Baby, You are so cute - Bab 160
Wilson Wen berkata: "Joanne bayangkan jika kamu mengatakan semua ini dengan jelas kepada pamanmu pada malam ini dengan emosi yang stabil bahwa sebenarnya tidak ada apa-apa di antara kamu dan Ethan Lu. Apakah ini semua akan terjadi? Kamu menderita, dia juga menderita bukan?"
Joanne Gu menundukkan kepalanya dan mengerucutkan bibirnya.
"Kamu tahu tidak bahwa pamanmu ini sudah mencintai kamu?"
Tubuh Joanne Gu tersentak dan deru nafasnya menjadi kacau.
Wilson Wen tersenyum dan mengusap kepala dia: "dia pasti tidak akan mengakuinya dan kamu juga sangat bodoh yang hanya mempercayai ucapan dia saja. Kamu pasti dapat merasakan bahwa pamanmu ini sedikit kelewatan. Wanita sebelumnya berhasil mengubah dia menjadi tidak percaya diri dan di dalam dirinya dia juga sangat posesif. Jadi semakin dia memedulikan seseorang, dia pasti akan semakin bersifat dingin kepadanya."
"Sebenarnya semua pria itu kurang lebih sama. Akan tetapi karena kamu baru berusia 20 tahun, sehingga wajar saja jika kamu tidak mengerti isi hati seorang pria dewasa. Aku akan pelan-pelan menjelaskannya kepadamu mengenai isi hati dan isi pikiran pria seperti seumuran kami."
"Akan tetapi kamu juga harus tahu bahwa wanita juga harus seperti air. Aku bukan sedang meminta kamu untuk mengorbankan dirimu sendiri, melainkan ketika kedua orang sedang emosi, kamu tenangkan sedikit dirimu. Kamu mencintai dia bukan? Kalau begitu lepaskan harga dirimu demi dia dan bujuklah dia. Kedua orang yang saling mencintai yang menggunakan emosi untuk saling melukai satu sama lain, bagiku itu sangat kekanak-kanakan. Bagaimana menurutmu?"
Joanne Gu terdiam, dia tidak tahu harus beerbicara apa.
"Mengenai masalah yang terjadi di Kota Z, meskipun aku tidak berada di sana, akan tetapi aku sudah mencari tahunya dengan jelas. Joanne, Charlie memang melukaimu dan aku tidak akan membela dia akan hal ini. Dia bukannya tidak mempercayai kamu karena masalah itu sangat rumit. Camilla Lu menggunakan cara untuk melukai dirinya sendiri untuk melukai kamu dan kurang lebih Charlie pasti mengerti bahwa wanita yang pernah dia cintai begitu dalam berubah menjadi semengerikan itu. Lagipula dia juga memiliki alasan dia sendiri. Dia pernah berjanji kepada seseorang yang sangat dia anggap penting untuk menjaga Camilla Lu. Semua masalah rumit ini dia akan memberitahunya sendiri kepadamu ketika dia merasa waktunya sudah tepat. Kita jangan melakukan hal yang merugikan orang lain ya, apakah kamu mengerti?"
Joanne Gu setengah mengerti setengah tidak. Dari pembicaraan ini dia dapat mengetahui bahwa ada hal lain yang terjadi di antara paman dan Camilla Lu, akan tetapi dia tidak tahu apa hal tersebut.
Paman berjanji kepada siapa untuk menjaga Camilla Lu?
Wilson Wen menatap dia dari ketinggian lalu tersenyum hangat dan menjulurkan tangan untuk menghapus air mata dia di wajahnya: "sudahlah anak kecil. Coba kamu pikirkan secara perlahan-lahan mengenai ucapanku yang tadi, kamu tidak perlu terburu-buru karena sebuah hubungan tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru. Terlebih cara kebersamaan kamu dan Charlie yang sedikit berbeda dimana waktu kalian untuk bersama juga sangat pendek. Memang agak sedikit sulit meminta kalian untuk mengerti satu sama lain dalam waktu sesingkat itu. Akan tetapi setiap kali bertemu masalah dan langsung ingin kabur itu merupakan perlakuan yang benar-benar membuat orang sangat marah dan sangat salah! Selama beberapa hari ini berat badanku sudah turun 3 kilogram sedangkan kakak keempatmu karena tubuh dia dipenuhi dengan otot, sehingga berat badan dia tidak mudah turun akan tetapi dia juga sudah tidur selama semingguan ini. Kamu putuskan sendiri ya?"
Joanne Gu tahu bahwa Kak Wilson ini sedang bergurau akan tetapi dia sangat merasa bersalah karena kepergian dia seorang bisa menyusahkan begitu banyak orang. Dia dengan sangat malu menyembunyikan wajahnya lalu mengucapkan sebuah kata maaf dengan sangat pelan. Maaf Kak Wilson dan maaf kakak keempat.
Kakak keempat merupakan tipe pria yang pendiam yang sangat jarang berbicara, akan tetapi dia berkata, "tidak apa-apa, adik ipar."
Joanne Gu semakin tidak dapat mengadahkan kepalanya.
Tidak ada suara yang terdengar ketika lampu ruangan operasi dimatikan.
Ketika tubuh Wilson Wen tersentak, Joanne Gu barulah mengangkat kepalanya.
Pintu ruangan operasi sudah dibukakan!
"Paman!" Joanne Gu langsung menghampiri ranjang bangsal yang didorong keluar: "paman, paman......"
Sosok kurus dan panjang menonjol di bawah selimut putih itu sedang menutup matanya dengan tenang. Di bawah cahaya lampu, fitur wajahnya terlihat sangat pucat, akan tetapi tetap terlihat tampan. Deru nafasnya sangat tenang di bawah bantuan alat bantu pernafasan. Pada bagian perut di bawah selimut, terdapat sebuah selang yang dimasukkan dan ada cairan yang masuk dan keluar.
Joanne Gu meneteskan air mata dalam sekejap dan pergi mencari tangan besarnya. Tangannya terasa sangat dingin ketika disentuh.
Kedua orang dokter memasukkan ranjang tersebut ke dalam ruangan ICU.
Joanne Gu terhalangi pada pintu ruangan. Hanya sebuah pintu saja sudah berhasil menjauhi jarak di antara mereka.
Dokter memindahan dia ke atas bangsal dan memasangi berbagai macam alat di tubuhnya. Dia membiarkan orang-orang itu mengatur tubuhnya tanpa berekasi sedikit pun.
Joanne Gu menyentuh pintu kaca dan matanya sudah dipenuhi oleh embun nafas.
Wilson Wen berjalan dari arah sana dan merangkul pundak dia lalu berkata: "24 jam kedepannya merupakan waktu yang sangat berbahaya bagi dia."
Joanne Gu memejamkan matanya tanpa bertenaga dan hanya dapat berdoa di dalam hatinya.
Bagi siapa pun, 24 jam itu merupakan waktu yang sangat panjang dan sangat sulit.
Keesokkan siangnya, Joanne Gu diperbolehkan untuk masuk ke dalam ruangan selama satu jam. Dia hanya berjaga di samping ranjang dengan diam. Bahkan dia sangat berhati-hati menyentuh tangan dia yang berada di bawah selimut.
Hingga detik-detik seperti inilah dia berharap selama dia dapat bertahan dan menyadarkan diri lalu mencintai dia dengan dalam itu semuanya jauh lebih penting daripada apa pun.
Dia jatuh pingsan pada malam hari ketika dia sedang terduduk di atas kursi yang berada di luar ruangan ICU. Pada saat itu Wilson Wen sedang berada di ruangan dokter, sedangkan Jones Zhang dan kakak keempat sedang pergi keluar untuk merokok.
Pada lantai ini hanya terdapat sedikit pasien dan dokter-dokter juga sangat jarang melewati lantai ini.
Dari bandara hingga tiba di rumah sakit, dia terus dalam keadaan demam rendah dan infeksi pada paru-parunya belum benar-benar pulih dan kelelahan.
Entah sudah berapa lama dia jatuh pingsan di lantai dan Michelle Xiao yang terbang jauh-jauh dari Kota A yang menemukan dia.
Meskipun Michelle Xiao tidak menyukai gadis ini akan tetapi dia tetap memanggil dokter. Lalu setelah dilakukan pemeriksaan, dia kembali memanggil Wilson Wen untuk memeriksanya kembali.
Pada akhirnya diputuskan bahwa gadis kecil ini terlalu kelelahan baik dari keadaan fisiknya dan psikisnya.
Ekspresi Wilson Wen sangat tenang begitu dokter mengatakannya.
Michelle Xiao menatap ke arah gadis yang berbaring di atas ranjang.
Hingga dokter pergi dari ruangan khusus wanita, Michelle Xiao baru bergegas pergi dengan wajah yang bersemu merah!
Joanne Gu terus tertidur lelap dengan infus yang dipasangkan di tubuhnya hingga keesokkan siangnya.
Ketika dia bangun, pria yang berada di ruangan ICU itu sudah berhasil melewati 24 jam masa kritisnya dan dia sudah sadar selama beberapa saat.
Charlie Shen tidak merasakan apa pun karena pria itu sangat kuat dalam menahan rasa sakit. Entah seberapa beratnya penyakit yang dia alami, dia tidak akan mengerutkan keningnya sedikit pun.
Dia membuka matanya perlahan-lahan dan pelipisnya terasa kebas, dan kelopak mata yang sangat indah itu sedang membengkak karena kondisinya.
Hidungnya mencium air desinfektan,dan dia segera mengerti di mana dia berada.
Setelah menghabiskan beberapa waktu memikirkan tentang apa yang terjadi sebelum koma, penglihatannya berangsur-angsur menjadi jelas. Dia melihat dua wajah pria. Yang satu wajah pria yang tegas dan satunya lagi merupakan wajah pira yang hangat.
Dia melirik dengan acuh tak acuh, matanya terus berputar seperti sedang mencari sesuatu.
Kemudian, bibir tipisnya terkatup rapat dan ekspresinya menjadi tenang secara perlahan.
Novel Terkait
Baby, You are so cute×
- Bab 1
- Bab 2
- Bab 3
- Bab 4
- Bab 5
- Bab 6
- Bab 7
- Bab 8
- Bab 9
- Bab 10
- Bab 11
- Bab 12
- Bab 13
- Bab 14
- Bab 15
- Bab 16
- Bab 17
- Bab 18
- Bab 19
- Bab 20
- Bab 21
- Bab 22
- Bab 23
- Bab 24
- Bab 25
- Bab 26
- Bab 27
- Bab 28
- Bab 29
- Bab 30
- Bab 31
- Bab 32
- Bab 33
- Bab 34
- Bab 35
- Bab 36
- Bab 37
- Bab 38
- Bab 39
- Bab 40
- Bab 41
- Bab 42
- Bab 43
- Bab 44
- Bab 45
- Bab 46
- Bab 47
- Bab 48
- Bab 49
- Bab 50
- Bab 51
- Bab 52
- Bab 53
- Bab 54
- Bab 55
- Bab 56
- Bab 57
- Bab 58
- Bab 59
- Bab 60
- Bab 61
- Bab 62
- Bab 63
- Bab 64
- Bab 65
- Bab 66
- Bab 67
- Bab 68
- Bab 69
- Bab 70
- Bab 71
- Bab 72
- Bab 73
- Bab 74
- Bab 75
- Bab 76
- Bab 77
- Bab 78
- Bab 79
- Bab 80
- Bab 81
- Bab 82
- Bab 83
- Bab 84
- Bab 85
- Bab 86
- Bab 87
- Bab 88
- Bab 89
- Bab 90
- Bab 91
- Bab 92
- Bab 93
- Bab 94
- Bab 95
- Bab 96
- Bab 97
- Bab 98
- Bab 99
- Bab 100
- Bab 101
- Bab 102
- Bab 103
- Bab 104
- Bab 105
- Bab 106
- Bab 107
- Bab 108
- Bab 109
- Bab 110
- Bab 111
- Bab 112
- Bab 113
- Bab 114
- Bab 115
- Bab 116
- Bab 117
- Bab 118
- Bab 119
- Bab 120
- Bab 121
- Bab 122
- Bab 123
- Bab 124
- Bab 125
- Bab 126
- Bab 127
- Bab 128
- Bab 129
- Bab 130
- Bab 131
- Bab 132
- Bab 133
- Bab 134
- Bab 135
- Bab 136
- Bab 137
- Bab 138
- Bab 139
- Bab 140
- Bab 141.
- Bab 142
- Bab 143
- Bab 144
- Bab 145
- Bab 146
- Bab 147
- Bab 148
- Bab 149
- Bab 150
- Bab 151
- Bab 152
- Bab 153
- Bab 154
- Bab 155
- Bab 156
- Bab 157
- Bab 158
- Bab 159
- Bab 160
- Bab 161
- Bab 162
- Bab 163
- Bab 164
- Bab 165
- Bab 166
- Bab 167
- Bab 168
- Bab 169
- Bab 170
- Bab 171
- Bab 172
- Bab 173
- Bab 174
- Bab 175
- Bab 176
- Bab 177
- Bab 178
- Bab 179
- Bab 180
- Bab 181
- Bab 182
- Bab 183
- Bab 184
- Bab 185
- Bab 186
- Bab 187
- Bab 188
- Bab 189
- Bab 190
- Bab 191
- Bab 192
- bab 193
- Bab 194
- bab 195
- Bab 196
- Bab 197
- Bab 198
- Bab 199
- Bab 200
- Bab 201
- Bab 202
- Bab 203
- Bab 204
- Bab 205
- Bab 206
- Bab 207
- Bab 208
- Bab 209
- Bab 210
- Bab 211
- Bab 212
- Bab 213
- Bab 214
- Bab 215
- Bab 216
- Bab 217
- Bab 218
- Bab 219
- Bab 220
- Bab 221
- Bab 222
- Bab 223
- Bab 224
- Bab 255
- Bab 226
- Bab 227
- Bab 228
- Bab 229
- Bab 230
- Bab 231
- Bab 232
- Bab 233
- Bab 234
- Bab 235
- Bab 236
- Bab 237
- Bab 238
- Bab 239
- Bab 240
- Bab 241
- Bab 242
- Bab 243
- Bab 244
- Bab 245
- Bab 246
- Bab 247
- Bab 248
- Bab 249
- Bab 250
- Bab 251
- Bab 252
- Bab 253
- Bab 254
- Bab 255
- Bab 256
- Bab 257
- Bab 258
- Bab 259
- Bab 260
- Bab 261
- Bab 262
- Bab 263
- Bab 264
- Bab 265
- Bab 216
- Bab 267
- Bab 268
- Bab 269
- Bab 270
- Bab 271
- Bab 272
- Bab 273
- Bab 274
- Bab 275