Baby, You are so cute - Bab 187
Joanne Gu sudah bertanya kepada Dokter Zhang, katanya latihan menggunakan tangga termasuk tidak berat dan nyaman, porsi olahraganya juga dapat memenuhi persyaratan yang ideal.
Tidak ada yang terjadi pada minggu pertama, tetapi ada yang tidak beres pada hari kedelapan.
Joanne Gu sudah tidak tahan setelah berolahraga sampai menit kelima. Dia tiba-tiba merasakan sakit di perutnya. Dia pikir itu karena nafasnya, dia memperlambat gerakannya tapi tetap tidak bisa.
Akhirnya dia terpaksa berhenti.
Setelah berbaring di sofa dan istirahat lama, dia pusing sekali sampai-sampai hampir ketiduran, Kak Wang mengantarnya ke atas untuk mandi agar tidak masuk angin.
Di kamar mandi, setelah melepas celana dalamnya, Joanne Gu menemukan bercak darah berbentuk garis tipis.
Ini menstruasi?
Menatap noda darah yang mencolok di celana dalam katun putihnya, Joanne Gu mengerutkan alisnya.
Perutku tidak terlalu sakit sekarang.
Dia mengangkat roknya dengan tangan kecilnya, mengelus pusarnya, sambil berdiri tegak dari tutup toilet, mencoba bernapas.
Tidak jelas apakah itu sakit karena haid.
Setelah buru-buru mengganti pakaian dalam, mencuci dan mengeringkannya, Joanne Gu berjalan ke kamar tidur, dia melihat sekilas kalender di jam elektronik di samping tempat tidur, hari ini tanggal 24 Juni.
Kapan dia menstruasi bulan lalu?
Joanne Gu pergi ke meja dan melihat-lihat buku harian kecilnya.
Haidnya selalu tidak tentu, watak dan ingatannya juga teledor, jadi dia mencatatnya setiap bulan.
Bulan lalu……
Ngomong-ngomong, dia berada di kota S pada pertengahan dan akhir bulan lalu.
Melihat tanggal yang tercatat di buku kecilnya adalah 16 April, Joanne Gu mengingat-ingat kembali hari-hari ketika dia di kota S.
Tidak dapat mengingat hari pastinya dia haid, waktu itu berlalu dengan tergesa-gesa.
Tapi di bulan April dia haid di tengah bulan, dan sekarang akhir Juni. Ada jeda satu bulan, jadi apakah sudah tertunda lebih dari seminggu?
Apakah mungkin karena sakit dan kecapekan, dan karena terus menerus makan makanan bergizi akhir-akhir ini?
Joanne Gu tidak berpikir terlalu banyak, dan pergi ke lemari untuk mengambil pembalut wanita.
Setelah istirahat sebentar, dia turun dan masuk kamar untuk menemani Ibu.
Pukul lima, dokter akan datang dari rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan rutin sehari penuh bagi Ibu.
Dari siang hari hingga jam sembilan malam, perawat senior yang mengerti tentang medis menjaga Ibu, minum obat, mengukur suhu dan tekanan darahnya, melihat data monitor, dan menyuntik. Perawat itu dapat menangani semuanya.
Ada orang di rumah sepanjang hari, jadi Paman tidak mempekerjakan terlalu banyak orang, agar tidak membuat Ibu merasa terkekang dan tidak nyaman seperti di rumah sakit.
Joanne Gu masuk ke kamar, dan perawat baru saja selesai mengukur suhunya.
"Bagaimana keadaannya?"
“Kondisi fisiknya termasuk stabil akhir-akhir ini. Itu karena pengobatan dari Dokter Zhang. Dua hari lagi, operasi kecil di perut akan dilakukan untuk mempersiapkan rongga perut untuk operasi besar 16 hari kemudian.
Setelah mendengarkan perawat itu, Joanne Gu menekuk bibirnya: "Bibi, bertahan selama setengah bulan lagi ya."
Charlie Shen kembali dari perusahaan ke villa samping danau pada pukul 4:30, lalu pergi ke kamar Ibu terlebih dahulu.
Pintu terbuka, Ibu menoleh sedikit dan mendesis.
Joanne Gu tertidur di pinggir tempat tidur, dengan wajah miring dan lengannya yang putih di sisi. Mungkin dia tidur nyenyak, setengah dari wajahnya berwarna pink, mukanya tampak segar.
Charlie Shen menunduk dan dengan lembut menutupi gadis kecil itu dengan jas yang dia bawa dengan santai di tangannya.
Beberapa hari ini tidak tidur dengannya. Pada paruh pertama malam, dia menjaga Ibu. Pada paruh kedua malam, dia mungkin sibuk dengan pekerjaan dan tidak kembali ke kamar tidur karena sudah terlalu larut. Namun, tapi dirinya tahu bahwa dia tidak tidur nyenyak, terkadang dia akan berlari ke kamar karena mendengarnya menangis pada pukul tiga atau empat, dia mengalami mimpi buruk.
Ketika ditanya mimpi buruk apa yang dia alami, dia lalu menghambur ke pelukannya dan tidak mengatakan apa-apa.
Tapi Charlie Shen tahu bahwa dia takut mendonorkan ginjal, dia sedang menanggungnya secara diam-diam.
Setiap kali melihatnya makan pare dan mencoba menutup mulutnya karena mual, perasaan tidak nyaman di hati ini tidak dapat dijelaskan.
Dirinya selalu memejamkan mata ketika memeluknya, ketika menciumnya juga selalu memajamkan mata, tidak bisa melihat matanya yang besar, karena hati ini akan hancur ketika melihatnya, perasaan bersalah membuat dirinya tidak bisa bernafas.
Joanne Gu bangun saat makan malam dengan rasa lapar.
Tidak tahu apa yang terjadi akhir-akhir ini, ketika jam makan tiba, tubuhnya akan mengirimkan sinyal untuk makan.
Ibu tertidur, Joanne Gu berjalan keluar sambil memegangi jas Paman.
Charlie Shen berdiri di depan pintu ruang tamu besar yang terbuka di luar kamar Ibu, dengan menghadap ke pintu, punggungnya terlihat tinggi besar karena sorotan cahaya.
Pria itu membuang puntung rokoknya dan berbalik, dengan satu tangan di saku celananya.
"Tidak ada masalahkah dengan tubuhmu?"
Joanne Gu menggelengkan kepalanya, "Sangat baik, kenapa bertanya begitu?"
Charlie Shen mengangkat tangannya dan mengusap cambangnya dengan ibu jarinya yang agak kasar: "Ketika aku pulang, aku menemukan bahwa kamu lebih sering tidur."
Keduanya pergi ke ruang makan dan duduk, dan Joanne Gu berkata, "Mudah sekali untuk mengantuk jika kamu diam seperti ini setiap hari, Paman, teman sekelasku memberitahuku bahwa minggu ini akan ada profesor senior dari luar yang akan memberikan kuliah, itu lumayan penting. Bolehkah aku pergi kuliah? Hanya seminggu."
"Kamu telepon dan tanyakan pada Dokter Zhang, jika dia setuju, aku tidak masalah."
Setelah berkomunikasi dengan Dokter Zhang, Joanne Gu menjadi sedikit lebih bersemangat dan kembali ke kamar tidur, membelai tas sekolahnya, lalu mulai menyiapkan buku pelajarannya.
Sejujurnya, setiap hari menghitung hari donor tiba di rumah tanpa ada yang bisa dilakukan, meskipun tidak takut pun akan menjadi takut, belum lagi harus berpura-pura bahwa dia baik-baik saja di depan Paman, sangat melelahkan.
...
Keesokan harinya, Joanne Gu kembali ke sekolah.
Setelah kelas pertama, dia pergi ke kamar mandi dan menemukan bahwa pembalutnya masih sangat bersih.
Jelas terlihat ada noda darah kemarin sore, tapi sejak itu tidak ada apa-apa lagi.
Tidak ada ketidaknyamanan fisik, tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi?
Kembali ke kamar tidur di asrama pada siang hari untuk beristirahat, Joanne Gu menanyakan hal ini kepada Mia Zhou dan Patricia Zhao.
Keduanya menatapnya dengan sorot mata yang menakutkan setelah mendengarnya.
"Ada apa?"
Mia Zhou memandang Joanne Gu dengan tatapan bengong: "Dua puluh tahun, perempuan, memiliki kehidupan x, apa lagi yang bisa menjadi alasan penundaan menstruasi, dasar idiot!"
Joanne Gu langsung membeku, seolah tak bisa bereaksi, setelah sekian lama, dia tiba-tiba duduk dari ranjang!
Patricia Zhao memandang rendah dia tapi juga khawatir: "Gadis bodoh, apakah kamu membutuhkan aku untuk membelikan kamu tes kehamilan?"
Joanne Gu meraih seprai dengan kedua tangannya, tubuhnya perlahan menjadi dingin.
Dia sama sekali tidak terpikirkan sampai ke situ. Dia menyerahkan hal seperti itu kepada Paman ketika mereka melakukannya, berapa kali mereka berdua melakukannya bulan ini?
Sepertinya dua kali, dia selalu main aman setiap saat!
Tidak……
Pada tanggal 20 bulan lalu, pada malam dia menangkapnya di kota S, saat itu dia marah dan memaksanya, lalu kemudian dirinya melarikan diri, dia dioperasi, dalam segala kesibukan itu mana teringat untuk melakukan tindakan pencegahan terlebih dahulu!
Joanne Gu berlari keluar dari asrama dengan linglung, keluar dari sekolah, ada sebuah apotek yang berjarak dua blok dari situ.
Dia masuk dan meminta kepada penjualnya bahwa dia ingin membeli satu dari setiap merek alat tes kehamilan, setelah itu dia keluar ke supermarket di sebelah untuk membeli sebotol air lalu memasukkan barang-barang itu ke dalam tas sekolah.
Tanpa kembali ke kamar tidur, dia mencari sebuah gedung pengajaran yang tenang, lalu Joanne Gu bersembunyi di kamar mandi.
Dengan keringat di dahinya, jari-jarinya gemetar saat mengeluarkan tongkat tes kehamilan, dia belum pernah menggunakannya, dengan perasaan cemas dan bingung, dia membaca instruksinya dengan cermat untuk waktu yang lama.
Duduk di toilet.
Setelah meneteskan air seni, dia menunggu sambil menahan nafas, garis yang sangat tebal muncul. Joanne Gu melihat ke arah kertas penjelasan, lalu garis kedua yang samar muncul keluar.
Otaknya berdengung kencang!
Kamar mandi sangat gelap, dia berlari keluar dari bilik dan pergi ke jendela lalu melihatnya untuk waktu yang lama, dia melihat garis-garis berwarna terang, tetapi dia tidak yakin.
Setelah minum sebotol air, dia menunggu lebih dari setengah jam lalu mengambil tongkat kedua dan ketiga untuk mengujinya secara bersamaan.
Hasilnya sama, satu garis tebal, satu tipis, berwarna ungu, memenuhi seluruh matanya.
Novel Terkait
I'm Rich Man
HartantoMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeUnlimited Love
Ester GohIstri ke-7
Sweety GirlAfter Met You
AmardaMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniGet Back To You
LexyBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275