitas produk Chens Corp. bermasalah, panggil pimpinan kalian untuk menjalani pemeriksaan!”
Novel Terkait
Pria Misteriusku
LylyUangku Ya Milikku
Raditya DikaPengantin Baruku
FebiDemanding Husband
MarshallCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaAku bukan menantu sampah
Stiw boyLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieAwesome Husband×
- Bab 1 Merekrut Menantu
- Bab 2 Satu Tamparan
- Bab 3 Aku Akan Menghabiskan Kalian
- Bab 4 Dipecat
- Bab 5 Apakah Dirut Zhang Sudah Datang?
- Bab 6 Harus Dirinya
- Bab 7 Datang Bertamu
- Bab 8 Keluarga Gudu
- Bab 9 Memohon Maaf
- Bab 10 Kamu Tidak Pantas
- Bab 11 Gosip
- Bab 12 Menyanjung
- Bab 13 Menghadap Dewa Perang
- Bab 14 Kartu Hitam
- Bab 15 Overdraft Tak Terbatas
- Bab 16 Mata-Mata
- Bab 17 Menjual Posisi
- Bab 18 10.000 RMB
- Bab 19 Membeli Hadiah
- Bab 20 Menampar
- Bab 21 Pesta Ulang Tahun
- Bab 22 Memberikan Hadiah
- Bab 23 Sally Bai
- Bab 24 Orang Terkaya Datang
- Bab 25 Ibu Mertua Kejam
- Bab 26 Menampar Yongki Chen
- Bab 27 Tangani Dengan RRingan
- Bab 28 Membuat Masalah
- Bab 29 Penyuapan
- Bab 30 Beli Mobil
- Bab 31 Semuanya Datang Membuat Masalah
- Bab 32 Lelaki yang Mengerikan
- Bab 33 Mengobrol
- Bab 34 1 Juta RMB
- Bab 35 Cepat Keluar
- Bab 36 Menyesal
- Bab 37 Memutuskan Persahabatan
- Bab 38 Tidak Lebih Dari Sampah
- Bab 39 Meminta Maaf
- Bab 40 Keluarga
- Bab 41 Membicarakan Faktanya
- Bab 42 Dipermalukan Di Depan Orang Banyak
- Bab 43 Orang Bodoh Sedang Bermimpi
- Bab 44 Bersedih
- Bab 45 Datang Secara Pribadi
- Bab 46 Gundam
- Bab 47 Mengusahakan Walaupun Tidak Bersedia
- Bab 48 Tanggung Akibatnya Sendiri
- Bab 49 Anggap Aku Sebagai Manusia Tak Berguna
- Bab 50 Meminta Penjelasan
- Bab 51 Tidak Tahu Malu
- Bab 52 Rahasia
- Bab 53 Menolak Tamu Untuk Masuk
- Bab 54 Pindah Rumah
- Bab 55 Jing Xuan Zhai
- Bab 56 Tidak Ada Yang Boleh Merebutnya
- Bab 57 Bungkus Semuanya
- Bab 58 Satu Tempat Tidur
- Bab 59 Terima Nasib
- Bab 60 Kebangkrutan
- 61 Mengaktifkan Kembali
- 62 Pencuri
- 63 Hal Baik Tidak Akan Datang Terus
- 64 Hal Yang Buruk Terus Menerus Terjadi
- 65 Berlutut Minta Maaf
- 66 Untuk Apa Melakukannya Waktu Itu
- 67 Chen's Corp Baru
- 68 Jangan Sembarangan Menarik Hubungan Pertemanan
- 69 Bukan Orang
- 70 Berbeda Dengan Yang Lain
- Bab 71 Menghadiri Jamuan
- Bab 72 Ketua Asosiasi
- Bab 73 6 Miliar
- Bab 74 Sequinn Building
- Bab 75 Latihan
- Bab 76 Mason International Corp.
- Bab 77 Air Paling Bersih Di Dunia
- Bab 78 Jangan Menganggap Diri Sendiri Tahu Segalanya
- Bab 79 Jangan Mengomentari Orang Lain
- Bab 80 Pinjaman Sebesar 1 Miliar
- Bab 81 Jangan Bertindak Terlalu Terburu-buru
- Bab 82 Dihapus
- Bab 83 Keluarga Fu Hancur
- Bab 84 Memperdalam Titik Kelemahan
- Bab 85 Berkompromi
- Bab 85 Leo Chen Datang
- Bab 87 Tidak Ada Kesalahan
- Bab 88 Keluarga Zhou Dari Kota Guangzhou
- Bab 89 Memukuli Bergantian
- Bab 90 Pesta 1
- Bab 91 Perjamuan Malam 2
- Bab 92 Perjamuan Malam 3
- Bab 93 Semuanya Asli
- Bab 94 Master Cai
- Bab 95 Maafkan Aku Jika Bersikap Kasar
- Bab 96 Bercap Lipstik
- Bab 97 Membahas Kerja Sama
- Bab 98 Rendahan Seperti Semut
- Bab 99 Merekrut Pengikut
- Bab 100 Anak Durhaka
- Bab 101 Semua Orang Hebat Itu Kejam
- Bab 102 Makhluk Sialan Ini Tidak Boleh Dibiarkan Hidup
- Bab 103 Hati Wanita Sangat Sulit Ditebak
- Bab 104 Porselen Chaiyao
- Bab 105 Media Sosial
- Bab 106 Kamu Tidak Pantas Minum
- Bab 107 Kamu Tidak Perlu Mengurusku
- Bab 108 Bertengkar
- Bab 109 Kehangatan Di Hari Biasa
- Bab 110 Berhenti Beroperasi Untuk Perbaikan
- Bab 111 Menegur
- Bab 112 Harus Bertanggung Jawab Untuknya
- Bab 113 Kota Guangzhou Keluarga Ma
- Bab 114 Skema Ponzi
- Bab 115 Merawat Seumur Hidup
- Bab 116 Surat Hutang
- Bab 117 Berobat
- Bab 118 Badai Video
- Bab 119 Ancaman
- Bab 120 Hadiah
- Bab 121 Pengakuan
- Bab 122 Penculikan
- Bab 123 Pengacara Penghancur Keluarga
- Bab 124 William Si Ma
- Bab 125 Membuat Kerjasama
- Bab 126 Kebangkrutan Keluarga
- Bab 127 Pedang Dinasti Qin
- Bab 128 Harga Awal
- Bab 129 Persyaratan
- Bab 130 Perubahan Keluarga Chen
- Bab 131 Mengambil Keuntungan Untuk Mendapatkan Sesuatu
- Bab 132 Suami Dan Istri
- Bab 133 Pedang Pembunuh
- Bab 134 Membicarakan Bisnis
- Bab 135 Berlutut Mengakui Kesalahan
- Bab 136 Perasaan Menyentuh
- Bab 137 Buku Tabungan
- Bab 138 Bisa Menakuti
- Bab 139 Berbakti
- Bab 140 Ginseng Liar
- 141 Balasan Hadiah
- 142 Meledak
- 143 Kartu Nama Kota
- 144 Pasti Mati
- 145 Musuh Bebuyutan
- 146 Titik Lemah
- 147 Tiga Keluarga Besar Kota Yun
- 148 Keluarga Durant
- 149 Niat Membunuh Yang Besar
- 150 Menyadari Lubuk Hati
- Bab 151 Mengantarnya Bertemu Dengan Tuhan
- Bab 152 Menaklukkan Owen Jin
- Bab 153 Rencana Jahat Yang Muncul
- Bab 154 Takut Hingga Mengompol
- Bab 155 Yaochi Financial Group
- Bab 156 Tim Inspeksi
- Bab 157 Dijebak
- Bab 158 Adrian Dugu
- Bab 159 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 1
- Bab 160 Terjebak Oleh Karena Kecerdasannya Sendiri 2
- Bab 161 Akhir Masalah
- Bab 162 Musuh Berkumpul
- Bab 163 Masakan Andalan
- Bab 164 Barang Antik Dinasti Song
- Bab 165 Memohon
- Bab 166 Pertemuan Besar Keluarga Su
- Bab 167 Seperti Merampok!
- Bab 168 Peringatan Dari Keluarga Si Ma
- Bab 169 Benneth Yu Menyerang
- Bab 170 Bald Man Belum Puas
- Bab 171 Benneth Yu Dieksekusi
- Bab 172 Penguasa Daerah Membunuh
- Bab 173 Kesulitan Tidur Di Malam Hari
- Bab 174 Keluarga Su Panik
- Bab 175 Ambil Alih
- Bab 176 Ibu Mertua Yang Aneh
- Bab 177 Rencana Jahat Yang Kembali Muncul
- Bab 178 Aktor
- Bab 179 Mengambil Keuntungan Pada Dua Pihak
- Bab 180 Perintah Penembak Runduk
- Bab 181 70 miliar RMB
- Bab 182 Tamu Tak Diundang
- Bab 183 Melihat Dunia Yang Lebih Luas
- Bab 184 Kesempatan Untuk Balas Dendam
- Bab 185 Tidak Tertandingi
- Bab 186 Acara Judi Batu
- Bab 187 Potongan Keberuntungan
- Bab 188 Potongan Kesialan
- Bab 189 Bahan Sejenis Kaca
- Bab 190 Menggemparkan
- Bab 191 Mencium Paksa
- Bab 192 Air Liur Bisa Menyembuhkan Luka
- Bab 193 Perasaan Fiona Qin
- Bab 194 Pergantian Pemilik
- Bab 195 Meminta Pertolongan
- Bab 196 Perintah Penggeledahan
- Bab 197 Kekuatan Yang Luar Biasa
- Bab 198 Pukulan Beruntun
- Bab 199 Pemerasan
- Bab 200 Bergabung
- Bab 201 Kehilangan Seorang Istri
- Bab 202 Membujuk Gryolf
- Bab 203 Menyerang
- Bab 204 Melindungimu
- Bab 205 Rantai Pertama
- Bab 206 Keluarga Yu Dihabisi
- Bab 207 Upacara Pemakaman
- Bab 208 Sangat Mengerikan
- Bab 209 Rumah Jagal
- Bab 210 Pendekar
- Bab 211 Mendesak Punya Anak
- Bab 212 Sally Bai Tertusuk Pisau
- Bab 213 Ancaman
- Bab 214 Konfrontasi
- Bab 215 Ingin Bertempur, Ayo Bertempur
- Bab 216 Keluarga Bai Mengakui Kesalahan
- Bab 217 Berbakti
- Bab 218 Memohon Bantuan
- Bab 219 Objek Yang Ingin Ditangkap Sudah Terkendali
- Bab 220 Jangan Pergi Malam Ini
- Bab 221 Menolak
- Bab 222 Mengelus-elus Dada
- Bab 223 Kematian Brandon Jiang
- Bab 224 Situasi Yang Sangat Kritis
- Bab 225 Aiden Shangguan
- Bab 226 Sally Bai Terpancing
- Bab 227 Mengantarmu Pulang
- Bab 228 Ditempel Ke Dinding
- Bab 229 Lilith
- Bab 230 Serang Selagi Panas
- Bab 231 Badai Akan Tiba
- Bab 232 Bantalan Tinju
- Bab 233 Clinton Lin Pergi ke Beijing
- Bab 234 Keluarga Wang di Beijing
- Bab 235 Tuan Sean Keluar Kota
- Bab 236 Hampir Menembus Pertahanan
- Bab 237 Teman Baik Bertemu
- Bab 238 Badut
- Bab 239 Memimpin Bawahan Sebaik Mungkin
- Bab 240 Impoten
- Bab 241 Perubahan Resmi
- Bab 242 Tak Tertandingi
- Bab 243 Meminta Maaf
- Bab 244 Kerabat Datang
- Bab 245 Sally Bai Dalam Keadaan Berbahaya
- Bab 246 Kematian Finn Bai
- Bab 247 Kedatangan Keluarga Shangguan
- Bab 248 Bersekolah
- Bab 249 Memutarbalikkan Kebenaran
- Bab 250 Cara Yang Kejam
- Bab 251 Perubahan Mental
- Bab 252 Sangat Percaya dan Sangat Yakin
- Bab 253 Keluarga Wei dari Tianjin
- Bab 254 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (1)
- Bab 255 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (2)
- Bab 256 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (3)
- Bab 257 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (4)
- Bab 258 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (5)
- Bab 259 Rapat Komunikasi Selatan-Utara (6)
- Bab 260 Ambisi Samuel Wang
- Bab 261 Ketika Bunga Bermekaran, Harus Segera Di Petik
- Bab 262 Jangan Menunggu Dahan Tanpa Bunga Barulah Ingin Memetik Bunga
- Bab 263 Masih Ingin Mencicipinya Lagi
- Bab 264 Kekuatan Untuk Menindas Orang
- Bab 265 Tak Kenal Lelah
- Bab 266 Rokoknya Raja Naga
- Bab 267 Terobosan Bradley Zhang.
- Bab 268 Keluarga Wei Musnah.
- Bab 269 Memaksa Kaisar Turun Tahta.
- bab 270 Membersihkan Kota Tianjin.
- Bab 271 Keluarga Ji
- Bab 272 Menghasut
- Bab 273 Penghinaan
- Bab 274 Penawaran
- Bab 275 Pembunuh Datang Menyerang
- Bab 276 Tuan Zhao Bertindak
- Bab 277 Serangan Fatal
- Bab 278 Kehadiran Tim Inspeksi
- Bab 279 Bunuh Diri Karena Takut Akan Hukuman
- Bab 280 Menunjukkan Keahlian Masing-Masing
- Bab 281 Pertemuan Orang Tua
- Bab 282 Dia adalah Raja
- Bab 283 Kedatangan Edison Yang
- Bab 284 Identitas Sean Xiao
- Bab 285 Connor Ji pulang kerumah
- Bab 286 Kembali ke Northland
- Bab 287 Permintaan Maaf Dari Nick Dugu
- Bab 288 Hadiah Yang Sudah Lewat Satu Dekade
- Bab 289 Pemberitahuan Dari William Si Ma
- Bab 290 Ninja Fuso
- Bab 291 Keluarga Zheng Dari Donghai
- Bab 292 Pembunuhan yang Ganas
- Bab 293 Mimpinya Hancur
- Bab 294 Melakukan yang Sebaliknya
- Bab 295 Penyiksaan
- Bab 296 Rahasia Magda Zheng
- Bab 297 Semuanya Mati
- Bab 298 Kegilaan
- Bab 299 Bergiliran Meminta Maaf
- Bab 300 Pemicu Masalah
- Bab 301 Kepala Botak Bertemu Kepala Botak
- Bab 302 Seperti Harapanmu
- Bab 303 Menekan Semua Orang
- Bab 304 Pembalasan
- Bab 305 Harry Zheng
- Bab 306 Kematian Lincoln Zheng
- Bab 307 Masalah Donghai
- Bab 308 Baru Sebentar Tidak Berjumpa Seperti Sudah Lama Tidak Berjumpa
- Bab 309 Lagi Lagi Kartu Unlimited
- Bab 310 Kembangkan Wilayah Pasar Utara
- Bab 311 Kamu Jangan Sembarangan
- Bab 312 Melihat Rumah
- Bab 313 Sally Bai Hamil
- Bab 314 Semua Dendam Telah Selesai
- Bab 315 Yun Tea Laris Manis
- Bab 316 Kedatangan Cody Xiao
- Bab 317 Harta Yang Tak Ternilai
- Bab 318 Tante Juga Merupakan Ibu
- Bab 319 Masa Lalu Dan Sekarang
- Bab 320 Mengakui
- Bab 321 Mengenakan Gaun Pernikahan
- Bab 322 Menjadi Pengantin
- Bab 323 Bahaya Northland
- Bab 324 Hari Imlek Semakin Dekat
- Bab 325 Di Depan Menanam Bunga, Di Belakang Menanam Sayuran
- Bab 326 Hari Imlek
- Bab 327 Kota Long
- Bab 328 Quinn Chen Hamil
- Bab 329 Mental Tentara
- Bab 330 Menyerang
- Bab 331 Menyelesaikan
- Bab 332 Jalan Buntu Untuk Davis
- Bab 333 Ayah dan Anak, Akhirnya Bertemu
- Bab 334 Perperangan Semakin Dekat
- Bab 335 Masuk Ke Perangkap
- Bab 336 Pembasmian
- Bab 337 Jalan Tiga Arah
- Bab 338 Pemusnahan Kelompok
- Bab 339 Menara Mayat
- Bab 340 Semangat Perang Yang Membara
- Bab 341 Tindakan Pemenggalan
- Bab 342 Pertikaian
- Bab 343 Persiapan Sebelum Bertindak
- Bab 344 Semangat Berlatih
- Bab 345 Memulai Pemenggalan
- Bab 346 Berhasil
- Bab 347 Peperangan Mengenaskan
- Bab 348 Pembantaian
- Bab 349 Terhina
- Bab 350 Kemenangan
- Bab 351 Menghentikan Perang Dengan Peperangan
- Bab 352 Kompensasi 500 Miliar
- Bab 353 Raja Naga, Pensiun
- Bab 354 Mengunjungi Teman-Teman Lama
- Bab 355 Sean Xiao Kembali
- Bab 356 Kebahagiaan
- Bab 357 Akhir Cerita