Baby, You are so cute - Bab 137
Charlie Shen merasa lelah, pertarungan psikologis dengan Camilla Lu membuatnya kelelahan, Camilla adalah wanita yang pernah sangat ia cintai dan benci sekarang, dari lubuk hatinya, Charlie tidak ingin Camilla menjadi orang yang jahat.
Di dalam bar, ia bertanya pada diri sendiri, apakah masih merasakan sakit dengan kejadian yang sudah berlalu ini ?
Masih, tetapi sudah mulai tenang.
Hati seseorang masih sangat besar, dan kesedihan tidak bisa dihilangkan begitu saja, oleh karena itu, harus banyak memuat kebahagiaan.
Waktu bukanlah obat yang baik bagi Charlie, delapan tahun tidak memberinya kebahagiaan, yang memberinya kebahagiaan adalah seorang wanita.
Benar-benar tidak menyangka, namun memang karena seorang wanita.
Pada pukul sebelas, pria itu menyalakan semua lampu di dalam kamar itu.
Ia berjalan ke meja kerja, menyalakan laptopnya, dan ponselnya terus berhubungan dengan Jones Zhang, ia tidak bisa tidur, sehingga ia mulai bekerja.
.....
Keesokan harinya, Joanne Gu keluar dari kamar yang bersih dan nyaman tanpa nyamuk itu.
Mendapati sekretaris Jones Zhang sedang menunggu di depan pintu, dengan masih mengenakan pakaian kemarin.
Joanne Gu menunjuk ke wajah Jones Zhang, "Sekretaris Jones Zhang, bukankah kamu sudah pergi tadi malam ? Apakah kamu tidak kembali untuk tidur ?"
Jones Zhang tersenyum, "Aku pergi bermain kartu."
Ketika berbicara tentang bermain kartu, mata gadis itu membulat, "Paman begitu memberimu kebebasan ? Dia sangat marah ketika aku pergi bermain kartu."
Jones Zhang dengan diam-diam membawa nyonya ke arah lift.
Tiba di lantai satu, Jones Zhang berhenti melangkah dan mengeluarkan ponselnya, "CEO Shen, tidak ada sesuatu yang terjadi semalam, tidak ada orang yang mencurigakan yang keluar masuk ke lantai tiga tempat nyonya berada."
Menuju ke restoran sarapan yang dikunjungi kemarin.
Saat Joanne Gu memasuki toko, ia melihat seorang pria yang tidak dilihatnya sepanjang malam.
Ciri wajah pria itu sedikit pucat, apakah itu adalah orang yang bermain kartu dengan Jones Zhang tadi malam ?
Joanne Gu mengabaikannya, dan sama sekali tidak senang.
Pria pendiam itu sedang merokok, Joanne Gu mengerutkan kening saat menyadari pria itu tidak bisa lepas dari rokok selama dua hari terakhir.
Ketika Charlie Shen menyadarinya, ia segera mematikan rokoknya, dan meminta pelayan membawakan kembang tahu yang panas, Charlie Shen memasukkan gula, mengaduknya, dan memberi ke orang yang ada di depannya, yang sedang dalam suasana hati tidak baik.
"Apakah ada gigitan nyamuk tadi malam ?"
"Mengapa kamu tidak membiarkanku pergi mencarimu ? Apakah aku menghalangi pekerjaanmu ? Kamu bisa mengurusi pekerjaanmu, aku tidak akan mengganggumu."
Joanne Gu marah dan langsung bertanya.
Pria itu menatapnya dengan tenang, tanpa menjawab, ia mengambil seteguk kembang tahu dan memberinya ke bibir merah muda Joanne Gu yang mengerucut.
Joanne Gu memandangnya, bertanya pada diri sendiri apakah mencari keributan dengannya hanya karena masalah ini, akan membuat dirinya tampak kekanak-kanakkan ? Ia ingin menjadi seorang istri yang baik, ia juga percaya padanya, dan ia belum pernah melihat ada wanita lain di sampingnya.
Kecuali punggung mantan istrinya !
Ekspresi Joanne Gu perlahan-lahan memudar saat memikirkan kejadian di rumah sakit.
Menggerak-gerakkan sendok di depannya.
Joanne Gu menatap pria di depannya, "Paman, ulang tahun Roy hari itu...."
"Kenapa ?" Charlie menatapnya, dengan nada bicara sedikit pelan.
Joanne Gu tercengang, membuang muka, menyembunyikan kerumitan di matanya, menggelengkan kepalanya, dan membuka mulutnya untuk memakan kembang tahu.
Joanne Gu berpikir bahwa ia baru saja baikan dengan Charlie, ia akan membicarakan kejadian di rumah sakit itu setelah hubungan keduanya sudah lebih baik dan stabil. Joanne Gu selalu merasa bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk membahas mantan istrinya, jika terjadi kecanggungan, bukan itu yang ia harapkan.
Karena cinta dan takut kehilangan, sehingga ia memberinya banyak toleransi. Joanne Gu memutuskan akan mendapatkan semuanya kembali setelah membuat Charlie jatuh cinta padanya !
Melihat Joanne makan, Charlie Shen merasa puas dan memberinya sesendok lagi : “Kamu masih harus tidur sendiri malam ini, sebagai hadiah, aku akan memberimu ini."
Joanne Gu menundukkan kepalanya, Charlie memberinya sebuah tiket pesawat !
"Apakah kita akan terbang kembali lusa ?"
Pria itu mengerutkan bibir tipisnya dan mengangkat alisnya yang panjang ke arahnya.
"Benarkah !" Joanne Gu mengambil tiketnya, ini adalah pertama kalinya ia melihat tiket pesawat secara langsung, bukan dilihat dari TV !
Sungguh memalukan untuk dikatakan, Joanne Gu belum pernah naik pesawat, ia tidak ingat kapan ia diejek oleh paman ini ketika ia mengatakan kepadanya bahwa ia belum pernah naik pesawat, tidak menyangka, Charlie masih mengingatnya.
Tampak ada senyuman tebal di matanya yang besar, kekhawatirannya karena harus tidur sendiri menjadi teralihkan.
Joanne Gu mencium tiket itu beberapa kali, dan dengan hati-hati memasukkannya ke dalam tasnya, menyimpannya dengan baik !
Melihat ekspresi lucunya itu, wajah tegas pria itu berubah menjadi lembut dan menggoda istrinya dengan lembut : “Lebih baik mencium suamimu daripada mencium tiket."
Wajah Joanne Gu sedikit merah, tampak sebuah kebahagiaan dalam matanya, ia sangat senang : "Lusa ! Lusa aku akan terbang bersama paman, kita akan pulang bersama-sama dalam awan, aku tidak sabar menunggu lusa."
Charlie Shen tidak berbicara, ia menatap Joanne Gu dengan lembut.
Naik pesawat adalah hal yang biasa, namun bagi Joanne, itu adalah hal yang sangat bahagia. Mungkin, segala sesuatu di dunianya adalah indah.
Bahkan Jones Zhang yang sedang berdiri di sampingnya pun tidak bisa menahan senyum.
Nyonya, sangat disayang semua orang.
.....
Malam berikutnya, suasana masih tetap tenang.
Pada pukul lima pagi, Jones Zhang mengunjungi lantai tempat nyonya berada, lalu berdiri di tempat yang tenang untuk menelepon : ”CEO Shen, tidak ada yang aneh."
Charlie Shen meletakkan teleponnya dan berjalan ke teras, langit tampak cerah.
Charlie juga tidak tidur tadi malam, ia tahu bahwa orang di kamar sebelahnya belum beranjak pergi.
Tetapi jika Camilla Lu akan melakukan sesuatu, ia juga tidak akan melakukannya dengan sendiri.
Dua hari telah berlalu, dan tidak ada tindakan apapun dari Camilla Lu, tampaknya Charlie Shen sudah hampir mempercayai kata-kata Camilla Lu pada saat di rumah sakit.
Pada pukul delapan, Charlie Shen meninggalkan kamar.
Pukul setengah sembilan, di kamar 303, wanita itu membuka pintu.
Seorang wanita yang bertubuh tinggi dan langsing masuk ke dalam, "Jane, kenapa raut wajahmu begitu buruk ?"
Camilla Lu berjalan ke meja rias, menggulung rambut panjang dan mengikat kuncir kuda di belakang kepalanya, mengeluarkan sebuah gaun dari lemarinya, "cici, apakah kamu membawa obat yang kuinginkan ?"
Cici mengeluarkannya dari tasnya, namun tidak memberikannya, lalu berkata dengan ekspresi serius : "Apa yang kamu katakan di telepon telah membuatku khawatir, Jane, kamu tidak boleh melakukannya, percuma jika kamu meminum obat ini terlebih dahulu, jika kamu tidak hati-hati, kamu tidak bisa kembali lagi. Mengapa kamu memaksakan diri untuk kembali merasakan rasa sakit seperti pada waktu itu ? Kamu begitu takut air, kamu tidak boleh....."
"Aku sudah gila !" Camilla Lu memiliki sepasang mata yang tajam, ia langsung mengambil obat itu dan meminumnya.
Air matanya mengalir keluar : "Dua malam ini, aku tidak sabar untuk membunuh perempuan jalang itu dengan pisau ! Aku sudah meminta seseorang untuk menyelidiki keberadaannya, aku tahu, ia diatur oleh Charlie ke sebuah tempat tinggal. Cici, aku hampir pergi ke sana, namun, jika aku menyentuhnya, maka selamanya aku tidak akan bisa mendapatkan kembali Charlie, jadi aku menyentuh diriku sendiri ! Ada sesuatu yang harus dilakukan dengan pengorbanan, aku mempertaruhkan nyawaku dan menggunakan masa lalu untuk menyengat Charlie, mempertaruhkan segalanya, dan aku akan menang !"
Cici tidak berbicara, ia hanya merasa wanita ini sangat menyedihkan dan menakutkan.
Pada pukul sembilan pagi, Joanne Gu dan Charlie selesai sarapan dan berpisah.
Charlie ada sebuah pertemuan singkat.
Hari ini adalah acara peragaan busana, yang akan dimulai pada pukul dua sore.
Joanne Gu diantar kembali ke hotel oleh Jones Zhang, karena tempat tinggalnya terpisah dari teman sekelasnya, sehingga ia hanya tinggal sendiri.
Pada waktu senggang, Joanne Gu turun dan berkeliling di sekitar hotel, jalanan sangat ramai pada akhir pekan.
Keluar dari toko hewan peliharaan, di antara orang-orang yang ramai, Joanne Gu tiba-tiba mengalihkan pandangannya ke punggung seorang wanita !
Mengenakan sebuah gaun yang sangat istimewa dengan kuncir kuda, lekukannya sangat ramping dan tinggi.
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
Novan1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaAkibat Pernikahan Dini
CintiaSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiHalf a Heart
Romansa UniverseMy Only One
Alice SongWaiting For Love
SnowMenantu Hebat
Alwi GoBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275