Baby, You are so cute - Bab 168
"Semakin dalam perasaanku terhadap Joanne Gu, aku semakin berpikir dalam delapan tahun ini Ibu belum siuman, mungkin kelak dia tidak akan siuman? Dalam hati aku bertanya seperti ini kepada diriku, sebenarnya aku sudah tidak berharap banyak Ibu akan siuman, aku bahkan merasa aku dan Joanne Gu akan hidup harmonis, Ibuku akan terus koma tapi masih di dunia ini, dua wanita yang aku kasihi dan cintai ada di sisiku, dalam kehidupan ini aku tidak memiliki permintaan lain lagi."
"Aku mengerti maksudmu, Charlie , ini tidak salah, tidak salah kamu jatuh cinta pada Joanne Gu, aku tahu betapa menderitanya dirimu. Saat kamu ragu untuk jatuh cinta dengan gadis ini, aku bisa melihat betapa menderitanya dirimu. Saat kamu menikah dengan Joanne Gu dua tahun lalu, kamu tidak menyangka suatu hari nanti kamu akan jatuh cinta padanya, perasaan manusia adalah hal yang paling sulit ditebak. "
Charlie Shen mengangkat tangannya dan melempar puntung rokok ditangannya, asap rokok perlahan menghilang, lalu dengan raut wajah datar dan bijaksana dia berkata: "Kalau Ibu siuman, kalau, dia benar-benar siuman... yang harus dilakukan tetap dilakukan. Ibu adalah ibuku, dia adalah sosok yang melebihi ibu kandungku, tanpa dia, tidak akan ada Charlie Shen hari ini, tidak peduli bagaimana pun aku tidak akan meninggalkannya. "
"Kalau begitu Joanne ..."
Pria itu memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, lalu sambil mengerutkan dahinya dia berkata dengan sedikit dingin: "Aku akan meminimalisir luka yang akan dia derita. Aku hanya merasa benci aku tidak bisa melakukannya untuk Ibu, dan aku juga tidak bisa menemukan orang yang bisa melakukannya untuk Ibu, kalau tidak mana mungkin aku menyentuhnya? Masalah ini tidak rumit, dia akan baik-baik saja, dua tahun lalu, dia adalah orang asing tapi aku juga menjaga hidupnya, apalagi sekarang? Setelah kejadian ini, aku akan memanjakannya dan mencintainya sampai aku tua, dan sampai ajal menjemputku. "
Nada bicaranya tenang, sejak awal dia sudah merencanakan hal ini, dia menggunakannya sekali, jadi dia akan menjaganya selama sisa hidupnya.
Dia juga sangat tidak berdaya, mendorong orang yang dicintai, pasti membuat hati Charlie tersayat-sayat, rasa bersalah dan rasa sakit yang harus dia tanggung juga yang paling besar.
"Kembali ke Kota A kita bicara dengan dokter, setelah melihat keadaannya kita baru bisa membuat kesimpulan, bisa siuman atau tidak itu masalah belakangan." Wilson Wen menepuk pundaknya sambil menghiburnya.
Tapi raut wajah Charlie Shen masih gelisah, "Masalah Ibu tidak rumit, tapi setelah Ibu siuman banyak hal akan menjadi rumit. Meskipun aku menutupi penyakit Roy, tapi aku tidak bisa sepenuhnya menyembunyikannya dari Ayah dan Jordan Qu. Mungkin mereka akan menggunakan berbagai macam cara untuk memaksaku menyerahkan Roy. Aku tidak akan memberikan Roy kepada mereka, saat kami bertarung yang paling aku khawatirkan mereka tahu apa tujuanku menikahi Joanne Gu. Joanne Gu tidak hanya akan berada dalam bahaya, tapi dia dan aku akan benar-benar tamat. "
“Tidak akan!” Wilson Wen mengerutkan dahinya dan dia hampir menggeram, “Charlie, semua orang yang tahu kejadian dua tahun lalu adalah orang kepercayaanmu. Ayahmu, Jordan Qu dan Camilla Lu sudah lama menyelidikinya, apakah mereka menemukan sesuatu? Ini adalah pertarungan yang sulit, selain itu apakah kamu pernah kalah bertarung? Demi dirimu dan demi Joanne, percaya dirilah! "
Charlie Shen tersenyum lebar.
"Paman!" di luar kamar mandi sesosok gadis berlari ke arah mereka dengan marah, "Kak Wilson, sudah waktunya boarding, apa yang kalian berdua lakukan di sini?"
Dibawah cahaya yang redup dua pria itu langsung menyembunyikan ekspresi wajah mereka.
Wilson Wen berjalan keluar sambil tertawa, lalu dia berkata dengan santai: "Joanne tahu kakak sedikit gay?"
Joanne Gu ketakutan dan bergegas meraih lengan suaminya, dengan sangat waspada dia berkata: "Kak Wilson, aku tidak keberatan kamu menyukai pria mana pun, tapi jangan sentuh suamiku!"
Ekspresi wajah Charlie Shen terlihat datar.
Lalu dia mengetuk kepala si idiot ini, "Jangan bodoh."
"Paman! Jadi aku benar-benar tidak mudah, harus waspada terhadap wanita juga harus waspada terhadap pria. Bisakah kamu berhenti mengirimkan sinyal cinta kepada pria dan wanita?"
Charlie Shen: "..."
Wilson Wen tertawa terbahak-bahak.
...
Dari koridor first class bisa langsung naik ke pesawat, sebelum naik pesawat Joanne Gu berbalik dan mengambil sekotak buah dari lounge VIP.
Lounge VIP dikelilingi oleh kaca, dan dari dalam bisa melihat deretan kursi tunggu kelas ekonomi yang berada di luar. Joanne Gu jadi ingat belum lama ini dia duduk sendirian disana.
Pria di sampingnya memperhatikan sorot matanya, tangan besarnya meremas tangan kecilnya, untuk mengalihkan kesedihannya: "Kamu mau makan apa lagi? Haagen-Dazs ?"
Joanne Gu melihat kotak buah di tangannya, tiba-tiba dia kehilangan nafsu makan, dan menggelengkan kepalanya dengan lesu.
Masuk ke kabin first class, dia disambut oleh kursi yang besar dan nyaman selain itu di masing-masing kursi ada layar TV.
Di tangan pramugari ada boarding pass penumpang first class, saat menyanyakan minuman apa yang diinginkan penumpang, pramugari akan dengan sopan memanggil nama belakang penumpang. Joanne Gu benar-benar merasakan perbedaan first class dengan economy class.
Tapi dia tidak terlalu kegirangan, mulutnya juga tidak membentuk huruf o dengan heboh, dan dia hanya mengikuti Charlie Shen dengan tenang. Yang dia pikirkan adalah dengan adanya pria ini di sisinya naik kereta api dan naik bus sama membahagiakannya, dan dia tidak perlu terlalu terkekang seperti ini.
Tapi mana mungkin paman naik kereta atau naik bus.
Saat pesawat lepas landas, Charlie Shen terus memegangi tangannya.
Setelah pesawat terbang dengan stabil, pria yang terluka itu terlihat sedikit kelelahan, dia melepaskan tangannya, lalu tubuhnya yang tinggi dan kurus bersandar di sandaran kursi.
Joanne Gu melihatnya memejamkan mata, wajah tampannya terlihat pucat, dan di dahinya yang putih dan mulus ada tetesan keringat.
Dengan hati-hati dia melihat perban di balik kemeja putihnya dan memastikan tidak ada darah yang keluar, lalu dia meminta selimut kepada pramugari dan menutupi tubuhnya.
Setelah itu dia meminta tisu basah dari Nona Xiao, dan menyeka keringatnya.
Dengan sorot mata lembut Wilson Wen melihat gadis kecil yang sedang sibuk itu.
Saat jam makan tiba, dari makanan yang sangat dia cintai Joanne Gu akhirnya melihat perbedaan antara first class dan economy class!
Seingatnya saat dia naik pesawat sebelumnya, makanannya di pesawat hanya sebungkus tomat, sebuah roti, dan sebungkus kacang.
Sekarang yang ada di hadapannya adalah makanan kelas atas yang lezat!
Wilson Wen melihatnya dengan takjub dan dia tidak bisa menahan tawanya, "Tidak makan?"
“… Aku tidak tahu harus mulai dari mana.”foodie juga punya masalahnya sendiri.
Wilson Wen tertawa hingga bibirnya yang berwarna peach terbuka lebar, setelah itu dia mencicipi seekor udang, lalu dia mengangkat alisnya: "Rasanya enak."
Melihatnya makan, Joanne Gu juga tidak sungkan lagi!
Di hadapan makanan pesawat yang lezat dan lengkap, dia sedikit kehilangan kendali. Begitu dia mulai makan, seakan tidak ada orang lain di sekitarnya, orang di sebelahnya makan atau tidak, sedang melakukan sesuatu atau tidak, Joanne Gu tidak peduli.
Jari tangan Wilson Wen yang panjang memainkan pisau dan garpunnya, dengan sedikit menahan nafas dia menanti-nantikan melihat gadis itu memperlihatkan mata julingnya yang lucu saat dia sedang fokus makan.
Sebentar lagi, sebentar lagi……
Saat makan kentang, pupil matanya yang hitam dan besar perlahan berkumpul di sekitar sudut matanya!
"Pff--"
Dia belum sempat tertawa, seseorang menendang kakinya!
Wilson Wen memalingkan kepalanya, pria yang seharusnya sedang tidur dengan pulas itu meliriknya dengan galak.
Sialan, kapan dia bangun? Dia mengatur alarm biologisnya secara otomatis, langsung bangun saat isrtinya sedang makan?
Charlie Shen bersandar di kursi, jari-jari panjang dan ramping pria itu berada pelipisnya, lalu dengan sedikit memalingkan kepalanya dan dengan nafas yang sangat pelan, dia melihatnya dengan perlahan.
Dia menghabiskan sepiring kentang saos, lalu menyesap seteguk jus, kemudian dia melanjutkan menyantap salad udang. Setelah semuanya habis, tangan kecilnya mengelus perutnya, lalu dia melihat mousse cake yang berbentuk segitiga, dengan sangat bimbang.
Akhirnya, dia menyantapnya!
Novel Terkait
The Richest man
AfradenSuami Misterius
LauraBaby, You are so cute
Callie WangPrecious Moment
Louise LeeLoving Handsome
Glen ValoraBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275