Baby, You are so cute - Bab 65

"Apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?"

Joanne Gu mengerjapkan mata. Tahu, dia tahu, sedang menurunkan suhu badan dengan balok es.

Joanne Gu melepas baju, dia memakaikannya, Joanne Gu melepaskan lagi, tatapan mata dia kejam tapi tidak berdaya, bahkan tidak mempan juga dengan memukul pantat Joanne Gu!

Sweater tipis itu bahkan hampir ditarik oleh dua orang itu sampai robek.

"Kamu ketagihan bermain?"

Napas yang keluar dari Charlie Shen, semuanya penuh dengan emosi.

Charlie Shen menahan diri. Menahan pembuluh darah yang sudah akan keluar dari punggung tangannya.

Orang yang ada di pelukannya, bisa-bisanya menganggukan kepala dengan mata berair! Lalu menundukkan kepala untuk membuka resleting pakaiannya sendiri.

Charlie Shen berwajah masam, menangkap tangan Joanne Gu yang bergerak sembarangan, "Bisa patuh tidak!"

Terjadi kontak fisik, Joanne Gu tiba-tiba menengadahkan kepala. Leher putih itu berkeringat, tubuhnya sedikit bergetar, lalu mendesah nyaman...

"......"

Davis yang duduk di baris depan merinding dan mobil menjadi sedikit oleng.

Charlie Shen menoleh ke sana dengan dingin. Wajah Davis merona, tidak berani melihat ke kaca spion lagi.

Charlie Shen sangat pusing. Sejak dulu tidak pernah bermain seperti ini. Di mobil selain sekretaris wanita, tidak ada lagi wanita sembarangan. Karena itu tidak pernah menekan papan kedap suara.

Kali ini hanya bisa mendengar suara manis ini. Tubuh kecil yang hanya boleh dilihat olehnya, kini bahkan membuat orang lain ikut mengintip juga...

Perasaan Charlie Shen berat. Ditambah Joanne Gu tadi bersikap seperti itu pada Ethan Lu, membuatnya marah besar.

Tiba-tiba ingin sekali membuka pintu dan menendang Joanne Gu turun!

Davis terus menambah kecepatan. Mengendarai mobil secepat ini di cuaca bersalju, tidaklah aman. Tapi direktur memerintah seperti ini. Keadaan di barisan kedua juga seperti ini. Lebih baik secepatnya saja!

Akhirnya, sampailah di villa.

Menggendong turun Joanne Gu, di tubuh Charlie Shen hanya tersisa kemeja hitam yang tipis. Masuk ke gerbang hitam yang besar.

Jalan kerikil di halaman ditutupi oleh salju, berjalan dengan buru-buru, lalu naik ke tangga.

Di pintu utama villa. Lampu pintu diganti menjadi lampion merah, menyala terang, tapi tidak dapat melembutkan lima indera pria ini yang masam.

"Tuan..."

Kak Wang berdiri di depan pintu. Masih belum selesai bicara, sebuah aura dingin melewatinya.

Charlie Shen langsung menggendong Joanne Gu naik ke atas.

Kak Wang melihat ke arah Davis yang ada di belakang, kebingungan, tapi juga segera ikut naik ke atas.

Sampai di kamar tuan, baru melihat jelas orang yang di pelukan tuan ternyata adalah nyonya!

Charlie Shen melempar orang ke atas ranjang lalu menggoyangkan lengannya yang sedikit sakit. Memantikkan rokok dengan wajah masam, sambil merokok sambil menyipitkan mata menatap wanita yang mulai bergerak sembarangan di atas ranjang.

Bibir Kak Wang berbentuk O!

Senang, terkejut, bingung, semua perasaan ada di mata pelayan ini.

Terakhir, tentu yang paling banyak adalah keterkejutan. Kak Wang berjalan ke samping ranjang. Nyonya seperti anak kecil berguling di balik selimut, tidak tahu menggumamkan apa, rambut hitam panjang yang basah, mengelap di selimut putih tuan, meninggalkan jejak air.

Wajah nyonya... Merah, mata berkabut, saat melihat orang terlihat sangat menyedihkan dan kasihan.

Joanne Gu meminta air kepadanya, air yang dingin.

Kak Wang menolehkan kepala, "Tuan, apakah nyonya mabuk? Bagaimana sekarang?"

Charlie Shen membuang serpihan rokok di asbak, sedangkan tangan lainnya dimasukkan ke dalam kantong celana. Kaki yang panjang itu masih terdapat salju, meleleh menjadi air, terjatuh ke atas lantai yang bersih. Pria ini meskipun berantakan, juga sangat tampan.

Kak Wang bertanya padanya apa yang akan dilakukan pada Joanne Gu?

Charlie Shen meremas ujung rokok, lalu mengeluarkan sebatang rokok baru dan memasukkannya ke dalam mulut. Saat merokok dan menyipitkan mata, terlihat sedikit nakal. Di saat serius berpikir, pandangan yang berada di tubuh Joanne Gu, juga perlahan-lahan berubah menjadi nakal dan jahat.

Akhirnya, menyembunyikan perasaan di mata, terlihat tenang bagaikan masalah sudah selesai, "Kak Wang, kamu keluar saja."

Kak Wang tersentak, namun dengan cepat seperti mengerti sesuatu, menjawab baik, lalu bergegas keluar, selain itu juga menutup pintu dengan erat.

Di luar kamar, Cathies merengek mau masuk. Kak Wang segera membungkukkan badan dan menggendongnya, "Ayahmu mau melakukan hal besar. Cepat pulang dan tidur!"

.....

Charlie Shen sedikit ragu. Dia tidak suka memanfaatkan kesempatan disaat orang tidak sadar. Tapi malam ini, dia tidak tahu, bisa-bisanya mempunyai pemikiran seperti itu.

Dia tidak mau menjadi pria sejati, dia adalah pria normal.

Dalam sesaat, dia sudah meminum obat penyemangat yang waktu itu diberikan oleh Wilson.

Charlie Shen berjalan dengan kaki panjang ke samping ranjang. Sepasang mata yang hitam itu, menatap dengan perasaan dalam pada orang yang rata-rata sudah melepas semua pakaian di tubuhnya itu.

Bibir kecil Joanne Gu itu masih teriak panas.

Mata Joanne Gu membesar, seperti anggur saja. Berair dan berkabut. Di saat memandang Charlie Shen, akan samar-samar menunjukkan undangan kepada Charlie Shen, meskipun sekarang Joanne Gu kehilangan kemampuan untuk memutuskan sesuatu.

Joanne Gu berbaring di atas ranjang, dua bagian terindah tubuhnya, terlihat begitu saja di bawah cahaya yang terang.

Kalau dia masih seorang pria...

"Istriku, mau pergi mandi tidak?"

Charlie Shen menggendong Joanne Gu dan menendang pintu kamar mandi.

Meletakkan Joanne Gu dalam bak mandi, menekan tombol, dan mengisi air.

Joanne Gu malah berdiri sambil teriak-teriak karena air panas yang seperti membakarnya itu.

Charlie Shen sedang membuka kancing kemeja, otot pria yang kuat terpampang begitu saja di bawah cahaya. Tali pinggang sudah terbuka lalu berjalan ke arah Joanne Gu dengan tampang menggoda, "Ada apa?"

"Panas!" Joanne Gu marah besar. Di dalam bak mandi, kaki yang putih itu melompat-lompat, membuat riak air mengenai tubuh Charlie Shen, juga memelototi pria itu.

Charlie Shen tersenyum, mengetes suhu air, suhu air yang biasa dia gunakan untuk mandi, bahkan sudah termasuk dingin.

Charlie Shen mengelus paha Joanne Gu, "Yang patuh ya. Kalau lebih dingin lagi, kamu akan flu."

Joanne Gu melepaskan diri dari pria itu, bahkan menendang lengan pria itu dengan sangat tidak senang, "Aku tidak nyaman!"

Charlie Shen berdiri, menyentuh dahi Joanne Gu dengan punggung tangan. Memang sangat panas. Ini seharusnya adalah efek dari obat. Charlie Shen menekan Joanne Gu turun dan mandi dengan cepat. Joanne Gu menangis, menangis kencang. Dia benar-benar dibuat sangat menderita dengan air panas itu. Tidak ada orang yang mengerti rasa adanya sepuluh ribu semut di dalam tubuh!

"Sudah, sudah, sudah, aku beri air dingin. Jangan menangis lagi."

Charlie Shen benar-benar menggunakan cara menghibur anak kecil. Menuruti semua keinginannya. Hanya bisa berdoa Joanne Gu tidak flu saja.

Air di bak mandi diganti, diganti menjadi air dingin yang Joanne Gu suka. Joanne Gu sekarang benar-benar sangat senang. Karena bak mandi sangat besar dan mewah, seperti kolam renang mini, Joanne Gu menggoyangkan kaki, berenang bolak-balik.

Charlie Shen bersandar di dinding kamar mandi, melipat tangan di dada, menikmati pemandangan putri duyung-nya.

Joanne Gu kelelahan berenang, bersandar di samping bak mandi. Charlie Shen mengulurkan handuk kepada Joanne Gu untuk mengelap air di rambut panjang wanita itu, lalu membawa baju mandi membungkus dan menggendong wanita itu keluar.

Joanne Gu sekarang tidak memberontak dan ribut-ribut lagi. Suhu tubuhnya juga turun karena air di bak mandi dan perlahan-lahan kesadarannya mulai kembali.

Charlie Shen meletakan Joanne Gu di atas ranjang. Di saat membantu menyelimuti Joanne Gu, tiba-tiba menyadari sepasang mata hitam Joanne Gu sedang menatapnya lurus-lurus.

"Ada apa?" Charlie Shen bertanya lembut. Hanya merasa Joanne Gu merupakan sebuah mainan yang berada dalam pengaruh obat.

Joanne Gu diam saja, menatap lurus Charlie Shen.

"Kalau masih melihat lagi, aku benar-benar jadi malu." Charlie Shen tersenyum dan berkata dengan rendah.

Mencubit pipi Joanne Gu yang putih merona itu, pandangannya menjadi sedikit gelap ketika berada di payudara Joanne Gu, tanpa ragu lagi, menyibak selimut wanita itu, menundukkan kepala dan menciumnya.

Joanne Gu terkejut oleh perbuatan Charlie Shen ini!

Seperti langsung tersadar, Joanne Gu mendorong Charlie Shen, "Paman... Jangan, apa yang kamu lakukan? Kenapa aku bisa bersama denganmu?"

Charlie Shen menengadahkan kepala, pandangan matanya berubah menatap Joanne Gu.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu