Be Mine Lover Please - Bab 34 Memangnya Aku Menunjukannya Dengan Sangat Jelas?

Nikita Su tahu, ibu Ye sangat ingin menimang cucu. Beberapa tahun ini, karena Nikita Su masih juga tidak ada kabar mengandung, membuatnya merasa tidak puas. Dan dia berpikir, mungkin alasan ini, bisa membuat ibu Ye setuju untuk mereka bercerai.

Ibu Ye menatap Aldo Ye dengan terkejut, di wajahnya terlihat emosi: “Aldo, apa benar yang dikatakan Nikita? Kamu tidak pernah menyentuhnya?”

“Iya, selama 3 tahun ini aku memang tidak pernah menyentuhnya.” Aldo Ye mengakuinya dengan blak-blakan, “Tapi setelah ini, aku akan menjalankan tugas suami dengan baik, dan secepatnya memberikan ibu cucu.”

Nikita Su tersenyum samar, menatap matanya: “Tapi, aku sekarang yang tak ingin melaksanakan tugas itu lagi. Kamu sudah menyentuh banyak wanita, apalagi dia, kamu pikir aku masih bisa sepenuh hati melakukan hubungan itu denganmu lagi?”

Nikita Su tidak menyebut nama Jeanie Su, tapi Aldo Ye mengerti. Waktu itu dia bercinta dengan Jeanie Su untuk membuat Nikita Su tenggelam dalam kesedihan. Dan sekarang tujuannya telah berhasil, tapi dia kini benar-benar telah kehilangannya.

Ibu Ye tersadar dari keterkejutannya, berdiri, menarik tangan Nikita Su berkata: “Nikita, aku tahu selama 3 tahun ini kamu sudah menderita, tapi Aldo bisa berubah seperti ini, harusnya ada hubungannya denganmu kan? Kalau memang begitu, nantinya kalian bisa menjalani semuanya dari awal lagi saja ya.”

Nikita Su mengerti, dia yang membuat Aldo Ye berubah seperti ini. Tapi walaupun begitu, dia tidak bisa merubah pikirannya san terus melanjutkan hidupnya sebagai istri dari Aldo Ye.

“Ibu, maaf sekali. Pernikahanku dengan Aldo, sungguh tak bisa diselamatkan lagi.” Nikita Su mengatakan itu dengan rasa bersalah, kemudian menarik tangannya mengambil tas dan pergi dari sana.

Melihat itu, Aldo Ye menarik tangannya: “Nikita, aku akan mengantarmu.”

Nikita Su menoleh melihatnya, bibirnya terlihat senyuman samar: “Tidak perlu lah, Aldo, kita sudah tak bisa kembali seperti dahulu kala, kamu dan aku kita sama.”

Aldo Ye memaku di tempat, menatap kepergiannya. “Anak busuk, kalau memang tidak mampu melepasnya, lalu kamu mengapa masih berhubungan dengan para wanita itu. Kamu sekarang ingin mengembalikannya lagi, sepertinya sudah tidak mudah.” Ucap ibu Ye dengan emosi yang belum stabil.

Aldo Ye menarik tatapannya merangkul lengan ibunya, dengan tersenyum berkata: “Ibu tenang saja, aku dan Nikita tidak akan bisa cerai begitu saja.”

Keesokan harinya, ketika Nikita Su tiba di kantor, semua mata orang terfokus padanya. Dari mata mereka terlihat begitu tidak percaya. “Hey, memangnya ada sesuatu di wajahku ya?” Nikita Su bertanya dengan bingung.

Melisa dengan penuh semangat mendatanginya dan berkata dengan riang: “Kak Nikita, aku tidak menyangka kamu ternyata istri dari orang kaya. Kalau bukan dari berita, kamu pasti akan terus menyembunyikan ini dari kami kan?

Nikita Su tidak mengerti maksudnya, dan bertanya lagi: “Istri orang kaya apa? Aku bukan...”

Rekan kerja lain langsung membawakannya berita hiburan dan berkata dengan jahil: “Ini adalah berita paling sensasional hari ini. Nikita ternyata adalah istri dari direktur utama perusahaan Ye. Sebelumnya, kami mengira kamu hanya salah satu wanita selingkuhan Aldo. tapi tak disangka kamu ternyata istri sahnya.”

Nikita Su mengambil koran berita itu dan melihat adegan dia dan Aldo Ye saat berada di rumah keluarga Ye kemarin. Karena sudut pengambilan gambar yang di keker sedemikian rupa, membuat interaksi keduanya tampak mesra, seakan-akan mereka adalah pasangan yang penuh cinta dan kasih.

Ini adalah pertama kalinya istri Aldo Ye terungkap di media, dan berita ini telah tersebar luas. Dulu, dia ingin sekali orang-orang tahu kalau dia adalah istri Aldo Ye. Karena dengan begitu dia tahu kalau Aldo Ye telah memaafkannya.

Dengan desahan yang dalam di hatinya, Nikita Su mengembalikan koran tersebut kepada rekannya dan kembali ke meja dengan senyuman samar. Melihat reaksinya, rekan-rekannya saling memandang dengan curiga.

Melisa membungkuk dan bertanya dengan prihatin: “Kak Nikita, kamu tampaknya tidak bahagia, apakah kamu tidak ingin orang lain tahu kalau kamu adalah istri Aldo?”

“Tidak peduli siapa aku, selama aku disini aku hanyalah seorang karyawan Yitian.” Nikita Su menjawab sambil tersenyum.

Memikirkan tentang itu, benar juga katanya, jadi Melisa tidak bertanya lagi dan kembali ke posisi duduknya. Sepanjang hari, Nikita Su hanya diam pikirannya kemana-mana. Sementara berita terus menyebar, dan semua orang begitu tertarik dengan berita itu.

Di ruangan direktur perusahaan Li, Leonard Li menatap kosong ke koran di atas meja. Ekspresinya membuat orang tidak bisa menebak pikirannya. “Direktur, hasil dari penyelidikan, berita ini dijual ke media surat kabar.” Girno Chen mengabarkan hasil penyelidikannya.

Sambil melipat tangannya dan bersender di kursi, Leonard Li dengan tenang berkata, “Aldo tidak ingin begitu mudah cerai. ​​Dia sengaja membocorkan berita itu.”

Dia dari awal sudah menduga, Aldo Ye tidak akan melepaskan Nikita Su begitu saja. Dia mungkin ingin menggunakan berita itu untuk menciptakan tekanan dari opini publik agar Nikita Su tidak menyebut-nyebut perceraian lagi. Tidak mudah bagi wanita yang telah bercerai untuk mencari pasangan lain lagi, apalagi kalau mantan suaminya adalah orang besar seperti Aldo Ye.

Girno Chen mengangguk setuju, dan kemudian bertanya: “Direktur, apa yang dapat kita lakukan untuk membantu Nona Su?”

Mendengar ini, Leonard Li mengangkat kepalanya dan menatapnya: “Mengapa kamu merasa kalau aku akan membantunya?”

Mendengar pertanyaannya, Girno Chen menjawab sambil tersenyum: “Karena direktur menyukai Nona Su.”

Leonard Li mengangkat alisnya, tersenyum, “Memangnya aku menunjukannya dengan sangat jelas?” Girno Chen tidak menjawab, tetapi tersenyum dan mengangguk.

Mengetuk desktop dengan ujung jarinya, Leonard Li melihat ke suatu tempat dan berkata dengan suara kecil, “Selidiki pergerakan media selanjutnya.” Kenali dirimu dan musuh, dan menangkan setiap pertempuran.

Berdiri di depan jendela, memperhatikan sekelompok reporter di lantai bawah, Nikita Su mengerutkan kening. Dalam situasi ini, dia sebaiknya bagaimana menghindari mereka? “Kak Nikita, kamu sebaiknya pergi dari pintu belakang saja? Kalau tidak, kamu pasti akan terkepung.” Melisa dengan maksud baik menyarankan itu padanya.

“Sepertinya tidak akan berfungsi juga. Aku lihat pintu belakang juga sudah diblokir. Reporter ini telah memblokir gedung kita untuk mengumpulkan berita,” kata rekan lainnya.

Hanya diam menunggu di sini juga bukan hal yang baik, Nikita Su tahu para reporter ini tidak akan mudah menyerah. Memikirkan hal ini, Nikita Su dengan berani memutuskan dan berkata: “Ayo pergi, aku akan keluar langsung dari pintu.” Setelah mengatakan itu, Nikita Su mengambil tasnya dan pergi.

Jam pulang kerja sangat padat, dan Nikita Su menundukkan kepalanya di tengah kerumunan, berusaha menghindari pandangan para wartawan. Tetapi mereka tampaknya memiliki mata yang tajam, dan hanya sekilas mereka sudah menyadari kalau itu Nikita Su: “Nyonya Ye ada di sini, Nyonya Ye, tolong terima wawancara kami...”

Detik berikutnya, semua lampu sorot tertuju padanya. Melihat pemandangan ini, Nikita Su menjadi sedikit bingung. Dia memutar kepalanya ke samping, berusaha keras untuk pergi keluar.

“Nyonya Ye, kamu dan tuan Aldo sudah menikah secara sembunyi-sembunyi selama 3 tahun. Dan menurut kabar hubungan kalian suami istri tidak serasi seperti yang diberitakan. Apakah itu benar? Mohon ditanggapi.” Sebuah mikrofon menunjuk ke arah Nikita Su, reporter mengajukan pertanyaan dengan rapi.

Nikita Su terdiam, sama sekali tidak berniat menjawab. Tapi selama dia tidak berbicara, reporter selama itu juga tidak akan memberikannya jalan. “Nyonya Ye, bagaimana menurutmu tentang tuan Aldo yang suka bermain dengan banyak wanita? Beberapa orang bilang kalau kamu hanya diam untuk mempertahankan posisi Nyonya Ye, benarkah seperti itu?”

Wajahnya pucat, dan tangannya terkepal erat. Sambil menggigit bibir, Nikita Su mengangkat kepalanya dan memandang orang itu: “Tidak seperti itu.” Sejak awal, dia bukan bertahan semata untuk identitas nyonya Ye. Dia bertahan, hanya karena mencintainya.

Reporter itu seperti tidak keberatan mengungkap bekas lukanya hanya untuk mendapatkan berita berharga. “Bulan lalu, ada berita yang mengekspos tuan Aldo dan seorang wanita yang dilaporkan oleh massa karena berhubungan seks di depan umum. Kami ingin tahu apakah kamu mengetahui hal ini?” Tanya seorang reporter dengan blak-blakan.

Mengangkat kelopak matanya, Nikita Su melihat ke arah orang yang mengatakan itu, wajahnya berubah menjadi tidak enak. Itu adalah lelucon yang di buat antara Aldo Ye dan Jeanie Su. Dan sekarang ekspresi seperti apa yang harus dia tanggapi untuk lelucon ini?

Reporter lain mendekat dan berkata: “Seseorang yang mengaku sebagai orang dalam mengatakan kalau melihat nyonya Ye di kantor polisi malam itu. Dan di katakan kalau orang malam itu adalah tuan Aldo dan nyonya Ye sendiri, apa anda ada tanggapan untuk ini?”

Saat kalimat ini jatuh, semua orang tampaknya menemukan titik kegembiraan dari topik: “Apakah Nyonya Ye dan Tuan Ye suka melakukan latihan ekstrim yang gila dan mengasyikkan itu?”

Kalimat itu seperti pisau tajam, dan itu terus jatuh di hatinya, mengoyaknya tanpa ampun. Dari ekspresi mereka, Nikita Su membaca rasa jijik, seolah-olah dia adalah wanita yang murahan.

“Itu bukan aku.” Suara Nikita Su terdengar begitu lemah.

Tepat ketika reporter itu akan melanjutkan pertanyaan, dia tidak tahu siapa yang berteriak: “Lihat, ada direktur Li!”

Sebelum kata-katanya jatuh, para reporter yang mengelilinginya lari tidak jauh sana. Dia melihat Leonard Li baru saja keluar dari mobil dan menatap kosong ke arah reporter yang sedang mengerumuninya.

Sebagus apapun berita, itu tetap lah kurang dari sepersepuluh kehadiran dan kharisma seorang Leonard Li. Karena keberadaan Leonard Li biasanya sulit untuk ditangkap, jadi saat mereka melihatnya hari ini, mereka tentu tidak akan melewatkan kesempatan langka tersebut.

Nikita Su tidak menyangka Leonard Li muncul dan menatapnya dengan tatapan kosong. Dia dikelilingi oleh kerumunan, dan sosoknya yang tinggi membuatnya menonjol dari kerumunan. Ekspresinya acuh tak acuh, menghadap para reporter, dia tidak berbicara, tetapi juga tidak pergi.

Sementara di saat dia berdiri diam, Girno Chen tidak tahu kapan sudah mendatanginya dan berbisik: “Nona Su, ikutlah denganku.”

Mendengar hal tersebut, Nikita Su langsung tersadar. Apakah dia datang ke sini khusus untuk membebaskannya? Dia kemudian mengangguk, segera mengikuti Girno Chen dan pergi dengan tenang.

“Tuan Li, kenapa kamu ada di sini?” Tanya reporter itu.

Setelah memastikan kalau Nikita Su sudah masuk ke dalam mobil dan pergi dengan selamat, Leonard Li memandang reporter dengan tenang: “Hanya lewat.” Setelah meninggalkan dua kata ini, Leonard Li kembali masuk kembali ke mobil dan berjalan pergi.

Para reporter saling memandang, memikirkan bagaimana nanti melaporkan berita ini. Namun, selama ada foto Leonard Li itu sudah cukup menghasilkan berita hot dan besar. Ketika mereka berbalik, mereka menemukan kalau Nikita Su sudah tidak ada lagi.

Di vila Leonard Li, Nikita Su ingin pergi, tetapi dihentikan oleh pembantunya: “Nona Su, tuan memerintahkan kamu untuk tinggal di sini dan menunggu sampai tuan kembali.”

“Tapi aku...” Nikita Su belum selesai berbicara, dan ada suara dari lorong, tak lama Leonard Li muncul.

Melihat sikapnya, Leonard Li mendatanginya, dan berkata tanpa tergesa-gesa: “Ada banyak media berkumpul di dekat Jingyuan, kamu bisa memilih untuk kembali ke Jingyuan, atau kembali ke rumahmu dan Aldo.”

Kembali ke rumah pernikahan mereka? Maaf saja, itu adalah tempat yang paling tidak ingin dia kunjungi. “Ya sudah aku pilih untuk tinggal di sini saja.” Nikita Su berkata demikian. Tetapi di sini, apakah itu tidak sama saja dengan mengirim domba masuk ke mulut harimau, dan menunggu untuk dimakan?

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu