Baby, You are so cute - Bab 127
Jones Zhang berdiri di depannya dan tidak pergi.
Charlie Shen sedang dalam temperamen yang buruk, dia baru saja ingin memarahinya ketika Jones Zhang berkata: "CEO Shen, Nona Lu sedang menunggu di depan pintu perusahaan, petugas keamanan mengatakan bahwa dia datang pada pukul 6 pagi."
Langkah kaki pria itu tidak berhenti, dia berjalan lurus menaiki tangga gedung dengan kakinya yang panjang, Jones Zhang melihat raut wajahnya yang tenang.
Jones Zhang menyeka keringatnya dan menaiki tangga bersama dengan CEO Shen, begitu dia mendongak, dia melihat seorang wanita kurus berdiri di depan pintu kaca putar.
CSC Groups memiliki 2 pintu.
1 pintu kaca sensor otomatis dan 1 lagi pintu kaca putar.
Charlie Shen langsung berjalan ke arah pintu kaca sensor otomatis, dia berjalan dengan langkah yang besar, kemanapun dia berjalan, jas hitam yang terbuka akan menciptakan angin topan yang menakutkan.
Camilla Lu, yang berdiri di depan pintu kaca putar yang sejauh 3 atau 4 meter dapat merasakan semuanya.
“Charlie.” panggil Camilla Lu dengan pelan sambil menatapnya, kepalanya selalu terasa pusing pada saat menatap pria ini.
Pria itu terus menatap ke depan, lalu pintu terbuka untuknya.
Dia melangkah masuk.
"Charlie!"
Camilla Lu berlari kecil, betis putihnya yang ramping bergerak sehingga membuat gaun selututnya bergoyang, dia berjalan dengan perlahan tetapi langkahnya tergesa-gesa.
Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh lengannya, tetapi pria itu menghentikan langkahnya sebelum dia menyentuhnya.
Camilla Lu juga menghentikan tangannya.
Dia sangat berhati-hati hari ini.
Pria itu berdiri di pintu kaca sensor otomatis, dia mengenakan kemeja berwarna hitam, hawa dingin dari tubuhnya bercampur dengan pakaiannya.
Tidak ada cara untuk mendekatinya.
Camilla Lu menatapnya, dia juga menatapnya, tetapi tatapannya kosong seperti tidak ada bayangan wanita itu di dalam pupil hitamnya.
Camilla Lu sangat mengenal tatapan ini, ini adalah tatapan ketika dia sedang mengabaikan seseorang.
Dia menggunakan tatapan ini ketika bertemu dengannya di setiap pertemuan selama bertahun-tahun.
Dia berkata dengan terburu-buru: "Tolong, Charlie, tolong."
Tatapan Charlie Shen beralih ke wajah wanita di depannya untuk 1 sampai 2 detik, tatapannya tidak bisa diartikan, dia dengan diam menyapu ke arah 3 sampai 4 petugas keamanan di belakang Camilla Lu yang kebingungan.
Dia tidak membuang waktu, dia berbalik, memasukkan 1 tangan di dalam saku celananya, lalu berjalan ke lobi perusahaan.
“Charlie, jangan seperti ini!” air mata Camilla Lu segera jatuh.
Dia sudah tidak peduli dengan harga dirinya, dia melangkah dengan sepatu hak tingginya, tetapi dia ditahan oleh 3 sampai 4 petugas keamanan di luar pintu kaca sensor otomatis.
"Sekretaris Jones Zhang, tolong......"
“Maaf.” Jones Zhang terlalu sibuk untuk mengurus dirinya sendiri, dia tidak memiliki waktu untuk memedulikan orang lain, dia memasuki pintu kaca sensor otomatis dan dengan cepat berlari menuju lift khusus CEO.
Pada saat pintu lift akan tertutup, Jones Zhang segera masuk, dia bernapas dengan cepat karena dia habis berlari, namun dia segera berhenti dan tidak berani mengeluarkan suara apa pun.
Setelah keluar dari lift, ada kantor CEO.
Jones Zhang menyaksikan pria itu memasuki kantor seperti tidak ada masalah, dia melemparkan tas kerjanya ke sofa, lalu melepas jas hitamnya dan merokok sebelum berdiri di depan kaca seperti biasa.
Kemudian berbalik: "Rapat."
"Baik, CEO Shen!"
Jones Zhang meninggalkan kantor CEO dan menarik napas panjang, tetapi tidak bisa membuangnya.
Seharian ini, seluruh perusahaan sangat sibuk.
Para eksekutif senior, manager dan bahkan direktur yang tidak sering datang, terus masuk dan keluar dari kantor CEO.
Pria di dalam kantor itu bekerja tanpa henti, seperti robot.
Para karyawannya hanya bisa gemetar, mereka bahkan lebih mirip robot daripada dirinya.
Pada pukul 3 sore, dia sudah tidak dapat menemukan pekerjaan untuk dikerjakan.
Jones Zhang berkeliaran di luar pintu kantor CEO selama hampir 1 jam, pada akhirnya dia mengetuk pintu, dia baru masuk setelah orang di dalam memperbolehkan dia masuk.
Di kursi besar di belakang meja, pria itu sedang merokok dan suasana hatinya sedang memburuk setelah dia menganggur, pada saat dia sendirian, emosinya mulai muncul dan wajahnya terlihat sedikit buram karena dia dikelilingi oleh asap rokok.
Tanpa melihat ke wajahnya, Jones Zhang berkata dengan lembut, "CEO Shen, sekarang sudah hampir pukul 4 sore."
Pria itu tampaknya tersadar kembali dan terdiam untuk waktu yang lama, suaranya yang rendah menunjukkan bahwa dirinya kelelahan dan dia bertanya, "Apakah Davis sudah menyiapkan hadiahnya?"
"Sudah, CEO Shen, haruskah aku mengutus Davis ke rumah sakit atau Anda sendiri yang akan pergi?"
Dia tidak berbicara lagi.
Jones Zhang menggerakkan tenggorokannya yang kering, "CEO Shen, perawat dari rumah sakit menelepon dan berkata.....Tuan Muda Kecil belum makan apa-apa sampai sekarang, dia bukan sedang mencari perhatian, tetapi dia selalu muntah sehabis makan."
Tidak tahu apakah ini benar atau tidak, pria yang sedang merokok di belakang meja perlahan berdiri.
Tangan yang ramping itu tidak terlihat menghangat di bawah sinar matahari yang masuk, tangannya terlihat begitu dingin dan putih.
"Aku akan pergi ke sana."
Dia melepaskan jasnya dan meletakkannya di tangannya, Jones Zhang berkata dengan suara yang rendah: "Nona Lu, masih berada di lantai 1."
Dia tidak menanggapi, jasnya diletakkan di lengannya yang terlihat kurus dan tegang karena kemeja hitamnya, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya dan tubuhnya yang sangat tinggi memasuki lift khusus CEO.
Ketika Jones Zhang ingin menekan tombol, Charlie Shen melihat ke lantai, "Beri tahu Davis untuk pergi lewat tempat parkir bawah tanah."
Porsche Cayenne putih tidak melewati depan gedung CSC Groups, melainkan dari tempat parkir bawah tanah.
Tetapi begitu mobil memasuki jalan raya, sebuah mobil Audi putih mengikutinya dari belakang.
Davis telah melihatnya lewat kaca spion, matanya mengarah ke Jones Zhang dan Jones Zhang melihat ke belakang.
Pria itu menatap lurus ke depan tanpa ekspresi.
Setengah jam kemudian.
Porsche Cayenne putih berhenti di tempat parkir di depan Rumah Sakit Central dan pintu belakang terbuka.
Camilla Lu menginjak rem, dia segera menarik kunci mobilnya lalu berlari, dia mengabaikan 1 sepatu hak tingginya yang terlepas di tengah jalan, dia segera menarik lengan yang terdapat jas pria itu.
Dia menunjukkan postur terlembutnya kepadanya, dia juga melepaskan semua harga dirinya, "Charlie, 1 setengah jam juga tidak masalah! Aku tahu bahwa Roy berada di sini, dia hanya berjarak kurang dari 500 meter dariku, ini bisa jadi adalah pertemuan terakhirku dengannya, kamu tidak boleh begitu tidak berperasaan, kamu tidak boleh! Aku mohon padamu, aku adalah ibunya, aku ingin melihatnya, hatiku merasa sangat sedih sampai ingin mati, sungguh, sudah cukup, kamu sudah cukup menyiksaku, Charlie, biarkan aku melihatnya sekali saja, sekali saja....."
Charlie Shen menurunkan matanya dan menatap wanita yang sedang memegang lengannya dengan acuh tak acuh.
Rambutnya dikuncir seperti ekor kuda hari ini, bukan penampilan profesional dimana dia berambut panjang seperti yang biasa dia lihat, dia mengenakan gaun dengan warna gradien yang sangat khusus, panjang gaunnya juga mencapai lutut, yang merupakan panjang yang dia minta sebelumnya.
Dia terlihat seperti dia yang dulu.
Bahkan menangis saja, sama seperti sebelumnya ketika dia menangis di hadapannya, dia menyeka air matanya dengan punggung tangannya.
Setelah menatapnya dalam waktu yang lama, tidak ada yang tahu apa arti dari tatapannya, tatapannya gelap seperti langit malam.
Dia membuang muka, lalu mengangkat lengannya, tangan wanita yang memegang lengan bajunya dengan mudah dilepas dan dia berjalan ke kamar pasien VIP.
Lalu ada suara gedebuk di belakangnya.
Tubuh wanita itu melemas dan jatuh ke tanah.
Jones Zhang yang baru turun dari mobil berteriak.
Charlie Shen telah berjalan 5 sampai 6 meter jauhnya, dia mengerutkan kening, lalu berbalik dan menatap wajah wanita itu yang pucat dan telah jatuh pingsan di tanah dalam waktu yang lama.
Dia hanya memiliki 1 ginjal di tubuhnya dan telah berdiri selama 8 jam.
Dia berjalan mendekat.
Dia menggendongnya lalu membawanya ke ruang gawat darurat, Jones Zhang melihatnya menurunkan wanita itu lalu berjalan menjauh tanpa memedulikannya lagi, jadi dia mau tidak mau mengeluarkan uang dan meletakkannya di samping tempat tidur, lalu bergegas mengikutinya.
........
Di lantai 3 kamar pasien VIP, di depan ICU, langkah Charlie Shen berhenti.
Pintu kayu kamar pasien tidak kedap suara dan suara bibi yang sedang merawat Roy di dalam dapat terdengar.
"Tuan Muda Kecil, makan sesuatu, ya?"
"Tuan Muda Kecil, kata dokter, kamu tidak boleh berdiri terlalu lama, lebih baik kita duduk di tempat tidur dan menunggu, ibu dan ayah akan datang, ketika kamu terbangun, mereka pasti sudah datang."
Novel Terkait
Pengantin Baruku
FebiCutie Mom
AlexiaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaCinta Di Balik Awan
KellyBeautiful Lady
ElsaMy Secret Love
Fang FangBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesAkibat Pernikahan Dini
CintiaBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275