Baby, You are so cute - Bab 167

"Jordan Qu, lihat dirimu sekarang? Bisakah kamu mendapatkan seorang istri? Apakah saat ini kamu masih seorang laki-laki? Kalau kamu hebat tindas aku lagi, ayo!"

Suasana hati pria yang sedang berdiri itu akhirnya berubah, dia mengangkat kakinya, lalu menendang perut wanita itu dengan sepatu kulitnya yang lancip.

Camilla Lu berteriak, lalu dia jatuh ke lantai seperti kain yang koyak sambil memegangi perutnya yang kesakitan, tak lama, jahitan operasinya terlepas dan darah keluar dari perbannya.

Pria itu merapikan kerah kemejanya, lalu menyingkirkan ekspresi wajahnya yang pucat seperti hantu, "Charlie Shen membuatku hidupku seperti neraka, apa yang dia rebut dariku, akan aku rebut kembali di kehidupan ini. Mengenai kamu, orang bodoh sepertimu tidak ada gunanya bagiku, apa kamu pikir dengan kamu melompat ke air kamu bisa memisahkan dia dengan Joanne Gu? "

Camilla Lu mendongak sambil berkeringat dingin, "Bukankah Joanne Gu sudah meninggalkannya dan kabur?"

Jordan Qu tertawa lalu mengeluarkan ponsel dari saku jasnya, ibu jarinya mengetuk layar dua kali, lalu foto yang baru saja dikirimkan kepadanya terbuka: "Kamu memainkan pertunjukkan sendiri? Sudah lihat kan, suami istri itu masih bersama, bagimana, meskipun kamu sudah mengorbankan nyawa kamu juga tidak bisa memisahkan mereka, Camilla, saat ini hatimu pasti seperti tersayat-sayat kan? "

Camilla Lu membelalakkan matanya, dia sangat terkejut dan tidak bisa mempercayainya, "Tidak mungkin, Charlie menyelamatkanku dan meninggalkan Joanne Gu, Joanne Gu ini masih kembali padanya? "

"Ini adalah kekuatan cinta, dulu kamu menyakiti Charlie Shen sangat dalam, tapi dia juga tidak pernah meninggalkanmu."

Jordan Qu mengambil ponselnya lalu berdiri, wajahnya yang sedang tersenyum perlahan berubah menjadi dingin: "Karena melihat siasat bodohmu kali ini, aku sudah sepenuhnya mengerti di hati Charlie Shen manusia kotor sepertimu bukanlah apa-apa. Camilla, dia bahkan tidak membencimu lagi. Aku juga sudah tidak tertarik kepada wanita yang sudah tidak dia pedulikan, jadi bagiku kamu sudah tidak bernilai."

Dia menyalakan sebatang rokok sambil berkata dengan sinis: "Satu tahun dua tahun sudah berlalu, tapi kamu masih belum mendapatkan hak mengunjungi Roy, ibu macam apa kamu? Kamu hanya memiliki pemikiran bodoh untuk rujuk dengan Charlie Shen! Aku dan ayahku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, kami tidak akan pernah membiarkan Roy mati di tangannya. Sudah waktunya untuk bertindak, kamu menginginkan putramu atau pria itu? Buat keputusan! Kalau kamu menghalangiku, aku tidak akan segan-segan membunuhmu! "

Setelah melempar puntung rokok, pria itu pergi sambil mendengus dengan dingin.

Camilla Lu berdiri dengan sekujur tubuh yang menggigil, pupil matanya memancarkan ketakutan.

Tidak boleh! Roy tidak boleh jatuh ke tangan monster ini, Roy baru bisa tumbuh dengan sehat dan normal kalau bersama dengan Charlie. Selain itu Roy adalah penghubung terakhir antara dia dan Charlie.

Charlie bersumpah di depan ibu, dia akan melindungi mereka dengan baik.

Alangkah baiknya kalau ibu bisa siuman, Charlie akan mendengarkan semua perkataan ibu, dia sangat berbakti.

...

Bandara Kota S.

Masih ada sedikit waktu sebelum boarding, setelah paman turun dari mobil Joanne Gu melihat wajah paman terlihat sangat serius , dan dia terus mengerutkan dahinya

Entah apa yang paman dan Kakak Keempat bicarakan di dalam mobil saat dia dan Kak Wilson turun dan menunggu di luar mobil.

Dulu saat paman tidak leluasa mengangkat telepon dia akan langsung menutup telepo, dan dia akan pergi ke ruang kerja untuk mengurus urusan pekerjaan, dia hampir tidak pernah menutupi sesuatu darinya.

Selain Camilla Lu, Joanne Gu tidak bisa menebak hal lain.

Dia sangat tidak senang, duri yang berada di dalam hatinya langsung muncul.

Dia masih muda dan lugu, jadi semua emosinya terpampang di wajah dan gerak-geriknya. Setelah memasuki pintu otomatis bandara, Charlie Shen merasakan dia berjalan dengan kasar.

Pria bertubuh tinggi itu berdiri di hadapan Joanne Gu, dengan auranya yang tegas dan berwibawa, dia terlihat seperti orang tua gadis itu.

Terutama saat dia mengangkat tangan dan mengelus rambutnya, dia semakin seperti orang tua yang perhatian.

“Kanapa wajahmu cemberut?”dia menatapnya.

Joanne Gu menjulurkan tangan dan menyingkirkan tangannya, "Jangan mengacak-acak rambutku!"

Pria itu mengerutkan kening dan menatapnya sejenak, "Jawab pertanyaanku."

Tidak marah dan berwibawa.

Joanne Gu memanyunkan bibirnya: "Kamu sedang memikirkan siapa?"

Charlie Shen menatapnya. Pria itu terlihat tenang dan ekspresi wajahnya juga santai: "Menurutmu siapa yang sedang aku pikirkan? Seharusnya siapa yang aku pikirkan?"

Melihatnya sangat serius, Joanne Gu diam sejenak lalu mendengus dengan tidak senang, "Aku tidak tahu."

Buku-buku jari pria itu mengetuk dahinya!

"Dengarkan dan ingat baik-baik, kamu adalah istriku, aku hanya memikirkan kamu dan dalam kehidupan ini aku tidak akan memikirkan wanita lain."

Joanne Gu mengenggam dahinya, lalu dia memanyunkan bibirnya untuk menyembunyikan senyumannya yang hampir keluar. Akhirnya dia merasa tenang, meskipun di Kota Z dia terluka dan mungkin luka ini tidak bisa sembuh dalam waktu yang cepat, tapi karena kejadian ini paman dan Camilla Lu sepenuhnya putus hubungan. Dia bisa merasakan di hati paman sudah tidak ada bayang-bayang mantan istrinya .

Ayo pulang dan jalani hari-hari bersamanya dengan baik!

Wilson Wen menatap gadis kecil yang sedang tertawa itu dengan sorot mata yang bercampur aduk, dia berjalan ke hadapan pria dengan balutan setelan jas yang terlihat sangat serius, "Charlie, sekarang kamu membuatnya tertawa dengan sangat bahagia, setelah kembali ke Kota A masih ada banyak masalah, kita tidak bahas soal ayahmu dulu, kalau ibu siuman, apa yang telah kita rencanakan selama dua tahun ini sudah harus kita jalankan, bagaimana kamu akan memberi tahukan semua ini kepada Joanne? Kamu akan mengatakannya atau tidak, kamu sudah memikirkannya? Antara cinta dan keluarga, apakah kamu sudah memikirkannya? "

Charlie Shen mengangkat kepalanya, dan menatap mata Wilson Wen.

Wilson Wen mengerutkan alisnya, dengan sorot mata tajam, dia mencoba melihat apa yang tersembuyi di dalam mata pria di hadapannya.

Wajah pria itu sangat bersih dan mulus, dia mengeluarkan sebatang rokok, lalu dengan sedikit mengernyitkan dahinya, dia melihat sekeliling dengan sorot mata yang lembut, setelah itu dia mengayunkan jari-jari panjangnya yang sedang mengapit rokok.

Wilson Wen memahami maksudnya, lalu mengikutinya berjalan ke area merokok.

Tempat itu, jauh dari tempat Joanne Gu berdiri dan berada di luar kamar mandi pria.

Lampu di toilet sedikit berbeda dengan lampu di lobi bandara, cahayanya sedikit redup dan kuning jadi membuat wajah Charlie Shen terlihat seperti ditutupi dengan sebuah kain tulle yang tipis, ekspresi wajahnya tidak lagi terlihat acuh tak acuh seperti saat di lobi bandara.

"Wilson."

Wilson Wen melihat wajahnya yang terlihat frustasi.

"Yang memotivasiku untuk hidup selama delapan tahun ini bukan kebencianku terhadap Camilla Lu tapi aku menantikan dan sangat yakin suatu hari nanti ibu akan siuman."

Wilson Wen paham akan hal ini, sebagai teman baiknya mana mungkin dia tidak memahami perasaan Charlie terhadap Ibu?

Ibu adalah wanita yang baik dan juga wanita yang banyak menderita dan belum pernah menikmati kebahagiaan, bagi Charlie , tidak ada wanita di dunia ini yang lebih hebat dari Ibu.

Charlie Shen membuang abu rokok, di balik kepulan asap putih wajah pucatnya terlihat murung, bibir tipisnya juga memperlihatkan senyuman getir: "Tapi Wilson, mungkin aku sudah berubah menjadi jahat dan tidak berbakti."

"Aku tidak ingat kapan pertama kalinya aku berharap agar Ibu tidak siuman, sepertinya saat Joanne Gu memasak untukku, dia terlihat sangat cantik, saat dia berdiri di dapur dari punggungnya dia terlihat seperti istri yang penuh kehangatan, saat itu pemikiran keji muncul dalam benakku, aku dan Joanne Gu adalah keluarga, dan dalam keluarga ini, aku tidak mengikut sertakan Ibu, tak ku sangka aku tidak mengikut sertakan Ibu yang sudah bersusah payah membesarkan aku dan melindungiku. Karena serakah akan kebahagiaan aku malah berharap dia tidak siuman, aku tidak ingin kehilangan Joanne Gu. "

"Charlie ..." suara Wilson Wen samar-samar.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu