Baby, You are so cute - Bab 264
Dia menatap Joanne dan juga menatap ke arah lorong yang gelap dan panjang itu.
Ekspresi wajah Elisia terlihat pucat, dia lalu berkata dengan suara dingin: "Apa yang kamu lakukan pada pamanku? Wanita brengsek...."
Setelah menyadarkan diri, Joanne merasa begitu bersalah atas semua kelakuannya tadi. Saat ini, dia tidak tahu harus berkata apa setelah menatap wajah wanita yang sombong itu.
Dia merasa begitu kacau dan air matanya kembali mengalir. Dia mendorong Elisia dan berkata: "Aku memerkosanya tadi, kenapa?! Ini semua adalah hutangnya padaku! Kalau kamu merasa tidak puas, kamu boleh pergi tidur bersamanya sekarang juga. Aku rasa dia tidak akan bisa ereksi dalam waktu yang singkat!"
"Kamu....."
Elisia terdiam setelah mendengar perkataan ini. Dia lalu memikirkan bagaimana cara untuk melawan Joanne.....
Joanne mengerutkan keningnya dan kembali berlari sambil memegang perutnya yang terasa sakit itu.
Elisia melirik ke arah Joanne dan seketika ia menyadari sebuah bayangan di dekatnya. Dia mengeluarkan ponselnya dan segera pergi mengejar Joanne sambil memotret beberapa foto bayangan tubuh Joanne ketika berlari hingga masuk ke dalam lift.
Ketika pintu lift itu tertutup, Joanne pun menghela nafas dan tidak menyadari hal itu.
Elisia berjalan kembali ke arah ruang ganti sambil melihat kembali puluhan foto yang ia potret tadi. Hanya terlihat pakaian wanita itu sangatlah berantakan.
Elisia lalu mengirimkan foto-foto tersebut melalui email dan setelah terkirim, dirinya pun menyimpan ponselnya.
Dia berdiri diam di tempat itu sambil mengedipkan matanya dan tersenyum dingin.
..........
Joanne lalu kembali ke rumahnya menggunakan mobil perusahaan.
Hari ini, dia tidak bekerja di jam sore.
Ketika menginjak gas pada mobil tersebut, dia pun sadar kalau dia tidak memakai alas kaki.....
Cuaca di sore hari juga begitu mendung dan Joanne memberhentikan mobilnya dengan sempurna. Rok yang ia kenakan cukup panjang, sehingga tidak ada orang yang sadar kalau dirinya tidak memakai alas kaki.
Dia menatap ke arah langit yang mendung, mungkin saja akan hujan karena terlihat begitu banyak awan gelap.
Cuaca saat ini seperti suasana hatinya yang begitu kacau.
Setelah berjalan beberapa saat di depan rumahnya, dia pun merasakan sakit pada kakinya. Joanne pun memilih untuk naik ke lantai atas. Ketika tiba di depan pintu rumahnya, dia menundukkan kepalanya, mengangkat tangannya, lalu meletakkannya kembali, mengangkat tangannya dan meletakkannya lagi, matanya berkabut dan akhirnya ia menggigit bibirnya, lalu mengetuk pintu.
Terdengar suara gesekan kursi dari dalam rumah dan pintu itu pun terbuka.
"Mami!"
"Mami!"
Joanne tidak berani menatap kedua anaknya itu. Dia pura-pura bersikap tenang dan masuk ke dalam rumah.
"Mami, kenapa kamu pulang begitu cepat hari ini?"
Ice cream mengikuti Joanne dari belakang. Dirinya lalu pergi ke meja makan dan menuangkan segelas air untuk ibunya.
Little ice cream pun berkomat-kamit mengikuti perkataan Ice cream 'Mami pulang begitu cepat!' Setelah itu, dia pun berusaha meraih sendal yang ada di dalam lemari sepatu untuk maminya.
Sendal itu sangatlah besar bagi Litte Ice Cream, dia harus menggunakan kedua tangannya yang kecil itu untuk meraih sendal tersebut. Dia lalu berjalan ke arah sofa dengan sangat senang: "Mami, gantilah sepatumu menjadi sendal ini... Wah, kenapa mami tidak memakai sepatu?"
Setelah Little ice cream mengatakan itu, Ice cream pun datang berkata.
Joanne tidak sempat menyembunyikan kakinya dan kakinya langsung diraih oleh putra sulungnya itu.
"Mami, dimana sepatumu? Ada apa denganmu?"
Setelah mendengar ini, Joanne tidak bisa mengendalikan perasaannya. Dia lalu menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya dan mulai meneteskan air mata.
"Mami?!"
"Mami?!"
Kedua anaknya itu pun mulai merasa panik dan memanjat naik ke atas tubuhnya.
Joanne menyingkirkan kedua anaknya dan dia tetap saja tidak berani menatap mata mereka yang indah itu.
Saat ini, dia mungkin akan menjadi buronan karena kasus pemerkosaan. Dia tidak tahu bagaimana cara menghadapi kedua anaknya itu....
Anaknya masih kecil, bahkan Ice Cream juga ikut menangis karena dia tidak tahu apa yang sedang ditangisi oleh ibunya.
Saat ini, ruang tamu itu terasa begitu kacau. Mereka bertiga menangis dengan keras ditambah lagi suara dari televisi yang sedang menayangkan berita sore hari.
Joanne menangis keras dan dia mulai menegakkan kepalanya setelah mendengar suara berita di televisi itu.
Dia lalu melihat judul berita di dalam tayangan televisi itu dan adegan di dalam pun ikut berganti.
"Berita terkini, telah terjadi sebuah hal darurat di Lapangan Golf South Lake. Ini merupakan detail beritanya: halo para penonton, aku adalah reporter xx dan aku berasal dari perusahaan xx. Di belakangku adalah bangunan yang merupakan ruang ganti di Lapangan Golf South Lake ini. Pada lantai dua bangunan ini, telah terjadi sebuah insiden. Ketika pihak darurat tiba, pria yang ada di dalam ruang ganti itu langsung diantar ke rumah sakit. Saat ini, penyebab terjadinya insiden ini belum selesai diselidiki. Namun, dapat diketahui kalau pria yang terluka itu memiliki identitas yang terkenal...."
Joanne.... Melototkan matanya dan nafasnya kembali tergesa-gesa.....
"Mami....?"
Ekspresi Joanne terlihat begitu pucat, dia lalu menatap ke arah Ice cream yang sedang memberikan ponsel kepadanya, "Mami, ponsel ini berdering."
Joanne merasa tatapannya begitu kacau, dia tidak bisa melihat dengan jelas. Dia lalu mengangkat panggilan tersebut, namun ia tidak bisa berkata apapun karena tenggorokkannya begitu kering.
Terdengar suara dari dalam ponsel, "Joanne, ini aku, Kak Wilson."
Joanne: "............"
"Joanne, Charlie.... masuk rumah sakit. Tunggu sebentar, aku akan diselidiki pihak kepolisian."
Joanne: "............"
Dia tidak tahu bagaimana cara menutup panggilan itu, ponsel yang ada ditangannya itu pun perlahan jatuh ke lantai.
Kondisinya saat ini membuat kedua bakpau kecil itu merasa takut.
Little Ice Cream tidak berani berbicara, dia bersembunyi di belakang maminya yang bersikap dingin itu dan menatap maminya dengan tatapan yang penuh ketakutan.
Ice Cream turun dari atas sofa untuk mengambil ponsel itu. Saat ini, dia juga merasa begitu ketakutan: "Mami..."
Joanne menatap putranya dan kembali menangis keras. Ia bahkan menangis hingga sekujur tubuhnya bergetar.
"Mami.... huhu, Ada apa denganmu mami?"
"Ice Cream... Mami membuat hal jahat, huhu.... Maaf! Anak-anakku, mami melakukan hal yang begitu jahat dan menindas seseorang hingga dirinya masuk ke rumah sakit. Bagaimana ini? huhu.... Bagaimana ini! Mami akan dipenjara, nama baik mami akan hancur. Hal ini juga sudah masuk ke berita dan juga diketahui oleh pihak kepolisian. Mami tidak ingin hidup lagi..... Anak-anakku.... Mami bersalah pada kalian. Mami... Mami memerkosa orang lain! Huhu....."
Kedua anaknya itu tidak begitu mengerti apa yang dibicarakan maminya itu. Namun mereka tahu kalau ada masalah besar telah terjadi.
......
Di sisi lain.
Mobil ambulans yang sedang berlaju dari lapangan golf ke rumah sakit di pusat kota.
Boris yang mengendarai mobil tersebut dan Roy duduk di sisinya.
Di bagian belakang mobil.....
Wilson menatap ponselnya dan juga suara tangisan yang ia dengar dari dalam ponsel tadi.
Pria itu menarik celananya sendiri lalu menaikkan kakinya dan menendang tandu ambulans yang terletak di bagian tengah mobil itu dengan kuat!
"Charlie, apakah kamu masih tahu malu?!"
Teriak Wilson dengan wajah yang murung dan membuat salah satuk dokter terkejut melihat ini.
Charlie yang sedang berbaring di atas tandu itu pun mengerutkan keningnya, "Bukan kamu yang menelepon?"
Wilson seketika terbengong....
Dia tidak lagi mampu bersikap tenang saat ini......
Novel Terkait
Awesome Husband
EdisonMy Charming Wife
Diana AndrikaSee You Next Time
Cherry BlossomMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeDoctor Stranger
Kevin WongLoving The Pain
AmardaPerjalanan Selingkuh
LindaBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275