Be Mine Lover Please - Bab 119 Aku Lebih Memahami Dirimu
Di Jingyuan, Nikita Su duduk di sofa dan diam-diam menatap pria di dalam kamar yang sedang mengemasi kopernya. Dia ingat apa yang dikatakan Leonard Li dalam perjalanan pulang. Apa hubungan antara Dante Shen dan mantan istrinya?
Tepat saat dia sedang berpikir, Leonard Li sudah mengemasi kopernya dan mendatanginya. Berlutut, menarik tangannya: "Ayo, pulang."
Dia masih ingat peristiwa saat ia meninggalkan rumah Keluarga Li di hari itu. Saat itu, hatinya sedang putus asa. Dia pikir dia tidak akan pernah kembali lagi ke rumah itu selamanya. Tanpa diduga ... rencana tersebut tidak sempat berubah.
Melihat dia sedikit pun tidak bergerak, Leonard Li menggenggam tangannya: "Masih marah?"
Nikita Su bukanlah orang yang berpikiran sempit, namun teringat kejadian beberapa hari ini, kepeduliannya pada Winny Li masih membuatnya tidak nyaman. “Apakah kamu benar-benar tidak menyukainya? Kenapa, pilihan pertamamu adalah dia, bukan orang lain?” Nikita Su berkata dengan cemberut.
Sambil memegang telapak tangannya dan mencium punggung tangannya, Leonard Li menjawab dengan tenang: "Bibi Shu kebetulan mengundangku makan di hari itu, tetapi dia tiba-tiba tidak bisa datang karena ada urusan. Jadi, aku sekalian menggunakan cara tertentu untuk menyelesaikan masalah. Aku tidak mungkin menyukainya. Akhir-akhir ini aku makan dengannya baru beberapa kali."
Melihat mata kecilnya yang tulus, seharusnya dia tidak berbohong, kan? “Nah, kalau hanya makan, maka aku tidak keberatan.” Nikita Su berkata sambil tersenyum.
Sambil meremas pipinya, Leonard Li berkata dengan manja: "Bodoh, aku tidak akan tergoda oleh wanita lain."
Nikita Su tidak berkata apa-apa, hanya bersandar di bahunya dan menutup matanya. Ia berharap setelah kejadian ini, hubungan keduanya bisa berjalan mulus. Tetapi dia tahu bahwa itu tidak realistis.
Dalam perjalanan pulang, Supir Li memandangnya dan berkata sambil tersenyum: “Nona Su sudah kembali. Kalau tidak, Tuan setiap hari akan memasang wajah tidak senang, kita semua akan menderita.
Mendengarkan ejekan Supir Li, rona merah muncul di pipi Nikita Su: "Apakah akhir-akhir ini suasana hatinya sangat tidak baik?"
"Tidak hanya tidak baik, tapi sangat buruk. Nona Su, kamu tidak tahu, Tuan ..."
Supir Li terus membicarakan perbuatan buruk Leonard Li, wajah Nikita Su pun tersenyum. Tampaknya Leonard Li sangat peduli padanya. Memikirkan hal ini, hati Nikita Su merasa bahagia.
Kembali ke rumah, pelayan membawa pakaiannya kembali ke kamar tidur Leonard Li. Nikita Su duduk di tempat tidur, menatap langit-langit dengan bingung. Leonard Li masuk dari luar dan memeluknya: "Apa yang sedang kamu pikirkan?"
Merasakan napasnya, Nikita Su menyipitkan matanya sedikit dan berkata perlahan, "Tidak memikirkan apa-apa."
Melihat bahwa dia tidak menjawab, Leonard Li tidak berniat untuk terus bertanya. Dia melepas jaketnya dan melemparkannya ke tempat tidur, ia langsung menggendongnya dan berjalan ke kamar mandi: "Apa yang kamu lakukan?"
“Lakukan apa yang ingin aku lakukan,” jawab Leonard Li. Nikita Su belum menjawab, sebuah suara halus terdengar dari kamar mandi.
Setelah masa perpisahan, mereka semakin merindukan aroma masing-masing. Dia menekannya di bawah tubuhnya dan menjarah berulang kali, seolah-olah terus menerus memastikan keberadaannya. Melihat pria di atasnya, sudut bibir Nikita Su sedikit terangkat.
Di tengah malam, Nikita Su berbalik ke samping dan memandang pria yang berbaring di sampingnya sambil memeluknya. Melihatnya tidur nyenyak, seolah guntur tidak bisa membangunkannya. Mengangkat selimut, Nikita Su pelan-pelan turun dari tempat tidur.
Keluar dari kamar dan berjalan menuju balkon. Bersandar di pagar, menyaksikan malam yang gelap. Dia masih bingung terhadap beberapa masalah tersebut. Sebenarnya, dia ingin tahu penyebab pertengkaran pertama adalah peluang yang bisa dia manfaatkan, atau alasan lain?
Menatap bintang-bintang di malam hari, Nikita Su pun termenung. Teringat pemandangan di tepi pantai hari ini, matanya berkedip redup. “Apakah ada sesuatu yang mengganjal dihatimu?” Dua tangan memeluk pinggangnya, perasaan akrab itu pun datang.
Nikita Su melambat dan bersandar di dadanya. “Kenapa kamu bangun?” Nikita Su bertanya dengan bingung.
Bibir jatuh di rambutnya, Leonard Li pun menjawab dengan dingin: “Ketika kamu bangun dari tempat tidur, aku langsung terbangun.” Setelah terbiasa dengan aromanya, selama beberapa waktu ini, dia merasa kesepian dan hampir bisa tidak tidur dengan tenang. Oleh karena itu, saat dia pergi, dia sudah tersadar dari tidurnya.
Ternyata dia juga sudah terbiasa dengannya, sudut bibir Nikita Su melengkung. “Ya, kamu tahu kenapa hari ini aku ingin menyelamatkannya?” Nikita Su tiba-tiba berkata.
Leonard Li terdiam sesaat, dan berkata dengan tenang: "Karena Bibi Shu."
Berbalik keheranan, matanya menatap matanya yang tenang: “Kamu tahu?” Kecuali Henny An, tidak ada yang tahu hubungan antara dia dan Bibi Shu.
Meremas pipinya, mata Leonard Li memantulkan sosoknya: “Nikita, aku mencintaimu lebih dari yang kamu pikirkan, dan aku lebih memahami dirimu.” Jika bukan karena cinta yang dalam, dia sama sekali tidak perlu peduli pada urusannya.
Nikita Su mengira dia menyembunyikannya dengan baik. “Dia adalah ibu kandungku, tetapi dia telah meninggalkan aku sejak aku masih kecil. Setelah aku memiliki ingatan, aku hampir tidak pernah melihatnya.” Nikita Su berkata dengan ringan, tangannya di atas pagar perlahan menegang.
Lengan yang memeluknya berangsur-angsur mengencang, dan Leonard Li memeluknya lebih dalam, seolah memberinya kekuatan. Ekspresinya membuatnya merasa tertekan.
Melihat ke kejauhan, Nikita Su mengenang: "Aku masih ingat ketika aku masih kecil, ibuku mengatakan kepadaku, dia berkata bahwa wanita itu tidak menginginkan aku lagi, dia memiliki keluarga baru dan seorang putri baru. Aku tidak percaya sampai suatu hari, aku melihatnya menggendong Winny sambil tersenyum lembut. "
Tidak mau melihatnya terus menunjukkan ekspresi seperti itu, bibir Leonard Li mencium lehernya seolah-olah bergerak perlahan ke bawah. Setelah melihat ini, perhatian jauh Nikita Su ditarik kembali: "Leonard ..."
Memutar tubuhnya, menghadap dirinya, dia meletakkan tangan di pakaiannya, membuat dia menahan getaran "Apa yang kamu lakukan?"
Dengan api di matanya, Leonard Li berkata dengan suara serak, "Jangan bergerak, aku menginginkan kamu di sini."
Ini ... Pipi Nikita Su langsung memerah, dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, "Ini adalah balkon."
“Upaya baru,” kata Leonard Li, sudah mengangkat roknya.
Nikita Su ingin menangis tanpa air mata, lalu menarik tangannya: "Aku ada orang yang melihat."
Sudut bibir terangkat, Leonard Li dengan tenang menjawab: “Sudah tengah malam, tidak akan ada orang yang melihat.” Kata-kata terakhir belum terdengar, penjarahan baru telah dimulai. Malam yang gerah, tanpa sadar membuat mereka mabuk. Nada gemetar mengalir keluar secara tidak sengaja, menyebabkan bulan bersembunyi di balik awan.
Keesokan harinya, Nikita Su bangun perlahan. Merasa tulang-tulang tubuhnya hampir hancur, dia memandang pria di sebelahnya dengan tidak percaya: "Apakah kamu tidak bisa sedikit mengendalikan diri?"
Pertanyaannya membuat Leonard Li menjawab dengan sangat tenang: "Tidak bisa, sudah menahan terlalu lama."
Sudut mulutnya berkedut, Nikita Su perlahan bangkit, menyeret tubuhnya yang berat, dan perlahan berjalan menuju kamar mandi. Melihat bayangan indahnya, Leonard Li menunjukkan senyum di matanya.
Segera setelah itu, Leonard Li mengantar Nikita Su ke perusahaan. Ketika mobil mewah yang familiar diparkir di lantai bawah di Perusahaan Yitian, para pejalan kaki yang lewat pun satu persatu memandang. “Aku akan menjemputmu malam ini.” Leonard Li menyentuh kepalanya dan berkata dengan ringan.
Dia bukan tipe orang manja, dan berkata sambil tersenyum samar: "Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri."
Mendengar ini, Leonard Li menunduk dan mencium bibirnya: "Aku ingin bertemu denganmu lebih cepat."
Mendengarkan alasannya, Nikita Su pun tersenyum. Dia menerima alasan ini. “Baiklah, jangan terlambat,” kata Nikita Su sambil tersenyum.
Leonard Li menajwab ‘ya’, Nikita Su membuka pintu, melambaikan tangan padanya, dan berjalan cepat menuju perusahaan. Melirik jam, Leonard Li berkata dengan tenang: "Harus tiba lima menit kemudian."
Sebelum ujung suara terdengar, Supir Li menginjak pedal gas dengan keras, suara mobil pun berdecit, dengan cepat melaju ke seberang jalan. Saat ini, Supir Li merasa tidak berdaya, hanya karena ingin memulai hidup mengemudi setiap hari.
Sebelum Nikita Su memasuki gedung, dia disapa oleh seseorang. Dia pun berbalik, lalu memandang Aldo Ye dengan alis mengkerut bingung: "Aldo, kenapa kamu di sini?"
Sambil menariknya ke samping, Aldo Ye memberinya sebuah amplop: "Lihatlah beberapa foto ini."
Ia mengambilnya dengan bingung dan membuka amplopnya, saat melihat foto di dalamnya, wajah Nikita Su langsung memucat. Tokoh utama dalam foto-foto ini adalah dia, tetapi yang paling mengerikan adalah dia berbaring di tempat tidur tanpa pakaian.
"Di mana kamu mengambil gambar di foto-foto ini?" Aldo Ye bertanya, "Hari ini ada seseorang yang mengirimi aku foto-foto ini."
Nikita Su dengan hati-hati mengamati lingkungan sekitarnya. Ketika dia melihat sesuatu, jari-jarinya tidak bisa menahan kekuatannya: "Ini rumah nenekku, ini kamarku sendiri. Jadi, foto-foto ini seharusnya ..."
“Seharusnya Jeanie dan mereka yang mengambil gambar ini.” Aldo Ye mengikuti kata-katanya dan melanjutkan kata-katanya. Pantas saja ia merasa tak asing, ternyata ini rumah nenek, kamar mereka dulu.
Dengan wajah pucat, Nikita Su tidak menyangka karena terakhir kali mereka tidak berhasil, tetapi mereka melakukan persiapan dengan rencana yang kedua. “Orang yang mengirimi kamu foto-foto ini seharusnya adalah ibu.” Nikita Su berkata dengan serius, “Jika Jeanie yang mengirim foto ini, dia pasti akan mengeluarkan foto-foto ini pada saat itu. Dia tidak akan menunggu lama. "
Aldo Ye mengerutkan kening dan berkata sambil mencibir: "Aku tidak menyangka mereka benar-benar kejam kepadamu, Nikita, dia meminta aku untuk menemuinya sore ini. Jika aku tidak muncul, dia akan menerbitkan foto-foto ini dan menghancurkanmu. Jika memang benar Nyonya Su, aku mungkin sudah menebak tujuannya. "
“Memintamu untuk menikahi Jeanie? Haha… Benar saja, ini sangat berbeda dengan putrinya sendiri.” Nikita Su berkata sinis, “Aldo, kamu tidak perlu memaksakan diri demi diriku. Jika mereka ingin menerbitkannya, terbitkan saja. Lagipula, aku sudah dikenal begitu buruk, aku juga tidak peduli tentang ini. "
Wajar saja jika Aldo Ye tidak akan membiarkan hal ini terjadi, bagaimanapun juga Nikita Su adalah mantan istrinya, ia memiliki kewajiban untuk melindunginya. "Aku akan menemuinya, Nikita, apakah kamu ingin bersama?"
Nikita Su terdiam sejenak dan mengangguk: "Ya, baiklah. Aku ingin mencoba untuk terakhir kalinya dan melihat apakah dia ... bisa sedikit merasakan cinta antara ibu dan anak." Meskipun dia tahu bahwa harapan seperti itu memiliki kemungkinan yang sangat kecil.
Novel Terkait
Cinta Yang Berpaling
NajokurataWaiting For Love
SnowPerjalanan Selingkuh
LindaMy Lifetime
DevinaCinta Di Balik Awan
KellyGet Back To You
LexySi Menantu Dokter
Hendy ZhangBe Mine Lover Please×
- Bab 1 Gejolak Cinta Di Kamar Pernikahan
- Bab 2 Setidaknya Dia Tidak Membantu Orang Lain Untuk Melahirkan Anak
- Bab 3 Paman, Bisa Tidak Anggap Tidak Melihatku Disini?
- Bab 4 Dibawa Paman Pulang
- Bab 5 Istrinya Pasti Akan Sangat Sedih
- Bab 6 Menikah 3 Tahun Tapi Masih Belum Ada Kabar Hamil
- Bab 7 Paman Sakit, Sakit...
- Bab 8 Aku Ini Keponakanmu
- Bab 9 Melihatmu Hanya Akan Membuatnya Merasa Jijik
- Bab 10 Hari Ini, Kita Akan Melakukan Tugas Suami Istrinya Di Kamar Ini
- Bab 11 Tidak Boleh Masuk
- Bab 12 Kalau Tidak Mau Dia Datang, Tenanglah
- Bab 13 Benar-Benar Liar Dan Sangat Murahan
- Bab 14 Masih Mau Lagi?
- Bab 15 Menyakiti, Bukanlah Alasan Untuk Mencintai
- Bab 16 Cewek, Malam Ini Ada Janji?
- Bab 17 Kakak Ipar, Apakah Kamu Sedang Curi Pandang Melirik Kakak Kedua?
- Bab 18 Aku Lebih Suka Memanggilmu Kakak Ipar
- Bab 19 Mimpi Yang Hancur
- Bab 20 Keintiman Yang Luar Biasa
- Bab 21 Lain Kali, Jangan Memakai Terlalu Pendek
- Bab 22 Melihat Maksud Istriku
- Bab 23 Ingin Aku Membantumu Melepaskannya?
- Bab 24 Seranjang
- Bab 25 Menyukaimu
- Bab 26 Kencan Pertama
- Bab 27 Para Pria, Seberapa Tahan Lamanya Kalian?
- Bab 28 Setelah Tidur Bersama, Ingin Langsung Menyelinap Pergi?
- Bab 29 Jadi Kamu Bisa Menjadi Gangster Jika Sedang Mabuk?
- Bab 30 Senangi Aku
- Bab 31 Pernikahan Ini Harus Berakhir
- Bab 32 Telurmu Tidak Pecah Kan?
- Bab 33 Pertemuan Di Malam Hari
- Bab 34 Memangnya Aku Menunjukannya Dengan Sangat Jelas?
- Bab 35 Keindahan Di Depan Mata
- Bab 36 Kamu Lebih Enak
- Bab 37 Tinggal Dan Tenang Di Sisiku
- Bab 38 Tertangkap Sebagai Paparazzi
- Bab 39 Dadanya Terlalu Besar
- Bab 40 Aku Suapi
- Bab 41 Nona Su, Apakah Butuh Celana Panjang?
- Bab 42 Diusir Keluar
- Bab 43 Orangmu Adalah Milikku
- Bab 44 Datang Ke Hotel? Ada Perzinahan!
- Bab 45 Cinta Terlalu Melelahkan, Tidak Ingin Memilikinya Lagi
- Bab 46 Bilang Baik?
- Bab 47 Tidak Ingin Mencoba?
- Bab 48 Apa Mungkin Sudah Ada?
- Bab 49 Dia, Tidak Tahan Kesepian
- Bab 50 Konflik Antara Ayah Dan Anak
- Bab 51 Ambil Inisiatif
- Bab 52 Jebakan Wanita Cantik
- Bab 53 Berdirinya Tidak Stabil?
- Bab 54 Situasi Mendadak, Terluka
- Bab 55 Kebijakan Mollifikasi
- Bab 56 Adakah Memikirkan Aku?
- Bab 57 Penemanan Manis
- Bab 58 Nikita, Tunggu Aku
- Bab 59 Memperlakukan Sebagai Keponakan, Tidak Baikkah?
- Bab 60 Aku Hamil
- Bab 61 Nikita Su, Aku Mencintaimu
- Bab 62 Berbagi Ranjang Yang Sama
- Bab 63 Mendapatkan Akta Nikah
- Bab 64 Menikahlah Denganku
- Bab 65 Menaruh Obat, Dan Masuk Perangkap
- Bab 66 Kebenaran Malam Itu
- Bab 67 Pengakuan Ketika Mabuk
- Bab 68 Dua Tamparan, Menghapus Rindu
- Bab 69 Bajingan Dan Pelacur, Pasangan Serasi
- Bab 70 Aku Hanya Khawatir Kamu Mundur
- Bab 71 Masalah Diluar Dugaan
- Bab 72 Demonstrasi Musuh
- Bab 73 Pernah Membenci Pria Itu?
- Bab 74 Mengingatkan Dengan Pergerakan Nyata
- Bab 75 Leonard Li, Aku Ingin Menciummu
- Bab 76 Persyaratan Yang Murah Hati
- Bab 77 Perceraian Tidak Gampang
- Bab 78 Bos, Bantu Aku Cari Dokter
- Bab 79 Istriku
- Bab 80 Saling Bertemu, Lebih Baik Dari Tidak Bertemu
- Bab 81 Mencintainya? Kamu Tidak Tahu Malu!
- Bab 82 Apakah Ada Keinginan Untuk Berhubungan Lebih Dekat Dengannya?
- Bab 83 Di Mana Itu Mulai Maka Akhirinya Di Sana Juga
- Bab 84 Bisa Jangan
- Bab 85 Saat Kamu Menyentuhku
- Bab 86 Sayangnya, Aku Tidak Tertarik
- Bab 87 Lalu, Apakah Kamu Menginginkan Aku?
- Bab 88 Di Hotel Menangkap Perselingkuhan
- Bab 89 Nama belakangmu Dingin, Akan Membuatmu Hangat
- Bab 90 Kenapa Aku Harus Menggambar Kamu??
- Bab 91 Dimurahkan
- Bab 92 Foto-foto Porno
- Bab 93 Nikita Su, Kamu Tidak Bisa Menggerakkan!
- Bab 94 Tidak Boleh Memberitahu Dia
- Bab 95 Semua Dikhianati? Tidak Keberatan
- Bab 96 Energi Buruk Berarti Cacat
- Bab 97 Kamu Ingin Aku Lebih Membenci Kamu?
- Bab 98 Tidak Ada Cara Untuk Mencintainya Lagi
- Bab 99 Ingin Melompat? Aku Menemanimu
- Bab 100 Tahu Mengganggu, Masih Tidak Keluar?
- Bab 101 Dibandingkan Dengan Cinta, Lebih Takut Kehilangan
- Bab 102 Tidak Boleh Memakai Pakaian Renang
- Bab 103 Membiarkan Kamu Merawat, Bukannya Bagus Juga?
- Bab 104 Dia Tidak Dapat Membayarnya, Aku Yang Membayar
- Bab 105 Selera Unik
- Bab 106 Lebih Lama Dari Yang Dia Pikirkan
- Bab 107 Gadis Kecil Yang Misterius
- Bab 108 Horor Tengah Malam
- Bab 109 Dihatimu, Mereka Lebih Penting Dariku?
- Bab 110 Hari Ini Nikita Punyamu
- Bab 111 Kamu Boleh Kembali Padanya
- Bab 112 Paling-paling, Hanya Menghangatkan Tempat Tidur
- Bab 113 Aku Akan Tidur Denganmu
- Bab 114 Sepertinya, Kamu Disambut Dengan Sangat Baik
- Bab 115 Kamu Mendorongku, Kan?
- Bab 116 Kita Putus
- Bab 117 Hanya Bisa Memilih Satu Orang, Siapa Yang Kamu PIlih?
- Bab 118 Kamu Benar-benar Bersusah Payah
- Bab 119 Aku Lebih Memahami Dirimu
- Bab 120 Yang DIsebut Tidak Tahu Malu
- Bab 121 Kamu Suka
- Bab 122 Melayani Wanita Sendiri, Itu Tidak Memalukan
- Bab 123 Aku Berani Menggoda Kamu, Terlebih Lagi Ingin Menghidupi Kamu
- Bab 124 Aku Ingin Melindungimu Satu Kali
- Bab 125 Aku Leonard tidak Memohon Kepada Orang, Sekarang Memohon Kepadamu
- Bab 126 Tapi Lebih Takut Sakit
- Bab 127 Menahan Diri Dari Napsu
- Bab 128 Ini Hasil Yang Kamu Inginkan, Bukan?
- Bab 129 Kelihatannya Aku Tidak Layak
- Bab 130 Nona Su, Pengecualian Dari CEO
- Bab 131 Keterampilan Merayu Meningkat
- Bab 132 Dipenjara
- Bab 133 Mencari, Dimana Dia?
- Bab 134 Anak Mati Lemas?
- Bab 135 Tidak Perlu Persetujuannya
- Bab 136 Pesta Hongmen
- Bab 137 Merancang Jebakan
- Bab 138 Pergi, Pergi!
- Bab 139 Dia Mendesak Aku Menuju Jalan Kematian
- Bab 140 Kamu Mencintainya, Bukan?
- Bab 141 Nikita, Aku Menikmati Inisiatif Kamu
- Bab 142 Beribadah Ke Desa
- Bab 143 Penyesalan
- Bab 144 Ketahuan Curang
- Bab 145 Jangan Sentuh Aku, Kotor
- Bab 146 Ada Rumor Apa Di Arena?
- Bab 147 Calvin Fu, Selera Kamu Begitu Berat?
- Bab 148 Nikita, Maukah Kamu Menikah Denganku?
- Bab 149 Dimataku, Kamu Bahkan Bukan Kentut
- Bab 150 Khawatir Tentang Konsekuensi Dari Mengingkari Janji
- Bab 151 Natasha, Maaf
- Bab 152 Kebenaran Yang Terjadi Di Masa Lalu
- Bab 153 Apakah Hewan Peliharaan Kecil, Bisa Menghangatkan Tempat Tidur?
- Bab 154 Sedikit Pelajaran
- Bab 155 Menikah, Atau Tidak Menikah?
- Bab 156 Siapa Yang Lebih Penting, John Fu Atau Aku?
- Bab 157 Tukang Selingkuh Ini, Melakukan Dengan Baik!
- Bab 158 Tujuan Winny Li
- Bab 159 Perangkap, Kepalsuan
- Bab 160 Aku Percaya Padanya, Tanpa Syarat
- Bab 161 Anak Ini Mau Dipertahankan Atau Tidak?
- Bab 162 Mengetahui Sarang Harimau, Lompat
- Bab 163 Apakah Semakin Beradaptasi, atau Tidak Menyukainya?
- Bab 164 Tidak Akan Keberatan Dengan Sedikit Cacat Ini
- Bab 165 Akhir Yang Menyedihkan
- Bab 166 Semua Ketidakadilan Itu Terjadi, Demi Bertemu Denganmu
- Bab 167 Impotensi, Tidak Akan Begitu Cepat
- Bab 168 Leonard Li, Kamu Adalah Pria Yang Hangat
- Bab 169 Bra Tidak Bisa Robek.
- Bab 170 Ternyata Selalu Tahu
- Bab 171 Jenis Rasa Sakit Lain, Lebih Tidak Nyaman
- Bab 172 Leonard Li, Aku Ingin Seorang Bayi
- Bab 173 Kebenaran Tentang Nikita
- Bab 174 Bahkan Tidak Memiliki Kemampuan Untuk Menipu Diri Sendiri
- Bab 175 Kamu Nikita Su, Dan Aku Leonard Li Yang Akan Mengambil Keputusan
- Bab 176 Aku Merindukanmu
- Bab 177 Paman, Bisahkan Kamu Tidak Begitu Galak?
- Bab 178 Apakah Sudah Cukup?
- Bab 179 Beritahu Nenek Zhang
- Bab 180 Aku Tidak Rela Kamu Mati, Lebih Baik Aku Saja Yang Mati
- Bab 181 Seperti Orang Gila, Kasihan dan Penuh Kebencian
- Bab 182 Pimpin Ular Keluar Dari Lubang
- Bab 183 Aku Akan Merawatmu, Seumur Hidup
- Bab 184 Dialog Yang Membuat Detak Jantung Cepat Dan Muka Memerah
- Bab 185 Sekarang, Sudah Ada Rasakan?
- Bab 186 Secara Resmi Menyerahkannya Kepadamu, Nyonya Li
- Bab 187 Jangan Lupa, Jangan Lupa!
- Bab 188 Keuntungan Pengantin Baru
- Bab 189 Tidak Bisakah Kamu Bersikap Lembut Sedikit?
- Bab 190 Tidak Apa-apa, Hanya Saja Sedikit Merindukanmu
- Bab 191 Batas Kesabaranmu... Adalah Alvina Mu
- Bab 192 Apakah Kamu Berselingkuh Terang-terangan?
- Bab 193 Pria Yang Cemburu
- Bab 194 Aku Punya Hak Untuk Menolak?
- Bab 195 Nikita Adalah Bibimu, Perhatikan
- Bab 196 Jika Aku Tidak Memiliki Muka Tebal, Kamu Mungkin Jadi Milik Orang Lain
- Bab 197 Selamatkan Aldo, Ya?
- Bab 198 Pihak Ketiga Yang Menghancurkan Kamu Dan Aldo
- Bab 199 Kamu Bahkan Tidak Memperdulikan Nyawa Sendiri Untuknya!
- Bab 200 Ingin Menyentuh?
- Bab 201 Istriku Hamil
- Bab 202 Aku Ingin Tidur Denganmu (Penerus Mahkota)
- Bab 203 Apakah Kamu Shio Monyet, Mengapa Kamu Begitu Cemas?
- Bab 204 Upacara Pertemuan, Krisis
- Bab 205 Nikita Terbuat Dari Air, Kamu Terbuat Dari Semen
- Bab 206 Aku Tinggal Bersama Dengan Kakak Ipar
- Bab 207 Apakah Ada Hubungan Fisik?
- Bab 208 Mimpi Buruk Di Tengah Malam
- Bab 209 Diantara Aku Dan Dia Siapa Yang Lebih Penting ?
- Bab 210 Istriku, Buatkan Aku Semangkuk Mie
- Bab 211 Mengerti Kebenaran
- Bab 212 Kamu Adalah Wanitaku, Aku Lebih Peduli Kamu
- Bab 213 Sekarang, Aku Benar-Benar Percaya
- Bab 214 Alvina Mu, Jangan Melawan Kesabaranku
- Bab 215 Tiba-tiba Berubah
- Bab 216 Dimatamu, Tidak Bisa Menolelirnya?
- Bab 217 Jawaban Terakhir
- Bab 218 Jika Kamu Tidak Berani Menginginkannya, Selanjutnya Tidak Akan Membiarkanmu Menyentuh Aku
- Bab 219 Kamu Juga Berani Merendam Pria Aku?
- Bab 220 Hukuman Nakal
- Bab 221 Bunga Halaman Belakang
- Bab 222 Dimana Dia berada, Disitulah Rumahnya
- Bab 223 Apa Rutin?
- Bab 224 Anak Yang Membutuhkan Penjagaanku
- Bab 225 Kenapa Kamu Tidak Bisa?
- Bab 226 Aldo, Jangan Main-main Denganku
- Bab 227 Jika Harus Memilih Salah Satu, Akan Memilih Kamu
- Bab 228 Cepat Antar Aku Ke Rumah Sakit!
- Bab 229 Kalian Berdua Pernah Punya Hubungan?
- Bab 230 Terluka, Akhirnya Datang
- Bab 231 Jangan Pergi, Aku Ingin Kamu Menemaniku
- Bab 232 Kamu Hanya Alvina Mu, Tanggung Jawab Yang Harus Aku Tanggung
- Bab 233 Jauh-Jauh Melihat Kebahagiaanmu
- Bab 234 Aku Dan Alvina Mu, Hanya Memilih Satu, Pilih Siapa?
- Bab 235 Harus Pergi (Penambahan Ulang Tahun)
- Bab 236 Memasukkan Obat Sendiri
- Bab 237 Aku Mohon, Meninggalkan Aku, Oke? Aku Tidak Ingin Mencintai Lagi....
- Bab 238 Alvina Mu, Kamu Masih Tidak Pantas
- Bab 239 Serangan Balik Leonard Li
- Bab 240 Bisakah Membiarkan Aku Memegang Perutmu?