Baby, You are so cute - Bab 136
Pria itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya, terbiasa berjalan sambil menunduk, sesampai di depan kamar 302, ia mengerutkan kening sambil mengeluarkan kartu kamarnya.
Terlihat seseorang sedang berdiri di sebelah dari kejauhan.
Charlie Shen melihat ke samping setelah seorang manajer mengetuk pintu di pagi hari.
Wanita di samping yang sedang meletakkan kartu kamarnya di area yang bisa digesek di dinding, memalingkan kepalanya dan melihat tatapannya.
Pria itu berdiri diam selama dua detik, tanpa ekspresi di wajahnya, dua jari rampingnya menjepit kartu kamar, lalu berbalik ke meja resepsionis di lantai tiga.
Camilla Lu mengurungkan niatnya untuk menggesek kamar pintu, lalu perlahan-lahan mengikutinya dengan sepatu hak tingginya.
Di depan meja resepsionis, pria itu mengetuk meja resepsionis, berkata dengan nada tenang dan cepat, "Ruang 302 ingin menukar kamar."
Manajernya menemaninya dengan hati-hati : "Tuan, maaf, karena adanya rapat pemerintah, jadi seluruh kamar hotel sudah penuh."
Dia berbalik.
Camilla Lu berdiri jauh dua langkah darinya dan tersenyum pahit, "Aku sudah bertanya di pagi hari, tidak ada kamar kosong, jika ada, aku pasti sudah pindah."
Charlie Shen berhenti, ia tahu maksud dari kata-kata tersebut.
“Akulah yang mengajukan permohonan tersebut."
Camilla Lu berdiri lebih dekat, menatap pria yang selalu memandangnya tanpa ekspresi itu, ekspresi Camilla Lu rapuh dan menyedihkan, "Maaf, aku sudah tidak tahan, jadi aku mengajukan permohonan. Jangan salah paham, aku sudah menetap di sini pada dua hari yang lalu, akan ada peragaan busana pada besok hari dan lusa, ini adalah perjalanan bisnis, aku tidak menyangka akan tinggal bersebelahan denganmu."
Charlie Shen tidak lagi menatapnya, koridornya sedikit panjang, ia kembali ke kamar tanpa buru-buru.
Wanita di samping itu tersenyum : "Kalau begitu, CEO Shen, apakah kamu dalam perjalanan bisnis juga ?"
Charlie Shen mengangguk pelan.
Camilla Lu merasa kesal dalam hati, Charlie Shen hanya mau memperhatikannya ketika dirinya memanggilnya CEO Shen.
Tidak berkata-kata lagi.
Di depan Kamar 302, pria itu tiba-tiba berhenti, memunggungi wanita di belakangnya sambil berteriak : ”Camilla Lu."
Camilla Lu tertegun sejenak, seketika jantungnya berdebar hebat, "Ya ?"
Charlie Shen memasukkan satu tangan ke saku celananya dan berbalik, fitur wajah pria itu sangat tampan dan tenang, dan menatap lurus kepada Camilla Lu sambil berkata : “Aku ingat apa yang kamu katakan di rumah sakit, semoga kamu bisa menepatinya."
Camilla Lu menatapnya, dan tidak dapat menahan ekspresi terpuruknya.
Apa maksudnya ?
Tatapan pria itu tajam, namun tenang : ”Kamu benar, aku akan melangkah maju, kamu juga berkata benar sebuah kalimat, aku bahagia ketika berada di dekatnya."
Kemudian ia berkata lagi, "Kamu dan aku, jalan masing-masing."
Camilla Lu merasakan kepanikan yang luar biasa di dalam hatinya, dengan kedua tangannya di belakang roknya sambil mengepal erat, dan tampak ekspresi lembut di wajahnya : "Ya, aku ingat apa yang pernah kukatakan, kamu tidak perlu menjaga jarak denganku, orang tidak mungkin tidak akan berubah, aku sudah menerima kenyataan. Jika kamu hidup dengan bahagia, aku juga akan bahagia, kamu telah menemukan seseorang yang ingin kamu jaga, aku sudah tidak punya harapan lagi...."
Charlie Shen menatap sudut mata Camilla Lu yang hendak mengeluarkan air mata.
"Charlie."
Camilla Lu berbisik padanya, air matanya mengalir, "Malam ini, aku terpaksa harus tinggal bersebelahan denganmu, aku sudah menyadari bagaimana perasaanmu dipaksa untuk menonton video itu pada beberapa tahun yang lalu. Tetapi aku mohon, bisakah kamu mencegahnya menginap di sini ? Aku benar-benar tidak sanggup, tidak sanggup menahan derita mendengar suara kalian yang tinggal bersebelahan denganku."
Charlie Shen tidak mengucapkan sepatah kata pun, dan kembali ke kamar.
Saat pria itu berbalik, wanita itu juga segera kembali ke kamarnya, karena efek kekedapan yang tidak bagus, sehingga Camilla Lu mengontrol keinginannya untuk melempar barang.
Ia berbaring di atas tempat tidur sambil menangis tanpa suara.
Bukan seperti ini.....
Dia tidak menginginkan hasil yang seperti ini !
Perkataan Camilla Lu di rumah sakit itu adalah demi mengubah kesan buruk Charlie Shen terhadap dirinya.
Saat itu, Camilla Lu begitu yakin ketika melihat Joanne Gu sedang merayakan ulang tahun Roy bersama dengan Charlie Shen, pasti ada sesuatu di antara mereka.
Namun tidak ada yang menyangka, saat ia menunggu dalam ketidakpastian selama sebulan, jawaban yang ia dapatkan adalah 'jalan masing-masing' ?
Camilla Lu mengira bahwa apa yang ia katakan di rumah sakit pasti akan membuat Charlie Shen sedih, panik dan tidak tenang.
Camilla Lu ingin menyudahi hubungan, namun hatinya masih terikat pada Charlie Shen. Jika Charlie Shen masih memiliki 100% kebencian pada dirinya, Charlie Shen pasti sedih dan tidak rela.
Charlie Shen pernah mengatakan bahwa ia tidak akan pernah berhenti membencinya ! Bagaimana bisa....
Camilla Lu yakin bahwa melepaskan berarti kedua orang itu harus melepaskan keterikatan tak terlupakan mereka, Charlie Shen sangat terluka, bagaimana ia bisa melupakannya ?
Namun, mendengar apa yang Charlie Shen katakan dan melihat tatapannya malam ini, dapat diketahui bahwa ia sedang mencoba melepaskan, melepaskan masa lalu, melepaskannya, melepaskan cinta yang tumbuh dari masa kecil hingga besar, melepaskan semua masa lalu yang menyakitkan.
Strateginya malah menampilkan kecerobohan !
Muncul ekspresi panik di wajah Camilla Lu, ia meringkuk dan meraih seprai, rasa sakit karena ditinggalkan olehnya menyapu seluruh tubuhnya.
Camilla Lu tidak percaya, tidak percaya bahwa Charlie sudah tidak menginginkannya, tidak percaya.....
Ada sebuah rasa tidak rela dalam tatapannya, semuanya ini karena perempuan jalang yang bernama Joanne Gu !
Camilla Lu tidak akan membiarkan perempuan itu berhasil merebut Charlie darinya, tidak akan ! Ia masih memiliki sesuatu untuk melawan perempuan jalang itu !
.....
Charlie Shen kembali ke kamar tanpa menyalakan lampu.
Ia berdiri di teras, mengeluarkan ponsel dan melakukan sebuah panggilan, dengan lembut berkata : “Tidak perlu datang kemari malam ini, ya, suamimu sedang sibuk bekerja. Jones Zhang akan membawamu ke sebuah hotel yang nyaman, patuhlah."
Saat itu pukul setengah sembilan malam, dan Joanne Gu berdiri di bawah pohon di pintu masuk Universitas Z.
Sambil memegang ponsel, Joanne Gu mengerutkan kening, merasa bahwa panggilan dari Charlie Shen ini sedikit mendadak, meskipun ia tidak mendengar ada sesuatu yang salah dalam nada bicaranya.
Wanita itu memang sangat sensitif, ketika Charlie menelponnya pada pukul 8, terdengar jelas dalam kata-katanya bahwa Charlie tidak senang dengan keberadaan Joanne di luar, dan memintanya untuk kembali lebih awal, ia bahkan tidak mengatakan bahwa ia memiliki pekerjaan untuk disibukkan, apakah ada urusan mendadak ?
Joanne Gu berjalan ke pinggir jalan untuk menghentikan taksi, dan memutuskan untuk pergi ke CPPCC Hotel untuk melihat Charlie.
Namun, sebelum mendapati taksi, sebuah mobil bisnis hitam melaju ke arahnya.
Jones Zhang keluar dari mobil dengan ponsel di telinganya, di bawah lampu jalan, Joanne Gu melihat sekretaris Jones Zhang sedikit mengernyit sambil bertelepon.
Ketika Charlie Shen menghubungi Jones Zhang, ia berjalan dari teras ke sisi tembok terjauh dari Kamar 303.
Dalam kegelapan, pria itu mengatupkan alisnya yang panjang sambil menatap tajam pola wallpaper di dinding : ”Bawalah nyonya ke hotel yang bagus, berikan dia satu kamar tersendiri. Dengar, kamu harus menjaganya sepanjang malam ini, jika tidak ada sesuatu, aku tidak akan pergi ke sana."
Tidak tahu apa yang dikatakan Jones Zhang, pria itu dengan dingin mengerutkan bibir bawahnya, "Camilla Lu ada di sini."
Setelah selesai melakukan panggilan, ponsel itu sedikit panas saat di putar di jari panjang pria itu.
Charlie Shen duduk di sofa tunggal, meletakkan lengannya di belakang sofa sambil menyantai.
Ia mengernyit sambil menutup sepasang matanya.
Apa yang ia katakan kepada Camilla Lu tadi adalah berasal dari hatinya, bisa juga termasuk percobaan.
Setelah kembali ke kamar, Charlie tidak mendengar suara apapun dari kamar sebelah.
Kata-katanya itu pasti sangat menyakiti Camilla Lu, ketika seorang wanita marah, maka wanita itu akan melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
Ia sepertinya mengesampingkan istrinya dan memberi Camilla Lu kesempatan.
Jika malam ini Camilla Lu menunjukkan kemarahannya pada Joanne Gu, maka apa yang ia katakan di rumah sakit itu hanyalah untuk menenangkan hatinya.
Ia ingin memastikan apakah Camilla Lu akan membuat masalah atau tidak !
Novel Terkait
Pergilah Suamiku
DanisAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaAnak Sultan Super
Tristan XuTakdir Raja Perang
Brama aditioAsisten Bos Cantik
Boris DreyGue Jadi Kaya
Faya SaitamaBeautiful Lady
ElsaBaby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275