Baby, You are so cute - Bab 116

Apa yang ingin dilakukan dengan muncul seperti itu?

Tidak hanya Joanne Gu, semua siswa perempuan yang menatap juga mengetahui bahwa pria itu menatapnya dengan hangat.

Joanne Gu menundukkan kepalanya dengan panik, tersipu, berdoa agar dia tidak melihatnya lagi, jika para siswa mengetahui tentang hubungan mereka, dia akan mati!

Masih melihat ...

Tunggu!

Untuk apa dia datang ke arahnya?!

Joanne Gu merasa cemas, memegang buku di satu tangan dan gulungan kertas yang telah dibeli di tangan lainnya, dia mundur untuk bersembunyi di antara kerumunan.

Tapi tidak berhasil, semua gadis itu adalah fans sejati yang tak tergoyahkan.

Kaki lurus dan ramping pria itu berjalan dengan santai, berjalan di detak jantung setiap gadis, tampan dalam setelan jas dan sepatu kulit, justru berhenti tepat di depannya.

Dalam banyak pasang mata yang terkejut, pria itu tetap diam, menatapnya, mengambil semua yang ada di lengannya dengan satu tangan, tangan lainnya tampak seperti bersulap mengeluarkan sebungkus mawar merah muda yang masih segar dan mengulurkan kepadanya.

Kelima jari Joanne Gu yang putih tetap terbuka, tidak menurut.

Tangan besar pria yang kering dan dingin itu membungkus tangan kecilnya yang diam, membuatnya meraih mawar merah muda itu.

Dia menatapnya, dengan suara rendah dan jelas berkata, "Hadiah untukmu, apakah istriku sudah selesai kelas?"

Joanne Gu membuka mulutnya yang sudah membentuk O, matanya yang sudah sakit karena memandang akhirnya tahu untuk berkedip, tapi tetap saja dia tidak bisa berkata apa-apa.

Ada desahan histeris dari para wanita di belakangnya.

Charlie Shen sangat suka melihat penampilan bodohnya saat terkejut.

Dia terlahir bodoh, matanya juga terlahir sangat bulat, wajahnya kecil tapi namun berisi dan ketika dia menunjukkan ekspresi terkejutnya, dia terlihat seperti hamster kecil, polos dan ceria.

Melihat dari atas, mengerutkan dahi dan menatapnya dengan tegas, bibir tipis pria itu melengkung.

Hanya menjemputnya sekolah, sampai membuat dua terkrjut seperti ini.

"Tidak pergi?"

Dia memberikan pandangan yang dalam, dengan tangan besar mengenggam tangan kecilnya, mawar merah mudah itu mengenai dagunya meninggalkan beberapa embun.

Joanne Gu yang merasa dingin, tersadar dan ingin mengatakan sesuatu, pria itu dia membawa buku dan gulungan kertasnya, membalikkan tubuhnya yang tinggi dengan dingin dan pergi.

Detak jantung Joanne Gu berdetak cepat dan kepalanya menunduk, di bawah tatapan semua orang, dia memgikutinya.

Punggungnya terasa dingin, sejak awal mata para wanita di belakangnya sudah menghancurkannya ...

Habis sudah.

Menjadi sangat terkenal olehnya, tidak sampai setengah jam dia pasti akan menjadi hot topik di forum kampus ...

Dalam waktu satu jam, seluruh sekolah pasti tahu bahwa dia adalah istri kecil yang dibeli oleh pria ganteng ...

Besok dia tidak perlu datang ke sekolah lagi ...

Dengan suasana hati yang sangat rumit dia masuk ke dalam mobil, begitu duduk, teleponnya berdering.

Ketika mengeluarkannya, tak sengaja dia menekan tombol jawab dan suara besar Patricia Zhao langsung terdengar: "Bajingan, keluar dari mobil! Kemarilah, aku berjanji untuk tidak membunuhmu! Dasar pelacur kecil munafik! Bagaimana sebelumnya kamu memarahi guru ganteng di depan kami? Ketika dia mengusirmu dari kelas, kamu membuat boneka dan menikamnya, bukannya menusuknya sampai mati, tapi menjadi kamu istirnya?! Woo, jika aku mengetahuinya lebih awal aku pasti membuat 100 boneka! Aku ... "

Wajah Joanne Gu memerah dan membeku, dengan cepat menutup telepon dengan gemetar, memutar kepalanya... untuk melihat ke samping.

Dia tidak tahu kapan pria itu melepas jasnya, lengan kemeja putihnya digulung, memperlihatkan sepasang lengan putih yang menawan.

Dengan leher sedikit menjuntai, ada sebuah dokumen di lututnya dengan kaki panjang yang saling tumpang tindih. Dia menurunkan rokok dari bibirnya dengan tangan kiri dan mengeluarkannya dari jendela mobil untuk membersihkan jelaga, tangan kanannya memegang pena yang mahal, di dalam bayangan asap itu dia mengerutkan kening dan menyipit, bertanda tangan di bawah.

Penampilannya yang merokok dan bekerja, terlihat sedikit ceroboh.

Joanne Gu menatapnya secara diam-diam lagi, dia menunjukkan wajah sampingnya, dalam dan serius, tanpa ekspresi.

Seharusnya... dia tidak mendengar perkataan Patricia.

Dia menarik napas tenang, saat dia baru membalikkan posisi wajahnya ke arah depan, terdengar suara "Prak", itu adalah suara dari kedua jarinya yang melemparkan dokumen ke kursi penumpang depan.

Joanne Gu menoleh kembali dengan gugup, pria itu mengabaikannya dan terus merokok.

Tapi bibir tipis itu bergerak dengan dingin, "Pantas saja tahun lalu ginjalku suka merasa sakit."

"..."

Wajah kecil Joanne Gu berwarna ungu, dia sangat diam dan membiarkannya menyindir.

Pria itu juga mengucapkan beberapa kata yang tak enak di dengar, di samping pria itu ada orang yang memegang sebungkus bunga mawar itu yang diam tak bersuara

Hati pria itu merasa nyaman, ditusuk juga merasa nyaman, setelah merokok itu, dia memiringkan kepalanya dan menjatuhkan kepalanya ke paha lembut istrinya.

"Paman……"

Pengemudi masih di sana, beristirahat di pangkuannya ... seperti apa rupanya.

Wajah Joanne Gu sangat merah, ingin menyuruhnya berdiri, tapi dia justru melihat dirinya telah menutup mata, alisnya mengerut, wajahnya yang sedikit pucat menunjukkan kelelahan yang dalam.

Semalam tidak tidur, hari ini melakukan perjalanan bisnis singkat, bisakah tidak lelah?

Dia duduk dengan tenang, pahanya yang merasa geli oleh rambut hitam pendek pria itu, namun tidak berani bergerak.

Setelah beberapa saat, dia meletakkan mawar dan dengan lembut menaruh tangan kecilnya di pelipisnya, belum pernah memijatnya, jadi ingin mencobanya.

Ternyata itu membuatnya nyaman, setelah beberapa saat, napas pria itu berangsur-angsur menjadi stabil.

Joanne Gu menatap kosong wajah tampan dan dewasa di pelukannya, dia menjadi semakin menyayanginya dari hari ke hari.

Bagaimana dengan pria itu? Bagaimana perasaan terhadap dirinya?

Dia mengakui bahwa dia sangat egois, pria itu sudah memberikan kasih sayang yang tidak terbatas, dia merasakan manisnya dan sekarang menginginkan cintanya.

Memikirkan pikirannya ini, ia memijat sampai tangan terasa lelah, tetapi melihat alisnya merengang, dia terus menekan dengan lembut.

Tiba-tiba pria itu mengengam tangannya yang kelelahan itu.

Dia menundukkan kepalanya, tidak melihat pria itu membuka matanya, tapi pria itu mengusap tangannya kemudian menarik ke mulutnya, dia mencium punggung tangannya, seperti bermain-main, juga mencium jari-jari bulatnya.

Joanne Gu sangat malu sehingga dia ingin mengambilnya kembali, tapi pria itu menolak.

Perlahan membuka sepasang mata ramping itu, dengan mata hitam, dengan perasaan sayang menatapnya.

Dia masih berkata bahwa tangannya kecil dan tidak bisa melakukan pekerjaan berat, dia juga mengatakan bahwa tangannya harum, tubuhnya juga, berkata bahwa dia adalah selir kecil yang harum.

Joanne Gu sangat malu, dia curiga bahwa pria ini pasti minum banyak saat di biro minuman keras kota Y pada siang hari, berbicara omong kosong, apapun dikatakan keluar.

Dia pergi untuk menutupi dua bibir tipis yang berisik, tidak bisa menutupinya, dia bersikeras bertanya padanya aroma apa yang dia gunakan.

Joanne Gu membuatnya bosan, "Merk Yu Meijing! Apakah kamu ingin menggunakannya juga?"

Dia tersenyum, berbalik, wajahnya dibenamkan di pinggang gadis itu, dia bahkan mencium baju gadis itu.

"..."

Sekarang dia 100% yakin bahwa pria itu minum.

Dia benar-benar hebat, sangat mencintai kebersihan sampai tidak dapat mencium bau alkohol bahkan setelah minum alkohol, pagi-pagi keluar dengan keadaan rapi, ketika pulang masih dengan keadaan seperti itu.

Pria yang bisa menjaga kebersihan, siapa yang tidak mencintainya setelah bertemu dengannya?

Mobil itu hendak memasuki vila, pria itu mengangkat tangannya dan mengetuk bagian belakang kursi pengemudi.

Sopir itu segera menepi.

Dia bangkit darinya dan Joanne Gu menatapnya dengan penuh tanya.

Wajah pria itu tenang dan tidak ada tanda-tanda mabuk, dia mengangkat alisnya ke arahnya dan mengengam tangannya dan membawanya turun.

Joanne Gu digiringnya ke supermarket di pinggir jalan.

"Beli sayur?" Joanne Gu bertanya padanya.

Dia mengerutkan kening dan menyipitkan mata, matanya menunjukkan rasa jijik, "Apa statusku sampai aku yang membeli sayur?"

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu