Be Mine Lover Please - Bab 18 Aku Lebih Suka Memanggilmu Kakak Ipar

Suara yang begitu jahil itu membuat Nikita Su sedikit panik dan melambaikan kedua tangannya menjelaskan, tapi malah terlihat sedang menutupi rasa: “Tidak, mana ada...”

Melihat wajahnya yang memerah, Billy Song terkekeh berkata: “Kakak ipar lihatlah, wajahmu merah begitu, masih bilang tidak.”

Detak jantung Nikita Su berdegup kencang, rasanya ingin cepat lari dari sana, tapi teringat dengan ancaman Leonard Li, dia seketika tidak tahu harus bagaimana. “Dek, kamu kalah ya.” Leonard Li dengan suara dingin mengingatkan.

Mendengar itu, tatapan Billy Song jatuh pada meja mahjong, seketika dengan wajah memelas melihat Leonard Li: “Kakak kedua, kamu memangnya tidak bisa ya tidak sekejam ini?”

Leonard Li menanggapinya: “Tidak bisa.”

Billy Song dengan wajah memelas melihat Nikita Su, berkata: “Kakak ipar, lihatlah, kakak kedua paling suka dan cuma tahu membullyku”

Mendengar panggilan kakak ipar itu terus, membuat Nikita Su merasa begitu canggung, dia kemudian menjawab: “Namaku Nikita Su, kamu bisa memanggil namaku saja.”

Mata Billy Song mengerjap, dengan senyum jahil berkata: “Tapi aku lebih suka memanggilmu kakak ipar.”

Nikita Su terdiam dia tiba-tiba tidak ingin terus berada disitu, dia takut memancing kesalah-pahaman: “Itu, aku masih ada urusan lain...”

“Kakak ipar, urusanmu bukannya menemani kakak kedua ya.” Billy Song masih terus menggodanya.

Wajah Nikita Su yang biasa memerah berusaha menjelaskan: “Bukan, aku dan rekan kerjaku datang kesini merayakan pesta...”

“Kakak ipar dan kakak kedua sungguh so sweet sekali ya, setiap waktu selalu ingin dekat dan bersama.” Ujar Billy Song dengan memandang keduanya.

Nikita Su menutup mukanya, dia mau tak mau harus mengakui imajinasi luar biasa milik Billy Song, dia baru mau mengatakan sesuatu, tiba-tiba mendengar suara Leonard Li dengan tenang berkata: “Sini, duduk disini.”

Nikita Su terlihat ragu, diam di tempat, mimik Leonard Li masih seperti tadi. Dan ketika dia kembali meliriknya, Nikita Su langsung bisa mengerti maksudnya dan dengan patuh maju menghampirinya duduk di sebelahnya. Saat ini dia sebaiknya mendengarkan semua katanya saja.

Dengan suara rendah dan pelan, Nikita Su berkata: “Paman, aku sudah boleh pergi belum?”

Tatapannya jatuh pada mahjong yang ada di atas meja, tak lama mendengar Leonard Li menjawab: “Tidak boleh.”

Di dahinya terlihat muncul beberapa garis hitam, dan Nikita Su masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya hanya bisa menghela nafas pelan. Orang seperti Leonard Li bukanlah master yang mudah digoyahkan pikirannya. Demi menghabiskan waktu dan menepis kebosanan, Nikita Su akhirnya mengarahkan pandangannya ke medan pertempuran meja mahjong tempat mereka para lelaki itu bertarung.

Skill melempar kartu Leonard Li sangat bagus, bahkan dengan sekumpulan kartu jelek, dia bisa hidup kembali dan menang. Sebelum membuka kartunya, dia bahkan sudah tahu kartunya apa. Otaknya berputar dengan cepat, sebelum Nikita Su bereaksi, dia malah sudah mengambil tindakan.

Tanpa disadari, Nikita Su mulai memandangi jari-jarinya yang kurus. Tangannya kurus dan begitu rapi. Mendengarkan bunyi bang kartu yang dikeluarkan, Nikita Su seketika tertarik dengan mahjong, bahkan menontonnya dengan penuh semangat.

Hpnya tiba-tiba bergetar, Nikita Su mengeluarkan hpnya ternyata telepon dari Melisa. Ketika memikirkan kalau proyek vila Taman Mutiara akan bisa didapatkannya, Nikita Su langsung menutup teleponnya dan mengiriminya pesan yang berisi pelajaran.

Leonard Li melihat jam, tidak terlena pada permainannya. Berdiri, dengan datar berkata: “Aku antar Nikita pulang dulu.” Setelah mengatakan itu, Leonard Li berbalik bada. Melihat uluran tangannya, Nikita Su dengan cepat menghindarinya, berpura-pura tenang maju berjalan ke depan duluan.

Melihat tangan yang kosong, alisnya tertaut, tapi hanya sesat kemudian maju menyusulnya. Melihat kepergiaan mereka, David Hu tersenyum kemudian berkata: “Leonard akhirnya jatuh cinta juga.”

Teringat akan tatapan Leonard Li pada Nikita Su tadi, Calvin Fu dengan setuju menjawab: “Iya, tapi perasaan Nikita pada Leonard belum tentu sama.”

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu