Baby, You are so cute - Bab 128
"Tuan Muda Kecil, jangan menangis lagi, jika kamu menangis bibi juga akan ikut menangis......"
Pria yang berdiri di luar kamar pasien, terdiam seperti es, dia mengambil langkah ke depan dan melihat ke dalam melalui kaca yang terletak di tengah pintu.
Anak ini berusia 7 tahun, tetapi terlihat seperti anak yang berusia 5 tahun, yang berdiri di depan pintu dengan tangan kecilnya memegang kaki ranjang rumah sakit, dia terus menatap pintu sambil mengenakan mahkota selamat ulang tahun di kepalanya dan selang di hidung kecilnya, dia sedang menangis, tetapi dia tidak menangis dengan keras, karena napasnya sangat lemah.
"Bibi, ayah dan ibu tidak akan datang hari ini, karena matahari sudah akan terbenam, betul bukan?"
"Tuan Muda Kecil......."
“Aku sangat lelah.” tubuh kecil itu berangsur-angsur menjadi tidak stabil dan mengusap matanya. “Kenapa permintaanku tidak bisa terpenuhi? Aku hanya ingin ayah dan ibu datang menemaniku sebentar, sebentar saja, sebelum aku tidur panjang."
"Tuan Muda Kecil, ucapan konyol macam apa ini!"
"Bibi, aku mendengar apa kata paman dokter, jadi aku ingin bertemu dengan ibu, karena aku mungkin tidak akan bisa melihatnya lagi di masa mendatang....aku tidak akan bisa melihatnya lagi....huhuhu....."
Charlie Shen mendengar suara tangisan yang pecah dan membuang mukanya.
Jones Zhang sedang menunggu dengan tenang dan terdengar suara dingin pria itu: "Pergi ke unit gawat darurat dan suruh dia datang."
.......
Joanne Gu sengaja menelepon paman pada siang hari untuk mengetahui pada jam berapa dia sudah tidak sibuk di perusahaan, jadi dia bisa mengatur waktunya.
Tetapi dia tidak menjawab panggilannya, mungkin dia sedang sibuk.
Pada pukul 3 sore, Joanne Gu tidak bisa duduk diam lagi.
Dia menyembunyikan hadiah di dalam tasnya dan berjalan turun, dia sudah bekerja sama dengan Emily sebelumnya.
Jadi setelah Kak Wang menelepon Emily untuk mengkonfirmasi, dia membiarkannya pergi.
Joanne Gu meminta sopir untuk mengantarnya ke sekitar daerah tempat tinggal Emily, begitu sopirnya pergi, Joanne Gu segera pergi ke Rumah Sakit Central.
Camilla Lu tidak pingsan dalam waktu yang lama, dia terbangun dengan wajah yang lesu.
Dia sengaja tidak makan sarapan sebelum pergi menunggu di depan CSC Groups pada pagi hari ini, dia sangat mengetahui kondisi fisiknya, dia pasti akan jatuh pingsan karena gula darahnya rendah.
Dia bertanya kepada dokter ruang gawat darurat, apakah yang membawanya ke sini adalah pria yang sangat tampan dan tinggi?
Dokter wanita itu mengangguk, "Dia menggendongmu ke sini, lalu pergi setelah menurunkanmu."
Camilla Lu menundukkan kepalanya, seolah-olah dia bisa merasakan lengan kuat di sekitar punggung dan betisnya, dia selalu tidur dengannya sejak dia lahir dan dia diusir dari tempat tidur ketika dia sudah masuk sekolah menengah.
Melihat uang yang terletak di sampingnya, ingatannya yang beterbangan berangsur-angsur pulih, apakah dia yang meninggalkannya?
Tatapan matanya melembut, dia baru saja ingin berdiri sebelum pintu kamar pasien diketuk dan pengetuk membuka pintu dari luar tanpa menunggu dia menjawab.
Camilla Lu mendongak, "Sekretaris Jones Zhang?"
"Nona Lu, CEO Shen menyuruh Anda untuk pergi ke sana."
Camilla Lu terkejut, "Apa?"
Ucapan ini membuat tatapan terkejut keluar dari mata aprikot yang suram.
"Baik! Baik.......Sekretaris Jones Zhang, harap tunggu sebentar, aku akan segera keluar, segera!"
Jones Zhang tidak melihat wajah wanita yang sangat gembira sampai menangis di dalam kamar pasien.
Jones Zhang sangat menyukai Nyonya di dalam hatinya, jika Nona Lu ini memiliki hubungan dengan bosnya, Jones Zhang akan sangat marah padanya!
Meskipun dia juga tahu bahwa CEO Shen sangat acuh tak acuh terhadap masalah ini, tetapi tidak ada cara lain, CEO Shen telah berjanji kepada orang yang baru saja pingsan itu, betapapun dia membencinya, dia tidak bisa juga membenci anak itu, dia tidak bisa mengabaikan Roy.
Dan emosi, paling mempengaruhi tubuh orang yang sakit parah.
Tadi Tuan Muda Roy menangis dengan sangat sedih, Jones Zhang yang merupakan orang luar saja merasakan hatinya sangat sakit ketika mendengarnya berbicara seperti itu, apalagi CEO Shen.
Camilla Lu menemukan sepatu hak tingginya yang terlepas dan mengikuti Jones Zhang ke kamar pasien VIP.
Dalam perjalanan, ponsel Camilla Lu bergetar, dia memeriksanya sambil berjalan, ada sebuah pesan teks yang masuk:【Nona Lu, gadis yang kamu minta untuk kuikuti sedang dalam perjalanan ke rumah sakit, Rumah Sakit Central.】
Camilla Lu menghapus pesan teks itu dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam tasnya, dia terus berjalan tanpa mengubah ekspresinya.
Ketika lift mencapai lantai 3, Camilla Lu dengan penuh semangat berjalan keluar begitu pintu terbuka, sekilas, dia melihat sebuah sosok berwarna hitam yang terlihat tinggi dan dingin di luar pintu kamar pasien.
Dia berdiri tegak dengan punggungnya menghadap ke kamar pasien, dengan 1 tangan di dalam saku celananya, jasnya terletak di lengannya dan tangan lain yang tergantung di sisinya sedang bermain dengan sebatang rokok.
Air mata Camilla Lu mengalir, dia berkata dengan penuh lemah lembut: "Charlie, terima kasih."
Tidak ada tanggapan.
Camilla Lu sudah tidak sempat memedulikannya lagi, tangannya yang gemetar mendorong pintu kamar pasien, air matanya mengalir dengan deras: "Sayangku, ibu sudah datang, Roy....."
"Ibu?" suara kecil itu bertanya dengan samar dan tidak percaya.
"Ini ibu, sayangku....." Camilla Lu menangis dan berlutut di lantai di depan Roy, "Sini ibu peluk, ibu sangat merindukanmu, kamu sampai sekurus ini, Roy sampai sekurus ini......"
".....benar-benar Ibu! Ibu, Roy sangat merindukanmu, kenapa tidak datang menemui Roy, huhuhu......."
"Maaf, sayang, maaf......"
Di dalam kamar penuh dengan suara tangisan, bahkan bibi perawat juga sampai meneteskan air matanya, dia menatap dengan penuh kasih pada anak yang sedang dipeluk oleh ibunya.
Di luar pintu, Jones Zhang melihat situasi di dalam kamar, kemudian melihat pria yang selalu membelakangi kamar pasien, dia tidak bisa merasakan apakah dia sedang bernapas atau tidak, bulu matanya yang panjang menggantung dan tidak bergerak, dia diam seperti patung....
Ketika suara tangisan di dalam berubah menjadi suara tawa dan ada suara bermain mainan dan suara membuka hadiah, Charlie Shen membuang rokok yang telah rusak di antara jari-jarinya dan berjalan menuju lift.
Pintu kamar pasien terbuka.
Wanita itu habis menangis tetapi wajahnya masih terlihat cantik, matanya juga terlihat sangat indah, dia tersenyum pahit saat ini dan berkata dengan sedikit takut-takut: "Charlie, bisakah kamu tidak pergi?"
Charlie Shen menatap lift, dia sedang menunggu pintu lift untuk terbuka.
Camilla Lu membawa Roy keluar.
Roy memandang pria yang sangat tinggi dengan tatapan malu-malu, tangan kecilnya membenarkan selang di hidungnya dan napasnya menjadi lebih lancar, dengan tatapan dukungan dari ibunya, dia berjalan dengan sangat lambat, tetapi juga sangat cemas, tangan kecil itu sedikit meraih celana panjang bertekstur dingin pria itu, dia mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan tatapan yang gelisah, "Ayah, bisakah aku mengambil sedikit waktumu?"
"Ayah, Roy ingin....."
Pintu lift terbuka dan kaki panjang pria itu bergerak dengan cepat.
Roy sangat ketakutan hingga tangannya membeku di udara, dia bahkan sampai berteriak, "Bisakah ayah dan ibu menemani Roy meniup lilin di atas kue?"
Seolah-olah takut dia tidak akan setuju, dia buru-buru berkata, "Hanya beberapa menit saja, huhuhu.....beberapa menit saja, Roy tidak bisa makan kue, tetapi bolehkah Roy membuat permintaan? Bolehkah ayah... "
Suara kecil itu teredam dengan suara tangisnya.
Charlie Shen menoleh, dia menurunkan pandangannya dan menatap sosok kurus yang baru saja mencapai lututnya, penyakitnya telah membuat dia tidak tumbuh secara normal seperti anak-anak lainnya, wajahnya tidak sebesar telapak tangan dan tidak ada daging, hal ini membuat tatapan matanya menjadi lebih gelap, tangan kecil itu ingin memegangi tangannya yang tergantung di sisinya, tetapi dia tidak berani, dia sedikit mengulurkan tangannya, tetapi kemudian menariknya kembali, dia menengadahkan kepalanya untuk melihatnya sambil menangis.
Charlie Shen kembali mengalihkan pandangannya ke pintu lift dan menutup matanya.
Camilla Lu telah kembali ke kamar pasien pada saat ini, dia membawa kue dan berkata dengan hati-hati, "Charlie, Roy sudah berkata seperti ini, berikan dia sebuah ingatan yang indah, ya? Kamu tidak perlu melakukan apapun, kamu cukup berdiri saja maka Roy sudah sangat senang, biarkan dia merasa senang sebentar saja."
.......
Joanne Gu keluar dari mobil dan melihat arloji kecilnya, waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat, dia mempercepat langkahnya.
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyPerjalanan Selingkuh
LindaMy Charming Wife
Diana AndrikaPria Misteriusku
LylyMy Superhero
JessiLoving The Pain
AmardaInnocent Kid
FellaBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275